11 0 199 KB
CRITICAL JURNAL REVIEW “Psikologi Pendidikan”
DISUSUN OLEH:
NAMA : AGUNG VINEL PUTRA S. DEPARI NIM : 518112009
FAKULTAS TEKNIK PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVRSITAS NEGERI MEDAN 2019
KATA PENGANTAR Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongannya mungkin penulis tidak akan sanggup untuk menyusun Critical Journal Review ini dengan baik. Critical Journal Review ini disusun untuk membahas materi mata kuliah Psikologi pendidikan yang penyajiannya berdasarkan pengamatan dari satu sumber yaitu Jurnal Nasional. Critical Jurnal Review ini disusun oleh penulis dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penulis maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah membantu penyusun dalam menyelesaikan makalah ini. Ucapan terima kasih yang sama juga penulis sampaikan kepada kedua orang tua yang selalu mendukung di saat senang maupun susah. Penulis menyadari bahwa Critical Jurnal Review ini memiliki banyak kekurangan. Untuk itu saran dan kritik dari para pembaca sangat penulis harapkan untuk menyempurnakan laporan ini sehingga menjadi lebih sempurna, baik, dan bermanfaat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini banyak terbit jurnal penelitian mengenai permasalahan dalam pemecahan dalam pelajaran Psikologi Pendidikan. Dalam hal ini berarti menunjukan bahwa banyak mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan persoalan matematika. Kalau kita baca satu persatu jurnal, pasti dalam jurnal tersebut terdapat banyak metode penyelesaian. Maka dari itu, banyaknya jurnal yang membahas mengenai pemecahan masalah, dalam hal ini kami mengambil salah satu jurnal mengenai metode yang digunakan dalam pemecahan persoalan pengintegralan. Dalam metode yang digunakan oleh penulis jurnal tersebut terdapat bebrapa tahap yang digunakan yang dapat dosen lain menggunkanannya.
1.2 Tujuan a. Untuk mengetahui tujuan penulisan jurnal b. Untuk mengetahui metode yang digunakan dalam jurnal tersebut. c. Untuk menetahui hasil dari penelitian jurnal tersebut. d. Untuk mengetahui simpulan dalam jurnal tersebut.
1.3 Manfaat a. Dapat menyelesaikan tugas dari mata kuliah Psikologi Pendidikan b. Dapat mengetahui tujuan dan metode penelitian dalam jurnal tersebut. c. Dapat mengetahui isi dari jurnal.
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Jurnal Utama A Constructivist Perspective on Teaching and Learning:
Judul
A
Conceptual Framework (Sebuah Perspektif konstruktivis pada Belajar Mengajar : Sebuah Kerangka Konseptual ) Jurnal
International Research Journal of Social Sciences
Download
http://www.isca.in/IJSS/Archive/v3/i1/6.ISCA-IRJSS-2013-186.pdf
Volume dan Volume 3 dan Halaman 27-29 Halaman Tahun
2014
Penulis
Thakur Kalpana
Reviewer
Agung Vinel Putra S. Depari
Abtark Penelitian -Tujuan
i.Untuk memberikan gambaran tentang teori konstruktivis dan dua bentuk.
Penelitian
ii.Untuk memberikan gambaran tentang bagaimana konstruktivisme dapat dimasukkan dalam proses belajar mengajar.
-Subjek
Piaget dan Vygotsky
Penelitian Assesment
Mengumpulkan data data yang paling relevan dari berbagai informasi.
Data -Kata Kunci
Teorikonstruktivis,
konstruktivismepsikologis,
konstruktivismesosial,
model pembelajaran. Pendahulua n -Latar
Konstruktivis Teori: behavioris model pembelajaran dapat membantu dalam
Belakang dan memahami dan mempengaruhi apa yang siswa lakukan, tetapi guru biasanya Teori
ingin tahu tentang proses pemikiran yang siswa sedang menjalani dan ingin memperkaya proses berpikir mereka. Untuk aspek pengajaran, bantuan terbaik berasal dari konstruktivisme. "Inti dari konstruktivisme adalah bahwa peserta didik secara aktif membangun pengetahuan dan makna
mereka sendiri dari pengalaman mereka" dengan mengamati berbagai hal di sekita rmereka dan membuat rasa dari benda-benda dalam situasi belajar tertentu. Metode Penelitian Langkah
Koperasi pembelajaran: Arrangement di manasiswa bekerja dalam
Penelitian
kelompok campuran kemampuan dan dihargai atas dasar keberhasilan kelompok. Ini menghasilkan hasil yang efektif jika unsur "saling ketergantungan positif", "akuntabilitas individu" dan "keterampilan sosial" yang dilembagakan di antara anggota kelompok. Jigsaw, pertanyaan timbal balik,
STAD,
belajar
bersama
pembelajaran
adalah
kognitif
strategi
yang
mendukung
dan
sosial.
Kirim pembelajaran berbasis: ini dimulai ketika guru menyajikan pertanyaan membingungkan. Para siswa kemu dian merumuskan hipotesis untuk menjelaskan acara tersebut; mengumpulkan data yang relevan untuk menguji
hipotesis
dan
menarik
kesimpulan.
pembelajaran berbasis masalah: Ini mungkin mengikuti prosedur yang sama seperti pembelajaran berbasis inquiry tetapi siswa dihadapkan dengan masalahnyata yang memiliki makna bagi mereka. Masalah ini meluncurkan penyelidikan mereka karena mereka bekerjasama untuk menemukan solusi. -Hasil
Langkah penelitian diatas mengajarkan siswa untuk mempertimbangkan
penelitian
berbagai
perspektif
mengembangkan
pada
situasi
fleksibilitasdalam
atau
tertentu.
kemampuanberpikirdan
sebagai siswa membandingkan dan kontras kemungkinanuntuk
fenomena
menarik
Ini
penalaran, berbagai kesimpulan.
Analisi Jurnal -Kekuatan
Penelitian ini sangat baik untuk diterapkan dalam pembelajaran untuk
Penelitian
siswa-siswa didalam kelas, karna Anak-anak belajar lebih banyak dan menikmati belajar ketika mereka secara aktif terlibat. Dalam kelas konstruktivis siswa terlibat secara aktif, lingkungan demokratis, kegiatan interaktif dan berpusat pada siswadan guru memfasilitasi proses
pembelajaran di mana siswa didorong untuk bertanggung jawab.
-Kelemahan
Kelemahannya penelitian ini adalah membutuhkan proses yang lama,
Penelitian
jangka waktu yang panjang, dan fasilitas yang kurang mendukung.
B. Jurnal Pembanding I
Judul
Peran Komunikasi Orang Tua Dengan Pihak Sekolah Dalam Layanan Anak Autisme Di Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini Inklusi
Jurnal
JurnalPendidikanLuarBiasa
Download
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Hermanto,%20S. Pd.,M.Pd./scan0003.pdf
Volume dan
Volume 8 Nomor 1 ISSN : 0216-3640
Halaman
9 Halaman
Tahun
2012
Penulis Jurnal
Hermanto SP
Reviewer
Agung Vinel Putra S. Depari
Abstrak Penelitian - Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pentingnya ada komunikasi antara pihak orangtua dengan guru untuk memberikan layanan yang terbaik kepada anak autisme tersebut
- Subjek Penelitian
Siswa Paud yang menderita autism,orangtua anak, dan pihak sekolah
- Assesment Data
Kurikulum Pembelajaran Anak Autisme Peranan Komunikasi Orangtua dan Sekolah
- Kata Kunci
Komunikasi, autisme, PAUD.
Pendahuluan - Latar
LATAR BELAKANG :
Belakang dan Teori
Sebagaimana diketahuiAutisme merupakan gangguan perkembangan
yang
terjadi
pada
usia
anak-anak.
Dan
haltersebutharussegeraditanganidengancepatkarenadapatmenimbu lkankerugian
yang
lebihbesaruntuksianaktersebut.
Dan
kitasebagaiorangtuaharusberkoordinasilangsungdenganpihaksekol ah agar pihaksekolahdapatmemberikankemaklumandanperlakuan yang
baikterhadapsianak
agar
dapatberkembangsepertianaksebayakebanyakan. Tanpa adanya komunikasi yang baik diantara kedua belah pihak, bisa jadi mereka akan saling menyalahkan dan lembaga akan membuang tanggungjawab dalam melayani tumbuh kembang anak. Adanya komunikasi yang baik, tentu akan ada cara-cara pemecahan dan jalan keluar dalam pembinaan anak autisme di lembaga PAUD tersebut. Dengan adanya komunikasi yang baik, lembaga akan berupaya mencari cara dalam proses pelayanannya dan bagi orangtua tentu akan selalu siap membantu dan mendukung langkah-langkah yang akan dilakukan pihak lembaga. Akhirnya anak autisme yang kebetulan berada dalam lembaga PAUD tersebut mendapatkan pelayanan yang semakin baik dan lembaga PAUD tersebut siap inklusif karena peranan komunikasi yang terbangun diantara keduanya
TEORI AHLI : Menurut Eric Courchesne dari Universitas California San Diego dalam www.kompas.com, mengemukakan bahwa, sebagian besar penyandang autisme mempunyai otak kecil yang lebih kecil dibandingkan ukuran normal (hipoplasia cerebellum). Pengecilan otak kecil ini terjadi pada masa janin. Selain berfungsi sebagai pengatur keseimbangan, otak kecil juga berperan dalam proses sensorik, berpikir, daya ingat, belajar bahasa, dan juga perhatian
(konsentrasi). Hasil otopsi penyandang autisme yang dilakukan para ahli menunjukkan adanya keganjilan pada sistem limbic (pusat emosi di otak), dan kurangnya jumlah sel pada lobus parietalis di otak. Akibatnya, terjadi kekacauan sistem di otak. Namun demikian hingga kini belum diketahui secara pasti penyebab gangguan autisme tersebut.
Metode - Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan observasi langsung kesekolah PAUD yang memiliki siswa penyandang autisme
- Langkah Penelitian
Didalam jurnal ini tidak ada dibuat penelitian hanya teori mengenai anaka utisme dan kebutuhannya serta peran orangtua dan sekolah dalam perkembangan anak tersebut
- Daftar Pustaka
JURNAL
PENDIDIKAN
LUAR
BIASA,APRIL
2012,VOLUME 8, NOMOR.1. Hermanto, PeranKomunikasi Orang Tua
- Topik
Komunikasi yang terbangun diantara Keduannya, dimana Peran
Pengumpula
Komunikasi Orang Tua Dengan Pihak Sekolah Dalam Layanan
n Data
Anak Autisme Di Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini Inklusi
Hasil dan Pembahasan - Analisis
Autisme merupakan kumpulan gejala gangguan perkembangan
Pembahasan /
anak yang sangat kompleks dan berat. Demikian pula mengenai
Penyelesaian
penyebab timbulnya gangguan autisme juga belum dapat diketahui
Masalah
dengan jelas dan pasti. Autisme infantil atau autisme masa kanakkanak adalah gangguan perkembangan yang muncul pertama kali pada anak-anak berusia enam bulan hingga tiga tahun. Anak autistik tidak mampu mengadakan interaksi sosial, dan seolah-olah hidup dalam dunianya sendiri. Ciri yang sangat menonjol dari penderita autisme adalah tidak adanya atau sangat kurangnya kontak mata dengan orang lain. Penyandang autisme bersikap acuh tak acuh bila diajak bicara atau bergurau. Anak autisme seakanakan menolak semua usaha interaksi dari orang lain, termasuk dari orang dekatnya. Mereka lebih asyik sendiri melakukan tindakan yang
tidak
lazim
secara
berulang-ulang.
Sebagian
kecil
penyandang autisme berhasil berkembang normal, namun sebelum mencapai umur tiga tahun perkembangannya terhenti, kemudian timbul kemunduran dan mulai tampak gejala-gejala autisme. Ada beberapa pola dan bentuk komunikasi yang dapat dilakukan antara orangtua dengan sekolah. Beberapa bentuk komunikasi tersebut antara lain melalui pertemuan insidental dan berkala, pertemuan langsung dan tidak langsung, menggunakan media atau tidak. Isi komunikasi ini terutama berisi tentang perkembangan anak yang berkebutuhan khusus untuk mencari kesamaan pola antara pembinaan di rumah dengan di sekolah. Orang tua siswa autisme secara berkala misalnya menyampaikan dan meminta laporan perkembangan anaknya selama mengikuti proses
pendidikan
di
lembaga,
sekolah
menyelenggarakan
pertemuan rutin dengan sesama orangtua anak sehingga terjadi parenting
support
yang
terkait
dengan
anak
mengenai
perkembangan perilaku dan emosional anak, perkembangan pendidikan semua anak. Kegiatan ini dibangun secara terprogram
oleh sekolah agar para orangtua memiliki berbagai keterampilan yang saling dibutuhkan sebagai orangtua, rasa percaya diri dan sikap orangtua, membangun pemahaman dan pengetahuan bagi orangtua, membangun kesehatan mental dan emosional, serta dukungan sosial. Dengan adanya komunikasi yang terjalin secara baik dan terprogram, maka orangtua dari anak autisme suatu saat diminta menjadi narasumber di sekolah untuk bercerita kepada anak-anak di kelas untuk membangun rasa simpati dan tenggang rasa. Orangtua anak rumah dari anak autisme bisa menjadi obyek kunjungan seperti apa kehidupan anak autisme di rumah, berbagai intervensi apa yang diberikan di rumah. Hal ini tentu bisa menjadi sumber belajar bagi anak-anak lainnya. Begitu pula bagi pendidik dengan adanya kunjungan ke rumah si anak ini bisa menjadi bahan pelajaran yang dikemas dan disesuaikan dengan tema-tema pembelajaran. Begitu pula bila orangtua dari anak autisme tersebut memiliki tempat usaha, hal ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar di hari-hari lainnya. Begitu sebaliknya bila anak autisme yang sekolah di lembaga tersebut berasal dari keluarga yang kurang mampu tentu sekolah akan dapat memberikan saran yang lebih bermakna dalam proses pembelajaran anaknya di rumah. Dengan demikian akan terjadi kesatuan langkah dan visi dalam memberikan layanan dan tindakan dalam pembelajaran bagi anak autisme maupun anak-anak pada umumnya. Keberhasilan komunikasi antara orangtua dan sekolah dalah keberhasilan penyelenggaraan inklusi di lembaga PAUD tersebut. - Kekuatan Penelitian
Dapat membantu orangtua yang memiliki anak penyandang autism dalam menyikapi tindakan yang tepat untuk anaknya
C. Jurnal Pembanding II
Judul
Penerapan Konseling Kelompok Realitas Untuk Kemandirian Belajar Siswa Smk Negeri 3 Makassar
Jurnal
Jurnal Psikologi Pendidikan & Konseling
Download
http://ojs.unm.ac.id/index.php/JPPK
Volume dan Halaman
Volume 1 Nomor 2 Desember 2015. Hal 125-132
Tahun
2015
Penulis
Nasratul Khumaerah
Reviewer
Agung Vinel Putra S. Depari
Meningkatkan
BAB III PENUTUP
3.1
KESIMPULAN Dari hasil kritikan diatas dapat kita simpulkan bahwa Jurnal ini sudah masuk dalam kategori Jurnal yang baik meskipun hanya orang orang tertentu yang dapat memahaminya karena memang jurnal ini ditujukan kepada orang orang yang mengerti tentang bidang yang diteliti. Jurnal ini layak untuk dipelajari dan memang penyampaian-nya baik, namun setiap ada kelebihan pasti ada kekurangan sama halnya seperti Jurnal ini, dalam setiap pekerjaan pasti ada satu atau dua kesalahan yang perlu di telaah lebih dalam lagi sehingga dapat menajdi lebih baik lagi.
3.2 SARAN Besar harapan saya akan menjadi lengkapnya Jurnal ini dikemudian hari maka dari itu penulis diharapkan mampu menerima kritik dan saran dari para pembaca. Saran saya adalah penulis diharapkan dapat mengembangkan Jurnal ini menjadi lebih baik sehingga lebih menarik minat pembaca. Kekurangan yang telah disampaikan kiranya dapat diminimalisir Sehingga buku ini menjadi lebih baik.