CJR Reseptif [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mengkritik sebuah Jurnal atau lebih adalah salah satu kegiatan yang harus dikuasai oleh siswa maupun mahasiswa. Terlebih lagi untuk kita calon pendidik bangsa. Banyak jurnal-jurnal yang beredar sekarang ini yang bisa dikritik. Baik dari segi penulisan, cocok tidaknya bahan materi dengan pembaca, maupun dari segi kelengkapan materi. Adapun tujuan penulis di dalam makalah ini adalah untuk menguraikan tentang kelebihan dan kekurangan dari dua buah jurnal serta perbedaan antara kedua jurnal tersebut hal ini dilakukan demi memenuhi tugas Mata Kuliah Keterampilan Baha Produkti yaitu tentang Critical Journal Review dimana tujuannya adalah tidak lain untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa di dalam menilai sebuah jurnal. Di dalam makalah ini juga tidak ada maksud untuk menyudutkan beberapa pihak tertentu. Pada makalah ini di sertakan keunggulan dan kekurangan dari jurnal tersebut. Baik itu dari segi penulisan dan pemakaian bahasa, bahan materi yang dusampaikan, maupun dari segi kelengkapan materi. Karena pada dasarnya tidak ada jurnal yang sempurna. Dengan demikian, diharapkan tidak ada pihak-pihak yang tersinggung atas penyajian makalah ini. Karena makalah ini dibuat dari sudut opini pembaca.



1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana Review kedua jurnal tersebut 2. Bagaimana Pembahasan kedua jurnal 3. Apa perbedaan isi dari kedua jurnal



1



1.3 Manfaat CJR Manfaat yang ingin dicapai penyusun dalam penulisan critical jurnal review ini adalah untuk mengajak pembaca lebih memahami secara mendalam mengenai kedua jurnal tersebut.



1.4 Identitas Artikel 1.4.1 Jurnal Utama 1 Judul Artikel : Peningkatan Kemampuan Membaca Cepat Melalui Penerapan Metode Gerak Mata Siswa Kelas Xii Ipa A Sma Karuna Dipa Palu 2 Penulis



: Yarni Sinin



3 Kota Terbit



: Palu



4 Penerbit



: e-Jurnal Bahasantodea



5 Tahun Terbit : 2015 6 ISSN



: 2302-2000



7 Halaman



: 16



8 Volume



:3



1.4.2 Jurnal Pembanding 1. Judul Artikel : Keterampilan Membaca Cepat Melalui Metode Resitasi 2. penulis



: Kartika Ratna Sari, Zulela MS, Endry Boeriswati



3. Kota Terbit



: Jakarta



4. Penerbit



: Jurnal Pendidikan Dasar



5. Tahun Terbit : 2017 6. ISSN



: 2549-5801



7. Halaman



: 10



8. Volume



:8



2



BAB II RINGKASAN JURNAL



2.1 Jurnal Utama Membaca merupakan salah satu keterampilan yang harus dimiliki untuk memperoleh informasi ilmu pengetahuan dari berbagai sumber. Orang yang gemar membaca memperoleh pengetahuan dan wawasan baru. Dengan membaca seseorang akan semakin meningkatkan kecerdasannya sehingga menjawab tantangan hidup pada masa-masa mendatang.. Tujuan pembelajaran membaca cepat adalah siswa diharapkan dapat mengungkapkan pokok-pokok isi teks dengan membaca cepat. Membaca cepat adalah suatu keterampilan yang menekankan kecepatan yang memadai dan persentase pemahaman isi yang tinggi. Dua aspek inilah yang menjadi kunci jenis membaca cepat. Dengan kata lain membaca cepat adalah teknik membaca yang mengutamakan kecepatan dengan tidak meninggalkan pemahaman terhadap aspek bacaannya. Membaca cepat memiliki beberapa kegunaan di antaranya: melalui kegiatan membaca dapat menghemat waktu, menciptakan efisiensi, memiliki nilai yang menyenangkan/menghibur, memperluas cakrawala mental, dan dapat membantu berbicara secara efektif Penulis melakukan observasi yang dilakukan di SMA Karuna Dipa Palu menunjukkan, bahwa hasil belajar siswa pada kompetensi membaca cepat belum tercapai sebagaimana yang diharapkan. Dari 23 siswa yang ada di dalam kelas, hanya 3 siswa (13,04%) yang kecepatan membacanya di atas 300 kata per menit (KPM) dan siswa tersebut mendapat nilai di atas KKM 75. Masih ada 20 siswa yang kecepatan membacanya dibawa 300 KPM. Kesulitan yang dialami siswa kelas XII IPA A SMA Karuna Dipa Palu dalam membaca cepat, dapat diatasi dengan metode gerak mata. Metode ini dapat meningkatkan kecepatan membaca. Selain caranya yang mudah dan dalam waktu yang relatif singkat seseorang akan mampu meningkatkan kecepatan membacanya dua sampai tiga kali lipat, Oleh karena itu



3



pada penelitian ini penulis memilih metode gerak mata karena dipandang tepat untuk meningkatkan kemampuan membaca cepat. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Hopkins dalam Muslich (2013) PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif, yang dilakukan oleh pelaku tindakan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakantindakannya dalam melaksanakan tugas dan memperdalam pemahaman terhadap kondisi dalam praktik pembelajaran. Penelitian dilakukan pada siswa kelas XII IPA A tahun pelajaran 2014/2015 berjumlah 23 siswa. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober sampai Desember 2014. Rencana Penelitian yaitu: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) pengamatan/observasi, (4) refleksi. Jenis data dalam penelitian ini yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Sumber data penelitian ini adalah siswa dan guru. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara: (1) pemberian tes, (2) wawancara, (3) observasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model alur yang mengacu kepada Miles dan Huberman (Sugiyono, 2013:246-252) yaitu: (1) mereduksi data, (2) penyajian data, (3) menyimpulkan data. Rumus kecepatan membaca Soedarso (dalam Somadayo 2011:53). Berdasarkan hasil pengamatan observasi aktivitas siswa siklus I dalam pembelajaran membaca cepat melalui penerapan metode gerak mata pada siswa kelas XII IPA A SMA Karuna Dipa Palu, dapat dilihat bahwa aktivitas siswa hanya berkategori baik (B) dan cukup baik (CB). Aktivitas siswa yang memiliki kategori baik (B) meliputi: persiapan dalam mengikuti pelajaran membaca cepat dalam hal ini mempersiapkan buku pelajarannya. Siswa juga mampu berpikir kritis dalam menyimak pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan tentang membaca cepat, serta penerapan metode gerak mata yang diajukan oleh guru. Selain itu siswa dapat bekerja sama dengan pasangannya dalam melakukan kegiatan membaca cepat yaitu siswa bergantian membaca dan pasangannya melihat catatan waktu melalui stopwatch untuk mengetahui berapa lama waktu yang ditempuh siswa yang bersangkutan untuk membaca. Siswa berani dan aktif mengemukakan pendapatnya mengenai apa yang dipikirkannya. Selain itu siswa dapat bekerja sama dengan 4



pasangannya karena mereka memiliki tujuan yang sama dalam belajar. Bertitik tolak pada observasi aktivitas guru pada siklus I, dapat disimpulkan bahwa aktivitas guru dalam pembelajaran membaca cepat melalui penerapan metode gerak mata berkategori baik (B) dan cukup baik (CB). Aktivitas guru berkategori baik (B) dapat dilihat pada saat memberikan apersepsi dan penjelasan tentang teknik, langkahlangkah, rumus membaca cepat dan penjelasan metode gerak mata. Selain itu, guru memberikan penugasan dan penilaian terhadap hasil pekerjaan siswa. Sedangkan aktivitas guru yang berkategori cukup baik (CB) tampak pada saat guru membuka pelajaran, mengondisikan kelas, dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Hal lain yang dilakukan guru adalah melaksanakan pembelajaran membaca cepat, melakukan evaluasi secara lisan, serta membimbing siswa untuk menarik kesimpulan tentang materi yang dipelajari. 2.2 Ringkasan Jurnal Pembanding Membaca semakin penting dalam kehidupan masyarakat yang kompleks karena setiap aspek kehidupan melibatkan kegiatan membaca. Salah satu kegiatan membaca ialah membaca cepat. Menurut Kundharu dan Slamet (2012) membaca cepat atau speed reading adalah membaca dengan mementingkan kata kunci atau hal yang penting saja, ditempuh dengan jalan melompati katakata atau ide-ide penjelas. Selanjutnya membaca cepat ialah membaca dalam jangka waktu tertentu dalam memperoleh ide pokok suatu teks bacaan/wacana. (Soedarso, 2007; E. Queen, 1997) Manfaat membaca cepat yang pertama adalah peserta didik mampu menangkap, menyerap dan menguasai informasi dengan cepat. Kedua, membaca cepat dapat meningkatkan kemampuan pemahama kita terhadap bacaan. Ketiga, menelusuri halaman buku dan bacaan dalam waktu singkat. Keempat, tidak banyak waktu yang terbuang dengan tidak membaca bagian-bagian yang tidak penting. Berdasarkan data riil bahwa kegiatan membaca cepat pada saat proses pembelajaran Bahasa Indonesia, diketahui kemampuan membaca cepat peserta didik kelas IV SDI PB Soedirman Pasar Rebo Jakarta Timur masih rendah. kemampuan peserta didik dalam membaca cepat disebabkan oleh beberapa faktor, 5



baik dari guru maupun dari peserta didik sendiri Oleh karena itu, untuk memecahkan permasalahan tersebut peneliti menetapkan alternatif tindakan untuk meningkatkan kemampuan membaca cepat dengan menggunakan metode resitasi. Pembelajaran menggunakan metode resitasi menurut Sholeh Hamid (2014) adalah suatu metode pembelajaran yang mengharuskan mengerjakan suatu tugas tanpa terikat tempat. Dalam hal ini, guru dapat memberikan tugas kepada peserta didik yang harus dipertanggungjawabkan dengan cara demonstrasi atau mengerjakan soal-soal pertanyaan. Kelebihan metode ini adalah pengetahuan yang diperoleh peserta didik dari hasil sendiri sehingga dapat diingat lama, peserta didik juga berkesempatan untuk memupuk perkembangan dan keberanian dalam mengambil kesimpulan, melatih tanggung jawab dan berdiri sendiri. Penelitian ini berbentuk penelitian tindakan kelas (Action Research). Penelitian ini bertujuan untuk meningkatan keterampilan membaca cepat pada peserta didik kelas IV SDI PB Soedirman Pasar Rebo Jakarta Timur. Dalam penelitiaan ini metode yang digunakan adalah metode resitasi Penelitian ini dilaksanakan di SDI PB Soedirman Pasar Rebo Jakarta Timur. Subjek yang terlibat dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas IV SDI PB Soedirman Pasar Rebo Jakarta Timur yang berjumlah 25 peserta didik. Berdasarkan hasil penelitian dilapangan terhadap proses keterampilan membaca cepat melalui metode resitasi pada kelas IV terdapatdua aspek yang diamati peneliti dan observer meliputi observasi guru dan aktivitas peserta didik pda saat kegiatan pembelajaran. hasil yang dicapai belum mencapai hasil yang diinginkan. Berdasarkan catatan observer, pelksanaan metode resitasi dalam meningktkan ketermpilan membaca cepat pada siklus dua mengalami perbaikan dari siklus sebelumnya pada aktivitas guru dan peserta didik serta hasil keterampilan membaca cepat yang diinginkan telah mencapai hasil yang diinginkan yaitu di atas 70%. Sesuai dengan hasil yang diharapkan maka tindakan penelitian.



6



BAB III PEMBAHASAN ISI JURNAL 3.1 Pembahasan 1. Jurnal utama berpendapat bahwa membaca cepat adalah suatu keterampilan yang menekankan kecepatan yang memadai dan persentase pemahaman isi yang tinggi. Jurnal ini berisi tentang penelitian di salah satu SMA yang dimana siswanya berjumlah 23 orang. Berdasarkan hasil observasi, masih banyak siswa yang kecepatan membacanya rendah, peneliti berangapan kesulitan dalam membaca cepat dapat diatasi dengan metode gerak mata. Metode ini dapat meningkatkan kecepatan membaca. Selain caranya yang mudah dan dalam waktu yang relatif singkat seseorang akan mampu meningkatkan kecepatan membacanya dua sampai tiga kali lipat, Oleh karena itu pada penelitian ini penulis memilih metode gerak mata karena dipandang tepat untuk meningkatkan kemampuan membaca cepat. 2. Manfaat membaca cepat menurut jurnal utama ialah melalui kegiatan membaca cepat dapat menghemat waktu, menciptakan efisiensi, memiliki nilai yang menyenangkan/menghibur, memperluas cakrawala mental, dan dapat membantu berbicara secara efektif 3. Menurut jurnal pembanding, Membaca semakin penting dalam kehidupan masyarakat yang kompleks karena setiap aspek kehidupan melibatkan kegiatan membaca. Salah satu kegiatan membaca ialah membaca cepat. Jurnal ini berisi penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan membaca cepat peserta didik setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode resitasi di Sekolah Dasar. Penelitian ini dilaksanakan di SDI PB Soedirman Jalan Raya Bogor Km 24 Pasar Rebo Jakarta Timur. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas IV yang berjumlah 25 peserta didik. 7



Penelitian ini dilaksanakan menggunakan metode penelitian tindakan kelas oleh Kemmis dan Mc. Taggart yang dilaksnakan dengan menggunakan metode siklus. Hasil penelitian menunjukan bahwa diperoleh peningkatan persentase mulai dari prapenelitian peserta didik mendapatkan nilai ≥70 sebesar 40%, pada akhir siklus I didapat sebesar 60% dan pada akhir siklus II didapat peningkatan menjadi 84%. Hasil keterampilan membaca cepat pada siklus II telah melampaui target. Dengan demikian implikasi menggunakan metode resitasi ini dapat mengaktifkan peserta didik dalam keterampilan membaca cepat dalam pelajaran bahasa Indonesia serta mencapai tujuan yang diinginkan di kelas.



3.2 Kelebihan dan kekurangan jurnal 3.2.1 kelebihan Jurnal Utama a) Setiap penjelasan yang diuraikan oleh penulis di dalam junal memiliki keterkaitan antar paragraf, yaitu dari pendahuluan, landasan teori, metode penelitian, dan pembahasan hasil penelitian semuanya memiliki keterkaitan dengan judul penelitian jurnal. b) Teori-teori yang diuraikan oleh penulis di dalam jurnal ini sangatlah bagus dan sumbernya juga banyak yang tertera dalam isi jurnal walaupun pada umumnya teori yang digunakan oleh penulis sudah termasuk yang sudah umum. c) Hanya sedikit menggunakan bahasa asing d) Bahasa yang digunakan juga mudah dipahami e) Disertai bagan dan tabel yang memudahkan pembaca 3.2.2 Kekurangan Jurnal Utama a) Jurnal ini tidak memiliki abstrak dalam bahasa Indonesia b) Metode dan teori yang digunakan dalam penelitian sudah banyak digunakan dan termasuk yang sudah umum 8



3.2.3 Kelebihan Jurnal Pembanding a) Masalah yang dibahas penulis memiliki kemutakhiran karena memang ruang lingkup dan jenis populasi maupun sampel yang digunakan oleh penulis sangat sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari. b) Pemilihan diksi dalam jurnal ini sudah sangat bagus c) Hanya sedikit terdapat bahasa asing dan mencetak miring bahasa asing tersebut d) Pada abstrak terdapat penggunaan bahasa aing yang dilengkapi dengan terjemahannya. 3.2.4 Kekurangan Jurnal Pembanding a) Tidak dilengkapi dengan bagan dan tabel yang dapat memudahkan pembacanya b) hanya sedikit mengutip teori dari beberapa ahli



9



BAB IV PENUTUP 4.1 Simpulan Jadi, kesimpulan yang saya dapat ambil dari critical jurnal review ini adalah bahwa jurnal yang saya bahas memiliki kelebihan dan kekurangan. Di satu sisi kelebihan jurnal ini adalah pembahasannya yang sangat bagus dan detail yang membuat Jurnal ini cocok digunakan mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia sebagai panduan dan pedoman untuk menambah pengetahuan tentang penelitian sebuah kajian Psikolinguistik baik dalam pembelajaran maupun dalam aplikasinya. 4.2 Saran Jurnal ini sangat cocok dianjurkan agar dapat digunakan di Institusi manapun untuk perubahan dan penambahan ilmu yang membangun untuk pembaca yang dituju terutama di baca oleh mahasiswa jurusan apapun yang ada hubungannya dengan mata kuliah Keterampilan Bahasa reseptif terutama Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Saran saya agar memperbaiki kekurangan – kekurangan jurnal agar semakin baik untuk terbitan berikutnya



10



DAFTAR PUSTAKA Sirnin,Yarni.2015. Peningkatan Kemampuan Membaca Cepat Melalui Penerapan Metode Gerak Mata Siswa Kelas Xii Ipa A Sma Karuna Dipa Palu. e-Jurnal Bahasantodea. 3(1):99-108 Sari, Kartika Ratna,dkk. 2017.Keterampilan Membaca Cepat Melalui Metode Resitasi. Jurnal Pendidikan dasar. 8(2):79-88



11