CJR Rizky Fadilah Lubis Asteng [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

CRITICAL JOURNAL REVIEW CRITICAL JOURNAL RIVIEW MK. Geografi Regional



Asia Tenggara dan Pasifik SKOR NILAI :



NAMA



: Rizky Fadilah Lubis



NIM



: 3182131014



KELAS



: C STAMBUK 2018



DOSEN PENGAMPU



: Drs. Mbina Pinem, M.Si.



MATA KULIAH



: Geografi Regional Asia Tenggara dan Pasifik



PROGRAM S1 PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2020



KATA PENGANTAR



Saya panjatkan Puji dan Syukur kepada Allah SWT, karena dengan Ridho-Nyalah saya bisa menyelesaikan CJR ini. Dalam penyusunan, tidak sedikit hambatan yang saya hadapi. Namun saya menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan tidak lain berkat bantuan, dorongan, bimbingan orang tua dan rekan mahasiswa. Serta dosen pengampu yang telah memberikan tugas, petunjuk kepada saya sehingga kami termotivasi dan menyelesaikan tugas ini.             Saya menyadari bahwa masih memiliki banyak kekurangan, mengingat akan kemampuan yang saya miliki. Oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Semoga Critical Journal Review ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan. Khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai.



Medan, April 2020 Penulis Rizky Fadilah



BAB I



PENDAHULUAN



1.1



RASIONALISASI CJR Review jurnal atau hasil dari penelitian termasuk salah satu bentuk penugasan yang



penting dalam kurikulum KKNI yang berlaku di Prodi Pendidikan Antropologi FIS Unimed. Tujuan dari review jurnal atau hasil dari penelitian sendiri adalah untuk mempermudah dalam membahas inti hasil penelitian ataupun jurnal yang telah ada. Review jurnal ataupun review hasil penelitian merupakan salah satu strategi untuk ias mempermudah memahami inti dari jurnal ataupun dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Oleh sebab itu, setiap mahasiswa khususnya jurusan Pendidikan Antropologi harus memiliki kompetensi untuk membaca serta menganalisis agar jurnal ataupun hasil penelitian yang dibahas dapat dipahami sepenuhnya oleh mahasiswa. 1.2



TUJUAN PENULISAN CJR



1.Untuk memenuhi salah satu bentuk penugasan KKNI, Critical Journal Review. 2.Menambah kemampuan mahasiswa dalam memahami inti dari jurnal. 3.Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menganalisis jurnal. 4.Menguatkan kemampuan mahasiswa dalam memahami dan menganalisis jurnal. 1.3



MANFAAT CJR



1.Terpenuhinya salah satu bentuk penugasa KKNI, Critical Journal Review. 2.Bertambahnya kemampuan mahasiswa dalam memahami inti dari suatu jurnal. 3.Meningkatnya kemampuan mahasiswa dalam menganalisis jurnal.



1.4



IDENTITAS JURNAL



1.4.1 Identitas Jurnal Utama Judul



:



PERUBAHAN



TEMA



DAN



PERSPEKTIF



HISTORIOGRAFI ASIA TENGGARA, 1955-2010 Penulis



: Sugeng Prakoso



ISSN



: 2301 – 461X



Vol/No



: Vol. 7 No.



Tahun



: 2 Juli 2018



Jurnal



: Jurnal Pendidikan Sejarah



1.4.2 Identitas Jurnal Pembanding Judul Jurnal



: DINAMIKA PERADABAN DI ASIA TENGGARA



Penulis



: Agus Aris Munandar



Sumber



: http://icssis.files.wordpress.com



DALAM



BAB II



RINGKASAN JURNAL UTAMA



2.1.



PENDAHULUAN Asia Tenggara adalah sebuah kawasan di benua Asia bagian tenggara. Kawasan ini



mencakup Indochina dan Semenanjung Malaya serta kepulauan di sekitarnya. Asia Tenggara berbatasan



dengan Republik



Rakyat



Tiongkok di



sebelah



utara, Samudra



Pasifik di



timur, Samudra Hindia di selatan, dan Samudra Hindia, Teluk Benggala, dan anak benua India di barat. Asia Tenggara biasa dipilah dalam dua kelompok: Asia Tenggara Daratan (ATD) dan Asia Tenggara Maritim (ATM). 2.2



METODE PENELITIAN Metode penelitian ini mengikuti langkah-langkah dalam penelitian sejarah. Sumber atau



data sejarah yang digunakan ada tiga kategori. Pertama adalah artikel-artikel mengenai penulisan sejarah Asia Tenggara yang sudah terlebih dahulu ditulis oleh sejarawan lain. Kedua adalah buku-buku sejarah Asia Tenggara yang diterbitkan sepanjang periode yang dikaji dalam penelitian ini, yaitu 1955 hingga 2010. Tetapi, tidak semua buku sejarah Asia Tenggara dijadikan data penelitian karena ini tidak dimaksudkan sebagai semacam survei bibliografis. Ketiga adalah artikel resensi buku yang terbit di berbagai jurnal ilmiah yang mengulas kelima buku tersebut di atas yang menjadi data penelitian ini. 2.3



HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Perkembangan sejarah Asia Tenggara sebagian besar mengikuti tren dalam disiplin



sejarah umum, meskipun seringkali dengan jeda waktu tertentu. Sebelum Perang Dunia II, sejarah non-Barat hanya diperlakukan sebagai perpanjangan dari sejarah Barat. Sejarah kolonial dhasilkan dalam jumlah besar dan kualitas yang bervariasi, yang sebagiannya untukmelayani kebutuhan pejabat kolonial untuk memperoleh kronologi dasar dari wilayah yang mereka kuasai. Mereka menekankan peran sentralorang Eropa sebagai agen perubahan dan mentransmisikan representasi



simbolik superioritas Barat atas Timur. Dengan tekanan mereka padakronologi dari peristiwaperistiwa dan orientasi pada kepentingan kolonial, sejarah resmi ini terintegrasi secara kuat ke dalam historiografi Eropa pada saat itu



BAB III KELEBIHAN DAN KEKURANGAN JURNAL



3.1



KELEBIHAN Dalam tugas CJR ini ditugaskan mengkritik dua jurnal dari yang saya analisis ada



beberapa kelebihan-kelebihan dari kedua jurnal tersebut antaralain. Di jurnal pertama yang berjudul PERUBAHAN TEMA DAN PERSPEKTIF DALAM HISTORIOGRAFI ASIA TENGGARA, 1955-2010 membahas dan menganalisa mengenai sejarah Asia Tenggara, diperoleh sumber-sumber yang jauh lebih banyak. Sementara mahasiswa peminat kajian sejarah Asia Tenggara generasi awal hanya memiliki bukti-bukti yang sangat fragmentaris dan terbatas, siswa dari periode yang kemudian mampu memanfaatkan sumber yang luas yang disediakan oleh tulisan-tulisan pengamat Eropa dan oleh arsip kolonial dari bangsa-bangsa Barat—Portugis, Spanyol, Belanda, Prancis, Inggris, dan Amerika. Bagi orang Eropa, keberadaan tulisan dan arsip tersebut dianggap dapat memberikan landasan yang lebih pasti bagi pengetahuan sejarah Asia Tenggara, meskipun interpretasi dan perspektif yang mereka gunakan selalu bias dengan kepentingan mereka sendiri. Sedangkan dalam jurnal pembanding yang berjudul DINAMIKA PERADABAN DI ASIA TENGGARA yang isinya mengenai Kawasan Asia Tenggara pada masa protosejarah sebenarnya



merupakan wilayah yang dinamis dalam perkembangan kebudayaannya. Wilayah tersebut merupakan terminal migrasi bangsa yang datang dari arah Asia kontinental. Dalam upaya menempati wilayah yang baru saja dihuni, manusia migran dari daratan Asia mengembangkan kebudayaannya yang akan menjadi dasar perkembangan kebudayaan Asia Tenggara hingga kini. Setelah beberapa ratus abad bermukim di daratan Asia Tenggara, orang-orang yang kemudian mengembangkan kebudayaan Austronesia tersebut, sebagian ada yang melanjutkan migrasinya ke wilayah kepulauan, menyebar ke arah kepulauan Nusantara dan juga Filipina, bahkan terus berlanjut ke arah pulau-pulau di Samudera Pasifik.



3.2



KEKURANGAN Kekurangan dari ketiga jurnal ini hampir sama yang dimana jurnal ini tidak mempunyai



identitas lengkap dan pembahasannya sudah sesuai dengan tujuan peneliti tetapi kurang menjelaskan secara detail istilah-istilah yang dipakai di dalam isi jurnal tersebut, Ini tentu membuat para pemula susah untuk memahaminya.



BAB IV



PENUTUP



4.1



SIMPULAN Pada jurnal pertama perkembangan dalam kajiansejarah Asia Tenggara masih mengikuti



tren dalam sejarah Barat, dan ini yang justru menjadi penyebab mengapa sejarah Asia Tenggara masih hanya menempati ceruk kecil dalam wacana sejarah global. Tetapi tren baru yang muncul pada akhir dasawarsa 1990-an mendorong penulisan sejarah Asia Tenggara pada area ‘interstisi’, yang menghubungkan sejarah kawasan lokal Asia Tenggara dengan konteks historis globalnya. Metodologi sejarah komparatif tampaknya paling sesuai untuk aplikasi dalam konteks ini. Oleh karena itu, masa depan sejarah Asia Tenggara terletak pada konektivitas disiplinnya sendiri dengan berbagai disiplin ilmu sosial-humaniora lainnya untuk membangun jembatan kajian transdisipliner yang melampaui batasan ruang-temporalnya. Sedangkan jurnal kedua dapat disimpulkan bahwa kebudayaan Austronesia yang sebenarnya menjadi dasar terbentuknya kebudayaan di negara-negara ASEAN. Dalam kebudayaan tersebut terdapat hal-hal yang maju, indah, dan bermutu bagi kepentingan seluruh umat manusia, itulah yang disebut peradaban Austronesia; tentunya sekarang dapat dijuluki The ASEAN Civilization.



4.2.



SARAN Saya berharap Critical Journal Review ini dapat bermanfaat bagi Pembaca maupun



penulis, dan diharapkan jurnal ini dapat menambah wawasan bagi pembacanya dan bisa sabagai bahan bacaan bagi mahasiswa. Dan diharapkan kepada mahasiswa setelah membaca cjr ini diharapkan mahasiswa dapat lebih suka membaca jurnal-jurnal dan bisa lebih kritis lagi.