CJR Sejarah Tata Rias [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

“CRITICAL JURNAL REPORT’ SEJARAH TATA RIAS NAMA DOSEN : DESY AFYANTI,S.Pd.M.Pd



DISUSUN OLEH



NAMA: SALSABILA ALVILIA BR. GINTING NIM: 5203344013 KELAS: C/2020 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA RIAS JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN TAHUN 2020



KATA PENGANTAR Puji Syukur saya ucapkan atas berkat dan rahmatnya yang telah diberikan oleh Alah Tuhan yang Maha Esa karena saya dapat menyelesaikan tugas CJR (CriticalJurnalReview) ini dengan selesai dengan matakuliah sejarah tata rias. Penulisan CJR ini saya sajikan secararingkas dan sederhana sesuai dengan kemampuan yang saya miliki ,dan penyampaian penyampainnya saya usahakan dengan bahasa bahasa yang singkat dan sederhana agar mudah dimengerti/dipahami oleh para pembaca. Dalam kesempatan ini saya mengucapkan terimakasih kepada Ibu: Dra. Lelly fridiart,M. selaku dosen pengampu karena telah memberikan bimbingannya kepada saya untuk menyelesaikan tugas CJR(CriticalJurnalReview)ini hingga tuntas.



Penulis sangat menyadari bahwasanya tugas ini masih memilkiki banyak kekurangan serta adanya kesalahan dalam penulisan dan kritikik yang kurang tepat oleh karena itu penulis memhon maaf dan penulis membutuhkan saran serta kritik dari Ibu dosen serta pembaca untuk kesempurnaan tugas ini. Akhir kata saya mohon maaf yang sebesar besarnya apabila dalam penulisan CJR Ini terdapat banyak kesalahan karena penulisan CJR in imasih jauh dari kesempurnaan.



Medan, November 2020



Salsabila alvilia br. Ginting



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.............................................................................................. i DAFTAR ISI............................................................................................................. ii BAB. I PENDAHULUAN....................................................................................... 1 A. Rasionalisasi pentingnya CJR..........................................................................1 B. Tujuan penulisan CJR.......................................................................................1 C. Manfaat CJR.....................................................................................................1 D. Identitas journal yang di review.......................................................................2 BAB. II RINGKASAN ISI JURNAL........................................................................3 A. Jurnal Utama.....................................................................................................3 B. Jurnal Pembanding............................................................................................6 BAB. III PEMBAHASAN.........................................................................................9 A. Perbandingan Isi Jurnal....................................................................................9 B. Kelebihan dan Kekurangan Jurnal...................................................................10 BAB. IV PENUTUP..................................................................................................11 A. Kesimpulan....................................................................................................11 B. Saran……………………………………………………………………...11 DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................12



BAB I PENDAHULUAN A. Rasionalisasi Pentingnya CJR Critical Journal Review (CJR) sangat penting buat kalangan pendidikan terutama buat mahasiswa maupun mahasiswi karena dengan mengkritik suatu jurnal maka mahasiswa/i ataupun si pengkritik dapat membandingkan dua jurnal dengan tema yang sama, dapat melihat mana jurnal yang perlu diperbaiki dan mana jurnal yang sudah baik untuk digunakan berdasarkan dari penelitian yang telah dilakukan oleh penulis jurnal tersebut, setelah dapat mengkritik jurnal maka diharapkan mahasiswa/i dapat membuat suatu jurnal karena sudah mengetahui bagaimana kriteria jurnal yang baik dan benar untuk digunakan dan sudah mengerti bagaimana cara menulis atau langkah-langkah apa saja yang diperlukan dalam penulisan jurna ltersebut. B. Tujuan Penulisan CJR 1.Untuk mengetahui isi kedua jurnal. 2.Mengetahui perbedaan kedua jurnal tersebut. 3. Mengetahui kelemahan dan kekurangan jurnal 4. untuk menyelesaikan tugas critical jurnal review yang diberikan



C. Manfaat CJR Dari kajian yang telah dilakukan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pembaca khusunya mahasiswa Jurusan Pendidikan tata riasuntuk mengetahui tentang sebuah kajian dalam SEJARAH TAT RIAS.



D. Identitas journal yang diriview  JURNAL UTAMA Nama Juornal



: MODIFIKASI TATA RIAS PENGANTIN DALAM UPACARA



PERNIKAHAN ADAT DI KECAMATAN KUMUN DEBAI KABUPATEN KERINCI Edisi terbit



: 2016



Pengaruh Artikel: SILVIA HERMAN Hal



: 1-20



Alamat situs



: https://media.neliti.com/media/publications/72375-ID-modifikasi-tata-rias-



pengantin-dalam-upa.pdf



 JURNAL PEMBANDING Nama Artikel : EFEKTIFITAS PELATIHAN TATA RIAS PENGANTIN SUNDA PUTRI DI LKP MUSTIKA KABUPATEN CIANJUR ISSN



: : 2615-1480



Edisi terbit



: 2019



Pengaruh Artikel: ¹ Lina Yuningsih ² Dani Supriyadi Sahlan Vol



: 02



Hal



: 03



Alamat situs: https://www.researchgate.net/publication/337114483_EFEKTIFITAS_PELATIH AN_TATA_RIAS_PENGANTIN_SUNDA_PUTRI_DI_LKP_MUSTIKA_KABUPATEN_ CIANJUR/fulltext/5dc624304585151435f7f487/EFEKTIFITAS-PELATIHAN-TATARIAS-PENGANTIN-SUNDA-PUTRI-DI-LKP-MUSTIKA-KABUPATEN-CIANJUR.pdf? origin=publication_detail



BAB II RINGKASAN ISI JURNAL



 JURNAL UTAMA A. Pendahuluan Dewasa ini akibat dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), masyarakat Indonesia mengalami pembaharuan dalam segala segi kehidupan, begitu pula dalam segi tata rias pengantin dalam penyelenggaraan pernikahan tidak luput dari perubahan. Sehingga nilai-nilai lama yang terkandung dalam suatu kebudayaan tampak mulai memudar dan nilai baru yang diinginkan belum terbentuk secara mantap. Perubahan yang terjadi dalam penyelenggaran pernikahan di atas baik dari segi tradisi upacara adat pernikahan, busana pengantin dan tata rias pengantin itu sendiri tidak hanya dipengaruhi oleh perkembangan zaman, tetapi juga di sebabkan oleh tradisi mencatat atau membukukan pengetahuan tentang tata rias pengantin ini jarang sekali dijumpai bahkan dapat disebutkan tidak ada. Tata rias pengantin meliputi di dalamnya tata rias wajah, tata rias rambut serta busana yang dikenakan pengantin namun dari kesemuanya itu yang memiliki tingkat kesukaran yang tinggi adalah merias wajah. Dalam merias wajah maka tindakan utama yaitu menonjolkan bagian wajah yang sempurna dan menutupi kekurangan pada wajah dengan keterampilan pengolesan kosmetika.



B. Metode Penelitian Untuk mencapai tujuan penelitian jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi obyek yang alamiah, Sugiyono (2012:1). Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri dan menjadi instrumen kunci untuk penelitiannya, berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya dan dibantu dengan instrumen penelitian sederhana yaitu, pedoman obeservasi, pedoman



wawancara, dokumentasi, catatan harian dan gabungan dari semua (trianggulasi). Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum peneliti memasuki lapangan, selama di lapangan dan setelah selesai di lapangan, teknik analisis data yang dalam penelitian ini adalah analisis data model Miles dan Huberman (Sugiyono, 2012:9199) adalah, a) Reduksi data, b) Penyajian data, c) Penarikan Kesimpulan.



C. Hasil Penelitian Dan Pembahasan 1. Tata Rias Wajah Dan Penataan Rambut Pengantin Kecamatan Kumun Debai a. Kosmetika Dalam merias pengantin kosmetika yang digunakan adalah kosmetika dekoratif, kosmetika dekoratif yang digunakan untuk merias pengantin menurut Han (2004:15-33) diantaranya, ³(1) Foundation/alas bedak yang baik harus mudah menyerap pada kulit, tidak lengket, tidak mudah luntur. Foundation untuk rias pengantin harus berbentuk padat karena mampu menutupi kekurangan pada kulit wajah secara sempurna. b. Tata rias wajah Tata rias wajah pengantin lebih dikhususkan untuk pengantin wanita sedangkan pengantin pria riasannya sederhana bahkan tidak memakai riasan sama sekali seperti penampilan sehari-hari. Rias wajah pengantin Kumun Debai menurut Ibu Rosma mengatakan, Dulu saat pernikahan tidak seperti sekarang yang memakai eyelinear, bulu mata atau lainnya. c. Penataan rambut Bentuk penataan rambut pengantin Kumun Debai sekarang sudah mengalami perubahan. Dahulu penataan rambut pengantin wanita cukup sederhana bagi pengantin wanita yang berambut panjang penataannya hanya dikuncir satu atau dijalin agar tidak kusut. 2. Busana pengantin tradisional dan modifikasi Kecamatan Kumun Debai



Perubahan busana pengantin terjadi dalam segi model busana, pilihan warna, dan adanya pengurangan serta penambahan aksesoris pada busana pengantin tersebut. Pertama dilihat dari segi model busana pengantin pria yang dahulunya bernama baju kuhoung pandak yang dijahit longgar dihias sulam emas pada leher dan dada, terdiri dari satu potong baju. Sekarang baju pengantin pria terdiri dari 2 potong yaitu baju bagian dalam berbentuk rompi dan baju bagian luar seperti jas yang dipenuhi sulaman emas. 3. Makna/filosofi dari busana pengantin Kumun Debai Berdasarkan hasil penelitian makna/filosofi yang terdapat dalam busana pengantin diantaranya, baju kuhoung pandak yang dipakai maropulai dibuat longgar artinya agar si maropulai memiliki hati yang lapang dan mau menerima kebenaran. Celana juga dibuat longgar agar maropulai lincah, bergerak cepat, dan cepat tanggap. Sahoung yang dilipat dua dipakai sedikit di atas lutut supaya dapat menghargai wanita. Slouk dengan kerutan melambangkan sebagai kepala rumah tangga sudah menjadi tugasnya menyelesaikan permasalahan yang ada. Selop bermakna pria juga ikut dalam menjaga kebersihan lingkungan dan rumah tangga. Keris berarti bahwa hukum harus ditegakkan dan dipegang dengan teguh. D. Simpulan Dan Saran 1. Simpulan Perubahan dalam segi tata rias pengantin daerah di Kecamatan Kumun Debai tak dapat dihindari, perubahan ini terjadi dalam beberapa tahun terakhir dan berkembang pesat di masyarakat. Perubahan atau yang disebut modifikasi dalam tata rias pengantin terjadi dalam banyak penyelenggaraan pernikahan di Kumun Debai hal ini dibuktikan dari 16 usaha salon dan pelaminan yang menyediakan penyewaan pelaminan dan jasa rias pengantin yang menawarkan busana pengantin modifikasi. Pada dasarnya, sejak dahulu maupun sekarang tata rias pengantin di Kumun Debai tidak menggikat para penata riasnya dengan aturan adat, masyarakat dan adat memberi kebebasan kepada para penata rias berkreasi dengan seninya sendiri. 2. Saran Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis menyarankan kepada, a. Masyarakat, pemangku adat, di Kumun Debai dapat menjaga dan memelihara warisan yang berupa kebudayaan dan seni ini turuntemurun, karena ini merupakan ciri khas setiap daerah selain itu juga memiliki arti/makna berupa lambang-lambang dari busana yang digunakan oleh kedua pengantin. b. Usaha salon dan pelaminan, perubahan atau



modifikasi perlu dilakukan untuk mengikuti perkembangan zaman dengan tetap memegang prinsip dan adat-istiadat setempat.



 JURNAL PEMBANDING



PENDAHULUAN Secara psikologis perempuan, sebagaimana laki-laki, membutuhkan aktualisasi diri demi pengembangan dirinya dan sesuatu yang pada akhirnya juga berdampak positif terhadap pengembangan umat manusia pada umumnya. Berdasarkan proyeksi BPS (Anwar, 2007: 7), ”perempuan Indonesia pada tahun 2000 sebanyak 105.266.200 jiwa (50.23%) dari total penduduk 210.485.600 jiwa”. Berdasarkan data tersebut, dapat dilihat bahwa secara umum kaum perempuan mendominasi kuantitas penduduk Negara Republik Indonesia ini. Hal ini menunjukkan akses perempuan untuk lebih terlibat dalam lapangan kerja di bidang publik, juga sangat besar. Pelatihan Profesi Bidang Tata Rias Pengantin merupakan salah satu bentuk pendidikan yang diselenggarakan melalui jalur PLS dengan mengutamakan pembekalan keterampilan guna meningkatkan kecakapan hidup bagi masyarakat, yang berguna untuk kepentingan diri pribadinya maupun bisa di manfaatkan bagi kepentingan dunia kerja dan profesinya. Berdasarkan hasil identifikasi terhadap warga belajar pelatihan Tata Rias Pengantin Sunda Putri di Lembaga Kursus dan Pelatihan ( LKP ) MUSTIKA diketahui bahwa mereka merupakan warga masyarakat yang benar-benar berminat dan membutuhkan pelatihan Tata Rias Pengantin termasuk dari kalangan pegawai, pelajar, mahasiswa dan lain sebagainya. Penyelenggaraan pelatihan keteramplan Tata Rias Pengantin di Sunda Putri ( LKP ) MUSTIKA dimaksudkan: Memberi bekal pengetahuan, keterampilan dan sikap kemandirian serta jiwa kewirausaan warga belajar menjalankan kehidupannya, atau berusaha mandiri membuka lapangan kerja.



KAJIAN TEORI Kata efektif berasal dari bahasa Inggris, yaitu effectif yang berarti berhasil atau sesuatu yang dilakukan berhasisl dengan baik. Efektivitas selalu terkait dengan hubungan antara hasil yang diharapkan dengan hasil yang sesungguhnya



dicapai. Efektivitas mengandung keberhasilan atau kemanjuran



arti



keefektifan



(efectivenes)



penggaruh/efek



Menurut Agani (Yanto, 2010: 6) tata rias bagi seorang pengantin mencakup apa yang disebut dengan tata rias wajah, tata rias rambut, tata busana dan perhiasan. Tujuan dari merias wajah adalah untuk mempercantik wajah seseorang. Berhubung tidak ada suatu pola tertentu yang dapat digunakan untuk merias wajah, maka tindakan yang utama ialah, menonjolkan bagian wajah yang bagus dan menyembunyikan bagian-bagian yang kurang indah dengan keterampilan pengolesan kosmetik METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif yaitu dengan cara memandang objek penelitian sebagai suatu sistem Subyek Penelitian Subyek penelitian satu orang Pengelola, satu orang instruktur dan empat warga belajar LKP Mustika yang aktif mengikuti pembelajaran Setting dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di LKP Mustika dan di rumah warga belajar dengan pertimbangan peneliti dapat mengamati secara langsung kegiatan pembelajaran dan kegiatan peserta didik pasca pembelajaran Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2018 sampai dengan bulan April 2018. Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini bersifat deskriptif berupa dokumen pribadi, catatan harian, catatan lapangan, ataupun ucapan responden dari hasil wawancara. Instrumen dalam penelitian ini yaitu peneliti sendiri yang dibantu oleh observasi, pedoman wawancara, dan studi dokumentasi. Teknik Analisis Data Tahapan analisis data dalam penelitian ini yaitu reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan. Reduksi data dimaksudkan dengan merangkum data, memilih hal-hal pokok, disusun secara sistematik display data atau penyajian data bertujuan untuk memudahkan peneliti memahami hasil penelitian yang telah didapatkan. Data tersebut dibandingkan dan dihubungkan dengan yang lainnya, sehingga mudah ditarik kesimpulan sebagai jawaban dari setiap permasalahan yang ada. HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL Hasil wawncara dengan Instruktur bahwa efektifitas pelatihan berhasil diwujudkan dalam proses penyelenggaraan pelatihan keterampilan Tata Rias Pengantin Sunda Putri di LKP MUSTIKA. Hal ini diketahui dengan terpenuhinya kriteria keberhasilan dalam sebuah konsep pelatihan/pembelajaran



PEMBAHASAN Berdasarkan hasil pengamatan secara langsung proses pembelajaran ketrampilan tata rias pengantin Sunda Putri ada beberapa peserta didik yang terlihat meningkat pengetahuannya, dari sebelumnya rendah setelah mengikuti pelatihan tata rias pengantin Sunda terlihat meningkat. Hal ini sesuai teori S. Handayaningrat dalam bukunya berjudul “Pengantar Studi dan Administrasi” mengemukakan bahwa proses adalah seranglaian tahapan kegiatan mulai dari menentukan sasaran sampai tercapaiknya tujuan. KESIMPULAN Penelitian ini secara umum telah mencapai tujuannya yaitu memperoleh gambaran Efektifitas Pelatihan Tata Rias Pengantin Sunda di LKP Mustika Cianjur. Pelatihan ini dikembangkan mengacu pada teori dan metode program Pendidikan Masyarakat. Pendidikan Masyarakat sebagai proses pemberdayaan, mengandung makna bahwa program-program pendidikan ini harus ditunjukan untuk mendidik masyarakat agar mampu mendidik diri mereka sendiri atau membantu masyarakat agar mampu menbantu diri mereka sendiri dalam rangka menciptakan masyarakat yang mandiri, berswadaya, dan berdaya



BAB III PEMBAHASAN A. Perbandingan buku No 1. 2.



Aspek pembanding Tampilan jurnal



Jurnal Utama Cover jurnal tidak



Jurnal pembanding Memiliki cover yang



Bahasa yang



bewarna Bahasa yang digunakan



berwarna Bahasa yang digunakan



Digunakan



pada jurnal pembanding



pada jurnal



sebagian menggunakan



pembanding



bahasa yang logis dan



menggunakan bahasa



mudah dipahami.



yang mudah dimengerti.



Pengetikan pada jurnal



Pada jurnal



utama bisa dibilang



pembanding,



masih kurang rapi karena



pengetikan bisa



sebagian tulisan masih



dibilang cukup enak



banyak yang tidak



dibaca karena jarak



sejajar.



kelang(enter) antar



. 3.



Tata Pengetikan



baris tidak terlalu 4



Kelengkapan Materi



Pada jurnal utama memiliki



dekat. Pada jurnal



pembahasan materi yang



pembanding,yang



lengkap dan baik



isinya tidak jauh beda



pembahasan tentang



dengan jurnal utama.



perkembangan sejarah tata



Pembahasan pada



rias.



jurnal pembanding juda dapat dikatakan lengkap.



B. Kelebihan dan kelemahan jurnal



Kedua jurnal tersebut sama-sama bagus. Untuk kelebihan dan kekurangannya sulit untuk ditemukan. Namun menurut saya, pada jurnal utama memiliki kelebihan menampilkan beberapa gambar. tetapi kedua jurnal memiliki kelebihan yang sama” dilengkapi materi yang luas tentang penjelasan mata kuliah sejarah tata rias dan pembaca dapat tertarik membaca dengan melihat beberapa gambar.



BAB IV PENUTUP



A. KESIMPULAN Jadi, kesimpulan yang saya dapat ambil dari critical jurnal review ini adalah bahwa jurnal yang saya bahas memiliki kelebihan dan kekurangan. Di satu sisi kelebihan jurnal ini adalah pembahasannya yang sangat bagus dan detail yang membuat Jurnal ini cocok digunakan mahasiswa Jurusan PENDIDIKAN TATA RIAS sebagai panduan dan pedoman untuk menambah pengetahuan tentang dasar penelitian sebuah kajian yang baik dalam pembelajaran maupun dalam aplikasinya.



B. SARAN Saya menyadari bahwa kajian review yang telah saya lakukan ini tidak terlepas dari kekurangan, seperti halnya pepatah yang mengatakan, “tak ada gading yang tak retak, tak ada satupun manusia yang sempurna.” maka saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca sangat saya harapkan sehingga dapat dijadikan bahan evaluasi untuk kedepannya lebih baik. Akhirnya, semoga kajian ini memberikan manfaat bagi pembaca dalam menambah wawasan dalam keilmuan tentang pengkajian sebuah jurnal. Amin.



DAFTAR PUSTAKA



https://media.neliti.com/media/publications/72375-ID-modifikasi-tata-rias-pengantin-dalamupa.pdf https://www.researchgate.net/publication/337114483_EFEKTIFITAS_PELATIHAN_TATA_RI AS_PENGANTIN_SUNDA_PUTRI_DI_LKP_MUSTIKA_KABUPATEN_CIANJUR/fulltext/ 5dc624304585151435f7f487/EFEKTIFITAS-PELATIHAN-TATA-RIAS-PENGANTINSUNDA-PUTRI-DI-LKP-MUSTIKA-KABUPATEN-CIANJUR.pdf?origin=publication_detail