Clinical Science - DM [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Latihan soal-soal Basic Science-Clinical Science DM – Mekanisme Aksi 1. Seorang apoteker di suatu klinik pengobatan menyerahkan tablet glibenklamid 5 mg sebanyak 30 tablet atas resep dokter kepada seorang pasien (laki-laki, usia 49 tahun, penderita DM tipe-2). Bagaimanakah prinsip kerja obat yang diterima oleh pasien tersebut? a. Memicu pelepasan insulin oleh sel beta pancreas b. Menghambat penyerapan karbohidrat c. Menghambat aktivitas enzim glukosidase d. Mengurangi proses glukoneogenesis e. Meningkatkan sintesis reseptor insulin DM – Pemilihan Obat yang Tepat 2. Seorang dokter berdiskusi dengan apoteker pada saat visite bersama untuk menentukan terapi yang akan diberikan kepada seorang pasien (laki,laki, usia 58 tahun, penderita DM tipe-2). Pasien telah menderita penyakit ini selama 5 tahun, tetapi tidak diobati. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan nilai HbA1C 11% dan kadar glukosa darah sewaktu 325 mg/dL. Apakah obat yang tepat direkomendasikan untuk pasien tersebut? a. Metformin dan glibenklamid d. Glibenklamid dan acarbose b. Metformin dan insulin e. Glibenklamid dan pioglitazone c. Glibenklamid dan insulin 3. Seorang dokter di rumah sakit menelpon apoteker di instalasi farmasi untuk meminta informasi obat untuk pasiennya. Pasien adalah seorang wanita hamil dan sedang menderita hipertensi dan diabetes mellitus. Dokter akan meresepkan antihipertensi dan antidiabetes yang aman untuk pasiennya tersebut. Apakah obat yang tepat direkomendasikan kepada dokter tersebut? a. Lisinopril dan glibenklamid d. Lisinopril dan insulin b. Kaptopril dan glibenklamid e. Metildopa dan insulin c. Irbesartan dan insulin 4. Seorang pasien anak (usia 7 tahun) dilarikan ke IGD rumah sakit dikarenakan tiba-tiba tidak sadarkan diri. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan kadar glukosa darah pasien sebesar 457 mg/dL dan HbA1c 6%. Pasien selanjutnya dokter mendiagnosis pasien mengalami DM tipe 1 dan dokter meminta apoteker menetap jenis insulin yang akan diberikan kepada pasien. Apakah jenis insulin yang tepat diberikan pada pasien tersebut? a. Insulin glusine d. Insulin glargine b. Insulin lantus e. Insulin regular c. Insulin levemir 5. Seorang pasien, laki-laki, usia 35 tahun, penderita DM tipe-1, dirawat di UGD suatu rumah sakit karena mengalami ketoasidosis diabetik. Hasil pengukuran kadar glukosa darah sewaktu pasien adalah sebesar 400 mg/dL. Dokter meminta rekomendasi dari apoteker untuk memilihkan jenis sediaan insulin yang dapat menurunkan kadar glukosa darah pasien dengan cepat. Apakah jenis sediaan insulin yang tepat direkomendasikan? a. Aspart d. Novolin N b. Humulin N e. Humalog Mix75/25 c. Humulin R 6. Seorang pasien, laki-laki, usia 50 tahun, penderita DM tipe-2 sejak 10 tahun yang lalu, dibawa ke IGD RS dengan kondisi tidak sadar dan ditemukan gula darah sewaktu 550 mg/dL. Dokter akan meresepkan insulin untuk menurunkan kadar glukosa darah pasien tersebut. Apakah insulin yang tepat untuk penanganan hiperglikemia pasien tersebut? a. Insulin aspart d. Insulin detemir b. Insulin NPH e. Insulin glargine c. Insulin lispro protamine 7. Seorang pasien DM tipe-1, masuk UGD suatu rumah sakit dengan kadar glukosa darah sewaktu sebesar 450 mg/dL. Apakah insulin yang tepat diberikan untuk menurunkan kadar glukosa pasien tersebut? a. Insulin Lispro d. Insulin Humulin b. Insulin NPH e. Insulin Letemir c. Insulin glargin



8. Seorang pasien, laki-laki, penderita DM tipe-2, rutin mengkonsumsi metformin secara teratur selama 3 tahun. Pasien juga teratur berolah raga dan menjalankan diet yang sesuai untuk penderita DM. Hasil monitoring menunjukkan bahwa nilai HbA1c pasien adalah 8% dan pasien tampak putus asa dengan pengobatan yang dijalankannya. Apakah tindakan yang tepat untuk dilakukan sebagai apoteker? a. Meminta pasien untuk melanjutkan terapi DM dengan metformin b. Mengusulkan penggantian obat DM kepada dokter dengan Glibenklamid c. Mengusulkan penggantian obat DM kepada dokter dengan Acarbose d. Mengusulkan pengobatan kombinasi Meformin-glibenklamid e. Mengusulkan pengobatan kombinasi Glibenklamid-pioglitazone 9. Seorang pasien, perempuan, usia 56 tahun, datang ke IGD dengan keluhan nyeri di bagian jempol (ibu jari) kaki kanan, terlihat kemerahan dan bengkak. Diketahui pasien riwayat DM tipe-2 sejak 5 tahun ini. Pasien akhir -akhir ini sering lupa minum obat DM (Metformin dan glibenklamid). Pemeriksaan GDS saat di IGD 276 mg/dL. Dokter akan meresepkan obat untuk mengurangi gejala nyeri pasien. Apakah obat yang tepat direkomendasikan? a. Parasetamol d. Asam mefenamat b. Gabapentin e. Ketoprofen c. Aspirin 10. Seorang perempuan, usia, 69 tahun, dibawa ke Instalasi Gawat Darurat RS. Riwayat penyakit: Diabetes Mellitus sejak 14 tahun yang lalu. Riwayat obat: OHO kombinasi glibenklamid dan acarbose. Setelah dilakukan pemeriksaan pasien dinyatakan mengalami hiperglikemi ketoasidosis kemudian dokter memutuskan untuk memberikan injeksi insulin. Apakah jenis insulin yang tepat direkomendasikan kepada dokter tersebut? a. Glargine insulin d. Long acting insulin b. Rapid acting insulin e. Premixed insulin c. Intermediate acting insulin 11. Seorang pasien, laki-laki, usia 67 tahun, penderita DM tipe-2 dirawat di suatu rumah sakit karena mengalami infeksi pada kaki. Pasien juga mengalami nefropati diabetika dan rutin menjalankan terapi hemodialisa 1x seminggu. Dokter yang menangani pasien berdiskusi dengan apoteker mengenai pemilihan antibiotik yang aman bagi pasien. Apakah golongan antibiotik yang harus dihindari dokter untuk diresepkan pada pasien tersebut? a. Aminoglikosida d. Kloramfenikol b. Kuinolon e. Penisilin c. Sefalosporin 12. Seorang pasien, laki-laki, usia 56 tahun, BB 90 kg, baru saja terdiagnosa oleh dokter di suatu rumah sakit mengalami DM tipe-2 dengan kadar glukosa darah puasa 160 mg/dL dan kadar glukosa darah sewaktu 250 mg/dL. Dokter akan meresepkan antidiabetes oral untuk pasien dan meminta rekomendasi kepada apoteker mengenai antidiabetes yang tepat untuk pasien. Apakah antidiabetes lini pertama yang tepat untuk pasien tersebut? a. Metformin d. Akarbose b. Glibenklamid e. Pioglitazone c. Repaglinid 13. Seorang pasien, perempuan, usia 46 tahun, memiliki kadar gula darah puasa sebesar 140 mg/dL, rata-rata nilai HbA1c adalah < 7%. Dokter mendiagnosis pasien tersebut menderita DM tipe-2 dan menganjurkan pasien untuk melakukan terapi nutrisi medis, olah raga secara teratur. Dokter juga akan merespkan satu obat (monoterapi) untuk mengontrol kadar gula pasien tersebut. Apakah obat yang tepat untuk pasien tersebut? a. Insulin d. Glibenklamid b. Acarbose e. Metformin c. Nateglinide 14. Seorang pasien, laki-laki, usia 45 tahun, penderita TB dan DM tipe-2, berkonsultasi dengan apoteker di instalasi farmasi suatu rumah sakit mengenai pengobatannya. Pasien mengatakan mengalami peningkatan kadar gula darahnya setelah terapi menjalankan terapi dengan obat TB. GD2PP pasien pada pemeriksaan terakhir adalah 240 mg/dL. Obat DM yang biasa diminum pasien adalah glimepirid. Apakah rekomendasi yang tepat disampaikan kepada dokter yang menangani pasien? a. Meningkatkan dosis Glimepirid b. Mengganti Glimepirid dengan Metformin c. Mengganti Glimepirid dengan Glibenklamid d. Menghentikan penggunaan Isonazid e. Menghentikan penggunaan Rifampisin



15. Seorang pasien DM tipe-2, ibu menyusui, usia 34 tahun berkonsultasi dengan dokter di suatu klinik untuk pengobatan penyakitnya. Dokter ingin meresepkan antidiabetes oral atas permintaan pasien dan meminta pendapat apoteker. Apakah antidiabetes yang aman disarankan kepada dokter untuk pengobatan pasien tersebut? a. Tolbutamid d. Acarbose b. Klorpropamid e. Tolazapmid c. Glipizide 16. Seorang DM Tipe-2 (laki-laki, usia 52 tahun) dirawat pada suatu rumah sakit dengan hasil pemeriksaan laboratorium pasien saat ini adalah HbA1C: 9.5%; GDP 228 mg/dL. Dokter akan meresepkan obat untuk menurunkan nilai HbA1C dan kadar glukosa puasa pasien. Bagaimanakah konsep pengobatan yang tepat untuk pasien tersebut? a. Tidak perlu ADO, cukup dengan gaya hidup sehat b. Memerlukan monoterapi dengan ADO c. Memerlukan monoterapi dengan insulin basal d. Memerlukan terapi kombinasi dengan 2 jenis ADO e. Memerlukan terapi kombinasi dengan 3 jenis ADO DM – Interaksi Obat 17. Seorang pasien, laki-laki, usia 50 tahun, penderita DM tipe-2, mengalami penyakit TB dan mendapatkan pengobatan dengan Anti-Tuberkulosis kategori 1 yang terdiri dari regimen 2HRZE/4(HR)3. Setelah menggunakan obat tersebut, kadar glukosa darah pasien menjadi tidak terkontrol, meskipun pasien menggunakan dlibenklamid 5 mg per hari. Apoteker menyimpulkan bahwa keadaan yang dialami pasien ini disebabkan karena efek dari interaksi obat. Apakah obatobatan yang mengalami interaksi dalam pengobatan pasien tersebut? a. Glibenklamid dengan Isoniazid d. Glibenklamid dan Ethambutol b. Glibenklamid dengan Rifampisisn e. Glibenklamid dan streptomisisin c. Glibenklamid dan Pirazinamid 18. Seorang seorang dokter di suatu rumah sakit sedang berdiskusi dengan apoteker mengenai penyakit yang dialami pasiennya. Dokter mencurigai bahwa pasiennya mengalami DM tipe-2 yang disebabkan oleh efek samping obat. Pasiennya adalah seorang laki-laki, usia 50 tahun, rutin mengkonsumsi prednisone setiap hari untuk meredakan nyeri sendi yang dideritanya. Apakah landasan ilmiah yang dapat menjelaskan hal tersebut? a. Prednisone menurunkan kadar insulin b. Prednisone menurunkan produksi insulin c. Prednisone meningkatkan penggunaan gula oleh jaringan d. Prednisone meningkatkan glukoneogenesis e. Prednisone meningkatkan absorbsi natrium 19. Seorang apoteker menerima resep dokter dari seorang pasien DM tipe-2 dan hipertensi (laki-laki, usia 48 tahun) dengan obat insulin glargine injeksi sediaan pen dengan aturan pakai (S.s. dd 10 IU) dan propanolol 40 mg (S.t. dd. 1 tab). Setelah dilakukan skrining, apoteker menyimpulkan bahwa kedua obat saling berinteraksi karena propanolol dapat meningkatkan efek insulin. Apakah saran yang tepat disampaikan kepada pasien untuk meminimalkan akibat dari interaksi obat tersebut? a. Menggunakan insulin pada pagi hari d. Menggunakan insulin 1 jam sebelum propanolol b. Menggunakan insulin pada malam hari e. Menggunakan insulin 1 jam Setelah propanolol c. Menggunakan insulin pada siang hari



DM - Dosis 20. Seorang apoteker sedang menyiapkan insulin Lispro 100 unit/mL untuk seorang pasien DM tipe-2 (laki-laki, usia 52 tahun, BB 48 kg) yang sedang dirawat di ruang rawat inap suatu rumah sakit akibat keadaan hiperglikemia yang parah (kadar glukosa darah 290 mg/dL dan HbA1C 9,5%). Dosis insulin yang ditetapkan oleh dokter adalah 1,2 unit/kgBB. Berapakah jumlah insulin yang tepat disiapkan untuk satu kali pemberian? a. 0,47 mL d. 0,57 mL b. 0,48 mL e. 0,58 mL c. 0,56 mL 21. Seorang pasien anak, laki-laki, usia 12 tahun, BB 40 kg, didiagnosis dokter mengalami DM tipe-1 dan mendapatkan resep insulin NPH (intermediete acting). Insulin tersebut digunakan 2 kali sehari dengan dosis 0,25 unit/kgBB/hari. Berapakah dosis insulin yang tepat disampaikan apoteker kepada pasien untuk satu kali penyuntikan insulin tersebut? a. 5 unit d. 20 unit b. 10 unit e. 25 unit c. 15 unit



22. Seorang pasien anak, laki-laki, usia 12 tahun, BB 40 kg, penderita DM tipe-1 dengan kadar glukosa darah sewaktu 250 mg/dL, kadar glukosa darah puasa 190 mg/dL dan HbA1C 8,5%, mendapatkan resep dengan obat insulin NPH (intermediete acting). Dosis insulin yang diberikan dokter untuk pasien tersebut adalah 0,25 unit/kgBB/hari. Berapa unitkah insulin yang harus disuntikkan oleh pasien setiap harinya? a. 5 unit d. 20 unit b. 10 unit e. 25 unit c. 15 unit DM – Skrining Resep 23. Seorang apoteker di suatu rumah sakit melakukan skrining resep untuk seorang pasien (laki-laki, usia 49 tahun, penderita hipertensi dengan TD 160/100 mmHg dan DM tipe-2). Pasien mendapatkan obat Metformin 500 mg (S.1. dd. 1 tab. dc) dan Captopril 25 mg (s.2. dd. 1 tab. ac.) untuk pengobatan selama 15 hari. Apoteker menemukan adanya permasalahan klinis untuk resep pasien tersebut. Apakah permasalahan yang dimaksud oleh apoteker tersebut? a. Penggunaan Captopril tidak tepat obat d. Penggunaan Metformin tidak tepat obat b. Dosis Captopril berlebih e. Waktu pakai Captopril tidak tepat c. Aturan pakai Metformin tidak tepat 24. Seorang pasien DM Tipe-2 (laki-laki, usia 52 tahun) dirawat pada suatu rumah sakit dengan hasil pemeriksaan laboratorium HbA1C: 10,5 %; GDP 190 mg/dL. Pasien mendapatkan resep obat tablet metformin XR 500 mg No. VII (S.1. dd. 1 tab. dc) dan tablet glibenklamid 5 mg No. XXI (S.3. dd. 1 tab. dc). Apoteker melakukan skrining terhadap resep pasien. Apakah permasalahan yang terdapat dalam resep pasien tersebut? a. Pasien belum memerlukan pengobatan kombinasi b. Aturan pakai glibenklamid tidak tepat, harusnya 1 kali sehari c. Dosis glibenklamid terlalu tinggi, harusnya 2,5 mg 3 kali sehari d. Aturan pakai Metformin XR tidak tepat, harusnya 2 kali sehari e. Aturan pakai Metformin XR tidak tepat, harusnya 3 kali sehari DM – Compounding 25. Seorang pasien, laki-laki, usia 50 tahun, penderita DM tipe-2, datang ke apotek membawa salinan resep sebagai berikut: Iter 2x R/ Glibenklamid tab mg 5 no. XXX S.sdd tab I ------------------------------- det XL ----Berapakah jumlah maksimal obat yang masih boleh ditebus oleh pasien tersebut? a. 60 tablet d. 30 tablet b. 50 tablet e. 20 tablet c. 40 tablet 26. Seorang DM Tipe-2 (laki-laki, usia 52 tahun) datang ke apotek untuk menebus resep dengan obat tablet metformin XR 500 mg No. XV (S.1. dd. 1 tab. dc) dan tablet glibenklamid 5 mg No. XV (S.3. dd. 1 tab. dc) dan tablet Gabapentin 300 mg No. XLII. Berapakah jumlah tablet gabapentin 300 mg yang diserahkan kepada pasien? a. 32 d. 42 b. 40 e. 45 c. 41 DM – KIE 27. Seorang apoteker menjelaskan penggunaan insulin glargine sediaan pen (S.1. dd 10 IU s.c) kepada seorang pasien DM tipe-2 pada saat menebus resep dokter di sebuah apotek. Apoteker menjelaskan bahwa insulin disuntikkan secara subkutan pada perut di bawah pusar. Penyuntikan kedua dilakukan besok hari pada jam yang sama di dekat lokasi suntikan sebelumnya. Berapakah jarak penyuntikan yang tepat disampaikan kepada pasien? a. 1,00 cm d. 4,00 cm b. 2,00 cm e. 5,08 cm c. 2,54 cm 28. Seorang pasien. Laki-laki. Usia 46 tahun, penderita DM tipe-2, datang ke apotek menebus resep dengan obat akarbose 25 mg (S.3. dd. 1 tab. dc). Apoteker menyerahkan obat kepada pasien dan memberikan informasi obat. Bagaimanakah aturan waktu pakai obat yang tepat disampaikan kepada pasien tersebut?



a. Pada saat makan (suapan pertama) b. 15 menit sebelum makan c. 15 menit setelah makan



d. 30 menit sesudah makan e. Dalam keadaan perut kosong



29. Seorang pasien laki-laki, usia 52 tahun, menderita DM sejak 5 tahun, memiliki kadar gula darah 350 mg/dl, sehingga dokter meresepkan insulin untuk pertama kalinya bagi pasien. Pasien datang menemui apoteker di instalasi farmasi setelah 2 hari menggunakan insulin dengan keluhan sering gemetar, pusing, dan berkeringat dingin. Pasien tidak mau makan karena khawatir dapat meningkatkan kadar gula darahnya. Apakah saran yang tepat disampaikan terkait dengan pengatasan masalah tersebut? a. Merekomendasikan pasien meminta penggantian insulin kepada dokter b. Meminta pasien melakukan self-monitoring blood glucose secara berkala c. Menjelaskan lokasi penyuntikan insulin secara rotasi d. Menginformasikan penggunaan insulin setelah makan e. Merespon pasien untuk segera ke IGD rumah sakit 30. Seorang pasien, perempuan, usia 50 tahun penderita DM tipe-1, mendapatkan pengobatan dengan insulin regular. Pada saat menebus obat di apotek, pasien bertanya kepada apoteker mengenai apakah yang harus dilakukan ketika insulin tidak sengaja dimasukan ke dalam freezer. Apakah jawaban yang tepat dari pertanyaan pasien tersebut? a. Insulin boleh digunakan karena memang penyimpanan insulin di dalam kulkas b. Insulin boleh digunakan bila insulin sudah mencair dan dihomogenkan kembali c. Insulin boleh digunakan dengan batas lama penggunaan 4 minggu d. Insulin tidak boleh digunakan dan harus langsung dibuang e. Belum tahu boleh digunakan atau tidak, tergantung kondisi insulinnya 31. Seorang pasien, laki-laki, usia 65 tahun, BB 65 kg, TB 170 cm, pasien DM tipe-2 semenjak 15 tahun yang lalu, telah lama menggunakan antidiabetes oral. Akan tetapi, kadar gula darahnya belum terkontrol dengan baik, sehingga dokter menambahkan terapinya dengan insulin. Sediaan yang diresepkan dokter adalah Humulin 30/70 (insulin mixed). Apakah arti dari 30/70 pada sediaan tersebut? a. 30% reguler + 70% NPH d. 30% NPH + 70% glargin b. 30% NPH + 70% regular e. 30% lispro + 70% NPH c. 30% reguler + 70% glargin 32. Seorang pasien, laki-laki, usia 55 tahun, didiagnosa dokter mengalami diabetes mellitus sejak 1 tahun yang lalu dan selalu menebus obat di apotek. Namun, bulan ini pasien tersebut tidak datang menebus obatnya. Apoteker menelfon pasien untuk mencari tahu alasan pasien tidak menebus obat. Apakah tindakan yang tepat diberikan untuk pasien tersebut? a. Memotivasi pasien untuk patuh minum obat b. Menjelaskan bahaya putus obat c. Menginformasikan risiko komplikasi d. Memberikan leaflet tentang jenis pengobatan e. Menganjurkan pasien kontrol gula darah rutin 33. Seorang apoteker sedang menjelaskan penggunaan insulin glargine sediaan pen kepada seorang pasien DM tipe-2 pada saat menebus resep dokter di sebuah apotek. Pasien baru pertama kali mendapatkan resep obat tersebut dan apoteker menjelaskan cara penggunaan obat tersebut kepada pasien, termasuk lokasi penyuntikan yang dapat dilakukan pada beberapa area tubuh. Apakah bagian tubuh yang dijadikan sebagai tempat penyuntikan untuk pertama kalinya? a. Perut sekitar pusar d. lengan kiri atas bagian dalam b. Pinggang e. lengan kanan atas bagian luar c. Lengan kiri atas bagian luar 34. Seorang DM Tipe-2 (laki-laki, usia 52 tahun) datang ke apotek untuk menebus resep dengan obat tablet metformin XR 500 mg No. XV (S.1. dd. 1 tab. dc) dan tablet glibenklamid 5 mg No. XV (S.3. dd. 1 tab. dc) dan tablet Gabapentin 300 mg No. XLII. Apakah informasi yang tepat disampaikan kepada pasien terkait indikasi penggunaan gabapentin? a. Menurunkan kadar gula darah pasien d. Mengurangi tingkat kecemasan pasien b. Meningkatkan sekresi insulin e. Mengurangi nyeri akibat komplikasi penyakit c. Menurunkan nafsu makan 35. Seorang pasien, Laki-laki, usia 49 tahun, didiagnosa oleh dokter menderita DM tipe-2. Dokter memberikan resep seperti berikut : R/ Glibenklamid 5 mg Glimepiride 2 mg S 2 dd 1 pc



Berdasarkan hasil skrining resep yang dilakukan oleh apoteker, terdapat permasalahan klinis, yaitu duplikasi obat antara glibenklamid dan glimepiride. Selanjutnya, apoteker melakukan konfirmasi ke dokter dan menyarankan penggantian kombinasinya menjadi glimepiride dengan metformin. Pada fase manakah terjadinya medication erorr dalam kasus tersebut? a. Prescraibing d. Dispensing b. Transcribing e. Administration c. Screening 36. Seorang pasien perempuan 60 tahun, penderita diabetes melitus selama 15 tahun, saat ini mengalami jantung koroner, nefropati kronis, retinopati, neuropati perifer, dan dispepsia. Pasien mendapatkan resep dokter dengan obat spironolakton 100 mg (S.1.dd). Apoteker menemukan bahwa obat tersebut dikontraindikasikan dengan keadaan pasien. Apakah kondisi yang merupakan kontraindikasi dari pemberian spironolakton pada pasien tersebut? a. Jantung koroner d. Neuropati perifer b. Nefropati kronis e. Dispepsia c. Retinopati 37. Seorang pasien, laki-laki berusia 40 tahun, datang ke apotek untuk menebus obat metformin atas resep dokter. Pasien tersebut mengalami diabetes mellitus serta memiliki riwayat gangguan lambung. Apoteker memberikan informasi obat pada saat menyerahkan obat kepada pasien. Apakah informasi yang tepat disampaikan kepada pasien terkait dengan waktu yang tepat meminum obat tersebut? a. Obat diminum 1 jam sebelum makan b. Obat diminum 0,5 jam sebelum makan c. Obat diminum bersamaan dengan makanan d. Obat diminum 1 jam setelah makan e. Obat diminum 2 jam setelah makan 38. Seorang pasien, laki-laki, usia 45 tahun, penderita diabetes, datang ke apotek untuk membeli obat insulin lispro dengan resep dokter. Pasien tersebut baru pertama kali memperoleh obat tersebut. Apakah Informasi yang tepat disampaikan terkait dengan waktu pemakaian obat? a. Obat diinjeksikan 1 jam sebelum makan b. Obat diinjeksikan 15 menit sebelum makan c. Obat diinjeksikan bersamaan dengan makanan d. Obat diinjeksikan 30 menit setelah makan e. Obat diinjeksikan 1 jam setelah makan 39. Seorang Apoteker di puskesmas ditugaskan untuk membuat program penyuluhan obat-obatan dengan penggunaan khusus yaitu insulin. Program ini dilaksanakan agar masyarakat mengetahui tata cara pennggunaan berbagai obat sehingga dapat mengoptimalkan pengobatan. Apakah nama upaya yang dilakukan oleh kegiatan apoteker tersebut? a. Prevensi Primer d. Prevensi Sekunder b. Prevensi Tersier e. Prevensi Terstruktur c. Prevensi Epidemi