Coelenterata [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Makalah Tugas Kelompok Mata Kuliah : Zoologi Invertebrata Dosen



: Syarif Hidayat Amrullah S.Pd., M.Sc.



COELENTERATA



OLEH : KELOMPOK III RYAN ADAM



1603409007



IRA INDRIANI



1603409008



DEWI



1603409021



SASA



1603409024



ELMA RASIB



1603409025



RAHMAT



1603409037



PROGRAM STUDI BIOLOGI FAKULTAS SAINS UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO 2018



i



KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberi kita semua rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Shalawat dan salam tak lupa pula kita haturkan kepada junjungan nabi besar kita, Nabi Muhammad SAW. yang telah berhasil membawa umat manusia dari zaman jahiliah menuju zaman modern seperti yang kita rasakan saat ini. Kami selaku penulis makalah ini juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-basarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Baik yang berupa bantuan materi maupun nonmateri. Dalam makalah kami yang berjudul “Coelenterata” ini akan membahas tentang materi-materi yang berakaitan dengan coelenterata. Kami sadar bahwa dalam penyusunan makalah kami ini masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu kami masih membutuhkan kritik dan saran dari bapak dosen dan teman-teman demi kelancaran dalam penyusunan makalah kami selanjutnya. Wassalamualaikum Wr. Wb.



Palopo, 09 Maret 2018



Penulis



ii



DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL ......................................................................................................................................... i KATA PENGANTAR ................................................................................................................ ii DAFTAR ISI ............................................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ............................................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................... 2 1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................................................... 2 1.4 Manfaat Penulisan ......................................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 4 2.1 Pengertian Coelenterata............................................................................................. 4 2.2 Ciri-Ciri Coelenterata ................................................................................................... 4 2.3 Klasifikasi Filum Coelenterata ................................................................................ 5 2.4 Peranan Coelenterata ................................................................................................10 BAB III PENUTUP.................................................................................................................. 11 3.1 Kesimpulan ....................................................................................................................11 3.2 Saran ................................................................................................................................11 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 12



iii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Coelenterata atau yang juga biasa disebut dengan Cnidaria adalah filum hewan yang memiliki tubuh sangat sederhana. Kata Coelenterata berasal dari kata coelos yang berarti rongga dan enteron yang berarti usus. Jadi, Coelenterata adalah hewan yang memiliki rongga di dalam tubuhnya yang sekaligus berfungsi sebagai organ pencernaan makanan. Coelenterata disebut sebagai hewan sederhana karena jaringan tubuhnya hanya terdiri dari dua lapis sel, yaitu sel internal dan eksternal. Terdapat sekitar 10.000 spesies Coelenterata yang sebagian besar hidup di laut. Sebagian hidup secara soliter, sedangkan sebagian lain hidup berkoloni. Tubuhnya simetri radial. Jika dipotong tubuhnya melalui sumbu tubuh maka akan



mendapatkan



beberapa



bagian



yang sama.



Memiliki



rongga



gastrovaskuler yang berfungsi untuk mencerna makanan. Tubuhnya hanya memiliki satu lubang yang berfungsi sebagai mulut sekaligus anus. Merupakan hewan diploblastik. : ektodermis (epidermis) dan endodermis (gastrodermis). Mempunyai tentakel yang berfungsi untuk memasukkan makanan ke dalam mulut. Tentakel dilengkapi dengan sel penyengat yang disebut dengan knidosit (cnidoblast). Memiliki dua bentuk tubuh, yaitu polip dan medusa. Hidupnya : kebanyakan di laut, beberapa di air tawar. Coelenterata merupakan diploblastik, hewan ini mempunyai dua lapis sel yaitu ektoderm yang merupakan lapisan sel luar dan endoderm yang merupakan lapisan dalam. Coelenterata memiliki dua bentuk tubuh, yaitu polip dan medusa. Pada bentuk polip (seperti tabung), coelenterata memiliki mulut di bagian dorsal yang dikelilingi oleh tentakel. Sedangkan pada bentuk medusa yang berbentuk seperti cakram, mulut coelenterata terletak di bagian bawah (oral) dan tubuhnya dikelilingi oleh tentakel. Coelenterata dapat bereproduksi baik dengan cara generatif (seksual) maupun vegetatif (aseksual). Reproduksi secara generatif terjadi saat sel sperma



jantan



membuahi



sel



telur 1



(ovum)



betina.



Sedangkan



perkembangbiakan secara aseksual berlangsung dengan cara pembentukan tunas pada sisi tubuh coelenterata yang akan tumbuh menjadi individu baru setelah lepas dari tubuh induknya. Beberapa jenis coelenterata juga mengalami metagenesis (pergiliran keturunan),



yaitu



perkembangbiakan



seksual



yang



diikuti



oleh



perkembangbiakan aseksual pada satu generasi. Pada coelenterata jenis ini, tubuh akan memiliki bentuk polip pada satu fase hidupnya, kemudian berbentuk medusa pada tahap selanjutnya. Beberapa jenis coelenterata dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku kosmetik bahkan bisa diolah menjadi agar-agar. Sebagian lain membentuk terumbu karang yang bisa menahan gelombang. Beberapa spesies coelenterata juga memberikan pemandangan indah di dasar lautan dengan warna dan bentu mereka yang unik. 1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang diambil dari latar belakang : 1. Apakah yang dimaksud dengan coelenterata ? 2. Bagaimanakah ciri-ciri coelenterata? 3. Bagaimanakah klasifikasi coelenterata? 4. Apa saja peranan coelenterata? 1.3 Tujuan Penulisan Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menjawab semua pertanyaan yang ada pada rumusan masalah mengenai : 1. Untuk mengetahui pengertian coelenterata; 2. Untuk mengetahui ciri-ciri coelenterata; 3. Untuk mengetahui klasifikasi coelenterata; 4. Untuk mengetahui peranan coelenterata. 1.4 Manfaat Penulisan Adapun manfaat yang diharapkan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:



2



a. Bagi penulis Pembuatan makalah ini telah memberikan berbagai pengalaman bagi penulis seperti pengalaman untuk mengumpulkan bahan. Disamping itu, penulis juga mendapat ilmu untuk memahami dan menganalisis materi yang ditulis dalam makalah ini. b. Bagi pembaca Agar pembaca lebih memahami mengenai bioteknologi dalam berbagi bidang dengan makalah ini.



3



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Coelentarata Coelenterata sering disebut hewan berongga. Istilah Coelenterata diambil dari bahasa Yunani coilos=rongga, enteron=usus. Gabungan istilah tersebut tidak diartikan sebagai hewan yang ususnya berongga, tetapi cukup disebut hewan berongga. Pemberian hewan berongga sebetulnya tidak tepat karena Coelenterata adalah hewan yang tidak mempunyai rongga tubuh sebenarnya (acoelomata), yang tidak dimiliki hanyalah sebuah rongga sentral yang disebut coelenteron (rongga gastrovaskuler, rongga tempat terjadinya pencernaan dan pengedaran sari-sari makanan). Filum Coelenterata terdiri atas empat kelas. Tiga kelas mempunyai knidoblast, dimasukkan ke dalam kelompok Cnidaria (terdiri dari kelas hydrozoa, scypozoa, dan kelas anthozoa). 2.2 Ciri-Ciri Coelenterata Adapun ciri-ciri dari coelenterata yaitu: a. Struktur tubuh diploblastik, terdiri atas : lapisan luar (ektoderm) berfungsi untuk melindungi tubuh dan sensasi, dan lapisan dalam (endoderm/ gastrodermis), berfungsi sebagai alat sekresi dan pencernaan makanan. Di antara kedua lapisan tersebut terdapat lapisan mesoglea.



Lapisan



mesoglea bersifat non seluler seperti agar-agar dan berfungsi sebagai tempat lalu lintasnya serabut saraf. b. Punya mulut, dikelilingi tentakel c. Bersel banyak, simetri radial d. Sistem pencernaan makanan dilakukan secara intrasel dan ektrasel. e. Hidupnya bersifat polymorphise atau metagenesis, terdiri atas bentuk polip dan mendusa. f. Jenis kelamin: monoecius atau dioecius, larvanya disebut planula. g. Sistem gerak dilakukan oleh sel-sel epiteliomuskuler yang terdapat pada lapisan ektoderm dan pada bagian dasar gastodermis.



4



h. Habitatnya di air laut dan di air tawar. Contoh yang hidup di air tawar adalah Hydra. i. Rangka luar tersusun dari zat kapur atau kitin. 2.3 Klasifikasi Filum Coelenterata Berdasarkan



bentuk



yang



dominan



dalam



siklus



hidupnya,



filum Coelenterata dibagi menjadi tiga kelas, yaitu Hydrozoa, Scyphozoa, dan Anthozoa. Kelas Hydrozoa memiliki bentuk polip dan medusa, pada Kelas Scyphozoa tipe medusa lebih dominan, sedangkan pada Kelas Anthozoa hanya memiliki tipe polip saja. Berikut uraian masingmasing kelas tersebut. a. Kelas Hydrozoa Hydrozoa merupakan kelas dari Filum Coelenterata. Hydrozoa berasal dari bahasa Yunani, “hydro” artinya air, “zoon” artinya hewan sebagian besar hidup di laut, hanya sebagian spesies yang hidup di air tawar. Kelas Hydrozoa berasal dari kata hydra, artinya hewan yang berbentuk seperti ular. Umumnya berbentuk soliter atau berkoloni. Soliter berbentuk polip dan koloni berbentuk polip dan medusa. Lebih sering ditemukan dalam bentuk koloni polip sedangkan dalam bentuk medusa jarang banyak ditemukan. Contohnya hydra. 1. Karakteristik Hydrozoa Tubuhnya berbentuk seperti tabung (panjang 5-10 mm, garis tengah kurang lebih 2 mm), hidup berbentuk polip, permukaan mulut disebut ujung oral, dan permukaan tempat melekatkan diri disebut ujung aboral. Mulut dikelilingi oleh tentakel (setiap spesies tidak sama jumlahnya, ada yang 6 atau 7 buah tentakel, panjang 1-20 mm). Reproduksi dilakukan secara aseksual (dengan pembentukan tunas) dan seksual (pembentukan testes di bagian atas dan ovum di bagian bawah). Persatuan anatara spermatozoid dengan ovum membentuk zigot, zigot akhirnya tumbuh menjadi individu baru.



5



Baik spermatozoid maupun ovum dibentuk dalam satu tubuh sehingga disebut hermafrodit. Dinding tubuh terdiri atas dua lapis (dipoblastik), yaitu lapisan luar (epidermis) dan lapisan dalam (gastrodermis). 2. Sistem Metabolisme Hydra bersifat holozoik, makanannya berupa Cyclops, Daphnia, larva insekta, Annelida atau zooplankton lain. Zooplankton ditangkap tentakel dan dilumpuhkan oleh nematikist, kemudian ditelan masuk kedalam rongga gastrovaskuler. Di dalam rongga gastrovaskuler makanan tadi akan dicerna dengan bantuan enzym tripsin yang dikeluarkan oleh sel kelenjar (pencernaan ekstrasel). Sel-sel nutrisi membentuk pseudopodia dan menangkap zat-zat makanan yang telah diolah secara ekstrsel. Makanan tadi dicerna lagi di dalam vakuola makanan (pencernaan intrasel), kemudian zatzat makanan diedarkan ke seluruh tubuh secara difusi. Sisa-sisa zat metabolisme dan makanan yang tidak dapat dicerna dikeluarkan kembali melalui mulut. 3. Sistem Respirasi dan Ekskresi Belum memiliki organ khusus untuk respirasi dan ekskresi, sehingga pada bagian basal (ujung aboral) banyak penumpukan sisa-sisa ekskresi. Respirasi dan ekskresi dilakukan secara difusi melalui seluruh permukaan tubuhnya. 4. Sistem Reproduksi Reproduksi dilakukan secara seksual dan aseksual. a) Perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan membentuk testes dibagian atas dan ovarium di bagian bawah. Dalam reproduksi secara seksual beberapa spesies ada yang bersifat dioecius dan ada juga yang bersifat monoecius (hermaprodit) kebanyakan Hydra bersifat dioecious. b) Perkembangbiakan secara aseksual dilakukan dengan pembentukan tunas



pada



dinding



tubuhnya



yang



kemudian



melepaskan



diri



menjadi Hydra baru. b. Kelas Scyphozoa Scyphozoa (dalam bahasa yunani, scypho = mangkuk, zoa = hewan) memiliki bentuk dominan berupa medusa dalam siklus hidupnya. Medusa 6



Scyphozoa dikenal dengan ubur-ubur. Semuanya hidup di laut, terdapat 200 spesies. Pada kelas ini, medusa dapat bertahan lebih lama. Medusanya hidup di antara plankton sebagai ubur-ubur. Sebagian besar hewan dari kelas ini hidup di pantai dalam bentuk polip selama hidupnya. Contohnya Aurelia aurita. 1. Karakteristik Scyphozoa Bersifat soliter, bermetagenesis (mengalami pergiliran keturunan antara fase polip dengan fase medusa (fase medusa lebih menonjol, fase polip mengalami reduksi atau jarang sekali ditemukan). Bentuknya seperti payung yang tidak begitu cembung, transparan, berdiameter berkisar 7,5-30 cm. Dari tengah-tengah permukaan tubuh sebelah bawah (permukaan oral atau permukaan sub umbrella) terdapat kerongkongan yang menggantung ke bawah yang disebut manubrium. Di ujung distal manubrium terdapat lubang mulut. Setiap sisi atau sudut mulut dilengkapi tangan mulut (4 buah). Rongga mulut bersambungan dengan manubrium dan bermuara ke dalam rongga perut, yang terdiri atas sebuah rongga sentral dan 4 buah kantung gastrik. Masing-masing kantung gastrik dilengkapi tentakel internal endodermal lengkap dengan nematokistnya yang dapat digunakan untuk melumpuhkan mangasa. Dari kantung gastrik dapat menjulur saluran mesoglea untuk berhubungan dengan saluran cincin yang ada di tepian ubur-ubur. 2. Sistem Pencernaan Makanan Sistem pencernaan makanan aurelia aurita terdiri atas pencernaan ekstrasel dan intrasel. Pada pencernaan ekstrasel, zooplankton yang telah melekat atau terkumpul di bawah tubuh akan di sapu oleh flagel yang selanjutnya akan ditangkap oleh tangan mulut untuk dimasukkan ke dalam mulut. Bulu-bulu getar yang menghiasi tangan mulut cukup selektif dalam hal memilih makanan. Bahan makanan kemudian masuk ke dalam rongga gastrovaskuler melalui manubrium. Di dalam rongga gastrovaskuler makanan yang belum mati akan dilumpuhkan oleh nematokist, selanjutnya makanan dicerna dengan bantuan enzym yang dihasilkan oleh sel-sel kelenjar. Pada pencernaan intrasel, zat-zat makanan yang belum berubah 7



bentuk menjadi molekul-molekul sederhana akan dicerna lebih lanjut di dalam vakuola makanan. 3. Sistem Pernapasan dan Ekskresi Sistem pernafasan dan ekskresi dilakukan secara langsung melalui seluruh permukaan tubuh secara difusi-osmosis. 4. Sistem Reproduksi Organ kelamin terpisah. Proses fertilisasi terjadi di dalam rongga enteron betina. Zigot yang merupakan hasil peleburan antara ovum dengan spermatozoid selanjutnya akan dikeluarkan dari dalam tubuh betina melaui mulutnya dan berkembang menjadi larva berambut getar (planula). Dengan rambut getarnya, planula ini akan mengembara kemudian mengikatkan diri pada suatu substrat di dasar laut, pada saat itu rambut-rambut getarya lepas dan tumbuh menjadi polip baru yang disebut skipistoma. Bila telah mencaopai ukuran maksimal (kl 12 mm) skipistoma mengalami strobilasi (membelah secara transversal sehingga terbentuk setumpukan ruas-ruas yang masing-masing berbentuk cakram). Selanjutnya ruas-ruas strobila (ephyra) yang telah tua, yaitu terletak di bagian ujung strobila melepaskan diri dan berenang-renang bebas untuk hidup secara mandiri menjadi uburubur/ medusa muda dan selanjutnya menjadi dewasa. c. Kelas Anthozoa Anthozoa berasal dari bahasa yunani, anthos = bunga, zoon = hewan merupakan hewan laut yang memiliki bentuk mirip bunga. Anthozoa hidup sebagai polip soliter atau berkoloni dan tidak memiliki bentuk medusa. Ada Anthozoa yang membentuk rangka dalam atau rangka luar dari zat kapur, namun ada pula yang tidak membentuk rangka. Rongga gastrovaskuler pada Anthozoa bersekat-sekat dan mengandung nematosista. Sel epitelial cnidaria pembangun koral mengeluarkan dinding kalsium karbonat (CaCO3) dimana polip menyembunyikan dirinya. Senyawa yang dikeluarkan polip inilah yang menjadi terumbu karang. Kelas anthozoa terdiri atas 6.100 spesies. Anthozoa meliputi anemon laut, koral batu, koral tanduk, bulu laut atau pena laut.



8



1. Karakteristik Anthozoa Tubuhnya silindris, panjang 5 atau 7 cm, ada juga yang berukuran raksasa (1 m), radial simetri. Tubuhnya terbagi menjadi tiga bagian utama yaitu: (1) cakram pedal (kaki), (2) kolumna/skapus/batang tubuh, dan (3) cakram oral (kapitulim). Antara cakaram pedal dengan bagian skpaus dihubungkan olehbagianyang disebut limbus, sedangkan antara bagian skapus dengan bagian cakram oral dihubungkan oleh bagian yang disebut kollar. 2. Sistem Pencernaan Makanan Sistem



pencernaan



makanan



dimulai



dari



mulut-stomodeum



(kerongkongan) rongga gastrovaskuler. Disepanjang sisi stomodeum dilengkapi alur cincin bersilia yang disebut siphonogliph. Alur ini merupakan jalan masuknya air ke dalam koelenteron. Air dapat mengalir dari ruang yang satu ke ruang yang lainmelalui celah yang disebut ostia. Di bagian bawah stomodeum berkembang menjadi bentuk yang tebal disebut filamen pencernaan, di dalamnya mengandung sel-sel kelenjar penghasil getah pencernaan yang mengandung enzym. Di dekat bagian dasar sistem filamen ditemukan benang-benang akontia yang di dalamnya dilengkapi dengan selsel kelenjar dan nematokist. Sistem pencernaan makanan dilakukan secara ekstrasel dan intrasel. Pada pencernaan makanan secara ekstrasel, mangsa dilumpuhkan oleh nematokist. Dengan bantuan tentakel, makanan ditarik ke dalam mulut, kemudian ke stomodeum, lalu ke rongga gastrovaskuler. Didalam rongga gastrovaskuler makanan tersebut dicerna secara ekstrasel dilakukan oleh enzym yang dikeluarkan oleh getah pencernaan. Sari-sari makanan diserap oleh dinding gastrodermis, sedangkan bagian atau partikel-partikel yang tidak dicerna dikeluarkan kembali melalui mulut. 3. Sistem Pernapasan dan Ekskresi Sistem respirasi dan ekskresi berlangsung secara difusi dan osmosis. 4. Sistem Reproduksi Sistem reproduksi berlangsung secara seksual dan aseksual. Daur hidup Anthozoa diawali dengan pembuahan. Pembuahan di luar terjadi di laut dan 9



pembuahan di dalam terjadi pada rongga gatrovaskular. Pembuahan tersebut menghasilkan zygot. Zygot akan berkembang menjadi coeleblastula. Kemudian blastula akan menjadi grastula dan akan menjadi larva planula yang akan berenang bebas. Selama berenang akan terjadi pharink, hingga bentuknya seperti bola bercilia. Kemudian akan menempel pada substrat. Setelah itu akan terbentuk tentakel yang dikuti oleh tumbuhnya sekat. 2. 4 Peranan Coelenterata Coelenterata terutama kelas Anthozoa yaitu koral atau karang merupakan komponen utama pembentuk ekosistem terumbu karang. Ekosistem terumbu karang merupakan tempat hidup beragam jenis hewan dan ganggang. Keanekaragaman organisme terumbu karang yang paling tingg terdapat di Asia Tenggara, dari Filipina dan Indonesia hinggaq Great Barier Reef di Australia. Dua puluh lima persen ikan yang dikonsumsi manusia juga hidup pada ekosistem ini.Selain itu, terumbu karang sanga indah sehingga dapat di jadikan objek wisata. Karang di pantai sangat bermanfaat sebagai penahan ombak untuk mencengah pengikisan pantai. Melindungi pantai dari hantaman gelombang, tempat berkembangbiak berbagai jenis ikan, ada yang dipakai sebagai perhiasan, misalnya akar bahan dan koral, ada yang dipakai sebagai bahan kapur misalnya batu karang, dan sebagai taman laut untuk rekreasi. Selain itu Coelenterata dari kelas Scypozoa seperti Aurelia digunakan sebagai bahan baku makanan di negara Jepang



10



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan 3.1.1 Coelenterata sering disebut hewan berongga. Pemberian hewan berongga sebetulnya tidak tepat karena Coelenterata adalah hewan yang tidak mempunyai rongga tubuh sebenarnya (acoelomata), yang tidak dimiliki hanyalah sebuah rongga sentral yang disebut coelenteron (rongga gastrovaskuler, rongga tempat terjadinya pencernaan dan pengedaran sari-sari makanan). 3.1.2 Colenterata termasuk hewan diploblastik, tubuh simetri radial. Lapisan selnya terdiri dari ektoderm dan endoderm. Antara ekstoderm dan endoderm terdapat mesoglea. Pada tubuh bagian atas terdapat mulut, yang dikelilingi tentakel. Pada permukaan tentakel terdapat knidoblas (sel penyengat / nematosis). Hidup di air tawar maupun air laut. Tubuhnya dapat melekat pada dasar perairan 3.1.3 Coelenterata dibagi menjadi tiga kelas, yaitu hydrozoa, scyphozoa, dan anthozoa 3.1.4 Peranan dari coelenterata sangatlah banyak salah satunya sebagai komponen utama pembentuk ekosistem terumbu karang. 3.2 Saran Semoga makalah yang kami susun ini dapat bermanfaat bagi para pembaca,



dan



dapat



memberikan



pengetahuan



sedikit



tentang



coelenterata. Kami mengetahui bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan baik dari segi penulisannya, bahasa dan lain sebagainnya. Untuk itu saran dari pembaca yang bersifat membangun sangat kami harapkan agar dapat terciptannya makalah yang baik yang dapat memberi pengetahuan yang benar kepada pembaca.



11



DAFTAR PUSTAKA Arques, A.C., & Collins, A.G., Cladistic analysis of Medusozoa and cnidarian evolution. Invertebrate Biology, 123(1): 23-42. (2004). Jasin, Maskoeri. 1991. Zoologi Invertebrata. Sinar Wijaya. Surabaya. Rosa, Endah dkk. 2014. Coelenterata. Jambi: Teknologi Universitas Jambi. Rusyana, Adun. 2011. Zoologi Invertebrata. Alfabeta. Bandung. Supriyanto. 1992. Avertebrata Air. Gramedia. Jakarta.



12