Contoh Anekdot Pendidikan Beserta Struktur [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Contoh Teks Anekdot Pendidikan



satriabajahitam Sekolah Bertaraf Internasional Hari yang cerah di salah satu Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional.



Ada seorang guru muda yang memberikan pengumuman kepada semua siswa. Guru: “Anak-anak, Alhamdulillah, kita dapat kabar gembira. Sebentar lagi sekolah kita resmi menjadi Sekolah Bertaraf Internasional (SBI). Nah, untuk menyambut hari bahagia itu, apa yang akan kalian siapkan? Coba Satriabajahitam, apa yang akan kamu persiapkan?” Satria baja hitam: “Bahasa Inggris, bu! Ya, belajar bahasa Inggris.” Guru: “Tepat sekali Satriabajahitam. Kamu, oncoman, apa yang akan kamu persiapkan?” Doraemon: “Uang, bu!” Mendengar jawaban tersebut, guru muda tadi penasaran. Kemudian dia melanjutkan pertanyaan pada Oncoman. Guru: “Lho, kok uang?” Doraemon: “Ya jelas, bu. Soalnya kalau sekolah kita jadi SBI, pasti bayarnya lebih mahal, kan? Gak mungkin bakal sama aja.” Guru: “Loh, loh, kamu kok begitu? Begini, oncoman, Sekolah Bertaraf Internasional itu berarti sekolah kita sama bagusnya dengan sekolah-sekolah di luar negeri sana.” Doraemon: “Tapi menurut saya, SBI ini bukan Sekolah Bertaraf Internasional, tapi Sekolah Bertarif Internasional!” Mendengar jawaban Oncoman yang kritis, guru muda tadi hanya bisa terdiam. Mungkin hatinya mengiyakan. Untuk menormalkan situasi, dialihkanlah pembicaraan menjadi tentang materi pelajaran agar kondusif kembali.



Struktur Teks Anekdot Pendidikan Sekolah Bertaraf Internasional Abstraksi



: Hari yang cerah di salah satu Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional.



Orientasi



: Ada seorang guru muda yang memberikan pengumuman kepada semua siswa.



Krisis



: Jawaban Oncoman kepada guru muda, “Ya jelas, bu. Soalnya kalau sekolah kita jadi SBI, pasti bayarnya lebih mahal, kan? Gak mungkin bakal sama aja.”



Reaksi



: Mendengar jawaban Oncoman yang kritis, guru muda tadi hanya bisa terdiam. Mungkin hatinya mengiyakan.



Koda



: Untuk menormalkan situasi, dialihkanlah pembicaraan menjadi tentang materi pelajaran agar kondusif kembali.