Contoh HPK Komunikasi Efektif [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Kebijakan HPK PERATURAN RS ….. KEBIJAKAN Hak Pasien dan Keluarga di Rumah LAMPIRAN : 1. Rumah sakit bertanggung jawab untuk memberikan proses yang mendukung hak pasien dan keluarganya selama dalam pelayanan. 2. RS menjamin Pelayanan dilaksanakan dengan penuh perhatian dan menghormati nilai-nilai pribadi dan kepercayaan pasien. 3. Rumah sakit mempunyai proses untuk berespon terhadap permintaan pasien dan keluarganya untuk pelayanan rohaniwan atau sejenisnya berkenaan dengan agama dan kepercayaan pasien. 4. RS Menjamin proses pelayanan menghormati kebutuhan privasi pasien 5. Rumah sakit mengambil langkah untuk melindungi barang milik pasien dari pencurian atau kehilangan. 6. RS menjamin bahwa Pasien dilindungi dari kekerasan fisik. 7. RS Menjamin bahwa Anak-anak, individu yang cacat, manula dan lainnya yang berisiko mendapatkan perlindungan yang layak. 8. RS Menetapkan bahwa lnformasi tentang pasien adalah rahasia 9. Rumah sakit mendukung hak pasien dan keluarga berpartisipasi dalam proses pelayanan. 10. Rumah sakit memberitahu pasien dan keluarga, dengan cara dan bahasa yang dapat dimengerti tentang proses bagaimana mereka akan diberitahu tentang kondisi medis dan diagnosis pasti, bagaimana mereka akan dijelaskan tentang rencana pelayanan dan pengobatan dan bagaimana mereka dapat berpartisipasi dalam keputusan pelayanan, bila mereka memintanya. 11. Rumah sakit memberitahu pasien dan keluarganya tentang bagaimana mereka akan dijelaskan tentang hasil pelayanan dan pengobatan, termasuk hasil yang tidak diharapkan dan siapa yang akan memberitahukan. 12. Selama dalam proses pelayanan, pasien, bila perlu, keluarganya, mempunyai hak untuk diberitahu mengenai hasil dari rencana pelayanan dan pengobatan. Juga penting bahwa mereka diberitahu tentang kejadian tidak diharapkan dari pelayanan dan pengobatan, seperti kejadian tidak terantisipasi pada operasi atau obat yang diresepkan atau pengobatan lain. Harus jelas kepada pasien bagaimana mereka akan



diberitahu dan siapa yang akan memberitahu tentang hasil yang diharapkan dan yang tidak diharapkan. 13. Rumah sakit memberitahu pasien dan keluarganya tentang hak dan tanggung jawab mereka yang berhubungan dengan penolakan atau tidak melanjutkan pengobatan. 14. Rumah sakit menghormati keinginan dan pilihan pasien menolak pelayanan resusitasi atau menolak atau memberhentikan pengobatan bantuan hidup dasar. 15. Rumah sakit mendukung hak pasien terhadap asesmen yang sesuai manajemen nyeri yang tepat. 16. Rumah sakit mendukung hak pasien untuk mendapat pelayanan yang menghargai dan penuh kasih sayang pada akhir kehidupannya. 17. Rumah sakit memberikan penjelasan kepada pasien dan keuarganya mengenai proses menerima dan bertindak terhadap keluhan, konflik dan perbedaan pendapat tentang pelayanan pasien dan hak pasien untuk berpartisipasi dalam proses ini. 18. Staf rumah sakit dididik tentang peran mereka dalam mengidentifikasi nilai-nilai dan kepercayaan pasien dan melindungi hak pasien. 19. Setiap pasien dijelaskan mengenai hak mereka dengan cara dan bahasa yang dapat mereka pahami. 20. Pernyataan persetujuan (lnformed Consent) dari pasien didapat melalui suatu proses yang ditetapkan rumah sakit dan dilaksanakan oleh staf yang terlatih, dalam bahasa yang dipahami pasien, selanjutnya akan diuraikan lebih lanjut pada pedoman pelayanan. 21. RS Menjamin Pasien dan keluarganya menerima penjelasan yang memadai tentang penyakit, saran pengobatan, dan para pemberi pelayanan, sehingga mereka dapat membuat keputusan tentang pelayanan. 22. Rumah sakit menetapkan suatu proses, dalam konteks undang-undang dan budaya yang ada, tentang orang lain yang dapat memberikan persetujuan. 23. Persetujuan umum untuk pengobatan, bila didapat pada waktu pasien masuk sebagai pasien rawat inap atau didaftar pertama kali sebagai pasien rawat jalan, harus jelas dalam cakupan dan batas- batasnya. 24. Informed consent diperoleh sebelum operasi, anestesi, penggunaan darah atau produk darah dan tindakan serta pengobatan lain yang berisiko tinggi. 25. Rumah sakit membuat daftar semua kategori dan jenis pengobatan dan prosedur yang memerlukan informed consent yang khusus. 26. Rumah sakit memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarganya tentang bagaimana cara mendapatkan akses ke penelitian klinik, pemeriksaan/investigasi atau clinical trial yang melibatkan manusia sebagai subjek.



27. Rumah sakit memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarganya tentang bagaimana pasien yang berpartisipasi dalam penelitian klinis, pemeriksaan klinis atau percobaan klinis mendapatkan perlindungan. 28. Informed Consent diperoleh sebelum pasien berpartisipasi dalam penelitian klinis, pemeriksaan / investigasi klinis, dan percobaan klinis. 29. Rumah sakit mempunyai sebuah komite atau mekanisme lain untuk melakukan pengawasan atas semua penelitian di rumah sakit tersebut yang melibatkan manusia sebagai subjeknya. 30. Rumah sakit memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarganya tentang bagaimana memilih untuk menyumbangkan organ dan jaringan tubuh lainnya. 31. Rumah sakit mendukung pilihan pasien dan keluarganya untuk menyumbangkan organ dan jaringan tubuh lainnya untuk penelitian atau transplantasi. lnformasi disediakan pada proses donasi dan jika rumah sakit merupakan tempat untuk mendapatkannya, bagi masyarakat, regional atau nasional. 32. Rumah sakit menyediakan pengawasan terhadap pengambilan dan transplatasi organ dan jaringan. 33. Pelaksanaan Hak Pasien dan Keluarga di Rumah Sakit lebih lanjut akan dijabarkan di dalam Pedoman Pelayanan dan Pedoman Pengorganisasi di Instalasi atau Unit yang ada di RSK Budi Rahayu Blitar.



PANDUAN KOMUNIKASI EFEKTIF Part-1 By adminOct 23, 2014Akreditasi 2012, Panduan BAB I – DEFINISI KOMUNIKASI EFEKTIF A. PENGERTIAN Komunikasi adalahSebuah proses penyampaian pikiran atau informasi dari seseorang kepada orang lain melalui suatu cara tertentu sehingga orang lain tersebut mengerti betul apa yang dimaksud oleh penyampai pikiran-pikiran atau informasi”. (Komaruddin, 1994;Schermerhorn, Hunt & Osborn, 1994; Koontz & Weihrich, 1988). Secara etimologis, kata efektif (effective) sering diartikan dengan mencapai hasil yang diinginkan (producing desired result), dan menyenangkan (having a pleasing effect). Komunikasi efektif adalah sebuah proses penyampaian pikiran atau informasi dari seseorang kepada orang lain melalui suatu cara tertentu sehingga orang lain tersebut mengerti betul apa



yang dimaksud oleh penyampai pikiran-pikiran atau informasi”. 1994;Schermerhorn, Hunt & Osborn, 1994; Koontz & Weihrich, 1988).



(Komaruddin,



B. TEORI KOMUNIKASI 1. Proses komunikasi: Komunikasi dapat efektif apabila pesan diterima dan dimengerti sebagaimana dimaksud oleh pengirim pesan/komunikator, pesan ditindaklanjuti dengan sebuah perbuatan oleh penerima pesan/komunikan dan tidak ada hambatan untuk hal itu (Hardjana, 2003).Gambar berikut memberikan ilustrasi proses komunikasi. Unsur-unsur/elemen dalam komunikasi efektif : 



Sumber/pemberipesan/komunikator(dokter,perawat, admission,Adm.Kasir,dll), adalah orang yang memberikan pesan. o Sumber (yang menyampaikan informasi) : adalah orang yang menyampaikan isi pernyataannya kepada penerima/komunikan. Hal-hal yang menjadi tanggung jawab pengirim pesan adalah mengirim pesan dengan jelas, memilih media yang sesuai, dan meminta kejelasan apakah pesan tersebut sudah di terima dengan baik. (konsil kedokteran Indonesia, hal.8) o Komunikator yang baik adalah komunikator yang menguasai materi, pengetahuannya luas dan dalam tentang informasi yang yang disampaikan, cara berbicaranyanya jelas dan menjadi pendengar yang baik saat dikonfirmasi oleh si penerima pesan (komunikan)







Isi Pesan, adalah ide atau informasi yang disampaikan kepada komunikan. Panjang pendeknya, kelengkapannya perlu disesuaikan dengan tujuan komunikasi, media penyampaian, penerimanya.







Media/saluran pesan (Elektronic,Lisan,dan Tulisan) adalah sarana komunikasi dari komunikator kepada komunikan. Media berperan sebagai jalan atau saluran yang dilalui isi pernyataan yang disampaikan pengirim atau umpan balik yang disampaikan penerima.Pesan dapat berupa berita lisan, tertulis, atau keduanya sekaligus.Pada kesempatan tertentu, media dapat tidak digunakan oleh pengirim yaitu saat komunikasi berlangsung atau tatap muka dengan efek yang mungkin terjadi berupa perubahan sikap. (konsil kedokteran Indonesia, hal.8). Media yang dapat digunakan: melalui telepon, menggunakan lembarlipat, buklet, vcd, (peraga)







Penerima pesan/komunikan (pasien, keluarga pasien, perawat, dokter, Admission,Adm.) atau audience adalah pihak/orang yang menerima pesan. Penerima pesan berfungsi sebagai penerima berita.Dalam komunikasi, peran pengirim dan penerima bergantian sepanjang pembicaraan.Tanggung jawab penerima adalah berkonsentrasi untuk menerima pesan dengan baik dan memberikan umpan balik kepada pengirim. Umpan balik sangat penting sehingga proses komunkasi berlangsung dua arah. (konsil kedokteran Indonesia, hal.8).







Umpan Balik, adalah respon/tindakan dari komunikan terhadap respon pesan yang diterimanya.



2. Pemberi pesan/komunikator yang baik: Pada saat melakukan proses umpan balik, diperlukan kemampuan dalam hal-hal berikut (konsil kedokteran Indonesia, hal 42): 



Cara berbicara (talking), termasuk cara bertanya (kapan menggunakan pertanyaan tertutup dan kapan memakai pertanyaan terbuka), menjelaskan, klarifikasi, paraphrase, intonasi.







Mendengar (listening), termasuk memotong kalimat







Cara mengamati (observation) agar dapat memahami yang tersirat di balik yang tersurat (bahasa non verbal di balik ungkapan kata/kalimatnya, gerak tubuh).







Menjaga sikap selama berkomunikasi dengan komunikan (bahasa tubuh) agar tidak menggangu komunikasi, misalnya karena komunikan keliru mengartikan gerak tubuh, raut tubuh, raut muka, dan sikap komunikator.



3. Sifat Komunikasi Komunikasi itu bisa bersifat informasi (asuhan) dan edukasi (Pelyanan promosi). Komunikasi yang bersifat infomasi asuhan didalam rumah sakit adalah: 



Jam pelayanan







Pelayanan yang tersedia







Cara mendapatkan pelayanan







Sumber alternative mengenai asuhan dan pelayanan yang diberikan ketika kebutuhan asuhan pasien melebihi kemampuan rumah sakit.



Akses informasi dapat di peroleh dengan melalui Customer Service, Admission,dan Website. Sedang komunikasi yang bersifat Edukasi (Pelayanan Promosi) adalah : 



Edukasi tentang obat. (Lihat pedoman pelayanan farmasi)







Edukasi tentang penyakit. (Lihat Pedoman Pasien)







Edukasi pasien tentang apa yang harus di hindari. (Lihat Pedoman Pelayanan Fisioterapi







Edukasi tentang apa yang harus dilakukan pasien untuk meningkatkan qualitas hidupnya pasca dari rumah sakit. (Lihat Pedoman PelayananPedoman Gizi, Pedoman Fisioterapi, Pedoman Farmasi).







Edukasi tentang Gizi. (Lihat Pedoman Gizi).



Akses untuk mendapatkan edukasi ini bisa melalui medical information dan nantinya akan menjadi sebuah unit PKRS (Penyuluhan Kesehatan Rumah Sakit).



4. Syarat komunikasi efektif. Syarat dalam komunikasi efektif adalah: 



Tepat waktu







Akurat.







Lengkap







Jelas.







Mudah dipahami oleh penerima, sehingga dapat mengurangi tingkat kesalahan (kesalahpahaman).



5. Proses komunikasi efektif Untuk mendapatkan komunikasi efektif, dilakukan melaui prinsip sebagai berikut: a. Pemberi pesan secara lisanmemberikan pesan b. Penerima pesan menuliskan secara lengkap isi pesan tersebut c. Isi pesan dibacakan kembali (Read Back) secara lengkap oleh penerima pesan. d. Pemberi pesanmemverifikas isi pesan kepada pemberi penerima pesan. e. Penerima pesan mengklarifikasi ulang bila ada perbedaan pesan dengan hasil verifikasi Proses komunikasi efektif dengan prinsip, terima, catat, verifikasi dan klarifikasi dapat digambarkan sebagai berikut:



Dalam berkomunikasi ada kalanya terdapat informasi misalnya nama obat, nama orang , dll. Untuk menverifikasi dan mengklarifikasi, ,maka komunikan sebaiknya mengeja huruf demi huruf menggunakan alfabeth standart internasional yaitu:



6. Hukum dalam komunikasi efektif 5 ( lima ) Hukum Komunikasi Yang Efektif (The 5 Inevitable Laws of Efffective Communication) terangkum dalam satu kata yang mencerminkan esensi dari komunikasi itu sendiri yaitu REACH, yang berarti merengkuh atau meraih. Karena sesungguhnya komunikasi itu pada dasarnya adalah upaya bagaimana kita meraih perhatian, cinta kasih, minat, kepedulian, simpati, tanggapan, maupun respon positif dari orang lain.Hukum komunikasi efektif yang pertama adalah : a. Respect, pengertiannya:



Hukum pertama dalam mengembangkan komunikasi yang efektif adalah sikap menghargai setiap individu yang menjadi sasaran pesanyangkita sampaikan.Jika kita membangun komunikasi dengan rasa dan sikap saling menghargai dan menghormati, maka kita dapat membangun kerjasama yang menghasilkan sinergi yang akan meningkatkan efektifitas kinerja kita baik sebagai individu maupun secara keseluruhan sebagai sebuah tim. b. Hukum komunikasi efektif yang kedua adalahEmpathy Empati adalah kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada situasi atau kondisi yang dihadapi oleh orang lain. Salah satu prasyarat utama dalam memiliki sikap empati adalah kemampuan kita untuk mendengarkan atau mengerti terlebih dulu sebelum didengarkan atau dimengerti oleh orang lain.Rasa empati akan menimbulkan respek atau penghargaan, dan rasa respek akan membangun kepercayaan yang merupakan unsur utama dalam membangun teamwork. Jadi sebelum kita membangun komunikasi atau mengirimkan pesan, kita perlu mengerti dan memahami dengan empati calon penerima pesan kita. Sehingga nantinya pesan kita akan dapat tersampaikan tanpa ada halangan psikologis atau penolakan dari penerima c. Hukum komunikasi efektif yang ketiga adalahAudible Makna dari audible antara lain: dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik. Jika empati berarti kita harus mendengar terlebih dahulu ataupun mampu menerima umpan balik dengan baik, maka audible berarti pesan yang kita sampaikan dapat diterima oleh penerima pesan. Hukum ini mengatakan bahwa pesan harus disampaikan melalui media atau delivery channel sedemikian hingga dapat diterima dengan baik oleh penerima pesan. Hukum ini mengacu pada kemampuan kita untuk menggunakan berbagai media maupun perlengkapan atau alat bantu audio visual yang akan membantu kita agar pesan yang kita sampaikan dapat diterima dengan baik. d. Hukum komunikasi efektif yang keempat, adalah Clarity Selain bahwa pesan harus dapat dimengerti dengan baik, maka hukum keempat yang terkait dengan itu adalah kejelasan dari pesan itu sendiri sehingga tidak menimbulkan multi interpretasi atau berbagai penafsiran yang berlainan. Karena kesalahan penafsiran atau pesan yang dapat menimbulkan berbagai penafsiran akan menimbulkan dampak yang tidak sederhana. Clarity dapat pula berarti keterbukaan dan transparansi. Dalam berkomunikasi kita perlu mengembangkan sikap terbuka (tidak ada yang ditutupi atau disembunyikan), sehingga dapat menimbulkan rasa percaya (trust) dari penerima pesan atau anggota tim kita. Karena tanpa keterbukaan akan timbul sikap saling curiga dan pada gilirannya akan menurunkan semangat dan antusiasme kelompok atau tim kita. e. Hukum komunikasi efektif yang kelima adalah Humble Hukum kelima dalam membangun komunikasi yang efektif adalah sikap rendah hati. Sikap ini merupakan unsur yang terkait dengan hukum pertama untuk membangun rasa menghargai orang lain, biasanya didasari olehsikaprendahhati yang kita miliki. Sikap Rendah Hati pernah yang pada intinya antara lain: sikap yang penuh melayani (dalam bahasa pemasaran Customer First Attitude), sikap menghargai, mau mendengar dan menerima kritik, tidak sombong dan memandang rendah orang lain, berani mengakui kesalahan, rela memaafkan, lemah lembut dan penuh pengendalian diri, serta mengutamakan kepentingan yang lebih besar.



7. Aspek komunikasi efektif juga meliputi lima hal: a. Kejelasan (Clarity) –pesan yang disampaikan. b. Ketepatan (Accuracy) –kebenaran informasi. c. Konteks (Context) –gaya bicara dan pesan disampaikan dalam situas yang tepat. d. Alur (Flow) –urutan pesan atau sistematika penyampaian. e. Budaya (Culture) –sesuai dengan bahasa,gaya bicara, dan norma-etika yang berlaku. 8. Secara tekniks, untuk mencapai komunikasi efektif, secara verbal komunikasi “memainkan” teknik vocal : 1. Speed/tempo –kecepatan bicara; variatif, jangan terlalu cepat jangan pula terlalu lambat. 2. Volume –tinggi-rendah nada bicara, disesuaikan dengan karakter dan jumlah audiens. 3. Aksentuasi –penekanan (stressing) pada kata-kata tertentu. 4. Artikulasi –kejelasan kata demi kata yang diucapkan. 5. Projection –memproyeksikan (mengarahkan) suara sampai ke bagian paling belakang ruangan tanpa harus berteriak. 6. Pronounciation (Pelafalan) –pelafalan kata demi kata secara jelas dan benar. 7. Repetition (pengulangan) –untuk mengulangi kata-kata penting dengan irama yang berbeda. 8. Hindari gumaman (Intruding Sound) terlalu sering. 9. Ringkas, namun jelas. Jangan bertele-tele. Secara non-verbal komunikasi dapat dibangun dengan gesture atau gerakan tubuh, cara berpakaian sesuaikan dengan acara atau suasana, dan raut wajah. Hasil survei Mechribian & Ferris menunjukkan, dalam komunikasi verbal, keberhasilan menyampaikan informasi: a. 55% ditentukan oleh bahasa tubuh(body language), postur, isyarat, dan dan kontak mata. b. 38 % ditentukan oleh nada suara. c. 7 % saja ditentukan oleh kata-kata.



9. Faktor yang menentukan komunikasi efektif, antara lain: 



Kepercayaan komunikan terhadap komunikator.







Kejelasan pesan yang disampaikan.







Keterampilan komunikasi komunikator .







Daya tarik pesan.







Kesesuaian isi pesan dengan kebutuhan komunikan.







Kemampuan komunikan dalam menafsirkan pesan (decoding).







Setting komunikasi kondusif atau nyaman dan menyenangkan.



10. Strategi komunikasi efektif antara lain: a. Menguasai pesan/materi. b. Mengenali karakter komunikan/audiens. c. Kontak Mata (Eye Contact) d. Ekspresi Wajah. e. Postur/Gerak Tubuh f. Busana yang sesuai dengan suasana. Jika komunikasi yang kita bangun didasarkan pada hal – hal tersebut diatas maka kita dapat menjadi seorang komunikator yang handal dan pada gilirannya dapat membangun jaringan hubungan dengan orang lain yang penuh dengan penghargaan (respect), karena inilah yang dapat membangun hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan dan saling menguatkan dengan menjalankan komunikasi efektif di rumah sakit budi rahayu blitar. Panduan Komunikasi Efektif – Part 2 By adminOct 23, 201413.MKI - Manajemen Komunikasi Informasi, Panduan



BAB II – RUANG LINGKUP Panduan komunikasi efektif ini diterapkan dilingkup rumah sakit yang ditujukan kepada : 



Pemberi pelayanan saat memberikan informasi lisan atau melalui telepon tentang pelayanan, jam operasional, dan proses untuk mendapatkan pelayanan dirumah sakit kepada masyarakat.







Antar pemberi pelayanan didalam dan keluar rumah sakit.







Petugas informasi saat memberikan informasi pelayanan rumah sakit kepada pelanggan







Petugas PKRS saat memberikan edukasi kepada pasien







Semua karyawan saat berkomunikasi via telpon dan lisan



Pelaksana panduan ini adalah seluruh pemberi pelayanan, petugas laboratorium,petugas radiologi, petugas informasi, pelaksana PKRS, dan semua karyawan di rumah sakit. Dengan tujuan :



1. Mendeskripsikan prosedur untuk memastikan pesan yang disampaikan komunikator akan sampai pada komunikan dengan benar dan lengkap 2. Mengurangi kesalahan persepsi akibat komunikasi secara lisan 3. Tercapainya 5 hal pokok, yaitu : 1. Membuat pendengar mendengarkan apa yang kita katakan 2. Membuat pendengar memahami apa yang mereka dengar 3. Membuat pendengar menyetujui apa yang telah mereka dengar (atau tidak menyetujui apa yang kita katakan, tetapi dengan pemahaman yang benar) 4. Membuat pendengar mengambil tindakan yang sesuai dengan maksud kita dan maksud kita bisa mereka terima 5. Memperoleh umpan balik dari pendengar



================================================================== ========== BAB III – TATALAKSANA A. Mekanisme penyampaian informasi ke seluruh rumah sakit 1. Fasilitas komunikasi di rumah sakit : 



Phone intern Untuk melaksanakan komunikasi yang efektif di rumah sakit maka rumah sakit menggunakan perangkat switching berupa sentral telepon otomatis yang mempunyai fungsi menghubungkan antara beberapa tempat.perangkat ini di sebut PABX ( Private Automatic Branch Exchange ). o



o



PABX memberikan dua layanan yaitu : 



Komunikasi Internal : Komunikasi Yang Dilakukan Dengan Ruang Lingkup PABX Saja Tanpa Bantuan Pihak Lain, Atau Biasa Disebut Interkom.







Komunikasi Eksternal : Adalah Komunikasi Yang Dilakukan Extention PABX Dengan Menggunakan Bantuan Pihak Lain Seperti Atau Operator Telekomunikasi Lain, Contohnya Adalah Proses Penerimaan Telepon (Incoming Call) Dan Melakukan Panggilan Keluar (outgoing Call)



Secara Umum PABX Berfungsi Untuk Menyediakan Sambungan Telepon Internal Dan Sebagai By Pass Jika Akan Melakukan Telepon Keluar (Outgoing Call) dan By Pass Jika Datang Panggilan Masuk



(Incoming Call).Penggunaan telepon intern di rumah sakit bertujuan untuk meningkatkan efektifitas komunikasi antar bagian yang digunakan untuk kepentingan pelayanan kepada pasien maupun antar petugas pelayanan di rumah sakit. Di rumah sakit memilliki 220 jaringan telepon intern yang terpasang dan dapat digunakan sebagai alat komunikasi intern di rumah sakit ….. o



Daftar No Telepon adalah sebagai berikut



o



001 = Unit …………….. ; 002 = Unit ……. ; dst.







Line telekomunikasi Adalah saluran koneksi telepon permanen antara dua titik yang disediakan oleh rumah sakit budi rahayu.yang digunakan ketika terdapat kebutuhan komunikasidata jarak jauh yang harus dilakukan secara terus-menerus. Pengertian Line Telepon (Saluran Telepon) : Saluran telepon juga merupakan perangkat keras yang penting dan diperlukan untuk menghubungkan komputer dengan internet. Penggunaan saluran telepon ini juga diikuti dengan penggunan modem. Saat ini, kita tidak harus mendaftar lagi ke ISP, misalnya dengan menggunakan paket Speedy yang secara langsung dapat melakukan akses internet.







Fungsi Line Telepon (Saluran Telepon) Fungsi Line Telepon (Saluran Telepon) untuk menghubungkan komputer dengan internet.







Fax Mesin faks adalah peralatan komunikasi yang digunakan untuk mengirimkan dokumen dengan menggunakan suatu perangkat yang mampu beroperasi melalui jaringan telepon dengan hasil yang serupa dengan aslinya. Sedangkan Menurut A.G. Pringgodigdo, mesin faks adalah sistem transmisitanpa kawat untuk gambar-gambar dan grafik-grafik dengan cara mengatur sinarcahayadan foto elektriksel serta mengubah bagian gelap dan terang dari suatu bahan sehingga dapat dipancarkan dalam suara, lalu pesawat penerima akan mengubahnya kembali seperti aslinya kepada kertas yang telah diolah secara ilmiah. Selain mengirimkan dokumen, mesin faks juga mampu menghantarkan citra foto dengan fasilitas half tone. Mesin faks biasanya terdiri dari modem, mesin fotokopi, alat pemindai gambar, dan alat pencetak data (printer).Proses kerja mesin faks diawali dengan keharusan bahwa penerima dan pengirim harus memiliki.







Cara penggunaan mesin fax : o



Pengirim memasukkan dokumen yang hendak dikirim ke bagian feeder mesin faks dan selanjutnya menekan nomor telepon mesin faks yang dituju.



o



Ketika koneksi telah terjadi dengan mesin faks tujuan, maka mesin faks akan melakukan scanning dengan membaca area yang sangat kecil pada dokumen tersebut.



o



Mesin faks tersebut akan mengubahnya menjadi suatu sinyal listrik untuk kemudian menerjemahkan daerah yang dibaca sebagai daerah gelap atau terang dengan menandainya “0” untuk gelap dan “1” untuk terang. Sinyal listrik tersebut lalu ditransmisikan melewati saluran telepon dan menuju mesin penerima faks. Mesin penerima tersebut kemudian menangkap dan mengartikan sinyal listrik untuk membuat suatu dokumen yang persis sama dengan aslinya dan kemudian mencetaknya.







Kertas yang digunakan dalam mencetak dokumen melalui mesin fax adalahthermal paper yang peka panas (heat-sensitive thermal). Thermal Paper adalah kertas yang dipenuhi dengan bahan kimiawi yang akan berubah warna ketika dipanaskan. Kertas ini biasa digunakan pada pencetak termal.Permukaan thermal paper dilapisi campuran bahan pewarna yang padat dan kandungan yang sesuai, seperti fluoran leuco dye dan octadecylphosphonic acids.Thermal paper mengandung konsentrat Bisphenol A yang cukup tinggi, yaitu bahan pemecah endokrin.







Untuk tindakan pencegahan, dalam dunia bisnis, kertas termal mesin faks tidak dapat diakui sebagai bukti nyata dalam hukum undang-undang, kecuali jika telah disalin terlebih dahulu.Hal ini terjadi karena tintayang digunakan pada kertas faks mudah luntur, terutama jika disimpan dalam waktu yang lama.Selain itu, kertas tersebut juga mudah tergulung dan gambar atau tulisan rentan pudar jika terkena sinar matahari







Keunggulan mesin faks : membantu pengiriman suatu dokumen ke tempat yang jauh dalam waktu singkat.







Kekurangan mesin faks : Dalam kualitas telah menurunkannya dalam posisi di bawah surat elektronik atau emailsebagai bentuk alat transfer dokumen secara elektronik yang telah tersebar luas dan digunakan banyak orang.







E-mail E-mail secara harfiah dapat didefenisikan sebagai metode pengiriman, penerimaan, dan penyimpanan pesan melalui sistem komunikasi elektronik berupa internet. Dari pengertian email tersebut, jelas bahwa email mulai dari ditulis, dikirim, diterima, sampai dengan dibaca dilakukan secara elektronis. Email adalah surat elektronik yang dikirim dengan menggunakan internet, seperti layaknya surat biasa email dapat ditujukan ke perorangan dan kelompok. Email bisa menjangkau seluruh dunia dengan karena didukung jaringan global. Dengan email maka surat menyurat dapat dilakukan dengan cepat tanpa harus menunggu tukang pos datang mengirimkan surat. Pengirim email ke seluruh dunia tidak dibedakan biayanya baik jarak dekat atau jauh semuanya sama. Secara sederhana cara kerja email dapat dijelaskan sebagai berikut : o



Email dibuat atau ditulis menggunakan MUA (Mail User Agent) atau yang dikenal dengan email client.



o



Proses pengiriman email tersebut ditangani oleh MTA (Mail Transfer Agent) atau disebut pula dengan mail server.







Email juga membutuhkan alamat agar pesan bisa sampai ke tujuan. Contoh alamat email misalnya [email protected]. Alamat email tersebut terdiri dari dua komponen yakni identitas dan domain atau provider. Komponen identitas direpresentasikan oleh rsemail, sedangkan komponen domain atau provider direpresentasikan oleh yahoo.co.id Keberadaan email memberikan terobosan baru dalam sistem komunikasi memiliki keunggulan sekaligus kelemahan.







Keunggulan dari email dapat dijabarkan sebagai berikut :







o



Proses cepat mulai dari penulisan atau pengetikan email sampai dengan pengiriman email hanya membutuhkan beberapa menit.



o



Caranya mudah karena hanya cukup mengetikkan pesan yang ingin disampaikan dalam komputer.



o



Email dapat dikirim secara massa ke beberapa orang sekaligus.



o



Dapat mengirimkan file atau dokumen sebagai lampiran email.



o



Email dapat dibuat dimana dan kapan saja selama ada koneksi dengan internet baik menggunakan komputer maupun ponsel.



o



Ditinjau dari sisi biaya, email lebih ekonomis.



Sementara kelemahan dari email di antaranya adalah : o



Harus selalu online atau terhubung ke internet untuk membuat dan mengirimkan email.



o



Harus selalu ingat username dan password account email.



o



Berpotensi untuk penyebaran virus dan spyware.



e) Web site 1. Pengertian WEB o



Website atau situs rumah sakit sebagai kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau gerak, data animasi, suara, video dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink). Bersifat statis apabila isi informasi website tetap, jarang berubah, dan isi informasinya searah hanya dari rumah sakit saja. Bersifat dinamis apabila isi informasi website selalu berubah-ubah, dan isi informasinya interaktif dua arah berasal dari rumah sakit serta pengguna website.Web site rumah sakit termasuk jenis website



statis karena berisi profil rumah sakit dan dalam sisi pengembangannya hanya bisa diupdate oleh pihak rumah sakit saja. 2. Fungsi WEB



3.1.2



o



Media Promosi : Sebagai media promosi utama maupun penunjang promosi utama rumah sakit , website dapat berisi informasi yang lebih lengkap daripada media promosi offline seperti leaflet, brosur, koran atau majalah.



o



Media Pemasaran : Pada rumah sakit …. website merupakan media pemasaran yang cukup baik karena dibandingkan dengan leafet,brosur,Koran,majalah,TV,radio dan dapat beroperasi 24 jam serta dapat diakses darimana saja.



o



Media Informasi : Website rumah sakit … yang bersifat global dapat diakses dari mana saja selama dapat terhubung ke internet, sehingga dapat menjangkau lebih luas daripada media informasi konvensional seperti koran, majalah, radio atau televisi yang bersifat lokal.



o



Media Komunikasi :Web site rumah sakit …. dibangun untuk berkomunikasi seperti forum yang dapat memberikan fasilitas fasilitas bagi para anggotanya untuk saling berbagi informasi atau membantu pemecahan masalah tertentu.



Komunikasi Efektif



Perawat Poliklinik melakukan “read back” terhadap instruksi yang diterima secara lisan maupun melalui telepon atau melaporkan hasil pemeriksaan penting yang membutuhkan verifikasi oleh orang yang menerima informasi. Petugas Poliklinik sendiri telah mendapatkan sosialisasi standar operasional prosedur tentang komunikasi efektif. SOP ini disebut SOP “5 Cara Meningkatkan Komunikasi Efektif”. SOP ini adalah suatu upaya untuk melaksanakan komunikasi pada saat serah terima, dengan benar dan efektif di antara petugas kesehatan. Upaya meningkatkan komunikasi efektif ini meliputi: 



Hand over (serah terima)



Petugas serah terima mencatat pesan-pesan yang perlu diinformasikan. Petugas serah terima menyampaikan pesan-pesan tersebut kepada petugas selanjutnya secara lisan sambil menyerahkan catatan yang telah dibuat sebelumnya. 



Read back (baca ulang)



Petugas yang menerima serah terima membaca ulang pesan-pesan yang diserah terimakan. 



Repeat back (sebutkan ulang)



Petugas penerima serah terima menyebutkan ulang semua pesan-pesan yang diserahterimakan untuk memastikan bahwa ada persepsi yang sama antara petugas serah terima dan petugas penerima serah terima terhadap pesan-pesan yang diserah-terimakan. 



Check back (periksa ulang)



Petugas serah terima memeriksa ulang catatan serah terima dan menambahkan apabila ada pesan-pesan tambahan yang belum tercatat. 



Teach back (ajarkan ulang)



Ajarkan ulang bila diperlukan. Bila perlu didemonstrasikan, demonstrasikanlah agar komunikasi benar-benar menjadi efektif!. Juga untuk menunjang komunikasi yang efektif dibuat standar terhadap singkatan, akronim, maupun simbol-simbol yang berlaku di rumah sakit termasuk di Poliklinik. Satu langkah positif bila di kalangan para dokter telah disosialisasikan sejumlah singkatan-singkatan diagnosa medis yang sering digunakan di rumah sakit sehingga tentu akan memudahkan komunikasi bagi pihak-pihak yang terkait dengan diagnosa tersebut (misalnya para dokter sendiri, perawat, maupun petugas rekam medis).