10 0 112 KB
Asuhan Keperawatan pada Tn. W (47 tahun) dengan gangguan system pencernaan , gastritis di ruang Cempaka kamar 1 RSUD Majalaya. 1. PENGKAJIAN a. Identitas diri Nama
: Tn. W
Umur
: 47 Tahun
Jenis kelamin
: Laki-laki
Alamat
: Jl. Cagak, Nagreg. Kab. Bandung
Status
: Kawin
Agama
: Islam
Jumlah anak
: 2 orang
Suku bangsa
: Sunda, Indonesia
Tanggal masuk
: 12 Agustus 2009
Jam
: 22.00
Ruang rawat
: R. Cempaka
No. RM
: 169731
Tanggal dikaji
: 13 Agustus 2009
Diagnosa medis
: Gastritis
b. Identitas penanggung jawab Nama
: Ny. I
Umur
: 45 Tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Alamat
: Jl. Cagak, Nagreg. Kab. Bandung
Hub. Dengan klien
: Istri
2. RIWAYAT KESEHATAN
Keluhan utama Pasien mengeluh nyeri di daerah ulu hati
Riwayat kesehatan sekarang ±3 hari SMRS klien telat makan dan klien meminum obat maag, kemudian klien langsung makan mie rebus sehingga menyebabkan 1
klien nyeri perut disertai mual dan muntah, nyeri dirasakan di bagian ulu hati. Nyeri dirasakan seperti melilit dan nyeri berkurang jika klien mengkonsumsi promagh, akibat nyeri tersebut klien tidak dapat beraktifitas, jika diukur menggunakan skala 1-4 , klien mengatakan skala nyeri 3. Nyeri muncul jika klien telat makan.
Riwayat kesehatan dahulu Klien mengatakan memiliki riwayat penyakit seperti saat ini sejak SMA dan sering kambuh jika telat makan, pola makan tidak teratur, tidak sarapan dan makan yang pedas-pedas.
Riwayat kesehatan keluarga Klien mengatakan di keluarganya tidak ada yang memiliki riwayat penyakit seperti yang diderita klien saat ini. Klien juga mengatakan dikeluarganya tidak ada yang memiliki penyakit menular seperti TBC, dsb.
3. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum Kesadaran
: Composmentis (sadar sepenuhnya) dengan GCS 15
Tanda-tanda vital : Tekanan darah
: 110/70 mmHg
Nadi
: 80 x/mnt
Suhu
: 38oC
Respirasi
: 20 x/mnt
Kulit Warna kulit sawo matang, tidak terdapat lesi pada kulit, tidak kering dan turgor kulit baik dan teraba dingin pada bagian akral atau bagian perifer seperti pada kaki dan tangan.
Pemeriksaan kepala dan rambut Bentuk kepala proposional, rambut berwarna hitam kemerahan dengan kontribusi yang jarang,terdapat ketombe di kulit kepala, keadaan rambut kotor dan kasar, tidak ada lesi pada kepala. Saat dilakukan palpasi, tidak tampak adanya masa dan nyeri tekan di area kepala.
2
Pemeriksaan wajah dan leher Wajah : Gambaran wajah asimetris, tidak ada lesi maupun masa pada wajah. Kulit wajah bersih berwarna sawo matang. Leher : Leher tepat berada ditengah, dengan pergerakan normal (bebas), tidak terdapat kaku kuduk, dan tidak ada pembesaran JVP. Pada saat dilakukan palpasi, tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tyroid dan pembesaran kelenjar getah bening. Fungsi menelan pasien masih baik (normal).
Mata Mata simetris antara kiri dan kanan, konjungtiva mata pucat. Pergerakan bola mata normal, tidak tampak adanya strabismus. Refleks pupil (+). Tidak ada edema pada kedua mata. Palapasi kedua mata, kelopak mata tidak ada masa, dan tidak tampak adanya nyeri tekan pada mata pada saat dilakukan palpasi.
Telinga Kedua telinga simetris, dengan posisi pina sejajar sudut mata. Kulit lembut tanpa adanya benjolan di telinga, warna telinga merah muda.Kedua daun telinga teraba lebut, tidak keras. Tidak terdapat masa dan terdapat nyeri pada telinga bagian kanan. Saluran telinga luarnya terlihat agak kotor pada bagian kanan.
Hidung Bentuk hidung peoporsional, tidak terdapat deviasi septum, lubang hidung tampak simetris dengan keadaan bersih dan tidak terlihat adanya polip / benjolan, mukosa hidung berwarna pucat, walaupun tidak terlihat adanya pernafasan cuping hidung, nafas pasien terlihat cepat. Pada perabaan hidung tidak terdapat masa dan nyeri tekan, terutama pada sinus.
Mulut Keadaan
bibir
tampak
pucat
dan asimetris.
Bentuk
mulut
ada
penyimpangan, pergerakan lidah normal tapi kotor, gigi berwarna kekuningan , jumlah gigi lengkap, dan terdapat karies pada gigi graham belakang sebelah kanan. Bentuk uvula simetris saat klien mengatakan “ah”. Tidak ada pembesaran tonsil di kedua sisi.
3
Dada Pengkajian dada dan paru-paru : Bentuk dada proporsional, tidak ada kelainan (kifosis / scoliosis), pergerakan dinding dada simetris, tampak adanya kesulitan dalam bernafas yang ditunjukan dengan adanya pergerakan otot tambahan dalam bernafas. Adapun
pada
saat
dilakukan
auskultasi,
terdengan
suara
nafas
mengi/wheezing. Jantung : Bunyi jantung normal (S1 dan S2), irama jantung regular, tidak terdapat bunyi tambahan.
Abdomen Bentuk abdomen datar, terlihat pergerakan otot perut yang digunakan untuk membantu proses pernafasan.Pada saat pengkajian dengan cara auskultasi, didapatkan bunyi bising usus pasien 15 x/mnt. Pada saat dipalpasi terdapat nyeri tekan pada area abdomen. Tidak ada pembesaran hepar, limpa maupun ginjal. Genitalia Tidak dilakukan pemeriksaan
Ektrimitas Ektremitas atas : bentuk ekstremitas simetris (tidak terlihat adanya atropi otot), pada tangan kanan terpasang infuse, pergerakan normal dengan kekuatan otot bernilai 5. Ektremitas bawah : bentuk ekstremitas simetris (tidak terlihat adanya atropi otot), pergerakan normal dengan kekuatan otot bernilai 5.
4. DATA POLA AKTIVITAS SEHARI-HARI No POLA ADL 1. Nutrisi
SEBELUM SAKIT
SESUDAH SAKIT
Frekuensi
3X / hari
4X / hari
Jenis
Nasi, lauk pauk, sayur
Bubur, sayur, lauk
Makan
pauk 4
Porsi
1 porsi habis teratur
½porsi,terkadang dimuntahkan lagi
Keluhan
Tidak ada
Mual dan muntah
6-7 gelas / hari
2 botol aqua ukuran
Minum Jumlah
600 cc Jenis
Air putih, air teh, kopi
Air putih susu
Keluhan
Tidak ada
Setelah minum susu sering mual
2.
Istirahat Tidur Frekuensi
7 jam / hari, nyenyak
6 jam / hari, tidak nyenyak
Keluhan
Tidak ada
Sering
terbangun
karena
lingkungan
tidak nyaman. 3.
4.
Personal Hygiene Mandi
2X / hari
1X/ hari
Gosok gigi
2X / hari
1X/ hari
Keramas
2X / minggu
-
Frekuensi
1 kali sehari
1 kali sehari
Konsistensi
Padat
Agak cair
Warna
Kuning khas
Kuning khas
Keluhan
Tidak ada
Tidak ada
Frekuen
4-5x/ hari
6-7x/ hari
si
Tidak ada
Tidak ada
Eliminasi BAB
BAK
Keluhan 5.
Dapat
beraktivitas
5
secara Seluruh
aktivitas
Aktivitas
mandiri
ditempat tidur dan dibantu
oleh
keluarga
atau
perawat. 5. DATA PSIKOLOGIS Saat dilakukan pengkajian, pasien sangat kooperatif, walaupun demikian, pasien nampak cemas yang disebabkan karena rasa nyeri yang dideritanya, terlebih disaat terapi infuse harus dihentikan dikareankan fungsi vena harus dipindahkan dari ekstemitas yang satu ke yang lainnya. Pasien merasa nyaman dengan terapi tersebut. 6. DATA SOSIAL Hubungan dengan keluarga
: baik, terbukti dengan anggota keluarga menunggu pasien secara bergantian, baik istri maupun ank-anaknya
Hubungan dengan tetangga
: baik, terlihat dengan adanya tetangga / kerabat yang menjenguk pasien.
Organisasi yang diikuti
: pasien mengikuti organisasi keagamaan dilingkiungan tempat tinggalnya.
Rekreasi / jenis
: pasien hanya bekerja di pabrik, dan menghabiskan waktu luang dengan berkumpul bersama keluarga, menonton televisi dirumah
Ekonomi / masalah
: dilihat dari catatan perawatan yang ada diruangan pasien menggunakan kartu sehat untuk jaminan biaya pengobatan.
Keyakinan tentang agama
: pasien yakin dengan agamanya , terbukti bahwa ia sering berdo’a
Keyakinan tentang penyakit : setelah diberikan penjelasan oleh tenaga pelayanan eksehatan rumah sakit, pasien mengetahui tentang apa yang sedang dialaminya. Keyakinan peneymbuhan
: pasien dan keluarga menyerahkan proses penyembuhan sepenuhnya kepada petugas 6
kesehatan rumah sakit. 7. DATA PENUNJANG Diagnosa medis
: Gastritis
Lab
: Hb 14,3 g/dl, hematokrit (PCV) 45%, leukosit 7,4%,
trombosit 326.000 103 /ul. Roentgen
:-
EKG
:-
USG
:-
Terapi obat
: Infuse RL + ketorolac Acron / IV Ranitidine
8. ANALISA DATA DATA 1. DS: - klien mengeluh
ETIOLOGI Stressor internal / external
nyeri di bagian ulu hati - nyeri jika ditekan pada
nyaman:nyeri Peningkatan respon simpatis
area tersebut
sehubungan
dengan
iritasi mukosa gaster.
DO: nadi :110/70 mmHg R
MASALAH Gangguan rasa
Hypersekresi HCL
: 20x/menit
Skala nyeri : 3 (1-4)
Hiperaciditas Modula vamiting center Akumulasi gas dan feces Iritasi mukosa gaster
DATA 2. DS: klien mengeluh mual, sering
merasa
ETIOLOGI Nyeri
ingin
MASALAH Gangguan pemenuhan kebutuhan
7
nutrisi
:
muntah
Peningkatan sekresi HCL
kurang dari kebutuhan
DO: - ada muntah - makan habis ½porsi
Iritasi lambung
- lidah sedikit kotor - setelah makan sering dimuntahkan lagi.
Merangsang medulla vomiting center Timbul rasa mual/ muntah Penurunan nafsu makan Intake nutrisi kedalam tubuh berkurang
3.
DS:
DATA klien mengeluh
ETIOLOGI Lingkungan tidak nyaman
sering terbangun saat tidur
karena
lingkungan
kebutuhan istirahat/tidur Istirahat klien terganggu
tidak
nyaman DO:
MASALAH Gangguan pemenuhan
Lingkungan tidak
Kebutuhan istirahat tak tercukupi
nyaman DIAGNOSA KEPERAWATAN a. Gangguan rasa nyaman:nyeri sehubungan dengan iritasi mukosa gaster b. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi : kurang dari kebutuhan c. Gangguan pemenuhan kebutuhan istirahat/tidur
8
9. ASUHAN KEPERAWATAN No. 1.
Diagnosa keperawatan Gangguan rasa nyaman:nyeri sehubungan
dengan
iritasi mukosa gaster. DS: - klien mengeluh nyeri di bagian ulu hati - nyeri jika ditekan pada area tersebut DO: nadi :110/70 mmHg R
: 20x/menit
Skala nyeri : 3 (1-4)
Tujuan Tujuan jangka
Rencana tindakan 1. Anjurkan klien
Rasionalisasi 1. untuk mencegah
Implementasi 14 Agustus 2009.
15
07.30 WIB
2009
Mengobservasi TTV
14.00 WIB
panjang :
untuk
makan
peningkatan
Setelah dilakukan
teratur,
sedikit
lambung,
perawatan selama
tapi sering
nyeri dapat dicegah
lakukan distraksi
2. dengan distraksi
08.00 WIB
jika nyeri terasa
rasa
melakukan distraksi pada mengeluh
±3 hari nyeri klien teratasi
2.
dengan
criteria
asam
Evaluasi Agustus
sehingga
nyeri
dapat
dialihkan.
DS: klien tidak
3.
S
:
pasien
masih
klien
nyeri
jika nyeri tidak
3.antasid
tertahankan,
menetralisir
lakukan
lambung
17x/menit
kolaborasi
dapat
Skala nyeri 1
dengan
Tujuan
untuk pemberian
sebagian
antasida
P : Lanjutkan
mengeluh nyeri DO:
respirasi
:
jangka
pendek : Setelah
4.
anjurkan
dokter
klien
O:TD: 110/90 sehingga mengurangi
nyeri.
klien
ntuk Skala nyeri :2
memakan makanan sedikit A : Masalah tapi sering
teratasi
hingga
dicerna
perawatan
makanan
kontraksi
selama ±1 hari,
mudah
9
Menganjurkan
mmHg
intervensi
untuk memakan dicerna
08. 40 WIB
4. makanan mudah
dilakukan
yang
asam
yang
mencegah lambung berlebihan
nyeri
berkurang
skala
nyeri
menjadi 2, Klien
tidak /
berkurang.
hindari
makanan
mengeluh nyeri
dan
yang
merangsang system
nyeri
pencernaan seperti makanan pedas, serta asam
10
panas
sehingga nyeri dapat berkurang.
ASUHAN KEPERAWATAN No. 2.
Diagnosa keperawatan Gangguan pemenuhan
Tujuan Tujuan jangka
Intervensi Rasionalisasi 1. Berikan makanan 1. dihar
Implementasi 14 Agustus 2009
15
kebutuhan nutrisi : kurang
panjang :
sedikit tapi sering
08. 40 WIB
2009
dari
Kebutuhan nutrisi
tidak
cepat
Mengantarkan makanan pagi 13.15 WIB
terpenuhi
penuh
untuk
klien (masih dalam kondisi S:
kebutuhan
berhubungan asupan
nutrisi
dengan tidak
Tujuan
apkan
jangka
lambung
hangat) dan menganjurkan
mengataka
mual
agar
n
pendek :
DS: klien mengeluh mual,
Selama perawatan
2.
sering merasa ingin
3-4
untuk makan
muntah
kebutuhan nutrisi
dan mau makan
tercukupi.
sesuai diet
DO: - ada muntah
hari
klien 2.
Dengan criteria :
3. berikan makanan 3.
- lidah sedikit kotor
-
dalam
mual/muntah
agar klien
- makan habis ½porsi
keadaan
-
4. berikan makanan
rasa mual
- terlihat adanya
protein
muntah masih ada kan habis ½ porsi
dimuntahkan lagi
dan 4.
mual
dan
bantu menghilangkan
kalori
menghabiskannya.
mem
hangat tingi
dan
O:muntah+ma
hilang bertambah
sedikit-sedikit
mengerti
- setelah makan sering
nafsu makan
klien
mengurangi rasa
adekuat ditandai dengan
motivasi
Evaluasi Agustus
A:
masalah belum
untuk mempercepat
teratasi P:
lanjutkan
penambahan berat
pemulihan
intervensi
badan.
keadaan nutrisi
1,2,3,4
11
ASUHAN KEPERAWATAN No. 3.
Diagnosa keperawatan Gangguan pemenuhan
Tujuan Tujuan jangka
kebutuhan
panjang :
lingkungan
Kebutuhan
untuk
Mengajarkan
kurangnya rasa nyaman
istirahat terpenuhi.
menciptakan
klien
ditandai dengan
Tujuan
kenyamanan.
mengatur
DS: klien mengeluh sering
pendek :
istirahat/tidur
berhubungan
dengan
Rencana tindakan 1. atur
jangka 2.
selalu jaga
1.
2.
Evaluasi 15 agustus 2009
merasa nyaman
11.30 WIB
merangsang
untuk
keluarga selalu
kenyamanan
ruangan, selalu menjaga
:
klien
mengatakan masih
sering
terbangun
,
tempat
karena
perawatan 2-3 hari
klien
kebutuhan
keadaan rapih
mengganti pakaian klien
adanya
dan bersih
jika klien sudah tidak
yang
membuat
nyaman dan mengajrkan
klien
sering
pada keluarga mengenai
terbangun
DO: nyaman
Lingkungan tidak
istirahat
klien
terpenuhi dengan
3.
criteria :
dalam
agara kebersihan dan kerapihan
S
Setelah dilakukan
tidak nyaman
klien
11.00 WIB
terbangun saat tidur lingkungan
tidur
Rasionalisasi Implementasi agar pasien 14 Agustus 2009
mudah tidur
mengganti
3. memberi
pakaian klien
kenyamanan
sebelum tidur
pada
dengan tenang
dengan
klien
- klien dapat tidur
nyaman
-
klien
tidur
lebih dari 8 jam sehari
4.
yang
atur posisi tidur klien
tempat
tidur
klien
,
tubuh posisi yang baik untuk klien.
namun dikarenakan nyeri
O : klien tampak meringgis
saat
istirahat 4.
untuk
mencari
possisi yang nyaman
A
:
Masalah
belum teratasi P : kaji ulang
12
intervensi
dan
lakuakan intervensi mengenai nyeri.
13