Contoh Kasus Tap [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS TAP Terdapat kasus di SD Negeri 1 Cisaga dalam mata pelajaran matematika tentang pecahan, seorang guru kelas IV berinisial X menjelaskan cara menjumlahkan pecahan dengan memberi contoh di papan tulis. Salah satu penjelasannya adalah sebagai berikut: Penjelasan Guru X : "Coba perhatikan anak-anak ,hari ini kita akan membahas tentang penjumlahan pecahan, kalau kita menjumlahkan pecahan, maka yang harus dilakukan yaitu penyebutnya harus disamakan terlebih dahulu, kemudian baru pembilangnya dijumlahkan. Coba perhatikan contoh berikut: 1/4 + 1/8 = 2/8 + 1/8 = 3/8. Perhatikan lagi contoh ini: 1/3 + 1/6 = 2/6 + 1/6 = 3/6. Jadi yang dijumlahnya adalah pembilangnya, sedangkan penyebutnya tetap. Mengerti anak-anak?" Setelah mendapat penjelasan guru X tersebut Anak-anak diam, mungkin mereka bingung. Guru X berkata : Pasti sudah jelas, kan. Nah sekarang coba kerjakan soal-soal ini." Guru X lalu menulis 3 soal di papan tulis dan anak-anak mengeluarkan buku latihan. Secara berangsur-angsur mereka mulai mengerjakan soal, namun sebagian besar anak ribut karena tidak tahu bagaimana cara mengerjakannya. Hanya beberapa anak yang tampak mengerjakan soal, yang lain hanya menulis soal, dan ada pula yang bertengkar dengan temannya. Selama anak-anak mengerjakan soal Guru X hanya duduk di depan kelas sambil membaca. Setelah selesai, anak-anak diminta saling bertukar hasil pekerjaannya. Guru X meminta seorang anak menuliskan jawabannya di papan tulis. Tetapi karena jawaban itu salah, Guru X lalu menuliskan semua jawaban di papan tulis. Kemudian anak-anak diminta memeriksa pekerjaan temannya, dan mencocokkan dengan jawaban di papan tulis. Alangkah



kecewanya Guru X ketika mengetahui bahwa dari 24 anak, hanya seorang yang benar semua, sedangkan seorang lagi benar 1 soal, dan yang lainnya salah semua. Salah satu solusi dari persoalan yang dilakukan Guru X 1. Ada 3 kelemahan pembelajaran Guru X yang saya amati diantaranya adalah:  Guru X tidak menjelaskan bagaimana menyelesaikan soal secara bertahap, misalnya pada kasus tersebut tampak Guru X sama sekali tidak menjelaskan bagaimana caranya untuk menyamakan



penyebut



bilangan



pecahan.



Penjelasannya



terlalu singkat sehingga tidak jelas. Padahal penjelasan yang runtut, jelas dan logis selangkah demi selangkah diperlukan untuk



membuat



siswa



mudah



memahami



penjumlahan



pecahan tersebut.  Guru X tidak mengecek pemahaman siswanya dengan baik. Ia hanya menanyakan "Mengerti anak-anak?". Pertanyaan model ini tidak dapat mengecek pemahaman siswa. Seharusnya ia menanyakan langkah-langkah menjumlahkan pecahan secara langsung, misalnya dengan menanyakan, "Mengapa penyebut pada langkah penjumlahan pecahan itu diubah menjadi 8 dan 6?" dan sebagainya. Pertanyaan langsung mengarah ke materi pelajaran, bukan menanyakan apakah anak mengerti atau tidak saja.  Guru X tidak membimbing siswa, setelah memberikan 3 soal latihan, alih-alih berkeliling memberikan bantuan pada siswa yang membutuhkan, ia malah duduk di depan kelas (di kursinya) sambil membaca.  Ketika salah seorang anak diminta menuliskan jawabannya di papan tulis, Guru X tidak meminta tanggapan dari siswa lain. Hal ini merupakan sebuah kelemahan pembelajaran, padahal apabila Guru X memanfaatkannya menjadi bahan diskusi dan



kesempatan untuk menjelaskan kembali materi terkait soal tersebut maka pembelajaran akan dapat menjadi lebih baik. 2. Pada materi penjumlahan pecahan tersebut, jika saya menjadi Guru X maka langkah-langkah yang akan saya lakukan adalah sebagai berikut: A. KEGIATAN PENDAHULUAN   Melakukan apersepsi  Memberikan motivasi  Menyampaikan tujuan pembelajaran B. KEGIATAN INTI  Memberikan sebuah contoh soal tentang penjumlahan pecahan yang memiliki penyebut yang berbeda, misal 1/2 + ¼  Menyajikan langkah-langkah demi langkah cara menyelesaikan contoh soal tersebut secara runtut, rinci, jelas, dan logis kepada siswa.  Memberikan sebuah contoh soal lagi, misal 1/6 + 1/3  Meminta siswa untuk berpartisipasi secara bergantian untuk menyelesaikan



soal



tersebut



selangkah



demi



selangkah,



sembari mengecek pemahaman setiap siswa.  Membantu siswa yang mengalami kesulitan pada langkahlangkah yang dilakukan untuk menyelesaikan soal tersebut.  Memberi sebuah contoh soal lagi, misalnya 1/3 + 1/9.  Kembali meminta siswa mengerjakan soal tersebut, kali ini secara berpasangan dengan teman sebangku mereka (teman yang duduk berdekatan) masing-masing.   Meminta siswa mengecek hasil pekerjaan mereka dengan membandingkannya dengan hasil pekerjaan pasangan lainnya.  Meminta mereka mendiskusikan apabila terdapat perbedaan jawaban, sembari guru memberikan bimbingan bila diperlukan.  Memberikan soal latihan sebanyak 3 buah contoh soal untuk dikerjakan.



 Mengecek jawaban siswa dengan meminta beberapa orang menuliskan jawaban mereka masing-masing di papan tulis.  memfasilitasi



diskusi



kelas



apabila



terdapat



perbedaan-



perbedaan jawaban siswa. C. PENUTUP  Mengajak siswa merefleksi dan menyimpulkan pembelajaran yang telah diikuti.  Memberikan tugas rumah (PR) dan meminta siswa belajar untuk materi pada pertemuan berikutnya.