Contoh Laporan Survey Lalu Lintas [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

CONTOH LAPORAN SURVEY LALU LINTAS 06 – april-2019 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lalu lintas merupakan turunan kedua dari transportasi di dalam Undang-undang No 22tahun 2009 didefinisikan sebagai gerak Kendaraan dan orang di Ruang Lalu Lintas Jalan, sedang yang dimaksud dengan Ruang Lalu Lintas Jalan adalah prasarana yang diperuntukkan bagi gerak pindah Kendaraan, orang, dan/atau barang yang berupa Jalan dan fasilitas pendukung. Khususnya di daerah lhokseumawe tepatnya di depan Islamic center, merupakansalah satu daerah yang sebagian besar orang menggunakan kendaraan pribadi. lhokseumawe juga merupakan daerah yang pendidikannya cukup berkualitas terutama perguruan tinggi, sehingga banyak pendatang dari kalangan mahasiswa dari luar kota datang untuk menuntut ilmu di beberapa perguruan tinggi di Kota lhokseumawe. Bukan hanya dari segi pendidikan, banyak juga pendatang dari kalangan karyawan, pedagang, dan bidang pekerjaan lainnya. Hal ini menyebabkan pertumbuhan perekonomian dan pariwisata yang terus meningkat mendorong peningkatan jumlah kebutuhan masyarakat akan alat transportasi darat seperti mobil, sepeda motor sebagai alat untuk menujang kegiatan sehari-hari. Namun dengan pertumbuhan jumlah kendaraan yang cepat apabila tidak disesuaikan dengan pertumbuhan prasarana dan sarana jalan yang memadai, maka hal tersebut dapat menyebabkan timbulnya banyak masalah lalu lintas. Kondisi lalu lintas di lhokseumawe saat ini rawan untuk timbul masalah-masalah lalu lintas,untuk itu sebagai mahasiswa yang ingin mengaplikasikan ilmu yang didapat dalam



perkuliahan Teknik lalu Lintas, dan untuk menyelesaikan tugas perkuliahan, maka kami melakukan survey kepadatan lalu lintas di Jalan merdekalapangan hiraq khususnya didepan Islamic center lhokseumawe. 1.2. Tujuan Survey Tujuan pengumpulan data pada survey lalu lintas kali ini yaitu : a. Untuk mengetahui tingkat kepadatan lalu lintas pada berdasarkan volume lalu lintas yang mencakup jenis kendaraan dan arah gerakan kendaraan, dengan melakukan pengamatan dan perhitungan langsung dalam periode waktu yang telah ditentukan. b. Untuk mengetahui tingkat kepadatan lalu lintas pada ruas jalan berdasarkan volume lalu lintas, arah arus lalu lintas, jenis kendaraan dalam satu satuan waktu tertentu yang dilakukan dengan pengamatan dan perhitungan langsung di lapangan.



1.3. Manfaat Penelitian a. Sebagai dasar Perencanaan Lalu Lintas b. Sebagai dasar untuk menentukan Manajemen Lalu Lintas



BAB II STUDI PUSTAKA 2.1. Perhitungan Lalu Lintas perhitungan lalu lintas merupakan suatu metodeperhitungan kendaraan dalam survei lalu lintas. Perhitungan lalu lintas atau Traffic Counting dapat dilakukan dengan dua acara yaitu Perhitungan Tangan (Manual) dan Perhitungan Mekanik.



2.2. Volume / Flow Volume adalah jumlah kendaraan yang melewati suatu titik atau pada suatu ruas jalan dalam waktu yang lama (minimal 24 jam) tanpa membedakanarah dan lajur. Segmen jalan selama selang waktu tertentu yang dapat diekspresikan dalam tahunan, harian (LHR), jam-an atau sub jam. Rate of Flow atau Nilai Arus adalah Volume lalu-lintas yang biasanya kurang dari satu jam tetapi diekspresikan dalam satu jam. Untuk mendapatkan nilai arus suatu segmen jalan yang terdiri dari banyak tipe kendaraan maka semua tipe-tipe kendaraan tersebut harus dikonversi kedalam satuan mobil penumpang (smp).Konversi kendaraan ke dalam satuansmp diperlukan angka faktor ekivalen untuk berbagai jenis kendaraan.



2.3. Spot Speed Kecepatan setempat (Spot Speed), yaitu kecepatan kendaraan pada suatu saat diukur dari suatu tempat yang ditentukan. Dalam suatu aliran lalu lintasyang bergerak setiap kendaraan mempunyai kecepatan yang berbeda sehinggaaliran lalu lintas tidak mempunyai sifat kecepatan yang tunggal akan tetapi dalam bentuk distribusi kecepatan kendaraan individual. Dari distribusi kecepatan kendaraan secara diskrit, suatu nilai rata–rata atau tipikal digunakanuntuk



mengidentifikasikan aliran lalu lintas secara menyeluruh. Ada dua jenisanalisis kecepatan yang dipakai pada studi kecepatan arus lalu-lintas yaitu : a. Time mean speed (TMS), yaitu rata-rata kecepatan dari seluruh kendaraanyang melewati suatu titik pada jalan selama periode waktu tertentu.Kecepatan terdistribusi dalam waktu, sedangkan lokasinya tetap. b. Space mean speed (SMS), yaitu rata-rata kecepatan kendaraan yangmenempati suatu segmen atau bagian jalan pada interval waktu tertentu. Perbedaan analisis dari kedua jenis kecepatan di atas bahwa TMSadalah pengukuran titik, sementara SMS pengukuran berkenaan dengan panjang jalan atau lajur.



2.4. Kerapatan / Density Kerapatan adalah jumlah kendaraan yang menempati suatu panjang jalanatau lajur dalam kendaraan per km atau kendaraan per km per lajur.Nilaikerapatan dihitung berdasarkan nilai kecepatan dan arus, karena sulit diukur dilapangan.



Ketiga unsur karakteristik dasar lalu lintas merupakan unsur pembentuk aliran lalu lintas yang akan mendapatkan pola hubungan : 1.



Kecepatan dengan Kerapatan



2.



Volume dengan Kecepatan



3.



Volume dengan Kerapatan Hubungan antara volume dan kerapatan memperlihatkan bahwa kerapatan akan bertambah apabila volumenya juga bertambah. Volume maksumum terjadi pada saat kerapatan mencapai



titik Dm (kapasitas jalur jalan sudah tercapai). Setelah mencapai titik ini volume akan menurun walaupun kerapatan bertambah sampai terjadi kemacetan.



BAB III METODOLOGI 3.1. Lokasi dan Waktu Pelakasanaan Lokasi survey dilakukan di Jl. Jalan merdekalapangan hiraq khususnya didepan Islamic center lhokseumawe.



Gambar : Lokasi Survey Jadwal waktu pelaksanaan Survey dilaksanakan pada Tanggal 9April 2019. 3.2. Metode Pengambilan Data Berikut ini adalah Susunan Organisasi Pelaksanaan Survey Lalulintas: NO 1.



NAMA FAUZANILAH



2.



SIBRAN MALISI



3.



INDAH SATIVA MULYA



4.



RATIH ROHIMAH SARI



5



MULYANI



6



RIDAWATI



TUGAS koordinator lapangan serta bertanggung jawab atas seluruh hasil survey Menghitung jumlah kendaraan ringan dari arah station coffe menuju lapangan hiraq Menghitung kendaraan ringan dari arah station coffe menuju lapangan hiraq Menghitung kendaraan berat serta kendaraan tak bermotor untuk kedua arah dari lapangan hirak ke station coffe Menghitung kendaraan sepeda motor dari lapangan hiraq menuju station coffe Menghitung kendaraan sepeda motor dari arah station coffe menuju lapangan hiraq



3.2.1. Tenaga Pelaksana Tugas Pengumpulan data di uraikan dalam tabel berikut :



3.2.2



NO 1.



NAMA FAUZANILAH



2.



SIBRAN MALISI



3.



INDAH SATIVA MULYA



4.



RATIH ROHIMAH SARI



5



MULYANI



6



RIDAWATI



TUGAS koordinator lapangan serta bertanggung jawab atas seluruh hasil survey Menghitung jumlah kendaraan ringan dari arah station coffe menuju lapangan hiraq Menghitung kendaraan ringan dari arah station coffe menuju lapangan hiraq Menghitung kendaraan berat serta kendaraan tak bermotor untuk kedua arah dari lapangan hirak ke station coffe Menghitung kendaraan sepeda motor dari lapangan hiraq menuju station coffe Menghitung kendaraan sepeda motor dari arah station coffe menuju lapangan hiraq



Peralatan Yang perlu dipersiapkan untuk 1 orang pengamat dalam pelaksanaan survey ini antara lain :



a.



Formulir



b.



Papan Alas Tulis



c.



Alat Tulis



d.



Stopwatch



e.



Air minum



1.1.1.



Langkah-langkah Pengamatan pada pengumpulan data arus lalu lintas di Jl.



merdekalapangan hiraq khususnya didepan Islamic center lhokseumawe.



a.



Pengamat menempati pos pos yang telah ditentukan



b. Pengamat harus menempati posisi pada titik-titik pengamatan yang telah ditentukanyaitu di tepi jalan pada titik pengamatan. c. d.



Pandangan pengamat ke arah jalur pengamatan dan menghadap arah datangnyakendaraan. Setiap pengamat menghitung jumlah kendaraan disetiap titik jalur pengamatan yangtelah ditentukan dengan jenis kendaraan yang telah ditentukan.



e.



Pengamatan dilakukan dengan interval pencatatan 15 menit sepanjang waktupengumpulan data dalam hal ini 1 jam



f.



Hasil pengamatan dicatat dalam formulir yang telah disediakan dengan cara memberi satu garis tiap kendaraan dan diikat setiap lima data. Sketsa Gambar Di Lapangan



Gambar 3.2 Ilustrasi keadaan di lapangan 1.1.2. Penjelasan Arus Lalu Lintas Jalan di Lapangan (gambar 1) Terdapat 2 jalur dengan 2 lajur. Jl. merdeka dapat dilalui semua jenis kendaraan berat yang mengangkut barang seperti container, dum truck, tronton , dll. semua kendaraan diizinkan seperti mobil penumpang, kendaraan sepeda motor dan kendaraan tidak bermotor dengan arah pergerakan menuju Arah Islamic ke masjid baiturrrahman



1.2. Hasil Pencatatan Dari hasil pengamatan, didapatkan data Sebagai berikut : a. Dari arah depan Islamic kearah masjid baiturrahman( arah 1 )



Fakultas Teknik Universitas malikussaleh



B



A



Baiturrahman



Jl. merdeka



Kelompok 3



islamic



rekayasa Lalu Lintas Kawasan



:



Hari



:



Nama Surveyor



:



Tanggal



:



Arah Pencatatan



:A-B/B-A



Waktu



:



Cuaca



:



Hambatan Samping



:



Periode



SM ( MC )



KRP ( LV )



KRU ( LV )



KB ( HV )



KTM ( UM )



15:00-15:15



157



73



4



-



2



76



4



-



1



147



94



5



-



3



150



73



3



147



71



6



-



2



150



77



5



-



4



122



81



1



-



3



147



61



3



-



5



139



96



5



1



2



142



72



4



-



1



151



75



4



-



5



1.512



884



136



6



2



15:15-15:30 15:30-15:45 15:45-16:00 16:15-16:30 16:30-16:45 16:45-17:00 17:00-17:15 17:15-17:30 17:30-17:45 17:45-18:00 TOTAL



187



2



b. Dari arah UNP menuju Ps Raya ( arah 2 ) Fakultas Teknik Universitas Ekasakti Kelompok 11 Teknik Lalu Lintas



B Ps Raya



A



Jl. S Parman



UNP



Kawasan



:



Hari



:



Nama Surveyor



:



Tanggal



:



Arah Pencatatan



:A-B/B-A



Waktu



:



Cuaca



:



Hambatan Samping



:



Periode



SM ( MC )



KRP ( LV )



KRU ( LV )



15 Menit



321



160



37



330



184



35



353



192



45



431



232



47



3



1.435



768



164



5



15 Menit 15 Menit 15 Menit



TOTAL c.



KB ( HV )



KTM ( UM )



2 2



2



Kecepatan arus bebas Kecepatan arus beba di ambil sebanyak 10 kendaraan dengan jarak tempuh yg dihitung sepanjang 50 meter / 0.05 Km. berikut hasil perhitungan kecepatan arus bebas yg kami tuangkan kedalam bentuk table. Kendaraan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10



Waktu ( detik ) 4,55 3,91 3,85 4,43 3,95 4,32 4,31 4 3,9 4,2



BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Umum



a. Segmen Segmen yg diteliti adalah dari Simp Jl. Hiu Hingga Simp Jl. Lumba-lumba yang berukuran 200 M b. Data identifikasi segmen Tanggal : 8 April 2017 Provinsi : Sumatera Barat Kota : Padang Ukuran kota : 902.000 jiwa Segmen Antara : Simpang Jl. Hiu – Simpang Jl. Lumba lumba Kode segmen : Tipe daerah : Perkotaan Panjang segmen : 200 m Tipe Jalan : 4/2 UD ( dua lajur dua arah tak terbagi ) Periode analisa : 60 menit



4.2. Kondisi Geometrik Jalan yang di teliti adalah jalan perkotaan dengan tipe empat lajur dua arah tak terbagi ( 4/2 UD ) dengan lebar per lajur adalah 3 meter serta bahu jalan dengan lebar 0.5 m per sisi. Segmen yang diteliti adalah antara simpang Jl. Hiu dan simpang Jl. Lumba-lumba dengan panjang 120 m dengan durasi waktu 1 jam. Untuk data geometrik yang lebih rinci, kami uraikan dalam formulir UR-1 berikut :



Formulir UR-1



Tanggal No. Ruas / Nama Jalan Segmen Kode Segmen Panjang



: 8 April 2017



Ditangani Oleh



:



Jl. S Parman Ulak Karang : Simpang Jl. Hiu – Simpang Jl. Lumba lumba : Nomor Soal : Diperiksa : 120 m : Oleh



Periode Waktu



: 1 jam



Nomor Soal



:



RencanaSituas i



Penampang Melintang



Lebar Jalur Lalu lintas Rata-rata Kereb ( K ) Atau Bahu ( B ) Jarak Kereb dengan Penghalang Lebar Efektif Bahu



Sisi A 5 B



Sisi B 5 B



Total 10



Rata-Rata 5



0.5



0.5



1



0.5



4.3. Kondisi Lalu Lintas Dalam penelitian ini, Data yang tersedia hanya arus lalu lintas per jenis per arah.



a. Nilai arus lalu lintas -



-



Jumlah kendaran dari pasar Ps Raya ke UNP ( B - A ) MC



: 1.512Kend/jam



LV



: 1.020Kend/jam



HV



: 6 Kend/jam



UM



: 2 Kend/Jam



Jumlah kendaraan dari UNP ke Pasar raya ( A - B ) MC



: 1.435Kend/jam



LV



: 932Kend/jam



HV



: 5Kend/jam



UM



: 2 Kend/Jam



b. Menentukan ekivalensi Mobil penumpang Untuk jalan terbagi, emp selalu sama untuk kedua arah sedangkan untuk jalan terbagi yang arusnya tidak sama emp mungkin berbeda.



Tabel 4.3.1 : emp untuk jalan tak terbagi ( MKJI 1997 )



-



EMP kendaran dari pasar Ps Raya ke UNP ( B-A ) Kawasan



:



Hari



Nama Surveyor



:



Tanggal



Arah Pencatatan



:A-B



Waktu



Cuaca



:



Hambatan Samping



JENIS



KEND/JAM



EMP



(Qdh1) SMP/JAM



MC



1512



0.35



529.20



LV



1020



1.00



1020



HV



6



UM



2



1.20



TOTAL



7.2



1556.4 smp/jam Tabel 4.2 : emp kendaraan A-B



-



EMP kendaran dari pasar UNP ke Ps Raya ( A-B ) Kawasan



:



Hari



Nama Surveyor



:



Tanggal



Arah Pencatatan



B-A



Waktu



Cuaca



:



Hambatan Samping



JENIS



KEND/JAM



EMP



Qdh2 (SMP/JAM)



MC



1.435



0.35



502.25



LV



932



1.00



932



HV



5



1.20



6



UM



2



TOTAL



1440.25 smp/jam Tabel 4.3.2 : emp kendaraan B-A



c.



Parameter arus Lalu Lintas



-



Arus Total Qsmp ( smp/jam ) Qdh1 = 1556,4 smp/jam Qdh2 = 1440.25 smp/jam Qsmp = Qdh1 + Qdh2 = 1556.4 + 1440.25 = 2996.7 smp/jam



-



Pemisahan arah SP ( kend/jam ) Qdh1 = 2538kend/jam Qdh2 = 2372kend/jam Qkend = 2538+2372 = 4910 kend/jam SP



-



= Qdh1 /Qdh1+2 = 2538 /( 2538+2372) = 2538 /4910 = 52 %



Faktor stuan mobil penumpang Fsmp Fsmp = Qsmp / Qkend = 2996.7 / 4910 = 0.61



4.4. Hambatan Samping Dalam hal ini karena data rinci hambatan samping tidak tersedia, maka dilakukan analisa kelas Hambatan Samping lanngkah ke 2 MKJI 1997 sebagai berikut :



Memeriksa kondisi khusus dari table dan gambar( MKJI 1997 )



Tabel 4.4.1 Kelas Hambatan samping untuk jalan perkotaan ( MKJI 1997 )



Gambar 4.4.1 : Hambatan samping jalan tinggi pada jalan perkotaan ( MKJI 1997 )



Gambar 4.4.2 : Jl S Parman Ulak Karang



Dari pemeriksaan di atas, dapat di simpulkan bahwa Jl. S Parman ( pada segmen yg diteliti ) termasuk jalan yang hambatan sampingnya Tinggi ( H ) dengan jumlah bobot segmen per 200 Meter ( 2 arah ) berkisar antara 500 – 899.



Berikut hasil dari perhitungan di atas ( Formulir UR 2 ) : Tanggal



: 8 April 2017



Ditangani Oleh



No. Ruas / Nama Jalan



: Jl. S Parman Ulak Karang



Kode segmen



:



Diperiksa Oleh



Periode Waktu



: 1 Jam



Nomor Soal



: Kelompok 11



: :



Data arus kendaraan



Tipe



Kend. Ringan



Kend. Berat



Sepeda Motor



emp arah A



LV :



1,00



HV :



1,20



MC :



0,35



ARUS TOTAL



emp arah B



LV :



1,00



HV :



1,20



MC :



0,35



Arah



Kend/ja m



Smp/jam



Kend/jam



Smp/jam



Kend/jam



Smp/jam



Arah %



Kend/ja m



Smp/jam



A



1.020



1.020



6



7,20



1.512



529



50%



2.538



1.556,40



B



932



932



5



6,00



1.435



502



50%



2.372



1.440,25



A+B



1.952



1.952



11



13



2.947



1.031,45



4.910



2.996,7



Pemisahan Arah



52%



Faktor Smp



0,61



Penentuan Kelas Hambatan Samping



Hambatan Frekuensi Bobot Kejadian



Kondisi Kelas hambatan



< 100



kode



Pemukiman, hampir tidak ada kegiatan



Sangat Rendah



VL



100 - 299



Pemukiman, beberapa angkutan umum dll



Rendah



L



300 - 499



Daerah industri dengan toko toko di sisi jalan



Sedang



M



500 - 899



Daerah niaga dengan aktifitas sisi jalan yang tinggi



Tinggi



H



> 900



Daerah niaga dengan aktifitas pasar sisi jalan yang tinggi



Sangat Tinggi



VH



Tabel 4.4.2 : Formulir UR 2 4.5. Analisa Kecepatan Arus Bebas Untuk jalan tak terbagi, analisa dilakukan pada kedua arah lalu lintas, yang digunakan dalam perhitungan ini adalah kecepatan arus bebas kendaraan Ringan.



FV = ( FVo + FVw ) x FFVsf x FFVcs Dimana : FV : kecepatan arus bebas kendaraan ringan ( km/jam ) FVo : kecepatan arus bebas dasar kendaraan ringan ( km/jam ) FVw : penyesuaian lebar jalur lalu lintas efektif ( km/jam ) ( Penjumlahan ) FFV sf : factor penyesuaian kondisi hambatan samping ( Perkalian ) FFVcs : Faktor penyesuaian ukuran kota ( Perkalian ) 4.5.1. Kecepatan Arus Bebas Dasar Penentuan kecepatan arus bebas dasar digunakan table ( MKJI 1997 )berikut :



Tabel 4.6.1 : Kecepatan arus bebas dasar FVo untuk jalan perkotaan ( MKJI 1997 ) 4.5.2. Penyesuaian kecepatan arus bebas untuk lebar jalur lalu lintas



Tabel 4.5.2.1 : Penyesuaian kecepatan arus bebas untuk lebar jalur lalu lintas ( FVw ) pada kecepatan arus bebas kendaraan ringan jalan perkotaan



4.5.3. Faktor penyesuaian kecepatan arus bebas untuk hambatan samping ( FFVsf )



Pada penilitian ini Jalan yang diteliti adalah jalan dengan bahu. Jadi digunakan Tabel berikut :



Tabel 4.5.3.1 : Faktor penyesuaian untuk pengaruh hambatan samping dan lebar bahu (FFVSF) pada kecepatan arus bebas kendaraan ringan untuk jalan perkotaan dengan bahu.



4.5.4. Faktor Penyesuaian Kecepatan Arus Bebas Untuk Ukuran Kota (FFVcs )



Tabel 4.5.4.1 :Faktor penyesuaian untuk pengaruh ukuran kota pada kecepatan arus bebas kendaraan ringan (FFVCS), jalan perkotaan.



4.5.5. Penentuan Kecepatan Arus Bebas FV = ( FVo + FVw ) x FFVsf x FFVcs Berdasarkan data yang diperoleh didapatkan FV = 49 x 0,87 x 0,95 = 40,4985



4.6. Analisa Kapasitas Untuk jalan tak-terbagi, analisa dilakukan pada kedua arah lalu-lintas.



dimana: C



= Kapasitas



CO



= Kapasitas dasar (smp/jam)



FCW = Faktor penyesuaian lebar jalur lalu-lintas FCSP = Faktor penyesuaian pemisahan arah FCSF = Faktor penyesuaian hambatan samping FCCS = Faktor penyesuaian ukuran kota



4.6.1.Kapasitas Dasar



Tabel 4.6.1.1. : Kapasitas Dasar Jalan Perkotaan 4.6.2. Faktor Penyesuaian Kapasitas Untuk Lebar Jalur Lalu Lintas ( FCw )



Tabel 4.6.2.1 :Penyesuaian kapasitas untuk pengaruh lebar jalur lalu-lintas untuk jalan perkotaan(FCW)



4.6.3. Faktor Penyesuaian Kapasitas Untuk Pemisahanarah (FCwb)



Tabel 4.6.3.1 : Faktor penyesuaian kapasitas untuk pemisahan arah (FCSP)



4.6.4. Faktor Penyesuaian Kapasitas Untuk HambatanSamping (FCsf) Jalan dengan bahu



Tabel 4.6.4.1 : Faktor penyesuaian kapasitas untuk pengaruh hambatan samping dan lebar bahu (FCSF) pada jalan perkotaan dengan bahu



4.6.5. Faktor Penyesuaian Kapasitas Untuk Ukuran Kota (FCCS)



Tabel 4.6.5.1 :Faktor penyesuaian kapasitas untuk ukuran kota (FCCS) pada jalan perkotaan



4.6.6. Penentuan Kapasitas FORMULIR UR - 3



Tanggal



:



No. Ruas / Nama Jalan



Ditangani Oleh



:



Jl. S Parman Ulak Karang



Kode segmen



:



Diperiksa Oleh



:



Periode Waktu



:



Nomor Soal



:



Kecepatan Arus Bebas Kendaraan Ringan FV = ( FVo + FVw ) x FFVsf x FFVcs Kecepatan



Faktor



Arus Bebas



Penyesuaian



Faktor Penyesuaian



Kecepatan



Arah Fvo + FVw



Hambatan Samping



Ukuran Kota



Arus Bebas



Dasar



Lebar Jalur



Fvo



FVw



53



-4



FFVsf



FFVcs



FV km/jam



49



0,87



0,95



40,4985



Kapasitas Kapasitas



Faktor Penyesuaian Untuk Kapasitas



Kapasitas



Dasar



Faktor



Pemisah Arah



Hambatan Samping



Ukuran Kota



C



Co



Lebar Jalur



FCsp



FCsf



FCcs



smp/jam



1



0,87



0,94



4.465,19



Arah



FCw 6000



0,91



Kecepatan Kendaraan Ringan Arus



Derajat



Kecepatan



Panjang



Waktu Tempuh



Lalu Lintas



Kejenuhan



Vlv



Segmen Jalan



TT



Q



DH



ARAH



2.996,65



L/Vlv



Q/C



km/jam



km



jam



0,67



43,60



0.2



0,005



Tabel 4.5.5.1 : Formulir UR 3



BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Setelah melakukan pengamatan dan penelitian diatas, hal yang dapat kami simpulkan adalah sebagai berikut : 1. Dari hasil pengamatan tampak bahwa lalu lintas di Jl S Parman Ulak Karang didominasi oleh kendaraan pribadi yaitu baik roda 2 dan roda 4. 2.



Secara visual, kepadatan yang terjadi di Jl. S Parman tergolong tinggi pada jam puncak. Juga dapat dilihat dari nilai kepadatannya.



3. Pada segmen yang diteliti bisa dilihat bahwa kecepatan arus bebas FV senilai 40,5 km/jam, Kapasitas C 4.465,2 smp /jam, dan waktu tempuh TT senilai 0.001 jam. 4. Meski kami hanya meneliti satu segmen, namun dari pengalaman kami melewati jalan S Parman, kemacetan lalu lintas disebabkan oleh simpang-simpang dan lorong-lorong kecil yang mana tak sedikit masyarakat yang enggan patuh terhadap rambu-rambu lalu lintas. Terutama pada saat UNP menggelar acara wisuda.



5.4. Saran Jalan S Parman tergolong masih baik kinerjanya, hanya saja perlu adanya penegakan kedisiplinan baik dari masyarakat maupun dari kepolisian untuk mengatur lancarnya Lalu Lintas.Seperti misalnya hambatan samping, rambu-rambu dll.



DAFTAR PUSTAKA 1. Manual Kapasitas Jalan Indonesia ( MKJI ) 1997 2. http://ebookbrowse.com/5-bahan-kuliah-rll-dr-gito-s-bab-i-ii-pdf d348787371 3. http://en.wikipedia.org/wiki/Sidra_Intersection 4. http://hapusketidakadilan.blogspot.com/2011/06/rekayasa-lalu lintas.html



Lampiran