Contoh Pantun Nasehat Anak Untuk Hormati Orang Tua [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

CONTOH PANTUN NASEHAT ANAK UNTUK HORMATI ORANG TUA



Apa gunanya tumbuhan temu Ramuan jamu dengan lengkuas Bila hati dipenuhi ilmu Jiwanya besar pikirannya luas



Anak elang jatuh ke rawa Ditolong oleh menjangan rusa Kasih dan sayang orang tua Selalu ada sepanjang masa



Ikan nila berpindah kolam Mencari kawan namanya tiram Jika ilmu semakin dalam Jiwa berani hatinya tentram



Hari rabu memetik kelapa Airnya segar hilang dahaga Hormati Ibu juga Bapak Agar kelak masuk surga



Sungguh indah syair setanggi Merangkai kata bagai hiasan Ilmu itu harus tinggi Jangan dunia sebagai batasan



Dari apa kue lemang Dari ketan yang dipanggang Waktu kecil kita ditimang Ayah Ibu harus disayang



Apa namanya kepala kereta Namanya masinis bukan nakhoda Apa tujuan ilmu kita Tujuannya mengenal Sang Pencipta



Bapak tani menanam tebu Pembeli datang bertanya harga Wahai ananda hormati Ibu Karena Ibu jalan ke surga



Kolam penuh ikan sepat Untuk dimasak di daun talas Jika ingin ilmu manfaat Cari guru yang tulus ikhlas



Empek-empek ditambah cuka Tak terbanding enaknya rasa Coba lihat anak durhaka Di dunia hidupnya tersiksa



Elang terbang ke atas awan Turun bangau badannya kumal Bukan banyaknya pengetahuan Ilmu adalah banyaknya amal



Orang dahulu hidup di goa Biawak hidup di dalam rawa Turuti perintah orang tua Tiap sholat tak lupa berdoa



Ngengat mengejar kura-kura Bertemu mereka di pelimbahan Semangat bagai api membara Tiada padam oleh godaan



Mana mungkin ada buaya Coba lihat dengan cermat Mana mungkin hidup bahagia Jika pada orang tua tiada hormat



Laut dalam tempat berenang Tempat ikan bermain-main Sehari seutas benang Setahun menjadi sehelai kain



CONTOH PANTUN NASEHAT ANAK UNTUK BELAJAR RAJIN



Lebah dipimpin seekor ratu Mencari bunga dekat kencur Air lembut menetes di batu Lama-lama batupun hancur



Bangau terbang iring-iringan Terbang jauh satu kepakan Al Quran adalah pegangan Jangan pernah dilupakan Tari piring tari saman Tari lilin apinya berpijar Al Quran adalah pedoman Rajin-rajinlah ananda belajar Mentari pagi sinarnya hangat Berangkat kerja ke Pulau Rengat Belajar haruslah semangat Jangan tersalah pada niat



Sepah tebu rasanya hambar Bila dibakar pasti berkobar Jika engkau terus bersabar Ilmumu pasti akan lebar Jangan tertipu dunia semu Tinggal di dunia hanya sepagi Jika engkau orang berilmu Derajatmu pasti meninggi Dari mana datangnya wahyu Kepada Nabi wahyu turun Dari mana datangnya ilmu Dari belajar dengan tekun



Kancil menulis di daun lontar Ketika mentari telah bersinar Belajar bukan sekedar pintar Tapi menjadi pribadi benar



CONTOH PANTUN NASEHAT ANAK DALAM BERTEMAN



Memancing ikan diberi umpan Agar datang si ikan toman Ilmu ibarat kemudi sampan Agar hidup di garis tujuan



Pergilah ke tengah taman Menikmati bunga menawan Carilah olehmu teman Yang dapat dijadikan pedoman Amat ternama bunga selasih



Bunga indah slalu berseri Jika hatimu selalu bersih Engkau akan dikelilingi kasih



CONTOH PANTUN NASEHAT ANAK MENJAGA DIRI Berburu ke bukit kapur Bawa senjata panah sangkur Jaga diri dari kufur Niscaya hidup penuh syukur Kulit harimau elok disamak Untuk tidur dengan nyenyak Jaga diri dari tamak Niscaya temanmu akan banyak Pasar baru ramai marak Tangan bertepuk mulut bersorak Jaga diri dari congkak Agar hidup tak luluh lantak Air tertampung dalam tangki Siram bunga agar tak mati Jaga diri dari iri dengki Niscaya sentosa relung hati Tanam keladi tanam talas Bawah matahari cahaya panas Jaga diri dari malas Niscaya punya banyak emas Jalan-jalan ke Kota Medan Pulangnya bawa burung bayang Jaga diri dari godaan Niscaya diri bertemu kejayaan



CONTOH PANTUN NASEHAT ANAK TENTANG AKHLAK TERPUJI Mari nanda memanjat kelapa Hari panas sangat dahaga Adat baik bertutur sapa Sopan santun harus dijaga Cahaya terang sang matahari Lebih terang dari pelita Pandai-pandai membawa diri Orang sayang hiduppun bahagia Kacang tanah rasanya gurih Tapi pedas si buah pala Bantu teman jangan berpamrih Kepada Allah mengharap pahala Dari mana kain batik Dari pasar tanjung pinang Jaga lisan berkata baik Niscaya orang menjadi senang Perih sekali tertancap ilalang Sangat sakit susah hilang Tajamnya kata bagai pedang Sekali terluka tetap terkenang



Pergi ke Padang berjalan kaki Jangan letih dipaksakan Luka pedang dapat diobati Luka hati susah disembuhkan Emas perak tersimpan di rongga Banyak yang suka mutiara Berbuat baik kepada tetangga Niscaya diri banyak saudara Di manakah hidupnya ikan-ikan Di laut dalam mereka berenang Salahnya orang dimaafkan Jiwa besar hatimu lapang SHOLAT JUMAT Bertemu teman mesti menyapa Jika hujat terjadi kilat Coba lihat jam berapa Jam sebelas berangkat sholat Jangan membuang air beras Pada bunga kita siramkan Ayo mandi lekas-lekas Sholat Jumat akan ditegakan Ayam diintai oleh rubah Jamu pahit sedang diseduh Jika khatib sedang khutbah Simak ia jangan bergaduh Pohon rindang banyak dahan Jangan dahan dipatahkan Hadapkan hati kepada Tuhan Ayah dan Ibu engkau doakan Di eropa hujan salju Memang cuacanya sudah lain Pulang sholat ganti baju Makan dahulu barulah main Pasar baru tempanya kain Pergi ke sana beli satu Silakan ananda pergi main Jangan sampai lupa waktu Ikan mabuk terkena tuba Ambil ketika tuba mendera Jika petang sudah tiba Pulang ke rumah dengan segera Membeli bawal dapat tenggiri Karena pikiran tidak tertib Segera mandi bersihkan diri Lalu tunaikan sholat magrib Tali kekang terikat kendur Kudanya lari entah kemana Bila malam segera tidur Bergadang itu tiada guna BERSYUKUR Berkicau merdu burung tekukur Kepakan sayap terbang kabur Selalulah belajar bersyukur Niscaya rezeki tambah subur Tekukur turun memakan sepat



Anak kera membawa lepat Jika syukur menjadi sifat Segenap bahagia ananda dapat Memetik padi bersisa masih Sisa dipatuk si burung nuri Syukur itu berterimakasih kepada Tuhan Maha Pemberi Jika padi dimakan tekukur Jangan lempar dengan lumpur Jika Nanda tiada bersyukur Artinya hidup dalam kufur Burung tekukur berlaksa-laksa Merdu sekali bunyi kicaunya Orang kufur mendapat siksa Di akherat dan di dunia



CONTOH PANTUN NASEHAT ANAK AGAR JUJUR JANGAN BERDUSTA Tunggu kabar tunggu berita Kepada orang ditanyakan Jangan bohong haramkan dusta Apa yang benar engkau katakan Hutan bakau menjadi taman Agar pantai tiada hancur Jika engkau ingin berteman jauhkan dusta besarkan jujur Makan di lepau naik pedati Potong nilam pakai pisau Jika engkau jujur hati Hidup tentram jauhlah risau



Wahai nanda yang kusayang Dengarkan olehmu nasehat ayahanda Air tajin menyiram talas Membeli bumbu duitnya di laci Hiduplah rajin jangan malas Orang malas banyak yang benci Tuan raja belajar menari Ditemani para hulubalang Hidup rajin bagaikan mentari Kelak hidupmu akan cemerlang Kucing hutan belang di kaki Dipungut oleh anak petani Rajin itu mengundang rezeki Membuat mudah hidup ini Kereta berjalan di atas roda Raja menghela memberi tanda Dengarkanlah wahai ananda Cukup-lah nasehat dari ayahanda Bahtera berlayar ke Selat Sunda Gelombangnya besar senantiasa Turuti-lah nasehat ibunda Kelak hidupmu makmur sentosa PANTUN JENAKA Burung perkutut Burung kutilang Kamu kentut Nggak bilang bilang Buah pisang buah tomat Disimpan didalam lumbung padi Pantas tercium bau menyengat Rupanya kau belum mandi



Syahadat itu yang pertama Mesti diresap sejiwa raga Jujur itu landasan agama Teguh dipegang sekuat tenaga



Memasak ikan di dalam peti Paling enak di campur terasi Gayanya aja kayak selebriti Tapi dompetnya kagak berisi



Puteri suka bunga petunia Tanamnya di taman luas lega Jangan mengharap pahala dunia Jujur kita untuk ke surga



Paling seger minum limau Campur madu tambah nikmat Ayam berani sama harimau Itu ayam super nekat



Terhampar luas bukit hijau Hijau karena warna rumput Dusta itu bagaikan ranjau Membuat engkau jadi penakut Sampan perahu mengejar kayak Dari hulu tak kena-kena Dusta itu bagaikan riak Membuat hati gundah gulana Matahari bercahaya silau Anak negeri pergi merantau Dusta itu bagaikan pisau Membuat pikiran selalu risau BEKERJA KERAS JANGAN MALAS Ibu merenda adik main layang Anak Melayu bermain gada



Lebih baik warna kuning daripada warna ungu Lebih baik gigi kuning daripada putih tapi palsu Jalan-jalan ke rawa-rawa Capek duduk di pohon palm Geli hati menahan tawa Melihat katak memakai helm Ke cimanggis membeli kopiah Kopiah indah kan kau dapati Begitu banyak gadis yang singgah Hanya dinda yang memikat hati



Bunga mawar tangkai berduri Laris manis pedang cendol Aku tersenyum malu sekali Ingat dulu suka mengompol Rumahmu dari kayu Atapnya dari jerami Rupamu sungguh ayu Tapi sayang jarang mandi



Menulislah diatas meja Janganlah menangis karena cinta Menangislah karena dosa



Layangan putus nyangkut di paku Pakunya nempel di jemuran baju Cinta mu tulus hanya untuk ku Tapi sayang mama ku ngga setuju



Seorang anak bernyanyi ria Sambil bernyanyi menari pula Siapa yang tidak bakal tertawa Disangka waras ternyata gila



Buah belimbing buah rambutan itu kumis apa hutan



Hari minggu sudahlah siang Setelah siang menuju petang Ditunggu tunggu gak juga datang Sekali datang kok nagih utang



Naek pesawat ke pulau sumbawa Ada petir gak jadi terbang Kalau anda ingin tertawa Tarik bibir ke arah belakang Orang sasak pergi ke Bali Membawa pelita semuanya Berbisik pekak dengan tuli Tertawa si buta melihatnya Mengambil air di dalam perigi Tali timbanya panjang sehasta Jikalau kucing tak bergigi Alamat tikus berpesta pora Ada cacing makan ikan Udeh kenyang renang ke tangki Mau tau yang melelahkan pergi ke Bandung berjalan kaki Ada boboho ketemu betmen biar maho, yang penting keren Buat apa panen kelapa Kalau belum tumbuh tunas Buat apa membeli vespa Cicilan kompor saja belum lunas Beli aspirin obat mata Anak kuda di pingir kali Biar miskin aku tetap cinta Karna harta gampang di cari Elok berjalan kota tua Kiri kanan berbatang sepat Elok berbini orang tua Perut kenyang ajaran dapat Mengarang lagu lalu kunyanyikan Untuk menghibur si bunga pujaan Adakah sibunga merasa nyaman Mari kita teruskan di pelaminan Jangan suka menulis di atas kaca



Malam hari main kulintang Ditemani sobat sobat tersayang Gimana hati kagak bimbang Kepala botak minta dikepang



Jalan-jalan ke pinggir empang Nemu sendok di pinggir empang Hati siapa tak bimbang Saya botak minta dikepang Pergi ke pasar naik onta Membeli anting intan permata Gak peduli situ udah tua Yang penting saling mencinta Ikan gabus di rawa-rawa Ikan belut nyangkut di jaring Perutku sakit menahan tawa Gigi palsu loncat ke piring Jalan-jalan ke pinggir empang Nemu sendok di pinggir empang Hati siapa tak bimbang Saya botak minta dikepang Ke cimanggis membeli kopiah Kopiah indah kan kau dapati Begitu banyak gadis yang singgah Hanya dinda yang memikat hati Jalan-jalan ke kota paris Banyak rumah berbaris-baris Biar mati diujung keris Asal dapat dinda yang manis… burung perkutut burung kutilang kamu kentut nggak bilang bilang Naik delman ke malaya jangan lupa bawa pengukur siapa yang tidak tertawa lihat sibotak ingin dicukur Atas pucuk kayu ara Lebat daunnya pokoknya rindang



Hilang kedalam bilik nak dara Cuma meminta rokok sebatang Buat apa panen kelapa Kalau belum tumbuh tunas Buat apa membeli vespa Cicilan kompor saja belum lunas Ditabur penawar merubah nasib Nasib baik bukan sebarang Tafakur elang membaca ratib Melihat sitikus mengasah parang Janda berhias merambah karang Sirih kuning disangka serai Melihat tikus mengasah parang Datang kucing meminta damai



Sirih kuning disangka serai Dijemur panas daunnya kering Melihat kucing meminta damai Ayam memasak pulut kuning Disana gunung, disini gunung, Ditengah-tengah bunga melati Saya bingung kamu pun bingung Kenapa ada bunga melati ??? Lebih baik warna kuning.. daripada warna ungu.. Lebih baik gigi kuning.. daripada putih tapi palsu.. Elok sungguh bunga kantil Tumbuh kearah kolam telaga Elok sungguh berbini sungil Walaupun marah tersenyum juga Jalan-jalan bersama kakak Ditengah jalan lihat kepompong Aku tertawa terbahak-bahak Melihat kucing makan kedongdong Di pinggir kolam makan bubur Jangan lupa pakai keripik Dari semalem aye ga bisa tidur Selalu teringat wajah mu yang cantik Limau purut masak di dahan walau manis tak boleh dimakan Biar penampilan seperti preman Yang penting hati beriman Malam hari memasak gurita dicampur cabe dan buah berminyak Memang kamu cantik jelita Sayang ketawanya kayak kuntilanak Pohon manggis ditepi rawa.. Daun nya kering dimakan kutu..



Adik menangis sambil tertawa.. Ada kambing memakai sepatu..



Geli hati menahan tawa Melihat katak memakai helm



Jalan-jalan ke rawa-rawa Capek duduk di pohon palm



Mancing dikali dapet banyak Diambil kucing dalam tempayan



Tahu pake huruf U jadi enak Kalau pake huruf I jadi gak doyan