18 0 158 KB
A. LATAR BELAKANG Dalam ilmu farmasi, sediaan serbuk dapat diartikan sebagai campuran homogeny dua atau lebih bahan obat yang telah di haluskan, dan ditujukan untuk pemakaian luar. Pemggunaan obat dalam bentuk serbuk sangat dibutuhkan oleh masyarakat terutama bagi anak-anak maupun orang dewasa yang susah atau sulit meminum obat baik dalam bentuk tablet, pil, ataupun kapsul. Serbuk merupakan campuran kering bahan obat atau zat kimia yang berkhasiat untuk mencegah infeksi pada luka di permukaan kulit.
Serbuk dapat mengandung sejumlah kecil cairan yang disebarkan secara merata pada ampuran bahan padat atau mungkin juga keseluruhan serbuk yang terdiri dari bahan padat yang kering. Serbuk dapat pula dibuat sebagai bahan obat dari tumbuh-tumbuhan yang dikeringkan secara alamiah atau merupakan dua atau lebih campuran unsure kimia murni. Serbuk yang terbuat dari bahan kimia yang ada baik kasar, cukup kasar , halus , dan sangat halus.
Serbuk bagi (pulveres) adalah serbuk yang dibagi dalam bobot yang kurang lebih sama dibungkus dengan kertas perkamen atau pengemas lain yang cocok. Sedangkan serbuk tak terbagi atau serbuk tabor (pulvis) adalah serbuk ringan yang digunakan untuk pemakain topical dikemas dalam wadah yang bagian atasnya berlubang untuk memudahkan penggunaan pada kulit. Serbuk mempunyai luas permukaan yang luas, sehingga serbuk mudah terdispersi dan lebih larut daripada bentuk sediaan yang dipadatkan.
Kekurangan serbuk sebagai bentuk sediaan adalah keengganan pasian meminum obat yang pahit atau rasa yang tidak enak, kesulitan untuk menjaaga agar serbuk tidak terurai. Karena kandungan zat aktif pada serbuk dapat dengan mudah mencair atau susah menyeragamkan dosis.
Pembuatan sediaan serbuk sangat penting untuk diketahui untuk dapat di terapkan pada pelayanan kefarmasian khususnya di apotek, puskesmas, dan rumah sakit.
B. TUJUAN · Untuk mengetahui lebih mendalam aturan dalam pembuatan serbuk khususnya untuk serbuk bagi (pulveres) ·
Untuk mengetahui cara pembuatan serbuk bagi
·
Untuk mengetahui keuntungan dan kerugian dalam bentuk sediaan serbuk bagi
BAB II LANDASAN TEORI A. SERBUK BAGI (PULVERES) Serbuk bagi atau pulveres merupakan serbuk yang dibagi dalam bobot yang lebih kurang sama, dibungkus dengan kertas perkamen atau bahan pengemas lain yang cocok untuk sekali minum. Pada umumnya penulisan resep untuk serbuk bagi yang ditulis oleh dokter terdiri dalam dua bentuk : 1.
Ditulis jumlah obat untuk seluruh serbuk dan lalu dibagi menjadi beberapa bungkus :
Contoh resep : R/ Asetosal
10
m.f pulv
2.
No XX
Ditulis jumlah untuk setiap bungkus serbuknya dan membuat beberapa bungkus :
Contoh resep : R/ Asetosal 0,5 m.f pulv dtd no XX
Pada cara kesatu dan resep I ditimbang 10 gram Asetosal kemudian digerus lalu dibagi menjadi 20 bungkus. Sedangkan cara kedua ditimbang sebanyak 20 x 0,5 g kemudian digerus lalu dibagi menjadi 20 bungkus.
Agar dapat terbagi tepat, maka campuran serbuk sering ditambah zat tambahan yang bersifat netral, seperti Saccharum Lactis, Saccharum album, sampai berat serbuk tiap bungkusnya 500 mg. Saccharum album rasanya manis sehingga dapat berfungsi sebagai pemberi rasa, tetapi serbuk mudah basah dan tidak cocok untuk penderita Diabetes.
Serbuk dibagi tanpa penimbangan tetapi untuk menjamin pembagian yang sama, maka pembagian dilakukan tidak lebih dari 20 bungkus.
Apabila lebih maka serbuk harus dibagi dua dengan cara ditimbang sama banyak, baru kemudian dibagi.
Penyimpangan berat masing-masing serbuk terhadap yang lain adalah paling besar 10 %. Serbuk bagi dikemas dalam kertas perkamen, yang mengandung zat higroskopis dalam kertas berlilin.
Keseragaman bobot serbuk diuji dengan cara : Timbang isi dari 20 bungkus satu persatu, campur isi ke-20 bungkus tadi timbang sekaligus dan hitung bobot rata-rata. Penyimpangan antara penimbangan, satu persatu terhadap bobot isi rata-rata tidak lebih dari 15% dari tiap 2 bungkus dan tidak lebih dari 10% untuk tiap 18 bungkus yang lain.
B. CARA PEMBUATAN Serbuk diracik dengan cara mencampur bahan obat satu persatu, sedikit demi sedikit dan dimulai dari bahan obat yang jumlahnya sedikit, kemudian diayak, biasanya menggunakan pengayak nomor 60 dan dicampur lagi.
Beberapa petunjuk :
Jangan mencampur obat berkhasiat keras dalam keadaan tidak diencerkan Bila bagian-bagian serbuk mempunyai BJ yang berlainan masukkan dulu serbuk yang BJnya besar baru kemudian masukkan serbuk yang BJnya rendah dan diaduk. Jangan menggerus bahan-bahan serbuk dalam jumlah banyak sekaligus. Dalam membuat serbuk lebih baik bila bahan-bahan baku kering. Maka itu untuk menggerus serbuk kristal lebih baik menggunakan mortir panas. Cara mencampur camphora dalam serbuk dilakukan dengan melarutkan camphora dengan spiritus fortior dalam mortir. Cara mencampur ekstrak kental dengan serbuk dilakukan dengan mengencerkan dulu ekstraknya dengan cairan penyari yang cocok dalam mortir panas, kemudian diserbukkan dengan bantuan bahan tambahan saccharum lactis atau amylum oryzae Cara mencampur tinktur dan ekstrak liquid dengan serbuk adalah bila jumlahnya banyak maka tinktur atau ekstrak diuapkan diatas tangas air hingga hampir kering lalu ditambahkan saccharum lactis dan diaduk sampai kering. Bila jumlahnya sedikit cukup dengan menggunakan mortir dan stamfer panas saja. Bila kandungan zat berkhasiat mudah menguap atau rusak karena pemanasan maka dilakukan sebagai berikut :
1. Ambil zat berkhasiatnya saja, seperti Opii Benzoica Tinctura, Camphorae Solutio Spirituosa dan Iodii Tinctura, apabila diketahui isi zat berkhasiatnya. 2. Bila isi zat berkhasiat tidak diketahui, maka tincture atau ekstrak cair diteteskan pada mortir yang berisi saccharum lactis diatas tangas air dan diaduk.
oelaeosacchara atau gula berminyak dibuat dengan cara 2 gram saccharum lactis ditambah 1 tetes minyak eteris (oleum anisi/ oleum foeniculi/ oleum menthae piperitae).Tidak dapat dibuat untuk persediaan. Campuran serbuk yang dapat menjadi basah maka masing-masing serbuk dicampur dengan bahan yang inert, setelah itu baru keduanya dapat dicampur. Campuran tersebut dapat menjadi basah karena : Keluarnya air kristal, contohnya Calcii Chloridum. Terjadinya senyawa baru dengan air kristal yang lebih sedikit cotoh campuran Magnesii sulfas dengan Natrii Bicarbonas. Penurunan tekanan uap relative (titik eutektikum) Serbuk yang dalam resep ditambahkan tablet, bila terdapat zat aktif dalam bentuk serbuk maka ditambahkan zat aktifnya saja. Jika tidak terdapat maka tablet digerus kemudian di ayak, baru dapat dicampur dengan serbuk lainnya.
C. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN Keuntungan sediaan obat serbuk dibandingkan sediaan bentuk lainnya adalah : a. Serbuk lebih mudah terdispersi dan lebih mudah larut daripada bentuk sediaan oral lain, sehingga dengan segera dapat memberikan efek terapi. b.
Lebih mudah untuk ditelan dibanding sediaan padat lainnya.
c.
Lebih stabil dibanding sediaan cair.
d.
Lebih mudah dalam pengaturan dosis.
Sedangkan kerugian bentuk sediaan serbuk adalah :
Obat yang tidak tahan terhadap pemaparan diudara akan rusak dengan bentuk sediaan ini. Obat yang pahit, menimbulkan rasa mual dan muntah, begitu pula obat yang korosif tidak dapat dibuat dalam bentuk sediaan ini. Sukar untuk menutup rasa dan bau yang tidak enak.
Tidak dapat disimpan lama Durasi efek dan waktu mulai berefek tidak dapat diatur.
D. SYARAT SERBUK Adapun syarat dalam sediaan serbuk adalah : -
Kering
-
Halus
-
Homogen
Memenuhi uji keseragaman bobot (seragam dalam bobot) atau keseragaman kandungan ( seragan dalam zat yang terkandung ) yang berlaku untuk serbuk bagi/pulveres yang mengandung obat keras, narkotika, dan psikotropika.
I.
RESEP
Dr. BAYU
SIP 789 / IDI / 2001
Jln. Nusa Indah 20 Kendari
Telp.26774
R/
Acidi Acetylosalicil
10 g
Sacch. Lact
q s
m.f. pulv div in p. seq
No. xx
5. 3 dd 1 Pro : Dani
II.
Dr. BAYU
KELENGAKAPAN RESEP
SIP 789 / IDI /2001 Jln Nusa Indah 20 Kendari
Telp. 26774
No.003
Kendari ,22 oktober 2011
R / Acidi Acetylocalicyl
10 g
Sacch . lact
q s
M.f pulv div in p. seq
No . xx
Pro
:
Dani
Umur
:
20 tahun
Alamat :
Ket
Jln ,Kancil No. 9
: R
: Recipe
m.f : misce fac
=
campur, buat
div in p .seq
:
divide in patres sequales
pro
III.
= ambillah
=
bagilah dalam bagian yang sama
=
untuk
PERMASALAHAN
Meracik serbuk terbagi.
IV.
PENYELESAIAN MASALAH
Bahan Acid di masukan ke dala lumpang,lalu sacch.lact di masukkan, kemudian gerus hingga homogen dan bagi kedalam 20 bungkus.
V.
1.
URAIAN BAHAN
Acidi Acetylosalicicyl ( FI Edisi III,hal.43 )
Nama resmi
:
ACIDUM ACETYLSALICYLICUM
Sinonim
:
Asam Asetilsalasilat
Pemerian
:
Hablur tidak berwarna atau serbuk hablur putih, tidak berbau atau hampir tidak berbau ,rasa asam.
Kelarutan
:
Agak sukar larut dalam air, mudah larut dalam etanol (95%) P, larut dalam kloroform P dan dalam eter P.
Penyimpanan
:
Dalam wadah tertutup baik.
Penggunaan
:
Analgetikum yaitu obat yang megurangi atau melenyapkan rasa nyeri tanpa menghilangan kesadaran dan anti piretikum yaitu obat untuk menurunkan suhu tubuh yang tinggi.
2.
Lactosum ( FI Edisi III, hal.338 )
Pemerian
Nama resmi
:
ACIDUM ACETYLSALICYLICUM
Sinonim
:
Asam Asetilsalasilat
:
Hablur tidak berwarna atau serbuk hablur putih, tidak berbau atau hampir tidak berbau ,rasa asam.
Kelarutan
:
Agak sukar larut dalam air, mudah larut dalam etanol (95%) P, larut dalam kloroform P dan dalam eter P.
Penyimpanan
:
Dalam wadah tertutup baik.
Penggunaan
:
Analgetikum yaitu obat yang megurangi atau melenyapkan rasa nyeri tanpa menghilangan kesadaran dan anti piretikum yaitu obat untuk menurunkan suhu tubuh yang tinggi.
VI.
PERHITUNGAN / PENIMBANGAN BAHAN
Acidi Acetylosalicyl
10 g
Sacch. Lact
qs
DM Acidi Acetylosalicyl
1/8
n/20 = 20/20 x 1/8 = 1/8
Acidy Acetylosalicyl 10 g
maka :
10/20 = 0,5 gram
untuk 1x pakai
: 1 x 0,5 gram = 0,5 g < 1 (tidak over dosis)
untuk 1 hari pakai : 3 x 0,5 gram = 1,5 g < 8 (tidak over dosis)
presentase : untuk 1x pakai
: 0,5/1 x 100% = 50 % < 100% (TOD)
untuk 1 hari pakai : 1,5/8 x 100 % = 18,75 < 100 % (TOD)
I.
CARA KERJA
1).
Siapkan Alat dan Bahan
2).
Setarakan Timbangan
3).
Timbang : Acidi Acetylosalicyl 0,5 g Sacch Lact secukupnya
4).
Masukkan Sacch Lact
secukupnya, lalu masukkan Acidi Acetylosalicyl sedikit
demi sedikit kedalam lumpang yang sudah berisikan Sacch Lact, gerus hingga homogeny. 5).
Keluarkan dari lumping, bagi campuran menjadi 20 bagian yang sama.
6).
Bungus obat dengan kertas perkamen dan masukkan kedalam sak Obat
7).
Beri etiket putih.
II.
WADAH
Kertas Perkamen dan Sak Obat
III.
ETIKET
Apotek Bina Husada Jl. Asrama Haji No. 17 Telp. (0401) 3190193 Apoteker : TANTRI SIK No
:
Nama :
003
: F 11. 00113 Tgl. 21-10-2011
Dani
Aturan Pakai : 3 X Sehari 1…… Sendok Teh Sendok Makan Bungkus
Kapsul
Sebelum / Sesudah Makan
Contoh Resep Dan Cara Mengerjakannya ( puyer).
dr. Hadi S SIP : 123/DU-01/VII/2005 Jl. Tekukur 41 Samarinda Samarinda,
Feb 2015
R/ Amoxycillin
200 mg
Luminal
10 mg
CTM
2 mg
m.f. Pulv. dtd.No X S. tdd.pulv. ac
Pro: Yanti ( 10 thn ) Alamat : Jl. Kini Balu 35 Samarinda
Terjemahan Latin : E R/ : recipe : ambillah E m.f.pulv.dtd.No.X : misce fac pulveres da tales doses nomero decim : campur dan buat serbuk bagi berikan dalam dosis demikian sebanyak 10 bungkus E S.t.d.d.pulv.ac : signa ter de die pulverem... ante coenam : tandai 3 x sehari ... bungkus sebelum makan E Pro : untuk
I.
Kelengkapan Resep :
1.
Nama, SIP, alamat dokter = ada
2.
Nomor resep = tidak ada
3.
Incriptio = tidak ada
4.
Invecatio = ada
5.
Praescriptio= ada
6.
Signatura = tidak ada ( belum jelas berapa bungkus?)
7.
Subcriptio = tidak ada
8.
Nama, umur, alamat pasien= ada
II. Keterangan : ( Resep Standart, Buku referensi, Isi Zat Aktif, Keterangan Dosis, OTT, Usul Perbaikan, dll ) : Buku referensi = FI edisi III Isi zat aktif =
1. Amoxcyllin 2. Luminal 3. CTM
Keterangan dosis ( DM) = Luminal 1x =300mg , 1H =600 mg ( FI edisi III hal CTM = 1 H = 40 mg ( FI edisi III hal Usul Perbaikan = memperjelas signatura tentang berapa bungkus yang diminum
III.
Monografi Kelarutan :
---------------------- Apa itu "monografi "....?------------------------>
KLIK DISINI
Penggolongan Obat :
Nama Bahan
Golongan Obat 1.
Amoxycillin
Obat Keras 2.
Luminal
Obat Psikotropika 3.
CTM
Obat keras
Perhitungan Dosis :
KETERANGAN
DOSIS MAKSMIAL
PENYESUAIAN DOSIS
DOSIS PEMAKAIAN
% DOSIS LUMINAL
1X = 300 mg
1X = 10/20 X 300mg = 150 mg
1X = 10 mg
1X = 10 mg/150 mg X 100% = 6,67 % 1H = 600 mg
1H = 10/20 X 600 mg = 300 mg
1H = 10 mg X 3 = 30 mg
1H = 30 mg/300 mg X 100% = 10% CTM
1X = -
1X = -
1X = 2 mg
1X = 1H = 40 mg
1H = 10/20 X 40 mg = 20 mg
1H = 2 mg X 3 = 6 mg
1H = 6 mg/20 mg X 100% = 30%
IV.
Penimbangan Bahan :
No.
Nama Bahan
Perhitungan
Jumlah Ditimbang
E.D Bahan 1.
Amoksisilin
10 x 200 mg = 2000 mg/500 mg/tab = 4 tab
4 tab
2.
Luminal
10 x 10 mg = 100 mg
100 mg
3.
CTM
10 x 2 mg = 20 mg/4 mg/tab = 5 tab
5 tab
V.
Cara Kerja :
1.
Ditimbang Luminal 100 mg
2.
Diambil CTM 5 tab, dimasukkan kedalam mortir.
3.
Diambil amoksisili 4 tab, dimasukkan ke dalam mortir, digerus sampai homogen
4.
Ditambahkan Luminal,digerus sampai homogen
5. Dikeluarkan dari dalam mortir, dibagi menjadi 10 bagian yang sama rata, dibungkus yang rapi dimasukkan kedalam kemasan, diberi etiket putih, label NI dan diserahkan ke pasien
APOTEK SMKF TGR JL. W, MONGINSIDI no 17 TGR No.
Tgl. Feb 2015
Yanti 3 X Sehari 1 Bungkus Sebelum makan ( Dihabiskan)
TIDAK BOLEH DIULANG TANPA RESEP DOKTER
VI.
Informasi Yang Disampaikan :
E Aturan pakai : 3 x sehari 1 bungkus
E Cara Pakai : diminum Sebelum Makan, dihabiskan E Khasiat Obat : Antibiotik, antihistamin dan sedativa