Contoh RESUME JURNAL [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

RESUME JURNAL



Judul Jurnal



Pengelolaan Kearsipan Pengurusan, Pengendalian Dan Pengelolaan Arsip Kantor Camat



Judul



Pengelolaan Kearsipan



Volume



Vol. 1 No.1 2012



Tahun



2012



Penulis



Kharisma, Ade



Riviewer



Ratna Binti Nur Kusumawati



Tanggal



11 September 2016



● Latar Belakang Terkait dengan pengelolaan kearsipan, pemeritah telah menetapakan aturan baik yang bersifat umum maupun yang bersifat teknis. Untuk pengelolaan kearsipan yang bersifat umum telah diatur dalam Undang-Undang nomor 43 tahun 2009 tentang kearsipan sebagai pedoman pengelolaan kearsipan, sedangkan untuk pelaksanaan teknisnya pemerintah daerah Kabupaten Sambas, khususnya Kantor Camat Tekarang berpedoman pada Pergub Kalbar nomor 453 tahun 2005 tentang Tata Kearsipan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat.



Namun pada kenyataannya hal tersebut sangat sulit diwujudkan karena kurangnya pemahaman akan prosedur pengurusan arsip, hal ini terjadi dihampir seluruh instansi pemerintahan daerah, termasuk Kabupaten Sambas , khususnya di Kantor Camat Tekarang. Berdasarkan pre survey yang dilakukan pada januari 2012, masih terdapat beberapa kelemahan dalam pengelolaan kearsipan di Kantor Camat Tekarang, terutama dalam pengurusan surat dan pengendalian naskah dinas. ● Tujuan 1. Untuk mengetahui Proses pengurusan surat dan Pengendalian arsip di Kantor Camat Tekarang Kabupaten Sambas. 2. Untuk mengetahui Proses Penataan Arsip di Kantor Camat Tekarang Kabupaten Sambas. ● Metodologi Metodologi penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif yakni data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Walaupun kemudian terdapat data yang berupa angka-angka, maka akan dijelaskan atau dideskripsikan melalui kata-kata. Dengan demikian laporan penelitian ini berisi kutipan-kutipan data untuk memberikan gambaran penyajian laporan yang berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, foto, dokumentasi pribadi, catatan atau memo, dan dokumen resmi lainnya. ● Hasil 1. Pengurusan pengendalian arsip Peneliti mengamati bahwa pengurusan dan pengendalian surat di Kantor Camat Tekarang Kabupaten Sambas belum sepenuhnya mengikuti ketentuan dalam penataan surat dan kartu kendali. Dalam pengurusan dan pengendalian surat, baik surat masuk maupun surat keluar yang sifatnya penting pada kenyataanya hanya menggunakan lembar disposisi. Demikian pula dengan pengurusan dan pengendalian surat biasa kadang dilakukan tanpa pengantar surat biasa, begitu juga dengan pengurusan surat rahasia tidak menggunakan lembar pengantar surat rahasia. Selain itu berkaitan dengan pegawai pengurusan pengendalian arsip yang seharusnya dikelola oleh beberapa pegawai ternyata pada kenyataannya hanya ada satu pegawai yang



merangkap tugasnya dalam hal pengurusan surat masuk, megelola, dan mengarsipkan surat yaitu pegawai honor. 2. Penataan arsip Peneliti mengamati melalui observasi dan wawancara bahwa pelaksanaan kearsipan khususnya penataan arsip dan kartu kendali di Kantor Camat Tekarang Kabupaten Sambas belum menggunakan system penataan arsip dengan baik, selain itu terdapat ketidakteraturan dalam penyimpanan atau penataan arsip yang ada di Kantor Camat Tekarang sehingga memerlukan waktu yang lama dalam menemukan arsip yang diperlukan. ● Kesimpulan Kesimpulan dari penelitian ini adalah pengelolaan kearsipan di Kantor Camat Tekarang belum terlaksana sebagaimana dimaksud dengan Peraturan Gubernur Kalbar nomor 453 tahun 2005 tentang Tata Kearsipan Pemeritahan Provinsi Kaliamantan Barat, yang disebabkan karena adanya kendala-kendala sebagai berikut: 1. Kurangnya pemahaman pegawai terhadap pengelolaan kearsipan, 2. Kurangnya sarana dan prasarana kearsipan, 3. Belum adanya kesesuain antara metode atau cara kerja yang digunakan dalam pengurusan, pengendalian dan penataan arsip dengan Pergub. Kalbar nomor 453 tahun 2005 tentang Tata kearsipan di pemerintah Provinsi Kalinamtan Barat, 4. Rangkap jabatan pada pegawai sehingga tidak fokus dalam tugas pokok dan fungsi masing-masing. ● Kelebihan penelitian 1. Penjelasan sangat detail 2. Dasar teori yang tepat ● Kekurangan penelitian 1. Masih kurangnya analisis yang dilakukan peneliti



2. Penulis tidak membahas faktor motivasi yang berpengaruh terhadap pengelolaan kearsipan.



RESUME JURNALJudul Penelitian : Nursing Student Medication Errors: A Retrospective Review Peneliti : Lorill Harding, MA, RN; and Teresa Petrick, MN, RN Tujuan Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan temuan review retrospektif obat kesalahanyang dilakukan dan dilaporkan oleh mahasiswa ilmu keperawatan yang ditempuh selama 4tahun. Latar Belakang : Artikel ini menyajikan temuan review retrospektif kesalahan obat yang dilakukan dandilaporkan oleh mahasiswa keperawatan yang menempuh pendidikan selama 4 tahun. Datatelah diperiksa dan dihubungkan dengan program semester, jenis kesalahan menurut hak-hak pemberian obat, dan faktor yang berkontribusi. Tiga kategori faktor yang berkontribusi yangdiidentifikasi: pelanggaran hak asasi, faktor sistem, dan pengetahuan dan pemahaman. Iniakan muncul jelas bahwa faktor sistem, atau konteks di mana pemberian obat terjadi, tidaksepenuhnya dipertimbangkan ketika mahasiswa diajarkan tentang pemberian obat.Strategi pengajaran perlu memperhitungkan untuk kompleksitas proses dinamis inidan menggabungkan pengalaman pengetahuan. Ulasan ini mengangkat beberapa pertanyaan penting tentang bagaimana informasi ini memandu praktik kami seba gai pendidik dalamklini, pengaturan ruang kelas dan bagaimana kita dapat bekerja kolaboratif dengan mitra praktek untuk mempengaruhi perubahan dan meningkatkan keselamatan pasien. Metodologi : Bentuk insiden diselesaikan oleh mahasiswa keperawatan dalam empat kohortretrospektif diperiksa untuk dilaporkan kesalahan pengobatan. kesalahan pengobatandidokumentasikan dan dianalisis terkait dengan jenis kesalahan, memberikan kontribusifaktor, klasifikasi obat, waktu kejadian, dan semester program. Laporan-laporan ini tidaktermasuk dokumentasi nyaris. tak satupun kesalahan mengakibatkan efek samping yangserius kepada pasien. Hasil :



Pelanggaran Hak Asasi Badan pengawas untuk RNS di British Columbiamengamanatkan penggunaan metode hak untuk pengobatan administrasi; Metode inidiajarkan di lembaga pendidikan dan dipraktekkan dalam pengaturan klinis. Review data inimemunculkan beberapa pertanyaan reflektif: Apakah kita mengajar Metode tepat di luar darisistemkonteks? Apakah itu mengatur siswa untuk pemikiran sempit yang tidakmempertimbangkan luasnya dan kompleksitas sistem? Pandangan ini statis tujuh hakadministrasi diberikan kepada siswa yang tidak memiliki pengalaman bagaimana bagian- bagian sistem mengartikulasikan atau kedalaman pengetahuan untuk memungkinkan merekauntuk mempertanyakan sistem atau mensintesis komponen yang diajarkan secara terpisah.Faktor sistem Pada artikel ini, sistem mengacu pada konteks penuh dari lingkungankerja dimana obat diberikan. Sebagai contoh, sistem ini mencakup pengaturan fisik unit keperawatan, dengan cara farmasi berinteraksi dengan dokter dan unit keperawatan, danseluruh proses administrasi pengobatan (Leape et al., 1995). Ini merupakan daerah yangmembutuhkan eksplorasi lebih lanjut, dan temuan ini mewakili hanya sebagian kecil darikomponen sistem yang berperan dalam pengobatan administrasi.Pengetahuan dan kesenjangan Pengetahuan Memahami secara teori dan kebijakantampaknya menjadi akar dari beberapa kesalahan yang dibuat. Informasi ini membantu untukmenginformasikan pendidik tentang beberapa area tertentu dari pembelajaran. Sebagaicontoh, siswa tidak memiliki pemahaman yang jelas tentang perbedaan dalam persiapanmorfin (yaitu, rilis instan dibandingkan rilis berkelanjutan) dan tidak konsisten mengikutikebijakan perguruan tinggi mengenai pemberian insulin (yaitu, memeriksa dokter asli urutandan memeriksa ganda dengan RN). Kesimpulan : Namun, jika prosedur umum diikuti, ini perawat akan mendokumentasikan error, informasidokter, dan mengambil tanggung jawab penuh. individu akuntabilitas adalah tepat, tetapi jikaaksi berhenti di sana, pengalaman pembelajaran tidak dibagi untuk membentuk danmengubah sistem untuk membuat lebih aman lingkungan perawatan pasien (Benner et al.,2002). Kata Kunci : Ansietas , anak – anak , asma , latihan relaksasi bernapas . Anxiety , Children , Asthma , Relaxation-breathing trainin.



KRITISI JURNAL Latar Belakang : Walaupun dijelaskan pada bagian pembahasan, tetapi pada bagian abstrak, peneliti tidakmemberikan gambaran secara ringkas tentang tindakan relaksasi yang dilakukan perawat , penulis hanya mengatakan “Relaxation -breathing training could be used in children toreduce their anxiety but no reports could be found fo r its use in children with asthma”, harusnya peneliti memberikan gambaran ringkas tentang yang dimaksud, sehingga pembaca jauh lebih tertarik.- Terlepas dari abstrak penjelasan ringkas dari latar belakang penelitian telah digambarkansecara jelas dan terstruktur, mulai dari teknik relaksasi pernapasan pada anak anak yangmenderita asma dan efek dari teknik relaksasi pernafasan yang dilakukan perawat diTaiwan, hal ini tertuang dalam statement berikut : “ Emotional stress triggers and exacerbates asthma in children. Reducing anxiety in adults by relaxationbreathingtechniques has been shown in clinical trials to produce good asthma outcomes. However, more evidence is needed on using this intervention with asthmatic children.” - Peneliti juga membandingkan dengan tindakan perawat dinegara lain, serta menjelaskan penelitianpenelitian sebelumnya yang terkait dengan penelitan sebelumnya, lalumengangka t tentang teknik relaksasi pernapasan ini tertuang dalam statement : “ Relaxation-based behavioral therapy was found in a meta-analysis of 31 psychoeducational programs conducted between 1972 and 1993 to exert moderately strongeffects (effect size> 0.35) on psychological health, attacks, lung function, and medicationdosage of adult asthmatics (Devine, 199 6) “. Tujuan :



Peneliti telah menuliskan secara jelas tujuannya yakniuntuk mengevaluasi efektivitasgabungan manajemen diri dan latihan relaksasi - bernapas untuk anakanak dengan asmasedang sampai berat dibandingkan dengan self- management satunya pelatihan . hal initertuang dalam kalimat : “The aim of the study was to clarify the role of the PHN in one Irishcommunity care area in the light of acknowledged problems in defining boundaries of therole.” Metode: Peneliti menjelaskan bahwa bentuk penelitian yang digunakan adalah berasal dari Pesertasecara acak ditugaskan untuk kelompok eksperimen atau perbandingan dan dicocokkan dengan jeniskelamin, usia , dan tingkat keparahan asma . Kedua kelompok berpartisipasi dalam programpengelolaan diri asma .“ The researcher explained that the form used in this study is derived from Participants were randomly assigned to the experimental group or the comparison andmatched by sex, age, and severity of asthma. Both groups participated in an asthma self-management program “. Sampel



Cara Meresume Jurnal yang Baik dan Benar Meresume atau meringkas pada dasarnya adalah menyorot dan mengambil gambaran inti dari sesuatu yang dibaca, baik dalam bentuk bacaan umum maupun akademik. Dalam hal ini yang akan dibahas adalah tentang jurnal. Artikel Terkait : Pengertian dan Cara Mereview Jurnal. Format Review Jurnal Standar, Ilmiah dan Internasional. Jurnal yang merupakan hasil dari studi penelitian dan sudah diterbitkan ini adalah salah satu rujukan yang bisa Anda gunakan dalam penyusunan studi penelitian lain maupun penyusunan tugas. Dalam membuat ringkasan atau resume jurnal, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Hal tersebut bertujuan agar artikel yang akan dibuat ringkasan nantinya bisa menghasilkan resume yang efektif dan informatif. Di bawah ini adalah beberapa cara yang bisa Anda terapkan dalam menyusun ringkasan atau resume jurnal, baik jurnal yang berstandar nasional maupun resume jurnal internasional.



1. Membaca Abstrak Hal pertama yang harus Anda lakukan dalam cara meresume jurnal penelitian adalah membaca abstraknya terlebih dahulu. Membaca abstrak akan mempermudah Anda dalam memahami keseluruhan isi jurnal. Hal ini karena abstrak sendiri merupakan ringkasan dari keseluruhan isi dari jurnal tersebut. Namun, yang harus Anda perhatikan adalah bahwa meskipun menyediakan ringkasan isi, baik abstrak atau resume adalah hal yang berbeda, karena abstrak isinya lebih padat dan cenderung tidak menjelaskan isi jurnal secara rinci.



2. Pahami Konteks dari Penelitian atau Isi Jurnal Setelah membaca abstrak dan mengetahui garis besar penelitian, pastikan Anda juga memahami konteks dari penelitian yang dibuat. Hal ini adalah poin penting dalam cara resume jurnal, terutama jurnal penelitian. Pastikan Anda mengetahui poin-poin penting



dalam penelitian seperti topik apa yang diangkat, tujuan mengangkat topik tersebut dan pentingnya topik tersebut untuk diangkat. Hal ini akan memberikan poin lebih dalam ringkasan jurnal Anda nantinya.



3. Langsung Baca Kesimpulan Jika sudah melaksanakan kedua hal di atas, langkah selanjutnya adalah membaca kesimpulan. Mengapa langsung ke kesimpulan? Tujuannya adalah menjawab hal-hal yang sudah disebutkan sebelumnya, yakni apakah penelitian menjawab tujuan dari pemilihan topik dan apakah penelitian tersebut berhasil membawa kebaruan atau menguatkan penelitian yang sudah ada sebelumnya.



4. Membaca Scanning Keseluruhan Jurnal Langkah selanjutnya yang harus Anda lakukan adalah melakukan pembacaan seklias atau scanning pada jurnal secara keseluruhan. Meskipun dibilang membaca sekilas, namun pastikan Anda mendapatkan poin dan fokus utama dari penyusunan jurnal atau penelitian yang dibahas di dalam jurnal tersebut. Hubungkan dengan gagasan utama yang disampaikan di bagian awal jurnal yaitu di bagian abstraknya.



5. Membuat Catatan Hal terakhir dan tak kalah penting dalam cara meresume jurnal adalah membuat catatan kecil. Membuat catatan kecil tentang poin-poin penting dalam jurnal sambil membaca akan memberikan efisiensi waktu bagi Anda dalam menyusun rangkuman jurnal ilmiah. Dengan mencatat poin-poin penting tersebut, Anda juga akan bisa mendapatkan fokus dari penelitian yang dilakukan dalam menyusun jurnal tersebut.



Bagaimana Format Resume Jurnal yang Baik dan Benar? Jika Anda sudah mengetahui bagaimana teknik penyusunan resume atau ringkasan jurnal yang baik, selanjutnya Anda juga harus mengetahui bagaimana penyusunan



penulisannya. Ada banyak contoh resume jurnal yang benar yang bisa Anda jadikan sebagai panduan dalam penyusunan ringkasan jurnal penelitian ini. Nah, untuk memudahkan Anda dalam menyusun ringkasan atau resume jurnal, berikut ini adalah format resume jurnal yang bisa Anda jadikan panduan dalam menyusun ringkasan jurnal.



1. Definisikan Rumusan Masalah Pada bagian awal atau pendahuluan ringkasan yang Anda buat, rumusan masalah yang mencakup fokus dan tujuan dari penelitian harus Anda cantumkan terlebih dahulu. Anda bisa mendeskripsikannya dengan menggunakan bahasa Anda sendiri. Dalam kebanyakan contoh resume jurnal penelitian, bagian awal ini juga mencakup argumen dari penulis jurnal tentang apa yang ingin dibuktikan dari penelitian yang dibuat.



2. Metodologi Penelitian Pada bagian kedua ini tidak perlu dijelaskan secara spesifik. Cukup jelaskan dengan menggunakan gagasan sederhana tentang jenis data yang digunakan dan metode yang digunakan dalam menganalisa data yang didapat tersebut. Dalam beberapa contoh resume jurnal internasional, bagian ini masuk ke bagian pendahuluan sehingga lebih efisien.



3. Hasil Penelitian Inilah yang paling penting dalam penyusunan resume jurnal, yaitu hasil penelitian. Pada bagian ini Anda harus menjelaskan secara rinci hasil yang didapatkan dari penelitian tersebut. Apakah tujuan yang dirumuskan oleh peneliti berhasil dicapai dan bagaimana cara peneliti mendapatkan hasil tersebut.



4. Menulis Kesimpulan



Bagian terakhir adalah membuat kesimpulan dari ringkasan jurnal yang sudah Anda buat. Melalui 3 langkah sebelumnya, Anda bisa membuat kesimpulan dengan menggunakan gagasan sendiri berdasarkan kesimpulan yang sudah ditulis oleh peneliti sebelumnya. Menjadikan jurnal penelitian ilmiah sebagai sumber rujukan dalam mengerjakan tugas akademik maupun tugas akhir memang menjadi sebuah kebutuhan bagi para akademisi. Meskipun demikian banyak yang tidak memahami tentang bagaimana cara mencantumkan jurnal ilmiah ini sebagai bahan rujukan yang baik dan benar. Hasilnya, pelanggaran hak cipta dan plagiasi pun tidak dapat dihindarkan. Nah, untuk menghindari hal tersebut, membuat rangkuman atau ringkasan jurnal terlebih dahulu sebelum memasukkannya di dalam tugas atau penelitian yang Anda buat merupakan solusi yang sangat tepat. Ada banyak contoh resume jurnal yang bisa Anda tiru dalam membuat ringkasan jurnal penelitian ini. Informasi tentang langkahlangkah dan format penulisan rangkuman jurnal di atas juga bisa menjadi panduan Anda dalam membuat resume jurnal yang baik dan benar.