23 0 166 KB
REVIEW PAPER
Judul Jurnal Volume & Halaman Tahun Penulis Reviewer Tanggal
Abstract
The Development of Digital Economy in Indonesia. International Journal Of Management & Business Studies (IJBMS). Vol. 8 , Hal. 14-18. 2018 Ahmad Zafrullah Tayibnapis, Lucia E. Wuryaningsih, Radita Gora. Angelina Gresela Sapulete 20 Februari 2019
Tayibnapis, Wuryaningsih, Gora (2018) mengemukakan bahwa perkembangan gaya hidup digital dan industri berbasis teknologi digital akan menjadi "ancaman serius" bagi bisnis konvensional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih ada beberapa masalah dengan regulasi, kolaborasi, dan infrastruktur yang perlu diatasi agar tidak menghambat pertumbuhan ekonomi digital dan
Introduction
stabilitas sistem keuangan di Indonesia. Tayibnapis, Wuryaningsih, Gora (2018) mengungkapkan faktafakta terkait masuknya dunia ke era industri 4.0 mampu mengubah seluruh rantai dan manajemen di setiap sektor industri, termasuk industri keuangan yang dikenal sebagai teknologi keuangan dan perbankan digital. Kemudian Singapura, Jepang, dan Inggris sebagai tiga negara pusat keuangan internasional yang telah mampu membuktikan dampak signifikan teknologi keuangan terhadap pertumbuhan ekonomi dan stabilitas sistem keuangan.
Tayibnapis,
Wuryaningsih,
Gora
(2018)
pun
mengungkapkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan mengharuskan sektor keuangan yang kuat dan stabil berada pada Literature Review
6% per tahun. Tayibnapis, Wuryaningsih, Gora (2018) dalam penelitiannya memaparkan beberapa konsep dasar, yaitu: -
Sistem keuangan yang stabil memiliki dampak langsung 1
terhadap sirkulasi pasokan uang di masyarakat, membuat inflasi
terkendali,
dan
meningkatkan
sektor
primer,
sekunder, dan tersier. -
Teori kuantitas uang oleh A. Marshall.
-
Motif permintaan uang oleh J.M. Keynes (1936).
-
Paparan bahwa ide-ide dari William J. Baumol (1952) dan James Tobin (1956) pada dasarnya sejalan di mana permintaan uang untuk keperluan transaksi tergantung atau dipengaruhi oleh tingkat bunga.
-
Paparan Bank Indonesia (BI) mengenai financial technology.
-
Data KOMINFO dan BAREKSA (2016) mengenai transaksi e-commerce dunia yang mencapai 20,2% per tahun. Transaksi e-commerce di Indonesia mencapai Rp200 triliun pada tahun 2015 dan diperkirakan akan mencapai Rp1.850 triliun pada tahun 2020 atau meningkat 9 kali lipat dalam 5
tahun yang berdampak 12% terhadap PDB. Research Jenis penelitian yang dilakukan Tayibnapis, Wuryaningsih, Gora Methodolog (2018) digolongkan menjadi penelitian kualitatif, karena y
menyelidiki dan memahami fenomena ekonomi digital dari pengguna internet, pesatnya perkembangan teknologi keuangan, dan permintaan pelanggan akan instrumen pembayaran dengan kartu, termasuk mengapa dan bagaimana mereka terjadi dengan tujuan untuk membuat fakta menjadi mudah untuk memahami dan, jika memungkinkan, menghasilkan hipotesis baru. Adapun tujuan penelitian Tayibnapis, Wuryaningsih, Gora (2018) adalah untuk menganalisis kondisi dan masalah ekonomi yang ada dan mengamati fenomena ekonomi digital di Indonesia. Tidak lupa Tayibnapis, Wuryaningsih, Gora (2018) menyatakan bahwa memperoleh data primer dari 100 responden dengan karakteristik pengguna teknologi keuangan, perbankan digital, dan online dan data sekunder berasal dari berbagai sumber yang validitasnya dapat dipertanggungjawabkan. Penelitian ini juga menggunakan 2
interaksionisme simbolik dan model fenomenologi eksistensial. Finding and Hasil survei Tayibnapis, Wuryaningsih, Gora (2018) terhadap 100 Discussions
responden menghasilkan beberapa temuan, yaitu: -
Responden membutuhkan produk teknologi, karena lebih murah, lebih praktis, lebih cepat, dan lebih efisien.
-
Komunitas memiliki pertimbangan lain terkait manfaat teknologi digital dan online, seperti keamanan, privasi, dan gaya hidup untuk mengikuti pergerakan zaman.
-
Beberapa responden keberatan dengan penggunaan emoney atau e-toll, yang hanya digunakan ketika melewati jalan tol, karena dapat menyebabkan kemacetan di pintu masuk dan keluar jalan tol.
-
Keberatan juga terkait dengan terjadinya penipuan ketika melakukan transaksi online, termasuk penyalahgunaan kartu ATM dan kartu kredit saat melakukan pembayaran di kasir.
Tayibnapis, Wuryaningsih, Gora (2018) memaparkan bahwa dibutuhkan area silicon valley seperti di Amerika Serikat, untuk mendukung
pengembangan
serta
kegiatan
teknologi
dan
perusahaan berbasis digital. Kemudian Tayibnapis, Wuryaningsih, Gora (2018) pun menyinggung terkait perlunya peran pemerintah untuk mendorong kolaborasi antara pelaku jasa keuangan konvensional dan teknologi keuangan sebagai upaya mengangkat industri jasa keuangan nasional, mengingat keduanya belum bisa berjalan sendiri. Selain itu, pendampingan mencakup upaya untuk memasukkan UMKM ke dalam platform toko online dan untuk mempersiapkan
wirausahawan
untuk
memasuki
pasar
internasional. Tidak hanya itu, tetapi juga fasilitator diperlukan sebagai perantara bisnis atau agregator agar UMKM tidak perlu membuka platform online mereka sendiri, karena beberapa UMKM masih terkendala mengakses platform. Dan yang terakhir terkait Equity Crowdfunding (EC) yang dinyatakan berbeda dari layanan 3
pinjaman peer-to-peer yang telah diatur dalam Peraturan Otoritas Concluding
Jasa Keuangan No. 77 tahun 2016. Tayibnapis, Wuryaningsih, Gora (2018) memaparkan bahwa
Remarks
ekonomi berbasis digital akan menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per kapita Indonesia di tengah ekonomi global yang lesu. Meski begitu, ekonomi berbasis digital mungkin memiliki efek negatif pada stabilitas keuangan ketika data dan dokumen diakses oleh pihak lain melalui jaringan internet seiring dengan peningkatan jumlah data yang didistribusikan, dan hubungan antara perangkat dalam mengakses internet yang mengakibatkan kerugian ekonomi. Bisnis online dan bisnis pinjaman peer-to-peer tanpa agunan dapat menyebabkan
Kekuatan
rasa tidak aman ketika tidak dilakukan dengan hati-hati. 1. Penulis mampu menggambarkan keadaan Indonesia
Penelitian
dengan baik. 2.
Penulis mampu mengemas penulisan dengan sistematika yang terstruktur, sehingga memudahkan pembaca untuk memahami.
3. Kelemahan Penelitian
Penulis mampu menyediakan semua data dan informasi
yang diperlukan terkait penelitian. Penulis tidak memaparkan jenis sektor bisnis yang paling 1. banyak menarik pengguna layanan e-commerce. 2. Penulis tidak memaparkan kalangan usia responden.
4