11 0 543 KB
Contoh Proses Costing Contoh Kasus : PT Persada memiliki dua departemen produksi dalam mengolah produknya yakni departemen I dan departemen II. Berikut ini disajikan data produksi dan biaya untuk kedua departemen tersebut Dept I Produk yang dimasukkan dlm proses Produk selesai yang ditranfer ke Dept B
Dept II
3.000
-
2.500
Produk selesai ditransfer Ke gudang
-
-
Produk dlm proses akhir bulan Dgn tkt penyelesaian bhn baku Dan penolong 100 %, biaya Konversi 45 % Tkt penyelesaian biaya bhn penolong 70 % dan biaya konversi 40 %. Produk hilang awal proses
2.100
300
-
200
250 150
Data Biaya produksi Berdasarkan informasi berikut ini adalah biaya produksi yang telah dikeluarkan yakni sebagai berikut Biaya yang dikeluarkan selama bulan berlangsungadalah Sebagai berikut
Dept I Biaya bahan baku Rp. 350.000 Biaya bahan penolong Rp. 406.000 Biaya tenaga kerja Rp. 500.650 Biaya overhead pabrik Rp. 711.450
Dept II Rp. 409.500 Rp. 473.000 Rp. 352.000
Diminta ; Berdasarkan informsi di atas, makatentukan d. e. f. g. h.
Hargapokok produksi per satuan yang dihasilkan oleh Departemen I Harga pokok produk selesai yang ditransfer keDepar teman II Harga Pokok produk dalam proses akhir bulan yangdihasilkan oleh Departemen I Harga pokok produk selesai yang ditransfer kegudang Harga pokok produk yang masih dalam proses akhiryang dihasilkan oleh Departemen II
Penyelesaian : Kasus Produk Hilang
1. Perhitungan Harga Pokok produksi per unit No.
Jenis Biaya
Jml Biaya
Unit Equivalen
1.
Bia Bhn baku
Rp. 350.000
2100+(300 x 100%)
Rp 125
2.
Bia Bhn Penolong
Rp. 406.000
2500+(300 x 100%)
Rp 145
3.
Bia Tenaga Kerja
Rp. 500.650
2500+(300 x 45%)
Rp 190
4.
Bia Overhead Pabrik
Rp. 711.450
2500+(300 x 45%)
Rp 270
Biaya Produksi Per Unit
Rp. 730
2. Harga Pokok produk jadi yang ditransfer kegudang yakni sebesar : 2500 unit x Rp. 730 = Rp. 1.825.000 3. HargaPokok produksi yang masih dalam proses akhir Biaya bahan baku : ( 300 x 100% ) x Rp. 125 = Biayabahan penolong ( 300 x100% ) x Rp. 145 = Biaya Tenaga Kerja ( 300 x 45% ) x Rp. 190 = BiayaOverhead Pabrik ( 300x 45% ) x Rp. 270 = JumlahHarga Pokok produksi = yg masihdlm proses akhir
Rp.
37.500
Rp.
43.500
Rp.
25.650
Rp. 36.450 Rp. 143.100
Biaya/Unit
4. Perhitungan Biaya Produksi per unit yangDitambahkan oleh Departemen B yakni :
No.
Jenis Biaya
Jml Biaya
Unit Equivalen
Biaya/Unit
1.
Bia Bhn Penolong
Rp. 409.500
2100 + (250 x 70%)
Rp.180
2.
Bia Tenaga Kerja
Rp. 473.000
2100 + ( 250 x 40%)
Rp.215
3.
Bia Overhead Pabrik
Rp. 352.000
2100 + ( 250 x 40%)
Rp.160
Biaya Produksi Per Unit 5.Harga Pokok Produk selesai yang Ditransfer oleh Departemen B ke Gudang adalah :
2.100 x (1.506,59) *
= Rp. 3.163.839
Catatan : Harga pokok produksi/satuan yg berasal dari Dept I Harga pokok produksi/satuan yg berasal Dari Dept I stl adanya produk hilang dlm Proses di Dept II sebanyak 250 unit Adalah Rp 1.825.000 : ( 2500 – 150 ) Penyesuaian harga pokok produksi per Satuan produk yangberasal dari Dept I
=Rp.
= Rp. Rp.
730
776,59 1.506,59
* Rp. 730 + 776,59
6. Harga Pokok produksi yang masih dalam prosesakhir yang Dihasilkan pada Departemen B ( 250unit) Harga Pokok dari Dept A 250 x 776,59 Biaya bahan penolong ( 250 x 70% x Rp. 180) Biaya bahan tenaga kerja ( 250 x40% x Rp. 215
= Rp. 194147,5 = Rp. 31.500 = Rp. 21.500
Biayaoverhead pabrik ( 250 x40% x Rp. 160
= Rp. 16.000
JumlahHarga Pokok produksi
= Rp.263.147,5
yg masihdlm proses akhir Jurnal-Jurnal yang Diperlukan.
Rp.555
1. Jurnaluntuk mencatat biaya bahan baku: BDP –Biaya Bahan baku Persediaan Bahan Baku
Rp.300.000. Rp.300.000
2. Jurnaluntuk mencatat biaya bahan penolong : BDP –Biaya Bahan Penolong Rp. 450.000 Persediaan Bahan Penolong Rp. 450.000 3. Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja BDP – Biaya Tenaga Kerja Gajidan Upah
Rp. 513.600 Rp.513.600
4. Jurnal untuk mencatat biayatenaga kerja BDP –Biaya Overhead pabrik Rp. 642.000 Berbagai Rekening yang Di Rp.642.000 kredit. 5. Jurnal untuk mencatat hargapokok produk jadi yang ditransfer ke gudang. Persediaan produk jadi Rp. 1.596.000 BDP- Biaya Bahan Baku Rp. BDP- Biaya Bahan Penolong Rp. BDP- Biaya Tenaga Kerja lgs Rp. BDP- Biaya Overhead Pabrik Rp. 6. Jurnal untuk mencatat harga pokok produkyang masih dalam proses akhir : Persediaanproduk jadi Rp. 309.600 BDP- Biaya Bahan Baku Rp. 72.000 BDP- Biaya Bahan Penolong Rp. 108.000 BDP- Biaya Tenaga Kerja lgs Rp. 57.600 BDP- Biaya Overhead Pabrik Rp. 72.000
Contoh Proses Job Order Costing
CONTOH SOAL
PT. MEBEL ANTIK menerima pesanan dari pemesan untuk membuat kursi sebanyak 2000 Unit. Pesanan ini merupakan pesanan dengan nomor 002. Proses produksi melalui dua Departemen Produksi dimana Departemen I sebagai Departemen Pembentukan sedangkan Departemen II sebagai Departemen Penyelesaian. Pesanan ini diterima pada tanggal 03 Maret 1994 dan akan diselesaikan pada tanggal 31 Maret 1994. Informasi berikut berhubungan dengan pesanan 002 tersebut:
a. 1. Pembelian bahan baku 01 januari 1994 200 m3 kayu @ Rp 500 2. Pembelian 03 januari 1994 300 m3 kayu @ Rp 650 3. Pembelian 10 januari 1994 100 m3 kayu @ Rp 550 4. Pembelian 07 maret 1994 750 m3 kayu @ Rp 600
b. Permintaan Bahan Baku dibagian gudang untuk Departemen I sebanyak 1.200 m3 kayu . c. Keterangan Jumlah Jam Kerja Langsung Upah Langsung/Jam Jam Mesin yang digunakan
Departemen I 1.200 Jam Rp 2.000
Derpartemen II 2.000 Jam Rp 1.500
450 Jam
-
d Perencanaan BOP pertahun untuk Departemen I sebesar Rp 8.000.000 dengan kapasitas yang direncanakan sebesar 20.000 Jam Mesin sedangkan untuk di Departemen II sebesar Rp 12.000.000 dengan kapasitas yang direncanakan 30.000 Jam Tenaga Kerja Langsung. e. Perusahaan dalam penilaian bahan baku menggunakan metode FIFO.Pihak pemesan menyetujui pembayaran pesanannya sebesar total biaya produksi ditambah laba kotor sebesar 40% dari total biaya produksi.
Diminta:
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Hitunglah besarnya biaya bahan baku yang digunakan Tentukan tarif BOP per departemen Buatlah kartu harga pokok pesanan No. 003 tersebut Hitunglah total harga pokok produksi Hitunglah harga jual perunit Buatlah jurnal yang dibutuhkan
PENYELESAIAN : 1. Penggunaan bahan baku sebanyak 1200 m2 kayu dengan perincian sebagai berikut :
Unit
harga
Jumlah
Persediaan 1 januari
200 m2
Rp 500
Rp 100.000
Pembelian 3 januari
300 m2
650
195.000
Pembelian 10 januari
700 m2
550
385.000
Penggunaan bahan baku
2. Tarif BOP dept I
:
1200 m2
Rp 680.000
8.000.000 / 20.000 jam = Rp 400 / jam mesin.
Tarif BOP dept II : 12.000.000 / 30.000 jam = Rp 400 / jam kerja langsung.
3. Kartu harga pokok : PT MEBEL ANTIK KARTU HARGA POKOK No pesanan : 003 Jenis produksi : kursi kayu Tgl pesanan
Nama pemesan : Jumlah unit : 2.000
: 03/03/1994
Sifat pesanan :
Tgl
Ket
No Bukti
Tgl selesai
: 31/03/1994
Harga jual
:
Dept I
Dept II
Jumlah
BIAYA BAHAN BAKU 680.000
Jumlah biaya bahan baku
680.000
680.000
BIAYA TENAGA KERJA
1200 x 2000
2.400.000
2000 x 1500
3.000.000
Jumlah biaya tenaga kerja
2.400.000
3.000.000
5.400.000
BIAYA OVERHEAD PABRIK
450 x 400
180.000
2000 x 400 Jumlah biaya overhead pabrik
800.000 180.000
800.000
980.000
Jumlah biaya produksi
3.260.000
3.800.000
7.060.000
4. Jumlah biaya produksi untuk pesanan no. 003 = Rp 7.060.000,5. Harga jual / pesanan = (140% x 7.060.000) / 2.000 unit = Rp 4.942 / unit. 6. Jurnal : 1.
Mencatat pemakaian bahan baku BDP – BBB dept I
680.000
Persediaan bahan baku
2.
-
Mencatat pembebanan BTK BDP – BTK dept I BDP – BTK dept II
-
-
5.400.000
Mencatat pembebanan BOP BDP – BOP dept I
180.000
-
BDP – BOP dept II
800.000
-
-
Mencatat persediaan produk jadi Persediaan produk jadi BDP – BBB
5.
-
3.000.000
BOP dibebankan
4.
680.000
2.400.000
Gaji dan upah
3.
-
980.000
7.060.000 -
-
680.000
BDP – BTK
-
5.400.000
BDP – BOP
-
980.000
7.060.000
-
Mencatat Harga pokok penjualan Harga pokok penjualan Persediaan produk jadi
-
7.060.000