Corong Pisah [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Menurut Sudjadi (1986), ekstraksi cair-cair (corong pisah) merupakan pemisahan komponen kimia diantara dua fase pelarut yang tidak dapat saling bercampur dimana sebagian komponen larut pada fase pertama dan sebagiannya lagi larut pada fase kedua. Kedua fase yang mengandung zat terdispersi dikocok, lalu didiamkan sampai terjadi pemisahan sempurna dan terbentuk dua lapisan fasa zat cair. Komponen kimia akan terpisah ke dalam kedua fasa tersebut sesuai dengan tingkat kepolarannya dengan perbandingan konsentrasi yang tetap. Prinsip yang digunakan dalam proses ekstraksi cair-cair adalah pada perbedaan koefisien distribusi zat terlarut dalam dua larutan yang berbeda fase dan tidak saling bercampur (Chadijah 2014). Pada ekstraksi cair-cair, satu komponen bahan atau lebih dari suatu campuran dipisahkan dengan bantuan pelarut. Proses ini digunakan secara teknis dalam skala besar misalnya untuk memperoleh vitamin, antibiotika, bahan-bahan penyedap, produk-produk minyak bumi dan garam-garam. logam. Proses ini pun digunakan untuk membersihkan air limbah dan larutan ekstrak hasil ekstraksi padat cair. Ekstraksi cair-cair terutama digunakan, bila pemisahan campuran dengan cara destilasi tidak mungkin dilakukan (misalnya karena pembentukan aseotrop atau karena kepekaannya terhadap panas) atau tidak ekonomis. Seperti 8 halnya pada proses ekstraksi padat-cair, ekstraksi cair-cair selalu terdiri atas sedikitnya dua tahap, yaitu pencampuran secara intensif bahan ekstraksi dengan pelarut, dan pemisahan kedua fasa cair itu sesempurna mungkin. Keuntungan penggunaan metode corong pisah ialah proses memisahkan larutan yang berbeda massa jenisnya semakin mudah dan cepat, Sangat mudah dalam penggunaannya dan akurat dalam melakukan pemisahan (ekstraksi) komponen-komponen senyawa cairnya, serta dapat diperoleh substansi yang relatif banyak walaupun dengan pelarut yang sedikit. Kekurangannya ialah jika tidak hati-hati maka proses pemisahan larutan akan menghasilkan filtrat yang kotor, Terbuat dari kaca sehingga rentan pecah, Keran corong pemisah mudah tersumbat. Indonesia merupakan negara penghasil kayu manis terbesar. Selama ini kulit kayu manis Indonesia mempunyai pengaruh yang besar dalam pasar dunia. Menurut Sundari (2002), pada tahun 1991 sebanyak 94,1% cassiavera dalam perdagangan dunia berasal dari Cinnamomum burmannii yang berasal dari Indonesia, sedangkan 4,2% berasal dari Sri Lanka. Sebanyak 80% kayu manis di Indonesia dihasilkan di daerah Sumatera Barat, yang dikenal sebagai pusat kulit kayu manis (cassiavera). Oleoresin merupakan produk yang dapat dihasilkan dari ekstraksi kulit kayu manis, produk ini memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan penggunaan rempah mentah yaitu lebih bersih, lebih mudah dikontrol, dan lebih ekonomis. Selain itu terdapat kelebihan oleoresin jika dibandingkan dengan penggunaan minyak atsiri yaitu flavor lengkap dan stabil terhadap panas selama proses pengolahan (Sulaswatty dkk, 2001). Oleoresin ini sangat dibutuhkan dalam industri farmasi, kosmetik, dan pangan. Industri yang membutuhkan terutama industri es krim, permen, roti, dan biskuit yang digunakan sebagai pengganti kayu manis utuh karena kemudahan dan keseragaman aroma yang dihasilkan. Oleoresin merupakan campuran antara resin dan minyak atsiri yang dapat diekstrak dari berbagai jenis rempah. Menurut Wangsa dan Sri Nuryati (2007), minyak atsiri kayu manis secara komersial sangat dipengaruhi oleh kandungan sinamaldehidnya, semakin tinggi kandungan sinamaldehid maka nilai ekonominya juga akan semakin tinggi. Minyak atsiri dari daun, batang dan ranting Cinnamomum cassia mengandung sinamaldehid yang tinggi, yaitu mencapai 70 – 75 %. Proses pengambilan oleoresin kayu



manis dilakukan dengan cara ekstraksi. Dalam Sundari (2002) salah satu spesifikasi oleoresin dalam Food Drug Administration (FDA) kadar minyak atsiri oleoresin minimal 25%.



DAFTAR PUSTAKA Chadijah Siti.2014. Pemisahan Kimia. Makassar(ID) : Uin Alauddin Pres



Sudjadi.1988. Metode Pemisahan.Yogyakarta(ID) : Universitas Gadjah Mada. Sullaswatty,Anny, Wuryaningsih, Sri Hartati, Haznan Abimanyu, dan Joddy A Laksono. 2001.Kajian Awal Hasil Ekstraksi Minyak dan Oleoresin dari Kulit Kayu Manis (Cinnamomum burmanii Blume). Prosiding Seminar Nasional X “ Kimia Industri dan Lingkungan” Yogyakarta, 6-7 November 2001 Sundari, Elmi. 2002. [Tesis Magister] Pengambilan Minyak Atsiri dan Pleoresin dari Kulit Kayu Manis . Departemen Teknik Kimia Program Pasca Sarjana Institut Teknologi Bandung. Bandung. Wangsa, Rasdi dan Sri Nuryati. 2007. Status dan Potensi Pasar Kayu Manis Organik Nasional dan Internasional. Aliansi Organis Indonesia. Bogor



CORONG PISAH