Creative Thinking [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1



TUGAS UTS CREATIVE THINKING



Disusun Oleh : KELAS A ILMU KOMUNIKASI 2019 UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA



2



DAFTAR ISI



BAB I ( Pengertian Kreativitas dan Inovasi,Identitas Pengembangan Ide Kreatif,Pengembangan Ide Kreatif,Tahap Ide Kreatif,Tahap Ide Inovatif,Jenis Inovasi…………………………………………………………………………….…..



3



BAB II (Teori Tahap Kreativitas)………………………………………………..



23



BAB III ( Proses Penciptaan Ide Kreatif dan Inovatif menggunakan 7E)……



42



BAB IV (Brand dan Logo)………………………………………………………….



63



BAB V (Cara Membuat Packaging Yang Menarik)…………………………



83



BAB VI(Menentukan Target Pasar)………………………………………………



102



BAB VII ( Konsep Strategi Pemasaran)……………………………………….



118



BAB VIII ( Agile Wok)……………………………………………………………



140



BAB IX ( Krisis Perusahaan,Jenis Krisis,Cara Mengatasi……………………



160



BAB X ( Cara Membuat Proposal Bisnis)……………………….………..



186



Daftar Pustaka…………………………………………………………….



206



3



BAB I PENGERTIAN KREATIVITAS, IDENTITAS PENGEMBANGAN IDE KREATIVITAS,PENGEMBANGAN IDE KREATIF,TAHAP IDE KREATIF,TAHAP IDE INOVATIF, JENIS INOVASI



A. PENGERTIAN KREATIVITAS Pasti kalian sering mendengar kata kreativitas diucapkan oleh banyak orang. Kreativitas berkaitan erat dengan suatu proses penciptaan sebuah ide atau gagasan yang baru. Kreativitas membawa seseorang pada kesuksesan dalam mengerjakan pekerjaan. Pada dasarnya, Kreativitas lebih menyiratkan kemampuan kita untuk membayangkan suatu masalah. Karena itu diperlukan pemikiran dan pemahaman yang penuh warna disertai dengan adanya pemikirian yang mendalam. Kreativitas juga dapat diartikan sebagai sebuah kemampuan seseorang untuk menghasilkan suatu atau beberapa produk yang baru dan biasanya memiliki keunikan tersendiri.1 Kreativitas adalah tentang melihat sesuatu secara berbeda dengan cara membayangkan suatu hal hingga melampaui ke tingkat berikutnya dan menuntut kita untuk berpikir secara out of the box dari pemikiran kita biasanya.2 Ensiklopedi Filsafat Arab mengartikan kreativitas sebagai suatu kegiatan menciptakan hal baru atau menyusun unsur-unsur baru menjadi bentuk baru dan berbeda dari sebelumnya. Sumber lainnya yaitu Ensiklopedi Inggris Modern memberikan pengertian berbeda tentang kreativitas, yaitu sebuah kemampuan yang dimiliki oleh setiap orang untuk menciptakan hal yang baru seperti, metode baru atau pun penampilan baru. Kreativitas merupakan bakat yang sebagai individu sudah miliki sejak lahir, semua orang dari suku, bangsa, dan negara apapun bisa menjadi kreatif. kreativitas ini dapat ditemukan dan diidentifikasi melalui pendidikan yang tepat agar individu dapat menemukan potensi kreatif sehinggadapat dikembangkan agar dapat memenuhi kebutuhan baik kebutuhan



1



2



Achroni Keen. Kreatif adalah Koentji (2018). hal-14.



Barnard, Brian dan Derrick Herbst. Entrepreneurship, Innovation and Creativity ‘The Creative Process of Entrepreneurs and Innovators’. Journal of Business and Management, 2019. Volume 7, Issue 1, hal 127-128.



4



secara pribadi atau kebutuhan banyak orang. Seorang individu dapat menjadi kreatif apabila terus-menerus mengasah potensi dan pemikiran kreativitasnya. Orang-orang yang berpikir kreatif mempunyai sifat yang tidak mudah menyerah ketika hendak menguji ide atau gagasan yang sudah didapatkannya.3 Mereka cenderung untuk terus mencoba sekalipun yang mereka temui adalah kegagalan. Orang-orang yang berpikir kreatif akan mencari jalan menuju kesuksesannya yang lain agar ide atau gagasan tersebut dapat menjadi suatu produk kreativitas dan berbuah menjadi sebuah kesuksesan. Kreativitas ini dipengaruhi dari proses interaksi dan linkungan para individu. Menurut Karlsson (2010), proses kreatif di lokasi tertentu akan menghasilkan keuntungan kreatif yang merangsang kreativitas dapat berjalan dengan baik atau buruk. Sejalan dengan itu, Törnqvist (1983) mempertimbangkan pengaruh suatu tempat atau konteks lokal pada tindakan individu untuk menciptakan sesuatu yang baru. Sebenarnya pengertian kreativitas jika dibahas tidak akan ada habisnya. Pengertian dari kreativitas luas dan bermacam-macam. Ada sebagian orang yang mengaitkan kreativitas dengan gagasan baru dalam dunia ilmu, dunia teknologi dan dunia pemecahan masalah di berbagai bidang, ada pula sebagian orang yang mengartikan bahwa kreativitas itu harus memiliki nilai seni tersendiri4. Para ahli memiliki definisi yang berbeda beda dalam mengartikan kreativitas, tergantung pada perspektif dan pandangan mereka terhadap definisi kreativitas itu sendiri. Mooney berpendapat bahwa terdapat kurang lebih 28 definisi untuk konsep kreativitas, bahkan hingga 50 atau lebih. Beberapa referensi khusus dalam kreativitas mengungkapkan adanya 60 jenis definisi kreativitas.5 Seorang ilmuwan bernama Simson mendefinisikan kreativitas sebagai inisiatif yang diperlihatkan oleh sesorang dalam bentuk kemampuan seseorang untuk keluar dari sistem yang normal, yaitu melalui kontemplasi dengan mengikuti satu model pemikiran baru. Ia



3



Achroni Keen. Kreatif adalah Koentji (2018). hal-41.



4



Chandra Julius. Kreativitas: Bagaimana Menanam, Membangun, dan Mengembangkannya (1994). hal 11.



5



Patrícia Melo Sacramento, Rivanda Meira Teixeira. Innovation and Entrepreneur Learning in the Tourism Sector: Cross-Case Analysis in Small and Medium Enterprises in the city of Aracaju, Sergipe. Vol. 13 Issue 3, hal-122.



5



mengatakan bahwa kita harus memerhatikan otak yang selalu mencari, membentuk, menyusun, dan lain sebagainya.6 Adapun Guilford mendefinisikan kreativitas sebagi kontemplasi dalam bingkai yang lebih terbuka, yang hasilnya memiliki keistimewaan yang tidak ada duanya. Yaitu, berupa berbagai macam jawaban yang tidak ditentukan oleh data-data yang diberikan.7 Kreativitas, menurut West et al. (2002), adalah menurutnya kreativitas berbeda dari inovasi karena meliputi proses yang mengarah pada generasi ide-ide baru untuk menciptakan nilai bagi individu, organisasi dan sektor kesehatan. Sementara Schumpeter (1934), mendefinisikan bahwa kreativitas merupakan sebuah iklim atau lingkungan yang menghasilkan suatu karya dalam organisasi yang memfasilitasi atau menghambat generasi ide dan ide yang diterapkan untuk praktik.Pandangan dan perspektif terbaru tentang kreativitas cenderung



berfokus



terutama



kepada



bagaimana



faktor-faktor



kontekstual



dapat



memengaruhi aktivitas kreatif individu (Perry Smith & Shalley, 2003), agar dapat memahami kontribusi kreatif individu versus kreativitas kolektif suatu kelompok atau organisasi. Seperti orang-orang yang memiliki kecerdasan yang tinggi dan berkinerja baik pada berbagai tugas kognitif (Silvia et al. 2009). Orang yang memiliki pikiran kreatif dalam satu bidang cenderung dapat berpikir kreatif di bidang lainnya karena biasanya orang yang punya pikiran berpikir kreatif akan berpikir melampaui batas, tetapi tetap dalam satu context. Tujuan dari berpikir kreatif ini adalah untuk memulai sesuatu yang baru atau sesuatu yang belum pernah dilakukan orang sebelumnya dengan cara yang berbeda. Dari berbagai macam pengertian kreativitas yang sudah dipaparkan diatas, kita dapat menarik berbagai kesimpulan yaitu: Pertama, kreativitas adalah salah satu konsep ilmu psikologi kognitif yang menggabungkan berbagai ciri kesiapan kognitif dan karakteristik yang bisa menyesuaikan perubahan lingkungan untuk menghasilkan produk yang istimewa dan bisa diterima oleh kelompok tertentu, pada masa tertentu, karena kemanfaatan produk tersebut atau untuk memenuhi kebutuhan hidup.



6



Yusuf Abu al-Hajjaj, 30 Kiat Meledakkan Kreativitas Anda Kreatif atau Mati, Hal 17



7



Yusuf Abu al-Hajjaj, 30 Kiat Meledakkan Kreativitas Anda Kreatif atau Mati, Hal 18



6



Kedua, kreativitas adalah gabungan antara kemampuan,kesiapan mental, dan karakteristik personal, yang jika terdapat pada lingkungan yang sesuai, bisa meningkatkan proses selanjutnya untuk menghasilkan hasil-hasil original dan baru, baik yang disebabkan oleh pengalaman-pengalaman masa lalu seseorang atau pengalaman lembaga, masyarakat atau dunia, jika produk-produk kreativitas berasal dari standar inovasi kreatif di salah satu bidang kehidupan manusia. Selain itu, kreativitas harus memiliki setidaknya salah satu poin penting, poin penting yang dimaksud ialah sebagai berikut. 1. Seseorang yang memiliki sifat kreativitas harus menyampaikan pemikiran atau suatu hal yang baru dan belum pernah ada sebelumnya. 2. Menciptakan fungsi atau hal baru untuk melengkapi sesuatu yang telah ada sebelumnya. Orang-orang yang punya pemikiran kreatif akan mengapresiasi dan menghargai setiap ide kreatif dari orang lain atau pihak lain. Biasanya orang-orang kreatif tidak akan keberatan untuk melakukan kerja sama dengan orang kreatif lainnya agar dapat menghasilkan suatu ide, gagasan, dan produk yang akan melahirkan suatu kreativitas. B. PENGERTIAN INOVASI Selain kreativitas, inovasi juga diperlukan dalam kehidupan kita. Inovasi itu sendiri tidak bisa lepas dari keterkaitannya dengan kreativitas. Çokpekin dan Knudsen (2012) mengemukakan bahwa perusahaan yang lebih sering atau berkecenderungan melakukan sebuah inovasi sehingga dapat memotivasi karyawan mereka untuk menjadi kreatif, mengalokasikan sumber daya mereka dengan mengingat tujuan, dan memiliki keterampilan manajemen untuk mengatur lingkungan kerja yang kreatif. Sementara Chen dan Huang (2010) menemukan bahwa kepadatan pada staf kreatif yang lebih besar dapat menjadikan struktur pengetahuan menjadi lebih baik sebab mengarah pada banyaknya pertukaran pengetahuan dan peluang belajar, sehingga berkontribusi pada kinerja inovasi. Jadi dapat disimpulkan bahwa inovasi dan kreativitas saling berkesinambungan satu sama lain. Lalu, apa arti dari inovasi itu sendiri? Definisi dari inovasi itu sendiri merupakan penerapan secara praktis gagasan atau ide yang kreatif. Istilah inovasi digunakan untuk



7



menggambarkan penggunaan gagasan-gagasan baru, produk atau metode di mana gagasan, ide, atau metode tersebut belum pernah ada yang menggunakan sebelumnya (Eurostat Community Innovation Survey (CIS) 2015). Inovasi akan dengan sengaja memperkenalkan ide, proses, produk atau prosedur yang baru bagi pekerjaan itu, tim kerja atau organisasi, dan yang dirancang untuk menghasilkan keuntungan.8 (Carol Kinsey Goman, 1991:2 ) Hult et al. (2003) mengartikan inovasi sebagai temuan atau adopsi yang baru atau berbeda, singkatnya inovasi menciptakan sebuah kombinasi baru dari sumber daya yang ada. Untuk menguraikan lebih lanjut tentang aspek inovasi, karya dari Rogers (2010) menjelaskan dan lebih menekankan suatu fokus pada hal baru dan mendefinisikan inovasi sebagai ide, praktik, atau objek yang dianggap baru oleh individu atau unit adopsi lain untuk menciptakan ide atau gagasan yang baru. Banyak peneliti dan para ahli pada mulanya mengungkapkan definisi dari inovasi dengan menekankan pada fokus dan bentuk dari inovasi itu sendiri. Inovasi dapat terjadi pada berbagai tingkatan seperti tingkatan organisasi, unit, proses, atau individu (Schiemann, 2011). Pada lingkungan yang dinamis, perusahaan sebaiknya berorientasi pada inovasi. Hasil penelitian Muafi (2009) membuktikan bahwa jika perusahaan berhasil menerapkan kesesuaian antara orientasi strategi inovatif dengan lingkungan yang dinamis maka kinerja organisasi akan lebih meningkat.9 De Vries et al. (2015) melakukan tinjauan literatur sistematis inovasi dalam manajemen publik karena kurangnya identifikasi berbasis bukti di lapangan. Mereka meninjau publikasi empiris tentang inovasi sektor publik dan sebagai hasilnya mereka dapat menghubungkan inovasi sebagai suatu proses dari bentuk proses terbentuknya sebuah inovasi. Hal ini ditinjau berdasarkan tema definisi, tujuan, jenis, faktor yang berpengaruh dalam proses (termasuk tahap adopsi dan difusi) dan hasil. Mereka mengidentifikasi berbagai inovasi karena sifatnya yang terfragmentasi di arena publik. Adanya perubahan pemikiran banyak orang tentang inovasi secara radikal selama dua dekade terakhir. Hal ini ditandai dengan munculnya sistem berbagi secara terbuka, kustomisasi pengguna, dan gagasan bahwa pengguna layanan sering kali adalah orang-orang 8



Byers, Viviane. Creativity, Innovation, and Change (2017). Chapter 13 hal 2.



9



Muafi. Pola Hubungan Inovasi Organisasi, People Equity dan Kinerja UKM. Jurnal Ekonomi dan Keuangan, 2018.Vol 16, Iss 2, hal 231.



8



terbaik untuk membantu secara proaktif merevisi suatu produk dan proses. 10 Bukti-bukti yang muncul seiring waktu akan mendukung bahwa inovasi bottom-up lebih sering dan banyak terjadi di sektor publik daripada yang kita yakini dan kita ketahui (Borins 2002: 475). Orang yang inovatif berani untuk berbeda, menonjol, membuat kejutan, atau menyimpang dari tradisi. C. IDENTITAS PENGEMBANGAN IDE KREATIF. Identitas pengembangan ide kreatif ini diperlukan kerja sama antara pihak pendidikan dan lingkungan11. Prof. Dr.S.C. Utami Munandar dalam bukunya yang berjudul Kreativitas dan Keberbakatan mengungkapkan dasar pengembangan untuk mengembangkan ide kreatif adalah sebagai berikut:  Tampak



adanya kesenjangan antara kebutuhan dan kreativitas dan perwujudannya di



dalam masyarakat pada umumnya, dan khususnya dalam pendidikan di sekolah.  Pendidikan



disekolah lebih berorientasi pada pengembangan kecerdasan (intelegensi)



daripada pengembangan kreativitas, sedangkan keduanya sama pentingnya untuk mencapai keberhasilan dalam belajar dan hidup  Pendidik



(guru atau orang tua) masih kurang memahami arti dari kreativitas - yang



meliputi ciri bakat dan non-bakat - dan bagaimana cara mengembangkannya pada anak dalam tiga lingkungan pendidikan: di rumah,  Masih



di sekolah, dan di dalam masyarakat



sangat kurangnya layanan pendidikan khusus bagi mereka yang berbakat istimewa



sebagai sumber daya manusia berpotensi unggul padahal apabila mereka



diberi



kesempatan pendidikan yang sesuai dengan potensinya, dapat memberikan kontribusia yang bermakna pada masyarakat. Akibatnya banyak



anak



yang



berbakat



dapat



berprestasi dibawah potensi mereka.  Dalam



layanan pendidikan pada anak berbakat, pengembangan kreativitas sebagai salah



satu faktor utama yang menentukan keberbakatan merupakan suatu tuntutan. D. PENGEMBANGAN IDE KREATIF. Pengembangan kreativitas adalah jantung dari pendidikan seni dan desain karena membutuhkan ide yang kreatif . Program studi memaksimalkan peluang untuk 10



Byers, Viviane. Creativity, Innovation, and Change (2017). Chapter 13 hal 2.



11



Munandar, Utami. Kreativitas dan Keberbakatan (1999). hal-14-15



9



mengembangkan kreativitas itu. Pemeriksaan literatur pedagogis tentang pengembangan kreativitas, mengungkapkan cara-cara untuk meningkatkan, memberi kita keberanian untuk melepaskan diri dari konvensi, dan melengkapi kita dengan bahasa yang dapat memungkinkan kita untuk mengkomunikasikan kontribusi kita dengan lebih baik dalam konteks HE yang kompetitif. Penelitian oleh Hargrove menunjukkan bahwa program pelatihan kreativitas yang sukses memiliki kesamaan dalam 'pengalaman metakognitif', di mana kita menggunakan dan mengembangkan kemampuan metakognitif diri sendiri12. Pengalaman ini memungkinkan untuk mengembangkan strategi kreatif diri sendiri untuk menganalisis dan memecahkan masalah. Mengembangkan dan memperkuat keterampilan metakognitif sangat penting dalam pengembangan pemikiran dan praktik dalam ide kreatif.13 Kreativitas dapat dilihat sebagai melibatkan proses kognitif intra-individu E. TAHAP IDE KREATIF Pernahkah Anda berpikir kapan dan bagaimana ide kreatif itu muncul pada diri seseorang? Telah banyak penelitian yang dilakukan untuk mengetahui serta mendapatkan jawaban mengenai kapan dan bagaimana ide kreatif itu muncul. Dari semua hasil penelitian yang telah dilakukan tersebut menyatakan bahwa tidak ada waktu dan tempat tertentu yang dapat mendatangkan ide kreatif secara tiba-tiba serta tidak ada pula cara khusus agar ide kreatif tersebut muncul dalam diri kita. Namun, hasil studi-studi tersebut memaparkan dari sudut pandang lain bahwa ada tempat dan waktu khusus yang dapat membuat seseorang dekat dengan kreativitas.Situasi yang memungkinkan dapat memberikan ruang yang lebih luas untuk berkreasi serta menonjolkan ide kreatif yang dimilikinya. Secara umum, dapat dikatakan bahwa ide kreatif itu biasanya datang dari dunia lain bukan dari dunia kita sekarang ini, tetapi hal itu terjadi dalam waktu yang sama. Dunia lain 12



Lesley, Ruthven, Facilitating the development of creativity using special collections and archives. 2019, vol 44 Issue 1. Hal 1-2. 13



Lesley, Ruthven, Facilitating the development of creativity using special collections and archives. 2019, vol 44 Issue 1. Hal 1-2.



10



yang dimaksudkan disini ialah dunia internal yang Allah SWT. berikan nikmat kreativitas didalamnya.14 Ide kreatif terkadang memang tidak logis atau realistik, tetapi dengan seiring berjalannya waktu ide tersebut tentunya dapat bermanfaat bagi setiap orang. Beberapa tempat dan waktu tertentu yang dapat mendatangkan ide kreatif adalah sebagai berikut: 1. Menjadikan kamar mandi sebagai tempat nomor satu yang dapat memunculkan ide-ide kreatif, khususnya ketika sedang membuang hajat. 2. Keluarnya ide kreatif ketik mandi berada di nomor dua. 3. Munculnya ide kreatif dalam perjalanan menuju ke tempat kerja berada pada urutan ketiga. 4. Sebelum dan sesudah tidur berada pada urutan keempat. 5. Selama melakukan pertemuan yang membosankan berada pada urutan kelima. 6. Selama membaca ada pada urutan keenam. 7. Selama berolahraga berada pada urutan selanjutnya. 8. Disusul dengan berjalan pada waktu malam. 9. Mendengarkan ceramah di urutan kesembilan. 10. Selama bekerja berada pada urutan kesepuluh.15 Proses kreatif dapat dijelaskan pada dua tingkat: tingkat makro, menampilkan tahapan proses kreatif, dan tingkat mikro, yang menjelaskan mekanisme yang mendasari proses kreatif, pemikiran yang berbeda atau konvergen berpikir (Botella et al., 2016). Proses kreatif dapat terjadi karena adanya hubungan baru antara ide atau konsep yang ada (Lazzeretti, Boix, & Capone, 2008) dan aksesibilitas gagasan yang ada sampai batas tertentu tergantung pada ukuran dan kepadatan lokasi, yang menyiratkan bahwa kreativitas individu dan kreatif kegiatan tertarik ke lokasi lain dengan aksesibilitas lebih tinggi tetapi juga dengan variasi dan keragaman ide yang lebih besar Ide-ide kreatif berpotensi membendung dari semua bagian organisasi, serta dari antarmuka internal dan dari luar batas-batas organisasi (Björk & Magnusson, 2009). wilayah 14



Yusuf Abu al-Hajjaj, 30 Kiat Meledakkan Kreativitas Anda Kreatif atau Mati, Hal 52



15



Yusuf Abu al-Hajjaj, 30 Kiat Meledakkan Kreativitas Anda Kreatif atau Mati, Hal 53



11



menjadi aset strategis untuk pengembangan kreativitas (Power & Scott, 2004; Sacco, 2002), karena dinamika relasional diciptakan oleh para aktor beroperasi di wilayah tersebut memengaruhi proses kreatif (Granovetter, 1985; Sedita & Paiola, 2009). Ide ini konsisten dengan literatur klaster dan kawasan industri yang menawarkan dukungan untuk penciptaan keuntungan di dalam wilayah tertentu (Becchetti & Rossi, 2000). Graham wallas dalalm bukunya berjudul “The Art of Thought” mengungkapkan adanya 4 tahap ide kreatif: 1.



Preapration, keinginan awal untuk menjadi kreatif. Pada fase ini seseorang yang memiliki sifat kreatif memiliki peluang untuk mendapatkan pengalaman agar dapat menguasai objek.



2.



Incubation, setelah perhatian terfokus waktu yang jauh dari pekerjaan aktif akan menjadi masalah. Fase ini dikenal dengan seorang kreatif yang mengerahkan usahanya dalam menyelesaikan suatu masalah. Pada fase ini pula seorang kreatif memiliki berbagai masalah dan masalah tersebut tentunya akan menjadi hambatan yang menghalangi perkembangan inovasi nya. Bahkan dapat menimbulkan kegagalan.



3.



Illumination, ketika ide muncul bersamaan dengan otak yang sedang membuat lompatan kognitif dari satu bidang atau konteks asosiatif ke yang lain. Fase ini juga menggambarkan pembuatan detail dalam proses penciptaan suatu produk atau gagasan.



4.



Verification, merupakan tahap akhir dari keempat tahap di atas. Tahap memilih dari semua ide yang dihasilkan, melibatkan pengujian dan pengecekan. Kedekatan diperlukan untuk agar seringnya melakukan interaksi tatap muka karena



banyak ide tidak tersurat atau sulit dijabarkan dengan baik sebab banyak pengetahuan yang hanya kita ketahui sendiri.16 F. TAHAP IDE INOVATIF Inovasi dalam perusahaan secara langsung berkaitan dengan proses pembelajaran karena, seperti Henriques, Sacomano, Camargo, Giuliani dan Farah (2008) ungkapkan bahwa inovasi apa pun dapat dicirikan sebagai proses pembelajaran di mana pengetahuan baru dibuat atau dibagikan. 16



Víctor del-Corte-Lora , Teresa M. Vallet-Bellmunt and F. Xavier Molina-Morales, How network position interacts with the relation between creativity and innovation in clustered firms. 2017. vol. 25, no. 4, Hal 564.



12



Selain itu, Anderson, Potočnik, dan Zhou (2014) meninjau tubuh penelitian yang berkembang pesat periode 2002 hingga 2013, menyimpulkan bahwa penelitian kreativitas biasanya diperiksa tahap generasi ide, sedangkan studi inovasi umumnya juga termasuk tahap akhir implementasi gagasan, dan menyarankan perlunya pendekatan analisis tingkat yang komprehensif. G. JENIS INOVASI Pada intinya, inovasi merupakan kelanjutan dari penemuan (invention) dan kegiatan inovasi merupakan penciptaan nilai yang melibatkan peningkatan teknologi. Dalam penciptaan nilai tersebut, inovasi secara signifikan harus mampu memberikan nilai tambah kesejahteraan, yang direpresentasikan pada layak jual atau tidaknya produk atau jasa inovatif tersebut.17 Dengan demikian, inovasi erat hubungannya dengan kemampuan untuk memahami maupun mengetahui keinginan para konsumen. Disamping itu, inovasi juga kaitannya sangat erat dengan kreatif. Yaitu, memiliki sikap yang selalu merasa tidak atau kurang puas dengan pendekatan yang telah ada sebelumnya, yang dikemas lalu disampaikan melalui sarana (teknologi) yang lebih baik. De Vries et al. (2015) menyebutkan klasifikasi inovasi dalam manajemen publik ada empat judul kategori: • inovasi produk • inovasi proses (termasuk proses teknologi dan administrasi) • inovasi (ide) konseptual • inovasi tata kelola. Robey (1986) menyatakan bahwa inovasi dapat dibagi dalam beberapa tipe berdasarkan karakteristik nya, yaitu: • Inovasi produk baru. 17



Arman Hakim Nasution dan Hermawan Kertajaya, INOVASI, hal 3



13



• Inovasi administrasi. • Inovasi teknis. Kategorisasi ini bermanfaat karena memperluas dapat fokus pada inovasi di luar teknologi, hingga ke tata kelola. Untuk mencapai tujuan ini, kami mengusulkan model konseptual, dengan mengambil referensi jenis inovasi yang diadopsi oleh Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OCDE, 2005), yang menganggap bahwa inovasi yang diadopsi oleh perusahaan dapat diklasifikasikan ke dalam empat jenis, yaitu: inovasi layanan , inovasi proses, inovasi organisasi, dan inovasi pemasaran H. TAHAPAN PROSES KREATIVITAS Proses dalam menjalankan kreativitas dapat ditelusuri melalui 5 pembahasan. Bagian proses kreativitas dikaji melalui lima bab masingmasing menyangkut (1) di mana itu kreativitas, (2) personalitas yang kreatif, (3) proses kreativitas,(4) jalannya kreativitas, dan (5) lingkungan yang kreatif. 1. Dimana itu Kreativitas Karena kreativitas itu



sendiri hanya bisa ditelaah melalui interelasi sistem yang



dibangun dari tiga komponen utama; pertama, domain, kawasan, yang terdiri atas aturan dan prosedur simbolik yang ada, seperti dalam kawasan yang ada pada ranah matematika, misalnya; aljabar dan teori bilangan dapat dilihat sebagai kawasan. Komponen kedua adalah field (bidang) yang mencakup orang secara keseluruhan yang bertindak sebagai penjaga gerbang itu. Dalam bidang seni visual, bidang terdiri atas guru seni, kurator museum, kolektor seni, kritik, administrator lembaga, agen-agen pemerintah yang berhubungan dengan budaya. Komponen ketiga adalah person (orang) Kreativitas muncul ketika seseorang menggunakan simbol kawasan yang ada, seperti musik, bisnis, teknik, atau matematika. Dengan demikian, yang dimaksud dari kreativitas itu sendiri adalah tindakan, ide, dan produk ataupun apa saja yang dapat mengubah kawasan yang ada, atau mentrasformasikan kawasan yang ada secara berangsur-angsur dengan kawasan yang baru dirambah. Istilah kreativitas, sering menimbulkan pengertian yang berbeda beda bagi tiap orang dan tidak



14



jarang menumbulkan kesalahan dalam penafsiran bagi orang yang menelaahnya. Kreativitas sering dirujuk pada orang yang menyampaikan pikiran yang luar biasa, yang menarik dan suka mendorong/mendukung orang lain, dan cepat tanggap terhadap orang lain. Kreatifitas cenderung menempatkan orang seperti itu sebagai orang yang brilian ketimbang disebut sebagai orang kreatif. Kreativitas juga sering dirujuk kepada orang yang mengalami dunia melalui hasil karya buku atau melalui cara-cara asli lainnya. Orang tersebut sering memandang hal yang kontemporer, mutakhir, atau yang masih segar, yang berwawasan mendalam, yang menawarkan temuan-temuan penting terhadap persoalan pada masyarakat. Orang yang demikian dalam pandangan dinamakan kreatif secara personal. Selanjutnya, kreativitas juga sering diangkat dari orang-orang yang seperti Leonardo, Edison, Picasso, atau Eistein yang telah cara pandang tentang budaya dan peradaban kita di masa lalu. Mereka itulah yang disebut orang-orang yang kreatif tanpa kualififkasi. Istilah lain yang sering juga dirujuk pada kreativitas adalah genius. Jenius dan kreatif dianggap sama dan sering digunakan secara bergantian. Tetapi yang perlu direnungkan adalah orang lain sering mengubah budaya dan peradaban tanpa menyandang gelar yang disematkan atau diberikan kepadanya sebagai orang yang jenius. Oleh karena itu, kreativitas dapat dilihat dari model sistem yang dibangun melalui kawasan, bidang, dan orang. Selain itu, kreativitas juga dapat ditelaah melalui proses evolusi peradaban pada manusia pada masa renaissance seperti yang terjadi pada tahun 1400 dan 1425 di Florence dengan munculnya karya-karya seni yang menggemparkan di seluruh dunia di masa itu seperti Kubah Gereja Katolik yang dibangun oleh Brunelleschi, Lukisan “Gate of Paradise” oleh Ghiberti, lukisan dinding, pahatan, dan lain-lain. Selanjutnya, kawasan pengetahuan dan aksi merupakan bagian terpenting untuk mendalami kreativitas karena peluang dan tantangan yang mendasari lahirnya kreativitas dapat ditinjau kembali melalui tiga dimensi; kejelasan struktur, keterpusatannya dalam budaya, dan kawasan aksesibilitas. Beberapa istilah yang ikut mempengaruhi kreativitas adalah reaktif atau proaktif: Reaktif tidak memotivasi munculnya hal-hal yang baru, sedangkan, proaktif meminta hal baru. Bidang keahlian dapat meningkatkan hal-hal baru jika berhubungan dengan sistem sosial. 2. Kepribadian Kreatif Setelah memberikan definisi tentang kreativitas melalui suatu pertanyaan di mana kreativitas itu, perlu lebih jauh dijelaskan bagaimana ciri kepribadian yang kreatif. Individu yang kreatif adalah seseorang/pribadi yang memiliki kemampuan yang luar biasa dalam



15



beradaptasi dalam berbagai macam keadaan dan melakukan segala aktivitas untuk mencapai tujuan yang diinginkan oleh dirinya. Setiap orang pasti merasa sulit untuk mengukur apakah dirinya sendiri termasuk pribadi yang kreatif atau bukan, atau sering terjadi kesalahan dalam memposisikan seseorang menjadi pribadi yang kreatif. Csikszentmihalyi mengemukakan sepuluh pasang ciri pribadi kreatif yang nampaknya paradoks tetapi menyatu dalam diri seseorang. Dengan kata lain, terdapat sepuluh karakter kepribadian kreatif plus sepuluh karakter lain yang juga melekat. Kesepuluh pasang ciri kepribadian yang dimaksud dapat dijabarkan sebagai berikut:



a. Pribadi kreatif mempunyai kekuatan energi fisik untuk melakukan pekerjaan hingga berjam-jam dengan penuh konsentrasi, tetapi sifat lain yang juga melekat pada pribadi yang kreatif cenderung tenang dan rileks bergantung pada kondisi yang memungkinkan kedua karakteristik itu muncul. b. Individu-individu yang kreatif cenderung pintar, cerdas, atau pandai, tetapi pada saat yang sama juga mereka mengalami kelemahan dan kenaifan. c. Karakteristik paradoks ketiga merujuk pada kombinasi antara kedisiplinan dan kesukaan bermain-main, adanya rasa tanggungjawab dan ketiadaan rasa tanggungjawab. d. Individu-individu kreatif memiliki karakterisitk yang mengubah dan saling berganti antara imajinasi dan fantasi yang berakhir dengan pengertian realitas yang mengakar. e. Orang-orang yang kreatif nampaknya melindungi kecenderungan yang berbeda pada rangkaian antara extroversion dan introversion. Pribadi yang kreatif dapat bekerja sendiri untuk berkreasi, menulis, melukis, melakukan percobaan, melakukan riset, tetapi mereka juga tetap membutuhkan pihak lain untuk diajak bertukar pikiran dan bahkan mengenal dan menghargai hasil karya orang lain. f.



Orang-orang yang kreatif sangat rendah hati dan pada saat yang sama juga mereka bangga dengan hasil karya dan prestasi yang mereka peroleh. Mereka sering tidak mau menonjolkan diri karena perjalanan karir mereka bukan hanya berhenti dari hasil karya yang baru dihasilkan tetapi masih melanjutkan pada sejumlah aktivitas kreatif yang belum dihasilkan.



g. Dalam semua budaya, laki-laki dibesarkan untuk menjadi masculin, jantan, dan untuk mengabaikan dan menindas aspek-aspek perangai yang budaya hormati



16



sebagai feminine, perempuan, betina, sedangkan wanita diharapkan untuk melakukan yang sebaliknya. Orang-orang kreatif menghindari stereotipe gender yang kaku. Lepas dari kedudukan gender maksudnya adalah laki-laki dan perempuan bisa asertif dan sensitif, dominan dan submisif pada saat yang sama. Kadang-kadang perempuan yang kreatif cebderung lebih dominan dari pada perempuan lain, begitu pula pria kreatif cenderung lebih sensitif dan kurang agresif dari pada pria lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa mereka lepas dari ikatan dan karakter. h. Pada umumnya, orang-orang kreatif dibawa untuk menjadi orang yang suka menentang dan merdeka. Tetapi, pada saat yang lain mereka bisa menjadi orang yang konservatif dan tradisional. i.



Kebanyakan orang kreatif cebderung bersemangat bila menyangkut hasil karya yang mereka tampilkan, tetapi sangat objektif dalam menilai karya mereka.



j.



Keterbukaan dan sensitivitas orang kreatif boleh jadi membuat mereka menderita pada keterbukaan itu sendiri jika mendapat banyak kritik terhadap hasil usaha dari diri mereka. Namun pada saat yang sama, mereka juga mendapat kegembiraan yang luar biasa sifat terbuka itu sendiri.



3. Proses Kreativitas Melalu cara lama,proses kreatif seseorang dapat disimpulkan melalui lima fase. Pertama, fase persiapan, menjadi satu, secara sadar atau tidak, dalam rangkaian isu-isu problematika yangmenarik dan menimbulkan keingintahuan. Kedua, fase inkubasi, pengeraman, di mana ide-ide diaduk dan diolah di bawah ambang kesadaran. Ketiga, fase insight, pengertian yang mendalam, yang kadang-kadang dikenal dengan istilah masa ”AHA” (menandakan hadirnya rasa kesenangan karena berada dalam suatu kemenangan). Keempat adalah fase evaluasi, ketika seseorang harus memutuskan apakah pengertian yang mendalam itu adalah upaya yang bernilai dan bermanfaat. Tahap kelima atau terakhir dari komponen proses kreativitas adalah fase elaborasi. Pada fase ini mungkin seseorang menggunakan banyak waktu dan melibatkan pekerjaan yang amat berat. Hal ini sesuai dengan apa yang telah dikatakan oleh Edison bahwa kreativitas terdiri atas 1 % inspirasi dan 99% perspiration, hasil keringat. Untuk melihat lebih jauh tentang proses kreativitas, seseorang sering didahului dengan munculnya berbagai masalah yang melingkupinya. Permasalahan tersebut timbul dari



17



berbagai sumber seperti dari aktivitas yang dilakukan melalui pengalaman pribadi, menjadi persyaratan suatu kawasan kehidupan (jalan hidup), dan dari tekanan-tekanan sosial. Sedangkan ketiga sumber inspirasi tersebut biasanya sinergetik dan terjalin dan sangat muda untuk mengenalnya secara terpisah. Di sisi lain, proses kreativitas itu memang selalu menyatu dengan kehidupan sebagai sumber persoalan. Hakekat dari elemen problematik dalam pengalaman hidup sangat muda dilihat dalam berbagai aktivitas dan hasil karya yang menonjol dari kehidupan para seniman, penyair, dan para humanis secara umum. Selanjutnya, proses kreativitas juga terbentuk dari pengaruh pengetahuan yang diperoleh di masa lalu dengan mengaitkannya dengan pengetahuan saat ini untuk merancang kreativitas di masa yang akan datang. Artinya, sulit mentransformasi kawasan kreativitas jika tidak memahami bagaimana kreativitas itu berproses. Misalnya saja, seseorang harus memiliki alat matematika, belajar prinsipprinsip dasar fisika, dan menjadi sadar tentang pernyataan pengetahuan yang baru. Seseorang tidak bisa kreatif tanpa menjadi tidak puas dengan pengetahuannya dan menolak sebagian dari pengetahuan demi untuk kebaikan. Hal lain yang ikut mempengaruhi proses kreativitas adalah adanya tekanan dari lingkungan manusia. Seorang yang kreatif harus membuka diri terhadap hadirnya pengaruh guru, mentor, kawankawan, teman kerja, dan kemudian kepada ide-ide yang berkembang di kalangan siswa dan para pengikutnya. Problem yang ditemukan dan dihadirkan, pemanfaatan waktu kosong, pengalaman AHA, dan upaya keras yang menghasilkan 99% keringat merupakan motor penggerak terbangunnya proses kreativitas.



4. Jalan Kreativitas Orang-orang yang kreatif berbeda satu sama lain, dalam berbagai cara yang mereka tempuh tetapi dalam suatu hal mereka bersepakat untuk mencintai apa yang mereka kerjakan. Mereka melakukan apa yang mereka ingin hasilkan bukan karena ingin meraih sesuatu ketenaran atau mengumpulkan uang sebesar-besarnya. Tetapi mereka ingin mengambil kesempatan yang seluas-luasnya untuk melakukan pekerjaan yang mereka senangi. Oleh karena itu, mereka membuat jalan menuju kreativititas dengan memprogramkan kreativitas, menentukan pekerjaan yang mereka senangi, menciptakan suatu kondisi demi mengalirnya kreativitas, menjelaskan tujuan. Mengetahui bagaimana sesuatu bisa berjalan dengan baik, menjaga keseimbangan antara tantangan yang dihadapi dengan keterampilan yang dimiliki, memadukan tindakan dan



18



kesadaran, menghindari berbagai gangguan yang dapat mengganjal jalannya kreativitas, melupakan diri, waktu, dan lingkungan untuk meleburkan diri dalam aktivitas kreativitas, menyadari bahwa kreativitas sebagai pengalaman yang autotelic, di mana pekerjaan yang dilakukan merupakan sesuatu yang paling menarik dan sangat dicintai, memadukan hadirnya aliran (flow) dan kebahagiaan. Memang harus disadari bahka pada permulaan lahirnya flow, tidak serta merta langsung merasakan kebahagiaan, tetapi setelah berbagai aktivitas mengalir menuju kreativitas dan menghasilkan sesuatu karya yang menarik, kebahagiaan pun tumbuh dengan sendirinya. Yang terakhir adalah aliran dan evolusi kesadaran di mana terdapat berbagai hal yang orang senangi; kenyamanan tubuh, kekuatan dan ketenaran, pemerolehan sesuatu yang bersifat material. Namun, semuanya itu berakhir dengan sesuatu keinginan untuk memanffatkan kesempatan dalam meraih kebahagiaan yang hakiki dengan berbagai aktivitas yang menghasilkan berbagai kreativitas.



5. Lingkungan kreativitas Lingkungan membawa dampak yang begitu besar dalam kehidupan seseorang. Kreativitas yang dihasilkan selalu dipengaruhi oleh kondisi lingkungan yang mengitarinya. Oleh karena itu, lingkungan kreatif akan selalu tercipta jika berada dalam suatu keadaan yang dapat membangun lahirnya kreativitas itu sendiri. Paling tidak terdapat lima kondisi yang dapat menciptakan lingkungan kreatif itu sendiri; A. Harus berada pada tempat yang benar, di mana lingkungan tempat seseorang hidup, tumbuh, dan berkembang memegang peranan penting dengan tiga alasan mendasar; 1. Posisi yang memungkinkan untuk mengakses kawasan pekerjaan yang menghasilkan produk kreativitas. 2. Stimulasi sesuatu yang baru belum terdistribusikan. Lingkungan tertentu memiliki kepadatan interaksi yang besar dan menyediakan modal kebahagiaan serta sekumpulan ide yang menarik untuk dikelola dan dipoles ke dalam suatu bentuk aktivitas yang kreatif. 3. Akses menuju bidang pekerjaan belum terdistribusikan. B.



Terciptanya kondisi lingkungan inspiratif. Artinya, orang kreatif akan mampu mengembangkan kreativitas dengan baik jika kondisi lingkungan dapat



19



memberikan inspirasi baru yang berharga untuk menumbuhkan keinginan untuk menghasilkan suatu karya nyata dalam kehidupan manusia yang lebih kreatif untuk mengubah pola pikir nyata dalam kehidupan. C.



Menciptakan lingkungan yang kreatif. Jika menghadapi lingkungan yang mungkin tidak kondusif untuk terbangunnya suatu kegiatan kreatif, maka orang yang kreatif harus menciptakan suatu lingkungan yang memungkinkan terciptanya pola kerja yang memancing kreativitas.



D.



Memola kegiatan. Orang yang kreatif adalah orang yang selalu membuat kegiatan secara terprogram untuk menghasilkan suatu karya atau setidaknya memberi stimulus kepada pihak lain untuk berpikir dan berbuat secara terprogram dan terencana. Setiap orang memiliki pola dan gaya hidup yang mungkin tidak sama dengan yang



lainnya, bahkan dapat dikatakan bahwa pencapaian segala sesuatu kebutuhan hidup seseorang dapat capai berdasarkan cara hidup yang diciptakanya sendiri. Dalam masa awal kehidupan manusia, kreativitas mereka dapat ditinjau dari perspektif masa anak-anak dan masa muda. Dalam kebanyakan budaya, sejarah yang paling menaruh perhatian besar dalam kehidupan anak-anak adalah kepahlawanan seorang tokoh yang digemari. Jika seseorang diberi penghargaan yang tinggi kepada idolanya, imaginasi umum yang ingin ditemukan adalah tanda-tanda kebesaran yang melekat pada diri orang itu dan segera ditiru hanya untuk membenarkan dan menjelaskan keberhasilan idola yang ingin diikuti. Di sinilah pentingnya memberikan wejangan cerita yang menarik, legenda kehidupan orang di masa lalu, dan bahkan kisah perjalanan para legendaris dalam menapaki kehidupan mereka kepada anak-anak dan para remaj yang sedang mencari identitas diri. Kreativitas mereka akan sangat dipengaruhi oleh berbagai pengalaman kehidupan para tokoh di masa lalu sehingga timbul keinginan anak-anak tersebut untuk mengikutinya. Di samping masa anak-anak dan masa remaja, keingintahuan yang besar juga merupakan aspek yang melatari tumbuh kembangnya kreativitas. Keingintahuan yang begitu besar menimbulkan inspirasi yang paling dalam bagi anak-anak untuk bertanya dan mencoba melakukan sesuatu yang ingin diketahui. Semua orang dewasa yang kreatif adalah mereka yang ketika menjadi anak-anak terlayani sifat keingintahuan mereka dan dengan kreatif mereka membangun kebiasaan secara berulang-ulang dan berproses.



20



Ketika kita bertanya tentang bagaimana kreatifnya seseorang ketika mereka menjadi anak-anak, kejadian macam apa yang telah membentuk masa awal pertumbuhan seseorang sehingga menjadi kreatif, dan ketika kita melihat tentang apa yang dikenal dengan masa anak-anak dari seorang yang kreatif unggul, maka akan sulit untuk menentukan pola yang konsisten. Selanjutnya, pengaruh orang tua juga tentu saja merupakan aspek mendasar yang membentuk kreativitas anak pada masa awal kehidupan. Dalam banyak kasus, orang tualah yang sering menjadi pendorong dalam menstimulasi dan mengarahkan pemikiran, minat, dan prilaku anak. Kadang-kadang, kontribusi orang tua terhadap pengembangan intelektual anak adalah dengan memperlakukan anak-anak itu sebagai layangnya orang dewasa. Hal lain yang menarik perhatian penulis buku ini adalah ketika mendapatkan fakta bahwa begitu banyak orang kreatif kehilangan bapak pada awal masa kehidupan mereka. Pola ini khususnya benar untuk anak laki-laki. Sebanyak tiga orang dari sepuluh laki-laki dan dua dari sepuluh wanita dalam sampel penelitian penulis berasal dari anak yatim (tanpa bapak) pada saat mereka berumur di bawah sepuluh tahun. Kreativitas yang telah dibangun melalui pola pembinaan orang tua akan menghasilkan suatu kemantapan tersendiri jika mendapat perhatian khusus dari sekolah. Namun jika tidak pernah mendapat perhatian dari sekolah sebagai sumber inspirasi, maka individu-individu kreatif amat sangat jarang ditemukan. Oleh karena itu, sekolah harus dapat mempelajari sesuatu yang dapat membentuk kreativitas anak. Modern psikoanalisis percaya bahwa kedewasaan dibentuk oleh kejadian yang dialami pada masa anak-anak laksana sebatang pohon yang jika rantingnya dibengkokkan maka pohon itu akan tumbuh menjadi bengkok sampai pohon itu menjadi besar. Orang kreatif cenderung belajar keahlian mereka dengan mengajar diri mereka sendiri yang merupakan elemen kawasan yang dilakukan dengan trial and error, mencoba dan salah. Banyak sekali respondennya Csikszentmihalyi mengatakan bahwa pada masa perguruan tinggi merupakan masa yang paling memberikan banyak hal dalam kehidupan. Pada masa itulah mereka menemukan suara mereka, ketika pekerjaan menjadi jelas. Kebanyakan individu juga mengakui bahwa masa di perguruan tinggi adalah suatu masa terbangunnya kebebasan dan kemandirian. Pada masa ini juga, pasangan atau parner memegang peranan penting dalam masa-masa perkembangan. Bahkan yang menjadi sampel penelitian kebanyakan mereka yang mempunyai hubungan pernikahan yang langgeng dan memuaskan dalam kehidupan. Kebanyakan kreativitas dapat dibuat atas dasar dorongan dua hal, yakni seks dan musik. Dukungan moral dari pasangan juga amat sangat penting untuk



21



tetap membangun dan mempertahankan kreativitas, di mana kebebasan untuk berkonsentrasi dalam pengembangan minat dan pekerjaan diberi kerang dan keleluasaan sehingga dapat menghasilkan sesuatu yang diminati.



CONTOH KASUS Berawal dari keresahan seorang Nadim Makarim karena sulit untuk menjangkau ojek pangkalan untuk berpergian, Nadim mencoba untuk berinovasi untuk menciptakan suatu solusi dari keresahannya dengan didukung ide-ide kreatif yang ia miliki dan usaha yang dilakukan terciptalah Gojek sebagai platform penyedia ojek online. Gojek memulai perjalanannya pada tahun 2010 dengan layanan pertama yaitu pemesanan ojek melalui callcenter.



Pada tahun 2015, Gojek berkembang pesat setelah meluncurkan sebuah aplikasi dengan tiga layanan, yaitu: GoRide, GoSend, dan GoMart. Sejak saat itu, laju Gojek semakin cepat dan terus beranjak hingga menjadi grup teknologi terkemuka yang melayani jutaan pengguna di Asia Tenggara.



Selain itu, Riset yang dilakukan oleh Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi & Bisnis, Universitas Indonesia, tahun 2018, melibatkan 6.732 responden di 9 kota di Indonesia. Bahwa Gojek memberikan dampak ekonomi untuk Indonesia karena Gojek menyumbang sekitar Rp44,2 triliun (US $ 3 miliar) bagi perekonomian Indonesia pada akhir 2018.



Gojek juga mendukung para penggunanya untuk berkarya dengan membuat suatu event lomba yang bernama CerdikiAwards, dimana para pengguna dapat berkarya dengan membuat sebuah video yang nantinya dapat di sebarkan di Instagram dengan tambahan ketentuanketentuan dari pihak Gojek dan pemenangnya akan mendapatkan bentuk penghargaan berupa hadiah-hadiah menarik.



Berawal dari keresahan yang dimiliki oleh Nadim Makarim dan pengeksekusian dengan ide kreatif yang tepat menghasilkan sebuah solusi yang sangat bermanfaat untuk orang banyak.



22



BAB II TEORI KREATIVITAS



A. PENGERTIAN KREATIVITAS



23



Menurut Chaplin (1999) kreativitas bermakna kemampuan menghasilkan bentuk baru dalam seni atau dalam permesinan, atau dalam memecahkan masalah-masalah dengan metode-metode baru18 Dengan kita berkreativitas, kita dapat menemukan berbagai solusi untuk menyelesaikan segala permasalahan. Kreativitas tercipta berasal dari konsep atau gagasan yang kita temukan, kemudian kita kembangkan sesuai dengan imajinasi tetapi tetap pada konsep yang telah ditentukan. Definisi kreativitas yang menekankan dimensi personal dikemukakan misalnya oleh Guilford (1950): "Creativity refers to the abilities that are characteristics of creative people". Definisi yang menekankan segi proses diajukan oleh Munandar (1977): "Creativity is a process that manifests itself in fluency, in flexibility as well in originality of thinking". Barron (1976) menekankan segi produk, yaitu: "the ability to bring something new into existence"; sementara Amabile (1983) mengemukakan, "Creativity can be regarded as the quality of products or responses judged to be creative by appropriate observers"19 Pada dasarnya setiap orang memiliki pola potensi kreatif. Perkembangan potensi kreatif terbagi menjadi dua faktor: lingkungan dan kebiasaan20 . Lingkungan meliputi fisik dan sosial yang mempengaruhi cara berpikir seseorang untuk berkreativitas. Kebiasaan adalah hal yang dilakukan secara terus menerus karena sesuatu hal yang direspon. Kedua faktor tersebut saling berhubungan. Kebiasaan yang baik dalam segi cara berpikir kreatif biasanya dibentuk oleh lingkungan. Lingkungan yang kondusif dapat mendukung seseorang untuk berpikir kreatif. Dalam kehidupan untuk membentuk cara pikir kreatif, dilakukan dengan 3 hal, yaitu memiliki kepekaan terhadap lingkungan dan perubahannya, minat mencermati dan menganalisis terhadap lingkungan dan perubahannya, dan memiliki hasrat untuk menyelesaikan masalah yang timbul. Kreativitas dapat diartikan: 1) kemampuan menanggapi, menanggapi dan memberikan jalan keluar segala pemecahan yang ada; 2) kemampuan melibatkan diri pada proses penemuan



untuk



kemaslahan;



3)



kemampuan



intelegensi,



gaya



kognitif,



dan



kepribadian/motivasi; 4) kemampuan untuk menghasilkan atau mencipta sesuatu yang baru. Oleh karenanya kreativitas ini didasari dengan: kelenturan (fleksibility), kelancaran (fluencely), kecakapan (smartly), dan kepandaian (inetellegency) (Campbell 2017: 35)21.



18 Hidayat, Bahril.2008. Pengembangan Kreativitas Menurut Tipologi Berpikir.Jogjakarta.. 19 Hidayat, Bahril.2008. Pengembangan Kreativitas Menurut Tipologi Berpikir.Jogjakarta.. 20 Hasanah,Muakibatul.Wahyudi Suswanto.2013.Mengenal Proses Kreativitas Sastrawan Indonesia.Malang:Penerbit Cakrawala Indonesia.halaman 1 21 Sunarto.2018. PENGEMBANGAN KREATIVITAS-INOVATIF DALAM PENDIDIKAN SENI MELALUI PEMBELAJARAN MUKIDI.Jurnal refleksi edukatika. Halaman 2



24



Dalam Kaitan dengan



cara seseorang berpikir dalam merespon stimuli dari



lingkungan, Leff (dalam Ardhana dan Ardianto, 2002) memilahnya dalam dua macam yakni cara linier dan bersistem22. Cara berpikir linier ditandai dengan kemampuan menghubungkan dua fenomena yang saling berkaitan. Sedangkan cara berpikir sistem ditandai dengan kemampuan menghubungkan suatu fenomena dengan fenomena lain yang berkaitan. Manusia Wirausaha memiliki jiwa mandiri, hal ini didukung oleh cara-cara berpikirnya yang kreatif. Pemikiran kreatif itu sendiri didukung oleh dua hal yaitu pengerahan daya imajinasi dan proses berpikir ilmiah23. Dengan pemikiran yang kreatif kita bisa memecahkan berbagai macam permasalahan. Kreativitas dapat dikembangkan melalui peningkatan jumlah dan ragam masukan ke otak, terutama tentang hal yang baru, dengan memanfaatkan daya ingat, daya khayal dan daya serap dari otak akan dapat ditumbuhkan berbagai ide baru menuju kreativitas. Kreativitas adalah suatu hasil karya yang berasal dari hasil pemikiran dan gagasan yang kemudian dikembangkan dengan kalimat sendiri sesuai dengan tema yang diangkat Seorang Wirausaha yang kreatif dapat menciptakan hal-hal yang baru untuk mengembangkan usahanya. Kreativitas dapat menyalurkan inspirasi dan ilham terhadap gagasan gagasan baru untuk kemajuan dalam bidang usahanya. Berpikir kreatif dengan cara melihat dengan sudut pandang baru, menemukan hubungan baru, dan membentuk kombinasi baru. B. PENDORONG DAN PENGHAMBAT KREATIVITAS Dalam berkreativitas, tentunya terdapat beberapa pendorong dan penghambat kreativitas 24 Pendorong Kreativitas a. Perubahan sikap b. Melanggar aturan c. Mampu menyalurkan stress d. Yakin kalau kreatif e. Menggunakan imajinasi dan intuisi f. Teknik mengambil resiko 22 Hasanah,Muakibatul.Wahyudi Suswanto.2013.Mengenal Proses Kreativitas Sastrawan Indonesia.Malang:Penerbit Cakrawala Indonesia.halaman 2 23 Andriani,Dwi Retno, Sp.Mp.2012.Kreativitas dan Inovasi.Universitas Brawijaya. Halaman 2 24 Andriani,Dwi Retno, Sp.Mp.2012.Kreativitas dan Inovasi.Universitas Brawijaya. Halaman 3



25



g. Memeriksa asumsi



Penghambat Kreativitas a. Sikap negative b. Taat pada aturan c. Stress yang berlebihan d. Berkeyakinan bahwa diri sendiri tidak kreatif e. Terlalu mengendalikan logika f. Takut gagal g. Membuat asumsi Hambatan Kreativitas yaitu  Perceptual  Emotional  Imagination  Cultural  Expressive  Intellectual  Environmental



C. EMPAT DIMENSI KREATIVITAS Kreativitas merupakan fenomena, dimana seseorang (person) mengkomunikasikan sebuah konsep baru (product) yang diperoleh sebagai hasil dari proses mental (process) dalam menghasilkan ide, yang merupakan upaya untuk memenuhi adanya kebutuhan (press) yang dipengaruhi tekanan ekologis. Sedangkan berpikir kreatif adalah cara berpikir yang membawa sesuatu yang baru (inovasi). Proses berpikir yang mendasari produk inovasi adalah sama dengan proses berpikir yang mendasari kegiatan sehari-hari (ordinary thinking). Dan orang kreatif adalah seseorang yang memproduksi inovasi. Ada empat dimensi kreatifitas yang disebut “The Four P’s of Creativity” (4P) yaitu : a) Person (Orang) Person mengacu kepada informasi



tentang kepribadian,



kecerdasan,



temperamen, fisik, sifat, kebiasaan, sikap, konsep diri, sistem nilai, mekanisme pertahanan, dan perilaku yang ada pada diri individu. b) Process (Proses)



26



Process meliputi motivasi, persepsi, pembelajaran, proses berpikir dan komunikasi. Menurut Wallas, pada dimensi process diketahui ada empat tahapan yaitu : tahap persiapan, tahap inkubasi, tahap inspirasi dan tahap verifikasi. c) Press (Tekanan) Definisi Simpson (dalam Munandar, 2009) merujuk pada aspek dorongan internal, yaitu kemampuan kreatif dirumuskan sebagai inisiatif yang dihasilkan individu dengan kemampuannya untuk mendobrak pemikiran yang biasa. d) Product (Produk) Baron (dalam Munandar,



2009) menyatakan bahwa kreativitas adalah



kemampuan untuk menghasilkan atau menciptakan sesuatu yang baru. Begitu pula menurut Haefele (dalam Munandar, 2009), kreativitas adalah kemampuan membuat kombinasi-kombinasi baru.



D. CIRI – CIRI PRIBADI KREATIVITAS Untuk menciptakan kreativitas, hal awal yang dibutuhkan adalah ide-ide yang brilian25 karena pada dasarnya karakteristik individu yang kreatif menurut beberapa ahli diantaranya yaitu memiliki karakteristik sensitif terhadap masalah, kaya akan ide atau cenderung lancar dalam menghasilkan ide-ide. Ciri-ciri pribadi kreatif meliputi ciriciri aptitude dan non-aptitude. Ciri-ciri aptitude yaitu ciri yang berhubungan dengan kognisi atau proses berpikir, antara lain : a) Keterampilan berpikir lancar (fluency), yaitu seseorang yang kreatif dicirikan sebagai pribadi yang mampu mencetuskan banyak gagasan, jawaban, penyelesaian masalah atau pertanyaan; mampu memberikan banyak cara atau saran untuk melakukan berbagai hal dan selalu memikirkan lebih dari satu jawaban. b) Keterampilan berpikir luwes (fleksibel), yaitu seseorang yang kreatif mampu menghasilkan gagasan, jawaban atau pertanyaan yang bervariasi; mampu melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda; mampu mencari banyak alternatif atau arah yang berbeda-beda; dan mampu mengubah cara pendekatan atau cara pemikirannya. 25 Andreas Syah Pahlevi dkk, Kolase Pemikiran Ekonomi Kreatif Indonesia (CV. Oxy Consultant, 2018), hal. 38



27



c) Keterampilan berpikir rasional, yakni individu yang mampu melahirkan ungkapan yang baru dan unik; mampu memikirkan cara yang tidak lazim untuk mengungkapkan diri; dan mampu membuat kombinasi-kombinasi yang tidak lazim dari bagian-bagian atau unsur-unsur. d) Keterampilan memperinci atau mengelaborasi, yakni individu yang kreatif memiliki karakteristik mampu memperkaya dan mengembangkan suatu gagasan atau produk; serta menambahkan atau memperinci detil-detil dari suatu objek, gagasan atau situasi sehingga lebih menarik. e) Keterampilan menilai (mengevaluasi), yaitu seseorang yang kreatif dicirikan sebagai pribadi yang mampu menentukan patokan penilaian sendiri dan menentukan apakah suatu pertanyaan benar, suatu rencana sehat, atau suatu tindakan bijaksana; mampu mengambil keputusan terhadap situasi yang terbuka; serta tidak hanya mencetuskan gagasan, tetapi juga melaksanakannya.



Sedangkan ciri-ciri non-aptitude yaitu ciri-ciri yang lebih berkaitan dengan sikap atau perasaan, motivasi atau dorongan dari dalam untuk berbuat sesuatu : a) Rasa ingin tahu, peka dalam pengamatan dan rasa ingin meneliti sangat tinggi, sehingga mereka selalu memiliki dorongan yang besar untuk mengajukan banyak pertanyaan, memiliki pengamatan yang cukup mendalam. b) Bersifat imajinatif, kemampuan dalam hal-hal yang belum pernah maupun tidak pernah terjadi sebelumnya dengan menggunakan daya imajinasinya. Namun mereka dapat membedakan antara imajinasi dan kenyataan. c) Merasa tertantang oleh kemajemukan, memiliki dorongan untuk mengatasi masalah yang sulit dan lebih menantang d) Berani mengambil risiko, berani mengambil keputusan dengan beberapa resiko kemungkinan terburuk, tidak takut gagal atau mendapatkan kritikan, serta bersedia mengakui kekurangan dan kesalahannya. e) Sifat menghargai, mengerti hal yang lebih penting di dalam kehidupan, memiliki rasa penghargaan diri yang tinggi sehingga dapat menghargai pengarahan serta bimbingan dalam hidup. Rasa penghargaan yang tinggi pada diri juga



dapat memberikan



penghargaan yang bagus terhadap orang lain.



Gowan (1972) Mengelompokkan teori-teori kreativitas ke dalam tiga kategori, yaitu:



28



a. Kognitif, rasional, dan semantik ; b. faktor-faktor kepribadian dan lingkungan; c. kesehatan mental dan penyesuaian diri; d. psikonalitik dan neo-psikoanalitik; e. psikodelik yang menekankan aspek eksistensial dan non-rasional manusia.



Sementara itu, Mackler & Sontz (1970) menggolongkan teori kreativitas ke dalam enam kelompok, yaitu: psikoanalitik, asosianistik, Gestalt, eksistensial, interpesonal, dan ciri atau sifat (traits). Kreativitas dilandasi oleh proses tidak sadaran, hal itu merupakan maksud dari teori psikoanalitik. Teori asosiasi memandang kreativitas sebagai hasil dari proses aosisasi dan kombinasi antara elemen-elemen yang telah ada, sehingga menghasilkan sesuatu yang baru. Manifestasi dari proses tilikan individu terhadap lingkungannya secara holilstik dipandang oleh teori Gestalt. Dalam teori eksistensial mengemukakan bahwa kreativitas merupakan proses untuk melahirkan sesuatu yang baru melalui perjumpaan antara manusia dengan manusia, dan manusia dengan alam. Pada dasarnya, proses kreatif berlangsung sangat subyektif, misterius, dan personal. Meskipun proses kreatif mempunyai tahap-tahap tertentu, tidak mudah mengidentifikasi secara persis pada tahap manakah suatu proses kreatif seseorang sedang berada. Wallas mengemukakan bahwa proses kreatif melalui empat tahap, yaitu: persiapan, inkubasi, iluminasi, dan verifikasi. Sementara itu, Devito (1971) mengemukakan tahapan yang agak berbeda, yaitu: analisis manipulasi, impasse, Eureka dan verifikasi. Diantara tahap-tahap proses kreatif, apa yang dikemukakan oleh Wallas adalah yang diterima luas dewasa ini. Tahap persiapan adalah keadaan dimana individu mengumpulkan infomasi atau data guna memecahkan masalah, berbagai kemungkinan dipikirkan untuk pemecahan terhadap masalah yang dihadapinya. Pada tahap inkubasi, proses pemecahan masalah "dierami" dalam alam pra-sadar. individu seakan-akan melupakannya. Tahap inkubasi ini dapat berlangsung lama (berhari-hari atau bahkan bertahun-tahun) atau sebentar (beberapa menit atau beberapa jam), sampai timbul inspirasi atau gagasan untuk memecahkan masalah. Tahap ini disebut iluminasi, yaitu pada gagasan muncul untuk memecahkan masalah. Kohler melukiskan tahap ini dengan kata- kata "Aha, Erlebnis! atau 'Now, I see it!, yang kira-kira berarti: Oh, Iya! Pada tahap verifikasi, gagasan yang muncul tersebut dievaluasi secara kritis dan dihadapkan



29



pada realitas. Jika pada tahap persiapan, inkubasi, dan iluminasi proses berfikir divergen yang menonjol, maka dalam tahap verifikasi, yang menonjol adalah berfikir konvergen.26 Ciri-ciri kreativitas dapat dibedakan ke dalam ciri kognitif dan non-kognitif. Ke dalam ciri kognitif termasuk empat ciri berpikir kreatif, yaitu orisinalitas, fleksibilitas, kelancaran, dan elaborasi. Ke dalam ciri non-kognitif termasuk motivasi, sikap, dan kepribadian kreatif. Ciri-ciri nonkognitif sama pentingnya dengan ciri-ciri kognitif, karena tanpa ditunjang oleh kepribadian yang sesuai, kreativitas seseorang tidak dapat berkembang secara wajar. Misalnya, menurut tes berpikir kreatif, seseorang memiliki kemampuan berpikir orisinal, luwes, dan lancar. Namun ia pemalas dan mudah menyerah, maka kemampuan tersebut tidak akan berkembang. Definisi sederhana yang sering digunakan secara luas tentang kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru. Wujudnya adalah tindakan manusia. Melalui proses kreatif yang berlangsung dalam benak orang atau sekelompok orang, produkproduk kreatif tercipta. Kreativitas adalah kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan, dan orisinalitas dalam berpikir setelah kemampuan untuk mengelaborasi suatu gagasan. Kreativitas sebagai keseluruhan kepribadian merupakan hasil interaksi dengan lingkungannya. Lingkungan yang merupakan tempat individu berinteraksi itu dapat mendukung berkembangnya kreativitas, tetapi ada juga yang justru menghambat berkembangnya kreativitas individu. Kreativitas yang ada pada individu itu digunakan untuk menghadapi berbagai permasalahan yang ada ketika berinteraksi dengan lingkungannya dan mencari berbagai alternatif pemecahannya sehingga dapat tercapai penyesuaian diri secara adekuat. Rogers mendefinisikan kreativitas sebagai proses munculnya hasil-hasil baru ke dalam suatu tindakan. Hasil-hasil baru itu muncul dan sifat-sifat individu unik yang berinteraksi dengan individu lain, pengalaman, maupun keadaan hidupnya27



E. TEORI TENTANG PROSES KREATIVITAS a. Teori Wallas 26 Bibliografi Supriadi, Dedi. 1994. Kreativitas, Kebudayaan & Perkembangan Iptek. Bandung:Alvabet 27 Alli Imron, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Pustaka Jaya, 2007), h. 128



30



Teori tradisional yang dikemukakan Wallas hingga saat ini masih banyak dikutip tentang proses yakni ia mengatakan bahwa proses kreatif meliputi empat tahap; persiapan, inkubasi, iluminasi, dan verifikasi. Keempat proses ini akan dibahas dalam sub bab Tahapan-Tahapan Kreatifitas. b. Teori tentang Belahan Otak Kanan dan Kiri Setiap orang memiliki sisi yang lebih dominan antara tubuh bagian kanan atau bagian kiri, begitu pula dengan otak yang mereka gunakan. Pada umumnya orang lebih biasa menggunakan tangan kanan, yang dengan kata lain mereka lebih didominasi oleh otak kiri 28



Menurut Primadi Tabrani, ada beberapa tahap/tingkat kreasi, yakni pertama, persiapan yakni persiapan yang berhubungan dengan persiapan psikologis untuk menciptakan suasana nyaman atau favourable bagi proses kreasi. Kedua, pengumpulan bahan yakni ide-ide yang sudah ada siap digabungkan dengan bahan pembanding sehingga menjadi kalimat-kalimat konkret. ketiga, empati yakni setelah melakukan persiapan dalam diri, maka bahan-bahan yang telah ada kemudian digabungkan hingga kemudian sentuhan terakhir adalah rasa. Membuat produk kreatif mencapai puncaknya29 Namun dalam buku yang berbeda, Primadi Tabrani mengemukakan kembali ciri proses kreasi dengan lebih spesifik,7 yakni: 1. Ciri-ciri tahap ide: a. Tingkat I: persiapan b. Tingkat II: pengumpulan bahan c. Tingkat III: emphaty menuju pra-ide d. Tingkat IV: pengeraman pra-ide e. Tingkat V: penetasan ide



2.



Ciri-ciri tahap pelaksanaan



28 Utami Munadar, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat, hlm 20-21, hlm 37-39 29 Primadi Tabrani, Proses Kreasi-Gambar Anak-Proses Belajar, hal. 26



31



a. Tingkat VI: aspek luar pelaksanaan b. Tingkat VII: aspek integral pelaksanaan c. Tingkat VIII: tingkat Kreasi tinggi



Kreativitas dapat ditumbuh kembangkan melalui suatu proses yang terdiri dari beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya. Kreativitas secara umum dipengaruhi kemunculannya oleh adanya berbagai kemampuan yang dimiliki, sikap dan minat yang positif dan tinggi terhadap bidang pekerjaan yang ditekuni, serta kecakapan melaksanakan tugas-tugas. Kreativitas dapat terwujud membutuhkan adanya dorongan dalam diri individu (motivasi intrinsik) dan dorongan dari lingkungan (motivasi ekstrinsik). Seperti pendapat berikut ini: 1) Menurut Roger setiap individu memiliki kecenderungan atau dorongan dari dalam dirinya



untuk



berkreativitas,



mewujudkan



potensi,



megungkapkan



dan



mengaktifkan semua kapasitas yang dimilikinya. Dorongan ini merupakan motivasi primer untuk kreativitas ketika individu membentuk hubungan-hubungan baru dengan lingkungannya dalam upaya menjadi dirinya sepenuhnya. 2) Munandar (2009) mengemukakan bahwa lingkungan yang dapat mempengaruhi kreativitas individu dapat berupa lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Dapat diambil kesimpulan bahwa motivasi intrinsik hendaknya dibangun dalam diri individu sejak dini. Hal ini dapat dilakukan dengan memperkenalkan individu dengan kegiatan-kegiatan kreatif, dengan tujuan memunculkan rasa ingin tahu, dan untuk melakukan hal hal baru. Sedangkan untuk kondisi eksternal (dari lingkungan) secara konstruktif juga mendorong munculnya kreativitas. Kreativitas memang tidak dapat dipaksakan, tetapi harus dimungkinkan untuk tumbuh. Individu memerlukan kondisi untuk memupuk dan memungkinkan individu tersebut mengembangkan sendiri potensinya. Maka penting mengupayakan lingkungan (kondisi eksternal) yang dapat memupuk dorongan dalam diri individu untuk mengembangkan kreativitasnya.30 Di samping itu, Gardon dalam Joice and Weill, sebagaimana yang dikutip oleh E. Mulyasa dalam bukunya Menjadi Guru Profsional; Mencipakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan mengemukakan empat prinsip dasar sinetik yang menentang pandangan lama tentang kreativitas. Pertama, kreativitas merupakan sesuatu yang penting dalam kehidupan 30 Utami Munadar, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat, hlm 20-21, hlm 37-39



32



sehari-hari. Hampir semua manusia berhubungan dengan kreativitas, yang berkembang melalui seni, atau penemuan-penemuan baru. Gardon mengemukakan bahwa kreativitas merupakan bagian dari kehidupan kita sehari-hari dan berlangsung sepanjang hayat. Kreativitas dirancang untuk meningkatkan kapasitas pemecahan masalah, ekspresi, kreatif, empati, dan hubungan sosial. Ia juga menekankan bahwa ide-ide yang bermakna dapat ditingkatkan melalui aktivitas kreativ untuk memperkaya pemikiran. F. TAHAPAN KREATIVITAS Selanjutnya Tuska (dalam Rodhes, 1961) dalam bukunya Inventors and Inventions, mengemukakan bahwa kebiasaan mengamati dan berpikir kritis dengan mempertanyakan apapun yang ditemui akan membuka peluang seseorang untuk menjadi seorang yang kreatif. Kreativitas tidak sebatas pada karya yang berbasis seni dan budaya, namun juga bisa berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi, engineering dan ilmu telekomunikasi.31 Individu menerima begitu banyak cekokan dalam arti instruksi bagaimana melakukan sesuatu sehingga kebayakan dari individu kehilangan hampir setiap kesempatan untuk kreatif. Kemampuan kreatif seseorang sering begitu ditekan oleh lingkungan sehingga ia tidak dapat mengenali potensi sepenuhnya, apalagi mewujudkannya. Berpikir kreatif terbagi menjadi 4 tahapan (Wallas, dalam Solso, Maclin & Maclin, 2008), yaitu: 1. Preparasi Kebanyakan orang percaya bahwa kreativitas berawal dari sebuah ide, namun sesungguhnya ide tidak akan muncul apabila kemampuan intelektualnya tidak memadai. Jika individu menginginkan mampu menghasilkan ide-ide yang cemerlang, maka otak harus diisi dengan materi-materi yang mampu menunjang kemunculan ide-ide cemerlang. Tahapan preparasi ini sangatlah penting dan melibatkan usaha yang besar untuk belajar. 2.



Inkubasi Pada tahap ini, ide-ide yang mendasari munculnya solusi akan cenderung



meredup. Pemikiran maupun aktivitas secara jelas berhubungan dengan permasalahan yang sedang dihadapi akan cenderung menghilang, namun proses pemikiran alam bawah sadar yang terlibat kreatif justru sedang bekerja 3. Ilumninasi 31 Rochmat Aldy Purnomo, M.Si, Ekonomi Kreatif Pilar Pembangunan Indonesia (2016), hal. 8



33



Tahapan inkubasi yaitu menindaklanjuti proses yang terjadi pada tahap inkubasi, ide kreatif akan muncul secara tiba-tiba. Alhasil, hal-hal yang awalnya terlihat samar-samar menjadi jelas. 4. Verifikasi Apabila solusinya tidak memuaskan maka individu tersebut akan kembali lagi ke tahap awal proses berpikir kreatif, sedangkan ketika solusinya telah sesuai, maka solusi itu akan diterima oleh individu sebagaimana adanya atau memodifikasi solusi dasar yang ada sehingga benar-benar memenuhi kriteria yang diperlukan.



Terdapat beberapa hal uang menghambat kreativitas menurut Munandar ( 2009), diantaranya adalah: a) Evaluasi, merupakan salah satu hal yang penting, namun terkadang yang terjadi para pendidik kurang memahami waktu yang tepat dan yang tidak tepat. b) Hadiah (reward), hal ini dapat merobohkan kreativitas serta dapat merubah motivasi intrinsik pada diri anak. c) Persaingan (competition), terjadi ketika salah satu anak mengikuti suatu kompetisi dengan siswa lainnya, dimana nantinya yang terbaik mendapat hadiah d) Lingkungan yang membatasi, belajar dan kreativitas tidak dapat dikembangkan dengan suatu paksaan, jika hal ini terjadi maka akan sulit untuk dapat mengembangkan kreativitasnya.



Teori Ambang Spearman (1927) ,gagasan kreativitas secara eksplisit telah di sangkalnya. Semua bukti itu dia merasakan menunjukkan “bahwa tidak ada kekuatan kreatif khusus yang ada. Ketiganya proses pada awal bab ini di jelaskan, adalah generatif dari mental baru konten dan pengetahuan baru; dan tidak ada generasi kognitif lain yang mungkin dicapai dengan cara lain apa pun, bahkan bukan Shakespeare, Napoleon, dana Darwin digabung menjadi satu Itu yang biasanya dikaitkan dengan spesial operasi imajinatif atau inventif dapat dengan mudah diselesaikan menjadi edukasi berkorelasi dikombinasikan dengan reproduksi belaka.



Dari sudut pandang analitis ini, maka, kita harus meramalkan bahwa semua kekuatan kreatif — apakah itu dijuluki imajinasi atau tidak — akan di semua nilai melibatkan g ”(hlm. 187). Spearman mengutip beberapa karya yang bahkan lebih tua dari Hargreaves dari British



34



Journal of Psychological Monograph Supplement 1927, yang ditemukan besar korelasi antara tes dan kemampuan umum dan yang berikut: noda tinta, uji kelengkapan gratis, gambar yang belum selesai, dan cerita yang belum selesai. Dalam inkblot khusus ini tes, subyek memiliki empat menit untuk melihat noda tinta dan menuliskan semua benda terlihat di dalamnya. Perhatikan bahwa itu adalah tugas waktunya, tetapi tidak seperti tes berpikir figural divergen. Tes kelulusan gratis meminta peserta ujian untuk mengisi “celah yang tersisa di lorong- lorong prosa” kepada peserta ujian gambar yang belum selesai di katakan bahwa seorang seniman baru saja memulai gambar, telah meninggal kannya belum selesai; tuliskanlah semua hal yang Anda inginkan sisipkan ke dalam gambar jika Anda akan menyelesaikannya ”. Cerita yang belum selesai seperti berikut: seorang gadis kecil, setelah kunjungan pertamanya ke kebun binatang, punya mimpi yang sangat aneh. Dia memimpikan itu. . . ”. Pemeriksaan diberikan 20 menit untuk menulis cerita. Potensi kreatif dan kecerdasan mungkin tidak sepenuhnya independen. Pada setiap Perspektif umum saat ini adalah bahwa ada ambang batas kecerdasan (pada dasarnya, a level minimal) yang diperlukan untuk pencapaian kreatif. Mungkin lebih akurat merujuk pada ambang kecerdasan tradisional karena kecerdasan berarti banyak hal-hal untuk banyak orang yang berbeda Beberapa orang menyamakan kecerdasan prestasi akademik, dan yang lainnya menyamakannya dengan kemampuan atau kecerdasan verbal. Terlalu sering, anak-anak yang diberi informasi dengan baik dipandang cerdas. Dalam dan dari dirinya sendiri ini tidak begitu buruk, tetapi akibatnya adalah bahwa anak-anak yang kurang mendapat informasi tidak cerdas. Ini memang masalah, yang disebut bias pengalaman (Runco et al. 2006), untuk seringkali informasi diambil melalui pengalaman, dan dengan demikian mengasosiasikan kecerdasan dengan informasi mengarah langsung ke bias terhadap anak-anak yang mungkin mampu tetapi tidak memiliki pengalaman kritis32 Teori ambang batas menunjukkan bahwa ada tingkat kecerdasan minimum (ambang bawah) di mana orang tersebut tidak dapat berkreasi. Alih-alih menyimpulkan bahwa kreativitas dan kecerdasan adalah satu dan sama, atau bahwa kreativitas dan kecerdasan sama sekali berbeda, teori ambang menggambarkan kemungkinan itu terkait, tetapi hanya pada tingkat kemampuan tertentu. Salah satu implikasi penting dari ambang batas teori adalah bahwa kecerdasan diperlukan tetapi tidak cukup untuk pencapaian kreatif. Jadi, jika seseorang berada di bawah ambang batas, mereka tidak bisa berpikir sendiri cukup baik untuk



32 David Campbell, Ph.D., “ Mengembangkan Kreativitas”, Terj. A.M. Mangunhardjana, (Kanisius, 1 Jan 1989) hlm 18.



35



melakukan pekerjaan yang nyata secara kreatif. Di atas ambang batas, mereka memiliki potensi kreativitas, tetapi tidak ada jaminan. Mereka mungkin kreatif, tetapi mereka mungkin tidak33



F. ASPEK KREATIVITAS Weisberg (2006) mengemukakan tiga aspek dalam berpikir kreatif 34 a. Input : berupa stimulus-stimulus b. Process : berupa ordinary thinking. Berpikir kreatif menggunakan ordinary thinking. Ordinary thinking adalah aktifitas yang kompleks, terdiri atas komponen-komponen. Karakteristik ordinary thinking antara lain: 1. Pikiran manusia saling berhubungan dan memiliki stuktur. 2. Pikiran manusia menunjukkan continuity – kesinambungan dengan masa lalu. Pikiran melibatkan pengalaman masa lalu 3. Proses berpikir melibatkan proses bottom-up dan top-down. Namun lebih menekankan pada proses top-down, karena pikiran manusia sangat dipengaruhi oleh adanya pengetahuan yang dimilikinya. 4. Pikiran manusia sensitive terhadap kejadian-kejadian atau keadaan lingkungan. Peristiwa di luar diri dapat menyediakan informasi yang dapat mengubah pola piker dan tindakan. c. Outcome: berupa produk kreatif. Produk kreatif ini terdapat beberapa aspek yaitu35: 1. Produk kreatif bersifat baru secara subjektif. Sifat kebaruannya dilihat dari sesuatu yang belum pernah dibuat atau diketahui oleh seseorang, walaupun produk tersebut sudah ada sebelumnya (tanpa sepengetahuan orang tersebut). 2. Produk kreatif bersifat disengaja. Apabila produk tersebut dibuat melalui ketidaksengajaan, maka produk tersebut tidak dapat disebut produk kreatif. Kesengajaan terjadi ketika seseorang secara penuh berpikir untuk menghasilkan sebuah produk. 33 Mark A. Runco ( Oct 10, 2007) “Creativity. Research, Development, and Practice”. Academic Press. La Habra, CA 34 Fatmawiyati,Jati.2018.Telaah Kreativitas.Universitas Airlangga. Halaman 5 35 Fatmawiyati,Jati.2018.Telaah Kreativitas.Universitas Airlangga. Halaman 6



36



3.



Produk kreatif memiliki nilai (value)



Karakteristik individu yang kreatif menurut beberapa ahli diantaranya yaitu memiliki karakteristik sensitif terhadap masalah, kaya akan ide atau cenderung lancar dalam menghasilkan ide-ide memecahkan suatu permasalahan, memiliki fleksibilitas mental, memiliki pemikiran yang berbeda dibandingkan orang-orang pada umumnya, mampu untuk mendefinisikan ulang obyek atau konsep yang mungkin telah dikenal cukup lama, cenderung humoris, memiliki temperamen kompleks serta memiliki kapasitas menerima konflik dan ketegangan (Rhodes, 1961).



G. PEMBELAJARAN DIGITAL DALAM PENGEMBAGAN KREATIVITAS DAN INOVASI Kreativitas pada dasarnya merupakan kemampuan internal pada tataran ide, untuk menciptakan dan memunculkan gagasan baru. Ahli psikologi membuat kategori kreativitas yang berorientasi produk dan kreativitas yang berorientasi pada proses (Smith, 2005). Kreativitas yang berorientasi pada produk mempunyai asumsi bahwa kreativitas dimaknai sebagai produk hasil karya asli (original) dan berguna untuk memenuhi kebutuhan tertentu (Lederman & Vagt-Traore, 2004: p. 2)36. Kreativitas berorientasi proses mengacu pada proses mental yang melibatkan potensi kreatif seseorang untuk mengembangkan gagasan baru, pemecahan masalah dan aktualisasi diri (Lederman, & Vagt-Traore, 2004). Perspektif kreativitas berorientasi proses mungkin lebih relevan untuk dunia pendidikan. Terdapat dua asumsi yang mendasari pendekatan terhadap kreativitas dalam bidang pendidikan. Pertama, sebagaimana dikemukakan oleh Craft (2001) dan Bauer & Kauffman, (2006) kreativitas bersifat universal, tidak dimiliki hanya oleh segelintir individu yang hebat, tetapi sejatinya setiap orang mempunyai potensi kreatif. Ahli pendidikan mempunyai kepercayaan bahwa anak-anak secara natural merupakan insan



kreatif,



yang



mempunyai



dorongan



internal



untuk



mengembangkan



diri,



mengekspresikan dan menggunakan kapasitasnya, bersikap terbuka dan cenderung tertarik dengan hal-hal baru. Potensi alami ini dapat surut dan hilang apabila tidak dipeliharan dan dikembangkan melalui intervensi dan lingkungan yang kondusif (Feldman & Benjamin, 2006; Maslow 1996). Asumsi kedua adalah bahwa kreativitas 36 Suciati, " PENGEMBANGAN KREATIFITAS INOVATIF MELALUI PEMBELAJARAN DIGITAL ", Jurnal Pendidikan, Volume 19, Nomer 2, September 2018, 145-153



37



merupakan developmental construct, bersifat multidimensi dan dapat diajarkan dan dikembangkan menggunakan strategi pembelajaran tertentu (Fryer, 1996). Dalam hal ini peranan pendidik sangat penting dalam pengembangan kreativitas mahasiswa. Dalam



jaman



yang



cepat



berubah, kreativitas menjadi kapasitas dasar untuk



mempertahankan hidup dan meraih sukses di masa depan. Jackson (2006) membuat kesimpulan yang tepat bahwa pada jaman Renaisans, kreativitas terbatas dimiliki orang orang tertentu, tetapi pada jaman ini menjadi kebutuhan setiap orang untuk berhasil dalam hidup. Dengan demikian, pendidikan kreativitas bagi anak anak sejatinya adalah membekali mereka dengan kemampuan dasar untuk masa depan. dapat ditumbuhkembangkan melalui proses pembelajaran yang



Kreativitas anak didik dilandasi



kemampuan



mengelola proses belajar, memberi kebebasan kepada mahasiswa untuk berkreasi dan mengambil resiko untuk berhasil maupun gagal (Bauer & Kauffman, 2006; Craft, 2005). Dalam telaahnya tentang kreativitas, Robinson (NAACCE, 1999) mengemukakan 3 karakteristik kreativitas, mencakup imagination, purpose dan originality. Kreativitas bermula dari berpikir dalam tataran gagasan imaginer, dan gagasan imaginer ini mempunyai



tujuan



tertentu,



misalnya



untuk memecahkan



suatu



masalah



atau



menciptakan hal baru untuk meningkatkan kinerja, serta menghasilkan sesuatu, dapat berupa sistem, model, alat, yang bersifat original (asli, baru). Berdasarkan atribut ini kreativitas didefinisikan sebagai kegiatan imaginatif yang dilakukan untuk menghasilkan sesuatu yang original dan bernilai (Robinson, 1999). Kreativitas sering dihubungkan dengan inovasi, dan kedua istilah ini memang mempunyai keterkaitan makna.



Menurut



(Little, Onions & Friedrichsen, 1973), istilah ‘inovasi’ berasal dari Bahasa Latin ‘innovare’ yang berarti ‘memperbarui’ atau ‘mengubah’ menjadi sesuatu yang ‘baru’ (novus). Dalam praktek, makna ‘hal baru’ tersebut dapat dipersepsi berbeda-beda oleh penemu dan penggunanya (Moyle, 2010). Dalam tulisannya tentang inovasi pada sektor public, Mulgan dan Albury (2003) mendefinisikan esensi inovasi sebagai ‘gagasan atau ide baru yang membawa perubahan atau hasil’, atau lebih lengkapnya dijelaskan sebagai



kreasi



dan implementasi



proses,



produk,



layanan,



metode



baru



yang



menghasilkan perbaikan signifikan pada efisiensi, efektivitas dan kualitas. Bila dikaitkan dengan kreativitas, maka dapat disimpulkan bahwa kreativitas dan imaginasi merupakan benih-benih kemampuan untuk berinovasi. Spektrum kreativitas dan inovasi dalam penggunaan



teknologi



sangat



luas, mencakup tidak



saja pengembangan



kreativitas



mahasiswa sebagai hasil pendidikan, tetapi juga penggunaan TIK untuk mengkreasi model



38



dan modus pembelajaran kreatif, serta berbagai pengembangan materi pembelajaran yang menarik dan memotivasi mahasiswa, yang dikembangkan secara mandiri oleh guru, maupun



oleh



organisasi non-profit atau for-profit penyedia program dan materi



pembelajaran.



Pembelajaran digital dirancang untuk memberikan kesempatan bagi



mahasiswa mengembangkan



daya nalar



kritis



dan



pemecahan masalah,



melalui



kolaborasidan komunikasi dengan mahasiswa lain, melalui pemberian tugas-tugas dan penggunaan sumber informasi yang disiapkan oleh penyelenggara maupun sumber online terbuka untuk umum. Dalam skenario pembelajaran mahasiswa diarahkan untuk mengeksplorasi kreativitas, inovasi dan daya cipta. Pada satu sisi kemampuan dan keterampilan yang diperoleh memberi kontribusi pada tercapainya capaian belajar, tetapi lebih dari itu dapat membuka cakrawala wawasan dan minat peserta didik terhadap bidang lain yang tidak terpikirkan sebelumnya. Saat ini banyak ditemukan video karya mahasiswa sebagai hasil penugasan matakuliah, yang diunggah di YouTube, di antaranya dikemas dengan sangat baik. Produk-produk seperti ini memperkaya sumber belajar digital berbahasa Indonesia yang dapat diakses oleh umum. Kreativitas yang dikembangkan bukan saja dari peserta didik, tetapi juga dari pendidik. Berdasarkan pemahaman yang luas tentang berbagai model pembelajaran online dan berbagai sumber yang dapat dimanfaatkan



dalam



proses



pembelajaran digital,



pendidik



(guru,



dosen)



atau



penyelenggara program, harus kreatif dalam menyusun scenario proses pembelajaran peserta didik. Pendidik perlu mempunyai literasi informasi yang memadai, di antaranya: mempunyai pengetahuan dan keterampilan menggunakan LMS, komunikasi menggunakan internet, membuat program video sendiri menggunakan software yang tersedia, baik yang open source maupun yang berlisensi. Bahkan ada perguruan tinggi yang mahasiswanya meminta agar kuliah dosen direkam dalam bentuk video dan diunggah dalam blog dosen yang bersangkutan. Dalam hal ini dosen dapat kreatif membuat sendiri rekaman video ‘rumahan’ yang menggunakan software seperti video movie-maker, powtoon, tanpa memerlukan peralatan canggih, tetapi cukup efektif untuk membahas substansi pelajaran. Pendidikan di sekolah saat ini masih mengutamakan hasil belajar yang diukur melalui nilai ujian. Pengembangan kreativitas dan pemberian kesempatan kepada siswa untuk berinovasi masih terbatas, karena guru lebih mengutamakan untuk menyelesaikan pembahasan materi. Di samping itu, pemahaman guru tentang cara atau teknik untuk menghidupkan ketidaktersediaan



kreativitas



dan daya



sarana-prasarana



inovatif yang



siswa



menjadi



tidak



memadai, belum



penghambat.



lagi



Sahlberg (2009)



39



mengindentifikasi kemungkinan terjadinya ‘fear of failure’, kuatir gagal, yang dapat melemahkan kapasitas guru di sekolah dan mahasiswa untuk mengambil resiko, sehingga menghambat perkembangan kemampuan dan kesempatan untuk berkreasi dan berinovasi. Oleh sebab itu perlu ada toleransi apabila suatu implementasi ide atau gagasan baru tidak lancar, atau bahkan mengalami kegagalan. Berdasarkan penekanannya, definisi-definisi kreativitas dapat dibedakan ke dalam dimensi person, proses, produk, dan press. Rhodes (1961) menyebut keempat dimensi kreativitas tersebut sebagai "the Four P's of Creativity". Definisi kreativitas yang menekankan dimensi personal dikemukakan misalnya oleh Guilford (1950): "Creativity refers to the abilities that are characteristics of creative people". Definisi yang menekankan segi proses diajukan oleh Munandar (1977): "Creativity is a process that manifests itself in fluency, in flexibility as well in originality of thinking". Barron (1976) menekankan segi produk, yaitu: "the ability to bring something new into existence"; sementara Amabile (1983) mengemukakan, "Creativity can be regarded as the quality of products or responses judged to be creative by appropriate observers"37. Berdasarkan analisis faktor, Guilford menemukan bahwa ada lima sifat yang menjadi ciri kemampuan berfikir kreatif, yaitu: 1) Kelancaran (fluency), Kelancaran adalah kemampuan untuk menghasilkan banyak gagasan. 2) Keluwesan (flexibility), Keluwesan adalah kemampuan untuk mengemukakan bermacammacam pemecahan atau pendekatan terhadap masalah 3) Keaslian (originality), Orisinalitas adalah kemampuan untuk mencetuskan gagasan dengan cara-cara yang asli, tidak klise 4) Penguraian (elaboration), Elaborasi adalah kemampuan untuk menguraikan sesuatu secara terinci 5) Perumusan kembali (redefinition) Redefinisi adalah kemampuan untuk meninjau suatu persoalan berdasarkan perspektif yang berbeda dengan apa yang sudah diketahui oleh banyak orang. Gowan (1972) mengelompokkan teori-teori kreativitas ke dalam tiga kategori, yaitu: (1) kognitif, rasional, dan semantik; (2) faktor-faktor kepribadian dan lingkungan; (3) kesehatan



37



Miyarso Dwi Ajie, M.I.Kom, "Konsep Kreativitas", diakses dari



http://file.upi.edu/Direktori/FIP/PRODI._PERPUSTAKAAN_DAN_INFORMASI/MIYARSO_DWI_AJIE/Makalah_a.n_Miyarso_Dwiajie/ Perancangan%20dan%20Perencanaan%20Fasilitas%20Perpustakaan/HandOut_LM108_005_CreativityConcept_v03.pdf, pada tanggal 28 Oktober 2019 pukul 21:50



40



mental dan penyesuaian diri; (4) psikoanalitik dan neo-psikoanalitik; (dan 5) psikodelik yang menekankan aspek eksistensial dan non-rasional manusia. Sementara itu, Mackler & Sontz (1970) menggolongkan teori kreativitas ke dalam enam kelompok, yaitu: psikoanalitik, asosianistik, Gestalt, eksistensial, interpersonal, dan ciri atau sifat (traits). Teori psikoanalitik menganggap bahwa proses ketidaksadaran melandasi kreativitas. Kreativitas merupakan manifestasi dari psikopathologi. Teori asosiasi memandang kreativitas sebagai hasil dari proses asosiasi dan kombinasi antara elemen-elemen 



yang telah ada, sehingga menghasilkan sesuatu yang baru. Teori Gestalt memandang kreativitas sebagai manifestasi dari proses tilikan individu terhadap lingkungannya secara holistik. Teori eksistensial mengemukakan bahwa kreativitas merupakan proses untuk melahirkan sesuatu yang baru melalui perjumpaan antara manusia dengan manusia, dan manusia dengan alam. Sebagai penganut teori eksistensial, May (1980), misalnya berpendapat bahwa setiap perilaku kreatif selalu didahului oleh "perjumpaan" yang intens dan penuh kesadaran antara manusia dengan dunia sekitarnya.







Teori interpersonal menafsirkan kreativitas dalam konteks lingkungan sosial. Dengan menempatkan pencipta (kreator) sebagai inovator dan orang di sekeliling sebagai pihak yang mengakui hasil kreativitas, teori ini menekankan pentingnya nilai dan makna dari suatu karya kreatif. Nilai mengimplikasikan adanya pengakuan sosial. Teori sifat atau ciri memberikan tempat khusus kepada usaha untuk mengidentifikasi ciri-ciri atau karakteristik-karakteristik utamakreativitas. Guilford, termasuk ke dalam kelompok ini.



Selain itu terdapat tiga teori pengembangan kreasi yaitu: 1)Teori Psikoanalisa dari Sigmund Freud dan Carl Jung; 2) teori Humanistik dari Abraham Maslow dan Carl Rogers; dan 3) Teori Cziksentmihalyi yang banyak menekankan pada potensi alami (talent). Psikoanalisis menjelaskan bahwa kreativitas adalah cara yang menunjukkan kemampuan seseorang dalam mengatasi suatu masalah. Perilaku ini harus dibangun sejak dini agar sistem akan ditemukan sendiri. Sistem Sunarto / Jurnal Refleksi Edukatika 8 (2) (2018) 109 pemecahan yang ada pada pikiran, perasaan anak ini sering juga disebut Habitus (Pamadhi 2012).



41



Disamping itu Freud menjelaskan bahwa proses kreatif merupakan upaya tak sadar menuju sadar bahwa ide-ide yang tidak menyenangkan orang lain segera dapat diubahnya menjadi produktivitas kreatif dengan melepaskan ‘pertahanan’ ide yang lama. Misalnya: sesuatu yang sudah dianggap mapan dan mempunyai untuk besar selalu disadari merupakan pertahanan yang salah, semestinya tetap berjuang untuk menemukan hal yang baru (lsmail 2006: 97). Demikian pula pendapat Ernest Kris, bahwa mekanisme sebuah perkembangan yang beruntun (regresi) merupakan peralihan ke perilaku selalu tidak puas. Kepuasan yang ditemukan tidak saja berupa produk melainkan proses, sehingga haus akan penemuan yang baru. Dalam hal ini Carl Jung menekankan bahwa ketidaksadaran dapat memainkan peran kreativitas. Alam pikiran seseorang yang tidak disadari dibentuk oleh habitus (pada masa lalu yang selalu mendapatkan tekanan) menjadi suatu ketidaksadaran kolektif ini akhirnya akan menemukan teori, ide, dalam berkarya seni. Teori Humanistik yang dikemukakan oleh Maslow lebih menekankan kreativitas sebagai hasil kerja kejiwaan manusia; manusia yang sehat kreativitas selalu dapat hadir dalam posisi manapun dan tidak terbatas38. Perkembangan jiwa manusia pada usia lima tahun pertama akan memberikan tataran pertama dan berkembang secara hierarkhi berdasarkan kebutuhan manusia. Hal ini hampir sama dengan Carl Rogers, dijelaskan 3 kondisi dari pribadi yang kreatif dengan keterbukaan dimana pengalaman memberikan kemampuan bereksperiman atau untuk ‘bermain’ dengan konsep. Cziksentmihalyi memberikan keyakinan, jika seseorang mempunyai minat yang kuat (genetic predispotition) dan disertai usaha yang serius, maka kreativitas akan muncul dan berkembang terus.



BAB III PROSES PENCIPTAAN IDE KREATIF MENGGUNAKAN 7E



38



Sunarto.2018.PENGEMBANGAN KREATIVITAS-INOVATIF DALAM PENDIDIKAN SENI MELALUI PEMBELAJARAN



MUKIDI.Jurnal refleksi edukatika. halaman 109



42



A. Pengertian 7E Siklus belajar atau yang biasa disebut sebagai learning cycle merupakan suatu model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (student centered). Learning cycle merupakan serangkaian kegiatan (fase) yang disusum sedemikian rupa sehingga peserta didik dapat menguasai kompetensi-kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran dengan cara di mana mereka harus berperan aktif 39 . Dari pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa peserta didik menjadi pusat model pembelajaran learning cycle sehingga peserta didik secara aktif harus dapat menemukan konsep sendiri. Untuk mewujudkan hal tersebut, learning cycle terdiri atas tahapantahapan yang terorganisir sehingga pemahaman peserta didik terorganisir dengan baik. Pada mulanya model learning cycle hanya terdiri dari tiga fase, yaitu fase eksplorasi (exploration), fase pengenalan konsep (concept introduction), dan fase aplikasi konsep (concept aplication). Kemudian secara perkembangannya, learning cycle pun dikembangkan menjadi learning cycle 5 fase (learning cycle 5E). Pada learning cycle 5 fase ini, sebelum eksploration ditambahkan engagement dan ditambahkan pula tahap evaluation pada bagian akhir siklus. Pada model ini, masing-masing dari tahap concept



introduction dan concept



aplication



diistilahkan



menjadi explaination dan elaboration (Ngalimun, 2014). Sebagai latar berlakang dari penekanan di dalam transfer belajar dan pentingnya memunculkan pemahaman awal, model 5E kembali dikembangkan menjadi model 7E. Perubahan yang terjadi pada tahapan 5E menjadi 7E terjadi pada fase Engage, di mana dalam fase ini berubah menjadi dua, yaitu Elicit dan Engage, sedangkan pada fase Elaborate dan Evaluate menjadi tiga tahapan,



yaitu Elaborate, Evaluate,



dan Extend (Eisenkraft,



2003).



Perubahan



tahapan learning cycle dari 5E menjadi 7E ditunjukkan pada Gambar berikut ini:



39



Ngalimun. 2014. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressinso.



43



Gambar Perubahan Tahapan Learning Cycle 5E menjadi 7E40 (Sumber: Eisenkraft, 2003) Dalam tulisannya yang berjudul “Expanding the 5E Model”, Eisenkraft menjelaskan kegiatan setiap tahapan learning cycle 7E sebagai Elicit, Engage, Explore, Explain, Elaborate, Evaluate, dan Extend.



a) Elicit Elicit merupakan tahapan awal dari pembelajaran learning cycle 7E untuk mengungkap pemahaman awal peserta didik. Berdasarkan penelitian di bidang kognitif sains, pemahaman awal merupakan komponen yang penting dalam proses pembelajaran. Penelitian ini juga menyatakan bahwa peserta didik lebih mahir menerapkan konsep dibanding peserta didik lain, (Bransford et.al. dalam Eisenkraft, 2003). Dalam tahap ini terdapat kegiatan penggalian pengetahuan awal peserta didik, di mana kegiatan ini sama dengan gagasan Piaget yang menyatakan bahwa ilmu pengetahuan dibangun dalam pikiran seorang anak dengan kegiatan asimilasi dan akomodasi sesuai dengan skema yang dimilikinya41. Dengan demikian pengetahuan awal yang



40



41



Eisenkraft, A. (2003). Expanding the 5E model. The Sciences Teacher 70 (6). 56-59.



Dewi, Sri Ratna. 2012. Pengaruh Model Siklus Belajar 7E Terhadap Pemahaman Konsep dan Keterampilan Proses Siswa SMA Negeri 1 Sawan. Universitas Pendidikan Ganesha. Artikel Tesis (online).



44



dimiliki peserta didik akan lebih berguna jika dimunculkan sebelum proses pembelajaran dimulai. Tahapan elicit dilaksanakan dengan memberikan peserta didik beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan konsep-konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari. Melalui pertanyaan-pertanyaan tersebut peserta didik dirangsang untuk mengungkapkan konsepsi dan pengetahuan yang telah diketahui sebelumnya melalui jawaban yang mereka berikan. Dengan demikian secara tidak langsung guru dapat mengukur kemampuan yang dimiliki peserta didik serta ada atau tidaknya kekeliruan dalam pemahaman konsep. Pada poin ini, tidak perlu sampai pada tahap kesimpulan atau penutup. Peranan guru adalah menimbulkan pemahaman awal peserta didik melalui pertanyaan-pertanyaan tanpa membuat peserta didik menganggap guru akan memberitahukan jawaban yang benar. Jadi dapat disimpukan bahwa tahapan ini dilakukan untuk menimbulkan pengetahuan awal peserta didik dengan memberikan pertanyaan tanpa memberikan suatu pembenaran atas jawaban yang diberikan.



b) Engage Pada tahapan engage, guru berusaha untuk memusatkan perhatian peserta didik, merangsang kemampuan berpikir peserta didik serta membangkitkan minat dan motivasi peserta didik terhadap konsep yang akan diajarkan. Dengan cara menghadapkan peserta didik dengan suatu fenomena yang bertentangan dengan kognitif, peserta didik dimotivasi untuk mengetahui lebih banyak materi yang akan diajarkan. Dalam tahapan ini peserta didik dilibatkan dalam kegiatan demonstrasi, diskusi, membaca, atau aktivitas lain yang digunakan untuk membuka pengetahuan peserta didik dan mengembangkan rasa keingintahuan peserta didik. Dengan demikian kemampuan berpikir peserta didik akan terdorong untuk memberikan respon dengan mengakses pengetahuan awal yang telah dimilikinya. Pada tahapan ini peserta didik juga diajarkan untuk berhipotesis yaitu menyusun jawaban sementara dari masalah yang akan mereka diskusikan atau praktikan.



c) Explore Dalam tahap explore ini, merupakan tahap kesempatan bagi para peserta didik untuk



45



memperoleh pengetahuan dengan pengalaman langsung yang berhubungan dengan konsep yang akan dipelajari (Imaniyah dkk., 2015). Peserta didik berkesempatan untuk bekerjasama dalam kelompok-kelompok kecil tanpa pengajaran langsung dari guru. Selain itu, peserta didik diberikan kesempatan untuk mengamati, merekam data, mengisolasi variabel, desain dan rencana percobaan, membuat grafik, menginterpretasikan hasil, mengembangkan hipotesis, dan mengatur temuan mereka. Guru dapat menyusun pertanyaan, menyarankan pendekatan, memberikan umpan balik, dan menilai pemahaman.



d) Explain Pada tahap ini peserta didik diperkenalkan pada konsep, hukum dan teori baru. Peserta didik



menyimpulkan



dan



mengemukakan



hasil



dari



temuannya



pada



tahap explore dengan kalimat atau pemikiran sendiri, meminta bukti dan klarifikasi atas penjelasan-penjelasan peserta didik, dan saling mendengar secara kritis penjelasan antar peserta didik dan guru. Guru mengenalkan peserta didik pada beberapa kosa kata ilmiah, dan memberikan pertanyaan untuk merangsang peserta didik agar menggunakan istilah ilmiah untuk menjelaskan hasil eksplorasi.



e) Elaborate Pada tahap elaborate, peserta didik berpikir lebih mendalam tentang hal yang mereka pelajari dan menerapkan pada kasus yang berbeda. Mereka menguji gagasan dengan rincian dan mengeksplorasi bahkan menambahkan koneksi, dan menerapkan pemahaman konsepnya melalui kegiatan-kegiatan seperti problem solving. Sehingga dapat dikatakan bahwa pada tahapan ini peserta didik menerapkan konsep dan keterampilan yang telah dipelajari dalam situasi baru atau konteks yang berbeda. Pada fase ini, guru memberikan permasalahan yang terkait dengan materi yang telah diajarkan untuk dipecahkan oleh peserta didik. Dengan demikian, peserta didik akan dapat belajar secara bermakna, karena telah dapat menerapkan atau mengaplikasikan konsep yang baru dipelajarinya dalam situasi yang baru.



f) Evaluate



46



Evaluate adalah tahap evaluasi dari hasil pembelajaran yang telah dilakukan. Para peserta didik dievaluasi pemahaman dan keterampilannya dalam tahap ini. Guru diharapkan secara terus menerus dapat mengobservasi dan memperhatikan peserta didik terhadap kemampuan dan keterampilannya untuk menilai tingkat pengetahuan dan/atau kemampuannya, kemudian melihat perubahan pemikiran peserta didik terhadap pemikiran awalnya. Selain itu guru dapat mengamati pengetahuan atau pemahaman peserta didik dalam menerapkan konsep baru. Guru berusaha memancing kembali ide-ide, pengetahuan atau keterampilan peserta didik yang telah mereka pelajari sekaligus mengadakan assesment mengenai keberhasilan peserta didik dalam memahami konsep.



g) Extend Extend adalah tahapan pembelajaran learning cycle 7E yang bertujuan untuk membuat para peserta didik berpikir, mencari, menemukan dan menjelaskan contoh penerapan konsep yang telah dipelajari, kegiatan ini juga dapat merangsang peserta didik untuk mencari hubungan konsep yang dipelajari dengan konsep lain yang sudah atau belum dipelajari42. Pada tahap extend guru membimbing peserta didik untuk menerapkan pengetahuan yang telah didapat pada konteks baru yang dapat dilakukan dengan cara mengaitkan materi yang telah dipelajari dengan materi selanjutnya atau materi sebelumnya.



Pengalaman



belajar



yang



diperoleh



peserta



didik



dalam



tiap



tahap



Model pembelajaran learning cycle 7E lebih menekankan pada learning by doing, dengan mangadakan kontak atau interaksi langsung dengan objek yang dipelajari maka peserta didik akan mengalami pembelajaran menyenangkan (joyfull learning) yang berdampak pada informasi yang didapat lebih mudah diingat dan dimaknai. Learning cycle 7E, melalui implementasi model pembelajarannya, juga memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengaitkan konsep-konsep yang sudah dipahami dengan konsep-konsep yang akan dipelajari sehingga terjadi proses belajar bermakna (Dewi, 2012). 42



Imaniyah, dkk. Pengaruh Model Pembelajaran Learning Cycle 7E Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa SMA. Jurnal Penelitian & Pengembangan Pendidikan Fisika, volume 1, nomor 1, Juni 2015



47



Ketujuh tahapan di atas adalah hal-hal yang harus dilakukan guru dan peserta didik untuk menerapkan model pembelajaran learning cycle 7E pada pembelajaran di kelas. Guru dan peserta didik mempunyai peran masing-masing dalam setiap kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan tahapan dari learning cycle 7E. Kelebihan model pembelajaran learning cycle yaitu: a) meningkatkan motivasi belajar karena peserta didik dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran. b) membantu mengembangkan sikap ilmiah peserta didik. c) pembelajaran menjadi lebih bermakna



Sedangkan kelemahan model pembelajaran learning cycle yaitu: a) efektifitas pembelajaran rendah jika guru kurang menguasai materi dan langkahlangkah pembelajaran. b) menuntut kesungguhan dan kreatifitas guru dalam merancang dan melaksanakan proses pembelajaran. c) memerlukan pengelolaan kelas yang lebih terencana dan terorganisasi. d) dalam menyusun rencana dan melaksanakan pembelajaran, memerlukan waktu dan tenaga yang lebih banyak. (Ngalimun, 2014).



Sehingga dari penjelasan tersebut, model pembelajaran learning cycle 7E merupakan model pembelajaran student centered dengan mengadopsi prinsip konstruktivisme yang terdiri rangkaian tahap-tahap kegiatan (fase) yaitu tahap elicit, engage, explore, explain, elaborate, evaluate, dan extend, yang diorganisasi sedemikian rupa sehingga peserta didik dapat menguasai kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran dengan jalan berperan aktif.



B. Memahami tentang ide kreatif dan inovatif



Adakah orang yang malas tetapi kreatif? Adakah orang yang semangatnya setengah setengah namun bisa menghasilkan terobosan kreatif yang sukses? Hampir tidak pernah



48



terjadi. Karena orang kreatif di dunia ini adalah orang yang berkemauan keras untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Kesuksesan yang mereka impikan pasti diperjuangkan. Mereka menemukan ide kreatif setelah mereka bekerja keras dan mencoba segala hal di lapangan. Mereka kreatif sebab memperjuangkan sesuatu yang mereka anggap sangat bernilai dan berharga. Setiap manusia terlahir memiliki kreativitas, karena itu kita pun termasuk makhluk kreatif. Kita semua bisa menciptakan sesuatu yang berbeda dan kita juga bisa menciptakan sesuatu yang baru. Kreativitas adalah bagaimana kita menggunakan apa yang sudah dianugerahkan Sang Pencipta kepada kita. Menurut Michele Shea “Kreativitas adalah sesuatu yang tampaknya belum muncul atau ada sebelumnya. Anda harus menemukannya dan menciptakannya menjadi sesuatu yang ada, dan itu adalah kondisi berteman dengan Sang Pencipta.”43 Bukankah tujuan hidup kita adalah mewujudkan tujuan hidup? Semua manusia diciptakan ke dunia ini pasti mempunyai peran, fungsi dan tujuan tersendiri. Kita diberikan nikmat yang jumlahnya tak terhingga tidak lain adalah agar kita berperan sebaik mungkin dan agar kita mewujudkan tujuan. Setiap manusia pasti memiliki kecerdasan, bisa berupa kecerdasan intelektual, kecerdasan spiritual, kecerdasan emosional, kecerdasan verbal, dan lain sebagainya. Kita sebagai manusia juga memiliki bakat, kelebihan dan keistimewaan khusus tersendiri. Dan kita harus mengasah keistimewaan tersebut agar tercipta suatu keunggulan. Tetapi itu saja belm ckup bagi perubahan hidup kita jika kita tidak kreatif. Kita dituntut bukan hanya sekedar pintar, tetapi lebih dari pintar. Bakat, keistimewaan, kekuatan, ilmu, ijazah bahkan gelar yang kita miliki belum cukup jika kita tidak kreatif



43



Kertamukti, Rama. 2017. Stratei Kreatif dalam Periklanan: Konsep Pesan, Media, Branding, Anggaran. Depok: Rajawali Pers



49



Sumber : https://news.koropak.co.id/6561/kreativitas-merupakan-kata-kunci-memenangkanpersaingan



Pertanyaanya adalah bagaimana caranya agar dari dalam diri kita muncul kreativitas? Syarat apa yang harus dilakukan untuk menggunakan kreativitas yang ada di dalam diri kita? Orang yang kreatif ketika menghadapi sebuah masalah atau persoalan akan berpikir bahwa perubahan diri yang harus dilakukan dalam dirinya adalah tanggung jawabnya sendiri. Berbeda dengan orang yang tidak menggunakan kreativitasnya. Ketika menghadapi masalah, orang tersebut lebih sering menuduh dan menyalahkan orang lain, setelah merasa puas menyalahkan orang lain kemudian pasrah dengan kenyataan. Kehebatan seseorang yang mempunyai bakat, kecerdasan, keistimewaan dan lingkungan yang mendukung tidak akan banyak berguna bagi perubahan diri jika yang dilakukan hanya, menyalahkan, menuduh, dan pasrah akan keadaan. Bisa saja ada orang yang berbuat salah kepada kita, dan mungkin keadaan membuat kita kurang beruntung. Tetapi, untuk menciptakan hidup yang lebih baik dari sebelumnya, kita harus berubah.44 Ada lima proses kreatif menurut Deporter dan Mike Hernacki (2002:300) yaitu: 1. Persiapan, mendefinisikan masalah, tujuan atau tantangan. 2. Inkubasi, mencerna fakta - fakta dan mengolahnya dalam pikiran. 3. Iluminasi, mendesak ke permukaan, gagasan - gagasan bermunculan.



44



Latuconsina, Hudaya. 2017. Kreativitas Pendobrak Belenggu Mengantarkan Diri Menjadi Insan Kreatif. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama



50



4. Verifikasi, memastikan apakah solusi itu efektif. 5. Aplikasi, mengambil langkah - langkah untuk menindaklanjuti solusi itu. Proses kreatif tersebut tentu tidak akan dapat berjalan tanpa dibarengi dengan pengetahuan yang didapat melalui membaca, berbahasa, dan aspek - aspek lain. Oleh karena itu kita dituntut untuk dapat mengembangkan danmelatih pola pikir untuk lebih kreatif.45 A. Roe dalam Frinces (2004) menyatakan bahwa syarat - syarat orang yang kreatif antara lain: a. Keterbukaan terhadap pengalaman (opennes to experience). b. Pengamatan melihat dengan cara yang biasa dilakukan (observance seeing



things



in unusual ways). c. Keinginan (curiosity) Toleransi terhadap ambiguitas (tolerance of apporites). d. Kemandirian dalam penilaian, pikiran dan tindakan (independence in judgement, thought and action) e. Memerlukan dan menerima otonomi (needing and assuming autonomy). f. Kepercayaan terhadap diri sendiri (self-relience). g. Tidak sedang tunduk pada pengawasan kelompok (not being subject to group standart and control). h. Ketersediaan untuk mengambil resiko yang diperhitungkan (willing to take calculated risks).46 Bagaimana cara menghadapi kegagalan bagi orang kreatif? Ketika hal tersebut terjadi, sebenarnya orang kreatif mempunyai reaksi yang tidak beda dengan kebanyakan orang. Yang membuatnya berbeda adalah mereka terus bangkit agar menemukan peluang beserta celah untuk meraih kemajuan. Menurut penulis buku - buku leadership terkenal yaitu Jhon



45



B., Uno, Hamzah, Prof., Dr., M. Pd. Mohamad, Nurdin, S. Pd., M.Si. 2015. Belajar dengan Pendekatan A.L.L.K.E.M. Jakarta: PT Bumi Aksara 46



Hadiyati, Ernani. 2011. Kreativitas dan Inovasi Berpengaruh Terhadap Kewirausahaan Usaha Kecil. Vol. 13. No. 1 (hlm. 11)



51



Maxwell (2000), hal itu disebut “forward failing” kegagalan maju. Dan menurut Jhon Maxwell, ciri - ciri kegagalan maju diantaranya adalah: 1. Mereka merebut tanggung jawab. 2. Mereka mengambil pelajaran dari kesalahan atau masallah. 3. Mereka memiliki pemahaman hidup bahwa kegagalan adalah bagian dari langkah maju (konsekuensi). 4. Mereka mempertahankan sikap positif yang membangun. 5. Mereka melawan asumsi kuno yang menyesatkan tentang kegagalan. 6. Mereka mengambil risiko baru atau melakukan lagi dan terus melakukan. 7. Mereka memiliki pemahaman bahwa ada sesuatu yang tidak bekerja sesuai dengan yang seharusnya ketika terjadi konsekuensi yang tidak sesuai dengan



apa



yang kita inginkan. 8. Merekam memiliki daya tahan yang tinggi. Intinya, orang kreatif selalu mengambil keputusan untuk selalu berubah dan berkembang, walaupun terkadang harus diam atau mengalah terlebih dulu sebagai strategi. Tentu berbeda dengan kebanyakan orang yang terlalu lama mengambil keputusan dan jalan atau bahkan diam di tempat, yang kemudian memutuskan untuk mundur dan kalah sehingga kenyataan semakin mudah mengalahkan mereka. Lalu apa bedanya Kreatif dan Inovatif? Ada yang mengatakan bahwa kreativitas adalah berbicara tentang ide atau gagasan yang dimana ide itu adalah ide yang unik dan berbeda ataupun baru, dan jika dipraktkkan dapat memberi hasil yang lebih baik. Seperti lebih efektif, lebih hebat, dan lebih efisien. Sedangkan Inovasi adalah berbicara tentang bagaimana cara ide itu diterapkan atau digunakan melalui sebuah proses, kerja sama, distribusi, dan seterusnya sampai tercapai. Inovasi yang hebat selalu berasal dari ide - ide yang kreatif. Saat seseorang memikirkan idenya di alam pikiran kemudian menulisnya di atas kertas, itu termasuk kedalam kreativitas. Ketika ide itu dirundingkan, disetujui, dijalankan, dikreasikan, dan didistribusikan sampai menjadi sebuah sistem yang menghasilkan, inilah yang disebut sebagai Inovasi Manusia bisa hebat karena tiga hal:



52



1. Karena ditunjuk Tuhan langsung untuk sebuah misi besar, seperti para



Nabi



atau orang - orang yang khusus. 2. Melalui pengasahan bakat, kecerdasan, keistimewaan dan kehebatan yang dipunya. Seperti banyak para penemu, ilmuwan, profesional dan yang lainnya. 3. Melalui panggilan jiwa untuk merespons keadaan atau kewajiban dari luar, seperti pemimpin revolusi, pengusaha, birokrat, dan yag lainnya.



Adapun karakteristik inovasi yang dapat memengaruhi cepat atau lambatnya penerimaan inovasi, antara lain adalah: 1. Keuntungan relatif, yaitu sejauh mana inovasi dianggap menguntungkan bagi penerimanya. 2. Kompatibel (compatibility) ialah tingkat kesesuaian inovasi dengan nilai (values), pengalaman yang sudah lalu, dan kebutuhan dan penerima. 3. Kompleksitas (complexity) ialah tingkat kesusahan untuk memahami dan memakai inovasi bagi penerima. 4. Trialibilitas (trialability) ialah dapat dicoba atau setidaknya suatu inovasi oleh penerima. 5. Dapat diamati (observability) ialah mudah tidaknya diamati suatu hasil inovasi. Lalu dimanakah peran Kreativitas dan Inovasi? entah manusia jenis apapun, Kita tetap akan membutuhkan dan memerlukan kreativitas beserta inovasi. Meskipun punya kemampuan dan kecerdasan sekelas Edison atau pun keistimewaan B.J Habibie, kita harus tetap kreatif. Karena jalan menuju cita - cita kita tidak akan semulus dan semudah itu. Jika kita ditakdirkan hebat karena panggilan jiwa. Sudah jelas kreativitas dan inovasi kita menjadi kunci utamanya. Kreativitas dan Inovasi bukan hanya kunci untuk beraktualisasi diri atau mengeluarkan kehebatan yang terpendam, tapi juga menjadi senjata untuk berlomba di mana pun dan tingkat mana pun, apalagi di tingkat global, seperti sekarang.



53



Jadi, bisa kita ketahui bahwa jika kita mempunyai kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru, maka kita akan dapat memprosesnya menjadi sebuah inovasi yang pastinya akan memberikan perubahan ke dalam diri kita sendiri ataupun ke lingkungan disekitar kita. Semakin berkembangnya zaman, semakin ketat pula persaingan dalam segala bidang. Maka dari itu, kreativitas dan inovasi sangat diperlukan dizaman sekarang ini. Dengan memiliki kreativitas dan inovasi, kita dapat membuat dan menghasilkan sesuatu yang berbeda juga akan membawakan perubahan dan akan berpotensi menjadi yang terdepan. Kreatif dan Inovasi memang berada di domain yang sama, tetapi berbeda maksud. Dapat dilihat bahwa kreatif adalah langkah pertama untuk menuju inovasi yang terdiri dari beberapa tahap. Kreativitas berhubungan dengan produksi pembaruan, dan perubahan ide yang bermanfaat, sedangkan Inovasi berhubungan dengan pengaplikasian ide yang bermanfaat tersebut. Setelah membaca penjelasan diatas, tentu kita jadi mengerti betapa pentingnya Kreatif dan Inovasi dan keterkaitan diantara kedua hal tersebut. Jadi, fokuslah dengan perubahan diri, dan selalu bersemangat untuk menghadapi segala tantangan yang ada.



C.Proses Berpikir Kreatif dan Inovatif Kreatif dan inovatif bukanlah hal yang mutlak, tetapi dapat berkembang seiring berjalannya waktu. Hal ini tentu menjadi kabar baik, mengingat banyaknya orang yang belum mengenali serta menemukan potensi dirinya. Salah satu cara untuk menggali potensi diri ialah melalui pendidikan. Ibarat api, pendidikan menjadi wadah untuk menyalahkan api semangat dan api kreativitas47. Tetapi, terkadang untuk merealisasikan berbagai potensi yang dimiliki tidak berjalan dengan mulus, tidak mudah dan juga murah. Tentunya, diperlukan sebuah pengorbanan. Untuk membantu merealisasikan berbagai potensi diri, tentunya harus dapat berpikir kreatif, dan untuk berpikir kreatif tentunya memerlukan proses. Ada proses berpikir kreatif yang disebut dengan CPS (Creative Problem Solving), yang terdiri dari tiga (3)



47



Latuconsina, Hudaya. 2014. Pendidikan Kreatif. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.



54



langkah utama, yaitu : memahami masalah, membangun ide dan merencanakan tindakan48. 1.



Memahami masalah, meliputi tahap menemukan tujuan, data-data, atau fakta-fakta yang menjadi target pertanyaan.



2.



Membangun ide, meliputi ide-ide untuk menjawab masalah



3.



Merencanakan tindakan, meliputi pemilihan ide yang tepat dan merealisasikannya untuk memecahkan masalah.



Kreatif dan Inovatif juga sangat erat kaitannya dengan pola pikir manusia. Tingkat kreativitas seseorang sangat bergantung pada pola pikirnya sendiri. Ada dua (2) jenis pola pikir, yaitu pola pikir tetap dan pola pikir berkembang49 : 1.



Pola Pikir Tetap Orang-orang dengan pola pikir tetap, menganut kepercayaan bahwa mereka memiliki batasan sejak mereka lahir, dengan kemampuan yang telah dikondisikan. Mereka percaya bahwa hal tersebut tidak dapat banyak dikembangkan. Bagi mereka, belajar sesuatu yang baru adalah hal yang memungkinkan, namun tetap tidak dapat mengubah kepandaian dasar kita. Dan melatih kemampuan baru itu memungkinkan, namun kemampuan alami kita yang menentukan. Mereka pada akhirnya hanya melakukan apa yang mereka bisa. Mereka tidak melakukan sesuatu yang belum mereka coba dan dirasa sulit. Mereka sangat menghindari resiko yang dapat ditimbulkan dari melakukan atau belajar hal yang baru, karena mereka takut terlihat jelek, melakukan kesalahan, ataupun kegagalan. Mereka berkembang semata-mata demi karena adanya suatu perkembangan, bukan untuk harga dirinya sendiri.



2.



48



49



Pola Pikir Berkembang



Tatag Yuli Eko Siswono, Proses Berpikir Kreatif Siswa dalam Memecahkan dan Mengajukan Masalah Matematika, Vol. 15 No. 1 (2008) Schroeder, Bernhard. 2017. Simply Brilliant. Jakarta : Elex Media Komputindo.



55



Orang-orang yang memiliki pola pikir berkembang percaya bahwa kepandaian diri itu ada untuk menjadi fondasi bagi pengembangan diri di masa yang akan datang. Mereka tidak takut untuk mengambil resiko dengan belajar dan mencoba hal-hal yang baru. Mereka percaya bahwa sedikit orang yang dapat melakukan sesuatu dengan baik tanpa latihan, namun ada banyak orang yang sama baiknya atau bahkan lebih baik dalam melakukan sesuatu dengan banyak latihan dan praktek. Sebagai hasilnya, orang-orang yang memiliki pola pikir berkembang akan terus mencoba dan bereksperimen dengan hal-hal baru, melakukan kesalahan, dan memperbaikinya. Mereka menolak untuk gagal. Saat mereka kebingungan, mereka akan mencoba lagi, memperkuat usaha, dan berproses ke arah yang lebih tinggi.



Dapat kita lihat bersama, dari pemaparan tentang pola pikir di atas, kita tahu bahwa untuk merealisasikan potensi yang ada, kita harus memiliki pola pikir berkembang. Berikut adalah beberapa tips untuk mengubah pola pikir, dari pola pikir tetap, menjadi pola pikir berkembang : 



Akui dan terima ketidaksempurnaan, Jadikan kelemahan dalam diri anda sebagai kekuataun, berhentilah untuk menutupi kekurangan yang anda miliki. Cobalah untuk ikhlas dan mengembangkan potensi diri.







Melihat tantangan sebagai kesempatan, Nikmati setiap kesempatan yang ada untuk mengembangkan diri, belajarlah cara gagal yang baik, yaitu dengan terus mencari kesempatan untuk mengembangkan diri.







Mencoba cara belajar yang berbeda, Cobalah untuk mencoba cara belajar yang berbeda, apa yang membuat orang lain berhasil, belum tentu sama dengan apa yang membuat diri kita berhasil.







“Kegagalan”



menjadi



“Pembelajaran”,



Kegagalan



adalah



sebuah



keberhasilan yang tertunda, maka dari itu, ubahlah ganti kata kegagalan menjadi pembelajaran. 



Berhenti



mengharap



pengakuan dari orang lain.



pengakuan,



Utamakan



pembelajaran



dibanding



56







Hargai proses daripada hasil, Nikmati proses yang anda jalani, jangan terburu-buru, percayalah bahwa anda akan mendapatkan hasil yang setimpal.







Mementingkan perkembangan dibanding kecepatan, Waktu untuk mencapai kesuksesan setiap orang itu berbeda, jangan terpaku pada waktu, fokuslah pada perkembangan diri.







Pandang kritik sebagai hal positif, Kritik sangat berperan penting dalam pengembangan diri, terimalah dan pelajari kritik yang anda dapat.







Rendah hati, Hindari sikap sombong, dan hindari mencari-cari pengakuan dari orang lain.







Mengambil resiko, Dalam setiap pembelajaran, pasti terdapat resiko. Janganlah takut untuk mengambil resiko.







Miliki pendirian, Setelah menanamkan pola pikir berkembang, Anda harus konsisten dan memiliki pendirian.



Setelah kita berhasil mengubah pola pikir tetap menjadi pola pikir berkembang, ada beberapa hal dan sikap yang harus kita terapkan untuk merealisasikan potensi dalam diri50.  Rumuskan masalah, untuk menyelesaikan, terlebih dahulu kita harus merumuskan masalah apa yang ingin kita selesaikan  Bergembira, lupakan hal-hal yang membuat anda sedih, fokus kepada hal yang membuat anda senang, hal ini sangat berguna untuk meningkatkan mood.  Mencari sumber ide, Anda dapat melihat sumber ide dari banyak media, termasuk media sosial seperti instagram, pinterest, dll.  Arahkan pikiran pada tujuan, Fokuskan diri anda pada tujuan yang ingin anda capai, agar tidak melenceng dari tujuan awal anda.



50



Foster, Jack. 1996. How to Get Ideas. San Fransisco : Berrett-Koehler.



57



 Dapatkan masukan, Mintalah kritik atau masukan yang membangun dari orang-orang sekitar anda, hal ini dapat membantu untuk pengembangan diri ke arah yang lebih baik  Berani, untuk merealisasikan potensi dalam diri, kita harus berani. Berani memulai, dan juga berani mengambil resiko yang ada.  Kumpulkan informasi, Carilah informasi sebanyak mungkin. Perlu diingat, carolah dari sumber informasi yang valid dan terpercaya.  Wujudkan ide dengan tindakan nyata, setelah hal-hal di atas sudah Anda lakukan, wujudkanlah ide anda dengan tindakan yang nyata, agar dapat terealisasi dan masalah anda dapat terpechkan. D.Proses Penciptaan Ide Kreatif dan Inovatif Banyak dari psikolog berbicara mengenai kreativitas, di mana manusia diajar sejak lahir untuk menyelesaikan tugas-tugas tertentu. Kreativitas hanyalah suatu tingkat dimana seseorang dapat memikirkan pendekatan-pendekatan yang berbeda dan lebih efektif. Kunci kreativitas adalah mengetahui bagaimana cara menghasilkan gagasan-gagasan baru. Meskipun demikian, terdapat banyak sekali yang terlibat daripada hanya duduk-duduk menunggu inspirasi muncul. Kreativitas adalah suatu proses yang sangat “pribadi” yang dapat terdorong atau terhambat oleh sikap-sikap manajemen. ⸻ Eugene Raudsepp



Mengembangkan Gagasan Salah satu faktor penting dalam kehidupan di masa sekarang ini adalah gagasan. Bisnis, ilmu dan pemerintahan tak lepas dari semua gagasan yang mereka peroleh. Walau demikian, dalam setiap organisasi, kreativitas harus datang dari atas. Para eksekutif manajemen puncak dan menengah harus mampu memberikan contoh. Katakanlah seorang eksekutif itu sendiri tidak terlalu pandai dalam membuat gagasan, paling tidak ia harus memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang proses-proses kreatif yang cukup sehingga tidak menghambat berbagai jenis pikiran yang baru dan bervariasi di dalam organisasinya. Penelitian menunjukkan adanya empat sifat utama yang membuat seseorang kreatif, yaitu:



58







kepekaan masalah







aliran gagasan







keaslian







Fleksibilitas



Dari beberapa eksperimen terlihat bahwa keempat sifat ini bisa diperoleh atau dikembangkan ke suatu tingkat dalam setiap individu. Tentu saja, hal ini bukan berarti seseorang yang dinilai ‘kurang’ dalam menggunakan kemampuan imajinasinya dapat secara instan menjadi seorang yang sangat kreatif. Tetapi, melalui penerapan, apa yang telah dia miliki dapat menjadi pembelajaran yang lebih banyak. Di sisi lain, orang yang secara alami kreatif dapat belajar untuk meningkatkan sifat kreatifnya yang sudah tinggi menjadi lebih tinggi melalui banyak pengalaman. Aliran Gagasan Aliran gagasan sangat tergantung kepada kebiasaan mental pribadi. Aliran gagasan adalah suatu sifat yang dapat dikembangkan atau diperbaiki oleh hampir setiap orang yang dengan sadar akan menerapkannya kepada dirinya sendiri. Istilah ini dapat diartikan sebagai seseorang yang dapat mengumpulkan sejumlah besar permasalahan alternatif terhadap suatu masalah tertentu dalam waktu tertentu. Nilainya terletak pada kenyataan bahwa makin banyak gagasan yang kita miliki, makin besar kesempatan untuk menemukan suatu pemecahan yang dapat digunakan; makin banyak peluang untuk menghindari cara-cara lama dalam mengerjakan segala sesuatu. Berikut ini beberapa teknik yang umum digunakan untuk membantu pembinaan aliran: 1. membuat catatan 2. menggunakan waktu Anda agar kreatif 3. tentukan batas waktu 4. berikan kuota untuk diri Anda sendiri



Menggali dan Memperbaiki Gagasan-Gagasan Produk Baru



59



TAHAP I: Persiapan Membuat kriteria dan mengenali peluang peluang TAHAP II: Penciptaan Mengenali konsep-konsep



TAHAP III: Evaluasi/Kualifikasi Menjembatani kesenjangan antara gagasan-gagasan dan komersialisasi TAHAP IV: Komersialisasi Membawa produk atau jasa ke pasar



Bekerja Dengan Kreatif Salah satu cara terbaik untuk merencanakan strategi-strategi jangka panjang adalah mendorong kreativitas di seluruh perusahaan sepantasnya. Orang yang betul-betul kreatif akan bersedia untuk menghabiskan berjam-jam kerja tambahan untuk mencari suatu gagasan. Sebaliknya, jika seseorang mengeluhkan tambahan komitmen dengan waktu, maka ia tidak termasuk ke dalam kelompok tersebut. Kreativitas bukanlah kegiatan sehari-hari. Seorang yang kreatif mungkin akan menghabiskan berminggu-minggu tanpa gagasan ketika suatu kejadian yang sepenuhnya tidak berhubungan akan merangsang suatu gagasan. Katalis bagi gagasan kreatif mungkin berupa membaca sebuha artikel atau berbicara kepada seorang teman. Meningkatkan Kreativitas 1. Evaluasi di bidang-bidang di mana risiko menjadi faktor dalam pertumbuhan. 2. Amati kebijakan perusahaan yang berhubungan dengan kesepakatan pengungkapan prapenemuan. 3. Buat sarana perusahaan jangka panjang untuk bidang-bidang pertumbuhan internal, dan biayai bidang-bidang ini berdasarkan industri yang padu. 4. Menghitung peluang investasi dalam kegiatan-kegiatan baru dengan konsep-konsep



60



yang melibatkan nilai waktu dari uang seperti nilai sekarang, laju kembali internal, atau indeks keuntungan. 5. Diperlukan



perusahaan



yang



berorientasi



kepada



pertumbuhan



untuk



mempertahankan perspektifnya. 6. Kreativitas sesungguhnya tercipta melalui kelompok yang seimbang antara para doktor, ilmuwan, insimyur, teknisi, dan orang-orang yang berasal dari sekolah kejuruan. 7. Perusahaan mengenali orang-orang yang paling dapat dipasarkan dari apa yang mereka miliki, dan segala sesuatu yang mereka lakukan untuk mempertahankan mereka. Kreativitas atau proses kreatif sesungguhnya dapat menjadi suatu kegiatan yang berkesinambungan pada semua tingkat organisasi. Sebagian besar pakar sepakat bahwa aspek yang paling penting dalam memimpin seorang individu kreatif adalah pengawasan yang baik; karena itu, hubungannya dengan atasan langsung adalah sesuatu yang paling penting.51



F.Apa Itu Inovasi? Biasanya kata “inovasi” menimbulkan kesan penemuan, sebuah alat teknis baru, atau mungkin sesuatu yang secara konvensional bersifat ilmiah. Namun sebenarnya, inovasi sendiri merujuk kepada proses gagasan, pemecahan masalah, atau peluang baru. Gagasangagasan untuk melakukan reorganisasi, mengurangi biaya, menggunakan system anggaran baru, memperbaiki komunikasi, atau merakit produk dalam tim-tim juga merupakan inovasi. Dalam beberapa hal, inovasi seolah-olah dianggap berhubungan dengan produk atau jasa baru. Padahal kenyataannya lebih dari itu, inovasi dapat berhubungan dengan peralatan, tata letak, pabrik, organisasi baru, dan fungsi-fungsi lain.52



G. Konsep Inovasi 51



52



Timpe, A. Dale. 1991. Kreativitas. Jakarta: Elex Media Komputindo. Rahayu, Amy Y.S. 2013. Manajemen Perubahan dan Inovasi. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.



61



Perubahan dan inovasi merupakan sebuah fenomena yang tumpang tindih sehingga diperlukan adanya kejelasan definisi di antara keduanya. Osborne & Brown (2005) menyatakan bahwa, inovasi merupakan representasi dari ketidakberlanjutan kondisi di masa yang lalu. Ketidakberlanjutan ini menjadi karakteristik yang membedakan inovasi dari perubahan karena perubahan memprentasikan sebuah pecahan dari konfigurasi pelayanan sebelum atau pada saat tersebut dan atau kemampuan profesionalnya. Lalu, inovasi adalah pengenalan terhadap elemen baru ke dalam pelayanan organisasi dalam bentuk sebuah pengetahuan baru, manajemen atau keterampilan proses yang baru. H. Proses Inovatif a) Langkah pertama, adalah konsep gagasan. b) Langkah kedua, lebih banyak orang yang terlibat ketika gagasan tersebut dibahas dan dikaji. c) Langkah ketiga, dimulai ketika gagasan tersebut diumumkan dan setiap orang memahami sifat dan ruang lingkupnya. d) Langkah keempat dan terakhir, meliputi pengambilan dan penerapan gagasan tersebut. Inovatif adalah memiliki sifat-sifat keterbaruan layakmya sebuah inovasi. Untuk menjadi inovatif, kita harus memandang dinamika organisasi dengan sudut pandang yang baru. Apa yang disebut baru ini kadangkala memerlukan sudut pandang di luar kebiasaan yang semula digunakan oleh organisasi. Untuk mencapai sebuah langkah inovasi dalam organisasi, ada empat macam langkah, yaitu: 1. Envision Pada langkah ini diajarkan bagaimana menggunakan data dengan lebih fleksibel. Tujuannya adalah untuk meghasilkan perspektif baru terhadap fakta dan angka harian, juga untuk mengkesplorasi hubungan dan pola di antara mereka yang (mungkin) membuka pintu terhdapa pandangan yang benar-benar revolusioner. 2. Enable



62



Di sini organisasi output dari langkah pertama, bertujuan untuk membumikan pandangannya sehingga apapun masalah yang ada solusi dapat dilihat. 3. Explosion Pendekatan brainstorming tradisional pada langkah inovasi ini dimulai, memungkinkan yang telah diidentifikasikan sebelumnya digali untuk ide-ide yang mungkin efektif. 4. Empower Tool Langkah finalisasi, ide yang benar-benar bagus dilengkapi dengan kapabilitas yang diperlukan untuk menjalankan ide tersebut. Di tahap ini kita mulai membuat ide menjadi kenyataan dengan mendefinisikan kapabilitas yang diperlukan untuk membuat mereka berhasil. Berdasarkan hasil analisis secara keseluruhan dapat diketahui bahwa terdapat keterkaitan antara kreativitas dan inovasi terhadap pemasaran kewirausahaan. Kenyataan tersebut dapat membuktikan bahwa keberhasilan perusahaan dalam mengembangkan pasar dipengaruhi oleh kemampuan para pemilik usaha dalam melakukan kreativitas dan inovasi.53



53



Hadiyati, Ernani. 2012. “Kreativitas dan Inovasi Pengaruhnya terhadap Pemasaran Kewirausahaan pada Usaha Kecil” Volume 1 (hlm. 149).



63



BAB IV BRAND DAN LOGO



A. Definisi Brand Menurut Para Ahli 



Kotler (2009)54



Menurutnya, pengertian branding adalah pemberian nama, istilah, tanda, symbol, rancangan atau kombinasi dari ke semua elemen, yang dibuat bertujuan untuk mengidentifikasi barang atau jasa atau kelompok penjual dan untuk membedakan dari barang atau jasa pesaing lain. 



Landa (2006)55



Menurut Landa, branding bukanlah sebuah merek atau nama dari sebuah jasa atau produk. Namun, semuanya berkaitan dengan hal – hal yang kasat mata dari sebuah merek mulai dari nama dagang, logo ciri visual, citra, kredibilitas, karakter, kesan, presepsi dan anggapan yang ada di benak konsumen perusahaan tersebut. Brand Merupakan merek yang biasanya tertera di dalam sebuah produk atau jasa56, misalnya kita bisa mengambil contoh minuman isotonic Coca – Cola, jasa transportasi seperti GoJek dan beragam jenis produk atau jasa dengan berbagai merek mereka. Mengapa pada era saat ini sebuah perusahaan cenderung memberikan brand kepada setiap produk mereka? Hal ini dikarenakan fungsi brand yang mampu menunjang kinerja pemasaran sebuah produk. Brand dibuat agar sebuah produk atau jasa mampu ditelaah dan diketahui perbedaannya dengan produk atau jasa lain yang bergerak dibidang yang sama. Peran Marketing harus mampu membuat sebuah produk dipandang dikhalayak ramai.  54



Rustan (2009 : 6)57



Kotler, Philip. “Manajemen Pemasaran”. Edisi 13. Jakarta: Erlangga. Diakses Jumat 01 November 2019.



55



Landa, Robin. (2006). Designing Brand Experiences. Thomson Delmar Learning. Diakses Jumat, 01 November 2019. 56



Dr. Dra. Ulani Yunus, dkk. “Advertising & Branding”. 2017. Hal. 158. Edu Pustaka. Diakses Jumat, 01 November 2019. 57



Rustan, Surianto. (2009). Mendesain Logo. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.



64



Merupakan penyingkatan dari logotype. Muncul pada tahun 1973 dan sekarang lebih popular dengan istilah logo. Logo dapat digolongkan menjadi elemen apa saja, seperti: tulisan, logogram, gambar, ilustrasi dan lain lain. Namun, public sekarang lebih mengenal bahwa Logo merupakan elemen yang hanya terdiri dari elemen gambar / symbol pada identitas visual. 



Sularko, dkk (2008 : 13)58



Dalam buku “How Do They Think,” mengemukakan bahwa logo atau corporate identity atau brand identity adalah sebuah tanda yang secara langsung tidak menjual, tetapi memberi suatu identitas yang pada akhirnya sebagai alat pemasaran yang signifikan, bahwa logo mampu membantu membedakan suatu produk atau jasa dari kompetitornya. Suatu logo diperoleh maknanya dari suatu kualitas yang disimbolkan, melalui pendekatan budaya perusahaan (corporate culture),penempatan posisi (positioning) historis atau aspirasi perusahaan, apa yang diartikan atau dimaksudkan adalah penting daripada seperti apa rupanya. Penekanannya pada makna di luar atau dibalik wujud logo itu. Secara keseluruhan logo merupakan instrumen rasa harga diri dan nilai-nilainya mampu mewujudkan citra positif dan dapat dipercaya. Logo Merupakan perwakilan atau wajah dari suatu perusahaan untuk mendapatkan efek yang positif terhadap citra perusahaan secara keseluruhan. Untuk itu dalam menentukan atau merancang sebuah logo memerlukan adanya suatu perencanaan yang baik, karena salah satu identitas perusahaan seperti logo dapat melakukan transformasi citra yang menakjubkan dan mempengaruhi cara pandang keseluruhan khalayak mengenai perusahaan.



B. Sejarah Perkembangan Brand dan Logo di Dunia59



58



Sularko. 2008. How Do They Think.



59



Rustan, Surianto. (2009). Mendesain Logo. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.



65







Dimulai dengan penciptaan identitas pertama SPQR atau merupakan singkatan dari “Senātus Populusque Rōmānus” yang merupakan arti dari Senat dan Rakyat Roma yang diterapkan pada koin, literature politik, legal, sejarah, monument dan lain lain (27 SM – 476)







Identifikasi kepemilikan dengan membubuhkan lambing kerjaan Inggris pada setiap benda – benda inventaris atau sampai dengan roti. (Abad 13)







Seniman mulai mecantumkan identitasnya pada setiap karyanya, contohnya adalah stonemason. Lambing yang dibuat oleh tukang bangunan pada setiap dinding gereja, kastil, jembatan dan lain – lain untuk menandai hasil karyanya. (Abad 14)







Pada zaman percetakan muncul printer mark’s yang berfungsi melindungi karya dari pembajakan. Symbol – symbol ini yang kemudian berkembangan menjadi suatu karya. (Sekitar tahun 1439).







Batavia dinyatakan sebagai pusat perdagangan Belanda oleh Jan Pieterszoon Coen melalui VOC atau Serikat Dagang Belanda membubuhkan semua bangunan serta inventaris dengan monogram VOC. (Tahun 1619)







Semua porselen berkualitas tinggi dibubuhkan cap oleh Raja Louis XV, di Vincennes, Perancis. Cap yang terdiri dari symbol nama dirinya, tahun produksi, siapa pelukisnya dan siapa pelapis emasnya.







Bass & Co Brewery menjadi trademark pertama di dunia dengan bentuk segitiga merah pada produknya yang membuat produk ini menjadi lebih mudah dikenali Dan diingat di Inggris. Bahkan dilukiskan oleh Edouard Manet dalam salah satu karyanya tahun 1882. Bahkan logo itu juga dilukiskan dalam 40 lukisan Picasso di periode kubisme – nya sekitar tahun 1914. (Tahun 1875)



66







James Walter Thompson menerbitkan ‘The J. Walter Thompson Blue Book’, menjadi buku pertama yang mengulas tentang brand. Tak hanya itu, namun ia memperkenalkan periklanan. Hingga pada tahun 1864 agensi periklanan JWT didirikan dan kini menjadi salah satu perusahaan periklanan terbesar di dunia (Tahun 1880 – an)







Frank Mason Robinson mendesain logo Coca – Cola menggunakan huruf tuisan yang dominan di Amerika pada saat itu. (Tahun 1885)







Procter & Gamble atau P&G menggunakan trademark secara konsisten serta menggunakan penelitian internal untuk menciptakan produk – produk baru serta melakukan research market guna mengetahui keinginan dan kebutuhan pelanggan (Awal Abad 19)







Peter Behrens memperkenalkan identitas baru perusahaan dengan mendesain produk ber-trademark untuk perusahaan elektronik Jerman yaitu AEG. Tak hanya itu, trademark ini juga diaplikasikan dalam semua karya produk periklanannya. Oleh karena itu ia dijuluki sebagai Indutrial Dessigner pertama dalam sejarah.







Trademark yang bersifat Iconic sebagai hasil dari bentuk huruf Black Letter Schrift atau Gothic yang tebal (1884 – 1948).







Lukisan Lawrence Carmichael Earle ‘The Ducth Boy’ digunakan sebagai trademark pada perusahaan The National Lead Company tahun 1922. (Sampai tahun 1930-an).







Perusahaan bukan periklanan yang mulai membuat identitas perusahaan mereka. Landor Associates didirikan oleh Walter Landor dan menjadi salah satu firma pembuat identitas terbesar di Amerika (Tahun 1941).







Logo Lucky Strike yang masih eksis sampai saat ini merupakan hasil karya dari seorang Industrial Designer yaitu Raymond Loewry (Tahun 1943).







J. Gordon Lippincott mempopulerkan istilah Cooperate Identity bersama Walter P. Margulies membangun perusahaan konsultan yang sekarang dikenal dengan Lippincott. (Tahun 1943).







Tingkat kepopuleran Televisi sejalan dengan perkembangan ekonomi dunia, melalui TV mampu mengalahkan media radio dan media cetak. Tone juga menjadi salah satu faktor perubahannya, tak hanya menonjolkan keunggulan produk semata, Namun,



67



menciptakan brand image. 



Logo IBM, UPS, ABC dan banyak lagi merupakan desain seorang Paul Rand, dengan desain yang simple mengutamakan kesederhanaan bentuk. (1914 – 1996).







Logo yang simple dan elegan milik Chermayeff & Geismar mennjadi model bagi



banyak logo pada tahun 1960an dan sesudahnya. 



Logo huruf Avant Garder, iklan, editorial dan packaging merupakan hasil karya Herb Lubalin yang terkenal pada tahun 60an.







Picture mark paa logo Nike adalah hasil karya seorang pelajar desain grafis yang bekerja di kantor Phil Knight, pendiri Nike. Bernama Carolyn Davidson, awalnya dibayar 35 dollar hingga saat ini menjadi brand besar. (1971).







Komunikasi Massa membuat orang semakin peduli pada desain dunia, diciptakan buku salah satunya adalah Arts Directors Annual yang berisi karya – karya desain seluruh dunia untuk dapat diapresiasi. (Tahun 80an).







Logo AT&T menjadi logo yang paling diingat oleh orang kala itu diciptakan oleh beberapa desainer grafis yang multitalented, contohnya adalah Saul Bass. ( Tahun 1983)







Logo I Love New York menjadi yang begitu popular sehngga banyak ditiru oleh masyarakat merupakan hasil karya dari Milton Glaser untuk New York State Departement Of Commerce.







Identitas lambang Canada lebih dari sekedar lambang dan bendera negara. Hal ini juga banyak dilakukan oleh negara – negara lain (Tahun 1980).







Komputer pribadi berkembang di masyarakat mengubah pola kerja diberbagai



68



bidang. Orang menjadi terdorong untuk melakukan segala sesuatunya sendiri (tahun 90an). Bahkan hal itu tetap berlangsung hingga saat ini C. Fungsi Brand dan Logo Dunia bisnis sedang berkembang seiring dengan perkembangan nya zaman, Banyak perusahaan-perusahaan baru yang muncul dengan brand-brand mereka yang menarik. Hal ini membuat persaingan antar perusahaan menjadi semakin ketat. Agar brand semakin dikenal pelaku bisnis membuat adanya identitas brand yang dapat berupa media visual, suara, slogan-slogan dan lain-lain. Identitas brand menjadi suatu alat sebuah perusahaan untuk mengenalkan dan menerangkan suatu produk kepada para konsumen nya. Brand dan logo merupakan dua unsur identitas brand. Brand merupakan suatu hal yang penting dalam menggambarkan atau mengenalkan suatu produknya. Selanjutnya, brand bisa menjadi sarana dan alat yang efekitif untuk mengkomunikasikan produknya. Brand sendiri dibuat dan digunakan untuk membedakan produknya dari brand product yang lain. Selain efektif dalam mengkomunikasikan produknya brand sendiri berguna memposisikan citra brand (Brand Image). Sehingga brand menjadi sangat penting dan berfungsi sebagai ‘tombol’ untuk mengaktifkan citra brand (brand image) di pikiran konsumen. Logo, unsur visual yang ada dalam membuat sebuah brand. Unsur visual dalam logo ini ikut memainkan peran penting dalam membangun sebuah brand. Sebagai unsur visual seharusnya logo lebih mudah dikenali daripada tulisan. Penggunaan gambar untuk logo akan memudahkan orang untuk mengingat gambar karena pada dasarnya, manusia diciptakan untuk lebih mudah mengingat sebuah gambar atau simbol dalam mengenali sesuatu. Tidak diragukan lagi bahwa logo menjadi peran komunikasi yang dapat berdampak pada citra sebuah brand dan penyadaran pada sebuah brand. Sehingga logo menjadi salah satu peran dalam strategi untuk pemasaran. Namun, Shimp (2003) juga menambahkan bahwa strategi yang baik dalam mendesain sebuah logo perusahaan lebih baik memilih desain yang tidak terlalu rumit tapi juga tidak terlalu simple. Menurut Glenn Walters (1974), faktor lingkungan dan personal dapat menjadi awal terbentuk nya citra brand, karena faktor tersebut dapat mempengaruhi persepsi



69



seseorang. Faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi adalah atribut-atribut yang ada pada suatu produk yang dibuat oleh produsen. Sedangkan faktor personal yang dapat mempengaruhi adalah pengalaman yang didapatkan konsumen, suasana hati konsumen, kebutuhan serta motivasi konsumen Menurut Timmerman dalam Noble (1999), faktor dalam membentuk citra merek terdiri dari dua faktor, yaitu faktor fisik dan faktor psikologis. Faktor fisik berupa karakteristik yang ada pada merek, misalnya desain kemasan, desain logo, nama brand, fungsi dan kegunaan dari produk. Faktor psikologis berupa emosi, kepercayaan, nilai, kepribadian yang dianggap konsumen dapat menggambarkan produk dari merek tersebut.60 Melihat dari segi konstruksi nya, logo terbagi menjadi tiga jenis, yaitu: 



Picture mark dan letter mark



Elemen gambar dan tulisan saling terpisah, namun tetap dalam satu kesatuan. 



Picture mark sekaligus letter mark Elemen gambar dan tulisan saling berbaur sehingga tidak bisa dibedakan mana gambar dan mana tulisan.







Letter mark saja



Hanya terdapat elemen tulisan saja.



Selain Logo, Brand juga memiliki kriteria untuk membuat nama brand yang bagus, antara lain (Shimp, 2003): 



Membedakan merek dari penawaran kompetitif



Nama brand harus memiliki identitas yang unik yang membedakan nya dengan kompetitor. 



Menggambarkan atribut dari brand



Nama merek yang mengesankan adalah nama merek yang secara eksplisit 60



Yenata, Sany Tifani. 2014, Pengaruh Tingkat Ketertarikan Pada Desain Logo Dan Nama Merek Terhadap Brand Image (Studi Eksplanatif Mengenai Pengaruh Tingkat Ketertarikan pada Desain Logo dan Nama Merek terhadap Brand Image Zupparella). Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi. Hal 1-12.



70



mengandung atribut dalam konteks suatu kategori produk. Sehingga nama merek dapat lebih mudah diingat oleh konsumen. Namun, nama merek yang berkesan juga mampu menjadi bumerang karena nama merek yang bagus tetapi tidak sesuai dengan manfaat dari merek tersebut, maka akan dinilai buruk pula. 



Memiliki korelasi dengan unsur merek lainnya guna mencapai kecocokan dengan citra merek yang diinginkan.



Nama merek yang baik, harus didukung pula dengan kebutuhan unsur merek lainnya, seperti penggunaan kemasan, logo dan lainnya. Kemasan dan bentuk logo yang sesuai dengan nama merek akan lebih meningkatkan citra merek di mata konsumen. 



Mudah diingat dan diucapkan.



Nama merek yang mudah diingat dan diucapkan berguna dalam memfasilitasi daya ingat dan pengucapan nya. Pemilihan nama yang dekat dengan konsumen akan lebih mudah diingat dan dapat menjadi citra yang konkret bagi konsumen.61



Brand adalah kunci untuk berubah, dan untuk pertumbuhan. Brand dengan tujuan yang jelas dan kuat menarik akan mendorong orang-orang untuk tertarik pada apa yang perusahaan brandingkan.62 Banyak perusahaan yang berkompetensi membuat produk yang kreatif dan inovatif. Di dalam perkembangan nya dibutuhkan stragtegi marketing untuk meningkatkan penjualan produk dengan menggunakan logo. Logo adalah salah satu yang efektif diidentifikasi dan diingat oleh banyak orang. Desain logo dan brand memiliki pengaruh dalam membentuk citra brand (brand image) dan menarik perhatian konsumen atau mendapatkan pengakuan dari masyarakat atas suatu produk atau perusahaan.. Logo dan brand dijadikan sebagai bentuk pesan yang ingin disampaikan oleh perusahaan, maka perusahaan menggunakan simbol sebagai bentuk 61



Shrimp, Terence A. 2003, Periklanan Promosi dan Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran



Terpadu. Jakarta: Erlangga 62



Best Global Brands, https://www.interbrand.com/best-brands/best-global-brands/2019/, Diakses pada 01 Okrober 2019.



71



penanda adanya brand produk yang dijual oleh perusahaan. Sulit memang untuk membuat logo yang memiliki karakteristik unik dan berbeda dengan competitor lain. Juga mudah untuk menarik perhatian, mudah dimengerti, dan diingat oleh konsumen untuk waktu yang lama. Rekomendasi yang paling bagus ialah untuk membuat logo dan brand dibutuhkan kreatifitas dan inovasi disesuaikan untuk bisnis yang dinamis, rekrutmen, dan tujuan tiap perusahaan. Salah



satu



cara



yang



dapat



dilakukan



oleh



perusahaan.



Contohnya



:



menyelenggarakan kontes atau kompetisi internasional dengan memenangkan hadiah yang menarik untuk desain dan logo yang sesuai dengan kualifikasi dan identifikasi yang di butuhkan oleh perusahaan. Ini dapat meningkatkan inovasi dan menambah alternatif untuk seleksi desain logo nya. Jika perusahaan mau konsumen nya sadar akan brand nya, lalu mereka harus membuat logo yang efektif dengan menggunakan media graphik yang berkembang dengan cepat. Tipe graphic media yang dapat digunakan seperti, kartun, photography, atau komik yang sedang popular. Dan untuk menyebarkan logo dan brand dengan cepat ke dunia perusahaan dapat menggunakan sosial media seperti, instagram, facebook, twitter, dan lain-lain.63



D. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan desain logo dan merek dagang atau brand



63



Bunga Indah Bayunitri, Savitri Putri. 2015, “the effectiveness of visualization the logo toward



brand awarenes”.



72



1. Elemen Desain Elemen desain adalah satu hal yang terpenting dalam desain grafis. Elemen adalah dasar dari desain. Elemen-elemen desain terdiri atas 6 hal yaitu garis, bentuk, tekstur, ruang, ukuran, dan warna. 



Garis Garis adalah sebuah unsur desain yang menghubungkan antara satu titik dengan titik lainnya sehingga tergambar lah sebuah garis dengan bentuk lengkung atau lurus. Garis dapat membuat keteraturan, mengarahkan pandangan dan memberikan kesan gerak serta memiliki karakter tertentu. Penggunaan garis dapat diaplikasikan dalam pembuatan grafik atau bagan.







Bentuk



Bentuk adalah seperangkat garis yang ditempatkan berdekatan, memiliki diameter, tinggi dan lebar. Ini merupakan objek 2 dimensi. Berdasarkan sifatnya, bentuk



dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu huruf, simbol, dan bentuk nyata. Selain itu bentuk dapat digunakan sebagai perantara sebuah ide.



73







Tekstur



Tekstur merupakan sebuah visualisasi dari permukaan yang dapat dinilai dengan cara dilihat atau diraba. Pada praktik nya, tekstur sering dikategorikan sebagai corak dari suatu permukaan benda. Tekstur dapat menambah dimensi dan kekayaan sebuah layout, menegaskan dan membawa ke dalam sebuah rasa atau emosi tertentu. 



Ruang



Ruang adalah jarak yang memisahkan antar sesuatu. Biasanya digunakan untuk memisahkan atau menyatukan elemen-elemen layout. Ruang berfungsi sebagai tempat istirahat bagi mata. Dalam bentuk fisik nya, ruang digolongkan menjadi dua unsur, yaitu objek dan latar belakang. 



Ukuran



Ukuran adalah seberapa besar atau kecil sesuatu hal. Perbandingan ukuran satu bentuk terhadap bentuk lainnya. Penggunaan elemen dapat menciptakan kontras dan penekan pada objek desain, sehingga orang akan tahu sisi menarik atau menonjol dari desain itu dan melihat nya terlebih dahulu.  



Warna



Warna merupakan media paling akhir yang terpenting dalam komunikasi simbolik. Nyata nya, warna dibagi ke dalam dua bagian, yaitu warna yang timbul karena sinar (RGB) dan warna yang dibuat dalam unsur tinta atau cat (CMYK). Dengan warna kita dapat menampilkan identitas, menySesuai dengan kebudayaan.







Menyandang citra yang diinginkan dan menunjukkan keadaan sebenarnya atau



74



kegiatan dari perusahaan serta menggambarkan sasaran komersial organisasi nya yang diwakili nya, sedangkan merek atau brand dagang harus didesain untuk mewakili produk suatu perusahaan. 



Merupakan alat komunikasi visual.







Seimbang, bisa dengan hitam putih atau seimbang dalam warna.







Menggambarkan suatu irama dan proporsi.







Artistik, elegan, sederhana tetapi memiliki penekanan atau titik fokus.







Desain yang harmonis.







Penggabungan tulisan/huruf harus tepat sehingga dapat menyampaikan pesan yang dimaksud secara logis dan jelas.







Menguntungkan secara Feng Shui dan seimbang dalam unsur yin dan yang (Lip, 1996)



Sedangkan menurut David E. Carter (dalam Adi Kusrianto, 2007) pertimbanganpertimbangan tentang logo yang baik harus mencakup hal sebagai berikut: 



Original & Desctinctive, atau memiliki nilai kekhasan, keunikan, dan daya pembeda yang jelas







Legible, atau memiliki tingkat keterbacaan yang cukup tinggi meskipun diaplikasikan dalam berbagai ukuran dan media yang berbeda-beda.







Simple, atau sederhana, dengan pengertian mudah ditangkap dan dimengerti dalam waktu yang relatif singkat.







Memorable, atau mudah untuk diingat karena keunikan nya, bahkan dalam kurun waktu yang lama.







Easily associated with the company, logo yang baik akan mudah dihubungkan atau diasosiasikan dengan jenis usaha dan citra suatu perusahaan atau organisasi. Easily adaptable for all graphic media. Kemudahan mengaplikasikan logo baik yang menyangkut bentuk fisik, warna maupun konfigurasi logo pada berbagai media



75



grafis ampaikan pesan, menarik perhatian serta menegaskan sesuatu.64 



perlu diperhitungkan pada proses pencanangan. Hal itu untuk menghindari kesulitankesulitan dalam penerapannya.65



2. Fitur Logo yang Efektif dan Efisien 



Kesederhanaan







Keaslian







Keserbagunaan







dapat dikenali







konsistensi dalam penggunaan







menarik bagi audiens







keinformatifan







mudah diingat







berumur panjang.66



3. Aspek yang harus diperhatikan dalam pembuatan desain logo dan brand 



Visi



Visi membutuhkan keberanian. Ide-ide besar, perusahaan, produk, dan layanan didukung oleh organisasi yang memiliki kemampuan untuk membayangkan apa yang orang lain tidak bisa lihat dan keuletan untuk memberikan apa yang mereka yakini mungkin. Di belakang setiap merek yang sukses adalah pemimpin yang bersemangat yang menginspirasi orang lain untuk melihat masa depan dengan cara baru.



64



Athika Dwi Wiji Utami, Lukman Hakim, “PERANCANGAN DESAIN LOGO "LBH SANDHI WAFA & PARTNERS COUNSELOR& ATTORNEYS AT LAW" Jurnal Ilmu Komputer dan DKV Vol 1, No 1, Oktober 2016, hal. 53-55 65



Athika Dwi Wiji Utami, Lukman Hakim, “PERANCANGAN DESAIN LOGO "LBH SANDHI WAFA & PARTNERS



COUNSELOR& ATTORNEYS AT LAW" Jurnal Ilmu Komputer dan DKV Vol 1, No 1, Oktober 2016, hal. 56-57 66



Sergii Valiukh dkk, Logo Design: Creative Path to Effective Branding (Dnipro: Tubik Studio, 2016) hal. 13



76







Arti Merek-merek terbaik berarti sesuatu: ide besar, posisi strategis, seperangkat nilai yang ditentukan, suara yang berdiri terpisah. Simbol adalah wadah untuk makna. Mereka menjadi lebih kuat dengan sering digunakan dan ketika orang mengerti apa yang mereka



perjuangkan. Mereka adalah bentuk komunikasi tercepat yang dikenal manusia. Makna jarang bersifat langsung dan berkembang seiring waktu. 



Keaslian



Dalam psikologi, keaslian mengacu pada pengetahuan diri dan membuat keputusan yang sesuai dengan pengetahuan diri itu. Organisasi yang tahu siapa mereka, dan apa yang mereka perjuangkan, memulai proses identitas dari posisi yang kuat. Mereka menciptakan merek yang berkelanjutan dan asli. Ekspresi merek harus sesuai dengan misi unik, sejarah, budaya, nilai-nilai, dan kepribadian organisasi. 



Diferensiasi



Merek selalu bersaing satu sama lain dalam kategori bisnis mereka, dan pada tingkat tertentu, bersaing dengan semua merek yang menginginkan perhatian, loyalitas, dan uang kita. 



Keberlanjutan



Keberlanjutan adalah kemampuan untuk memiliki umur panjang di dunia yang terus berubah, ditandai dengan permutasi di masa depan yang tidak dapat diprediksi oleh siapa pun. 



Hubungan



Apakah pelanggan menggunakan produk, berbicara dengan perwakilan layanan, atau melakukan pembelian di iPhone-nya, merek harus terasa akrab dan pengalaman harus memiliki efek yang diinginkan. Koherensi adalah kualitas yang memastikan bahwa semua bagian disatukan dengan cara yang terasa mulus bagi pelanggan. Tidak perlu kaku dan membatasi — melainkan, itu adalah garis dasar yang dirancang untuk membangun kepercayaan, menumbuhkan loyalitas, dan menyenangkan pelanggan. 



Fleksibilitas



77



Inovasi menuntut merek untuk fleksibel. Tidak ada yang bisa mengatakan dengan pasti produk atau layanan baru mana yang mungkin ditawarkan perusahaan dalam lima tahun. Atau dalam hal ini, perangkat apa yang akan kita semua gunakan untuk berkomunikasi satu sama lain dan bagaimana kita akan membeli barang-barang duniawi kita. Merek yang terbuka untuk berubah perlu memiliki sistem identitas merek yang fleksibel agar cepat meraih peluang baru di pasar. 



Komitmen



Merek adalah aset yang perlu dilindungi, dilestarikan, dan dipupuk. Mengelola aset secara aktif membutuhkan mandat dari atas ke bawah dan pemahaman dari bawah ke atas mengapa itu penting. Perusahaan-perusahaan terbaik memberi karyawan mereka alat yang memudahkannya menjadi juara merek. Membangun, melindungi, dan meningkatkan merek membutuhkan keinginan dan pendekatan yang disiplin untuk memastikan integritas dan relevansinya. 



Nilai



Menciptakan nilai adalah tujuan yang tak terbantahkan dari sebagian besar organisasi. Pencarian untuk keberlanjutan telah memperluas nilai percakapan dengan konsumen. Menjadi bertanggung jawab secara sosial, sadar lingkungan, dan menguntungkan adalah model bisnis baru untuk semua merek. Merek adalah aset tidak berwujud — identitas merek, yang mencakup semua ekspresi nyata dari pengemasan ke situs web, menjunjung tinggi nilai itu.67



E. Analisis Brand dan Logo Apple Apple Computer, Inc. Pertama kali didirikan pada 1 April 1976 oleh Steve Jobs dan Steve Wozniak di Amerika Serikat. Steve berusaha membawa visi baru kepada masyarakat mengenai Komputer dimana komputer harus dapat seramah mungkin terhadap



pengguna68.



Apple



menjadi



perusahaan



komputer



pertama



yang



memperkenalkan grafis warna pertama. Apple meraih peningkatan penjualan yang



67



Wheeler, Alina. Designing Brand Identity: An Essential Guide for the Whole Branding Team, Edisi 5 (New Jersey : Wiley, 2017), hal. 29-42 68



Ann Brashares, "Steve Jobs Thinks Different." Brookfield, CT: Twenty-First Century Books, 2001. Hal. 15-16.



78



signifikan dari $7,8 juta di tahun 1978 menjadi $117 Juta di tahun 1980.69 Sejak pertama kali diluncurkan Apple berusaha menjadi salah satu perusahaan teknologi khususnya komputer terbesar di dunia. Peningkatan penjualan yang sangat pesat dan inovasi yang tinggi membatu Apple meraih hal tersebut. Dalam 30 tahun terakhir, Apple



telah memiliki dampak besar pada teknologi, berinovasi dan



mempengaruhi tidah hanya bagaimana kita menggunakan komputer tetapi juga aktivitas yang kita gunakan untuk menggunakannya.70 Setiap kali Apple memperkenalkan produk mereka ada peningkatan jumlah penjualan, mulai tahun 2007 total terjual 1.389.000 unit, pada 2008 total terjual 11.625.000 unit, pada 2009 total terjual 20.731.000 unit, pada 2010 total terjual 39.989.000 unit, pada 2011 total terjual 72.300.000 unit, pada 2012 total terjual 125.044.000 unit dan pada 2013 total terjual 116.400.000 unit (masih berlanjut). Meningkatnya penjualan terjadi karena teknologi yang ditawarkan Apple. Sekarang Pelanggan menunggu produk terbaru yang akan mereka perkenalkan, yaitu Apple iPhone 5S pada akhir September atau awal Oktober 2013. Pelanggan masih memilih Apple iPhone sebagai smartphone mereka untuk digunakan setiap hari, bahkan pesaing memperkenalkan produk baru mereka dengan kualitas tinggi atau murah harga, berdasarkan laporan Apple. Pelanggan memiliki tujuan mereka sendiri yaitu memilih Apple iPhone. Umumnya Apple menjual produk premium mereka dengan harga premium dan membuat pelanggan mengidentifikasi ekuitas merek merek Apple. Dalam 9 tahun berturut turut Apple meraih peringkat pertama dalam penghargaan “The World Most Valuable Brands” yang dirilis oleh Forbes 71. Dengan gelar ini, Apple menjadi brand dengan nilai terbaik di dunia selama 9 tahun terakhir. Diikuti oleh Google dan Microsoft. Mengutip inc, bukan Iphone, Ipad maupun Mac yang membuat brand Apple begitu berharga, tetapi loyalitas konsumen. Dilansir dari Forbes, perasaan puas dan positif dari konsumen Apple adalah faktor utama mengapa brand Apple memiliki nilai yang sangat tinggi. Apple dapat memenuhi hampir seluruh kebutuhan para konsumen nya dengan baik, seperti customer service, klaim garansi, serta unboxing produk di hadapan konsumen. 69 70



71



Ann Brashares, "Steve Jobs Thinks Different." Brookfield, CT: Twenty-First Century Books, 2001. Hal. 21 Farivar, Cyrus. "30 Years of Apple: Assessing Apple's Impact" Retrieved February 27, 2008, Forbes: The World Most Valuable Brands, https://www.forbes.com/powerful-brands/list/, diakses pada 2 Oktober 2019



79



Shaudhuri dan Holbrook (2001) mendefinisikan kepercayaan merek sebagai “harapan penuh kepercayaan diri akan keandalan dan niat merek dalam situasi yang beresiko bagi konsumen”72. Pengguna Apple telah mempercayakan kebutuhan teknologinya kepada perusahaan. Kepercayaan tersebut muncul karena pengguna yakin bahwa Apple merupakan produk yang inovatif dan selalu mengedepankan keamanan data para pengguna. Logo Apple adalah logo yang sangat unik. Logo ini adalah sebuah apel yang terdapat



bekas gigitan di bagian bawah nya. Sejak Apple berdiri, ia telah mengganti logo nya 6 kali. (Perubahan Logo Apple. Sumber: https://techno.okezone.com/read/2016/02/03/207/1303793) Logo Apple pertama (1976) bergambar Isac Newton yang sedang duduk di bawah pohon apel dengan bingkai foto bertuliskan “Apple Computer Co”. Satu tahun setelahnya, Logo Apple berganti menjadi sebuah apel berwarna warni dengan bekas gigitan. Warna warni tersebut diartikan sebagai grafis komputer pertama didunia yang dikembangkan oleh Apple. Selain kedua logo tersebut, Apple juga memiliki berbagai versi logo, seperti: aqua version, translucent version, chrome version, dan monochrome version yang kita kenal saat ini.73 Seperti yang dikemukakan pada latech.edu, setidaknya ada 3 aturan untuk membuat logo menjadi bagus, seperti: Semestinya memiliki desain yang simpel, Logo harus bisa efektif pada skala besar dan kecil, dan terakhir logo harus mewakilkan identitas 72



Soniyosa K, Mohanraj, Oktober 2018, “A Study on Factors Affecting Brand Trust Apple (I Phone)”, Volume 2. Oktober 2018. 73



Johnson Katherine. Dkk, “The Innovative Success that is Apple, Inc.”, Januari 2012.



80



perusahaan tersebut. Dalam aturan diatas, Apple telah memenuhi hal tersebut. Jika dilihat, sebenarnya logo Apple memang tampak biasa saja. Tetapi sebenarnya Apple mengikuti The Golden Ratio. The Golden Ratio itu sendiri adalah bilang irasional yang kira kira sama dengan 1,618 yang diwakili oleh simbol Yunani yang dikenal sebagai Phi (π).74 Konsep The Golden Ratio memiliki hubungan erat dengan urutan fibonacci, urutan



ini dimulai dengan angka 1 dan 1. Untuk mendapat bilangan berikutnya, seseorang harus menambahkan dua angka sebelumnya dalam urutan sebagai berikut: 1+1= 2, 1+2=3, 2+3=5, 3+5=8, 5+8=13, 8+13=21, .... Narain75 menyatakan The Golden Rasio adalah ketika angka-angka dalam urutan semakin besar, rasio akhirnya akan menjadi angka yang sama yaitu yasio emas. (Contoh Rasio Emas, Sumber: https://medium.com 74



Thapa Gyan Bahadur, Thapa Rena, “The Rasio of Golden Rasio, Mathematics and Aesthetics”, Volume 14 No. 1, 20 Februari 2018. 75



Narain DL (2012), Teaching Guide. University of Chicago, http://cuip.uchicago.edu/~dlnarain/golden/teaching_guide, Diakses pada 2 Oktober 2019



81



(Rasio Emas Apple, Sumber: http://dzinepod.com/blog/apple-logo-and-the-golden-ratio/) Dalam logo Apple, Apple menggunakan beberapa lingkaran dengan diameter 1, 2, 3, 5, 8, dan 13. Dengan penggabungan beberapa lingkaran tersebutm Logo Apple menjadi logo yang simetris dan mengikuti The Golden Rasio. Selain Apple berikut adalah beberapa desian dan logo yang mengikuti The Golden Ratio



Membuat brand dan logo memang tidaklah mudah. Butuh keahlian tersendiri untuk membuat sebuah logo dapat mewakilkan perusahaan tersebut tetapi juga berbekas di ingatan konsumen. Berdasarkan penelitian “The effect of brand image and brand loyalty on brand equity”76 menyebutkan bahwa Brand dan logo berpengaruh positif signifikan terhadap ekuitas dan loyalitas brand. Jika dilihat dari Fungsi Brand dan Logo, Apple telah memenuhi hal tersebut, logo yang berbentuk apel mewakilkan sama perusahaan sehingga dengan melihat logonya saja kita sudah mengetahui logo tersebut milik perusahaan Apple. 76



Alhaddad Abdullah, “The effect of brand image and brand loyalty on brand equity”, Volume 3 No 51, May 2014



82



Menurut Shimp (2003), logo tidak boleh terlalu rumit tetapi juga tidak terlalu simpel. Hal tersebut dilakukan oleh Apple, dimana Apple membuat logo dengan simpel tetapi tetap berbekas pada konsumen. Elemen yang terdapat pada logo Apple sebenarnya tidak banyak, mereka hanya membuat sebuah elemen bentuk apel dengan sedikit bekas gigitan. Tanpa tulisan dan lain-lain. Warna hitam yang mendominasi juga membuat kesan simpel namun elegan pada desain logo Apple.



83



BAB V CARA MEMBUAT PACAKGING YANG MENARIK



Kemasan atau packaging adalah suatu wadah yang menempati suatu barang agar aman, menarik, mempunyai daya pikat dari seorang yang ingin membeli suatu produk. Dapat juga menjadi media komunikasi antara produsen dengan calom konsumen, sehingga didalam desain kemasan tercantum informasi-informasi yang harus diketahui oleh calon konsumen, agar calon konsumen merasa tidak asing dengan produk yang di kemas.77 Kemasan dan pengemasan memiliki arti yang berbeda. Walau terlihat berasal dari kata yang sama, namu artinya sangatlah berbeda. pengemasan mencakup keseluruhan konsep mulai dari kemasan langsung, bagian luar, pembungkus, merek, pemajangan, pelayanan, interior/exterior, dan semua komponen tersebut berpengaruh dalam proses pemasaran.78 Menurut Marianne Rosner Klimchuk dan Sandra A. Krasnova (2006) menyatakan mengemas adalah tindakan membungkus atau menutup suatu barang. 79 Berdasarka KBBI, Kemasan dapat didefinisikan sebagai hasil mengemas/bungkus pelindung barang dagangan.



80



Kemasan atau packaging memiliki tujuan untuk melindungi



sebuah produk. Menurut Kotler ( 2003) pengemasan didefinisikan sebagai kegiata merancang dan membuat wadah, sedangkan menurut Swasta, Basu (1999) mengatakan kemasan (packaging) adalah perencanaan barang yang melibatkan penentuan betuk atau desain pembuatan dan kegiatan - kegiatan yang bersifat umum yang melibatkan penentuan desain pembuatan bungkus atau kemasan suatu barang.81



77



Syukrianti Mukhtar dan Muchammad Nurif, “Peranan Packaging dalam Meningkatkan Hasil Produksi Terhadap Konsumen”, Jurnal Sosial Humaniora, Vol 8 No.2, 2015, hal. 181 78



Iwan Wirya, Kemasan yang Menjual: Menang Bersaing Melalui Kemasan (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1999), hal 4. 79



Marianne Rosne Klimchuk dan Sandra S. Krasovec, Packaging Design: Succeful Product



Branding from Concept to Shelf (New Jersey: John Wiley & Sons, Inc., 2006), hal. 34 Syukrianti Mukhtar dan Muchammad Nurif, “Peranan Packaging dalam Meningkatkan Hasil Produksi Terhadap Konsumen”, Jurnal Sosial Humaniora, Vol 8 No.2, 2015, hal. 182 80



Th susetyarsi, “Kemasan Produk Ditinjau Dari Bahan Kemasan, Bentuk Kemasan dan Pelabelan pada Kemasan Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Pada Produk Minuman Mizone di Kota Semarang” Jurnal STIE Semarang, Vol. 4, No.3, 2012, hal. 21 81



84



Desain pengemasan adalah ide kreatif yang berasal dari hubungan antara bentuk, struktur, bahan, citra warna, tipografi, dan desain tambahan yang berisikan informasi produk untuk membuatnya cocok untuk masuk pemasaran. 82 Kemasan desain saat ini sangat perlu diperhatikan, sebagai salah satu bidang bisnis kreatif yang berkaitan dengan bentuk, struktur, material, warna, citra, tipografi dan elemen desain lainnya83, membuat sebuah produk layak untuk bersaing dipasar. Segala sesuatu yang dilakukan dalam dunia bisnis, mempunyai tujuan, adapun tujuan melakukan adanya pengemasan atau alasan utama dari sebuah pengemasan adalah: 1. Kemasan memenuhi syarat keamanan dan kemanfaatan. Kemasan melindungi produk dalam perjalanannya dari produsen ke konsumen. Produk-produk yang dikemas biasanya lebih bersih, menarik dan tahan terhadap kerusakan yang disebabkan oleh cuaca. 2. Kemasan dapat melaksanakan program pemasaran. Melalui kemasan identifikasi produk menjadi lebih efektif dan dengan sendirinya mencegah pertukaran oleh produk pesaing. Kemasan merupakan satu-satunya cara perusahaan membedakan produknya.84” (Patricia Himawan Ahmad Adib Ani Wijayanti S). Kemasan meliputi tiga hal yaitu : 1. Kemasan memenuhi syarat keamanan dan manfaat. Kemasan melindungi produk dalam perjalanannya dari produsen ke konsumen. produk yang dikemas biasanya lebih bersih, menarik dan material yang tahan terhadap kerusakan yang disebabkan oleh cuaca dan kondisi perjalanan. 2. Kemasan dapat melaksanakan program pemasaran. Melalui kemasan identifikasi produk menjadi lebih efektif dan dengan sendirinya mencegah pertukaran oleh produk lain. 3. Kemasan merupakan suatu cara untuk meningkatkan penghasilan atau omset perusahaan. Oleh karena itu perusahaan harus membuat kemasan semenarik mungkin. Dengan kemasan yang menarik akan memikat perhatian konsumen untuk membeli produk. Selain itu, kemasan 82



Marianne Rosne Klimchuk dan Sandra S. Krasovec, Packaging Design: Succeful Product Branding from Concept to Shelf (New Jersey: John Wiley & Sons, Inc., 2006), hal.33 83



PROF. DR. IR. I NYOMAN SUCIPTA, MP, PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS UDAYANA, TREN DAN BAHAYA KEMASAN, Halaman 4, 2016 84



Patricia Himawan; Ahmad Adib Ani; Wijayanti S, Universitas Sebelas Maret, Surakarta ,PERANCANGAN DESAIN KEMASAN KAIN TENUN SLAMET RIADY LOMBOK, Halaman 3.



85



juga mengurangi kemungkinan kerusakan produk dan memberikan kemudahan dalam pengiriman.85 Selain kemasan adapun tujuan desain dari sebuah kemasan adalah untuk meningkatkan nilai jual dan menarik perhatian untuk konsumen. Desain sendiri juga berfungsi untuk menentukan brand image dari sebuah produk untuk dipasarkan. Awalnya kemasan berfungsi hanya sebatas untuk melindungi produk dan mempermudah membawa produk tersebut. Dan dengan kemasan, konsumen dapat melindungi produknya,



sehingga terselamatkan dari hal yang tidak diharapkan selama



membawa produk tersebut. Seiring berjalannya waktu yang diiringi dengan kemajuan teknologi menyebabkan komponen kemasan menjadi jauh lebih kompleks, fungsi-fungsi yang dimiliki oleh kemasan mengalami peningkatan, terutama akibat persaingan dalam dunia usaha semakin tajam dan terjadinya perlombaan antar perusahaan dalam hal menarik perhatian calon konsumen pada era ini. Kini penampilan luar menjadi salah satu tuntutan dari konsumen, terutama pada konsumen wanita. Ini menunjukkan bahwa telah terjadinya pergeseran sistem nilai.



A. Fungsi Kemasan Fungsi Proteksi



Fungsi pertama kemasan adalah untuk melindungi isi produk. Yaitu menjaga isi produk dari benturan, tekanan, temperature, dan lain-lain. Materi dari produk yang akan dikemas juga perlu diperhatikan, apakah tahan terhadap oksigen, air, debu, dan sebagainya.



Fungsi



Pengelompokan, Fungsi kemasan seharusnya bisa mengelompokkan atau



penempatan, penyimpanan



dan ditempatkan sebuah materi atau produk tersebut. Dan juga harus memperhatikan cara bagaimana kemasan jika harus ditumpuk dan dibawa dalam jumlah banyak.



Fungsi Keamanan



Bahan kemasan tidak boleh mencemari isi produk. Harus diperhatikan apa saja bahan kimiawi yang digunakan untuk membuat bahan kemasan tersebut.



Fungsi Informasi 85



Informasi produk yang terdapat pada kemasan haruslah



Syukrianti Mukhtar dan Muchammad Nurif, “Peranan Packaging dalam Meningkatkan Hasil Produksi Terhadap Konsumen”, Jurnal Sosial Humaniora, Vol 8 No.2, 2015, hal. 183



86



secara cepat, mudah dibaca, dan lengkap. mulai dari tanggal kadaluwarsa, komposisi makanan, label halal atau haram, dan sebagainya. Fungsi Kemudahan Fisik



Karena kemasan bentuknya 3 dimensi, kemasan harus memudahkan baik saat pengepakan, distribusi, dan saat digunakan oleh konsumen.



Fungsi Marketing



Fungsi marketing dari kemasan yaitu menjadi “aspirasi” dari konsumen. Oleh karena itu, perancang kemasan haruslah mengerti akan kebutuhan dan keinginan konsumennya. Jadi, desain kemasan yang baik adalah desain yang bisa memvisualisasikan “brand” atau membantu branding sebuah produk.



Tabel 1.1 86 Dari salah satu fungsi diatas, terdapat fungsi informasi. Semakin lengkap informasi yang tercantum dalam kemasan, semakin pula memberikan persepsi yang lebih baik kepada produk. Yang harus dicantumkan dalam desain kemasan sebagai berikut: Nama Produk/Nama Makanan  Komposisi/Daftar Ingredients  Isi/Netto  Nama dan Alamat Pabrik/Importer  Nomor BPOM/PIRT  Info Halal  Kode Produksi  Tanggal Kadaluarsa  Petunjuk cara penyimpanan  Petunjuk cara penggunaan  Nilai Gizi87



Fungsi kemasan menurut Direktorat Jenderal Pengelolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Kementrian Pertanian Republik Indonesia (2012) secara umum adalah: 86



87



Pujiyanto, Desain Kemasan Produk Persuasif (Malang : Universitas Negeri Malang, 2016), hlm. 50



Syukrianti Mukhtar dan Muchammad Nurif, “Peranan Packaging dalam Meningkatkan Hasil Produksi Terhadap Konsumen”, Jurnal Sosial Humaniora, Vol 8 No.2, 2015, hal. 186



87



1. Sarana pengawet produk dengan melindunginya dari sinar UV ataupun komponen pembusuk lainnya 2. Meningkatkan efisiensi, seperti memudahkan proses penghitungan pengiriman dan penyimpanan produk 3. Sebagai identitas produk88,



Manfaat utama kemasan adalah sebagai media pengungkapan informasi produk kepada konsumen. Informasi tersebut meliputi cara menggunakan produk, komposisi produk, dan informasi khusus (efek samping, frekuensi pemakaian yang optimal, dan sebagainya). Informasi lainnya berupa segel atau simbol bahwa produk tersebut halal dan telah lulus pengujian atau disahkan oleh instansi pemerintah yang berwenang.89 Kemasan suatu produk biasanya berlapis karena kemasan dibuat dengan tujuan yang berbeda. kemasan tersebut terdiri dari : 1. Kemasan dasar ( Primer Package) yaitu bungkus langsung dari suatu produk. 2. Kemasan tambahan ( Secondary Package ) yaitu bahan yang melindungi kemasan dasar yang biasanya dibuat lebih menarik dengan desain yang beragam. 3. Kemasan pengiriman ( Shipping package ) yaitu kemasan yang diperlukan untuk penyimpanan dan pengiriman.90



B. Daya tarik kemasan Bagi produsen, daya tarik kemasan sangat penting bagi strategi pemasaran guna tertangkapnya stimulus oleh konsumen. Bila konsumen telah tertarik atas produk tersebut Maka konsumen akan tergerak untuk melakukan pembelian. Menurut Wirya, Iwan (1999)



Syukrianti Mukhtar dan Muchammad Nurif, “Peranan Packaging dalam Meningkatkan Hasil Produksi Terhadap Konsumen”, Jurnal Sosial Humaniora, Vol 8 No.2, 2015, hal. 184 88



89



digilib.uinsby.ac.id, BAB II PEMASARAN, STRATEGI PEMASARAN, KEMASAN (PACKAGING) , DAN MINAT BELI. Halaman 36, 2017 90



Th susetyarsi, “Kemasan Produk Ditinjau Dari Bahan Kemasan, Bentuk Kemasan dan Pelabelan pada Kemasan Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Pada Produk Minuman Mizone di Kota Semarang” Jurnal STIE Semarang, Vol. 4, No.3, 2012, hal. 21



88



daya tarik visual kemasan dapat digolongkan menjadi dua yaitu daya tarik visual dan daya tarik praktis91. Daya tarik visual mengacu pada penampilan visual atau gambaran citra kemasan secara fisik.Sedangkan Daya tarik praktis merupakan efektifitas dan efisiensi kegunaan suatu kemasan .



C. Faktor-faktor Desain Kemasan Dalam membuat desain kemasan harus memperhatikan beberapa faktor, antara lain sebagai berikut:



1. Faktor Pengamanan Kemasan harus melindungi produk terhadap berbagai kemungkinan yang dapat menjadi penyebab timbulnya kerusakan barang, misalnya: cuaca, sinar matahari, jatuh, tumpukan, kuman, serangga dan lain-lain. Contohnya, kemasan biscuit yang dapat ditutup kembali agar kerenyahannya tahan lama.



2. Faktor Ekonomi Perhitungan biaya produksi yang efektif termasuk pemilihan bahan, sehingga biaya tidak melebihi proporsi manfaatnya. Contohnya, produk-produk refill atau isi ulang, produkproduk susu atau makanan bayi dalam karton, dan lain-lain.



3. Faktor Pendistribusian Kemasan harus mudah didistribusikan dari pabrik ke distributor atau pengecer sampai ke tangan konsumen. Ditingkat distributor, kemudahan penyimpanan dan pemajangan perlu dipertimbangkan. Bentuk dan ukuran kemasan harus direncanakan dan dirancang sedemikian rupa sehingga tidak sampai menyulitkan peletakan di rak atau tempat pemajangan.



4. Faktor Komunikasi



Th susetyarsi, “Kemasan Produk Ditinjau Dari Bahan Kemasan, Bentuk Kemasan dan Pelabelan pada Kemasan Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Pada Produk Minuman Mizone di Kota Semarang” Jurnal STIE Semarang, Vol. 4, No.3, 2012, hal. 22. 91



89



Sebagai media komunikasi kemasan menerangkan dan mencerminkan produk, citra merk, dan juga bagian dari produksi dengan pertimbangan mudah dilihat, dipahami dan diingat. Misalnya, karena bentuk kemasan yang aneh sehingga produk tidak dapat “diberdirikan”, harus diletakkan pada posisi “tidur” sehingga ada tulisan yang tidak dapat terbaca dengna baik, maka fungsi kemasan sebagai media komunikasi sudah gagal.



5. Faktor Ergonomi Pertimbangan agar kemasan mudah dibawa atau dipegang, dibuka dan mudah diambil sangatlah penting. Pertimbangan ini selain mempengaruhi bentuk dari kemasan itu sendiri juga mempengaruhi kenyamanan pemakai produk atau konsumen. Contohnya, bentuk botol minyak goring Tropical yang pada bagian tengahnya diberi cekungan dan tekstur agar mudah dipegang dan tidak licin bila tangan pemakainya terkena minyak. 6. Faktor Estetika Keindahan pada kemasan merupakan daya tarik visual yang mencakup pertimbangan penggunaan warna, bentuk, merk atau logo, ilustrasi, huruf, tata letak atau layout, dan mascot. Tujuannya adalah untuk mencapai mutu daya tarik visual secara optimal.



7. Faktor Identitas Secara keseluruhan kemasan harus berbeda dengan kemasan lain, memiliki identitas produk agar mudah dikenali dan dibedakan dengan produk-produk yang lain.



8. Faktor Promosi Kemasan mempunyai peranan penting dalam bidang promosi, dalam hal ini kemasan berfungsi sebagai silent sales person. Peningkatan kemasan dapat efektif untuk menarik perhatian konsumen-konsumen baru.



9. Faktor Lingkungan Kita hidup di dalam era industry dan masyarakat yang berpikiran kritis. Dalam situasi dan kondisi seperti ini, masalah lingkungan tidak dapat terlepas dari pantauan kita. Trend dalam masyarakat kita akhir-akhir ini adalah kekhawatiran mengenai polusi, salah satunya pembuangan sampah. Salah satunya yang pernah menjadi topic hangat adalah styrofoom. Pada tahun 1990 organisasi-organisasi lingkungan hidup berhasil menekan perusahaan Mc Donald untuk mendaur ulang kemasan-kemasan mereka. Sekarang ini banyak perusahaan



90



yang menggunakan kemasan-kemasan yang ramah lingkungan (environmentally friendly), dapat didaur ulang (recyclable) atau dapat dipakai ulang (reuseable).92



Dalam melakukan pengemasan atau pengkardusan, ada beberapa aspek yang harus diperhatikan, bahkan harus ada, agar konsumen tidak bingung saat membeli produk tersebut, beberapa aspek itu adalah: 1. Identitas Produk Identitas produk seyogyanya dicetak pada keempat sisi kardus dengan huruf yang jelas dengan ukuran tinggi sekurang-kurangnya 2,50 cm. Identitas ini dapat pula ditambahkan pada sebagian dari tutup kardus, sedangkan bagian lain dari tutup kardus dibiarkan kosong sebagai persediaan tempat bagi alamat yang dituju maupun data pengiriman yang lain. 2.Jumlah atau ukuran produk. Jumlah atau ukuran produk dicetak pada sudut kiri atas dari setiap sisi kardus, sedangkan nomor stoknya dituliskan pada sudut kanan atas. Ini berguna untuk mempermudah perhitungan jumlah produk yang kita kemas.



3. Jenis dan nama produk Jenis dan nama produk yang dikemas sebaiknya dicetak pada bagian tengah keempat sisi kardus. Akan lebih menarik lagi jika huruf yang digunakan berseni namun tetap mudah dibaca. Tentu saja huruf yang digunakan pada produk harus sama dengan yang ada di kardus.



4. Nama dan alamat pabrik Nama dan alamat pabrik seyogyanya dicantumkan juga. Ini untuk memudahkan distributor baru menemukan anda dan mengorder lebih banyak lagi produk.



5. Bahan dan tanggal pembuatan



92



Syukrianti Mukhtar dan Muchammad Nurif, “Peranan Packaging dalam Meningkatkan Hasil Produksi Terhadap Konsumen”, Jurnal Sosial Humaniora, Vol 8 No.2, 2015, hal. 187



91



kardus beserta keterangan lainnya juga perlu dicantumkan. Ini berguna bagi divisi gudang untuk mengechek lalu lintas barang di gudang.”93 Untuk membuat suatu rancangan kemasan harus dilandasi pemahaman tentang hal-hal yang ditetapkan berikut ini: • Karakteristik produk; • Proses produksi; • Harga produk; • Jalur distribusi; • Produk pesaing; • Sasaran pasar; • Promosi; • Kecenderungan mode.94



Menurut Dr. We Chow Hou, Dekan Fakultas Administrasi Bisnis National University of Singapore, Suatu penjualan produk sangatlah ditentukan oleh keterampilan pada pengelolaan produk inti, produk actual, dan produk tambahan yang selanjutnya diatur sedemikian rupa agar dapat sesuai dengan pasar tujuannya95. D. Strategi Kreatif Strategi



kreatif



merupakan



konsep



dan



penerapan



desain



kesamaan



untuk



memaksimalkan daya tarik visual. Pembuatan label makanan harus mengikuti Peraturan Pemerintah No. 66 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan.



93



PROF. DR. IR. I NYOMAN SUCIPTA, MP, PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS UDAYANA, TREN DAN BAHAYA KEMASAN, Halaman 14, 2016 94



Iwan Wirya, Kemasan yang Menjual: Menang Bersaing Melalui Kemasan (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1999), hal 2. 95



Iwan Wirya, Kemasan yang Menjual: Menang Bersaing Melalui Kemasan (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1999), hal 2.



92



Label makanan dibuat semenarik mungkin agar konsumen tertarik untuk membeli produk tersebut. Beberapa hal yang mempengaruhi pembuatan label adalah pemilihan warna, bentuk, tata letak huruf, dan tipografi96.



E. Elemen Desain Grafis Pada Desain Kemasan 1. Brand atau Merek Seorang pakar branding dan kemasan, Herbert Meyers, menyatakan, kalau kita mau pilih salah satu elemen penting dari desain grafis kemasan, itu pasti nama merek. (Packaging Strategy Winning The Consumer, Mona Doyle (Ed.). Kemasan tidak mungkin tanpa ada merek pada desain kemasannya, karena merek menjadi identitas dari produk tersebut. Buat nama merek yang sederhana seitar 2-3 kata, mudah diucapkan, mudah diingat, dan tidak memiliki konotasi negatif bagi konsumen. Nama merek yang dapat merepresentasikan produknya akan lebih diingat oleh konsumen. Seperti contoh Bana Banna, Bangnana, dan Zanana membuat konsumen menghubungkannya dengan produk olahan pisang.



2. Logo Beberapa orang melakukan pembelian terhadap suatu barang karena adanya logo atau merek yang dianggap dapat menaikan citra orang tersebut. Buatlah logo yang sesuai dengan karakter produk. Jika logo dibuat dengan huruf dan garis yang tebal, memberikan kesan kuat, maskulin, dan efektif. Logo dengan aksen miring, memberikan kesan luwes, bersahabat, fun, dan informal. Susaikan pemilihan huruf dengan jelas agar tak salah dibaca oleh konsumen. Tempatkan logo yang mudah dibaca oleh konsumen. Posisi yang baik yaitu pada posisi 2/3 bagian panel atas dari panel depan, gunanya agar logo tidak tertutup stopper rak toko saat dipajang di tempat penjualan. Agar merek produk kita lebih dikenal, ukuran logo haruslah cukup terlohat dengan jelas.



3. Warna Warna diyakini sebagai elemen desain yang paling mudah terlihat oleh mata manusia. Konsumen melihat warna jauh lebih cepat daripada melihat bentuk atau rupa. Dan warnalah yang pertama kali terlihat bila produk berada di tempat penjualan. Warna dengan daya pantul



dan Ridawati, “Pelatihan Pembuatan Kemasan dan Label Makanan bagi Pelaku UsahaMakanan di Desa Jampang, Kecamatan Kemang, Kabuten Bogor”, Jurnal Sarwahita Vol. 14 No. 02 , 2017, hal. 91 96Alsuhendra



93



tinggi akan lebih terlihat dari jarak jauh dan direkomendasikan sebagian besar kemasan, karena memilik daya tarik dan dampak yang lebih besar. Tapi selain unsur keterlihatan harus dipertimbangkan pula faktor kekontrasan terhadap warna-warna pendukung lainnya.97 Fungsi warna untuk membangun kesan tertentu, penting untuk membuat pemahaman akan warna. Kesan warna seperti warna cerah menggambarkan keceriaan, warna gelap menggambarkan elegan dan premium, warna putih menggambarkan kesehatan, dan warna hijau menggambarkan alam dan natural. Pemaknaan Warna : Warna Merah, sering dihubungkan dengan api, darah, dan matahari. Makna warna merah adalah kemarahan, panas, pedas, kekuatan, dan keberanian. Pada kemasan makanan, warna merah mewakili rasa pedas dan panas, rasa buah seperti, stroberi, apel, dan ceri. Jika digunakan pada kemasan makanan, warna merah diyakini mampu menggugah selera makan. Warna Kuning, melambangkan energi, kemuliaan, kemewahan, spontanitas, keceriaan, dan kemegahan. Warna kuning sering digunakan untuk mengkomunikasikan rasa jeruk, lemon, pisang, dan juga produk mentega. Warna Hijau, melambangkan alami dan kesegaran yang berhubungan dengan tumbuhan. Warna hijau memberi kesan damai, rileks, dan sejuk. Pada kemasan makanan, warna hijau mewakili rasa jeruk nipis dan apel hiaju. Warna Biru, melambagkan kebijaksaan, kebenaran, otoritas, harga diri, dan kesetiaan. Warna biru berhubungan dengan laut, air, langit , dan memberikan kesan sejuk, segar, dingin, damai, dan juga rileks. Dan warna biru umumnya banyak disukai oleh laki-laki. Warna Hitam, melambangakan keras kepala, dapat diandalkan, tegas, dan misterius. Warna hitam sebagai warna latar memberi kesan kuat, tajam, formal, dan bijaksana. Selain itu, warna hitam juga memberi kesan klasik, elegan, mewah, berkelas, canggih, dan serius. Warna hitam digunakan pada produk yang premium dan berkualitas tinggi. Warna Putih, melambangakan kesucian, kebenaran, kemurnian, kefektifan, kebersihan, higensis, dan kontemporer. Warna putih digunakan pada produk medis, farmasi, dan susu. Warna putih juga memberikan kesan mewah dan kaya pada produk premium. Warna putih mebuat warna-warna lain disekitarnya lebih menonjol. Warna emas dan perak, melambangkan mewah, glamor, ekslusif, dan mahal. Warna emas memberi kesan dinamis dan kemakmuran. Warna emas menggambarkan madu dan emas.



97



PROF. DR. IR. I NYOMAN SUCIPTA, MP, PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS UDAYANA, TREN DAN BAHAYA KEMASAN, Halaman 3, 2016



94



Warna perak memberik kesan modern, teknologi tinggi, dan futuristik. Warna emas dan perak akan memberikan kesan pada produk premium dengan kualitas yang baik. Secara umum, warna gelap memberikan kesan lebih dewas, premium, dan elegan. Sedangakn warna terang, memberikan kesan lebih muda dan ceria. 4. Teks Teks atau tipografi secara sederhana berarti teknik mengatur huruf agar teks menjadi mudah dibaca sebagai rangkaian kata atau kalimat (readable), mudah dikenali tiap hurufnya (legilable), dan juga menarik prehatian. Yang harus diperhatikan dalam tipografi adalah pemilihan jarak antar huruf (kerning), jarak antar baris (leading), jenis huruf (font), tebal tipis atau miringnya huruf (type style), dan lain-lain. Kategori huruf-huruf yang digunakan pada desain grafis : SANS SERIF, kelompok huruf yang tidak memiliki kait. Kesan lebih modern, sederhana, dan informal. SCRIPT, kelompok huruf yang meneyrupai tulisan tangan. Kesan luwes, bersahabat, bebas, informal, dan dinamis. BLACK LETTER, huruf yang mempunyai karakter garis tipis tebal yang kontras. Kesan kuno, tua, klasik, dan anggun, seperti contoh teks naskah tua. MISCELLANEOUS,



yang



artinya



campuran



atau



beragam.



Kelompok



huruf



display,dekoratif, dan lain-lain. Teks yang ukurannya lebih kecil merupakan teks yang biasanya memiliki fungsi informatif, bukan dekoratif.



5. Gambar (Image) Dapat berupa ilustrasi foto yang dibuat dengan teknologi fotografi. Penggunaan foto dapat membuat kemasan tampak lebih menarik, sederhana, dan lebih meyakinkan. Ada beberapa hal yang susah jika disampaikan dengan kata-kata atau verbal, seperti kelezatan makanan, kesegaran produk, atau intruksi pemakaian yang rumit, dapat dijelaskan dengan menggunakan gambar. Penggunaan fotografi pada kemasan : - foto untuk memggugah selera - foto untuk menunjukkan bentuk produk di dalam kemasan - foto untuk menunjukkan hasil dari penggunaan produk - foto untuk menunjang kredibilitas merek



95



- foto untuk menunjukkan target konsumen.98



F. Tata Letak Adalah memadukan semua unsur-unsur grafis menjadi suatu kesatuan yang padu. Enam butir pertimbangan tata letak adalah : 1. Keseimbangan (balance) 2. Titik Pandang (focus) 3. Lawanan (Contast) 4. Perbandingan (Proportion) 5. Alunan pirza (gate-motion) 6. Kesatuan (Unity)99



G. Tahapan Mendesain Kemasan Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya kemasan bukan hanya berperan untuk melindungi produk, tapi juga sebagai sarana komunikasi antara produsen dalam menyampaikan produknya dengan konsumen. Kemasan dijadikan produsen sebagai sarana untuk menyentuh konsumen. Dengan menampilkan visual yang menarik, diharapkan kemasan tersebut dapat lebih menarik minat para konsumen. Tahapan menentukan desain kemasan secara umum dapat digambarkan sebagai berikut: 1. Pahami Produk Sebagai produsen atau brand owner, anda diharuskan memahami seluk beluk produk anda secara menyeluruh. 100 2. Mengenali Merek



98



Nanang Wahyudi dan Sanny Satriyono, Mantra Kemasan Juara (Jakarta: PT Elex Media Komputindo:2017), hlm. 50-61



99



Iwan Wirya, Kemasan yang Menjual: Menang Bersaing Melalui Kemasan (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1999), hal 26-34 100



Sri Julianti, Mastering Packaging for E- Commers: Strategi dan teknik Mengemaskan Produk Secara Aman dan Mengesankan (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2017), hlm.18



96



Merek adalah komponen yang sangat berharga bagi suatu produk. 3. Mengenali Target Konsumen Dengan menentukan dan mengenali target konsumen, diharapkan produsen dapat menentukan dengan bijak pemilihan kemasan pada produk yang akan dipasarkan. 4. Cara Menggunakan Produk, Konsumsi, dan Frekuensi Kenyamanan dan kepraktisan merupakan harapan utama dari konsumen terhadap produk yang dibelinya. Oleh karena itu, anda wajib mengetahui cara ataupun mencari tau tentang kebiasaam konsumen menggunakan produk tersebut101. 5. Pahami Logistik dan Proses Pengiriman Pahami jenis transportasi yang digunakan pada saat pengiriman agar pemilihan kemasan menjadi tepat. 6. Lakukan Riset dan Tes Stabilitas Produk Lakukan riset tentang packaging yang ada di industry sejenis atau merek lain untuk membantu menemukan cara menonjolkan poduk anda diantara produk pesaing. Selain riset kemasan, tes stabilitas produk atau kecocokan produk dan kemasan sangat penting untuk melindungi konsumen dan meyakinkan bahwa kemasan betul-betul melindungi produk. 7. Pikirkan Kemasan Apa Saja yang Diperlukan  Ketahanan Paket yang terindah pun tidak akan memberikan kesan baik jika produk tersebut rusak saat samapi di tangan konsumen.  Fungsi Fungsi kemasan sebagai pelindung produk 8. Penuhi Syarat Save, Health, and Enviroment (SHE) Keamanan dan kesehatan konsumen serta perlindungan terhadap lingkungan sangat penting dan harus dipikirkan sejak awal mendesain kemasan. Beberapa hal penting 101



Sri Julianti, Mastering Packaging for E- Commers: Strategi dan teknik Mengemaskan Produk Secara Aman dan Mengesankan (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2017), hlm. 19



97



berikut ini harus anda pertimbangkan: 



Kemasan harus mengikuti aturan yang berlaku di negara tempat prdouk dipasarkan.







Semua kemasan harus sesuai dengan aturan yang berlaku dan dapat di verifikasi sesuai dengan syarat penggunaan.







Kemasan yang digunaka harus dapat dikonfirmasi dan diverifikasi oleh produsen dengan melakukan analisi yang tepat dikeseluruhan rantai pasokan kemasan







Keamanan konsumen dijamin dalam menggunakan kemasan dan produknya



9. Tentukan Desain Kemasan yang Tepat Setelah semua tahap diatas terpenuhi, maka sudah saatnya anda menentukan desain yang sekirang sesuai dengan produk yang ditawarkan. 10. Peluncuran Produk Selanjutnya adalah peluncuran produk102



H. Bentuk Kemasan Bentuk kemasan menggambarkan ukuran produk yang dikemas di dalamnya. Konsumen menggunakan bentuk sebagai persepsi dalam menentukan isi atau ukuran berat produk di dalamnya. Beberapa kemasan dibuat lebih besar yang biasanya terdapat pada makanan kering, kemasan tersebut dibuat agar lebih menarik persepsi calon pembeli untuk dibandingkan produk competitor. Konsumen beranggapan bahwa kemasan yang lebih besar berisi produk yang lebih banyak, penelitian yang dilakukan oleh Raghubir dan Krishna (1999) meskipun konsumen merasa isi atau volume produknya tidak sesuai atau lebih sedikit dari ukuran kemasannya, tidak merubah persepsi untuk menggunakan bentuk kemasan sebagai patokan dalam menentukan isi produk di dalamnya.Bahan Kemasan Produk secara umum dibagi menjadi 3 yaitu padat (solid), cair (liquid) dan granule (pellet). Setiap jenis produk tersebut memerlukan penanganan yang berbeda, namun secara garis besar kemasan harus dapat melindungi cahaya dan kedap udara sehingga dapat memperpanjang



102



Sri Julianti, Mastering Packaging for E- Commers: Strategi dan teknik Mengemaskan Produk Secara Aman dan Mengesankan (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2017) hal. 20-24



98



usia produk. Terdapat 5 bahan utama kemasan yang awam digunakan baik oleh industry besar maupun UMKM, yaitu plastic, metal foil, sytrofoam, kaca dan kertas.103



Dalam dunia pengemasan memiliki beberapa jenis bahan dasar yaitu: 1. Active and intelligent materials and articles 2. Adhesives 3. Ceramics 4. Cork 5. Rubbers 6. Glass 7. Ion-exchange resins 8. Metals and alloys 9. Paper and board 10. Plastics 11. Printing inks 12. Regenerated cellulose 13. Silicones 14. Textiles 15. Varnishes and coatings 16. Waxes



Alfin NF Mufreni “PENGARUH DESAIN PRODUK, BENTUK KEMASAN DAN BAHAN KEMASAN TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN (STUDI KASUS TEH HIJAU SERBUK TOCHA)”, Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 2 No.2, 2016 hlm.50 103



99



17. Wood104



I. Ragam Kemasan Ada beberapa bahan yang digunakan dalam pembuatan kemasan, diantaranya adalah kemasan dari kertas, kemasan dari kayu, dan kemasan dari plastic. a. Kemasan Kertas Kemasan kertas merupakan kemasan fleksibel yang pertama sebelum ditemukannya plastic dan aluminium foil. Saat ini kemasan kertas masih banyak digunakan dan mampu bersaing dengan kemasan lain seperti plastic dan logam karena harganya yang murah, mudah diperoleh dan penggunaannya yang luas. Selain sebagai kemasan, kertas juga berfungsi sebagai media komunikator dan media cetak. Kelemahan kemasan kertas untuk mengemas bahan pangan adalah sifatnya yang sensitive terhadap air dan mudah dipengaruhi oleh kelembaban udara lingkungan. b. Kemasan Kayu Kayu merupakan bahan pengemas tertua yang diketahui oleh manusia, dan secara tradisional digunakan untuk mengemas berbagai macam produk padat seperti barang antik dan emas, keramik, dan kain. Kayu adalah bahan baku dalam pembuatan palet, peti atau kotak kayu di negara-negara yang mempunyai sumber kayu alam dalam jumlah banyak. Tetapi saat ini penyediaan kayu untuk pembuatan kemasan juga banyak menimbulkan masalah karena makin langkahnya hutan penghasil kayu. Desain kemasan kayu tergantung pada sifat dan berat produk, kontruksi kemasan, bahan kemasan dan kekuatan kemasan, dimensi kemasan, metode dan kekuatan. Penggunaan kemasan kayu baik berupa peti, tong kayu atau palet sangat umum di dalam transportasi berbagai komoditas dalam perdagangan internasional. Pengiriman produk kerajinan seperti keramik sering di bungkus dengan peti kayu agar dapat melindungi keramik dari resiko pecah. Kemasan kayu umumnya digunakan sebagai kemasan tersier untuk melindungi kemasan lain yang ada di dalamnya. c. Kemasan Plastik Beberapa jenis kemasan plastic yang dikenal adalah polietilen, polipropilen, polyester, nilon dan vinil film. Jenis plastic yang banyak digunakan untuk berbagai tujuan (60% dari penjualan plastic yang ada di bumi) kemasan adalah polistiren, Polopropilen, Polivinil Klorida, dan Akrilik. 104



Ebook UDINUS Entrepreneur Center, 2017



100



J. Kemasan Fleksibel Kebanyakan produk menggunakan kemasan fleksibel. Kemasan fleksibel memiliki karakteristik sangan ringan, tipis dan tidak kaku. Kemasan ini biasanya ditujukan dapat mengurangi penggunaan kemasan dan juga mengurangi sampah.105 Keuntungan menggunakan kemasan fleksibel antara lain: •



Mengurangi penggunaan material







Mengurangi sampah







Mengurangi kemasan digunakan pada jumlah yang sama



Lebih efisien •



Meningkatkan sifat barrier 106



Kemasan fleksibel yang paling umum adalah sachet, stand up pounch dan polybag. Dan ada jugastick pack, 3-bag seal, pillow bag, envelope wrapper, laminated cartoon, dan laminated tube. Kemasan tersebut dapat ditambahkan dengan penutup zipper, spout, lubang untuk menggantung ataupun lubang untuk memegang.107



K. STUDI KASUS



Studi Kasus Teh Hijau Serbuk TOCHA dari Jurnal Ekonomi Manajemen Volume 2 Nomor 2 (November 2016) 48-54 http://jurnal.unsil.ac.id/index.php/jem ISSN 2477-2275. Menyimpulkan : 1. Desain produk berpengaruh secara signifikan terhadap minat beli konsumen, sehingga hipotesis pertama bahwa design produk berpengaruh signifikan terhadapa minat beli konsumen, terbukti. Dalam kemasan product the hijau serbuk TOCHA, design kemasan diberikan warna hijau yang identic dengan alami, selain itu dibubuhkannya latar gambar gunung yang mirip gunung Fuji, serta digunakannya tiga Bahasa dalam kemasan, menimbulkan kesan bahwa produk the tersebut premium dan berkualitas baik. 2. Bahan kemasan berpengaruh secara signifikan terhadap minat beli konsumen, sehingga hipotesis kedua bahwa bahan kemasan berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen, terbukti. The hijau serbuk TOCHA menggunakan bahan kemasan dari paper metal, yang 105



106



107



Sri Julianti. a Practical Guide to Flexible Packaging. 2017. Hal 2 Sri Julianti. a Practical Guide to Flexible Packaging. 2017. Hal 5 Sri Julianti. a Practical Guide to Flexible Packaging. 2017. Hal 82



101



ketika dipajang menimbulkan kesan mewah karena unsur lapisan plastic glossy di permukaanya, selain itu paper metal relative lebih murah dikelasnya ketimbang paper can, sehingga produk TOCHA dapat dijual dengan harga relative lebih murah dari kompetitornya. 3.Bentuk kemasan berpengaruh secara signifikan terhadap minat beli konsumen, sehingga hipotesis ketiga bahwa bentuk kemasan berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen, terbukti. Bentuk kemasan teh serbuk TOCHA berbentuk persegi panjang berdiri, sehingga dapat memaksimalkan tampilak muka kepada konsumen, kemasan tegak berdiri dipilih karena competitor sebagian besar menggunakan kemasan tidur atau kemasan bulat yang terbatas untuk penampilan pesan produk. Pengaruh atribut desain produk, bahan kemasan dan bentuk kemasan memiliki efek positif terhadap niat beli konsumen terhadap produk TOCHA, untuk lebih meningkatkan penjualan dan minat beli, disarankan beberapa hal : 1. Desain produk, produk the serbuk TOCHA saat ini dibuat dengan gramasi 150gr akan lebih baik jika dibuat versi compact dengan gramasi yang lebih rendah, untuk dapat memasuki segmen pasar yang baru dengan harapan dapat meningkatkan customer acquisition. 2. Bahan kemasan, dengan bahan saat ini paper metal selain harganya relative murah mempunyai kelemahan mudah kusut, sehingga dalam proses pengiriman harus hati-hati, dengan semakin banyaknya produk yang telah di pasarkan akan lebih baik jika TOCHA mulai menggunakan plastic standing pouch untuk menghilangkan kelemahan dari kemasan paper metal. 3. Bentuk kemasan, saat ini produk the serbuk TOCHA dikemas dengan bentuk persegi pajang berdiri, kelebihan dari kemasan ini adalah dapat mendisplay produk secara optimal, namun mempunyai kelemahan dalam ketahanan. Akan lebih baik jika dibuat derivasi produk dengan kemasan tube, selain mudah untuk disimpan mempunyai daya tahan terhadap benturan yang lebih bagus.108



108



Alfin NF Mufreni “PENGARUH DESAIN PRODUK, BENTUK KEMASAN DAN BAHAN KEMASAN TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN (STUDI KASUS TEH HIJAU SERBUK TOCHA)”, Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 2 No.2, 2016 hlm.52-53



102



BAB VI MENENTUKAN TARGET PASAR A. Studi Kasus Perempuan dan kosmetik adalah dua buah hal yang tidak dapat dipisahkan . Dari mulai bangun tidur sampai tidur lagi pun memakai produk kosmetik. Perempuan ingin tampil cantik dan perfect setiap harinya . Dilihat dari sisi ini jelas Emina menjaring para wanitawanita dalam target pasar mereka .Emina Cosmetic adalah salah satu merk kosmetik dan skincare lokal . Nama Emina sudah tidak asing lagi dikalangan remaja perempuan dan perempuan dewasa saat ini. Emina adalah pendatang baru. Emina yang merupakan “adik” dari pendahulunya yaitu Wardah . Emina mempunyai ciri khas dalam kemasannya . Yaitu, dengan mengeluarkan kosmetik dan skincare dengan desain yang sangat lucu,unik,beda dari yang lain, dan bentuknya yang simpel memudahkan produk-produk dari Emina ini mudah dibawa kemana-mana. B. Teori Dalam dunia marketing tidak lepas dengan strategi pemasaran, produk kita akan tepat mencapai sasaran jika melakukan dan merencanakan Target Pasar yang tepat sesuai produk kita. Dalam sebuah penargetan pasar terdapat fragmentasi audiens. Seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi, membuat audiens bebas memilih apa yang mereka mau dapatkan, menyebabkan fragmentasi dengan sendirinya sesuai selera, rasa, pengalaman dan intelektual audiens. “Salah satunya adalah teori Uses and Gratification. Dalam teori uses and gratification, menekankan pada keaktifan audiens dalam menentukan pilihan media yang ingin mereka gunakan berdasarkan motif-motif tertentu. Kepuasan audiens dapat dilihat dari aspek-aspek tertentu, seperti Gratification Sought (pencarian kepuasan) dan Gratification Obtained (kepuasan yang diperoleh) (McQuail, 1995. 75).”109 Dari teori tersebut kita dapat memfokuskan produk kita agar dapat memuaskan kebutuhan individual konsumen, dengan begitu konsumen akan terfokus apa yang dapat memenuhi kebutuhan mereka dan mulai mengabaikan hal yang lainnya. Orang-orang terfragmentasi sangat jarang mengkonsumsi konten umum yang tersebar dan memunculkan kekhawatiran mereka terhadap kurangnya informasi masalah mereka sendiri. Dengan audiens



109



Fadli abdul K, Melihat Fragmentasi dan Keaktifan Audiens dalam Menentukan Platform dan Informasi di Media Onlin,



Hal. 1



103



yang beragam para pembuat konten atau produk ditekan untuk lebih sering memantau audiens mana yang tertarik pada produk mereka. Di jaman yang serba online ini melihat audien yang tertarik pada produk atau konten lebih mudah, analisis yang cepat dengan sebuah program dan kedetailannya para produsen lebih bisa memantau apa yang mereka hasilkan dan mempelajari aktivitas pasar yang ada. Sebuah perusahaan sendiri harus bisa membaca apa yang akan terjadi di pasar bertujuan untuk melihat selera pasar. “Kotler dan Amstrong (2016, p.30) menyatakan bahwa ada lima konsep inti konsumen dan pasar, yaitu : 1. Kebutuhan, keinginan, dan permintaan 2. Tawaran pemasaran (barang, jasa, dan pengalaman) 3. Nilai dan kepuasan 4. Pertukaran dan hubungan 5. Pasar (Pieter Gunawan Widjaya, 2017)110” Dengan audiens yang sangat beragam¸ Branding sangat diperlukan untuk membangun karakter sebuah produk atau perusahaan dalam rangka meraup audiens sebanyak-banyaknya, akan tetapi branding tidak cukup, karna banyak cara audiens untuk memenuhi kebutuhannya. “Logika yang digunakan oleh pihak media adalah membuat platform yang baik dan menarik serta menyajikan konten yang memikat hati pembaca, guna mendapatkan perhatian pembaca atau audiens sesuai segmentasi audiens yang mereka inginkan. Misalnya, seorang pencinta olahraga tentu saja akan mencari informasi seputar olahraga, dan secara kontent, praktis audiens adalah bagian dari fragmentasi dalam hal ini audiens setia dari berita olahraga”111



Pemosisian sebuah produk juga berpengaruh pada penargetan pasar, dalam hal ada beberapa faktor terjadinya fragmentasi atau segmentasi audiens: 110



Pieter Gunawan Widjaya, ANALISIS SEGMENTING, TARGETING, POSITIONING DAN MARKETING MIX PADA



PT.MURNI JAYA, AGORA, Vol. 5, No. 1, (2017) 111



Fadli abdul K, Melihat Fragmentasi dan Keaktifan Audiens dalam Menentukan Platform dan Informasi di Media Onlin,



Hal. 2



104



- Geographic Segmentation Segmentasi geografis meliputi bangsa, wilayah, negara, kabupaten, kota, atau bahkan tetangga. Perusahaan dapat memutuskan untuk menjalankan di dalam satu atau beberapa area geografis, atau menjalankan disemua area tetapi memperhatikan kepada perbedaan geografis dalam kebutuhan dan keinginan. - Demographic Segmentation Segmentasi geografis membagi pasar kedalam segmen–segmen berdasarkan variabel seperti umur, siklus hidup, jenis kelamin, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama, etnis, dan generasi. - Psychographic Segmentation Segmentasi psikografis membagi pembelinya kedalam, segmentasi berbeda kedalam kelas sosial, gaya hidup, atau karakteristik personal. - Behavioral Segmentation Segmen ini membagi pembeli berdasarkan pengetahuan mereka, tingkah laku, penggunaan dari barang, atau respon kepada barang.” (Pieter Gunawan Widjaya, 2017)112 Dalam sebuah pasar, perusahaan harus tau posisi produk mereka dipasar, mereka harus mengetahui kompetitor dan arah produk mereka akan mengalir, hal ini disebut positioning. Langkah diferensiasi dan positioning terdiri dari tiga tahap: - Mengidentifikasi sekumpulan keunggulan kompetitif yang berbeda di mana untuk membangun posisi. - Memilih keunggulan kompetitif yang tepat. - Dan memilih strategi positioning secara keseluruhan” Harga, distribusi, promosi dan produk hanya sebuah usaha dari perusahaan untuk memasuki pasar, dengan strategi pasar hal-hal tersebut mempunyai kekuatan yang besar 112



Pieter Gunawan Widjaya, ANALISIS SEGMENTING, TARGETING, POSITIONING DAN MARKETING MIX PADA



PT.MURNI JAYA, AGORA Vol. 5, No. 1, (2017)



105



dalam pasar, diikuti dengan pengemasan desain yang baik akan melambungkan produk dalam pasar yang ada. Pada akhirnya produk yang dikeluarkan sebuah perusahaan, tidak semua diterima dalam keseluruhan segmentasi, seperti produk kecantikan tidak semua diterima oleh kaum laki-laki, karna perbedaan psikologis yang berbeda, di sinilah pentingnya menyusun profil audiensi sasaran yang ada. Hal yang dilakukan pertama kali adalah mendeskripsikan konsumen sesuai variabel konsumen tersebut. Profil merupakan kumpulan variabel-variabel yang berisi orang tersebut seperti kesukaan, tinggi badan, nama, tanggal lahir dll. Hal tersebut dipakai untuk lebih mempersonalisasikan konsumen agar lebih tepat dalam memilih media sasaran dan pesan. Selain privasi seseorang yang diperhatikan untuk menentukan target pasar, ada isu etika yang harus juga diperhatikan dalam penargetan audiens atau konsumen. Isu etika ini berhubungan dengan tipe dari sebuah produk dan pesan yang disampaikan, seperti isu-isu yang menyinggung sara atau hal-hal yang mudah terjadinya perselisihan.113 Penargetan pasar memiliki kriterianya sendiri untuk suatu produk dan setiap produk berbeda penargetan pasarnya berikut adalah kriteria-kriteria yang dipaparkan oleh Keegan yang dikutip dari Rosida P.Adam dalam jurnalnya: a. Besarnya Segmen Yang Ada dan Potensi Pertumbuhan b. Persaingan Potensial c. Kecocokan dan Kelayakan “Ada kalanya suatu segmen memenuhi kriteria ukuran dan pertumbuhan yang dikehendaki, tetapi tidak menarik bila dipandang dari aspek profitabilitas. Model Lima Kekuatan Porter dapat digunakan untuk menentukan daya tarik jangka panjang suatu pasar secara keseluruhan maupun setiap segmen di dalamnya” (Rosida P.Adam, 2011) 114 Sebelum menentukan target pasar, ada tahapan yang bernama segmenting. Segmenting sendiri berarti suatu proses dimana perusahaan membagi atau mengelompokan konsumen ke dalam bagian-bagian yang homogen (Kasali, 2001). Lalu ada pengertian lain 113



Sandra Moriarty dan Nancy Mitchell dan William Wells, Advertising, (Jakarta: Prenada Media Group, 2009), halaman 194 114



Rosida P.Adam, TARGET PASAR DAN STRATEGI MEMPOSISIKAN PRODUK TEH DI PASAR GLOBAL, Media Litbang Sulteng IV (2) : 125 – 136 , Desember 2011



106



dari segmentasi, yaitu sebagai usaha untuk membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok yang dapat dibedakan satu sama lain dalam hal kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang mungkin akan memerlukan produk-produk dan strategi pemasaran tertentu untuk menjangkaunya (Kotler dan Amstrong, 2001). Setelah melalui tahap segmenting, dilanjutkan dengan tahap targeting.. Targeting menurut Keegan (1996) adalah membandingkan dan mengevaluasi kelompok yang diidentifikasi lalu memilih satu atau beberapa sebagai calon yang paling besar 115. Sedangkan Cravens (1996) mengartikan target pasar sebagai proses pemilihan serta pengevaluasian setiap bagian yang akan dilayani oleh perusahaan116. Dari dua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa target pasar harus mengetahui kelompok yang akan dipilih laku dievaluasi sebagai calon konsumen yang akan dilayani oleh perusahaan. Tahap terakhir adalah positioning. Positioning menurut Kartajaya (2009:68) positioning merupakan proses menempatkan keberadaan konsumen di dalam benak pelanggan. Menururut Kotler (2007) dalam Kartajaya (2009:67) positioning adalah tindakan merancang tawaran dan citra perusahaan sehingga menempati posisi yang khas (dibandingkan para pesaing) di dalam benak pelanggan sasarannya. 1. Segmenting Segmentasi mengacu pada proses mengategorikan seluruh pasar menjadi serangkaian pasar yang lebih kecil berdasarkan karakteristik yang berhubungan dengan konsumen. Setelah terbagi menjadi lebih kecil, perusahaan bisa meluncurkan program pemasaran untuk memenuhikebutuhan dari segmen yang ada.117 Segmenting sangat penting dalam menentukan target pasar. Konsumen yang sangat luas dan heterogen membuat perusahaan akan sulit melayani seluruh konsumen. Dengan adanya segmentasi pasar ini maka perusahan bisa memilah mana yang memiliki potensi tinggi menjadi konsumennya dan meninggalkan bagian konsumen yang memiliki potensi rendah. Ada empat tahapan dalam



115



Rosida P. Adam, 2011, “Target Pasar dan Strategi Memposisikan Produk The di Pasar Global”,



Media Litbang Sulteng, Vol. 4, No. 2, Hal 128 116



Rosida P. Adam, 2011, “Target Pasar dan Strategi Memposisikan Produk The di Pasar Global”,



Media Litbang Sulteng, Vol. 4, No. 2, Hal 128 117



Agus Hermawan, Komunikasi Pemasaran, PT. Gelora Aksara Pratama, Malang, 2012, Hal. 31



107



menentukan segmen pasar 118 yaitu:



1.1 Mengenali struktur kebuuthan populasi konsumen pada tingkat tertentu Pengenalan ini dilakukan pada saat memilih sampel dari seluruh populasi dan melakukan pengtakeran kebutuhan konsumen perorangan ketika mereka akan berhubungan dengan sebuah prduk atau jasa. Jika hal itu dilakukan, manajer promosi dapat mengetahui segala macam profil kebutuhan seluruh kelompok konsumen.



1.2 Mengkelompokan konsumen ke dalam bagian yang sama berdasarkan kebutuhan Tujuan tahapan ini agar mendapat kelompok konsumen yang sangat homogen berdasarkan kebutuhannya. Proses pengkelompokkan ini biasa dilakukan oleh program komputer yang bisa melakukannya pernghitingan dengan cepat.



1.3 Pemilihan pasar sasaran Ini adalah bagian memilih segmen pasar atau kelompok segmen mengembangkan program promosi. Segmen pasar yang dipilih adalah segmen yang memiliki tingkat kesempatan tertinggi untuk mendapat laba dalam pasar.



1.4 Mengembangkan positioning untuk menawarkan produk atau jasa dalam segmen yang dipilih Penetapan posisi ini dikhususkan untuk mengarahkan informasi bagaimana cara konsumen dalam segmen yang dituju menerima penawaran produk atau jasa dibandingkan yang ditawarkan pihak pesaing. Segmentasi merupakan faktor untuk mengalahkan pesaing karena memadang pasar dari sudut pandang dan cara yang berbeda. Beberapa cara yang digunakan untuk memandang pasar yaitu :



118



Mahmud Machfoedz, Komunikasi Pemasaran Modern, Cakra Ilmu, Yogyakarta, 2010, Hal. 123



108



1. Static attribute segmentation Merupakan segmentasi berdasarkan geografis dan demografis. Geografis berdasarkan negara, kota, provinsi. Demografis berdasarkan jenis kelamin, pekerjaan, usia, agama dan pendidikan.



2. Dynamic attribute segmentation Cara memandang pasar berdasarkan sifat dan karakter pelanggan. Karakter seperti minat, sikap dan keyakinan pelanggan terhadap suatu produk.



3. Individual Segementation Yaitu cara memandang pasar secara personal. Pada zaman dahulu cara ini kurang efektif karena teknologi belum memadai, namun pada zaman sekarang teknologi sudah mendukung, sehingga memudahkan perusahaan dalam berinteraksi dengan konsumen melalui social media. Cara mempersiapkan individual segmentation : a. Mengidentifikasi siapa saja pasar Anda dengan cara mengumpulkan database. b. Anda perlu memilah-milah database menjadi pelanggan-pelanggan yang berbeda value, berbeda cost, berbeda produk yang dibeli, dan sebagainya. Dengan demikian database yang ada menjadi semakin jelas. c. Anda harus melakukan interaksi dengan pelanggan yang menggunakan teknologi informasi.119 Sebelum kita menentukan target pasar hendaknya kita memetakan dulu pasar yang dituju atau biasanya disebut dengan segmentasi pasar . Berikut adalah segmentasi pasarnya : 1. Segmentasi Geografis Adalah



pembagian



pasar



berdasarkan



wilayah



geografis



seperti



lingkungan,kota,provinsi,negara bagian, bahkan negara . Perusahaan dapat menentukan apakah ingin beroperasi di wilayah-wilayah tertentu saja atau di seluruh wilayah . Emina dalam hal ini memilih untuk fokus beroperasi di wilayah tertentu saja terutama di kota-



119



Hermawan Kartajaya, Hermawan Kartajaya On Segmentation (Bandung: PT Mizan Pustaka, 2006) Cet.1 Hal.24-25



109



kota besar, karena sampai saat ini belum semua wilayah yang ada di Indonesia terdapat gerai Emina. 2. Segmentasi Demografis Adalah pembagian pasar berdasarkan variabel demografis seperti usia,jenis kelamin, pekerjaan, agama, ras, pendidikan, kelas sosial, generasi, penghasilan , dll. Emina menjangkau kalangan remaja dan wanita dewasa sekitar umur 15-25 th. 3. Segmentasi Psikografis Adalah pembagian pasar berdasarkan gaya hidup,kelas sosial, dan kepribadian orang tersebut. Walaupun orang mempunyai kesamaan variabel demografisnya bisa saja psikografisnya berbeda. Emina menjangkau semua kalangan karena harganya yang bisa dibilang lebih murah daripada produk-produk kosmetik lain saingannya. 4. Segmentasi Perilaku Adalah pembagian pasar berdasarkan perilaku,sikap,pengetahuan yang dimiliki oleh konsumen , pemakaian, bahkan tanggapan mereka dalam produk tersebut . Pembeli dapat dibedakan dari kejadian yang sedang terjadi, misalkan ketika mereka benar-benar butuh barang tersebut mereka akan membelinya. Tetapi, jika mereka tidak sedang membutuhkannya mereka akan mengabaikannya. 5. Segmentasi Multi-Atribut Adalah penggabungan beberapa variabel yang ada lalu membuat kelompokkelompok kecil sebagai sasarannya . Disini perusahaan tidak lagi memikirkan konsumen rata-rata atau membatasi populasi sebuah segmen pasar. Di pasar, pembeli memiliki kebutuhan, keyakinan dan sikap membeli yang berbeda-beda. Dengan segmentasi pasar, perusahaan dapat membagi pasar menjadi segmen yang lebih kecil sehingga dapat lebih efektif dengan kebutuhan produk atau jasa untuk pembeli.



110



1. Segmenting Consumer Markets Variabel utama dari segmentasi pasar konsumen, yaitu : -



Geographic Segmentation



Segmentasi geografis meliputi bangsa, wilayah, negara, kabupaten, kota, atau bahkan tetangga. Perusahaan dapat memutuskan untuk memasarkan produk atau jasa di dalam satu atau beberapa area geografis, atau memasarkan di semua area dengan tetap memperhatikan perbedaan geografis dalam kebutuhan dan keinginan.



-



Demographic Segmentation



Kebutuhan konsumen berbeda-beda, oleh karena itu segmentasi demografis membagi pasar kedalam segmen–segmen berdasarkan umur, siklus hidup, jenis kelamin, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama, etnis, dan generasi. Jika dalam agama misalnya, ketika lebaran atau Hari Raya Idul Fitri umat muslim akan bertambah kebutuhan dari hari biasa seperti kebutuhan akan ketupat, opor ayam, rendang, atau kue-kue khas lebaran seperti nastar.



-



Psychographic Segmentation



Segmentasi psikografis membagi pembelinya kedalam segmentasi berbeda seperti kelas sosial, gaya hidup, atau karakteristik personal. Konsumen atau pembeli yang cenderung memiliki lebih banyak uang akan tinggi gaya hidup nya dan akan semakin banyak membeli produk.



-



Behavioral Segmentation



Segmen ini membagi pembeli berdasarkan pengetahuan pembeli, tingkah laku, penggunaan dari barang, atau respon pembeli kepada barang.



2. Segmenting Business Markets



111



Produsen atau perusahaan dapat melakukan segmen berdasarkan pasar konsumen (consumer markets), Bagian pemasaran juga menggunakan beberapa variabel tambahan, seperti pendekatan pembelian, faktor situasi, dan karakteristik personal.



3. Segmenting International Markets Merupakan bentuk dari segmentasi konsumen yang mempunyai kebutuhan dan tingkah laku pembelian yang sama bahkan jika mereka berada dalam berbeda negara.



2. Targeting Adalah bagaimana kita memilih, mentargetkan, dan menggapai sasaran yang kita targetkan dalam pasar sasaran120. Langkah penentuan target pasar juga bagaimana kita memeriksa segmen-segmen yang telah kita pilih apakah segmen tersebut dapat dijangkau oleh sumber daya yang kita miliki atau tidak121. Target pasar adalah sekumpulan pembeli yang berbagi kebutuhan yang sama atau karakteristik dimana perusahaan putuskan layani. Target pasar mengevaluasi setiap ketertarikan segmen dalam pasar dan memilih satu atau lebih segmen untuk dimasuki.122 Selanjutnya perusahaan menetapkan jumlah dan tipe pangsa untuk dilayani. Targeting bukan sesuatu yang mudah. Pasar sasaran terdiri dari sekelompok konsumen dengan beraneka ciri kebutuhan yang harus dipenuhi.123 Ada beberapa jenis strategi target pasar, yaitu:



2.1. Undifferentiated marketing 120



Ir. Agustina Shinta, Manajemen Pemasaran, (Malang: Universitas Brawijaya Press Anggota IKAPI, 2011) pertama, Hal.



66 121



Serian Wijatno, Pengantar Entrepreneurship, (Jakarta: PT. Grasindo Anggota IKAPI, 2009), Hal. 176



122



Pieter Gunawan Widjaya, 2017, “Analisis Segmenting, Targeting, Positioning dan Marketing Mix pada PT. Murni Jaya”,



AGORA, Vol. 5, No. 1, Hal 3 123



Mahmud Machfoedz, Komunikasi Pemasaran Modern, Cakra Ilmu, Yogyakarta, 2010, Hal. 131



112



Dengan menggunakan strategi ini, perusahaan memutuskan untuk mengabaikan perbedaan segmen pasar dan memenuhi keseluruhan pasar dengan satu tawaran. Strategi ini lebih difokuskan kepada kebutuhan konsumen pada umumnya daripada yang lain.



2.2. Differentiated marketing Perusahaan menggunakan strategi ini untuk menargetkan beberapa segmen pasar dan mendesain tawaran yang terpisah kepada setiap segmen pasar. Dengan menawarkan berbagai variasi produk dan pemasaran ke dalam segmen, perusahaan berharap untuk penjualan yang lebih tinggi dan posisi yang lebih kuat dalam setiap segmen pasar.



2.3. Concentrated marketing Adalah strategi yang fokus memasarkan produknya pada satu atau beberapa kelompok pembeli saja, sehingga pemasaran produk hanya ditujukan kepada kelompok pembeli yang paling berpotensi. Dengan fokus pada kelompok tertentu, perusahaan berusaha memberikan produk yang terbaik bagi target pasar mereka.



2.4. Micromarketing Dalam strategi ini perusahaan menghasilkan produk untuk menyesuaikan spesifik individu dan lokasi tertentu.124



Dalam menentukan target pasar, kita harus mencermati beberapa kriteria berikut. Terlebih jika kita ingin memilih sasaran untuk target pasar yang terbaik. Hal-hal yang harus dicermati adalah:



 124



Responsif



Pieter Gunawan Widjaya, 2017, “Analisis Segmenting, Targeting, Positioning dan Marketing Mix pada PT. Murni



Jaya”, AGORA, Vol. 5, No. 1, Hal. 3



113



Produk-produk dan program-program yang kita bangun dan kembangkan harus menimbulkan sikap responsif dari pasar sasaran. Hal ini dapat dicapai dengan adanya studi segmentasi yang jelas dan pasar sasaran yang jelas agar seorang produsen tidak mendapat resiko yang besar dan menanggungnya.







Potensi Penjualan Potensi besar suatu penjualan tidak hanya dihitung dari jumlah populasinya tetapi juga dari daya beli dan keinginan pasar. Potensi dari penjualan kita juga harus besar dan luas. Jika suatu pasar sasaran semakin besar maka semakin besar pula nilainya.







Pertumbuhan Yang Memadai Pasar memiliki proses bertahap dari tumbuh secara perlahan-lahan hingga tumbuh dengan cepat dan mencapai titik dewasa. Pasar tidak dapat langsung tumbuh secara cepat pada tahap awal.







Jangkauan Media Seorang pemasar dapat mencapai pasar sasaran yang terbaik bila ia dapat memilih media yang tepat untuk dapat memasarkan produknya dan mengenalkannya pada publik.



Faktor-faktor yang harus kita ketahui dan perhatikan menurut Bradley untuk memilih pasar sasaran yang nantinya akan kita pilih, yaitu: 1. Sumber Daya Organisasi Faktor yang pertama adalah sumber daya karena seperti yang kita ketahui bahwa semakin banyak segmen yang kita ambil maka semakin banyak biaya yang kita keluarkan. Market niche dapat mungkin terjadi bila kita berada pada pada suatu organisasi yang kecil yaitu dengan mengarahkan pemasaran produk kita dalam segmen kecil, unik, dan juga kurang mendapat perhatian pesaing besar. 2. Tipe Produk Ada dua produk dengan strategi yang berbeda. Pertama adalah differentiated product atau produk yang terdiferensiasi. Dalam hal ini seorang pemasar dapat melakukan strategi differentiated atau concentrated marketing yang dapat membuat produknya berbeda dengan yang lain. Yang kedua adalah low differentiated product yang mana



114



menggunakan strategi undifferentiated marketing karena produk tersebut sukar untuk dibedakan dengan yang lain.



3. Tahap Dalam Daur Hidup Produk Tidak hanya pasar tetapi produk juga memiliki tahapan-tahapan. Yang pertama adalah masa perkenalan pasar yaitu produk masih berseragam atau sama. Kedua adalah masa pertumbuhan produk. Seorang pemasar dapat melakukan sebuah penjualan yang produknya beraneka ragam. Ketiga yaitu tahap dewasa. Persaingan telah maksimal sehingga segmen baru yang belum ada sebelumnya harus diciptakan oleh seorang pemasar agar dapat diterapkannya pemasaran terkonsentrasi. Yang terakhir adalah tahap penurunan. Dalam tahap ini kita harus berkonsentrasi pada pemasaran terkonsentrasi yang kita ciptakan agar mendapat keuntungan lebih. Selain itu kita juga harus mengurangi investasi dan biaya pemasaran dalam tahap terakhir ini.



4. Strategi Pesaing Dan Strategi Bersaing Organisasi Strategi yang kita terapkan dapat bersentuhan langsung dan tidak bersentuhan langsung dengan pesaing. Maksudnya adalah jika kita memilih strategi yang bersentuhan langsung dengan pesaing maka kita mengambil segmen yang sama dengan pesaing. Dan jika tidak maka kita memilih segmen yang belum sama sekali diambil oleh para pesaing. Strategi ini perlu untuk kita perhatikan dalam organisasi yang kita bangun125.



3. Positioning Merupakan kegiatan perusahaan dalam membangun citra dan menyusun penawaran agar mampu bersaing serta diingat oleh konsumen. Fungsi posisioning ada 3, yaitu menempatkan produk agar diingat oleh konsumen, menempatkan produk diantara pesaing, menentukan harga dan kualitas produk. Penetapan posisi produk (positioning) adalah penetapan arti produk di dalam pikiran konsumen menurut ciri atau arti 125



Dadang Munandar, “Analisis Penentuan Segmen, Target, Dan Posisi Pasar HomeCare di Rumah Sakit Al-Islam



Bandung”, Majalah Ilmiah UNIKOM, Vol. 6, No. 2, Hal. 236-237



115



pentingnya berdasarkan pembandingan dengan produk pesaing.126 Menurut Kotler (1997) penentuan posisi (positioning) adalah tindakan merancang penawaran dan citra perusahaan sehingga menempati suatu posisi kompetitif yang berarti dan berbeda dalam benak pelanggan sasarannya.127 Untuk mendapatkan posisi yang baik beberapa produk melakukan perlawanan terhadap produk saingannya, misalmya: Kacang garuda menyerang kacang dua kelinci dengan menyatakan kacang garuda rendah kolestrol karena monen saat itu orang alergi/takut dengan kolestrol, tetapi tidak berhasil karena dilawan kacang dua kelinci dengan pernyataan apa adanya bahwa kacang memang mengandung kolestrol.128 Hiebing & Cooper (1997) mendefinisikan positioning sebagai ‘membangun persepsi produk di dalam pasar sasaran relatif terhadap pesaing’. Dengan demikian, positioning harus dilakukan dengan perencanaan yang matang dan langkah yang tepat. Dalam menyusun suatu pernyataan positioning, pengelola pemasaran harus mengetahui bagaimana audiensi membedakan produk bersangkutan terhadap produk saingan lainnya. Myers (1998) membedakan struktur persaingan ke dalam tiga tingkat, yaitu sebagai berikut.



3.1. Superioritas Struktur persaingan yang dialami perusahaan atau produk yang unggul di berbagai bidang terhadap para pesaingnya. Superioritas adalah keadaan yang sangat idea;, namun biasanya sangat sulit dicapai. 3.2. Diferensiasi Perusahaan bertindak lebih rasional yaitu tidak ingin unggul dalam segala hal, tetapi membatasinya pada satu atau beberapa segi yang superior terhadap pesaingpesaingnya. 3.3. Program Paritas



126



Mahmud Machfoedz, Komunikasi Pemasaran Modern, Cakra Ilmu, Yogyakarta, 2010, Hal. 131



127



Rosida P. Adam, 2011, “Target Pasar dan Strategi Memposisikan Produk The di Pasar Global”,



Media Litbang Sulteng, Vol. 4, No. 2, Hal 130 128



RM. Sigid Noerochmad, S.E, M.M, Strategi Pemasaran 1 (Depok: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013),



Cet.1, Hal.16-17



116



Perusahaan dan produknya sama sekali tidak bisa dibedakan. Audien tidak dapat membedakan mana yang lebih baik antara produk yang dihasilkan perusahaan A dengan perusahaan lainnya. 129



C. Strategi Penetapan Harga Produk Baru Harga suatu barang dapat berubah-ubah sesuai dengan siklusnya. Biasanya, pada awal diluncurkan produk tersebut harganya akan miring, karena untuk meraup konsumen dan menjadi pendatang baru yang diminati di pasaran . Strategi penetapan produk baru ada 2 : 1. Penetapan Harga Memerah Pasar Adalah menetapkan harga yang tinggi untuk meraup keuntungan maksimum dari lapisan demi lapisan segmen yang bersedia membayar harga tinggi ; perusahaan menghasilkan penjualan yang lebih sedikit tetapi menguntungkan130 2. Penetapan Harga Dengan Penetrasi Pasar Adalah menetapkan harga rendah bagi produk baru untuk menarik sejumlah besar pembeli dan pangsa pasar yang besar131 D. Tujuan Penentuan harga 1.



Mempertahankan perusahaan



2.



Memaksimalkan pendapatan



3.



Memaksimalkan penjualan



4.



Pengembalian atas investasi



E. Target Pemasaran Target pasar adalah memilih satu atau beberapa segmen konsumen yang akan menjadi fokus kegiatan pemasaran dan promosi. Targeting disebut juga dengan selecting karena audiensi harus diseleksi.132 Pemilihan target pasar tempat perusahaan akan berkompetisi



129



Morissan, M.A., Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu, Prenadamedia Group, Jakarta,2015, Hal 72-74



130



Philip Kotler Garry Amstrong,Prinsip-prinsip Pemasaran,(Jakarta: Erlangga,2008) 12,4



131



Philip Kotler Garry Amstrong,Prinsip-prinsip Pemasaran,(Jakarta: Erlangga,2008) 12,4



132



Morissan, M.A., Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu, Prenadamedia Group, Jakarta, 2015. Hal.70



117



merupakan bagian penting dri strategi pemasaran dan memiliki implikasi langsung bagi kegiatan iklan dan promosi. Penjualan adalah suatu usaha yang terpadu untuk mengembangkan rencanarencana strategis yang diarahkan pada usaha pemuasan kebutuhan dan keinginan pembeli, guna mendapatkan penjualan yang menghasilkan laba (Marwan, 1991). Penjualan merupakan sumber hidup suatu perusahaan, karena dari penjualan dapat diperoleh laba serta suatu usaha memikat konsumen yang diusahakan untuk mengetahui daya tarik mereka sehingga dapat mengetahui hasil produk yang dihasikan. Menurut Winardi (1982), penjualan adalah suatu transfer hak atas benda-benda.



133



Untuk dapat bertahan di



dalam industri perusahaan harus mempunyai kekuatan dan perencanaan yang matang . Kekuatan yang dimaksud adalah kekuatan dari produk tersebut dan apakah pasar yang dituju benar benar sesuai dengan produk yang telah dihasilkan . Setelah melakukan pemeetaan pasar atau segmentasi pasar dan strategi penetapan harga produk baru kita mengetahui siapa saja target target yang akan dituju: 1. Remaja dan perempuan dewasa ( 15-25th ) Dengan desain yang feminim dan lucu Emina menjangkau kalangan para remaja yang baru mencoba-coba merawat dirinya atau para perempuan dewasa yang suka dengan sesuatu yang unik,simpel, tapi tetap murah di kantong. 2. Orang yang tinggal di kota-kota besar atau dekat dengan pusat perbelanjaan Karena Emina banyak membuka gerainya di banyak pusat perbelanjaan maka tidak jarang orang-orang yang tinggal di perkotaan memakai produk ini, karena produk tersebut mudah dijangkau. 3. Anak sekolah, mahasiswa, dan karyawan Dengan harga yang ramah di kantong jadi semua kalangan bisa membeli produk ini. Walaupun harga miring tapi tidak meragukan kualitas yang diberikan oleh perusahaan. 4. Beauty Vlogger Banyak sekali orang yang menjadi beauty vlogger atau beauty influencer saat ini. Pekerjaan mereka adalah merivew,mencooba setiap ada produk-produk kosmetik baru dan merekomendasikan kepada para followersnya. 133



Rina Rachmawati, 2011,”Peranan Bauran Pemasaran (Marketing Mix) terhadap Peningkatan Penjualan (Sebuah Kajian terhadap Bisnis Restoran),vol 2,no.2



118



BAB VII KONSEP STRATEGI PEMASARAN



A.



MARKETING PUBLIC RELATIONS Konsep Marketing Public Relations Marketing public relations merupakan pengembangan dari konsep marketing



sebelumnya, yakni Mega Marketing dan juga merupakan kombinasi dari pelaksanaan program dan strategi pemasaran dengan kegiatan program kerja public relations. Pada awalnya, marketing public relations lebih dikenal sebagai publisitas. Marketing public relations diartikan sebagai rangkaian proses berupa perencanaan, pelaksanaan, dan pengevaluasian program – program yang dapat memicu pembelian rasa puas konsumen dengan mengomunikasikan informasi yang tentunya dapat dipercaya serta melalui impresi positif yang diciptakan dan berhubungan dengan identitas perusahaan atau produk perusahaan sesuai dengan kebutuhan, keinginan, perhatian, serta kepentingan untuk para konsumen.134 Secara singkatnya, marketing public relations adalah upaya bagaimana kita tetap menjual produk tetapi juga bisa memberikan citra yang positif bagi konsumen. Marketing public relations juga disebut sebagai kegiatan yang mengombinasikan pelaksanaan program dan strategi pemasaran dengan program kerja public relations. Konsep marketing public relations menurut Giannini mendefinisikan bahwa marketing public relations sebagai praktik media massa tradisional, media elektronik, atau bahkan individu untuk mendorong agen mereka untuk berkomunikasi secara sukarela mengenai perusahaan atau produk mereka kepada audiens yang dituju, misalnya untuk meningkatkan, mempertahankan, atau melindungi penjualan produk atau citra produk mereka. Tetapi, Haris dan Wallen mengusulkan bahwa marketing public relations mengacu pada strategi dan taktik yang digunakan untuk mencapai tujuan pemasaran dari prosedur public relations. Definisi lain yang menjelaskan konsep MPR adalah dari Thomas L. Harris yang menyatakan bahwa marketing public relations merupakan strategi dan implementasi yang 134Ruslan,



245.



Rosady. 2016. Manajemen Publik Relation dan Media Komunikasi Edisi Revisi. Jakarta: Rajawali Pers. Halaman



119



mengintegrasikan konsep public relations dengan pemasaran untuk mengoptimalkan pencapaian organisasi untuk mendapatkan hubungan yang baik dengan para stakeholder.135 Konsep marketing public relations secara garis besar digambarkan melalui tiga cara (Three Ways Strategy), yang terdiri dari: 1) Push Strategy Push Strategy merupakan strategi promosi yang digunakan oleh pemasar agar brand atau produk mereka bisa sampai ke konsumen. Contohnya secara umum yakni penjualan produk secara langsung melalui showroom. 2) Pull Strategy Pull strategy merupakan usaha membangun loyalitas brand dan membuat konsumen kembali membeli produk brand tersebut. Cara yang digunakan oleh strategi ini juga tergolong cukup umum, diantaranya dengan melakukan promosi melalui media iklan. 3) Power Strategy / Pass Strategy Strategi ini bertujuan untuk membujuk dan mewujudkan opini masyarakat yang positif. Cara yang digunakan dalam strategi ini salah satunya dengan menggelar event atau sponsorship. Faktor - Faktor Marketing Public Relations Kotler dalam Ruslan (2016) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan marketing public relations dibutuhkan dalam suatu perusahaan atau organisasi. Faktor – faktor tersebut diantaranya adalah sebagai berikut: 1) Bertambahnya biaya promosi periklanan yang tak imbang dengan hasil keuntungan yang didapat dan keterbatasan tempat 2) Kompetisi yang ketat dalam publikasi dan promosi 3) Perubahan selera konsumen yang terjadi secara sangat cepat dalam jangka waktu singkat 4) Menurunnya minat dan atensi konsumen terhadap iklan yang disebabkan oleh pesan dalam iklan cenderung berlebihan yang membuat para konsumen tak tertarik untuk melihat iklan tersebut.



135Perbawasari,



S., Sjuchro, D. W., Setianti, Y., Nugraha, A. R., Hafiar, H. Government Marketing Public Relations Strategy



in Preparing Halal Tourism in Priangan Region. 35 (1). 2019. Halaman 97.



120



Tak hanya itu, ada faktor lain yang harus diperhatikan oleh seorang praktisi marketing public relations dalam memberikan layanan terhadap konsumennya agar terciptanya kepuasan konsumen. Faktor – faktor tersebut adalah sebagai berikut: 1) Menghargai kepentingan dan apa yang dibutuhkan oleh konsumen 2) Mempertahankan sikap dan perilaku saat berkomunikasi dalam hal melayani konsumen 3) Bersikap bijaksana, bekerja secara professional, cepat, efisien, menguntungkan kedua belah pihak, serta dapat diandalkan dan dipercaya 4) Menjaga rahasia pribadi milik konsumen Faktor lain yang juga menunjang tercapainya pelayanan terbaik terhadap konsumen yang diberikan oleh seorang praktisi marketing public relations. Faktor tersebut diantaranya: 1) Percaya diri 2) Disiplin tinggi 3) Rasa memiliki dan loyalitas 4) Sikap dan penampilan diri 5) Dedikasi 6) Komunikatif 7) Understanding or Knowing the Customer (Memahami atau mengatahui kebutuhan dan keinginan konsumen) 8) Tangibles Kelebihan Marketing Public Relations Marketing public relations dianggap cukup efektif dan efisien dalam mencapai publisitas tinggi dan menyebarkan informasi atau pesan. Hal ini dapat dilihat melalui kampanye yang menggunakan iklan memerlukan space media untuk menayangkan iklannya sehingga cenderung membutuhkan biaya yang lebih banyak, sedangkan kampanye yang menggunakan marketing public relations tak perlu membeli space media untuk menayangkan kampanye tersebut. Dalam beberapa kasus, marketing public relations juga memiliki keuntungan karena dapat memmengaruhi secara persuasif dan mendidik masyarakat tentang suatu produk atau layanan atau ide. Banyak perusahaan yang beralih ke marketing public relations karena melihat kelebihan ini, mendukung promosi perusahaan dan produk serta pembangunan citra perusahaan atau produk secara langsung.



121



Peranan Marketing Public Relations Menurut Kotler dalam Ruslan (2016), dalam usaha menggapai tujuan suatu perusahaan atau organisasi, marketing public relations memiliki beberapa peranan penting, peranan tersebut adalah sebagai berikut: 1) Mendorong kesadaran konsumennya kepada produk yang sedang diluncurkan 2) Membentuk kepercayaan konsumen terhadap image perusahaan atau manfaat dari produk perusahaan yang dijual 3) Mendorong antusiasme (sales force) melalui suatu artikel sponsor mengenai produk perusahaan 4) Memangkas biaya promosi melalui iklan komersial agar lebih efisien 5) Bertanggung jawab dalam meningkatkan pelayanan terhadap konsumen, seperti upaya dalam menangani keluhan konsumen untuk mewujudkan kepuasan konsumen 6) Membantu



mengkampanyekan



perilisan



produk



-



produk



baru



serta



merencanakan perubahan produk lama 7) Mengomunikasikan aktivitas dan program kerja yang berhubungan dengan masyarakat seperti kepedulian sosial atau lingkungan hidup secara kontinu melalui media public relations agar terciptanya citra perusahaan yang positif di masyarakat 8) Membimbing serta menjaga image perusahaan atau produk perusahaan baik berupa barang atau jasa dari sisi mutu dan kuantitas 9) Berusaha menghadapi suatu kejadian yang tak diinginkan di masa mendatang secara proaktif Selain itu, dalam menghadapi masa pasar bebas yang akan datang, target atau sasaran marketing public relations harus lebih diarahkan kepada kepentingan konsumen (customer oriented) untuk mendapatkan kepuasan konsumen (customer satisfaction).



Marketing Public Relations Proaktif Marketing public relations proaktif merupakan kegiatan mempromosikan suatu perusahaan atau produk perusahaan dengan tujuan memberi informasi tambahan mengenai perusahaan atau produk perusahaan tersebur, menaikkan nilai berita, serta menciptakan



122



kredibilitas perusahaan atau produk.136 Manfaat atau keunggulan produk yang dipromosikan melalui marketing public relations proaktif dibuat oleh media dengan editorial atau penyiar sehingga kredibilitas pun meningkat. Kefektifan marketing public relations proaktif sangat ditentukan oleh faktor kredibilitas. Marketing public relations proaktif juga memiliki peran utama. Peran utama tersebut yaitu: 1) Memperkenalkan produk di suatu tempat kepada masyarakat publik 2) Memberikan penjelasan informasi tambahan mengenai produk, impresi yang layak untuk disebarluaskan, serta kredibilitas 3) Kefektifan yang ditentukan oleh faktor kredibilitas 4) Periklanan dan penjualan yang disebarluaskan dapat dipercaya oleh konsumen 5) Sarana utama dari marketing public relations proaktif adalah publisitas 6) Pemasaran sebagai cara untuk meningkatkan ekuitas brand



B.



MARKETING MIX (BAURAN PEMASARAN)



Jika kita membahas konsep strategi pemasaran, di dalamnya kita juga akan membahas bauran pemasaran atau yang lebih sering disebut sebagai marketing mix. Marketing mix dikenalkan oleh Jerome McCarthy dengan konsep 4P (product, price, place, dan promotion). Konsep ini akan menjadi rujukan jika seseorang/badan/lembaga akan melakukan pemasaran. Menurut Hermawan Kertajaya (2006:18), marketing mix merupakan cara dalam menggabungkan tawaran, perlengkapan (logistik), dan komunikasi produk atau jasa. Tidak hanya membuat penawaran yang menarik, anda juga harus memikirkan taktik paling tepat untuk mendistribusi dan mempromosikan barang/jasa.137 4P menggambarkan pandangan penjual terhadap perangkat pemasaran yang tersedia untuk mempengaruhi pembeli. Dari sudut pandang pembeli, setiap perangkat pemasaran



136



Ali, Dini Salmiyah Fithrah. 2017. Marketing Public Relations - Diantara Penjualan dan Pencitraan. Yogyakarta:



Deepublish. Halaman 54. 137



Hermawan Kertajaya, Hermawan Kertajaya on Marketing Mix, Mizan, Bandung, 2006, Hlm. 18



123



dirancang untuk memberikan manfaat bagi pelanggan (Retno Budi, 2016:15)138. Berikut pemaparan mengenai konsep 4P dalam pemasaran produk: 1. Strategi Produk (Product) Produk merupakan elemen terpenting dalam menjalankan suatu pemasaran. Produk adalah penentu bagi elemen marketing mix lain seperti penentuan harga, promosi, dan kegiatan distribusi. Pemasar perlu memerhatikan lima tingkatan produk yang membentuk sebuah hierarki nilai pelanggan.  Tingkat dasar (manfaat inti/core benefit), merupakan manfaat yang sesungguhnya benar-benar dirasakan pembeli. Misal: konsumen sabun pembersih wajah membeli “penghilang kadar minyak pada wajah”, konsumen makanan ringan membeli “makanan penunda kelaparan”. Di sini produsen harus menempatkan diri sebagai pemberi manfaat, sehingga harus berupaya membuat produk yang dapat memenuhi kepuasan pembeli.  Tingkat kedua (produk dasar/basic product), merupakan tingkat diubahnya manfaat inti menjadi produk generik. Jadi, sabun pembersih wajah harus mencakup: tekstur, wangi, dan kualitasnya.  Tingkat ketiga (produk yang diharapkan/expected product), merupakan tingkat selanjutnya yang disiapkan pemasar. Adalah set kondisi dan atribut yang sudah disetujui konsumen dalam membeli produk. Misalnya: ketika konsumen membeli sabun pembersih wajah menginginkan kemasan baru, wangi parfum lain, dan lain sebagainya.  Pada tingkat keempat, produk pelengkap/augmented product disiapkannya suatu hah yang dapat memenuhi hasrat pembeli yang melampaui harapan. Contohnya, pemasar sabun pembersih wajah menyediakan jasa pengiriman.  Tingkat kelima (produk potensial/potential product) mencakup semua peningkatan yang dilakukan oleh perusahaan terkait. Pada tingkat ini lah perusahaan mencari cara untuk selalu meningkatkan kepuasan konsumen. Contohnya ketika konsumen dapat membeli produk yang diingkinkan secara online.



138



Retno Budi, Bahan Ajar Manajemen Perusahaan, STIE Multi Data Palembang, Palembang, 2016, Hlm. 15



124



Intinya, produk merupakan solusi bagi para konsumen karena produk memenuhi segala masalah (kebutuhan). 2. Strategi Harga (Price) Suatu perusahaan harus menetapkan harga untuk pertama kalinya, yaitu di saat: 1) Menciptakan atau mengembangkan produk baru; 2) Memperkenalkan produk regulernya untuk pertaama kalinya; dan 3) Mengikuti lelang atas suatu kontrak kerja baru. Harga mempunyai peranan yang amat penting termasuk dalam hal pertukaran pemasaran (marketing exchange). Terdapat empat ragam dasar dari biaya konsumen (consumer cost), yaitu: waktu, uang, aktivitas kognitif dan usaha prilaku. Biaya-biaya atau pengorbanan yang ditambahkan atau diperbandingkan dengan nilai atau manfaat produk yang ditawarkan merupakan metode mudah untuk menetapkan arti harga bagi konsumen3 Di sisi lain, pemasar juga mengeluarkan biaya bisnis seperti promosi, riset pemasaran, distribusi, dan biaya produksi. Dari biaya yang dikeluarkan ini lah pemasar menghitung keuntungan yang akan didapat. Harga memiliki dimensi yang dapat diukur menjadi tiga indikator, antara lain: 1) Kesesuaian harga dengan kualitas produk, maksudnya harga sering dijadikan sebagai penentu kualitas suatu barang/jasa. 2) Daya saing harga, yaitu ketika konsumen membandingkan harga suatu produk dengan harga pesaingnya.Kesesuaian harga dengan manfaat, maksudnya adalah konsumen mengharapkan harga sesuai dengan manfaat produk yang dibayarkan. Suatu harga yang ditetapkan oleh pemasar untuk pasaran tentu memiliki tujuan. Tujuan tersebut antara lain: 1) Mendapatkan posisi pasar 2) Mencapai kinerja keuangan 3) Penentuan posisi produk 4) Merangsang permintaan 5) Memengaruhi persaingan



125



3. Strategi Distribusi (Place) Secara umum, pendistribusian dapat diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha mempermudah dan memperlancar penyampaian produk dari produsen kepada konsumen, sehingga penggunaannya sesuai yang diperlukan (harga, jenis, tempat, jumlah, dan saat dibutuhkan) (Budi Rahayu, 2017:111). Dapat kita simpulkan bahwa proses distribusi merupakan kegiatan yang dapat: 1) Menciptakan nilai tambah melalui fungsi-fungsi pemasaran yang dapat merealisasikan kegunaan bentuk, tempat, waktu dan kepemilikan. 2) Memperlancar arus saluran pemasaran (marketing channel flow) secara fisik dan non fisik. Maksudnya adalah adanya aliran kegiatan yang diantara lembagalembaga pemasaran yang terlibat dalam proses pemasaran. 3



Putri, Budi Rahayu, 2017, Manajemen Pemasaran, Universitas Udayana, Bali, Hlm. 103 Untuk menunjang segala aktivitas penyaluran barang, perusahaan harus bekerja sama dengan berbagai middleman atau dapat dikatakan sebagai perantara. Yang dimaksud dengan perantara adalah perusahaan atau individu yang menghubungkan barang dari produsen hingga ke tangan konsumen, baik konsumen industri maupun konsumen akhir. Middleman terbagi atas: a. Agent



middleman/broker,



merupakan



orang



yang



hanya



bertransaksi,



menegosiasi, dan mencari pembeli dengan atas nama produsen. b. Merchant middleman, merupakan perantara yang melakukan kegiatannya dengan membeli barang dari produsen kemudian dijual kembali kepada konsumen. Tujuan dari adanya seorang perantara adalah memanfaatkan hubungan, spesialisasi, pengalaman, dan skala operasi dalam menyebarluaskan suatu produk agar barang sampai di pasar sasaran dengan efektif juga efisien. 4.



Strategi Promosi (Promotion) Dalam Sugiono Suguharto menurut Kotler dan Armstrong (2006) promosi merupakan



berbagai kegiatan yang dilakukan antar perusahaan untuk mengomunikasikan manfaat dari produk dan meyakinkan konsumen sasaran untuk membelinya. Sedangkan bauran promosi adala paduan spesifik antara iklan, promosi penjualan, penjualan personal, pemasaran



126



langsung dan hubungan masyarakat yang digunakan perusahaan untuk mengomunikasikan nilai pelanggan secara persuasif dan membangun hubungan pelanggan.139 Menurut Kotler dan Armstrong (2006), terdapat lima dimensi promosi untuk berkomunikasi dengan pembeli yang akan memengaruhi penjualan, antara lain: 1. Advertising/periklanan, sponsor tertentu membayar semua bentuk presentasi nonpribadi dan promosi ide, jasa, atau barang. 2. Sales promotion/promosi penjualan, terdiri dari waktu jangka pendek untuk meningkatkan pembelian atau penjualan sebuah produk atau jasa. 3. Personal selling/penjualan personal, adalah presentasi pribadi oleh wiraniaga perusahaan dengan tujuan melakukan penjualan dan membangun hubungan dengan pelanggan. 4. Direct marketing/pemasaran langsung, merupakan komunikasi langsung pemasar dengan konsumen individual yang ditargetkan untuk mendapat respons cepat dan membangun hubungan yang langgeng dengan konsumen. 5. Public relations/hubungan masyarakat, yaitu membangun hubungan baik dengan berbagai perusahaan dengan memperoleh publisitas yang diinginkan, membangun citra baik perusahaan, menghadapi rumor, cerita, dan kejadian tak menyenangkan. Manfaat promosi berbeda-beda menurut tahap proses kebutuhan membeli, yaitu: 1. Pengenalan kebutuhan (need recognition) Salah satu tujuan komunikasi khususnya untuk memperkenalkan produk-produk baru, adalah untuk merangsang munculnya kebutuhan. Pengenalan kebutuhan mungkin juga penting untuk produk-produk yang sudah ada, khususnya bila pembeli dapat menunda pembeliannya atau memilih untuk tidak melakukan pembelian (contoh: asuransi jiwa). 2. Mengumpulkan informasi (gathering information) Promosi dapat memudahkan seorang calon pembeli mendapatkan informasi. Salah satu tujuan kegiatan promosi produk baru adalah membantu pembeli mempelajari produk tersebut.



139



“Analisis Pengaruh Product Quality, Price dan Promotion Terhadap Purchase Intention Mobil Toyota Alphard Di



Surabaya”, Jurnal Manajemen Pemasaran Petra Vol. 3, No. 1, 2015, Hlm. 3



127



3. Evaluasi Alternatif (evaluation of alternatives) Promosi membantu para pembeli mengevaluasi produk-produk atau merek-merek alternative. Baik periklanan maupun penjualan personal cukup efektif dalam mendemonstrasikan kekuatankekuatan suatu merek dibandingkan dengan merekmerek produk pesaing, dengan memperlihatkan perbandingan yang baik untuk merek perusahaan yang memasang iklan tersebut. Hal ini menyebabkan cirri-ciri produk tertentu dapat digunakan sebagai bahan perbandingan. 4. Kepuasan membeli (decision to purchase) Penjualan personal seringkali digunakan untuk mendapatkan komitmen membeli barang konsumen yang tahan lama dan barang industry. Peragaan dalam toko retail dimaksudkan untuk memengaruhi keputusan pembelian, demikian juga pemberian sampel dan kupon. 5. Penggunaan produk (product use) Berkomunikasi dengan para pembeli setelah mereka membeli suatu produk adalah suatu kegiatan promosi yang penting. Contoh komunikasi purna jual antara lain, kunjungan kembali wiraniaga, iklan-iklan yang menekankan kemampuan pelayanan perusahaan, dan dorongan yang diberikan kepada pemakai untuk mencari informasi



atau



melaporkan masalah-masalah.



C.



DIGITAL MARKETING



Apa itu Digital Marketing Digital Marketing adalah kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh manusia atau teknologi modern, oleh karena itu digital marketing biasanya selalu identik dengan perkembangan teknologi dari zaman ke zaman menuju kemajuan140. Kata digital berasal dari kata digitus yang merupakan bahasa Yunani yang artinya sepuluh jari, arti ini umumnya mengacu pada teknologi. Kata pemasaran menurut KBBI artinya adalah proses atau cara atau perbuatan memasarkan suatu barang / perihal menyebarluaskan ke tengah-tengah masyarakat.



140



John Cashman, Big Book of Digital Marketing, (New Jersey : Digital Firefly Marketing, 2014). hlm. 37.



128



Konten Marketing Konten marketing merupakan suatu proses menciptakan video, artikel, e-book, atau bentuk lain untuk menampilkan dan memasarkan bisnis atau brand. Buat konten lalu pasarkan menggunakan media digital, salah satunya website seperti Google. Konten marketing yang baik adalah konten marketing yang bisa menciptakan Snowball Effect dari digital marketing yang dilakukan141,



Ketahuilah apa yang Anda Pasarkan Dalam digital marketing tentunya kita butuh pemahaman yang baik tentang pemasaran, apa yang anda jual dan siapa target audiens anda. Begitupula konten yang anda sajikan dalam pemasaran haruslah sesuai dengan apa yang anda pasarkan142. Kita haruslah membuat konten berhubungan dengan apa yang kita bahas, kita juga harus memastikan kalau konten yang diberikan berguna dan informatif bagi konsumen.



7p Saja Tidak Cukup Dalam mengembangkan marketing terdapat strategi-strategi yang harus anda perhatikan, ada beberapa strategi marketing, tapi kebanyakan orang menggunakan hanya lima atau tujuh dari beberapa strategi marketing tersebut, diantaranya adalah143: • Product • Pricing • Promotion • Positioning • Publicity • Packaging • Pass-along • Permission Diatas ini adalah daftar yang bisa anda jadikan acuan sebagai tolak ukur apakah anda sudah melakukan pekerjaan anda dengan benar. Dalam marketing tidak ada jaminan yang



141



Ibid



142



Ibid. hlm. 42.



143



Seth Goding, Purple Cow Transform Your Business by Being Remarkable, (United Kingdom : Portolio, 2003). hlm. 1.



129



menentukan anda berhasil atau tidak, tetapi jika mengikuti formula diatas dengan baik, maka kecil kemungkinan anda tidak berhasil144. Menurut buku ini dibahas bahwa 7p diatas tidaklah cukup, dalam buku ini akan membahas “p” yang baru dalam marketing. The New “P” Dan “p” yang baru adalah “Purple Cow”. Makna sebenarnya dari Purple Cow adalah Remarkable atau luar biasa. Bahkan, jika luar biasa dimulai dari huruf P maka mungkin tidak akan ada istilah “Purple Cow”. Buku ini adalah tentang apa, kenapa, dan bagaimana dari “Purple Cow” yang dimaksudkan sebagai Remarkable atau luar biasa dalam marketing145. Bangkitnya Influencer – Apa Maknanya Terhadap Pemasar Pemasar di seluruh dunia saaat ini baru mulai sadar bahwa mencapai “likes” dan “follows” hanyalah menggores sedikit-sedikit dari permukaan media sosial sebagai pemasaran. Untuk mengubah media sosial menjadi alat yang layak dengan dampak yang menyeluruh, pemasar haruslah meningkatkan mutu atau kualitas dari konten yang mereka sajikan bagi konsumen, memanfaatkan komunitas yang relevan dan juga membangun hubungan dengan influencer146.



Influencer bagi Pemasar Untuk brand yang berupaya menggunakan media sosial sebagai sarana untuk meningkatkan penjualan, menerima sebutan, “likes” dan “follows” tidaklah cukup, perusahaan haruslah mengidentifikasi pihak manakah yang paling berpengaruh dalam subjek mereka, ikut terlibat lebih dalam dengan target mereka, memelihara dan memperkuat mereka147.



Memanfaatkan Aset Anda Digital marketing hadir dalam banyak rupa, sangat banyak sekali bisnis yang tidak menyadari asset digital yang mereka miliki. Namun juga bukan hanya bisnis yang “audit” 144



Ibid. hlm. 2.



145



Ibid



146



Francesca James, 50 Shades of Digital Marketing, (Kopenhagen : Bookboon, 2013). hlm. 12.



147



Ibid. hlm. 13.



130



untuk asset digital mereka, tetapi juga bisa bergabung sehingga setiap asset mendapatkan keuntungan dan membantu memanfaatkan, serta aset-aset lain akan memenangkan digital marketing148.



Mobile Marketing Masyarakat saat ini semakin suka menggunakan ponsel pintar mereka, perangkat kecil yang dilengkapi teknologi-teknologi canggih menyebabkan candu bagi penggunanya, tentu ini adalah peluang besar bagi para pemasar jika dapat memanfaatkan fenomena ini149.



Proses Mobile marketing yang efektif adalah siklus dari penemuan. Seperti gambar dibawah ini, sebuah proses memang ada untuk mobile marketing yang efektif150.



Sumber: The Art of Digital Marketing



1. Peluang 148



Ibid. hlm. 16.



149



Ian Dodson, The Art of Digital Marketing, (New Jersey : John Wiley & Sons, Inc., 2016). hlm. 209.



150



Ian Dodson, The Art of Digital Marketing, (New Jersey : John Wiley & Sons, Inc., 2016). hlm. 209.



131



Kehadiran ponsel seluler menjadi peluang besar bagi para pemasar dalam dunia digital, tetapi tetap banyak tantangan yang ditemukan151. 2. Mengoptimalkan Pada tahap ini akan membahas tentang naik turunnya situs mobile dan aplikasi, ini akan mencakup tentang pertimbangan anda mengenai strategi mobile anda. Disini juga akan mempelajari tentang pengembangan aplikasi dan juga jenis aplikasi yang dapat dibuat di berbagai platform152.



3. Mengiklankan Mempelajari banyak cara baru untuk menjangkau pelanggan di perangkat seluler mereka153. 4. Menganalisis Seperti layaknya iklan pada umumnya, anda harus menggunakan analitik untuk melihat pencapaian anda. Tahap terakhir adalah bagaimana anda mencakup dari perspektif pemasaran seluler. Karena salah satu hal hebat dari pemasaran seluler adalah hal itu sangat terukur154. Digital marketing telah memperkenalkan seperangkat keterampilan baru untuk pemasar yang tidak selalu berhasil masuk kelas. Sementara hampir 60 persen pengusaha mencari keterampilan digital marketing155.



D. DIGITAL PUBLIC RELATIONS Public relation adalah proses interaksi dimana public relation menciptakan opini publik sebagai input yang menguntungkan kedua belah pihak, dan menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik, bertujuan menanamkan keinginan baik, kepercayaan saling adanya pengertian, dan membangun citra yang baik dari publiknya. Dalam buku “Building a public relations definition” Menurut Rex F. Harlow, Public Relations adalah Hubungan masyarakat adalah fungsi manajemen khusus yang membantu membangun dan menjaga jalur komunikasi, saling pengertian. penerimaan dankerja sama 151



Ibid.



152



Ibid.



153



Ian Dodson, The Art of Digital Marketing, (New Jersey : John Wiley & Sons, Inc., 2016). hlm. 210.



154



Ibid.



155



Zahay, D., Altounian, D., Pollitte, W., & James, J. (2019). Effective Resource Deployment in Digital Marketing



Education. Marketing Education Review, 29(3), 182–192.



132



antara suatu organisasi dan publiknya; melibatkan pengelolaan masalah atau masalah; membantu manajemen untuk mendapatkan informasi dan responsif terhadap opini publik; mendefinisikan dan menekankan tanggung jawab manajemen untuk melayani kepentingan publik; membantu manajemen mengikuti perkembangan dan secara efektif memanfaatkan perubahan, berfungsi sebagai sistem peringatan dini untuk membantu mengantisipasi tren; dan menggunakan penelitian dan komunikasi yang sehat dan etis teknik sebagai alat utamanya. Selain itu menurut Frank Jefkis dalam buku nya “Public Relations merupakan semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu kedalam maupun keluar antara suatu organisasi dengan khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan – tujuan spesifik pada saling pengertian” Semakin berkembangnya Teknologi pada saat ini hampir seluruh pekerjaan di lakukan menggunakan internet, mulai dari pengiriman surat, berbicara dengan individu lain maupun dari satu instansi ke instansi lain dan juga penyebaran informasi juga bisa dilakukan dengan media internet. Penyebaran informasi ini dilakukan oleh Public Relations atau PR di suatu instansi. Hal ini disebut dengan digital public relations. Digital Public relations merupakan suatu konsep baru yang digunakan oleh manajemen reputasi perusahaan. Praktik Digital PR ini merupakan salah satu bagian dari kegiatan Hubungan Masyarakat yang di adaptasi dari penggunaan teknologi informasi dan komunikasi bagi perusahaam. Tidak satu dua perusahaan yang telah melakukan hal ini tetapi sudah banyak perusahaan dalam tingkat nasional maupun internasional yang menerapkan Digital Public Relations ini dalam perusahaannya seperti bank, pemerintahan maupun non pemerintah dan institusi swasta lain yang memiliki website di halaman web di internet. Bahkan media pemberitaan seperti koran dan majalah juga memiliki website dan media sosial. Pentingnya penyebaran informasi digital begitu dirasakan setiap perusahaan atau pemerintah sehingga kesadaran untuk memenuhi kebutuhan informasi pada media tersebut perlu diterapkan pengelolaan yang sesuai dalam penerapannya. Mengingat sifat dinamis dari komunikasi online, mereka yang bertanggung jawab untuk digital Public Relations perlu mencerminkan sikap yang fleksibel untuk memastikan setiap masalah yang diidentifikasi oleh pemantauan yang berkelanjutan dapat ditangani dengan segera tanpa menciptakan situasi krisis. Dalam penggunaan istilah digital Public Relations sendiri sebenarnya terdapat banyak istilah lain yang digunakan namun tetap merujuk kepada pemahaman yang sama mengenai



133



Digital Public Relations seperti istilah new media (media baru), cyber Public Relations, electronic Public Relations (e-PR), online Public Relations, Public Relations 2.0, hubungan masyarakat online (humas online). Meskipun banyak istilah lain yang digunakan oleh berbagai praktisi PR, namun terlepas dari hal tersebut penggunaan istilah tersebut memiliki pemahaman yang serupa yakni pemanfaatan media internet bagi praktisi PR dalam melaksanakan peran, tugas dan praktik kehumasan perusahaan maupun instansinya. Bob Julius Onggo memiliki buku judul Cyber Public Relations akan tetapi dalam kontennya menggunakan istilah e-PR yang didefinisikan “e” sama halnya “e” sebelum mail dan commerce yang mengacu pada penggunaan media internet yang dimanfaatkan untuk membangun merek (brand) dan kepercayaan (trust) (Onggo, 2004: 1) Menurut Bob J. Onggo (2004:1) pengertian inisiatif PR atau Public Relations yang menggunakan media internet sebagai sarana publikasinya, inisiatif PR ini di Indonesia lebih dikenal dengan istilah Cyber Public Relations. Namun dalam bukunya menggunakan istilah yang disingkat menjadi E-PR. Kalau diuraikan secara lebih spesifik E-PR adalah : a. E adalah electronic. Elektronik di dalam E-PR sama seperti halnya huruf “e” sebelum kata mail atau commerce yang mengacu pada media 24 elektronik internet. Berkaitan dengan penelitian yang dilakukan, elektronik disini diibaratkan sebagai digital. b. P adalah public. Publik disini mengacu bukan sekedar publik secara umum, namun pasar konsumen. Publik juga tidak hanya mengacu pada satu jenis pasar konsumen, namun pada berbagai pasar atau public audience. c. R adalah relations. Relasi merupakan hubungan yang harus dipupuk antara pasar dan bisnis. Itu merupakan kunci pasar agar suatu bisnis berhasil. Menariknya, melalui media internet hubungan yang sifatnya oneto-one dapat dibangun dalam waktu yang cepat kerena sifat internet yang interaktif. Hal ini berbeda dengan publik konvensional, yang dimana praktisi PR harus menjangkau mereka dengan sifat one-to-many Menurut Jannet Gifford dalam Jurnal nya menyampaikan dengan ada nya digital PR ini dengan cepat menjadi salah satu landasan strategi kompetitif dan efektif selain itu dengan ada nya digital PR ini PR dengan mudah mempromosikan berita mengenai program apapun yang mereka miliki mengenai perusahaan atau penjualan yang mereka lakukan dan akan



134



menjangkau jutaan orang yang mencari informasi online setiap hari nya dengan cara mengakses di internet saja. Mengingat sifat dinamis dari komunikasi online, mereka yang bertanggung jawab untuk digital Public Relations perlu mencerminkan sikap yang fleksibel untuk memastikan setiap masalah yang diidentifikasi oleh pemantauan yang berkelanjutan dapat ditangani dengan segera tanpa menciptakan situasi krisis. Ada banyak faktor penggunaan dari digital public relations yaitu karena perkembangan teknologi yang semakin pesat tidak memungkinkan seorang Praktisi Publik Relations melakukan penyebaran informasi melakukan cara tradisional hal itu akan membuang waktu, uang dan tenaga dengan hasil yang tidak seberapa. Dengan penggunaan alat ini makan akan menghemat waktu, uang dan tenaga selain itu juga bisa menciptakan metode komunikasi baru yang lebih efektif bagi pelanggan, karyawan, investor, media dan masyarakat umum. Kreatifitas dan keterampilan Public Relations yang di gabungkan dengan keahlian dan pemahaman komuter maka akan membangun citra positif dari perusahaan. Hal ini yang harus diperhatikan oleh praktisi Public Relation yaitu ketika mereka telah memutuskan untuk menggunakan platform digital sebagai aktifitas kehumasannya seperti menyebarluaskan informasi mengenai perusahaan dan pengembangan citra perusahaan maupun brand ia harus konsisten untuk terus memperbaharui timeline di akun digital nya. Di karenakan ketika seorang praktisi Public Relations tidak memperbaharui timeline di akun digital yang di gunakan hal ini akan mempengaruhi pengetahuan audience mengenai perusahaan maupun brand terbaru di perusahaan tersebut. Dalam pengunggahan timeline di media digital seorang praktisi Public Relations perlu memiliki konten dan isi yang menarik hal ini akan menimbulkan ketertarikan bagi publik untuk membaca apa yang telah praktisi publikasi. Selain ini perlu adanya komunikasi dua arah dengan konsumen untuk menciptakan engagement sehingga akan lebih mudah untuk membangun kepercayaan maupun pengaruh persuasif kepada khalayak luas. Dengan memanfaatkan Digital PR sebagai alat pemasaran, diharapkan proses sosialisasi mengenai informasi yang di lakukan oleh pihak perusahaan kepada publik bisa cepat, tepat dan efektif tersosialisasi kepada seluruh elemen masyarakat di Indonesia maupun mancanegara.



135



E. Studi Kasus Mengenai Brand Kosmetik Wardah Wardah merupakan salah satu brand produk kecantikan yang ada di Indonesia. Brand Wardah diluncurkan oleh perusahaan Paragon Technology and Innovation (PTI). Yang membedakan brand produk kecantikan ini dengan brand produk kecantikan lainnya ialah kampanye yang diluncurkannya, yakni “Halal dari Awal”. Kampanye ini mengajak perempuan di Indonesia untuk bangga dan membagikan pengalaman mereka menggunakan produk kecantikan yang halal di media sosial dengan tagar #HalalDariAwal. Bahan - bahan yang terkandung dalam produk kecantikan brand Wardah adalah bahan baku yang halal dan aman bagi kulit untuk digunakan, khususnya bagi muslimah di Indonesia. Marketing public relations dalam kampanye “Halal dari Awal” produk Wardah ini meyakinkan perempuan di Indonesia bahwa produk Wardah halal untuk digunakan dan tentunya secara tak sadar memengaruhi perempuan di Indonesia untuk membeli produk kecantikan yang halal, yakni produk dari brand Wardah Wardah merupakan salah satu brand produk kecantikan yang ada di Indonesia. Brand Wardah diluncurkan oleh perusahaan Paragon Technology and Innovation (PTI). Yang membedakan brand produk kecantikan ini dengan brand produk kecantikan lainnya ialah kampanye yang diluncurkannya, yakni “Halal dari Awal”. Kampanye ini mengajak perempuan di Indonesia untuk bangga dan membagikan pengalaman mereka menggunakan produk kecantikan yang halal di media sosial dengan tagar #HalalDariAwal. Bahan - bahan yang terkandung dalam produk kecantikan brand Wardah adalah bahan baku yang halal dan aman bagi kulit untuk digunakan, khususnya bagi muslimah di Indonesia. Marketing public relations dalam kampanye “Halal dari Awal” produk Wardah ini meyakinkan perempuan di Indonesia bahwa produk Wardah halal untuk digunakan dan



136



tentunya secara tak sadar memengaruhi perempuan di Indonesia untuk membeli produk kecantikan yang halal, yakni produk dari brand Wardah Wardah merupakan salah satu brand produk kecantikan yang ada di Indonesia. BrandWardah (PTI).



diluncurkan



oleh



perusahaan



Paragon



Technology



and



Innovation



Yangmembedakan brand produk kecantikan ini dengan brand produk kecantikan



lainnya ialahkampanye yang diluncurkannya, yakni “Halal dari Awal”. Kampanye



ini



mengajakperempuan di Indonesia untuk bangga dan membagikan



pengalaman mereka menggunakanproduk kecantikan yang halal di media sosial dengan tagar #HalalDariAwal.Bahan - bahan yang terkandung dalam produk kecantikan brand Wardah adalah bahanbaku yang halal dan aman bagi kulit untuk digunakan, khususnya bagi muslimah diIndonesia. Marketing public relations dalam kampanye “Halal dari Awal” produk Wardah inimeyakinkan perempuan di Indonesia bahwa produk Wardah halal untuk



digunakan



dantentunya



secara



tak



sadar



memengaruhi



perempuan



di



Indonesia untuk membeli produkkecantikan yang halal, yakni produk dari brand Wardah. Kali ini penulis akan memaparkan bagaimana produk kosmetik wardah memasarkan produknya sesuai konsep marketing mix (product, price, place, promotion). 1) Strategi produk Wardah memiliki banyak sekali varian produk dari mulai make up, skin care, hingga beauty lounge. Untuk variasi make up yang dimiliki wardah dapat dikatakan lengkap dari mulai base make up seperti BB cushion, two way cake, primer, foundation, concealer, bedak, blush on, eyebrow kit, mascara, eye liner, eye shadow, hingga lipstick dan lip tint seperti pada gambah di samping ini yang menampilkan S



Sumber: www.google.com



e ries. Ada series wardah yang lain seperti Everyday



Series,



Lominous



Series,



Wardah



Instaperfect



137



Exclusive Series, Eye Xpert, Make UP Kit, dan Lightening Series.



Untuk variasi skin care, wardah juga memiliki banyak series seperti, Nature Daily, Lightening Series, C-Defense Acnederm Series, White Secret, Renew You, dan series Perfect Bright yang baru saja rilis beberapa bulan lalu.



2) Strategi Harga



Sumber: www.google.com



Sumber: www.google.com



Wardah merupakan brand kosmetik lokal yang semakin melejit namanya karena banyak varian series dengan harga yang bisa dikatakan terjangkau. Namun kembali lagi kepada series yang akan konsumen beli, ada series yang menjual dengan harga yang cukup mahal dan ada pula yang terjangkau. Seperi halnya pada produk Wardah Lightening BB Cream yang dibanderol pada angka Rp20.000,- dan Wardah Proffesional Kit yang dibaderol Rp800.000,3) Strategi distribusi Sejak diluncurkannya Wardah di Indonesia yang menarik calon konsumen karena dicap



sebagai



kosmetik



halal,



Wardah



menjadi



incaran



kaum



wanita.



Pendistribusiannya pun banyak dari mulai hampir seluruh supermarket, minimarket, toko kosmetik (outlet), hingga banyak pemasar yang menjual produk wardah di platform online.



4) Strategi promosi



138



Strategi promosi biasanya dilakukan oleh distributor wardah, bukan oleh perusahaan wardah sendiri. Seperti yang dilakukan Matahari Departement Store yang sering melakukan promosi dalam penjualan produk Wardah,



PT Paragon Technology & Innovation, produsen kosmetik halal merek Wardah, mengklaim pihaknya telah memimpin penjualan produk make-up di Indonesia. Promosi melalui media sosial menjadi salah satu kunci kesuksesan penjualan Wardah, terutama di kalangan generasi muda. Dalam hal ini tentunya Wardah menggunakan Digital Marketing dalam pemasaran produknya, bisa dilihat dari caranya yang melalui media sosial untuk memasarkan dan memperkenalkan produk-produk dari Wardah tersebut. Wardah mencari peluang agar dapat memasarkan produk mereka ke khalayak luas namun tidak mengeluarkan biaya yang berlebih dalam produksinya. Dengan hal ini Wardah berhasil meningkatkan PTAT (people talking about this) dengan cara mencari pembahasan-pembahasan melalui media sosial lalu memperbaruinya di Wardah, dalam hal ini Wardah menggunakan Facebook Fans sebagai sarananya menjalankan Digital Marketing. Selain itu wardah juga menggunakan digital public relations sebagai taktik pemasarannya, seperti website, Instagram, Youtube dan beberapa media yang di gunakan oleh wardah.



139



Hal ini membuktikan praktisi Public Relations pada wardah memberikan informasi kepada khalayak luas di berbagai media platform hal ini bertujuan untuk membangun citra perusahaan maupun produk dari wardah sendiri. Dengan update timeline yang rutin hal ini akan menimbulkan efek penjualan yang meningkat tak hanya itu pesan dari perusahaan juga dengan mudah sampai kepada masyarakat. Tanpa perlu mengeluarkan uang, tenaga dan waktu yang lama pesan pun sampai kepada masyarakat luas.



140



BAB VIII AGILE WORK A. Mengenal Agile Agile adalah sebuah metode yang bisa membantu kerja tim agar lebih efektif dan efisian juga membuat pekerjaan lebih baik lagi. Metode dan metodologi ini membahas semua yang ada pada bidang rekayasa perangkat lunak tradisional, termasuk manajemen proyek, desain dan arsitektur perangkat lunak, dan peningkatan proses. Masing-masing metode dan metodologi tersebut terdiri dari praktik yang disederhanakan dan dioptimalkan untuk membuatnya semudah mungkin untuk dimengerti dan dilakukan.156 Agile juga merupakan salah satu teknik didalam mencapai suatu tujuan di bisnis online, dengan menggunakan konfigurasi dan arsitektur Agile diharapkan suatu usaha yang bergerak di bisnis online dapat memperluas cara pandang mereka agar usahanya dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang diinginkan157 'Agile' adalah istilah kolektif untuk metodologi (dan praktik) yang telah muncul selama dua dekade terakhir untuk meningkatkan relevansi, kualitas, fleksibilitas, dan nilai bisnis dari solusi perangkat lunak158 Pendekatan manajemen adaptif ini secara khusus dimaksudkan untuk mengatasi masalah yang secara historis mengganggu pengembangan perangkat lunak dan kegiatan pemberian layanan di industri TI, termasuk kelebihan anggaran, tenggat waktu yang terlewat, hasil berkualitas rendah, dan pengguna yang tidak puas. Agile sendiri merupakan pola pikir, dimana pola pikir yang tepat akan membawa perubahan yang besar dari segi keefektifan kerja tim. Pola pikir ini membantu orang-orang di tim berbagi informasi satu sama lain, sehingga mereka dapat membuat keputusan proyek yang penting bersama — alih-alih memiliki manajer yang membuat semua keputusan itu sendirian. Pola pikir agile adalah tentang membuka perencanaan, desain, dan perbaikan proses untuk seluruh tim. Tim agile menggunakan praktik dengan cara di mana setiap orang



156



Andrew Stellman dan Jennifer Greene, “Learning Agile”, (Gravenstein Highway North : O’Reilly Media, 2015) Hal. 5



157



Wulan,Rayu.Pengembangan Konfigurasi Model Analisis Arsitektur Agile pada perusahaan Bisnis IT Online.Halaman 1



158



Cooke,Lynn Jamie.2018.The power of the agile business analyst second edition,IT Governance Publishing



141



berbagi informasi yang sama, dan setiap orang di tim memiliki suara dalam bagaimana praktik itu diterapkan.159 Mayoritas perusahaan yang membangun perangkat lunak telah bereksperimen dengan gesit, dan sementara banyak dari mereka telah menemukan kesuksesan, beberapa tim mendapatkan hasil yang kurang memuaskan. Mereka telah mencapai beberapa peningkatan dalam cara mereka menjalankan proyek mereka — cukup untuk membuat upaya untuk mengadopsi gesit sepadan dengan itu — tetapi mereka belum melihat perubahan besar yang menurut mereka gesit dijanjikan kepada mereka. Inilah yang dimaksud dengan perubahan pola pikir itu; "Menjadi gesit" berarti membantu tim menemukan pola pikir yang efektif.160 Berbagai cara digunakan oleh perusahaan untuk dapat mengambil setelah keadaan waktu ekspresi. Saat ini, perusahaan sirkuler telah datang ke perdagangan online, telah terlihat dari banyak situs web yang digunakan oleh klien perdagangan online dengan kerangka kerja angsuran dan pengaturan alat angkut mereka. Dimulai dari COD (Cash Arrange Conveyance), tukar atau dengan memanfaatkan web yang mengelola akun. Semakin banyak tamu mengunjungi lokasi perdagangan online, semakin favorit lokasi yang dipilih oleh mereka. Setup dan Engineering Spry menyediakan administrasi yang dapat diandalkan dan beradaptasi yang sangat vital bagi perusahaan besar untuk dapat bertahan lebih lama melalui kompetisi dan untuk mendapatkan manfaat yang berkualitas. Untuk pelajaran tinggi atau perusahaan tingkat tinggi, kemajuan tangkas dapat digambarkan dengan strategi kemajuan yang berpusat pada orang dan program intuitif dan kolaborasi pembeli. Mereka menghargai perubahan yang tidak terhindarkan memang kemajuan program yang sangat berharga itu adalah peningkatan ketangkasan teknik yang dapat dikoordinasikan dan dipelihara. Dalam periode globalisasi saat ini, bagian dari inovasi data telah bergerak dari yang semula hanya digunakan sebagai instrumen untuk mendukung operasi perusahaan, menjadi katalisator untuk perubahan fundamental dalam struktur, operasi dan administrasi perusahaan. Ini bisa karena kemampuannya untuk meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya, membuat pilihan kemajuan, memajukan koneksi klien, dan membuat aplikasi teknik modern



159



Andrew Stellman dan Jennifer Greene, “Learning Agile”, (Gravenstein Highway North : O’Reilly Media, 2015) Hal. 5



160



Andrew Stellman dan Jennifer Greene, “Learning Agile”, (Gravenstein Highway North : O’Reilly Media, 2015) Hal. 6



142



(Turban et al, 2005).(2) Mengelola industri akun adalah salah satu industri yang telah membuat inovasi data sebagai fasilitator utama dari latihan perdagangannya. Inovasi data kembali telah mengubah model perdagangan perbankan dalam rangka mengelola akun yang jauh lebih mahir dan memiliki administrasi yang jauh lebih cepat, terbuka secara efektif, yang dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja. Dalam perluasan, dengan mendukung inovasi informasi, menyimpan uang juga dapat menciptakan berbagai jenis barang dan administrasi, seperti internet menyimpan uang, menyimpan uang serbaguna, dan lainnya.161 Dalam pengembangan sistem informasi metode pengembangan sistem yang dapat digunakan bermacam-macam seperti Sekuensial Linier (Waterfall) Model, Incremental Model, RAD Model, JAD Model, Prototyping Model, Component Based Model dan Agile Model. Dari model tersebut Agile ialah salah satu model terbaru serta memiliki langkah yang berbeda dengan metode pengembangan software lainnya. Perbedaannya itu seperti cara kerja sert alangkah-langkah dari metode agile. Metode agile ini juga memiliki fitur-fitur saat melakukan pengembangan software, yaitu :162 1. Iterasi yang cepat dan pengiriman software yang befungsi secara regular memastikan kepuasan pelanggan. 2. Perubahan yang telat dapat ditangani dengan mudah dan juga diterima secara terbuka. 3. Perkembangan dinilai berdasarkan implementasi software 4. Komunikasi pelanggan dan pengguna ditekankan secara bertatap muka. 5. Setiap pertemuan dengan anggota tim dilakukan secara bertatap muka. 6. Setiap anggota tim pengembang adalah orang yang berkomitmen dan bermotivasi tinggi serta kompeten dan dapat dipercaya. Pendekatan dengan agile software menjadi semakin populer beberapa tahun belakangan ini. Agile ini telah mengembangkan praktek dengan maksud untuk memberikan software



161



Mahendra,Irfan dkk.2018.Agile Development Methods Dalam Pengembangan Sistem Informasi Pengajuan Kredit



Berbasis Web.Jurnal Teknologi dan Source.Vol 1.Halaman 13 162



Ependi, Usman, “Pengembangan E-Trace Alumni dengan Menggunakan Pendekatan Metode Agile”, No.1979-2328,



Hal. D237.



143



yang lebih cepat dan untuk meyakinkan jika software sudah bertemu dengan perubahan kebutuhan pelanggan. 163 Pengembangan Agile software membutuhkan inovasi dan responsif, berdasarkan pada hasil dan berbagi pengetahuan dalam tim pengembangan dan dengan pelanggan. Pengembang agile software memanfaatkan kekuatan pelanggan, pengguna, dan pengembang, menemukan proses yang cukup untuk menyeimbangkan kualitas dan kelincahan.164 B. Metode Agile Metode Agile muncul pertama kali di pertengahan tahun 1990 sebagai bagian dari reaksi “heavyweight methods” ( bisa juga disebut plan – driven methodologies) seperti model air terjun. Proses heavyweight dipandang lambat dan tidak konsisten dengan kebutuhan bisnis. Awalnya metode agile disebut dengan “lightweight methods” tetapi kemudian di tahun 2001 anggotanya memutuskan untuk memberi nama ‘Agile Methods’165 Beberapa orang membentuk sebuah organisasi nirlaba yang disebut Aliansi Agile. Organisasi ini didirikan sebelum tahun 2002 dimana didalamnya termasuk Scrum (1986), Crystal Clear, Extreme Programming, Pengembangan Software Adaptive, Feature-Driven Development, dan DSDM. XP diciptakan pada tahun 1996 oleh Kent Beck sebagai cara untuk menyelamatkan proyek Chrysler Comprehensive Compensation (C3) .Tujuan dari proyek ini adalah untuk menggantikan beberapa aplikasi penggajian Chrysler Corporation dengan sistem tunggal.166 Ada beberapa metode yang dapat diklasifikasikan sebagai pengembangan dari agile software ini adalah :167 • 163



Pengembangan Perangkat Lunak Adaptif,



Ibrahim, Niko, “An Overview of Agile Software Development Methodology and Its Relevance to Software Engineering”,



Jurnal Sistem Informasi, Vol. 2, No. 1, Tahun 2007, Hal. 69. 164



Larman Craig, Agile and Iterative Development: A Manager's Guide, Addison-Wesley Professional, 2003.



165



Barbara Russo, Marco Scotto, Alberoto Silitti, dan Giancarlo Succi Agile, “Technologies In Open source Development”,



(New York : Information Science Reference, 2009) Hal. 4 166



Barbara Russo, Marco Scotto, Alberoto Silitti, dan Giancarlo Succi Agile, “Technologies In Open source Development”,



(New York : Information Science Reference, 2009) Hal. 4 167



Ibrahim, Niko, “An Overview of Agile Software Development Methodology and Its Relevance to Software Engineering”,



Jurnal Sistem Informasi, Vol. 2, No. 1, Tahun 2007, Hal. 69.



144







Pemodelan Agile,







Kristal,







Metodologi Pengembangan Sistem Dinamis,







Pengembangan Berbasis Fitur,







SCRUM dan







Pemrograman Ekstrim (XP)



Merujuk pada kamus Addison-Wesley Longman, istilah “Agile” berarti dapat bergerak dengan cepat dan mudah. Dengan demikian, "Agility" untuk pengembangan organisasi software, yaitu kemampuan untuk beradaptasi dan bereaksi dengan cepat dan efektif serta tepat terhadap perubahan di lingkungannya dan terhadap tuntutan yang diberlakukan oleh lingkungan ini. 168 Saat musim gugur di tahun 1999,



Extreme Programming, merangkul Change1



menerbitkan dan tren baru pun menemukan katalitasnya. Diawal 2001, berbagai innovator yang membuat metodologi agile berbeda mengadakan retret dan menulis “Agile Manifesto for Developments Software”.



Mereka mendeklarasikan 12 prinsip dari Agile Software



Development, yaitu :169 1. Kepuasan akan keawalan dan frekuensi pengiriman. 2. Singkatka siklus pengiriman. 3. Software yang berfungsi ialah ukuran utama dalam progress. 4. Membuka perubahan bersyarat walaupun telat dalam proyek. 5. Orang-orang bisnis dan pengembangnya bekerja sama setiap hari pada seluruh proyek. 6. Membangun proyek disekitar individu yang termotivasi. 7. Menekankan komunikasi tatap muka.



168



Ibrahim, Niko, “An Overview of Agile Software Development Methodology and Its Relevance to Software Engineering”,



Jurnal Sistem Informasi, Vol. 2, No. 1, Tahun 2007, Hal. 70. 169



Ibrahim, Niko, “An Overview of Agile Software Development Methodology and Its Relevance to Software Engineering”,



Jurnal Sistem Informasi, Vol. 2, No. 1, Tahun 2007, Hal. 70-71.



145



8. Hasil terbaik muncul pada tim yang dapat mengorganisir diri sendiri. 9. Ulangi terus pada teknik dan desain yang baik. 10. Mempromosikan pembangunan berkelanjutan. 11. Kesederhanaan itu penting. 12. Tim merefleksikan dengan teratur dimana dan bagaimana cara meningkatkannya. C. MOTIVASI Metodologi pengembangan agile ialah suatu solusi untuk menantang kesulitan serta kegagalan yang dihadapi oleh kelas tradisional atau kelas berat atau metode yang berorientasi pada rencana. Dengan karakteristik perkembangan metodologi agile ini, para pengembang akan mencoba untuk mengembangkan software dengan cepat tanpa kompromi atas persyaratan dan kualitasnya.170 D. KARAKTERISTIK Beberapa karakteristik dari metodologi pengembangan agile :171 1. Ringan Agile metode ini lebih mudah digunakan daripada metode kelas tradisional, karena mereka memasukkan lebih sedikit instruksi ketika menganalisis, merancang, atau mengimplementasikan persyaratan software.



2. Adaptif Metodologi kelas berat untuk estimasi software dan perencanaan proyek akan berfungsi jikalau syaratnya diidentifikasi dengan jelas dan tidak berubah. Namun di beberapa banyak proyek, persyaratan itu akan berubah selama masa hidup mereka, oleh karena itu, pengembang membutuhkan metode yang adaptif . metode agile ini dapat merespons dengan cepat terhadap perubahan, karena mereka mengganggap perubahan itu sebagai aturan bukan pengecualian. 170



Ibrahim, Niko, “An Overview of Agile Software Development Methodology and Its Relevance to Software Engineering”,



Jurnal Sistem Informasi, Vol. 2, No. 1, Tahun 2007, Hal. 71. 171



Ibrahim, Niko, “An Overview of Agile Software Development Methodology and Its Relevance to Software Engineering”,



Jurnal Sistem Informasi, Vol. 2, No. 1, Tahun 2007, Hal. 72-73



146



3. Iteratif/Bertahap Dalam pengembangan agile, pengembang hanya memerlukan siklus proyek yang pendek. System yang dapat dieksekusi tidak dibuat di dekat akhir proyek, namun dibuat di paling awal dan dikirim kepelanggan untuk divalidasi.



4. Koperasi Pengembangan agile bersifat kooperatif karena pelanggan dan pengembang bekerja sama secara konstan dengan komunikasi yang erat. Pelanggan diasumsikan hadir di lokasi pengembangan dan terlibat dalam proses pengembangan.



5. Mudah Metodenya mudah dipelajari, dan dimodifikasi, dan juga didokumentasikan dengan baik. Situs web www.agilealliance.org memberikan pengantar dan dokumentasi yang sangat baik tentang pengembangan software yang tangkas.



6. Berorientasi pada Manusia Metodologi agile ini benar-benar memberikan pengembang kekuatan. Mereka membuat keputusan teknis, membuat estimasi pekerjaan apa yang harus dilakukan, mendaftar tugas untuk iterasi, dan memilih berapa banyak proses yang harus dimiliki dalam satu proyek. Jadi, metode agile ini lebih berorientasi pada orang ketimbang prosesnya.



E. The Power And Perils Of Agile



Kemampuan pendekatan Agile untuk memberikan hasil nyata adalah kekuatan dan eksposur terbesarnya. Organisasi sering menjadi begitu bersemangat tentang efektivitas pendekatan Agile sehingga mereka menjadi puas dengan bahaya. Untuk organisasi yang telah dibakar oleh kekecewaan yang dapat diverifikasi dalam usaha IT mereka, kapasitas untuk menjalankan program komputer pada premis adat dapat dihidupkan kembali, hampir menawan. Administrasi dan staf cenderung menganggap Spry sebagai 'obat semua' untuk apa



147



yang telah menyiksa industri program secara nyata. Mereka sering begitu bersemangat oleh hasil yang tidak salah dari proyek perangkat lunak Keluwesan mereka sehingga mereka tidak berhenti untuk mempertimbangkan di mana pendekatan ini mungkin hilang.



Jika Anda berpikir untuk menerapkan pendekatan yang gesit, mungkin Anda pernah mengalami masalah ini atau yang serupa:



1.Anda mendapatkan sebagian besar jalan melalui proyek Anda dan bam - persyaratan utama berubah.



2.Tim mulai dengan kesepakatan tentang arsitektur atau desain tingkat tinggi, tetapi kemudian menyadari bahwa perjanjian tidak cukup untuk masalah yang dihadapi sekarang.



3.Tim tidak dapat merilis apa pun pada tanggal rilis yang diinginkan, atau bahkan bermingguminggu kemudian. Semuanya dilakukan sebagian dan tidak ada yang dilakukan sepenuhnya.172



Pendekatan sigap dapat membantu Anda menyelesaikan masalah ini dan banyak lagi. Tapi pendekatan tangkas seperti apa yang harus Anda manfaatkan? Beberapa orang bersumpah dengan tegas, sering kali dalam bentuk Scrum. Beberapa orang bersumpah dengan kanban. Yang lain mengatakan, "Agile tidak bekerja. Tidak pernah melakukannya. Tidak akan pernah." Strategi yang cerdik telah mengambil peningkatan program komputer oleh badai, tetapi secara fundamental terhubung ke usaha dalam apa yang disebut sebagai "agile sweet spot," yang terdiri dari kelompok-kelompok kecil colocated yang bekerja pada sedikit, tidak kritis, bidang hijau, usaha program in-house. dengan desain yang stabil dan aturan administrasi dasar173 Pemanfaatan sigap pada usaha ekspansif dalam organisasi ekspansif mungkin merupakan keajaiban yang relatif baru di mana arah yang jelas tidak dapat diakses. Ada bentrokan antara standar agile dan kemajuan program komputer konvensional dalam 172



173



Rothman,Johanna.2017.Create your successful agile project,pragmatic bookshelf Petit,Yvan dan Bryan hobbs.2017.Agile Approaches on large project in Large Organization, Project Management



Institute



148



organisasi birokrasi yang ekspansif. Organisasi sedang menguji, seperti yang ditunjukkan oleh ketidakkekalan yang luar biasa dari reaksi terhadap sebagian besar pertanyaan umum yang disajikan dalam renungan ini. Secara normal, organisasi ekspansif telah menggunakan sigap pada usaha ekspansif selama tiga tahun yang lama. Dengan perpanjangan panjang normal satu setengah waktu yang lama, sejumlah besar organisasi telah selesai karena hanya ada sedikit usaha sigap yang ekspansif.



Strategi yang cerdik telah mengambil peningkatan program komputer oleh badai, tetapi secara fundamental terhubung ke usaha dalam apa yang disebut sebagai "agile sweet spot," yang terdiri dari kelompok-kelompok kecil colocated yang bekerja pada sedikit, tidak kritis, bidang hijau, usaha program in-house. dengan desain yang stabil dan aturan administrasi dasar. Pemanfaatan sigap pada usaha ekspansif dalam organisasi ekspansif mungkin merupakan keajaiban yang relatif baru di mana arah yang jelas tidak dapat diakses. Ada bentrokan antara standar agile dan kemajuan program komputer konvensional dalam organisasi birokrasi yang ekspansif. Organisasi sedang menguji, seperti yang ditunjukkan oleh ketidakkekalan yang luar biasa dari reaksi terhadap sebagian besar pertanyaan umum yang disajikan dalam renungan ini. Secara normal, organisasi ekspansif telah menggunakan sigap pada usaha ekspansif selama tiga tahun yang lama. Dengan perpanjangan panjang normal satu setengah waktu yang lama, sejumlah besar organisasi telah selesai karena hanya ada sedikit usaha sigap yang ekspansif.



Strategi yang cerdik telah mengambil peningkatan program komputer oleh badai, tetapi secara fundamental terhubung ke usaha dalam apa yang disebut sebagai "agile sweet spot," yang terdiri dari kelompok-kelompok kecil yang , tidak kritis, bidang hijau, usaha program in-house. dengan desain yang stabil dan aturan administrasi dasar. Pemanfaatan sigap pada usaha ekspansif dalam organisasi ekspansif mungkin merupakan keajaiban yang relatif baru di mana arah yang jelas tidak dapat diakses. Ada bentrokan antara standar sigap



Pendekatan tangkas semakin banyak digunakan pada proyek perangkat lunak besar di organisasi besar. Penggunaan lincah dalam konteks ini membutuhkan adaptasi yang signifikan di tingkat proyek dan organisasi. Ada kontradiksi mendasar antara organisasi birokrasi besar dengan metode pengembangan perangkat lunak tradisional yang mapan dan prinsip dan praktik lincah. Penyelesaian kontradiksi ini sedang berlangsung, tetapi belum



149



lengkap. Beberapa aspek bentuk yang akan diambil di masa depan sudah cukup jelas, tetapi yang lain hanya akan menjadi jelas ketika proses evolusi berlangsung subjek yang akan memerlukan penelitian lebih lanjut dengan adopsi dan adaptasi yang berkelanjutan.



F. Manfaat Utama dalam Pengembangan Metodologi Agile : Dibandingkan



dengan



tradisional



software,



agile



software



ini



lebih



sedikit



mengorientasikan dokumen dan lebih ke orientasi kode. Namun itu bukanlah kunci karakteristiknya melainkan sebuah refleksi dari dua perbedaan yang sangat dalam dari dua gaya yang berbeda. Dalam sesi ini, akan dijelaskan manfaat utama dari agile software yang tidak diperoleh di tradisional software :174



1. Lebih mudah dirancang dan dimonitor Agile software menekankan kolaborasi yang erat antara pelanggan dan pengembang. Praktik yang digunakan ini sangat memudahkan pengembang untuk merencanakan dan memantau proyek. Selain itu, metode agile ini biasanya merekomendasikan iterasi dan menyajikan versi baru dari perangkat lunak satu minggu hingga tiga bulan.



2. Memberikan umpan balik yang lebih awal Karena komunikasi yang erat antara pengembang dan pelanggan, metode agile ini sangat baik dalam menyediakan komunikasi diantara mereka. Sifatnya yang sering memberikan software yang berfungsi, pengembang bisa mendapat umpan balik dari awal pelanggan.



3. Memberikan nilai awal bagi pelanggan Lagi, karena pelanggan terlibat di semua proses pengembangan software, hal itu bisa meningkatkan kepuasan pelanggan terutama jika pelanggan benar-benar memahami 174



Ibrahim, Niko, “An Overview of Agile Software Development Methodology and Its Relevance to Software Engineering”,



Jurnal Sistem Informasi, Vol. 2, No. 1, Tahun 2007, Hal. 74-75



150



kebutuhan mereka dan bersedia untuk terlibat.



4. Memungkinkan proses yang kreatif Metode agile lebih berorientasi pada orang daripada proses. Mereka mengandalkan keahlian, kompetensi, dan kolaborasi langsung orang daripada pada proses yang ketat dan berpusat pada dokumen untuk menghasilkan software yang berkualitas tinggi.



5. Responsif terhadap perubahan Dengan metode tradisional sebagian besar software direncanakan secara rinci untuk janga waktu yang lebih lama, hal ini dapat berjalan dengan baik apabila tidak banyak domain yang berubah dan software yang dipahami dengan baik oleh si pengembang. G. Manifesto Agile Agile Manifesto mendasari pengembangan dan pengiriman kerangka kerja Agile. Manifesto untuk pengembangan perangkat lunak agile menunjukkan bahwa itu hanya berlaku untuk pengembangan perangkat lunak, nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang dijelaskan dalam Manifesto dapat dengan mudah diterapkan pada pengembangan berbagai jenis produk. Manifesto menggambarkan 4 nilai dan 12 prinsip pendukung. Nilai-nilai yang ditetapkan dalam Agile Manifesto adalah dengan menemukan cara yang lebih baik untuk mengembangkan perangkat lunak dengan melakukannya dan membantu orang lain melakukannya. Melalui;175 



Menghargai Individu dan interaksi atas proses dan alat.







Bekerja dengan perangkat lunak melalui dokumentasi yang komprehensif.







Kolaborasi pelanggan atas negosiasi kontrak.







Menanggapi perubahan setelah mengikuti rencana.



H. Agile Values 175



Peter Measey, “Agile Foundations - Principles, practices and frameworks”, (BCS Learning and Development Limited,



2015)



151



Sebagai sebuah gerakan, agile merupakan gerakan yang berbeda dari gerakan yang lain karena agile dimulai dengan gagasan, nilai, dan prinsip yang diwujudkan dengan pola pikir. Melalui ide-ide ini seseorang dapat mulai menjadi lebih gesit sebagai seorang praktisi, dan lebih berharga sebagai anggota tim. Gerakan agile merevolusi dunia pengembangan perangkat lunak. Tim yang menggunakan agile secara konsisten melaporkan peningkatan dalam kemampuan mereka untuk membangun perangkat lunak yang hebat. Tim yang berhasil mengadopsi agile membuat perangkat lunak yang lebih baik dengan kualitas yang lebih tinggi dalam waktu cepat.176



Di tahun pertama, orang-orang yang menggunakan agile berjuang untuk meyakinkan perusahaan dan rekan tim mereka bahwa itu berhasil, dan bahwa itu layak dilakukan. Secara tradisional, perusahaan telah menggunakan proses waterfall untuk menjalankan proyek perangkat lunak mereka, di mana tim mendefinisikan persyaratan di muka, merencanakan proyek secara keseluruhan, merancang perangkat lunak, dan kemudian membangun kode dan menguji produk. Banyak perangkat lunak hebat, tetapi juga banyak perangkat lunak buruk yang diciptakan dengan proses waterfall. Seiring berjalannya waktu, berbagai tim di perusahaan yang berbeda terus mengalami masalah yang sama. Kemudian beberapa orang mulai curiga bahwa sumber utama kegagalan proyek mungkin adalah proses waterfall itu sendiri.177



Agile dimulai ketika sekelompok kecil orang yang inovatif berkumpul untuk mencoba menemukan cara berpikir yang berbeda tentang masalah ini. Hal pertama yang mereka lakukan adalah menghasilkan seperangkat nilai-nilai inti yang umum bagi tim-tim sukses dan proyek-proyek mereka, yang mereka sebut Manifesto untuk Pengembangan Perangkat Lunak Agile: 



Individu dan interaksi atas proses dan alat Perangkat lunak







Bekerja dengan dokumentasi yang komprehensif







Kolaborasi pelanggan melalui negosiasi kontrak



176



Andrew Stellman dan Jennifer Greene, “Learning Agile”, (Gravenstein Highway North : O’Reilly Media, 2015)



177



Andrew Stellman dan Jennifer Greene, “Learning Agile”, (Gravenstein Highway North : O’Reilly Media, 2015)



152







Menanggapi perubahan setelah mengikuti rencana.178



I. Prinsip Agile Tidak ada cara mudah untuk menghasilkan perangkat lunak sempurna setiap saat. Tim agile mengetahui ini. Mereka memiliki gagasan dan aturan dasar yang membantu memandu tim untuk membuat pilihan yang tepat dan menghindari masalah atau menangani masalah tersebut ketika hal itu tak terelakkan terjadi. Melihat empat nilai dalam Agile Manifesto. Selain nilai-nilai itu, ada 12 prinsip yang harus digunakan oleh setiap praktisi yang gesit ketika bekerja pada tim proyek perangkat lunak.179 12 Prinsip Perangkat Lunak Agile180 o Prioritas tertinggi adalah untuk memuaskan pelanggan melalui pengiriman awal dan terus menerus perangkat lunak berharga. o Selamat datang perubahan persyaratan, bahkan terlambat dalam pengembangan. Proses tangkas memanfaatkan perubahan untuk keunggulan kompetitif pelanggan. o Sering-seringlah mengirimkan perangkat lunak yang berfungsi, mulai dari beberapa minggu hingga beberapa bulan, dengan preferensi ke skala waktu yang lebih pendek. o Metode yang paling efisien dan efektif untuk menyampaikan informasi kepada dan di dalam tim pengembangan adalah percakapan tatap muka. o Pengusaha dan pengembang harus bekerja bersama setiap hari di seluruh proyek. o Bangun proyek di sekitar individu yang termotivasi. Beri mereka lingkungan dan dukungan yang mereka butuhkan, dan percayai mereka untuk menyelesaikan pekerjaan. o Perangkat lunak yang berfungsi adalah ukuran utama dari kemajuan. o Proses lincah mempromosikan pembangunan berkelanjutan. Sponsor, pengembang, dan pengguna harus dapat mempertahankan kecepatan konstan tanpa batas. o Perhatian terus menerus terhadap keunggulan teknis dan desain yang baik 178



Andrew Stellman dan Jennifer Greene, “Learning Agile”, (Gravenstein Highway North : O’Reilly Media, 2015)



179



Andrew Stellman dan Jennifer Greene, “Learning Agile”, (Gravenstein Highway North : O’Reilly Media, 2015)



180



Andrew Stellman dan Jennifer Greene, “Learning Agile”, (Gravenstein Highway North : O’Reilly Media, 2015) Chapter



3



153



meningkatkan kelincahan. o Kesederhanaan seni memaksimalkan jumlah pekerjaan yang tidak dilakukan — adalah penting. o Arsitektur, persyaratan, dan desain terbaik muncul dari tim yang mengatur diri sendiri.181 o Secara berkala, tim merenungkan bagaimana menjadi lebih efektif, kemudian menyesuaikan dan menyesuaikan perilakunya sesuai dengan hal tersebut J. Agile dan Bisnis o The Economic Case for Agile Agile berfokus pada memberikan nilai kepada bisnis dalam jangka pendek, dengan demikian memungkinkan bisnis untuk mencapai pengembalian investasi dengan cepat. Semakin tangkas sebuah bisnis, semakin mudah bagi bisnis untuk mengubah arah dan memahami implikasi melakukannya atas dasar saat dan ketika dibutuhkan. Kemampuan ini sangat penting dalam pasar yang berkembang pesat saat ini dengan peluang yang semakin berkurang, dan dalam bisnis di mana TI merupakan enabler dan pembeda utama.182 Ada banyak cara untuk mengukur ekonomi pengiriman. Salah satu yang paling efektif yang digunakan secara teratur dalam pengiriman Agile adalah pemodelan ekonomi aliran produk. Pendekatan ini merekomendasikan bahwa banyak variabel ekonomi yang harus dipertimbangkan ketika memutuskan urutan pengiriman. Namun, jika hanya satu hal yang akan diukur, itu harus biaya keterlambatan (biaya untuk bisnis yang tidak mengimplementasikan fitur pada suatu titik di waktu - misalnya, kehilangan keunggulan kompetitif).183



181



Andrew Stellman dan Jennifer Greene, “Learning Agile”, (Gravenstein Highway North : O’Reilly Media, 2015) Chapter



3 182



Peter Measey, “Agile Foundations - Principles, practices and frameworks”, ((Chennai, India :BCS Learning and



Development Limited, 2015) Agile and The Business 183



Peter Measey, “Agile Foundations - Principles, practices and frameworks”, ((Chennai, India :BCS Learning and



Development Limited, 2015) Agile and The Business



154



o Agile dan Budaya Bisnis Memahami budaya dominan suatu bisnis adalah latihan mendasar sebelum memulai setiap transformasi Agile, hanya karena budaya dominan yang ada dapat menghadirkan hambatan serius untuk menerapkan pendekatan Agile. Model Model budaya ’dapat membantu memvisualisasikan dan menentukan budaya bisnis dan memahami bagaimana hal itu dapat menghambat atau membantu implementasi pendekatan Agile.184 K. Kenapa Rencana Agile Bekerja o Sering Terjadi Perencanaan Ulang Salah satu cara di mana estimasi dan perencanaan agile mendukung eksplorasi yang efisien dari ruang solusi pengembangan produk baru adalah melalui perencanaan ulang yang sering. Yaitu pada awal setiap iterasi baru, rencana untuk iterasi itu dibuat. Rencana rilis diperbarui baik setelah setiap literasi atau, paling buruk, setelah setiap beberapa literasi.185



Acknowledging the impossibility of



creating a perfect plan goes a long way toward reducing the anxiety that accompanies such a goal (Githens 1998). Bahwa sebuah rencana dapat direvisi pada awal literasi untuk menggeser fokus tim dari membuat rencana yang sempurna (tujuan yang mustahil) menjadi membuat rencana yang berguna saat ini. Agar rencana menjadi berguna, itu harus akurat, tetapi rencana awal tidak tepat186. Salah satu alasan



merencanakan ulang adalah untuk menghapus



ketidaktepatan itu secara progresif. Artinya, sebuah rencana awal mungkin mengatakan bahwa sebuah proyek akan menghasilkan 300 hingga 400 poin cerita pada kuartal ketiga. Rencana itu nantinya mungkin ternyata akurat (305 poin disampaikan pada bulan Agustus), tetapi rencana ini tidak terlalu tepat. Selama tahap awal proyek, rencana ini sangat mungkin menjadi dasar yang cukup untuk membuat keputusan. Namun, nantinya, agar tetap berguna, rencana itu akan mendapatkan



184



Peter Measey, “Agile Foundations - Principles, practices and frameworks”, (Chennai, India : BCS Learning and



Development Limited, 2015) Business Culture and Agile 185



Mike Cohn, “Agile Estimeting and Planing” (United States : Prentice Hall, 2007)



186



Mike Cohn, “Agile Estimeting and Planing” (United States : Prentice Hall, 2007)



155



ketepatan, dan kita dapat mengatakan bahwa proyek tersebut akan mengantarkan 380 hingga 400 poin cerita pada bulan September187. o Perkiraan Ukuran dengan Estimasi Terpisah Estimasi tangkas dan perencanaan berhasil karena estimasi ukuran dan durasinya dipisahkan. Dimulai dengan memperkirakan ukuran cerita pengguna proyek dalam poin cerita. Karena poin cerita abstrak dan nosional, mereka adalah perkiraan ukuran murni. Kami kemudian memperkirakan laju kemajuan, yang kami sebut kecepatan. Perkiraan ukuran dan kecepatan kami kemudian digabungkan untuk sampai pada perkiraan durasi. Proses estimasi dan perencanaan kami mendapat manfaat dari pemisahan estimasi ukuran dan durasi yang jelas dan total ini.188 o Dibuat dengan Tingkatan yang Berbeda Karena rencana agile mencakup tiga level yang berbeda yaitu the release, the iteration, and the current day. setiap rencana dapat dibuat dengan tingkat presisi yang berbeda189



o Rencana Berdasarkan Fitur, Bukan Tugas Rencana tradisional dalam bentuk bagan Gantt, bagan PERT, atau struktur rincian kerja berfokus pada tugas-tugas yang diperlukan untuk membuat produk. Agile plan berfokus pada fitur yang akan dibutuhkan dalam produk. Ini adalah perbedaan utama, karena memaksa tim untuk berpikir tentang produk pada tingkat yang tepat. Ketika fitur dikembangkan secara iteratif, ada sedikit kebutuhan untuk berpikir di muka tentang tugas spesifik yang diperlukan. Pekerjaan iterasi muncul, dan tim akan memikirkan atau menemukan semua tugas sesuai kebutuhan. Yang lebih penting adalah tim berpikir tentang fitur yang sedang dikembangkan. Jim Highsmith (2004) telah menyatakan bahwa “perencanaan lincah adalah perencanaan yang 'lebih baik' karena menggunakan fitur (cerita, dll.) daripada tugas. Sangat mudah untuk merencanakan seluruh proyek menggunakan tugas standar tanpa benar-benar 187



Mike Cohn, “Agile Estimeting and Planing” (United States : Prentice Hall, 2007)



188



Mike Cohn, “Agile Estimeting and Planing” ( United States : Prentice Hall, 2007)



189



Mike Cohn, “Agile Estimeting and Planing” (United States : Prentice Hall, 2007)



156



memahami produk yang sedang dibangun. Ketika merencanakan berdasarkan fitur, tim memiliki pemahaman yang jauh lebih baik tentang produk.190 L. The Agile Coach Agile Coach adalah seseorang yang membantu tim mengadopsi agile. Dia akan membantu setiap orang dalam tim mempelajari sikap dan pola pikir baru, dan melewati hambatan mental, emosional, dan teknis yang mencegah tim mengadopsi metodologi yang gesit. Agile Coach bekerja dengan setiap orang dalam tim untuk membantunya memahami tidak hanya “bagaimana” dari praktik baru yang diminta, tetapi juga “mengapa” Seorang pelatih akan membantu tim mengatasiya. Agile memiliki nilai dan prinsip Agile Manifesto untuk membantu tim masuk ke pola pikir yang benar, dan setiap metodologi dilengkapi dengan nilai dan prinsipnya sendiri untuk alasan yang sama. Sebuah tim mendapatkan hasil terbaik dari adopsi tangkas ketika setiap orang masuk ke pola pikir yang kompatibel dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip tangkas, dan dengan metodologi spesifik yang mereka adopsi.191 Tujuan dari agile coach adalah untuk membantu tim mencapai pola pikir yang lebih baik, lebih gesit. Pelatih yang baik membantu tim memilih metodologi yang paling sesuai dengan pola pikir mereka saat ini, dan memperkenalkan mereka pada nilai-nilai, prinsipprinsip, dan praktik-praktik metodologi dengan cara yang bekerja untuk mereka. Pelatih akan membantu tim mengadopsi praktik-praktiknya, dan kemudian menggunakan praktik-praktik itu untuk membantu tim mempelajari dan menginternalisasi nilai-nilai dan prinsip-prinsip, untuk perlahan-lahan mengubah sikap mereka, dan untuk masuk ke pola pikir yang benar sehingga mereka melampaui sekadar menjadi lebih baik — daripada hasil -tidakmelakukannya-itu.192 Konsep agile work dikembangkan karena pada awalnya metodologi tradisional terdapat banyak hal yang membuat proses pengembangan tidak dapat berhasil dengan baik sesuai tuntutan pengguna.. (Sumber : jurnal pengembangan e trance alumni dengan mengunakan pendekatan metode agile. Issn : 1979-2328) 190



Mike Cohn, “Agile Estimeting and Planing” (United States : Prentice Hall, 2007)



191



Andrew Stellman dan Jennifer Greene, “Learning Agile”, (Gravenstein Highway North : O’Reilly Media, 2015) Chapter



10 192



10



Andrew Stellman dan Jennifer Greene, “Learning Agile”, (Gravenstein Highway North : O’Reilly Media, 2015) Chapter



157



Dalam Pengembangan sistem informasi, menurut penelitian Rand,C., Eckfeldt. (2004), mengedepankan peningkatan nilai bisnis yang sesuai dengan perencanaan strategi itu sendiri yang diharapkan adalah bagaimana cara menurunkan waste sebesar 15%. Dan dalam menjalankan proyek ini mereka menggunakan metode agile development. (hoga saragih, teddy sutanto, "pengembangan sistem informasi dengan agile development yang searah dengan rancangan strategis it/is pada perusahaan", vol 3, no 1, tahun 2013, hal 52) Dalam melakukan pemsejajaran strategi bisnis dengan kebutuhan solusi untuk SI/TI, maka agile development adalah solusi yang harus ditempuh sebab peningkatan value terhadap bisnis tersebut dapay dilihat dan dirasakan oleh pihak manajemen maupun pengguna, menurut penelitian Rand,C., Eckfeldt pada tahun 2004. (hoga saragih, teddy sutanto, "pengembangan sistem informasi dengan agile development yang searah dengan rancangan strategis it/is pada perusahaan", vol 3, no 1, tahun 2013, hal 54) Dalam industri restoran sangat memungkinkan menggunakan penerapan agile development dikarenakan tingkat adaptasi pengguna sangatlah kurang sedangkan brand image organisasi sangatlah penting bagi organisasi di industri ini. Maka pada saat implementasi rencana strategis SI/TI harus dapat dipastikan tidak ada bugs, error,maupun kendala teknis lainnya yang dapat mengganggu kegiatan operasional di restoran , maupun kecepatan layanan kepada pelanggan. (hoga saragih, teddy sutanto, "pengembangan sistem informasi dengan agile development yang searah dengan rancangan strategis it/is pada perusahaan", vol 3, no 1, tahun 2013, hal 59) Agile adalah cara berpikir evolusioner dan revolusioner untuk perusahaan. Praktik lincah mendorong kolaborasi tim, pengiriman tambahan, dan perencanaan dan pembelajaran berkelanjutan dalam organisasi. (Rick fredman, "what is agile", (gravenstein highway north : o'railly media, 2019) hal 3) Agile menganggap bahwa klien tidak dapat mengetahui apa yang mereka inginkan secara rinci sampai mereka melihat prototipe. Agilis menganggap bahwa ketika Anda beralih ke solusi lengkap, rilis kecil pada suatu waktu, pemangku kepentingan akan memandu Anda ke produk yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan mereka. Setiap iterasi menghasilkan produk atau prototipe yang berfungsi, dan respons terhadap produk tersebut berfungsi sebagai umpan balik penting ke dalam iterasi berikutnya. (Rick fredman, "what is agile", (gravenstein highway north : o'railly media, 2019) hal 3)



158



Banyak perusahaan yang mempertimbangkan pindah ke Agile khawatir tentang artefak dan praktik yang sudah biasa mereka terbiasa dengan Waterfall. Di mana rencana proyek saya? Bagaimana cara melacak dan mengukur kemajuan? Salah satu mitos tentang Agile adalah bahwa ia adalah praktik yang tidak disiplin, “berbaikan sambil jalan”, sedangkan kenyataannya adalah bahwa Agile menggabungkan lebih banyak perencanaan dan ketelitian daripada kebanyakan program Waterfall. . (Rick fredman, "what is agile", (gravenstein highway north : o'railly media, 2019) hal 3) Agility juga memiliki nilai finansial yang terukur. Menurut The Economist Intelligence Survey, bisnis Agile memiliki pendapatan per saham 29% lebih tinggi, margin bersih 20% lebih baik, dan pertumbuhan pendapatan 8% lebih tinggi daripada pesaing nonAgile mereka. Dan 88% eksekutif menyebutkan kelincahan sebagai faktor penentu keberhasilan, sehingga 50% menyebutnya sebagai keunggulan kompetitif utama. (Rick fredman, "what is agile", (gravenstein highway north : o'railly media, 2019) hal 3) Apa yang dilakukan perusahaan Agile yang memungkinkan mereka menuai manfaat ini? Tidak seperti metodologi Waterfall tradisional, proyek Agile memiliki atribut berikut: Proyek-proyek besar dipecah menjadi peningkatan dan rilis yang lebih kecil. Tim pengembangan terdiri dari anggota dengan keterampilan lintas fungsional, sehingga tim dapat mengambil tanggung jawab untuk proyek dari konsepsi hingga pengiriman. Produk disampaikan secara bertahap, singkatnya, iterasi reguler, dengan setiap iterasi menghadirkan sejumlah kecil fitur. Seluruh siklus hidup dilakukan dalam setiap iterasi, mulai dari perencanaan hingga desain, pengembangan hingga pengujian, untuk menyelesaikan modul fungsionalitas tersebut. Tim berkolaborasi dan mengatur diri sendiri, bekerja bersama untuk membuat rencana mereka sendiri dan mencari cara sendiri untuk mengatasi pekerjaan mereka. Seluruh ekosistem peserta, dari sponsor eksekutif hingga pengembang dan penguji, secara aktif terlibat dalam memprioritaskan, merencanakan, dan meninjau proyek sebagaimana dibangun untuk memastikan keberlanjutan keberlanjutan dengan tujuan strategis.



159



Daripada mengukur kemajuan pada bagan Gantt, organisasi Agile memiliki tiga ukuran kemajuan sederhana: hasil bisnis yang lebih baik, tim yang lebih produktif dan terlibat, dan pelanggan yang bahagia. Perubahan, peningkatan, dan fitur tambahan dimasukkan di seluruh siklus hidup proyek. Perubahan, alih-alih dianggap sebagai kegagalan proses, dipandang sebagai peluang untuk meningkatkan produk dan menjadikannya lebih cocok untuk penggunaan dan tujuan bisnis.193 Tujuan strategis Agile bukanlah kelincahan itu sendiri — ini keunggulan kompetitif dan hasil bisnis yang ditingkatkan. Responden The Economist mengutip sejumlah pendorong kuat dari migrasi ke agility, termasuk kemampuan yang lebih baik untuk menangani perubahan prioritas, peningkatan produktivitas tim, dan peningkatan visibilitas proyek. Keuntungan lain yang dilaporkan termasuk peningkatan moral dan motivasi, prediktabilitas yang lebih baik, waktu yang lebih cepat ke pasar, dan peningkatan kualitas. Mengurangi risiko, meningkatkan keselarasan strategis, meningkatkan rawatan; manfaat yang dilaporkan sangat menarik sehingga mereka tampak hampir ajaib.194



Manajemen agile percaya bahwa proses akan memberikan kelincahan yang diinginkan dan melalui ini, kemampuan beradaptasi yang diperlukan. Semakin banyak eksekutif yang ingin membuat organisasi mereka gesit, tetapi tidak tahu caranya. Atau mereka telah mengambil langkah pertama mereka dan bertanya-tanya bagaimana mereka dapat melakukan pendekatan atau membuatnya lebih profesional. .(mike hoogveld, "agile management" (bussines expert press, 2017) hal 7)



193



.(Rick fredman, "what is agile", (gravenstein highway north : o'railly media, 2019) hal 3)



194



.(Rick fredman, "what is agile", (gravenstein highway north : o'railly media, 2019) hal 3)



160



BAB IX KRISIS PERUSAHAAN,JENIS KRISIS,CARA PENANGANAN KRISIS



A. Pengertian Krisis Perusahaan Krisis pada sebuah perusahaan seringkali dianggap menakutkan. First Travel krisis yaitu ketika pemberitaan negatif mencuat, sejumlah laporan calon jamaah yang merasa dirugikan oleh perusahaan, telah menyudutkan pihak First Travel sebagai perusahaan yang lepas dari tanggung jawab. Opini publik bernada negatif seketika terbentuk.195



Afrilia, Ascharisa Mettasatya. Jurnal Ilmu Sosial. Memetakan Manajemen Krisis Perusahaan Travel Umroh “First Travel” dalam Menghadapi Krisis Perusahaan. Vol. 16, No. 2. Desember 2017. Hal. 60-61. 195



161



Mengambil pengertian dari Djamaludin Achok, krisis adalah situasi yang merupakan titik balik (turning point) yang dapat membuat baik atau buruk, jika dipandang dari kacamata bisnis. Titik krisis merupakan penentu untuk selanjutnya.”196 Dalam buku Public Relations, Citra dan Praktek, dampak dari krisis terhadap perusahaan atau organisasi adalah:



-



Masalah semakin bertambah



-



Informasi yang menyebar membuat perusahaan atau organisasi menarik perhatian publik



- Kegiatan perusahaan cenderung akan terganggu juga membuat nama baik perusahaan menjadi menurun. -



Menurunkan sistem kerja sampai mengakibatkan perusahaan tidak dapat berjalan dengan baik.



-



Publik ikut merasakan kecemasan



-



Membuat pemerintah mau tidak mau ikut turun tangan membantu masalah yang terjadi.



-



Dampak-dampak tersebut tidak hanya merugikan perusahaan tetapi juga masyarakat tertentu. (hal 85)



Perkembangan krisis menurut Steven Fink (2004), ada empat perkembangan, yaitu:



196



-



Masa prakrisis (predromal crisis stage)



-



Masa krisis akut (acute crisis stage)



-



Masa krisis kronis (cronic crisis stage)



-



Masa resolusi krisis (crisis resolution stage)197



Dra. Fullchis Nurtjahjani, MM, Shinta Maharani Trivena, SAB., MAB. Public Relation, Citra dan Praktek. Hal. 84-85



162



Dalam buku Delhaise, dikatakan bahwa alasan terjadi krisis pada sistem bank adalah karena lemahnya manajemen keuangan.198 Lalu, dalam buku yang ditulis oleh Ayub, dituliskan bahwa munculnya krisis yang tiba-tiba membuat sulit untuk mengidentifikasi apa yang terjadi dan bagaimana bisa terjadi. Setiap bagian dalam organisasi memliki perannya dalam menangani masalah selama krisis.



Adapun dituliskan tahapan krisis menurut beberapa ahli. 1.



Menurut Media Training, ada 4 tahapan krisis.



Tahap pertama adalah tahap breaking news, yaitu tahapan dimana masih menjadi pertanyaan “apa yang terjadi” dan tahapan ini tidak lama berlangsung. Tahap kedua adalah tahap dimana fokusnya beralih kepada korban dan bagaimana responnya. Pertanyaan yang ada pada tahap ini adalah bagaimana masalah tersebut bisa terjadi dan apa dampak dari masalah tersebut. Dituliskan pada buku Komunikasi bisnis, bahwa pada tahapan kedua inilah bisa dilihat apakah perusahaan atau organisasi dapat bertahan atau akan mengalami kegagalan. Tahap ketiga, yaitu tahap setiap orang memiliki persepsi sendiri mengenai perusahaan. Tahap dimana perusahaan kita menjadi fokus karena dianggap bersalah. Tahap yang keempat aadalah tahap resolusi. Focus yang tertuju hanya pada perusahaan kita mulai meredup. Biasanya pada tahap ini menjadi tanda bahwa krisis akan berakhir, walau tidak benar-benar berakhir. 199



197



Dra. Fullchis Nurtjahjani, MM, Shinta Maharani Trivena, SAB., MAB. Public Relation, Citra dan Praktek Hal. 85



198



Delhaise, Philippe F. Asian in Crisis: The Implosion of the Banking and Finance Systems. Hal. 2



199



Imran, Ayub Ilfandy. Komunikasi Krisis. Hal. 38; 76-77



163



Manajemen krisis sesungguhnya dapat atau bisa dimanfaatkan pada semua bidang ataupun semua aspek, tetapi pada umumnya manajemen krisis dimanafaatkan dalam bidang hubugan internasional, bisnis, politik, dan manajemen. Pada zaman sekarang banyak bahkan tidak asing lagi apabila sebuah perusahaan sudah



memiliki



petunjuk



menghadapi



krisis



atau



manual



krisis



plan.



Karena perushaan sudah menyadari bahwa hal ini sangat penting dilakukan guna mengantisipasi dan mengidentifikasi krisis seperti yang akan teradi dan disebabkan oleh kebakaran ,bencana alam, ancaman bom, kekekarasan, dan jatuhnya korban karena kesalahan produk.



Dalam situasi atau suasana krisis harus dapat mengendalikan diri dan juga bersifat tenang serta berhat-hati ketika akan mengambil sebuah keputusan karena ini akan mempengaruhi reputasi public relations perusahaanan tersebut.200



Krisis yang terjadi



merupakan tantangan-inheren yang disebabkan oleh setiap



pengusaha dalam mewujudkan visi bisnisnya. Sebagai pengusaha kita perlu mengetahui apa yang terjadi dan menyebabkan krisis yang membelit kita. Dengan demikian, kita bisa membahas keseluruhan dan mengambil langkah- langkah yang tepat untuk menghadapinya. Apa yang menyebabkan krisis? Tentu saja ada banyak faktor yang secara langsung juga tidak langsung menjadi penyebab krisis. (eksternal) dan dimensi mikro (internal). Dimensi makro adalah berbagai tantangan eksternal yang datang dari perubahan-perubahan yang terjadi dalam lingkungan bisnis yang melibatkan si pengusaha. Berbagai perubahan tersebut mengatur perubahan konsumen, mengendalikan dan bersaing, teknologi, politik, hubungan, sosial -budaya, selain ekonomi. Sementara dimensi mikro ad alah berbagai d interal yang ditulis oleh si pengusaha terdiri dari kema yang d Unesk membuae penjelasan yang lebih sederhana dan mnghaikn dan mengalodasikan sumber daya (sumber daya) dimengertiperts sudah diuraikan di awal, saya mengelonp akro membennak kara C.R.I.S.I.S. 200



berikut ini.



Nova, Virsa. Crisis Public Relations. Hal. 130



1Collapkeruntuhan (2 Revolutionrevolusi ()



164



Trseurityketidakamanan (4.Shortage kekurangan (Ak d) 5Indeb-berutang () Skeptisisme ketidakpercayaan () Faktor-faktor pemberdayaan menjadi enam faktor yang ditransfer dari keenam elemen CRISIS, tiga-dimensi, dan tiga elemen berikut ini.



Dimensi Dasar dari Dimensi Makro adalah Revolusi. Berbagai perubahan



bisnis, baik perubahan konsumen, persaingan, teknologi, p persetujuan, sosialbudaya, maupun ekonomi dapat diperebutkan Pera mil kebijakan revolusi Di sini pengusaha harus dapat membantunya setiap perubahan



menjadi pemenang



pengusaha, menentang pengusaha. Dampak dari representasi revolusi dapat memiliki dua sken yang melampaui syarat kondisi Collapse; bisa juga dalam kondisi moderat kamu memerlukan kondisi yang tidak aman Dari sisi mikro, saya mengatur elemen dasar dan mengelola sumber daya yang dimiliki. Sumbe daya tersebut meliputi empat jenis yaitu orang (orang), capistal (uan kenowledge (pengetahuan), dan koneksi (jaringan bisnis). Pengusaha harus mampu mengelola sumber daya magang ini dengan baik untuk bisa mewujudkan visi bisnisnya. Untuk menjadi pengusaha anggur, Anda harus mampu mewujudkan tantangan yang darang Lingkungan makro menjadi peluang, dan kemudian menanggapi peluang tersebut dengan baik dengan mengalokasikan jenis sumber daya internal tersebut. terbatas. Oleh karena itu, tantangannya adalah bagaimana mendayagunakan sumber daya yang terbatas untuk menghasilkan nilai penciptaan dengan memanfaatkan peluangpeluang yang muncul dari perubahan lingkungan makro. Seperti sudah disinggung di awal, pengaruh dari sumber daya ini memiliki dua kesulitan dan terbaik. Skenario terburuk adalah kondisi di mana si wirausahawan Dalam setiap kondisi bisnis sumber daya internal ini selalu mempertimbangkan utang tak terbayar atau saya sebut Indebt.



Sementara skenario yang lebih baik adalah masalah yang mana



pengusaha menjadi skeptis.201



B. Jenis-Jenis Krisis Perusahaan



1. Krisis Keuangan (financial crisis)



201



Causes crisis



165



Krisis keuangan adalah krisis yang karena perushaaan memeiliki cash flow atau likuiditas jangka pendek dan perkiraan atau kemungkinan pailit di masa yang akan datang. Krisis keuangan pernah terjadi di Amerika Serikat sepanjang tahun 2008 dan banyak menyebabkan perusahaan bangkrut contohnya seperti Lehman Brothers,AIG, Fanni Mae,Freddy Mac,dan lain-lainnya.



Tabel Krisis Keuangan di Amerika



Tanggal 16 Maret



Kejadian investasi Bear Stearn dijual murah hanya dengan harga US $ 236 juta untuk JP Morgan Chase. Kesepakatan itu 'diotaki' oleh Federal Reserve.



7 September



Departemen keuangan AS mengambil alih raksasa pembiayaan perumahan AS, Freddie Mac dan Fannie Mae,sekaligus menjamin utang setiap institusi itu masing-masing hingga US4 100 miliar



15 September



1.Bank investasi Lehman Brothers mendaftarkan proteksi kebangkrutan,setelah penerima AS menolak untuk membail out. 2.Bank investasi lain,Merrill Lynch akhirnya mencapai kesepakatan dengan Bank of America dalam sebuah rencana akuisisi bernilai US$ 50 miliar. 3.Lembaga pemeringkat menurunkan peringkat utang American Internasional Group (AIG). Perusahaan asuransi terbesar dunia itu harga sahamnya anjlok hingga 60,8% melanjutkan penurunan yang sudah terjadi sebelumnya. 4. Federal Reserve menyuntikan US$ 70 miliar ke pasar 5. Indeks Dow Jones anjlok hingga 4,42%. Indeks FTSE London merosot 3,92%, CAC Paris anjlok 3,78 % dan DAX frankfun anjlok2,74%.



166



19 September



1.



Pemerintahan



AS



menyelamatkan



AIG



dengan



menyuntikkan US $ 85 miliar dengan imbalan 79,9% saham perusahaan asuransi itu. 2.Federal Reserve kembali menyuntikan Gunakan 50 miliar ke pasar. 17 Septemer



Saham-saham kembali berjatuhan dari hasil ekonomi. Indeks Dow l Kembali anjlok 4,06%. Bapepam Sebagai dilarang menjual pendek di saham saham sektor keuangan



18 September 1. Federal Reserve dan bank-bank sentral dari berbagai dunia menyuntikkan USS 300 miliar ke pasar kredit.



Saham-



saham kembali melonjak berkat kabar meluasnya ditebus oleh pemerintah AS, indeks Dow Jones meloncat 3,86% 2. Setelah menutup pasar, Menkeu AS Heny Paulson meminta bantuan dari kongres untuk membeli aset-aset yang terkait dengan hipotek dari aa lembaga bantuan .



19 September



Pemerintah Sebagai penyelamatan keuangan finan US $ 700 miliar. The Fed menyuntikkan lagi US $ 20 miliar ke pasar kredit. Saham-saham menguat, dengan indeks Dow Jones naik hingga 3,35%



Satu krisis keuangan terburuk di milenium baru ini.



Dana yang dibutuhkan untuk



memulihkan keuangan Amerika sebesar USD700 miliar atau setara dengan Rp6.500 triliun (bandingkan dengan keuangan Indonesia tahun 1998-1999 yang menghabiskan biaya sekitar



167



Rp650 triliun). Bantuan dana talangan ini diputuskan melalui perpanjangan selama dua pekan, meminta para anggota kongres dan kantor kepresidenan. Krisis global yang terjadi di Amerika merupakan salah.202



2. Krisis Public Relations



Krisis public relations biasa disebut dengan krisis komunikasi yang disebabkan oleh pemberitaan



negatif



yang kemudian dapat berimbas buruk kepada perusahaan.



Pemberitaan di media atau isu yag negaif bsa jadi benar dan bisa jadi tidak benar, tetapi sangat berpotensi untuk memepngaruhi citra seseorang ataupun seuah perusahaan. Salah satu tugas dan kewajiban seorang pulic relation adalah



mengklarifikasi



pemberitaan yang t idak benar mengenai perusahaannya. Salah satu krisis yang masih dan sering diperbincangkan hingga saat ini adalah krisis public relation mengenai kasus korupsi mantan presiden kedua republick indonesia. Sejumlah elemen masyarakat melaporkan mantan presiden Soeharto dan keluarganya ke Mabes Polri atas dugaan kasus koupsi. Sejumlah elemeen tersebut diantaranya adalah kelompok keraja, petisi 50, komite waspada orde baru, tim pembela demokrasi indonesia, liga mahasiswa nasional, dan perhimpunan mahasiswa katolik seluruh indonesia. 203 3. Krisis Strategi



Krisis strategi (strategic crisis) adalah krisis yang terjadi perubahan dalam lingkungan perusahaan yang menyababkan berjalannya kegiatan perushaan menjadi terganggu. Perusahaan seharusnya menyusun strategi dalam mengantisipasi krisis dan yang akan dapat membuat perushaan terperososk lebih jauh ke dalam krisis perusahaan. Mereka harus meyiapkan skenario terburuk yang akan terjadi dan harus menyiapkan



202



203



Public Relations. Hal. 133-132 Public Relations. Hal. 133



168



contigecy plan dalam menghadapinya.204



C. UPAYA PENANGGULANGAN KRISIS



Agar dapat menyelamatkan krisis perusahaan, manajemen wajib mempunyai rencana yang dapat menghindari krisis yang terjadi pada perusahaan tersebut sehingga dapat dan mampu memfasilitasi semua jenis dan tingkatan krisis yang sekiranya atau memungkinkan terjadi krisis. Kasus yang sangat biasa mengenai manajemen krisis yakni dengan



bagaima keberhasilan Johnson & yang pernah mengalami krisis



Tylenol saat tahun 80-an. James Bruke CEO Johnson memberikan arahan dan memimpin timnya sesuai dengan prinsip-prinsip yang telah ada. Menggunakan dana yang banyak,sudah dipersiapkan,dan sudah matang, yang sudah matang, para pemimpin sudah menyiapkan dana untuk terjadinya krisis Mengantisipasi krisis dapat dilakukan dengan menggunakan perencanaan strategik dan manajemen risiko Setiap krisis harus diselesaikan oleh pimpinan dan disampaikan kepada publik secara jujur.



Sebagai seorang pemimpin harus belajar dari setiap krisis yang sudah



ada,karena pengalaman adalah guru terbaik.205



1. Reinvensi Organisasi



Peter Drucker memberikan sebuah gambaran mengenai jenis organisasi yang telah hadir sebagai orkestra. Dalam sebuah orkestra, pemain dengan berbagai kemmapuan untuk dapat meningkatkan kompetensi mereka, sedangkan seorang konduktor mengkoordinasikan kinerja secara keseluruhan.



Para pemain



yang memiliki



kemampuan khusus yang sama dalam suatu tim kerja yang harus mengatur sendiri atau mengelola diri sendiri dan juga kelompoknya sendiri, dikelola tanpa hirarki 204 205



Public Relations. Hal. 136 Krisis Hubungan Masyarakat. Hal. 146



169



birokratis. Akan tetapi, untuk membuat musik yang indah, setiap pemain harus membuat keseimbangan antara pengaturan dan tanggung jawab dalam kelompoknya sendiri dengan kerja sama antar kelompok.



Mereka harus mempertimbangkan



kelompok-kelompok yang ada agar dapat menyetujui kerja sama yang sesuai dan meningkatkan yang saling menguntungkan. Mereka harus mampu bekerja sebagai solois, pemain ansambel dan sebagai anggota dari orkestra Model organisasi ini mengutamakan "proses" dan bukan "struktur" Hubungan kerja, komunikasi dan mengkombinasikan untuk mengkombinasikan sumber-sumber daya sumber daya yang lebih penting dari pada hubungan formal dan hubungan informasi dalam struktur organisasi. Bukan "Bagaimana tanggung jawab dibagikan" akan tetapi "Bagaimana sumber daya manusia dapat ditarik menjadi satu kesatuan yang terkoordinasi dengan baik untuk menciptakan peluang". Dimensi vertikal menjadi tidak penting, sedangkan dimensi horisontal menjadi kunci sukses kerja sama. Inilah organisasi yang diciptakan kembali, organisasi yang dihidupkan kembali dengan bentuk dan isi yang baru "yang sesuai dengan dinamika persaingan pasar. Penyelamatan & Strace Jurus dasar untuk mereinvensi adalah tiga langkah tepadu penglihatan yang mengarah ke depan dan berpiak di tengah yang sedang berlangsung, kemudian visi ini ditanamkan di lubuk hati terdalam organisasi dalam sutau proses penyelarasan kemudian terlahir dari para anggota organisasi untuk menggerakkan derap Berdasarkan visi yang dimaksudkan untuk "menghidupkan kembali" organisasi, diperlukan kehadiran cita rasa yang benar-benar baru mengenai mana organisasi akan bergerak dan mencapainya. Organisasi perlu memahami trentren yang muncul akan tetapi hal itu saja disetujui untuk membawa ke jenjang sukses. Diperlukan cara khusus agar sesuai dengan lingkungan yang sesuai dengan Lingkungan. Sehubungan dengan hal tersebut, visi digunakan sebagai katalisator tujuan, sebagai prinsip utama kegiatan organisasi.



Untuk menyusun dan



mengkomunikasikan visi organisasi yang baru, organisasi yang memerlukan pemimpin yang memiliki kombinasi dua keahlian: kekuatan mental atau kekuatan mental untuk menciptakan visi dan kemampuan praktis atau kemampuan praktis untuk menggiring organisasi ke arah tujuan. Menciptakan visi merupakan tugas pertama seorang pemimpin. Berikutnya , pemimpin wajib



menarik sumber daya manusia agar mampu



merealisasikan visi tersebut dengan usaha agar mereka mau mendukung visi



170



organisasi yang baru tersebut sebagai pribadi mereka dan melalui berbagi tanggung jawab dalam usaha mencapai tujuan. Inilah proses penyelarasan. Penyelarasan ini akan menciptakan kecocokan antara tujuan organisasi dan pribadi yang diharapkan dapat menciptakan komitmen dalam melaksanakan reinventing. Dengan adanya penyelarasan, diharapkan adanya perubahan dari anggapan kami vs. mereka atau pembedaan antara kami dengan mereka, menjadi kita semua dalam kebersamaan ini. Beberapa hal sederhana yang dapat membantu terciptanya anggapan ini adalah ulasan sistem



Memiliki Lingkungan yang mendukung Peningkatan atau



pengembangan individu akan menarik orang-atau-pertimbangan yang harus dipertimbangkan.



Pertimbangan-pertimbangan dan talenta yang ada di dalam



organisasi, peran "baru" seorang manajer adalah untuk mendukung kebebasan yang mendukung pengembangan Sistem kompensasi yang berpedoman pada kinerja dan inovasi yang dibutuhkan karena orang-orang yang berbakat menghendaki memperoleh kepemilikan baik secara mental maupun literal individu o Manajemen top down otoritarian harus beralih ke manajemen jaringan. Orang-orang saling belajar, setiap orang merupakan sumber pengetahuan bagi orang lain, dan setiap orang memperoleh dukungan dari berbagai arah. o Adanya kewirausahaan di dalam organisasi (= intrapreneurship) harus mendukung karena dapat mempertahankan orang-orang yang kreatif dan memiliki intuisi tajam. o Kualitas tetap merupakan elemen utama yang harus ada.



o Lebih mengutamakan kreativitas dan intuisi.



Dalam organisasi yang "baru" ini, terdapat tim lintas f atau lintas-fungsional, sehingga setiap anggota organisasi memk dan nilai tambah ditambahkan oleh anggota lamke organisasi dan setiap anggota memahami sepenuhnya bahwati organisasi untuk menghasilkan produk atau jasa yang diane sebagai yang "terbaik" oleh pasar. Pembentukan organisasi yang "baru" pada awalnya dilakuk perubahan melalui restrukturisasi yang mengarah pada perbaikan fune serta proses inovasi. Dalam proses inovation ini dibutuhka penataan kembali terhadap aktivitas yang saling berhubungan yang tidak terbatas pada batas fungsional dan dalam pelaksanaannya akan memperhatikan harapan dan kebutuhan pasa serta mendorong peningkatan kemampuan organisasi. Terkait pengetahuan operasional, teknis dan pengetahuan bisnis disatukan dan digunakan sebagai keunggulan kompetitif. Kunci sukses adalah pemikiran visioner yaitu pola pikir yane melihat ke depan atau visioner dari para eksekutif puncak, yang bertindak sebagai katalisator dalam merumuskan kembali kemampun proses bisnisnya. Para eksekutif ini tidak hanya



171



memperhatikan pertanyaan-pertanyaan dasar seperti apa, kepada siapa dan di mana siapa kita menjual, tetapi juga mempertanyakan: Bagaimana kita mengorganisir dan menjalankan agar dapat membantu dengan apa dan bagaimana kita melakukan halhal tersebut?



Pertanyaan-pertanyaan tersebut dibicarakan pada saat menentukan



strategi dengan tujuan untuk mengeluarkan resolusi dari strategi bisnis dan merancang pola pikir yang berorientasi pada proses. Beberapa kejadian akhir-akhir ini yang menyudutkan dunia bisnis nasional dapat menjadt pendorong terbentuknya pemikiran visioner ini.



Struktur organisasi harus mendukung kreativitas dan



dukungan terbentur pada saat mendukung hirarki.



Oleh karena itu, struktur



organisasi lebihflatter dari sebelumnya dan terdiri dari pusat pertanggungjawabanpusat pertanggungjawaban yang didukung oleh para tenaga ahli melalui jalur-jalur yang berbeda. Para ahli ahli memiliki jalur struktur khusus, membantu para pusat pertanggungjawaban tidak langsung. lepas dari lini otoritas utama, dan memiliki wewenang dalam hal Fakus Penvelamatan & Strategi Perubahan struktur yang esensial, tanpa perlawanan oleh perubahan sikap, pola komunikasi dan nilai yang mendukung kebutuhan struktural tersebut, akan membuat restrukturisasi hanya sebagai "macan kertas" sistem komunikasi baik ertikal, horizontal maupun lateral yang efektif dan efisien. Selain itu mengambil keputusan. Restrukturisasi dapat memberi pengaruh pada budaya organisasi.



perlu disadari bahwa menjawab



tantangan masa depan tidak mungkin tepat pada sasaranya visi dan tujuan yang ingin mencapai persetujuan ielas. Oleh karenanya, fungsi kepemimpinan juga merupakan elemen utama yang diperlukan, prioritas dalam pemikiran, oraganisasi, fungsi agen perubahan, dan penyedia layanan Organisasi harus memiliki sumber daya manusia yang memiliki kompetensi khusus dengan kompetensi dan kredibilitas prima, sehingga dapat memberikan manfaat positif dengan lebih nyata pada pertumbuhan organisasi. hanya dapat dimplementasikan dari organisasi yang memiliki budaya yang mendukung pada kompetisi (budaya kompetitif). Arena bisnis adalah arena olimpiade permanen, maka pada dasarnya harus dilihat olimpiade dengan sudut pandang baru. Hanya menjadi partisipan dalam arena tersebut. Tujuan yang harus diselesaikan adalah Pemberdayaan manajemen atau manajemen pemberdayaan menjadi partisipan yang lebih baik, lebih cepat dan lebih kuat dibandingkan partisispan-partisipan lainnya dan menjadi pemenang.



Akan tetapi, kompetitif



Dasar dari budaya kompetitif ini adalah kesadaran babwenangan individu dan organisasi ke arah kemenangan seca membabi buta, tetapi lebih sesuai dengan pola



172



pikir persainga hanya melalui persaingan untuk meniptakan 'nilai' terbaik untuk konsume internal (dalam kelompok, antar kelompok / departemen dalan organisasi) dan



konsumen eksternal, suatu organisasi dapat mencape persyaratan yang



diperlukan untuk sukses berkelanjutan.



Selain budaya kompetitif, SDM yang



diberdayakan membutuhkan kesadaran akan kebutuhan belajar / belajar. Untuk mendukung terciptanya suasanalearning tersebut, dituntut kemandirian setiap unit kerja tanpa mengeluarkan derajat interdependensi yang diperlukan.



Pembinaan



lingkungan yang didukung oleh pola pikir yang berorientasi pada peningkatan berkelanjutan yang harus direalisasikan dalam setiap kegiatan dalam pembelajaran antar organisasi tersebut.



2. Reformasi Organisasi



Agar bisa sampai pada kalimat “menemukan” dan



“kembali” sangat dibutuhkan



organisasi yang mampu membawa organisasi sebelumnya menjadi selamat. Reformasi telah menjai sebuah kalimat yang sering disebut dan kalimat yang keramat pada saaat ini. Namun apabila ada yang menanyakan apakah reformasi itu jawabannya sangatlah beragam dan belum diketahui hingga sampai saat inipun belum ada yang mnedukung.



Apapun Resolusi Eropa pada awal abad 16 ini, selalu memiliki esensi: diberikan terhadap kata yang mulai populer perubahan.



Keragaman pemahaman tentang



perubahan mendasar, perubahan cepat, serta arah dan cara perubahannya. Maka muncullah yang diminta-diminta pada reformasi secara bertahap, evolutif juga radikal. Dalam langkah- yang Lari sisi proses dan jangkauannya, tetapi radikal dari sisi perdebatan yang disetujui. Bertolak dari asumsi ini, jelaslah bahhwa peran utama SDM dalam perencanaan masa krisis adalah sebagai agen perubahan, yaitu sebagai agen atau pembawa perubahan. Tugas sebagai agen perubahan ini memiliki multiperan Seorang Intelektual dalam Menghadapi Krisis yaitu sebagai Penasehat Perubahan (Penasihat) Penvusun strategi dan perencana Perubahan (Strategis & dSumber Informasi (Sumber informasi) Pengendali (Pengendali) b. Perencana



173



Pelaksana Perubahan (Implementor) normal, peran penyusun strategi dan peran pelaksana peubahan masih dapat dibedakan dengan jelas sampai pada tingkat tertentu, sesuai dengan jenjang manajerial yang diduduki. Akan tetapi, dalam masa krisis, di mana akan menjadi salah satu kunci keberhasilan, strategi perubahan arah Dibekali dengan strategi vang tepat dan dilandasi oleh kekuatan informasi yang mencukupi Oleh karena itu, kedua peran ini, yaitu peran sebagai penyusun strategi dan pelaksana seakan-akan menyatu.Fungsi penyusun srategi tidak lagi dapat disesuaikan sesuai dengan konseptual saja, sehingga perlu bantuan cepat dua macam strat egi, yaitu strategi praktis dan strategi visioner secara bersamaan, agar tetap untuk eksis di masa depan yang dapat diselesaikan dan pemulihan untuk terus menuju ke Arah mimpi masa depan juga dapat diteruskan. Meskipun demikian, pembahasan tanggung jawabnya tidak cukup hanya sampai pada penyelesaian strategi saja, karena desakan waktu untuk segera dapat diperoleh mencari jalan keluar.206



Strategi SAVE SMEs, yang digunakan bank di Singapore guna mengurangi krisis. -



Sustainability, mengatasi penurunan omset



-



Analyse, menganalisis masa waktu pembayaran



-



Verification, melihat kembali kesehatan bisni yang dijalankan. Masalah dan tantangan apa yang akan dihadapi kedepannya.



-



Empathy, menyediakan layanan konseling dengan saluran komunikasi.



-



Search, mencari cara untuk meningkatkan tingkat kewaspadaan perusahaan.



-



Monitor, menampilkan krisis apa yang dihadapi oleh suatu usaha.



-



Establish, membuat laporan terkait masa krisis207



“Namun demikian pengaruh krisis untuk tiap-tiap negara sangat berbeda-beda tergantung kepada kondisi masing-masing negara. Semakin kokoh dan kuat struktur 206



The Jakarta Consulting Group. Hal 44



207



Randawa, Dipinder S., dan Tan Shiuh Ming. Finance for SMEs ini Singapore. 2009, Singapore.



174



perekonomian suatu negara makin kurang pengaruhnya, serta semakin cepat pula proses pemulihannya” Disimpulkan bahwa, dalam halnya juga perusahaan, terjadi tidaknya krisis itu bergantung kepada kondisi masing-masing perusahaan. Jika perusahaan memiliki struktur yang kuat maka akan berpengaruh terhadap jalannya perusahaan juga dalam pemulihan perusahaan tersebut jika terjadi suatu masalah/krisis.208 1. Cara Mengukur Keberhasilan Perusahaan. 209 Untuk melihat kondisi - keberhasilan suatu perusahaan, menurut R. S. Kaplan dan Norton D.P, menggunakan suatu metode Balance Scorecard (BS), suatu penilaian perusahaan dengan menyeimbangkan antara pengukuran keuangan dan non keuangan. Kriteria yang diperhatikan untuk melihat apakah perusahaan itu berhasil atau tidak adalah perspektif pelanggan, perspektif keuangan, perspektif proses internal bisnis, perspektif pembelajaran dan pertumbuhan perusahaan. •



Perspektif pelanggan210 Terdapat beberapa tolok untuk menilai keberhasilan suatu perusahaan berdasar pada perspektif pelanggan, yaitu:



- Market share: seberapa besar pasar yang dikuasai oleh perusahaan - Costumer Acquisition: bagaimana kemampuan perusahaan meningkatkan jumlah pelanggan (menambah pelanggan baru) dalam memasarkan produknya. -Costumer Retention: bagaimana perusahaan mempertahankan pelanggan lama maupun yang baru. -Costumer Satisfaction: melihat seberapa puas pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan perusahaan. 208



Soeparno, Soenandar S. UPAYA PENGELOLAAN DALAM MENGHADAPI KRISIS EKONOMI DI INDONESIA.



-Sebuah Studi Kasus Perusahaan Jasa Konstruksi PT XYZ. 2000. Hal. 1 209



Soeparno, Soenandar S. UPAYA PENGELOLAAN DALAM MENGHADAPI KRISIS EKONOMI DI INDONESIA.



-Sebuah Studi Kasus Perusahaan Jasa Konstruksi PT XYZ. 2000. Hal. 19 210



Soeparno, Soenandar S. UPAYA PENGELOLAAN DALAM MENGHADAPI KRISIS EKONOMI DI INDONESIA.



-Sebuah Studi Kasus Perusahaan Jasa Konstruksi PT XYZ. 2000. Hal. 22



175



-Costumer Profitability: ketika perusahaan mendapat laba bersih dari pasar yang dipilih. •Perspektif keuangan211 Dalam buku dituliskan menurut Munawir (1990 hal. 5), laporan keuangan adalah suatu hasil dari proses akuntansi yang dapat dipergunakan sebagai alat unutk berkomunikasi antara data keuangan perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut. •Perspektif proses internal bisnis •Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan perusahaan (lewatin aja dulu) 2. Modal Kerja Perusahaan Menurut Ricard Dobbins (1990:248), salah satu yang menyebabkan terjadinya kegagalan dalam perusahaan adalah karena terjadi kesalahan dalam mengelola modal kerja akibat kesalahan pengelolaan uang kas.212 Adanya modal kerja akan menguntungkan perusahaan. Selain melakukan operasi ekonomis, perusahaan juga akan terhindar dari kesulitan keuangan dan modal kerja.213 3. Berbagai Aspek Mengenai Pinjaman Perusahaan214 Dalam buku dikatakan bahwa ada yang beranggapan bahwa membiayai perusahaan dengan menggunakan biaya pinjaman lebih menguntungkan daripada menggunakan modal sendiri. Alasannya karena biaya pendanaan akan diturunkan 211



Soeparno, Soenandar S. UPAYA PENGELOLAAN DALAM MENGHADAPI KRISIS EKONOMI DI INDONESIA.



-Sebuah Studi Kasus Perusahaan Jasa Konstruksi PT XYZ. 2000. Hal. 23 212



Soeparno, Soenandar S. UPAYA PENGELOLAAN DALAM MENGHADAPI KRISIS EKONOMI DI INDONESIA.



-Sebuah Studi Kasus Perusahaan Jasa Konstruksi PT XYZ. 2000. Hal. 30 213



Soeparno, Soenandar S. UPAYA PENGELOLAAN DALAM MENGHADAPI KRISIS EKONOMI DI INDONESIA.



-Sebuah Studi Kasus Perusahaan Jasa Konstruksi PT XYZ. 2000. Hal. 31 214



Soeparno, Soenandar S. UPAYA PENGELOLAAN DALAM MENGHADAPI KRISIS EKONOMI DI INDONESIA.



-Sebuah Studi Kasus Perusahaan Jasa Konstruksi PT XYZ. 2000. Hal. 32-33



176



dan untuk pengembaliaan saham akan ditingkatkan Ada beberapa alasan kenapa perusahaan menggunakan pinjamanan: - Pada kondisi perusahaan kena pajak akan mendapat pengurangan pajak yang harus dibayarkan. - Jika penambahan pinjaman dilakukan untuk menambah saham baru. (saya kurang mengerti bagian ini) 4. Resiko yang Timbul Karena Pinjaman: 215 - Resiko nilai tukar (exchange rate risk) -



Resiko perubahan tingkat suku bunga (interest rate risk)



-



Resiko perubahan harga (Comodity Price Risk)



-



Ketidaksesuaian sumber dan penggunaan (mismatch risk)



-



Resiko tidak terbayarkan piutang



5. Sikap Perusahaan dala Menghadapi Krisis Ekonomi:216 - Sehubungan dengan pinjaman Beberapa bentuk penyelesaian masalah hutang: Reschedulling Hair cut Debt moratorium Stand still Grace period Sikap perusahaan terhadap kegiatan operasionalnya 215



Soeparno, Soenandar S. UPAYA PENGELOLAAN DALAM MENGHADAPI KRISIS EKONOMI DI INDONESIA.



-Sebuah Studi Kasus Perusahaan Jasa Konstruksi PT XYZ. 2000. Hal. 34 216



Soeparno, Soenandar S. UPAYA PENGELOLAAN DALAM MENGHADAPI KRISIS EKONOMI DI INDONESIA.



-Sebuah Studi Kasus Perusahaan Jasa Konstruksi PT XYZ. 2000. Hal. 36-38



177



Efesiensi dan pengendalian biaya Optimalisasi pendapatan



D. JURNAL Pengertian Krisis: Krisis bisa berartikan sebagai hal yang negatif, bisa membahayakan dan merugikan. Larkin mendefinisikan krisis, adalah suatu kejadian yang menyebabkan perusahaan menjadi berpotensi tidak menguntungkan dan perlu mendapat perhatian dari seluruh komponen perusahaan yang terkait. Menurut penulis, adanya krisis bisa membuat perusahaan berupaya lebih baik lagi dalam mengelola perusahaannya, sehingga dapat bertahan dari krisis yang ada dan berkelanjutan menjadi lebih baik. Untuk itu sangat penting bagi suatu perusahaan, manajemen krisis dirancang dan dilakukan.Menurut Ruslan, manajemen krisis adalah manajemen bagaimana mengelola, menanggulangi, atau mengendalikan krisis yang mungkin timbul sampai dengan memulihkan citra perusahaan ke arah yang lebih baik lagi. Oleh karena itulah, manjamen krisis sebaiknya tidak dilakukan secara dadakan di saat krisis sudah menimpa. Harus ada rencana dan rancangan yang digariskan oleh perusahaan sebagai langkah antisipatif jika sewaktu-waktu krisis menimpa.Jenis Krisis : 1 - Krisis yang disebabkan adanya kegagalan teknis ekonomis di dalam organisasi, contohnya : kecelakaan kerja. Kerusakan produk, Kemacetan computer, Informasi yang rusak/hilang 2 - Krisis yang disebabkan faktor teknis ekonomis yang terjadi di luar perusahaan, contohnya : Perusakan lingkungan yang meluas, bencana alam, peraturan pemerintah, perubahan supply and demand3 - Krisis yang disebabkan oleh faktor sosial/manusia dan manajemen yang bersumber di dalam perusahaan, contohnya : kegagalan perusahaan dalam beradaptasi/melakukan perubahan, sabotase oleh orang dalam 4 - Krisis yang terjadi karena faktor sosial di luar lingkungan organisasi, yakni adanya orang/kelompok yang bereaksi secara negatif terhadap perusahaan, contohnya symbolic projection, sabotase orang luar, teroris,



penculikan



eksekutif



Off-site



prosuct



tempering



Counterfeiting



178



(pemalsuan/peniruan produk)Penanganan Krisis : Setiap perusahaan hendaknya memiliki manajemen krisis yang terancang dengan baik dan harus dilakukan tanpa harus menunggu krisis tersebut datang menyerang. Apabila sudah telanjur menyerang, perlu selanjutnya diambil langkah-langkah strategis yang dapat dilakukan juga oleh manajemen perusahaan.217



Pengertian Krisis : Krisis menurut bahasa Yunani kpion yang berarti keputusan. dimana perusahaan harus memutuskan apa yang harus dilakukan. Dalam bahasa Cina, krisis diucapkan dengan wei-ji dan mempunyai dua arti, yaitu “bahaya” dan “peluang”. Two side in the same coin. Steven Fink dalam Crisis Management Planning for the Inevitable mendefinisikan krisis sebagai suatu kejadian yang tidak stabil yang mana bisa berkemungkinan menjadi lebih buruk atau menjadi lebih baik, fifty-fifty, tapi kamu bisa memperbaikinya. Krisis juga dianggap sebagai suatu titik balik dalam kehidupan yang dampaknya memberikan pengaruh signifikan, bisa ke arah negatif atau pun positif, tergantung reaksi yang diperlihatkan perusahaan. Hasil riset menunjukkan bahwa ternyata outcome dari situasi krisis memberikan nilai yang berimbang atau sama antara yang positif (seperti yang diharapkan) dan yang negatif (yang tidak diharapkan). Sebuah krisis kadang mengancam kelangsungan hidup atau keberadaan organisasi. Krisis pada dasarnya adalah sebuah situasi yang tidak terduga dan dapat mengancam kapan saja. Untuk itu sebagai ancaman, krisis harus ditangani secara cepat agar organisasi dapat berjalan normal kembali setelah itu. Dalam menghadapi krisis, optimisme untuk menyusun langkah-langkah agar dapat kelua dari krisis merupakan modal utama. Pemberitaan media massa yang menggiring kearah sisi negatif harus diseimbangkan. Hal penting yang dapat dilakukan adalah mempengaruhi pola pikir masyarakat bahwa krisis tidak selalu memiliki sisi negatif,



217



Ascharisa Mettasatya Afrillia. Memetakan



Manajemen Krisis Perusahaan Jasa Travel Umroh “First Travel” Dalam Menghadapi Krisis Perusahaan. Jurnal Ilmu Sosial. Vol. 16 No. 2. Desember 2017.



179



tetapi juga sisi positif.



Jenis Krisis : 1. Krisis karena bencana alam Bencana alam seperti kekeringan, kebakaran, gempa bumi, dan lain sebagainya dapat menyebabkan krisis yang cukup fatal 2. Krisis karena kecelakan Industri Kecelakaan kerja, kebakaran suatu mesin adalah contoh dari krisis jenis ini, dimana perusahaan harus memberikan perhatian secara penuh dengan memanfaatkan sumber daya yang ada.



3. Krisis karena produknya yang kurang sempurna Walaupun



sebelumnya



perusahaan



telah



melakukan



riset



dan



teknik



pengembangan produk, namun krisis karena produk yang cacat bisa saja terjadi.



4. Krisis karena persepsi public Krisis ini bisa terjadi biasanya kerena perusahaan melakukan hal-hal yang bertentangan dengan norma yang ada di masyarakat atau yang bertentangan dengan keinginan dan kepentingan publik. 5. Krisis karena hubungan kerja yang buruk Hubungan kerja yang buruk antara pekerja dan perusahaan dapat menjurus pada krisis besar yang mengarah pada kondisi yang tidak terkendali secara serius. Kekuatan pekerja dapat memaksa industri untuk tutup sehingga perusahaan terpaksa bertindak agresif 6. Krisis karena kesalahan strategi bisnis Hal ini terjadi karena pergeseran pasar secara mendadak yang tidak diantisipasi oleh manajemen ataupun kegagalan dalam menyesuaikan kebijakan pasar;



180



contohnya adaah krisis global 7. Krisis karena terkait masalah criminal Contohnya terorisme, pembajakan, pemalsuan, pencurian dan lain sebagainya. 8. Krisis karena pergantian manajemen Pergantian manajemen dalam hal ini pimpinanan manajamen dapat menyebabkan perubahan strategi perusahaan, yang bisa kerakibat krisis apabila tidak bisa sinkron dengan perubahan yang ada 9. Krisis karena persaingan bisnis Persaingan bisnis bisa menjadi krisis yang sering terjadi juga, karena adalah hal yang wajar bagi setiap perusahaan dalam berbisnis 10. Krisis keuangan Cash flow suatu perusahaan perlu di manaj dengan baik agar terhindar dari krisis 11. Krisis Public Relations Pemberitaan yang tidak berimbang dapat menyebabkan krisis pada perusahaan, oleh karenanya Public Relations suatu perusahaan harus bisa mengkomunikasi dengan baik 12. Krisis strategi Perubahan dalam strategi bisnis dapat menyebabkan kelangsungan hidup perusahaan terganggu. Untuk itu perusahaan haruslah bisa mengantisipasi dari skenario-skenario yang bisa terjadi



Kesimpulan dari penyebab krisis diatas di kategorikan menjadi 4 kategori: yaitu bencana alam, teknis, kesalahan manusia (human error), dan keputusan manajemen (manajemen tidak dapat mengambil keputusan yang tepat). Kebanyakan krisis ada pada kategori terakhir.



Penanganan Krisis :



181



1. Melakukan penilaian yang objektif atas semua hal yang bias mengakibatkan krisis 2. Menentukan dampak dari penyebab terjadinya krisi 3. Meperhitungkan setiap kejadian dalam krisis dengan cermat 4. Memusatkan perhatian pada upaya menyelesaikan masalah 5. Memanfaatkan setiap peluang yang ada untuk memperbaiki keadaan.6. Segera bertindak218



Pengertian Krisis : krisis merupakan suatu keadaan kritis yang berkaitan dengan berbagai kemungkinan yang berpengaruh negatif terhadap organisasi, sehingga diperlukan keputusan cepat dan tepat agar tidak mempengaruhi keberlangsungan organisasi Krisis tidak bisa diketahui kepastian kedatangannya, untuk itu diperlukan manajamen krisis, yang bisa mengantisipasi dan mencari cara agar krisis yang terjadi bisa dikurangi efek negatifnya ataupun dihilangkan. Krisis bencana alam berupa terjadinya erupsi gunung Agung pada bandara internasional I Gusti Ngurah Rai di bulan November 2017, memutuskan bandara tersebut harus di tutup untuk sementara waktu demi keselamatan penumpang. Keputusan itu cepat dibuat berdasarkan hasil analisa situasi yang dilakukan oleh tim krisis internal dan external. Ini berarti bandara internasional I Gusti Ngurah Rai telah memiliki manajemen krisis yang baik.



Penanganan Krisis : Murray; Penyelesaian krisis harus ditanggapi dengan serius oleh manajemen perusahaan dengan merancang crisis management plans untuk mencegah meluasnya krisis dengan menerapkan strategi manajemen krisis yang tepat untuk meminimalisir resiko kesalahan. Penetapan strategi didasarkan atas identifikasi dan analisis situasi agar dapat menentukan pengelolaan pada situasi krisis dengan tepat.219 218



MELLY MAULIN PURWANINGWULAN, S. Sos.,M. Si. Public Relations dan Manajemen Krisis. Majalah Ilmiah



UNIKOM Vol.11. No. 2. 219



2017Made Widya Sekarbuana, I Gusti Agung Alit Setyawati, Ni Nyoman Dewi Pascarani. Strategi Manajemen Krisis



Public Relations PT. Angkasa Pura I Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali dalam Menghadapi Dampak Erupsi Gunung Agung 2017



182



Pengertian Krisis :Krisis dapat mengancam keberadaan dan kesinambungan, dan membutuhkan perubahan yang tepat. Yang dibutuhkan dalam manajemen krisis adalah perencanaan, strategi menangani kondisi urgen yang melanda sebuah organisasi baik bersifat alamiah ataupun human error. Komunikasi krisis merupakan bagian tindakan Public Relations untuk menanggapi sebuah situasi krisis yang dapat menghancurkan kerelangsungan dan reputasi sebuah perusahaan, atau disebut Public Relations Krisis (crisis public relations). Menurut Anne Gregory setidaknya dalam Risk and Crisis Management, Public Relations mampu mengkomunikasikan kepada manajemen organisasi tentang gambaran stakeholder dan karakteristiknya dimana diharapkan dukungan terhadap kebijakan tersebut. Jenis : Secara terminologi; menurut Argenti, krisis adalah malapetaka yang dapat muncul secara alami, hasil kesalahan, intervensi, niat jahat. Dan jika di breakdown penyebabnya karena dua hal yaitu; a. Secara alamiah, semisal; bencana alam b. Akibat kesalahan manusia (human error), semisal; keteledoran, perubahan strategi, persaingan bisnis, dan sebagainya. Penanganan Krisis :Strategi penanganan krisis yang dilakukan oleh PT. NMR dalam menghadapi kebijakan pemerintah, diantaranya; meminta pemerintah agar menata kesesuaian kebijakan antara pusat dengan daerah, membantu pemerintah untuk proses pendanaan dalam melaksanakan pengawasan dan pembinaan Teluk Buyat, bersama-sama membuat sebuah aturan yang jelas, meminta keterbukaan pemerintah terkait izin pengolahanlimbah terkait AMDAL agar tidak ada lagi kesalahpahaman, meminta pemerintah untuk membuat peraturan terkait jenis limbah dan aturan analisa, menyarankan kepada pemerintah, untuk segera mempublikasikan hasil temuan kepada masyarakat.220



220



Fajar, Arief. Sistem Kendali dan Strategi Penanganan (Manajemen) Krisis Dalam Kajian Public Relations.



183



Pengertian : Reputasi dibutuhkan perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Dengan reputasi yang baik, bisnis juga dapat dijalankan perusahaan dengan. Reputasi sangat dipengaruhi oleh sesuatu yang terjadi di perusahaan. Kejadian baik atau buruk di suatu perusahaan dapat mempengaruhi reputasi perusahaan tersebut. Winkleman menyebutkan bahwa reputasi perusahaan adalah sesuatu hal yang diakui sangat bernilai karena mempengaruhi citra perusahaan di mata pihak lain.



Jenis Krisis :Krisis yang terjadi di suatu perusahaan dapat membawa hal buruk bagi reputasi perusahaan. Untuk itu dibutuhkan strategi komunikasi dalam mengantisipasi dan menghadapai krisis tersebut. Menurut Winkleman reputasi perusahaan dapat dikenali sumber permasalahannya. Dengan



mengenali



sumber



permasalahannya,



pihak



yang



bertanggungjawab



menanggulangi krisis dapat melihat bagaimana reaksi manajemen dalam menghandle strategi komunikasi penanggulangan krisis. Penanganan Krisis : Strategi komunikasi yang tepat dapat mengembalikan reputasi pasca krisis. Salah satu cara merumuskan strategi komunikasi penanggulangan krisis yang tepat adalah dengan menggunakan pendekatan situasional krisis. Untuk itu pelaku public relations harus memahami terlebih dahulu tipe-tipe krisis, kemudian mencari cara yang tepat agar tepat sasaran.221



E. CONTOH KASUS KRISIS PERUSAHAAN BELAJAR DARI KRISIS PIZZA HUT & MARUGAME UDON written by Laode Iman January 31, 2017 Pizza Hut dan Marugame Udon diberitakan menyajikan makanan dengan bahan yang kadaluwarsa kepada konsumen mereka. Mereka disinyalir dengan sengaja memperpanjang masa kadaluwarsa bahan makanan mereka dan membahayakan kesehatan konsumennya. Bagaimana penanganan krisis PR yang terjadi di jaringan restoran ternama ini? 221



Wulandari, Theresia Diyah. Pengaruh Tanggung Jawab Perusahaan dalam Menanggulangi Krisis terhadap Reputasi



Perusahaan.



184



Kasus krisis PR ini bermula saat muncul pemberitaan BBC Indonesia pada 4 September 2016 , dimana tim investigasi gabungan BBC dan Tempo memperoleh sejumlah dokumen, surat elektronik atau email, dan foto-foto dari seorang mantan petinggi di Sriboga Food Group yang menunjukkan adanya praktik penggunaan bahan makanan yang melampaui masa kedaluwarsa di sebuah jaringan restoran internasional. Sumber yang sudah bekerja lama di grup itu berbicara kepada tim BBC Indonesia dan Tempo dengan syarat identitasnya tidak dibuka.



Sumber internal tersebut mengatakan, praktik memperpanjang masa kedaluwarsa secara tidak sah ini terjadi secara sistematik, melibatkan manajemen tinggi perusahaan itu di Indonesia, dan sudah berlangsung bertahun-tahun. Ditambahkan upayanya selama ini untuk menghentikan praktik itu sia-sia. Saat pertama kali menyampaikan kasus ini kepada BBC, ia berkata:



“Awalnya saya tidak ingin berbicara kepada pers, karena sekali diungkapkan kepada pers, hal ini akan diketahui umum, dan akan menjadi masalah yang merusak, yang tak bisa diperbaiki dengan cepat, bahkan bisa tak bisa lagi dikendalikan.”



Lalu sang sumber internal memaparkan keputusannya untuk berbicara kepada tim investigasi Tempo & BBC



“Namun tampaknya, pers merupakan satu-satunya jalan terakhir untuk memastikan (bahwa praktik perpanjangan masa kedaluwarsa ini dihentikan). Yang penting (praktik ini) tidak terjadi lagi dan orang yang bertanggung jawab dihukum secara setimpal.”



Salah Satu Foto Yang Menunjukkan Penambahan Masa Penggunaan. Sumber: BBC Indonesia



185



Dikutip di BBC Indonesia, ” Suatu hari ia dikagetkan oleh adanya beberapa galon berisi saos Tempura dengan stiker yang menandakan perpanjangan masa simpan. Ini bukan hal yang wajar. Ia pun menanyakan soal itu, dan mendapat penjelasan bahwa langkah ini sudah disetujui oleh bagian Quality Assurance (QA, Jaminan Mutu). Mencari tahu lebih lanjut, dia pun mendapat kabar tentang dugaan bahwa memperpanjang masa simpan adalah praktik yang sejak beberapa waktu biasa dilakukan di Sriboga Food Group. Awalnya dia mengaitkannya dengan mulai beroperasinya Marugame Udon di Indonesia, tahun 2013. Jadi ia berasumsi, praktik ini baru berlangsung tiga tahun. Tapi katanya, ia dikabari bahwa hal ini sudah berlangsung jauh lebih lama.”



Berdasarkan pemberitaan oleh BBC Indonesia, PT Sriboga Muragame Indonesia menyangkal dugaan perpanjangan masa simpan tidak sah tersebut. Kepada Tim BBC-Tempo yang mendatangi kantornya, Presiden Direktur Sriboga Raturaya, induk Sriboga Food Group, Alwin Arifin – mengaku bahwa dia telah diperiksa polisi beberapa kali, namun menyebut dugaan itu tidak benar dan bahkan merupakan fitnah.



186



BAB X CARA MEMBUAT PROPOSAL BISNIS



1. Pendahuluan Pada masa sekarang ini banyak pengusaha muda yang ingin mendirikan usaha mereka dengan merintis usaha mereka dari nol. Namun, mereka tidak tahu harus memulai darimana sehingga usaha yang mereka dirikan tidak bertahan untuk jangka waktu yang lama. Padahal, hal yang paling dasar sebelum mereka memulai usaha mereka adalah dengan membuat perencanaan bisnis atau Proposal Usaha. Oleh karena itu, di dalam bab ini akan membahas secara tuntas tentang bagaimana cara membuat Proposal Usaha atau perencanaan bisnis yang benar agar para pengusaha muda yang ingin membangun usaha mereka bisa bertahan dengan pengusaha lain yang akan menjadi pesaing mereka ke depan nya. Maka dengan mengetahui cara membuat Proposal Bisnis yang tepat maka para pengusaha muda bisa usaha yang matang. Karena keberadaan dari para pengusaha muda di masa sekarang ini cukup penting dikarenakan dengan adanya para pengusaha muda ini akan bisa membuka lapangan pekerjaan yang bisa membantu orang lain untuk mempunyai pekerjaan dan membantu perekonomian dari setiap karyawan yang akan bekerja dengan mereka nanti. 2. Pengertian Proposal Tulisan yang memuat tentang suatu rencana dengan tujuan untuk menjabarkankan suatu kegiatan yang akan dilaksanakan dan dijelaskan secara sistematis, matang, serta terperinci disebut dengan proposal. Secara etimologis, proposal berasal dari Bahasa Inggris



yaitu



kata



propose.



Propose



sendiri



berarti



permohonan



atau



pengajuan/mengajukan. Jika satu pihak memberikan proposal kepada pihak lain maka diharapkan pihak yang lainnya itu dapat memberikan dukungan. Dukungan yang dimaksud bisa berupa dana, izin, persetujuan, kerja sama dan lain sebagainya. Proposal dibentuk dari pengumpulan ide, langkah, dan tahap di sebelumnya. Proposal juga umumnya dijadikan acuan dalam melaksanakan kegiatan yang tercantum di proposal. Suatu keharusan bahwasannya proposal harus dibuat sedetail mungkin. Dengan proposal yang dibuat sedetail mungkin, maka pembaca dari proposal bisa



187



memperoleh persamaan visi, misi, serta tujuan. Sebaiknya proposal diberikan kepada pihak ketiga minimal satu bulan sebelum acara sebagai pemberitahuan kepada pihak ketiga tersebut. Proposal ini juga sangat bermanfaat bagi panitia dalam melaksanakan kegiatan tersebut. Selain itu, proposal ini juga bisa menjelaskan kepada pihak-pihak yang ingin mengetahuinya secara tidak langsung. Selain bermanfaat bagi panitia, para donatur/sponsor juga bisa diyakinkan dengan adanya rancangan anggaran yang tertera di dalam proposal. Semua hal yang ada di dunia ini pasti memiliki sisi positif dan negatif. Sisi positif dari proposal adalah dapat memperlancar serta mempermudah kegiatan yang akan dilaksanakan, lalu bisa memperkecil kemungkinan kesalahan yang akan muncul dalam kegiatan, serta dapat menjadi bukti legalitas. Kelemahan dari proposal itu sendiri yaitu akan menjadi lemah apabila tidak ada juru bicaranya. Dalam penulisan proposal juga perlu diperhatikan struktur kebahasaannya. Struktur bahasa yang perlu diperhatikan antara lain: Kata-kata teknis Kata kerja tindakan Pernyataan persuasif Pernyataan argumentatif Kata pendefinisian Kata keakanan Kata perincian Jika berdasarkan formatnya ada tiga jenis proposal, yaitu (1) proposal formal, (2) proposal semi formal, dan yang terakhir (3) proposal non-formal. Jika berdasarkan isi, ada empat jenis proposal yaitu (1) proposal kegiatan, (2) proposal bisnis/usaha, (3) proposal penelitian, dan (4) proposal proyek. Sedangakan jenis proposal berdasarkan tujuan ada sepuluh jenis proposal yaitu : (1) proposal riset/penelitian, (2) proposal penelitian pengembangan, (3) proposal penelitian kajian pustaka, (4) proposal penelitian kuantitatif, (5) proposal kualitatif, (6) proposal acara, (7) proposal kerja sama, (8) proposal permohonan dana, (9) proposal kerja praktek, dan (10) proposal usaha. Di pembahasan kali ini kita hanya akan membahas satu jenis proposal yaitu proposal bisnis/usaha.



188



3. Pengertian Bisnis Bisnis (atau yang biasa dikenal dengan perusahaan) adalah organisasi yang dirancang untuk menyediakan barang, jasa, ataupun keduanya. Sebagian besar bisnis dimiliki dan dibentuk secara pribadi untuk memperkaya dirinya sendiri. Akan tetapi, bisnis juga bisa tidak mencari laba atau yang biasa dibilang milik negara (BUMN). Sedangkan bisnis yang dimiliki oleh banyak orang disebut dengan perusahaan. Secara etimologi, bisnis berasal dari kata business yang berarti keadaan sibuk bagi seseorang atau sekelompok masyarakat. Bisnis menjadi dasar agar sebuah organisasi menciptakan, memberikan, dan menciptakan nilai, dan berkompetsisi, mengalamai pertumbuhan dan profitabilitas (Vendrell-Herrero, Parry, Bustinza, & Gomes, 2018). Informasi bisnis adalah salah satu jenis informasi yang paling sering dicari. Perpustakaan umum — terutama di masa ekonomi yang sulit — dibanjiri oleh para wirausahawan yang mencari informasi tentang memulai bisnis, pencari kerja meneliti karier dan industri, dan individu yang mengelola rekening pensiun dan investasi lainnya. Model bisnis menggambarkan alasan bagaimana suatu organisasi menciptakan, memberikan, dan menangkap nilai - ekonomi, sosial, atau bentuk nilai lainnya. Proses desain model bisnis adalah bagian dari strategi bisnis. Dalam teori serta praktik, istilah yang disebut model bisnis biasanya dipakai untuk segala uraian informal dan formal untuk mewakili aspek inti bisnis, termasuk tujuan, penawaran, strategi, infrastruktur, struktur organisasi, praktik perdagangan, dan proses dan kebijakan operasional. Inti dari model bisnis adalah bahwa ia mendefinisikan cara di mana perusahaan bisnis memberikan nilai kepada pelanggan, membujuk pelanggan untuk membayar nilai, dan mengubah pembayaran itu menjadi laba. Model bisnis digunakan untuk menjabarrkan dan mengklasifikasikan bisnis (terutama dalam lingkungan wirausaha), tetapi mereka juga digunakan oleh manajer di dalam perusahaan untuk mengeksplorasi kemungkinan pengembangan masa depan. Dalam bisnis juga diperlukan komunikasi, komunikasi bisnis adalah setiap komunikasi yang dilakukan pada saat mempromosikan produk, layanan atau organisasi, dengan tujuan melakukan penjualan. Dalam komunikasi bisnis, pesan biasanya disampaikan melalui berbagai jenis saluran komunikasi, di antaranya internet, cetak (publikasi), radio, televisi dan dari mulut ke mulut.



189



4. Pengertian Proposal Bisnis Rencana Bisnis atau Proposal Bisnis merupakan deskripsi yang komprehensif dan tertulis dari suatu perusahaan. Ini adalah laporan terperinci tentang produk atau layanan perusahaan, teknik produksi, pasar dan klien, strategi pemasaran, sumber daya manusia, organisasi, persyaratan terkait infrastruktur dan pasokan, persyaratan pembiayaan, dan sumber serta penggunaan dana. Rencana Bisnis menggambarkan status perusahaan di masa lalu dan sekarang, tapi tujuan utamanya adalah untuk menyajikan masa depan suatu perusahaan. Biasanya diperbaharui setiap tahun dan menunggu untuk periode biasanya tiga hingga lima tahun, tergantung pada jenis bisnis. Ini adalah elemen paling penting dalam aplikasi apapun untuk pendanaan, baik untuk organisasi modal ventura atau investasi lain atau sumber pinjaman222.



5. Tujuan Proposal Bisnis dan Persiapan Esensial yang Diperlukan “Writing is easy, all you do is sit staring at a blank sheet of paper until the drops of blood form on your forehead.” – Gene Fowler



Menulis rencana bisnis yang tidak lah sulit. Dengan belajar dan berlatih, Anda dapat mengembangkan ketrampilan tersebut. Beberapa upaya mungkin terlibat dan tentu saja latihan membantu tapi bisa lebih buruk dari itu. Somerset Maugham mengatakan “Ada tiga aturan untuk menulis novel. Sayangnya, tidak ada yang tahu mengenai itu.” Menulis rencana bisnis tidak begitu bergantung pada kreativitas meskipun terlibat. Semakin banyak Anda harus menulis, dan semakin penting dokumen yang Anda buat, maka semakin benar ini. Sederhananya jika Anda menulis dengan baik maka Anda lebih mungkin untuk mencapai tujuan bisnis Anda. Poin ini tidak bisa terlalu ditekankan. Satu lembar kertas mungkin tidak mengubah dunia, tetapi - ditulis dengan baik - dapat mempengaruhi banyak peristiwa dengan cara yang mempengaruhi hasil yang mereka tulis.



222



United Nations Confrence On Trade and Development.2002.How to Prepare Your Business Plan, diakses pada 1 November 2019.



190



Kita mungkin tidak semua bercita-cita untuk berhasil dalam menulis novel yang hebat, tetapi kebanyakan orang dapat belajar untuk menghasilkan tulisan bisnis yang bagus223. Banyak orang membuat kesalahan dengan meyakini bahwa pertimbangan terpenting dalam menyiapkan proposal adalah seberapa baik ditulis atau seberapa professional tampilannya. Meskipun tulisan yang baik dan format yang dipoles adalah bahan penting, kualitas paling penting dari proposal yang menang adalah bahwa proposal itu berbicara dengan kebutuhan nyata klien dan menjual klien di perusahaan Anda. Keterampilan utama yang Anda butuhkan untuk membuat proposal yang baik adalah: 1. Keahlian pemasaran dan penjualan 2. Kemampuan kreatif dan analisis 3. Ketrampilan membuat keputusan 4. Kemampuan interpersonal 5. Keahlian dalam berbagai bidang studi 6. Keahlian Komunikasi (menulis dan presentasi)224



6. Mengapa Proposal Bisnis? Ada beberapa alasan penting untuk menyusun rencana bisnis. Beberapa yang paling signifikan adalah sebagai berikut : 1. Mendapatkan Pandangan Terpadu Tentang Bisnis Anda. Dengan menyiapkan rencana bisnis Anda, Anda mendapatkan pandangan terpadu dari semua masalah tentang bisnis Anda. Misalnya, ini membantu Anda untuk mengidentifikasi klien target Anda yang lebih baik, menguraikan segmen pasar Anda, membentuk strategi penetapan harga Anda dan menentukan kondisi persaingan yang mengharuskan Anda beroperasi untuk berhasil.



Perencanaan bisnis memastikan



223



Forsyth,Patrick.2010. How to Write Reports and Proposals, diakses pada 1 November 2019, (hlm 4-5) 224



Hamper, Robert J. dan Baugh, L, Suegh. 2011. Handbook for Writing Proposals, diakses pada 1 November 2019, (hlm 20-21)



191



bahwa semua pertimbangan ini konsisten dan selaras. Selain itu, proses rencana bisnis sering mengarah pada penemuan keunggulan kompetitif atau peluang baru serta kekurangan dalam rencana tersebut.



Komitmenkan rencana Anda pada kertas,



memastikan bahwa kemampuan Anda secara keseluruhan untuk mengelola bisnis akan meningkat. Anda akan dapat memusatkan upaya Anda pada penyimpangan dari rencana sebelum kondisi menjadi kritis.



Anda juga akan memiliki waktu untuk



melihat ke depan dan menghindari masalah sebelum timbul. 2. Saling Pengertian dalam Tim Manajemen. Mencapai saling pengertian di antara anggota manajemen perusahaan sangat penting dalam kasus-kasus di mana kebijakan yang direkomendasikan untuk melibatkan sebanyak mungkin manajer diterapkan dalam persiapan rencana bisnis. 3. Menentukan Kebutuhan Keuangan dan Mengajukan Permohonan Dana. Menentukan jumlah, jenis dan sumber pembiayaan dan kapan dibutuhkan. Menggunakan rencana bisnis dalam proses permohonan dana. 4. Persetujuan dari Dewan Direksi / Pemegang Saham. Menggunakannya sebagai dasar untuk mendapatkan persetujuan dari dewan perusahaan dan pemegang saham. 5. Perekrutan. Menggunakannya dalam merekrut dan memperkenalkan anggota baru manajemen dan staf. 6. Turunkan tujuan bagi karyawan. Berasal dari ukuran rencana bisnis dan tujuan untuk unit dan individu dalam organisasi (manajemen dengan tujuan). 7. Memberitahu karyawan. Menggunakannya sebagai sarana untuk memberi tahu / memotivasi karyawan tentang tujuan perusahaan. 8. Menginformasikan pemberi pinjaman.



192



Memberikannya kepada bank / dana investasi yang telah membiayai bisnis Anda di masa lalu dan membutuhkan informasi berkala untuk tujuan pemantauan. 9. Memberitahu mitra. Menggunakan rencana bisnis dalam menginformasikan mitra bisnis dan organisasi terkait lainnya. Dalam menyiapkan manual ini, diasumsikan bahwa tujuan utama mempersiapkan rencana bisnis adalah untuk menentukan persyaratan pembiayaan bisnis Anda dan untuk mengajukan permohonan pendanaan eksternal.225 7. Siapa yang membaca proposal bisnis? Di antara pembaca rencana bisnis Anda kemungkinan besar akan menjadi karyawan , dewan direksi dan pemegang saham, mitra bisnis terpilih, dan pemberi pinjaman dan investor saat ini atau prospektif. Bagian mana dari rencana bisnis Anda yang harus dibagikan kepada orang yang bergantung pada kerahasiaannya dan pada tanggung jawab khusus orang yang bersangkutan.



Jika Anda memasukkan dalam rencana



bisnis Anda keputusan rahasia atau rahasia, Anda harus membatasi dalam mendistribusikan salinannya. Berikan hanya kepada orang yang Anda yakini tidak akan memberikan informasi tanpa persetujuan Anda. Dalam beberapa kasus, Anda dapat meminta penerima untuk menandatangani deklarasi kerahasiaan. Beberapa pembaca target yang paling penting mungkin adalah calon pemberi pinjaman atau investor. Jika Anda mencari pembiayaan dari luar untuk mengembangkan bisnis Anda, ada banyak sumber yang dapat Anda dekati dengan rencana bisnis Anda. Yang paling penting adalah sebagai berikut: 1. Bank Komersial. Bank komersial memberikan pinjaman kepada bisnis yang layak berdasarkan syarat dan ketentuan pasar standar. Mereka biasanya sangat sadar risiko dan membutuhkan perlindungan yang memadai melalui jaminan. Ini dapat terdiri dari, dalam urutan preferensi bank, rekening kas, logam mulia, sekuritas yang dapat diperdagangkan, infrastruktur (tanah, bangunan, mesin), piutang dan persediaan. Jika beberapa dari aset ini diterima sebagai jaminan, bank dapat meminta pinjaman untuk ditutupi 225



United Nations Confrence on Trade and Development.2002.How to Prepare Your Business Plan.diakses pada 1 November 2019. (hlm 3-4)



193



dengan 200 persen atau lebih dari nilainya. Tingkat bunga tergantung pada kondisi ekonomi makro yang berlaku di suatu negara, tetapi juga pada risiko yang dikaitkan bank dengan suatu proyek.



Pengalaman menunjukkan bahwa suku bunga yang



diminta oleh bank komersial di beberapa negara sering kali terlalu tinggi untuk benarbenar mendukung pengembangan bisnis. 2. Dana investasi swasta. Beberapa tahun terakhir telah terlihat peningkatan pesat dalam jumlah dana modal ventura swasta yang beroperasi secara komersial. Tujuan dari dana ini adalah untuk mendapat untung, dan mereka akan memeriksa bisnis Anda sampai mereka yakin bahwa mereka dapat memperoleh pengembalian substansial atas ekuitas mereka dengan risiko yang dapat dihitung.



Keuntungan tertentu dari dana tersebut,



dibandingkan dengan pinjaman bank, adalah bahwa mereka dapat membiayai bisnis Anda dengan menempatkan ekuitas tanpa memerlukan jaminan. Di sisi lain, mereka akan mengharapkan bagian yang baik dari laba dan akan menuntut fungsi kontrol dalam bisnis Anda, misalnya dengan menunjuk salah satu anggota staf mereka ke dewan direksi perusahaan Anda. 3. Dana pengembangan. Dana modal ventura tersebut didirikan dan didukung terutama oleh Pemerintah atau lembaga pemerintah dan memiliki tujuan pembangunan sosial dan ekonomi makro. Karakteristik khusus dari dana ini adalah: a. Mereka bersedia mengambil risiko lebih besar daripada dana modal ventura komersial / swasta. b. Mereka berpartisipasi dalam bisnis hanya untuk jangka waktu terbatas. Mereka keluar ketika bisnis mandiri secara finansial. c. Mereka terutama menyukai bisnis dengan manfaat sosial dan lingkungan yang khusus (menciptakan banyak pekerjaan, termasuk komponen nilai tambah yang kuat, mentransfer sejumlah besar pengetahuan, ramah lingkungan, dll.). Karena itu, jika Anda mengarahkan diri ke dana semacam itu, Anda harus membahas masalah ini dengan baik dalam rencana bisnis Anda. Namun demikian, sebagian besar dana pengembangan, seperti semua lembaga pendanaan lainnya, hanya siap untuk membiayai proyek jika rencana bisnis



194



menunjukkan kelayakan dan keuntungan bisnis. 4. Lembaga Pembangunan Multilateral Modal saham lembaga-lembaga ini dipegang oleh banyak pemerintah.



Tujuan



bersama mereka adalah membantu pembangunan sosial dan ekonomi daerah yang mereka cakup. Filosofi dan tujuan mereka mirip dengan dana pembangunan yang disebutkan di atas. Mereka mencakup proyek investasi yang lebih kecil melalui perantara seperti bank komersial lokal dan perusahaan leasing. 5. Investor swasta. Investor swasta biasanya adalah individu yang kaya dan mandiri yang mencari peluang untuk menaruh uang dalam bisnis yang menjanjikan. Insentif mereka adalah untuk mendapatkan pengembalian investasi yang lebih tinggi daripada pada surat berharga yang dipasarkan atau berinvestasi dalam suatu dana. Cukup sering mereka mengalokasikan persentase dari kekayaan mereka untuk memulai atau memperluas proyek. Menempatkan uang dalam beragam bisnis mengurangi risiko keseluruhan dalam portofolio investasi mereka. 6. Kredit bantuan teknis / hibah. Tergantung pada jenis dan lokasi bisnis Anda, mungkin ada beberapa kemungkinan untuk mengakses dana pemerintah yang memberikan pinjaman lunak atau hibah. Contoh-contoh khas aplikasi untuk pinjaman lunak atau hibah seperti itu adalah untuk melatih personel Anda, menyiapkan studi kelayakan, melaksanakan proyek percontohan sebelum investasi, dan membuat perbaikan terkait perlindungan lingkungan. Namun demikian, bahkan untuk hibah, donor kemungkinan besar akan menilai rencana bisnis Anda sebelum mengambil keputusan. Donor berharap hibah mereka diberikan hanya untuk usaha yang terencana dan layak. Mereka benar percaya bahwa ini adalah orang-orang yang dapat memiliki dampak sosial, ekonomi mikro dan makro ekonomi yang substansial226.



226



United Nations Confrence on Trade and Development.2002.How to Prepare Your Business Plan.diakses pada 1 November 2019. (hlm 5-7)



195



8. Macam – Macam Proposal Bisnis Sebelum kita ingin memulai bisnis, kita harus mengetahui terlebih dahulu jenis bisnis apa yang ingin kita jalankan. Disarankan agar membangun bisnis yang sesuai dengan kesukaan dan bakat kita. Maka hasil yang ingin dicapai pun akan maksimal. Dilansir dari buku yang berjudul “How to Write a Business Plan : 10th Edition” ada beberapa macam proposal bisnis yang dapat dijadikan referensi untuk membangun bisnis agar lebih mantap yaitu proposal bisnis untuk : Retail (Pengecer), Wholesale (Penjual Grosir), Service (Penyedia Jasa), Manufacturing (Pabrik), dan Project Development (Pengembang Proyek). a) Retail atau Penjual Eceran Contoh dari pengecer yaitu ada supermarket, online store (pengecer via online), butik, toko perbelanjaan, dan para penjual souvenir. Mereka umumnya membeli barang-barang secara grosir langsung dari pabriknya dengan harga yang lebih murah lalu diedarkan ke masyarakat dan mendapatkan untung dari setiap bagian produknya. b) Wholesale atau Penjual Grosir Para Penjual Grosir biasanya memesan produk langsung dari pabrik dan mengecernya kepada para penjual eceran. Penjual grosir tidak langsung memasarkan produk mereka ke tangan konsumen melainkan ke distributor terlebih dahulu. c) Service (Penyedia Jasa) Para penyedia jasa tidak menawarkan produk pada konsumennya namun lebih menawarkan kemampuan dan skill mereka. Contoh dari Service yaitu misalnya tukang salon, ojek, akuntan, dan pembersih rumah. d) Manufacturing (Pabrik) Bisnis bidang pabrik memproduksi bahan mentah menjadi bahan siap pakai yang dapat digunakan oleh para konsumen. Menurut Mike Mckeever, bagian paling sulit untuk membangun bisnis bidang ini adalah bagaimana cara untuk menemukan produk apa yang ingin dibuat yang dapat diterima oleh pasar dan menarik minat banyak konsumennya.



196



e)



Project Development Seorang pengembang suatu proyek menciptakan sebuah komoditas atau aset yang dapat dijual. Umumnya, seorang pengembang proyek mengetahui harga pasar produk final sebelum ia memulai bisnisnya tersebut. Ketika proyek tersebut selesai, maka mereka menawarkan kepada konsumennya secara langsung.



6. Bagian – bagian dalam Proposal Bisnis Proposal Bisnis isinya harus memuat informasi detail tentang apa saja yang dibutuhkan dalam menjalankan bisnis tersebut dan dapat digunakan untuk memperoleh modal usaha dengan menjalin kerjasama antar perusahaan secara singkat padat dan jelas (The Sunday Times : How to Write Reports and Proposal, 2010). Oleh karena itu, isinya harus menarik agar dapat menjalin hubungan antar perusahaan dengan mudah. Didalam jurnal “Pedoman Penyusunan Proposal Usaha” dijabarkan bagian – bagian dalam proposal bisnis secara rinci, yaitu : a)



Sampul



b)



Halaman Pengesahan



c)



BAB I : Pendahuluan yang terdiri dari: Nama perusahaan yang dijalankan dan penjelasan rinci tentang profil perusahaan, status usaha yang akan dijalankan, latar belakang dibentuknya perusahaan tersebut serta tujuannya.



d)



BAB II : Metode Pelaksanaan Didalam bagian ini dijelaskan mengenai produk apa yang ingin di produksi, bahan baku yang dipakai untuk membuat produk, bagaimana proses produksinya, bagaimana strategi pemasaran yang dilakukan dan cakupan daerah mana saja yang akan dijadikan target pemasaran serta yang terakhir adalah uraian tentang tempat produksi termasuk didalamnya dicantumkan alamat tempat produksi, karakteristik, serta pengaruh untuk usaha kedepannya nanti.



e)



BAB III : Target Luaran



197



Dalam bab ini terdapat tiga bagian yaitu Target Produk, Target Konsumen, dan Target Pendapatan. Dalam Target Produk diuraikan tentang jenis, karakteristik, kualitas, serta kuantitas produk yang akan dipasarkan. Dalam Target Konsumen, Produsen harus menentukan jumlah total calon sasaran yang akan ditargetkan untuk menjadi konsumen. Target Pendapatan menguraikan harapan pendapatan total yang ingin dicapai oleh produsen. f)



BAB IV : Rencana Biaya Usaha Rencana Biaya Usaha dirancang untuk membuat perhitungan yang matang tentang biaya yang dikeluarkan unutk keperluan bahan baku, tenaga kerja, dan keperluan rumah tangga perusahaan lainnya serta untuk menetukan harga jual produk. Didalam bagian Rencana Biaya Usaha juga diperlukan Rancangan Pengembangan dan Investasi yang berfungsi untuk membuat rencana pendapatan



yang diharapkan



yang nantinya



akan digunakan untuk



pengembangan modal usaha. g)



BAB V : Jadwal Pelaksanaan Bagian ini berisi rincian jadwal kegiatan serta durasi waktu pelaksanaan.



h)



BAB VI : Organisasi Pelaksana Pada bagian ini berisi tentang rincian anggota serta deskripsi tugas yang diemban oleh masing – masing anggota yang terlibat dalam pelaksanaan usaha. Selain itu, disisipkan juga deskripsi anggota/lembaga pendamping dan tugas-tugas nya.



i)



BAB VII : Potensi Khusus Potensi Khusus terdiri dari beberapa peluang yaitu Peluang Komersial, Peluang Memperoleh Hak Paten atau Haki, dan Peluang untuk Memperoleh Legalitas Usaha.



j)



Lampiran Lampiran memberikan informasi tambahan seputar perusahaan, misalnya dapat diisi dengan denah lokasi tempat usaha agar konsumen dapat lebih mudah menjangkau tempat usaha tersebut.



198



9. Berbagai Tipe dari Proposal Bisnis a. Jenis Usaha / Industri Jika Anda dalam perdagangan, rencana bisnis Anda tidak akan berurusan dengan masalah seperti proses manufaktur atau investasi dalam permesinan. Anda akan lebih menekankan pada perolehan dana untuk membiayai pembangunan jaringan pengadaan dan penjualan Anda dan pra-pembiayaan barang-barang yang akan Anda perdagangkan. Gabungan produk dan layanan yang akan ditawarkan juga dapat memengaruhi konten rencana. Masalah yang berkaitan dengan inventaris, penyimpanan, dan sebagainya menjadi kurang signifikan ketika campuran produk / layanan bergerak menuju bisnis layanan murni. Bagaimanapun, rencana bisnis Anda harus mencakup isu-isu standar seperti pengembangan sumber daya manusia dan pemasaran



b. Kepemilikan Tunggal. Jika Anda adalah pemilik tunggal bisnis kecil, mungkin Anda akan menyusun sendiri seluruh rencana bisnis. Untuk usaha kecil, ukuran, kerumitan dan upaya yang dihabiskan dalam menghasilkan rencana bisnis harus dijaga dalam batas. Dalam kasus seperti itu, rencana bisnis harus memberi tekanan pada diri Anda sendiri. Informasi keuangan pribadi mungkin diperlukan untuk mendukung pernyataan Anda bahwa Anda akan mengalokasikan bagian tertentu dari dana Anda sendiri sebagai investasi dalam bisnis. Anda juga harus memberikan perincian spesifik mengenai aset pribadi non-finansial yang Anda rencanakan untuk digunakan dalam bisnis Anda.



c. Perusahaan Transnasional. Rencana bisnis perusahaan dari sebuah perusahaan transnasional dengan volume penjualan tahunan beberapa miliar dolar tidak memberikan tekanan pada masalah yang sama dengan perusahaan ukuran menengah rata-rata dengan omset tahunan beberapa juta dolar. Masalahmasalah yang tercakup dalam rencana bisnis korporasi transnasional adalah:



d. Strategi promosi citra global; Ekspansi melalui akuisisi perusahaan / merger lain, dll .; Rencana bisnis divisi. Rencana divisi bisnis (unit) perusahaan besar tidak jauh berbeda dari rencana bisnis perusahaan independen. Namun, di samping masalah standar yang



199



tercakup dalam rencana bisnis (produksi, penjualan, sumber daya, dll.), Ia harus mencakup semua masalah antarmuka dan sinergi dengan unit korporasi lainnya.



e. Start-up Business. Jika Anda baru memulai, Anda menghadapi tantangan khusus karena Anda tidak memiliki rekam jejak yang mapan. Sebaliknya, Anda harus berkonsentrasi besar pada kemampuan Anda untuk menjual diri sendiri dan para mitra yang mungkin Anda miliki sebagai pelaku bisnis yang berpotensi berhasil. Tidak masalah apakah Anda menggunakan rencana bisnis Anda dalam upaya mendapatkan pembiayaan atau meyakinkan calon karyawan untuk datang bekerja untuk Anda. Anda perlu meyakinkan siapa pun yang membaca rencana Anda bahwa ide bisnis Anda akan sukses. Intinya, kemampuan Anda untuk menjual diri sendiri adalah pengganti informasi historis yang tidak ada.Oleh karena itu, rencana Anda harus mencakup informasi pribadi tentang semua orang yang terlibat dalam usaha awal (pekerjaan sebelumnya, pengalaman, pencapaian bisnis, dll.), Alih-alih informasi historis yang dapat diberikan oleh bisnis yang sedang berjalan. Seperti halnya bisnis mapan, Anda juga perlu memberikan proyeksi laporan laba rugi dan rencana arus kas. Dokumendokumen ini mengukur hasil yang Anda harapkan untuk dicapai melalui operasi Anda. Pastikan untuk memasukkan biaya awal yang akan dikeluarkan sebelum pembukaan bisnis Anda. Meskipun bisnis Anda mungkin akan melibatkan pengeluaran tertentu yang unik untuk industri Anda, jangan lupakan beberapa biaya awal yang lebih umum seperti: a. Biaya profesional (legal atau akuntansi) Charges Biaya pengaturan (lisensi, biaya pendaftaran perusahaan, dll.); Deposit untuk ruang sewaan; b. Studi pasar. • Ekspansi besar bisnis yang ada. Jika rencana bisnis Anda dibuat dengan tujuan utama mengumpulkan dana untuk mengembangkan bisnis Anda, kedua masalah berikut harus dicakup dengan benar: a. Bahwa pasar sektor bisnis yang Anda targetkan memiliki potensi untuk pertumbuhan lebih lanjut; dan b. Bahwa entitas Anda, berdasarkan sejarah dan kekuatan kompetitifnya, berada dalam posisi yang baik untuk memenangkan bagian besar dari pasar ini. Terus melanjutkan bisnis. Ada juga rencana bisnis yang tidak mengantisipasi pertumbuhan signifikan atau investasi besar dan karena itu tidak peduli dengan masalah penggalangan dana



200



tambahan. Dalam kasus seperti itu, rencana bisnis dibuat untuk menginformasikan atau mendapatkan persetujuan dari badan pembuat keputusan dan investor yang ada dan / atau tim manajer menulis sendiri untuk mencapai pemahaman bersama tentang tujuan mereka dan untuk menentukan prioritas dan kegiatan mereka di masa depan. Jelas, dalam rencana bisnis semacam itu, kurang ditekankan pada membenarkan potensi pasar untuk mengakomodasi pertumbuhan. Banyak perusahaan menghasilkan rencana bisnis tersebut setiap tahun.



f. Tahap pembiayaan. Seperti yang sering disebutkan, salah satu tujuan utama membuat rencana bisnis adalah untuk memberi tahu kreditur dan investor Anda. Jika Anda tidak mencari uang baru tetapi hanya bermaksud memberi informasi kepada pemodal Anda saat ini, Anda harus lebih menekankan pada latar belakang bisnis (yang sudah diketahui), tetapi untuk lebih menekankan perkembangan baru dalam bisnis. Namun, jika Anda mendekati pemberi pinjaman / investor baru (yang disebut putaran kedua dan ketiga dan / atau pasar saham), rencana Anda harus berisi deskripsi yang lebih rinci tentang latar belakang bisnis Anda (termasuk pasar dan produk).



g. Proyek Khusus. Mungkin Anda sedang menyusun rencana bisnis bukan untuk seluruh bisnis entitas Anda, tetapi hanya untuk proyek investasi satu kali yang terisolasi seperti: 􏱦 Membuka anak perusahaan / pusat laba di negara tertentu di luar negeri; Memulai unit bisnis baru untuk serangkaian produk atau layanan baru. Untuk rencana bisnis semacam itu, Anda hanya perlu memberikan informasi umum tentang seluruh grup. Rencana bisnis Anda harus berkonsentrasi pada bisnis spesifik baru yang Anda rencanakan. Namun, pemberi pinjaman atau investor akan tertarik untuk memiliki gambaran yang lebih luas tentang keuangan perusahaan Anda untuk menilai risiko keuangan secara keseluruhan. Jika perusahaan Anda mengalami kesulitan keuangan, jelas ini akan mencerminkan proyek juga227.



10. Hal yang Membuat Proposal Bisnis Terlihat Bagus Jika suatu saat Anda menyusun sebuah proposal ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penyusunannya, berikut daftarnya. 227



United Nations Confrence on Trade and Development.2002.How to Prepare Your Business Plan.diakses pada 1 November 2019. (hlm 15-18)



201



a. Penjelasan harus dibuat sejelas mungkin tetapi tetap singkat dan padat Proposal yang Anda susun harus menjelaskan tiap-tiap bagiannya secara rinci tetapi tetap singkat dan juga padat. Proposal harus dibuat secara rinci dimaksudnya agar pihak ketiga yang bisa berupa investor atau pemberi izin tertarik pada saat membaca proposal tersebut. b. Penjelasan Background Usaha Pada bagian ini, pengaju proposal harus bisa menjabarkan alasan utama serta cara mengembangkan bisnis yang akan Anda jalani. Kondisi pasar dan cara menanggulangi masalah yang ada dengan bisnis Anda juga mungkin bisa menjadi referensi Anda dalam menjabarkan bagian ini. Dan tak lupa, profit yang bisa didapatkan jika Anda bisa menyelesaikan masalah tersebut dengan ide bisnis Anda. c. Konsep Bisnis Menarik Konsep bisnis harus dibuat secara matang dan juga penuh persiapan. Konsep bisnis akan menjadi gambaran investor bagaimana nanti bisnis yang Anda rencanakan akan berjalan. Konsep acara yang tidak begitu menarik akan membuat calon investor/pemberi izin enggan memberikan dana atau izinnya d. Target Investor yang Tepat Anda tidak bisa mengirim proposal ke sembarang investor. Pilihlah investor yang sesuai dengan rancangan proposal yang dibuat. Akan menjadi hal lucu jika proposal bisnis yang Anda buat tentang bisnis keagamaan dan Anda tawarkan kepada investor yang biasa menerima proposal tentang bisnis minuman keras. e. Peka terhadap Informasi Investor Jika Anda sudah memiliki target investor, coba Anda cari tahu mengenai seluk beluk investor Anda. Ini memang tidak termasuk bagian dari menulis proposal, tapi penyampaian proposal ini kepada investor juga merupakan hal penting. Dengan mengetahui informasi tentang investor Anda, maka Anda siap untuk berpresentasi di depan investor karena biasanya saat berpresentasi mengenai proposal bisnis kita investor akan menanyakan sedikit tentang siapa mereka. Jangan sampai Anda terblunder dengan pertanyaan tersebut. f. Buatlah Budget yang Tidak Berlebihan Jika Anda membuat anggaran dalam proposal yang terlalu berlebihan investor akan menjadi curiga dengan anggaran yang Anda buat dan membuat investor enggan



202



memberikan dananya kepada Anda. Anda harus benar-benar terbuka mengenai anggaran ini. Hal ini bertujuan agar Anda dan investor saling percaya satu sama lain. g. Penutup yang Baik Pada bagian ini, kesimpulan dari semua rancangan bisnis Anda harus tertulis. Di bagian ini pula menjadi pendukung investor agar makin tertarik untuk menitipkan dananya agar Anda bisa kelola. h. Desain Harus Menarik Dengan desain proposal yang menarik, investor akan dengan senang hati membaca proposal yang Anda buat. Investor bisa saja menolak proposal Anda pada saat pertama Anda memberikannya hanya desain yang Anda pilih sangatlah monoton dan tidak disukainya. Kalimat-kalimat hiperbola masih boleh digunakan selama masih masuk akal. i.



Presentasi yang Tidak Boleh Membosankan Walaupun presentasi proposal bukan dari bagian penyusunannya, presentasi tetap menjadi bagian penting dalam proposal. Bayangkan jika Anda telah membuat proposal yang sebegitu bagus dan menariknya tapi Anda mengesksekusi proposal itu dengan gagal. Penyusunan proposal yang Anda buat akan menjadi sia-sia. Jadi presentasi proposal Anda juga harus menarik investor agar investor tertarik dengan proposal Anda. Setelah semua hal tersebut sudah Anda lakukan, langkah yang penting lainnya yang harus Anda lakukan adalah jangan lupa memfollow-up. Walaupun pada saat Anda berpresentasi sang investor telah menunjukkan keminatannya pada bisnis Anda, bisa saja sang investor lupa dengan bisnis Anda. Investor menerima banyak pengaju proposal setiap minggunya dan bisa jadi proposal yang telah Anda susun tertumpuk di antara proposal lainnnya. Dengan Anda memfollow-upnya, investor akan membuka proposal Anda dan mulai mempelajarinya lagi. Selain itu berikan proposal pada waktu yang tepat. Mengajukan proposal saat bulan Ramadhan atau menjelang liburan adalah suatu tindakan yang salah. Para staff sudah mulai mempersiapkan liburannya dan tidak akan memperdulikan proposal yang sudah Anda buat dengan susah payah.



11. Benefit Membuat Proposal Bisnis



203



Keberadaan dari Proposal Bisnis didalam sebuah usaha memberikan beberapa keuntungan untuk setiap individu yang ingin membangun usaha nya agar dapat membangun strategi untuk bisa bersaing dengan usaha usaha lain yang menjadi pesaing. Keuntungan dari pembuatan Proposal Bisnis adalah sebagai acuan atau pedoman dalam menentukan pengeluaran dan sebagai sarana untuk perencanaan bisnis untuk ke depan nya. Selain itu, keuntungan lain yang di dapatkan adalah sebagai acuan untuk menentukan harga yang sesuai dan realistis berdasarkan pengeluaran yang akan dikeluarkan agar tetap mendapatkan keuntungan di dalam persaingan dengan pengusaha lain nya. Lalu juga keuntungan yang bisa di dapatkan dari pembuatan Proposal Bisnis adalah sebagai alat untuk membayangkan tentang usaha yang akan dijalani apakah akan menjadi usaha yang berjangka panjang atau pendek. Keuntungan lain yang bisa di dapat dari pembuatan Proposal Bisnis tersebut adalah sebagai penentu untuk prospek bisnis ke depan nya agar usaha yang di bangun bisa terus berkembang dan tidak terkikis did ala persaingan yang cukup ketat. Keuntungan lainnya adalah sebagai catatan yang akan di berikan untuk mencari dana kepada bank komersial, investor agar bisa membantu perkembangan usaha dari segi financial. Hal ini cukup penting karna untuk bisa mengembangkan usaha agar semakin berkembang perlu dana yang tidak sedikit, oleh karena itu keberadaan dari Proposal Bisnis ini cukup penting. Kesimpulan Proposal berasal dari Bahasa Inggris yaitu Propose yang berarti permohonan atau pengajuan untuk mencari dukungan dari segi dana, izin, persetujuan, kerja sama dan kegiatan lain nya. Sedangkan, Proposal Bisnis merupakan sebuah tulisan yang mempunyai tujuan untuk menjelaskan sebuah kegiatan bisinis seperti informasi tentang produk, teknik produksi, pasar dan klien, strategi pemasaran, Sumber Daya Manusia, organisasi, juga sumber dana dan pengeluaran dana dari sebuah perusahaan yang akan dilakukan secara sistematis, matang, dan juga terperinci. Serta Proposal Bisnis ini juga dapat dijadikan sebagai alat untuk mencari bantuan dari berbagai segi, yang umum nya adalah bantuan dari segi dana dan perizinan. Proposal Bisnis terbagi kedalam beberapa jenis Proposal yang lebih spesifik, dan beberapa jenis proposal tersebut adalah:



204



1. Retail atau Penjual Eceran 2. Service (Penyedia Jasa) 3. Manufacturing (Pabrik) 4. Project Development Membuat atau menyusun rencana bisnis menjadi penting karena mempunya efek yang cukup signifikan untuk keberlangsungan bisnis anda. Beberapa efek yang signifikan tersebut adalah: 1. Untuk Mendapatkan Pandangan Terpadu Tentang Bisnis Anda 2. Saling Pengertian dalam Tim Manajemen 3. Menentukan Kebutuhan Keuangan dan Mengajukan Permohonan Dana 4. Persetujuan dari Dewan Direksi atau Pemegang Saham 5. Perekrutan 6. Turunkan Tujuan Bagi Karyawan 7. Memberikan Informasi Kepada Krayawan 8. Menginformasikan Pemberi Pinjaman 9. Memberitahu Mitra Didalam penulisan Proposal Bisnis anda juga perlu memperhatikan beberapa hal agar Proposal yang di buat bisa menarik perhatian sehingga dapat melancarkan setiap keperluan dari kegiatan bisnis. Hal-hal tersebut adalah: 1. Penjelasan harus dibuat sejelas mungkin tetapi tetap singkat dan padat 2. Menjelaskan Background Usaha 3. Konsep Bisnis yang Menarik 4. Target Investor yang Tepat 5. Peka Terhadap Informasi Investor 6. Buatlah Budget yang Tidak Berlebihan



205



7. Penutup Yang Baik 8. Desain Semenarik Mungkin 9. Presentasi yang Tidak Boleh Membosankan Selain itu, perlu juga memperhatikan waktu saat untuk pengiriman Proposal Bisnis agar di terima dengan baik oleh investor. Didalam sebuah Proposal Bisnis yang baik terdapat sebuah kerangka dasar yang menjadi pedoman atau tuntunan agar Proposal di buat bisa tersusun secara rapih dan membuat setiap orang yang membaca nya menjadi paham tentang apa yang di baca nya. Kerangka dasar yang umum terdapat di dalam Proposal Bisnis adalah: 1. Sampul 2. Halaman Pengesahan 3. BAB I : Pendahuluan 4. BAB II : Metode Pelaksanaan 5. BAB III : Target Luaran 6. BAB IV : Rencana Biaya Usaha 7. BAB V : Jadwal Pelaksanaan 8. BAB VI : Organisasi Pelaksana 9. BAB VII : Potensi Khusus 10. Lampiran Salah satu alasan yang menjadikan anda harus membuat Proposal Bisnis yang baik karena Proposal Bisnis anda akan di baca oleh para investor yang akan memberikan dukungan nya terhadap kegiatan bisnis anda. Biasanya yang akan membaca Proposal Bisnis yang telah anda buat adalah Bank Komersial, Dana Invsetasi Swasta, Dana Pengembangan, Lembaga Pembangunan Multilateral, Investor Swasta. Oleh karena itu untuk menarik perhatian dari para Investor tersebut maka perlu membuat sebuah Proposal Bisnis semenarik mungkin.



206



DAFTAR PUSTAKA



Fadli abdul K, Melihat Fragmentasi dan Keaktifan Audiens dalam Menentukan Platform dan Informasi di Media Online Pieter Gunawan Widjaya, ANALISIS SEGMENTING, TARGETING, POSITIONING DAN MARKETING MIX PADA PT.MURNI JAYA, AGORA, Vol. 5, No. 1, (2017) Sandra Moriarty dan Nancy Mitchell dan William Wells, Advertising, (Jakarta: Prenada Media Group, 2009) Rosida P. Adam, 2011, “Target Pasar dan Strategi Memposisikan Produk The di Pasar Global”, Media Litbang Sulteng, Vol. 4, No. 2



Agus Hermawan, Komunikasi Pemasaran, PT. Gelora Aksara Pratama, Malang, 2012 Mahmud Machfoedz, Komunikasi Pemasaran Modern, Cakra Ilmu, Yogyakarta, 2010 Hermawan Kartajaya, Hermawan Kartajaya On Segmentation (Bandung: PT Mizan Pustaka, 2006) Cet.1 Morissan, M.A., Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu, Prenadamedia Group, Jakarta, 2015 RM. Sigid Noerochmad, S.E, M.M, Strategi Pemasaran 1 (Depok: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013), Cet.1 Ir. Agustina Shinta, Manajemen Pemasaran, (Malang: Universitas Brawijaya Press Anggota IKAPI, (2011) Cet.1 Serian Wijatno, Pengantar Entrepreneurship, (Jakarta: PT. Grasindo Anggota IKAPI, 2009) Dadang Munandar, “Analisis Penentuan Segmen, Target, Dan Posisi Pasar HomeCare di Rumah Sakit Al-Islam Bandung”, Majalah Ilmiah UNIKOM, Vol. 6, No. 2 Kertajaya, Hermawan. 2006. Hermawan Kertajaya on Marketing Mix. Bandung: Mizan. Budi Lestari, Retno, dkk. 2016. Bahan Ajar Manajemen Pemasaran. Palembang: STIE Multi Data Palembang. Putri, Budi Rahayu. 2017. Manajemen Pemasaran. Bali: Universitas Udayana.



207



Harsalim, Richard, dan Sugiono Sugiharto. 2015. Analisis Pengaruh Product Quality, Price dan Promotion Terhadap Purchase Intention Mobil Toyota Alphard Di Surabaya”, Jurnal Manajemen Pemasaran Petra Vol. 3, No. 1, Hlm. 3 Cashman, J. 2014. Big Book of Digital Marketing. New Jersey: Digital Firefly Marketing Goding, S. 2003. Purple Cow Transform Your Business by Being Remarkable. United Kingdom : Portfolio James, S. 2013. 50 Shades of Digital Marketing. Kopenhagen: Bookboon Reily, Michael. (2019, 13 Maret). Manfaatkan Media Sosial, Wardah Klaim Pimpin Penjualan



Make-Up.



Dikutip



3



November



2019



dari



https://katadata.co.id/berita/2019/03/13/manfaatkan-media-sosial-wardah-klaim-pimpinpenjualan-make-up Zahay, D., Altounian, D., Pollitte, W., & James, J. (2019). Effective Resource Deployment in Digital



Marketing



Education.



Marketing



Education



Review,



29(3),



182–192.



https://doi.org/10.1080/10528008.2018.1555000 Ali, Dini Salmiyah Fithrah. 2017. Marketing Public Relations - Diantara Penjualan dan Pencitraan. Yogyakarta : Deepublish. Perbawasari, S., Sjuchro, D. W., Setianti, Y., Nugraha, A. R., Hafiar, H. Government Marketing Public Relations Strategy in Preparing Halal Tourism in Priangan Region. 35 (1). 2019. 97. Ruslan, Rosady. 2016. Manajemen Publik Relation dan Media Komunikasi Edisi Revisi. Jakarta: Rajawali Pers. Trinh, V. D., & Nguyen, H. M. Model Of Relationships Among Marketing Public Relations, Service Quality And Attitude Toward Brand. ASEAN Marketing Journal. 1 (1). 2018. 18. Gifford J. Digital Public Relations: E-Marketing’s Big Secret. Continuing Higher Education Review.2010;74:6272.http://eresources.perpusnas.go.id:2083/login.aspx?direct=true&db=eric &AN=EJ907250&site=eds-live. Accessed November 3, 2019. Frank Jofkins disempurnakan oleh Daniel Yadin. 2004. Public Relations, Edisi 5. (Jakarta;Penerbit Erlangga.) Hal. 9 Onggo, Bob Julius. 2004. Cyber Public Relations. (Jakarta; Penerbit PT Elex Komputindo)



208



Reference List Harlow RF. Building a Public Relations Definition. Public Relations Review. 1976;2(4):3442.http://eresources.perpusnas.go.id:2083/login.aspx?direct=true&db=ufh&AN= 84198108&site=eds-live. Accessed November 3, 2019. Andrew Stellman dan Jennifer Greene, “Learning Agile”, (Gravenstein Highway North : O’Reilly Media, 2015) Wulan,Rayu.Pengembangan Konfigurasi Model Analisis Arsitektur Agile pada perusahaan Bisnis IT Online. Cooke,Lynn Jamie.2018.The power of the agile business analyst second edition,IT Governance Publishing Mahendra,Irfan dkk.2018.Agile Development Methods Dalam Pengembangan Sistem Informasi Pengajuan Kredit Berbasis Web.Jurnal Teknologi dan Source.Vol 1. Ependi, Usman, “Pengembangan E-Trace Alumni dengan Menggunakan Pendekatan Metode Agile”, No.1979-2328 Ibrahim, Niko, “An Overview of Agile Software Development Methodology and Its Relevance to Software Engineering”, Jurnal Sistem Informasi, Vol. 2, No. 1, Tahun 2007, Hal. 69. Larman Craig, Agile and Iterative Development: A Manager's Guide, Addison-Wesley Professional, 2003. Barbara Russo, Marco Scotto, Alberoto Silitti, dan Giancarlo Succi Agile, “Technologies In Open source Development”, (New York : Information Science Reference, 2009) Barbara Russo, Marco Scotto, Alberoto Silitti, dan Giancarlo Succi Agile, “Technologies In Open source Development”, (New York : Information Science Reference, 2009) Rothman,Johanna.2017.Create your successful agile project,pragmatic bookshelf Petit,Yvan dan Bryan hobbs.2017.Agile Approaches on large project in Large Organization, Project Management Institute Peter Measey, “Agile Foundations - Principles, practices and frameworks”, (BCS Learning and Development Limited, 2015) Business Culture and Agile Mike Cohn, “Agile Estimeting and Planing” (United States : Prentice Hall, 2007)



209



Afrilia, Ascharisa Mettasatya. Jurnal Ilmu Sosial. Memetakan Manajemen Krisis Perusahaan Travel Umroh “First Travel” dalam Menghadapi Krisis Perusahaan. Vol. 16, No. 2. Desember 2017. Dra. Fullchis Nurtjahjani, MM, Shinta Maharani Trivena, SAB., MAB. Public Relation, Citra dan Praktek. Delhaise, Philippe F. Asian in Crisis: The Implosion of the Banking and Finance Systems. Suherli dkk, Bahasa Indonesia; Buku Siswa SMA/SMK/MA/MK Kelas XI (Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Batlibang, Kemendikbud, 2017), hal. 161 Zonareferensi.com “Jenis-jenis Proposal dan Contohnya Berdasarkan Isi dan Bentuknya” (diakses pada tanggal 3 November 2019) Zonareferensi.com “Jenis-jenis Proposal dan Contohnya Berdasarkan Isi dan Bentuknya” (diakses pada tanggal 3 November 2019) Pengajar.co.id “Makalah Proposal: Pengertia, Jenis, Fungsi, Tujuan, Unsur” (diakses pada tangggal 3 November 2019) Valorie Hodge, Introduction of Business (Delhi: Learning Press, 2012) Aryan Eka Prastya Nugraha dan Indri Murniawaty, “Sharia Digital Business : Strategi dan Pengembangan Bisnis Berkelanjutan” Jurnal Ekonomi Syariah Vol. 6, No. 2, 2018 Erik Forte dkk, The Basic Business Library: Core Resources and Services, 5th Edition : Core Resources and Services (California: Libraries Unlimited, 2012) Temple Galloway, Encyclopedia of Business Models (Delhi: University Publications, 2012) Irwan Misbach, “Dampak Komunikasi Bisnis terhadap Kinerja Organisasi di Perusahaan” Jurnal Tabligh , 2016 Malcotsis, George. 2002. How to Prepare Your Business Plan (hlm 3-7) Forsyth, Patrick. 2010. How to Write Reports and Proposals (hlm 4-5) J Hamper, Robert. Baugh, L.Sue. 2011. Handbook for Writing Proposals (hlm 20-22) Hasyim, Muhammad, dan Samala Ardana. 2014. “Pelatihan Bussiness Plan Pengembangan Tomat Di Dusun Puluhan, Banyusidi, Pakis, Magelang, Jawa Tengah” dalam Seri Pengabdian Masyarakat 2014 : Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan Volume 3 (hlm. 90-95).



210



Supriyanto. 2009. “Bussiness Plan Sebagai Langkah Awal Memulai Usaha” dalam Jurnal Ekonomi & Pendidikan Volume 6 (hlm. 73-83). Firsan Nova. 2009. “Crisis Public Relations : Bagaimana PR Menangani Krisis Perusahaan” Cetakan I (hlm 5, 30-32) Mike McKeever. 2011. “10th Edition : How to Write a Business Plan” (hlm 25-26) Departemen Pendidikan Nasional Universitas Negeri Malang. 2009. “Pedoman Penyusunan Proposal Usaha : Program Kewirausahaan Mahasiswa Universitas Negeri Malang” (hlm 3-4) Creativity: Flow and the Psychology of Discovery and Intervention, Jakarta,2010,Mihaly Csikszentmihalyi. 30 Kiat Meledakkan Kreativitas Anda: Kreatif atau Mati, Surakarta : Al-Jadid, 2010, Yusuf Abu al – Hajjaj. INOVASI, Yogyakarta : Andi, 2018, Arman Hakim Nasution & Hermawan Kartajaya. Manajemen Perubahan dan Inovasi, Jakarta : UI Press, 2015, Amy Y.S Rahayu. Barnard, Brian dan Derrick Herbst.2019. ‘The Creative Process of Entrepreneurs and Innovators’ dalam Entrepreneurship, Innovation and Creativity. Achroni, Keen.2018. Kreatif adalah Koentji. Trans Idea Publishing Chandra



Julius.



1994.



Kreativitas:



Bagaimana



Menanam,



Membangun,



dan



Mengembangkannya. Kanisius. Patrícia Melo Sacramento, Rivanda Meira Teixeira. 2016. ‘Cross-Case Analysis in Small and Medium Enterprises in the city of Aracaju Sergipe’ dalam Innovation and Entrepreneur Learning in the Tourism Sector Byers, Viviane. 2019. ‘intoduction’. Creativity, Innovation, and Change. Open University Press, McGraw Hill Education Muafi. 2018. ‘People Equity dan Kinerja UKM’. Pola Hubungan Inovasi Organisasi. Jurnal Ekonomi dan Keuangan. Munandar, Utami. Kreativitas dan Keberbakatan (1999). Lesley, Ruthven. 2019. Facilitating the development of creativity using special collections and archives.



211



Víctor del-Corte-Lora , Teresa M. Vallet-Bellmunt and F. Xavier Molina-Morales, 2017. ‘Description of the Main Concept’. How network position interacts with the relation between creativity and innovation in clustered firms. Tabas, Jakub dan Michaela Beranova. 2016. “introduction and applied methodology”. Innovation life cycle. Stasiulis, N. (2017). “Methodology”. The Idea of the Creative Society and the Development of Creative Industries, Economics and sociology. Hidayat, Bahril.2008. Pengembangan Kreativitas Menurut Tipologi Berpikir.Jogjakarta.. Hasanah,Muakibatul.Wahyudi Suswanto.2013.Mengenal Proses Kreativitas Sastrawan Indonesia.Malang:Penerbit Cakrawala Indonesia.halaman 1 Sunarto.2018. PENGEMBANGAN KREATIVITAS-INOVATIF DALAM PENDIDIKAN SENI MELALUI PEMBELAJARAN MUKIDI.Jurnal refleksi edukatika. Halaman 2 Hasanah,Muakibatul.Wahyudi Suswanto.2013.Mengenal Proses Kreativitas Sastrawan Indonesia.Malang:Penerbit Cakrawala Indonesia.halaman 2 Andriani,Dwi Retno, Sp.Mp.2012.Kreativitas dan Inovasi.Universitas Brawijaya. Halaman 2 Andriani,Dwi Retno, Sp.Mp.2012.Kreativitas dan Inovasi.Universitas Brawijaya. Halaman 3 Andreas Syah Pahlevi dkk, Kolase Pemikiran Ekonomi Kreatif Indonesia (CV. Oxy Consultant, 2018), hal. 38 Bibliografi Supriadi, Dedi. 1994. Kreativitas, Kebudayaan & Perkembangan Iptek. Bandung:Alvabeta Alli Imron, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Pustaka Jaya, 2007), h. 128 Primadi Tabrani, Proses Kreasi-Gambar Anak-Proses Belajar, hal. 26 Utami Munadar, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat, hlm 20-21, hlm 37-39 Rochmat Aldy Purnomo, M.Si, Ekonomi Kreatif Pilar Pembangunan Indonesia (2016), hal. 8 David Campbell, Ph.D., “ Mengembangkan Kreativitas”, Terj. A.M. Mangunhardjana, (Kanisius, 1 Jan 1989) hlm 18. Mark A. Runco ( Oct 10, 2007) “Creativity. Research, Development, and Practice”. Academic Press. La Habra, CA.



212



https://kissly.net/book/B6A79D96C59BD2C9F3DE?utm_source=ps14&utm_mediumm eckrarecy.cf&utm_campaign=fnom&x=725825.Diaksespada tanggal 1 November 2019 Fatmawiyati,Jati.2018.Telaah Kreativitas.Universitas Airlangga. Halaman 5 Fatmawiyati,Jati.2018.Telaah Kreativitas.Universitas Airlangga. Halaman 6 Suciati, " PENGEMBANGAN KREATIFITAS INOVATIF MELALUI PEMBELAJARAN DIGITAL ", Jurnal Pendidikan, Volume 19, Nomer 2, September 2018, 145-153 Miyarso Dwi Ajie, M.I.Kom, "Konsep Kreativitas", diakses dari http://file.upi.edu/Direktori/FIP/PRODI._PERPUSTAKAAN_DAN_INFORMASI/MIY ARSO_DWI_AJIE/Makalah_a.n_Miyarso_Dwiajie/Perancangan%20dan%20Perencanaa n%20Fasilitas%20Perpustakaan/HandOut_LM108_005_CreativityConcept_v03.pdf, pada tanggal 28 Oktober 2019 pukul 21:50 Sunarto.2018.PENGEMBANGAN



KREATIVITAS-INOVATIF



DALAM



PENDIDIKAN SENI MELALUI PEMBELAJARAN MUKIDI.Jurnal refleksi edukatika. halaman 109 Ngalimun. 2014. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressinso. Eisenkraft, A. 2003. Expanding the 5E model. The Sciences Teacher 70 (6). 56-59. Dewi, Sri Ratna. 2012. Pengaruh Model Siklus Belajar 7E Terhadap Pemahaman Konsep dan Keterampilan Proses Siswa SMA Negeri 1 Sawan. Universitas Pendidikan Ganesha. Artikel Tesis (online). Imaniyah, dkk. 2015. Pengaruh Model Pembelajaran Learning Cycle 7E Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa SMA. Jurnal Penelitian & Pengembangan Pendidikan Fisika. Volume 1 Nomor 1. Kertamukti, Rama. 2017. Stratei Kreatif dalam Periklanan: Konsep Pesan, Media, Branding, Anggaran. Depok: Rajawali Pers. Latuconsina, Hudaya. 2017. Kreativitas Pendobrak Belenggu Mengantarkan Diri Menjadi Insan Kreatif. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. B., Uno, Hamzah, Prof., Dr., M. Pd. Mohamad, Nurdin, S. Pd., M.Si. 2015. Belajar dengan Pendekatan A.L.L.K.E.M. Jakarta: PT Bumi Aksara. Hadiyati, Ernani. 2011. Kreativitas dan Inovasi Berpengaruh Terhadap Kewirausahaan Usaha Kecil. Vol. 13. No. 1 Latuconsina, Hudaya. 2014. Pendidikan Kreatif. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Tatag Yuli Eko Siswono. 2008. Proses Berpikir Kreatif Siswa dalam Memecahkan dan Mengajukan Masalah Matematika. Volume 15 Nomor 1



213



Schroeder, Bernhard. 2017. Simply Brilliant. Jakarta: Elex Media Komputindo. Foster, Jack. 1996. How to Get Ideas. San Fransisco: Berrett-Koehler. Timpe, A. Dale. 1991. Kreativitas. Jakarta: Elex Media Komputindo. Rahayu, Amy Y.S. 2013. Manajemen Perubahan dan Inovasi. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia. Hadiyati, Ernani. 2012. “Kreativitas dan Inovasi Pengaruhnya terhadap Pemasaran Kewirausahaan pada Usaha Kecil” Volume 1 (hlm. 149). Kotler, Philip. “Manajemen Pemasaran”. Edisi 13. Jakarta: Erlangga. Diakses Jumat 01 November 2019. Landa, Robin. (2006). Designing Brand Experiences. Thomson Delmar Learning. Diakses Jumat, 01 November 2019. Dr. Dra. Ulani Yunus, dkk. “Advertising & Branding”. 2017. Hal. 158. Edu Pustaka. Diakses Jumat, 01 November 2019. Rustan, Surianto. (2009). Mendesain Logo. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Sularko. 2008. How Do They Think. Rustan, Surianto. (2009). Mendesain Logo. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Yenata, Sany Tifani. 2014, Pengaruh Tingkat Ketertarikan Pada Desain Logo Dan Nama Merek Terhadap Brand Image (Studi Eksplanatif Mengenai Pengaruh Tingkat Ketertarikan pada Desain Logo dan Nama Merek terhadap Brand Image Zupparella). Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi. Hal 1-12. Shrimp, Terence A. 2003, Periklanan Promosi dan Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Erlangga Best Global Brands, https://www.interbrand.com/best-brands/best-global-brands/2019/, Diakses pada 01 Okrober 2019. Bunga Indah Bayunitri, Savitri Putri. 2015, “the effectiveness of visualization the logo toward brand awarenes”. Athika Dwi Wiji Utami, Lukman Hakim, “PERANCANGAN DESAIN LOGO "LBH SANDHI WAFA & PARTNERS COUNSELOR& ATTORNEYS AT LAW" Jurnal Ilmu Komputer dan DKV Vol 1, No 1, Oktober 2016, hal. 53-55 COUNSELOR& ATTORNEYS AT LAW" Jurnal Ilmu Komputer dan DKV Vol 1, No 1, Oktober 2016, hal. 56-57 Sergii Valiukh dkk, Logo Design: Creative Path to Effective Branding (Dnipro: Tubik Studio, 2016) hal. 13



214



Wheeler, Alina. Designing Brand Identity: An Essential Guide for the Whole Branding Team, Edisi 5 (New Jersey : Wiley, 2017), hal. 29-42 Ann Brashares, "Steve Jobs Thinks Different." Brookfield, CT: Twenty-First Century Books, 2001. Hal. 15-16. Farivar, Cyrus. "30 Years of Apple: Assessing Apple's Impact" Retrieved February 27, 2008, Forbes: The World Most Valuable Brands, https://www.forbes.com/powerful-brands/list/, diakses pada 2 Oktober 2019 Soniyosa K, Mohanraj, Oktober 2018, “A Study on Factors Affecting Brand Trust Apple (I Phone)”, Volume 2. Oktober 2018. Johnson Katherine. Dkk, “The Innovative Success that is Apple, Inc.”, Januari 2012. Thapa Gyan Bahadur, Thapa Rena, “The Rasio of Golden Rasio, Mathematics and Aesthetics”, Volume 14 No. 1, 20 Februari 2018. Narain DL (2012), Teaching Guide. University of Chicago, http://cuip.uchicago.edu/~dlnarain/golden/teaching_guide, Diakses pada 2 Oktober 2019 Alhaddad Abdullah, “The effect of brand image and brand loyalty on brand equity”, Volume 3 No 51, May 2014 Nanang Wahyudi dan Sanny Satriyono, Mantra Kemasan Juara (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2017) Pujiyanto, Desain Kemasan Produk Persuasif (Malang : Universitas Negeri Malang, 2016) Rosne Klimchuk, Marianne dan Sandra A. PACKAGING DESIGN : Succeful Product Branding from Concept to Shelf. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc Wirya, Iwan. 1999. KEMASAN YANG MENJUAL: MENANG BERSAING MELALUI KEMASAN. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama Julianti, Sri. 2017. MASTERING PACKAGING FOR E-COMMERCE: STRATEGI DAN TEKNIK MENGEMASKAN PRODUk SECARA AMAN DAN MENGESANKAN. Vol.1 Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama Sri Julianti. The Art of Packaging. 2014 Sri Julianti, Mastering Packaging for E- Commers: Strategi dan teknik Mengemaskan Produk Secara Aman dan Mengesankan (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2017)



215



PROF. DR. IR. I NYOMAN SUCIPTA, MP, PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS UDAYANA, TREN DAN BAHAYA KEMASAN, 2016 UDINUS Entrepreneur Center, 2017 digilib.uinsby.ac.id, BAB II PEMASARAN, STRATEGI PEMASARAN, KEMASAN (PACKAGING) , DAN MINAT BELI, 2017 Alsuhendra dan Ridawati. 2017. “PELATIHAN PEMBUATAN KEMASAN DAN LABEL MAKANAN BAGI PELAKU USAHA MAKANAN DI DESA JAMPANG, KECAMATAN KEMANG, KABUPATEN BOGOR ” dalam Jurnal Sarwahita, Vol. 14 No.02 Th susetyarsi, “Kemasan Produk Ditinjau Dari Bahan Kemasan, Bentuk Kemasan dan Pelabelan pada Kemasan Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Pada Produk Minuman Mizone di Kota Semarang” Jurnal STIE Semarang, Vol. 4, No.3, 2012 Syukrianti Mukhtar dan Muchammad Nurif, “Peranan Packaging dalam Meningkatkan Hasil Produksi Terhadap Konsumen”, Jurnal Sosial Humaniora, Vol 8 No.2, 2015, hal. 184 Alfin NF Mufreni “PENGARUH DESAIN PRODUK, BENTUK KEMASAN DAN BAHAN KEMASAN TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN (STUDI KASUS TEH HIJAU SERBUK TOCHA)”, Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 2 No.2, 2016 hlm.52-53 Roesfitawati, DESAIN KEMASAN PRODUK MAKANAN OLAHAN, Warta Ekspor, 2017



216



216