Cross Section Di Excel [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

coretan tentang autocad dan excel November 20, 2010 [XLS-SVY-003]:Membuat Grafik dan Menghitung Luas Cross Section dengan Excel Filed under: Excel — cadex @ 21:05 Referensi : Mengolah Gambar Cross Section di Civil 3D Platform : Excel Lokasi File : Pada tulisan sebelumnya di Mengolah Gambar Cross Section di Civil 3D, telah dijelaskan tahapan-tahapan pengolahan gambar cross section di civil3D dengan data yang bersumber dari file cross section dalam bentuk AutoCAD. Adakalanya data yang diterima berupa table jarak dan elevasi dalam format excel. Data format seperti ini biasanya didapat dari pengukuran dengan waterpass atau bisa juga dari pengukuran theodolit atau total station, tetapi sudah dikonversikan ke data jarak dan elevasi (cross section). Contoh data yang akan dibuat grafik cross sectionnya adalah:



Hasil grafik yang akan dibuat:



Jarak Existing Elevasi Existing Jarak Design Template Elevasi Design Template



Jarak (offset) yang dihitung dari centerline cross section, ke kiri jarak ditulis de ke kanan dengan angka positif. Elevasi (tinggi) hasil survey existing Jarak (offset) finished cross section (offset design berdasarkan design criteria/pa Elevasi (tinggi) finished elevation. (elevasi berdasrkan design criteria/paramete



1. Parameter Design contoh parameter design yang dipakai di cross section ini adalah:



[B7] [C7] [B8], [C8]



: =$B6*ABS(B5)+$C2 Elevasi design dihitung dari elevasi centerline ke kiri 2 meter dengan kemiringan –2% : =$C6*ABS(C5)+$C2 Elevasi design dihitung dari elevasi centerline ke kanan 2 meter dengan kemiringan – : slope ke elevasi existing atau istilah di civil 3D disebut sebagai catch point.



2. Menghitung offset, elevasi catch point di kiri dan kana cross section. Rumus dasar yang dipakai adalah persamaan garis y=mx+c dengan mencari titik potong antar garis design dengan garis existing. Koordinat y adalah elevasi, x adalah offset, sedangkan m adalah gradien garis dan c adalah konstanta garis. Jika gradien design (md) , konstanta garis design (cd), gradien existing (me), konstanta garis existing (ce) , maka titik potong garis dapat dirumuskan menjadi xt=(ce-cd)/(md-me) ; yt=md*xd+cd xd: absis (offset) design; xt: offset catch point, yt: elevasi catch point Gradien ( m ) dan konstanta ( c ) dihitung dengan menggunakan rumus: m=(y2-y1)/(x2-x1) ; c = y1-mx1 atau c = y2-mx2 x1,y1 : koordinat awal garis; x2:y2: koordinat akhir garis. Tahapannya adalah sebagai berikut: 2.1.



Menghitung md dan cd



[I5] [I6]



=1/B8 menghitung gradien (md) ‘cross section design kiri’. Copy rumus di [I5] ke [J5] un menghitung gradien cross section sebelah kanan =B7-I5*B5 menghitung konstanta (cd) garis sisi kiri, copy rumus di [I6] ke [J6] untuk menghit kanannya. dari tahapan di atas, maka akan terbentuk dua persamaan garis yaitu persamaan gar point sebelah kanan dan sebelah kiri.



Misal persamaan garis kiri dinamakan ‘garis-kiri’, sedangkan persamaan garis kana dinamakan ‘garis-kanan’, maka persamaan garis-kiri dan garis-kanan akan dicari ti potongnya dengan persamaan garis sepanjang rangkain garis (polylines) existing.



Pada contoh di atas, persamaan garis sepanjang polyline (‘garis-existing’) adalah se buah persamaan garis.



2.2.



Menghitung gradien dan konstanta garis sepanjang polyline existing (me dan ce). Buat tabel seperti ini:



[U4]



=B5



[U5] [V4] [V5] [W4] [W5] [T6]



[T7]



2.3. [T8]



=B7 =0 =V5 =C5 =C7 =IF(U2-T2=0,0,(U3-T3)/(U2-T2)) menghitung gradien existing (me), jika U2-T2=0, maka gradiennya bernilai nol copy rumus [T6] sampai ke [T6:AB6] untuk menghitung gradien (me) sepanjang p existing =T3-T6*T2 menghitung konstanta garis (ce), copy rumus [T7] sampai ke [T7:AB7], untuk men ‘ce’ sepanjang polyline existing



Menghitung titik potong garis design dan existing =IF(OR($I5-T6=0,$J5-T6=0),0,IF(T2 gradien dan kon design kiri, jika tidah, maka (T7-$J6)/($J5-T6) >> gradien dan konstanta design ka



Copy rumus [T8] ke [T8:AB8] untuk menghitung titik potong sepanjang polyline e



2.4. [T9]



Cek titik potong (xt) apakah berpotongan di sepanjang polyline existing =AND(T8>=T2,T8> ‘name’ >> ‘define’. masukkan nama named range dan refer to sbb: Existing_Jarak



refer to =OFFSET($T$2,,,,$S$2) Membuat range dimulai dari $T$2 melebar (width) ke kanan sepanjang nilai di $S$ Existing_Elevasi refer to =OFFSET(Existing_Jarak,1,0) Membuat range 1 (satu) baris di bawah range Existing_Jarak Jika named range sudah didefinisikan, masukkan rumus di [I7] dan [J7] [I7] =MIN((Existing_Jarak0)*OFFSET(Existing_Jarak,6,0)*OFFSET(Existing_Jarak akhiri rumus dengan CTRL+SHIFT+ENTER [I8] =I5*I7+I6 copy rumus [I8] ke [J8] [T4] =I7 copy [T4] ke [T5] [X4] =J7 cpy [X4] ke [X5] 2.6 Membuat Grafik Cross Section Sebelum grafik dibuat, range dinamis untuk korodinat (offset, elevasi) design harus terlebih dahulu. [S4] =MAX(NOT(ISBLANK($T$4:$BG$4))*$T$1:$BG$1) akhiri rumus dengan CTRL+SHIFT+ENTER kemudian buat named range : Design_Jarak Refer To =OFFSET($T$4,,,,$S$4) Design_Elevasi Refer To =OFFSET(Design_Jarak,1,0) Label_Jarak_Design Refer To =Design_Elevasi*0-1 Label_Jarak_Existing Refer To =Existing_Elevasi*0-1 Dari menu ‘Insert’ >> ‘Chart’, kemudian pilih type chart XY (Scattered) connected by lines:



Click ‘Next’ Click Tab ‘Series’, kemudian click ‘Add’ Isikan di baris Name, X Values dan Y values, seperti gambar di bawah:



Click ‘Add’



kemudian isikan Name=’100’!$P$4; X Values=’100’!Design_Jarak; Y Values=’100’! Design_elevasi Click ‘Add’ dengan cara yang sama masukkan berturut-turut Name=”Offset Existing”; X Values=’100’!Existing_Jarak; Y Values=’100’! Label_Jarak_Existing Name=”Offset Design”; X Values=’100’!Design_Jarak; Y Values=’100’!Label_Jarak_Design Graphic kira-kira akan terlihat seperti ini:



Dengan memahami format chart, kira-kira bisa dihasilkan chart sebagai berikut:



Hitungan Cut Area dan Fill Area bersambung ke post berikutnya……



coretan tentang autocad dan excel December 5, 2010 [XLS-SVY-004]:Membuat Grafik dan Menghitung Luas Cross Section dengan Excel Bagian #2 Filed under: Excel, Tukang Ukur — Tags: cross section — cadex @ 03:29



Referensi Platform Lokasi File



: Bagian #1 : Excel :



Pada Bagian #1, informasi offset dan elevasi disajikan dalam format horisontal, maka pada bagian #2 ini informasi offset dan elevasi disajikan dalam format vertikal atau penambahan detail offset dan elevasi, bertambah ke bawah bukan ke samping. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa penambahan data dalam excel bisa ditampung lebih banyak jika tambah ke bawah bukan ke samping. Conoh data yang akan dihitung luasnya adalah:



Bentuk cross section-nya dengan keterangan cut and fill Area :



Cara perhitungan DesignOffset dan DesignElvasi sudah diuraikan di Bagian #1 Tabulasi tahapan perhitungan area cut dan area fill adalah:



Masih menggunakan persamaan dasar garis lurus dan perpotongan garis: y=mx+c m=(y2-y1)/(x2-x1) c=y-mx xt=(c1-c2)/(m2-m1)



persamaan garis rumus gradien (m) konstanta garis (c) perpotongan garis di x



Tahapan Perhitungan [T] dan [U]



: : menghitung gradien persamaan garis sepanjang polyline existing dengan Rumus.2 d dengan Rumus.3 : menghitung titik potong antara garis catch point kiri dan catch point kanan dengan p sepanjang polyline existing : menghitung gradien dan konstanta garis, sepanjang polyline design. : menghitung titik potong antara polyline existing dan polyline design. Diambil dari k : mengambil koordinat X dari range [AM:AP] : Gradien (m) dan kontanta garis (c) penggal garis pertama dari polyline design : koordinat X awal dan akhir penggal garis pertama dari polyline design : mencari titik potong penggal garis pertama dari polyline design dengan polyline exi



[V] [W] dan [X] [Y] [AK] [AM2:AM3] [AM4:AM5] [AM7:AM16]



[AN:AP] [Z] [AA] [AB] [AC] [AD] [AE] [AF] [AG] [AH] [AI]



potong yang dipilih adalah yang terletak di [AM4:AM5] dan [P7:Q7] : dengan cara yang sama seperti di atas, dicari titik potong polyline existing dan desig : hasil sorting titik potong [Y] : menggabungkan koordinat titik potong [Z] dan [R] : hasil sorting kolom [AA] : mengambil koordinat X existing (offset existing) yang terletak di bawah garis polyli : hasil sorting kolom [AC] : gabungan koordinat X (offset) existing dan design yang teletak di bawah garis polyl : hasil sorting kolom [AE] : koordinat Y (elevasi) design, dihitung dengan : koordinat Y (elevasi) existing. : Perhitungan luas, dengan menggunakan rumus trapesium yaitu [Jumlah Garis Sejaja [Jumlah Garis Sejajar]=Y2+Y1 [Tinggi]=X2-X1 Area=0.5*(Y2+Y1)*(X2-X1) [Luas Cut atau Fill]=[Luas Trapesium Design]-[Luas Trapesium Existing] jika hasilnya negatif, didapat Luas Cut, jika posisitf didapat Luas Fill