Dakwah Terang-Terangan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

DAKWAH JAHRIYAH DAKWAH SECARA TERANG-TERANGAN Pertama Kali Menampakan Dakwah Wahyu pertama yang turun dalam masalah ini adalah firman allah,







  



“dan berilah peringatan kepada kerabt-kerabatmu yang dekat permulaan surat (Asysyu’ara’:214) Permulaan surat Asy-Syu’ara yang memuat ayat inimenyebutkan kisah musa alaihisalam dari permulaan nubuah hingga hijrah berliau bersama bani israel,hingga mereka selamat dari fir’aun dan kaumnya yang berkesudahan tenggelamnya Fir’aun dan para [engikutnya.kisah ini memuat tahapan-tahapan yang dilalui musa selama menyeru Fir’aun dan kaumnya kepada allah. Rincian tahapan-tahapan musa ini perlu disampaikan saat rasulullah SAW menyeru kaumnya kepada allah agar beliau dan sahabatnya memperuleh sedikit gambaran yang bakal dihadapi,yaitu, berupa pendustaan dan tekanan selagi mereka sudah menampakan dakwah. Dengan begitu mereka bisa menyadari urusan sejek permulaan dakwah Disisi lain surah ini juga memuat kesudahan yang dialami orang orang yang mendustakan para rasul , dari kaum Nuh,Ad Tsamud, Ibrahim Luth, dan Ashhabul Aikah,dengan menitik beratkan penyebutan kisah tentang Fir’aun dan kaumnya, agar orang – orang yang mendustakan mengetahui hukuman yang bakal diturunkan Allah jika mereka tetap mendustakan, dan orang-orang yang beriman juga mengetahui kesudahan yang baik bagi mereka, yang tidak didapatkan orang –orang yang mendustakan nubuah. Menyeru Kerabat-kerabat Dekat Langkah pertama yang dilakukan RasulullahSAW setelah turun ayat diatas ialah mengundang Bani Hasyim.mereka memenuhi undangan ini, yaitu beberapa orang dari Bani AL –Muththalib bin Abdi Manaf, yang jumlahnya ada 45 orang.sebelum beliau berbicara, Abu lahab sudah mendahului angkat bicara,’’mereka yang hadir disini adalah paman –paman musendiri dan anak –anaknya .Maka bicarala jika ingin berbicara dan tidak perlu bersikap kekanak –kanakan. Ketahuilah bahwa tidak ada orang arab yang berani mengernyitkan dahi terhadap kaum mu.dengan begitu aku berhak menghukum mu. Biakan lah urusan Bani bapakmu. Jika engkau tetap bertahan pada urusanmu maka itu lebih mudah bagi mereka dari pada seluruh kabilah Quraisy menerkammu dan semua bangsa arab ikut campur tangan. Engkau tidak pernah melihat seorangpun dari Bani bapaknya yang berbuat macam-macam seperti yang kau perbuat saat ini.’’ Rasulullah SAW hanya diam dan tidak berbicara sama sekali dalam pertemuan itu . 1



Kemudian beliau mengundang mereka untuk yang kedua kalinya ,dan dalam pertemuan itu beliau bersabda,”segala puji bagi allah dan aku memujinya,memuhun pertolongan,percaya dan tawakal kepadanya.aku bersaksi bahwa tiada illah selain allah semata yang tiada sekutu baginya “kemudian beliau melanjutkan lagi,”sesungguhnya seseorang pemandu itu tidak akan mendustakan kekuranganya.demi allah yang tidak ada illah selain dia sesungguhnya aku adalah utusan allah kepada kalian secara kusus dan kepada manusia secara umum .Demi Allah,kalian benar-benar akan mati layaknya sedang tidur nyenyak dan akan dibangkitkan lagi layaknya bangun tidur.kalian akan benar-benar dihisab terhadap apapun yang akan kalian perbuat,laludisana ada surga yang abadi dan neraka yang abadi pula. Abu Thalib berkata “kami tidak suka menolongmu,menjadi penasihatmudan membenarkan perkataan mu.orang –orang yang akan menjadi bani bapakmu ini sudah berse[akat.aku hanyalah segelintir orang diantara mereka .namun akulah orang yang pertama kali mendukung apa yang engkau sukai.maka lanjutkanlah apa yang diperintahkan kepadamu.demi allah aku senang tiasa akan menjaga dan melindungimu,namun aku tidak memiliki pilihan lain untuk meninggal agama Bani Abdul-Muththalib.” Abu Lahab berkata,”Demi Allah,ini adalah kabar buruk.Ambillah tindakan terhadap dirinya sebelum orang lain melakukanya.” Abu Thalib menimpali, “demi allah kami tetap akan melindungi selagi kami masih hidup.”



Di Atas Bukit Shafa Setelah Nabi SAW merasa yakin terhadap janji Abu Thalib untuk melindungi dalam menyampaikan wahyu dari Allah,maka suatu hari beliau berdiri diatas shafa,lalu berseru ,”wahai semua orang!Maka semua suku Quraisy berkumpul memenuhi seruan beliau,lalu beliau mengajak mereka kepada tauhid dan iman kepada risalah beliau serta iman kepasda hari akhir. Al-Bukharitelah meriwayatkan sebagian dari kisah ini dari Ibnu Abbas,dia berkata,”tatkala turun ayat,”dan,berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang didekat’,maka Nabi SAW naik keshafa lalu berseru,’wahai bani fihr,wahai bani ady...!’yang ditunjukan kesemua suku Quraisy,hingga mereka berkumpul semua.jika ada seseorang berhalangan hadir,maka dia mengirim utusan untuk melihat apa yang sedang terjadi.Abu Lahab berserta para pemuka Quraisy juga ikut datang.beliau juga melanjutkan,”kami tidak pernah mempunyai pengalaman bersama engkau kecuali kejujuran.” Muslim meriwayatkan bagian lain dari kisah ini dari Abu khurairah Radhiallahhuanhu,ia berkata ,”tatkala turun ayat,’dan berilah peringatan kepada kerabatkerabatmu yang dekat’beliau menyeru secara umum maupun khusus lalu bersabda,’wahai semua orang Quraisy,selatkanlah diri kalian dari api neraka.wahai bani ka’b,selamatkanlah diri kalian dari api neraka.wahai fatimah binti Muhammad, selamtkanlah dirimu dari api neraka.Demi Allah sesungguhnya aku tidak bisa berbuat apapun terhadap diri kalian 2



dihadapan Allah kecuali jika kalian mempunya kerabat dekat,sehingga aku bisa membahasainya menurut kebahasaanya,” Seruan yang melingking tingging inilah yang menjadi tujuan penyampaian dakwah.rasullah SAW sudah menjelaskan kepada orang-orang terdekat beliau,bahwa pembenaran terhadap risalah beliau merupakan inti hubungan beliau dan mereka Fanatisme kekerabatan yang selam ini dipegang erat bangsa arab menjadi mencair dalam kehangatan peringatan ynag datang dari sisi Allah sendiri. Menyampaikan Kebenaran Secara Terang-terangan dan Menentang Tindakan Orangorang Musyrik Seruan beliau terus bergema di seantero Mekkah.hingga turun ayat,



       ,”maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu)dan berpaling dari orang-orang musyrik.(AL-HIJR;94) Maka rasullah SAW langsung bangkit menyerang berbagai Khufarat dan kebohongan syirik,menyebutkan kedudukan berhala dan khakikatnya yang sama sekali tidak memiliki nilai.ketidak berdayaan berhala –berhala itu beliau gambarkan dengan beberapa contoh perumpamaan,disertai penjelasan-penjelasan bahwa siapa yang menyembah berhala dan menjadikannya sebagai wasilah antara dirinya dan Allah.berada dalam kesesatan yang nyata. Makkah berpijar dengan api kemarahan,bergolak dengan keanehan dan pengingkaran,tat kala mereka mendengar suara yang memperlihatkan kesesatan orang-orang mursik dan para penyembah berhala.Suara itu seakan-akan petir yang membelah awan,berkilau,menggelegar, dan mengguncang udara yang tadinya tenang.Orang-orang qurais bangkit untuk menghadang revolusi yang tidak datang secara tak terduga ini,dan yang dikhwatirkan akan merusak tradisi warisan mereka. Mereka bangkit menyadari bahwa makna iman yang beliau serukan adalah penafian terhadap uluhiyah selain Allah,Bahwa makna iman kepada risalah dan hari akhirat adalah ketundukan dan kepasrahan secara total sehingga mereka tidak lagi mempunyai pilihan terhadap diri dan harta mereka,terlebih lagi terhadap orang lain. Dengan kata lain,iman itu akan melumatkan kepemimpinan dan keunggulan mereka diatas semua bangsa Arab, yang sebelum itu juga menggunaka label agama.Dengan kata lain,mereka harus menetapkan keridhaan sesuai dengan keridhaan Allah dan Rasulanya,harus menghentikan berbagai bentuk kezhaliman yang sebelum itu biasa mereka lakukan untuk menindas rakyat awam,begitu pula berbagai macam keburukan yang selalu mereka lakukan,pagi maupun sore. Mereka menangkap makna seperti itu,karena jiwa mereka tidak bisa menerima” kedudukan yang hina” ,yang tidak mencerminkan kehormatan dan kebaikkan. “Bahkan manusia hendak membuat maksiat terus menerus.” (Al-Qiyamah:5) 3



Quraisy Mengirim Utusan Kepada Abu Thalib Ibnu Ishaq menuturkan,beberapa pemuka Quraisy pergi ketempat Abu Thalib,lalu berkata ,”wahai Abu Thalib,sesungguhnya anak saudramu telah mencaci maki sesembahan kami,mencela agama kami,membodohkan harapan harapan kami dan menyesatkan nenek moyang kami.engkau boleh mencegahnya agar tidak mengganggu kami,atau biarkan antara dia dan kami ,toh engkau juga seperti kami,marilah kita menentangnya sehingga bisa mencegahnya.” Dengan perkataan halus dan penolakan yang lembut Abu Thalib menolak permintaan mereka .maka mereka pun pulang dengan tangan hampa,sehingga Rasulullah SAW bisa melanjutkan dakwah,menampakan agama Allah dan menyeru kepadanya . Membuat Kesepakatan Bersama Melarang Orang- Orang Yang Menunaikan Haji Untuk Mendengarkan Dakwah Selama masa-masa itu orang-orang Quraisy juga disibukan urusan lain,yaitu semakin dekatnya jarak antara dakwah secara terang-terangan dengan musim haji.Mereka menyadari bahwa berbagai utusan dari seluruh jazirah arab akan mendatangi mereka,oleh karena itu mereka berpendapat untuk mengeluarkan satu pernyataan resmi yang disampaikan kepada bangsa arab tentang status muhammad,agar dakwah beliau tidak meninggalkan pengaruh didalam jiwa mereka.mereka pun berkumpul ditempat Al-Walid bin Al-Mughirah. Allah telah menurunkan 16 ayat di dalam surat al-muddatstsir,dari ayat 11 hingga 26,diantaranya disebutkan tentang bagaimana dia memeras pikiranya,



                                     “sesungguhnya dia telah menetapkan dan memikirkan dan menetapakn(apa yang ditetapkannya),Maka celakah dia!bagaiman dia menetapkan?,kemudian celakalah di!Bagaimana dia menetapkannya?,Kemudian dia memikirkan.sesudah ini dia bermasam muka dan merengut.Kemudian dia berpaling(dari kebenaran)dan menyombongkan diri.Lalu gia berkata;”Al-Quran)ini tidak lain adalah sihir yang dipelajari(dari orang-orang dahulu).ini tidak lain hanyalah perkataan manusia’.”(Al-Muddatstsir; 18-25) Setelah semua orang berhadir dalam pertemuan menyepakati ketetapan itu ,maka mereka memutuskan untuk melaksanakannya.Untuk itu mereka duduk di pinggir-pinggir jalan yang dilalui manusia tak kala datang,sehingga tak seseorangpun lewat melainkan mendapat peringatan tentang diri Muhammad dan mereka juga menyebutkan keadaannya.



4



Yang memelopori pelaksanaan ini adalah Abu Lahab.Ketika musim haji benar-benar sudah tiba,Rasulullah Sallallahualaihi Wasallam mendatangi manusia ditempat mereka.Sementara itu,Abu Lahab menguntip dibelakang beliau sambil berkata,Jangan lah kalian mematuhinya,karena dia orang yang keluar dari agama dan seseorang pendusta. Akibatnya, pada musim itu orang-orang Arab pulang ketempat masing-masing dengan membawa urusan Rasulallah SAW.Nama beliau tersebar diseluruh penjuru alam. Beberapa Cara Menghadang Dakwah Tat kala orang-orang kurais tahu bahwa Muhammad SAW sama sekali tidak menghentikan dakwahnya,Maka mereka mengeras pikiran nya sekali lagi.Unuk itu mereka memilih beberapa cara untuk membenamkan dakwah,yang bisa disimpulkan dalam beberapa hal berikut ini: 1. Ejekan,penghinaan,olok-olok, dan penertawaan.Hal ini mereka maksudkan untuk melecehkan orang-orang muslim dan menggembosikan kekuatan mental mereka.Untuk itu mereka melepaskan berbagai tuduhan yang lucu dan ejekan yang sekenanya terhadap Nabi Salallahu Alaihi Wa Salam.mereka menyebut beliau orang yang sinting atau gila. 2. Menjelek-jelekan ajaran beliau,membangkitkan keragu-raguan,menyebarkan anggapan-anggapan yang menyaksikan ajaran-ajaran beliau dan diri beliau.Mereka tiada henti melakukannya dan tidak memberi kesempatan kepada setiap orang untuk menelaah dakwah beliau. 3. Melawan Alquran dongeng orang-orang dahulu dan menyibukan orang-orang dengan dongeng itu,agar mereka meninggalkan Alquran.Mereka menyebutkan bahwa suatu kali An-Nadhar Bin Al-Harits berkata kepada orang-orang kurais,”Wahai semua orang kurais! Demi Allah telah datang satu urusan yang kalian belum juga bisa mencari alasan untuk menghadapinya. 4. Menyodorkan beberapa bentuk penawaran sehingga dengan penawaran itu mereka berusaha untuk mempertemukan islam dan jahiliyah ditengah jalan.Orang-orang musrik siap meninggalkan sebagian dari apa yang ada pada diri mereka dan begitu pula Nabi SWT.



Darul-Arqam Langkah bijaksana yang diambil Rasulallah STW dalam menghadapi berbagai tekanan itu melarang orang-orang muslim menampakan keislaman nya,baik berupa perkataan maupun perbuatan.Beliau tidak menemui mereka kecuali dengan cara sembunyisembunyi.Sebab jika sampai diketahui beliau bertemu mereka,tentu orang-orang musrik berusaha menghalangi usaha beliau untuk mensucikan jiwa orang-orang muslim dan mengajarkan alkitab.Bahkan tidak menutup kemungkinan yang menjurus kepada bentrokan fisik antara kedua belah pihak.Hal ini benar-benar terjadi,tepat nya pada tahu ke 4 dari Nubuah.Saat itu para sahabat beliau sedang berkumpul ditengah perkampungan dan mendirikan sholat.Sekalipun mereka melakukan secara sembunyi-sembunyi,toh masih 5



diketahui kelompok orang-orang kafir kurais.Orang-orang kafir itu mencaci maki dan menyerang mereka,sehingga Sa’ad Bin Abi Waqqash bisa menikam salah seorang kafir hingga darahnya tumpah. Jika bentrokan fisik itu terjadi berulang-ulang dan berlarut-larut,tentu bisa menfhancurkan orang-orang muslim.Maka langkah yang bijaksana ialah menyembunyikan keislaman mereka.Para sahabat secara keseluruhan menyembunyikan keislaman,ibadah,dakwah, dan pertemuan nya.Tapi Rasulullah SAW tetap menampakan dakwah nya ditengah-tengan orang muslim dan sama sekali tidak mengurangi aktifitasnya.Meskipun demikian,orang-orang muslim gtetap mengadakan pertemuan secara sembunyi-sembunyi,demi kemaslahatan dii mereka dan kepentingan islam.Tempat tinggal Ar-qham Bin Abil-Alqam Al-Makhzumi yang berada diatas bukit shafa dan terpencil dari pengintaian mata kurais,menjadi markas dakwah beliau dan sekaligus menjadi tempat pertemuan orang-orang muslim semenjak tahun ke lima Nubuah. Hijrah ke Habasyah Yang Pertama Berbagai tekanan yang dilancarkan orang-orang Quraisydi mulai pada pertengahan atau akhir tahun ke-empat dari nubuwah,terutama diarahkan kepada orang-orang yang lemah.hari-demi hari dan bulan demi bulan tekanan mereka semakin keras hingga pertengahan tahun kelima,sehingga mekkah teras sempit bagi orang-orang muslim lemah itu.mereka mulai ber[ikir untuk mencari jalan keluar dari siksaan yang pedih ini.dalam kondisi yang sempit dan terjepit ini turun surah Al-kahfi,sebagai sanggahan terhadap berbagai pertanyaan yang disampaikan orang-orang musrik kepada nabi saw.surah ini meliputi tiga kisah,disamping didalamnya terkandung isarat yang pas dari allahterhadap hamba-hambanya yang beriman. Kisah pertama,tentang ashabul kahfi yang diberi petunjuk untuk hijrah dari pusat kekupuran dan permusuhan,karena dikawatirkan mendatangkan mendatangkan cobaan terhadap agama,dengan memasrahkan diri lepada allah Firman-nya



                  “Barang siapa yang kafir kepada Allahsesudah dia beriman(dia mendapat kemurkaan Allah).kecuali orang yang di paksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam berimn(dia tidak berdosa)`’(An-Nahl:1030)



Kisah kedua tentang khidhar dan musa,yang memberiakan suatupengertian bahwa berbagai faktor tdak selamanya bisa berjalan dan berhasil dengan bergantung kepada riil semata,tetapi permasalahanya bisa berbalik total tidak seperti yang tampak disini terdapat isarat yang lembutbahwa usaha memerangi orang muslim bisa membalikan kenyataan cara 6



total,dan orang-orang musrikyang berbuat semeba-mena terhadap orang-orang muslim yang lemah itu bisa di balik keadaannya. Kisah ketiga tentang Dzil Karnainyang memberikan suatu pengertian bahwa bumi ini adalah milik allah,yang diwasiatkan-Nya kepada siapa pun yang dikehendaki-Nya dari hamba-hamba-Nya,bahwa keberuntungan hanya diperoleh di jalan iman,bukan di jalan kekupuran,bahwa dari waktu-kewaktu allah akan senantiasa akan menurutkan orang yang siap membela dan menyelamtkan orang-orang yang lemah,seperti Ya’juz dan Ma’juz pada jaman itu,bahwa yang lain mewarisi bumi adalah hamba-hamba allah yang shalih. Kemudian turun surat Az-zumar yang mensyaratkan hijrah dan mengatakan bahwa bumi allah ini tidaklah sempit.firman-Nya.



                         “Orang-oranh yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan.dan,bumi Allah itu adalah luas.sesungguhnya banyak orang-orang yang bersabar yang dicukupkan pahalamereka tanpa batas.’(AzZumar;10)



Tipu Mualihat Quraisy dalam Menghadapi Orang-orang Muslim Yang Hijrah KeHabasyah Orang-orang musyrik sangat meradang jika orang-orang muslim itu memiliki tempat yang aman bagi diri dan agama mereka mereka.Untuk itu mereka memilih dua orang yang cukup terpandang dan cerdik,yaitu Amr bin Al-Ash dan Abdulah bin Abu Rabi’ah sebelum keduanya masuk islam.Mereka mengirim dua orang itu sambil membawa berbagai macam hadiah untuk dipersembahkan ke-pada Raja Najasyi dan para uskup disana. Quraisy Mengancam Abu Thalib Para pembesar Quraisy mendatangi Abu Thalib dan mereka berkata kepadanya,”wahai Abu Thalib,engkau adalah otang yang paling tua,terhormat dan berkedudukan ditengah kami.Kami pernah memintamu untuk menghentikan anak saudramu,namun engkau tidak melakukanya.Demi Allah kami sudah tidak sabar lagi menghadapi masalah ini.siapa yang mengumpat bapak-bapak kami,membodohkan harapanharapan kami dan mencela sesembah kami,maka hentikanlah dia,atau kami menggapmu didalam pihak dia,hingga salah satu dari kedua belah pihak kita binasa. Quraisy Mendatangi Abu Thalib Kedua Kali



7



Tatkala Quraisy melihat Rasulullah SAW tetap menjalankan aktivitas dan mereka tahu bahwa Abu Thalib tidak mau menelantarkan beliau,dan dia juga sudah menyatakan kesanggupanya untuk berpisah dengan mereka bahkan memusuhi mereka,maka mereka mendatangi Abu Thalib sekali lagi .sambil membawa Ammarah bin Al-Walid bin AlMughirah. “Wahai Abu Thlib,’’kata mereka,ini adalah pemuda Quraisy yang paling bagus dan tampan.Ambililah dia dan apa yang ada pada dirinya menjadi milikmu.Ambillah dia menjadi milikmu dan menjadi anakmu.lalu serahkanlah anak saudaramu kepada kami,yang telah mnentang agamu,dan agama bapak-bapakmu,memecah belah persatuan kaummu serta membodoh-bodohkan harapan-harapan mereka,agar kami bisa membunuhnya penukaran ini sudah impas satu orang dengan satu orang.” ‘Demi Allah,apa yang kalian twarkan kepdaku ini benar-benar sangat menjijikan.Demi Allah,kalian tidak berbuat adil kepadaku.Rupanya engkau telah bersekongkol untuk melecehkan aku dan mempengaruhi mereka untuk memusuhiku. Ide Untuk Menghabisi Nabi Setelah orang-orang Quraisy mengalami kegagalan dalam dua kali kedatangan mereka untuk mempengaruhu Abu Thalib,maka mereka kembali bersikap keras dan bengis,bahkan lebih keras dari sebelumnya.pada hari-hari itu,tiba-tiba muncul ide di kepala para thaghut mereka untuk menghabisi Nabi Shallallah Alaihi wa Sallam dengan cara lain.Tetapi justru kebengisan dan munculnya ide semacam itu yang semakin mengkokohkan posisi islam,dengan masuknya dua pahlawan Mekkah yaitu Hamzah bin Abdul-Muththalib dan Umar bin Al-Khathab. Di antara kebengisan itu,suatu hari Uthbah bin Abu Lahab menemui Rasulullah Shallallahu Alaihiwa Sallam,seraya berkata,’’aku mengingkari ayat ‘Demi bintang ketika terbenam’,dan’yang mendekati lalu bertambah dekat lagi(jibril)’.kemudian dia mulai mengganggu beliau,merobek baju beliau dan meludah kemuka beliau.untungnya ludah itu tidak mengenai sasaran.saat itu beliau berdoa,’’Ya Allah,buatlah dia di lahab seekor anjing dari ciptaan-Mu. Hamzah bin Abdul-Muththalib Masuk Islam Di tengah udara yang pengap karena dipenuhi awan kesewenang-wenangandan kezhaliman .muncul seberkas cahaya dihadapan orang-orang yang jalanya tethalang yaitu,yaitu ke-islaman Hamzah bin Abdul muthtalib Radiyallahu anhu.dia masuk islam di akhir tahun ke enam dari nubuwah.menurut pendapat mayoritas,dia dia masuk islam pada bulan Dzul-HIJJah. Sebab keislamanya,karena suatu hari Abu jahal melewati rasulullah SAW tatkala di shafa.lalu dia mencaci maki dan melecehkan beliau,namun beliau hanya diam saja,,kemudian dia memukul kepala beliau dengan menggunakan batu hingga luka dan darah pun mengalir dari luka itu kemudian dia berbalik menuju kumpulan orang-orang Quraisy didekat Ka’bah dan mengobrol bersama mereka.seporang budak perempun milik Abdullah bin Jad’an ysng 8



berada disana mellihat apa yang dilakukan abu jahal terhadap beliau.sementara hamjah yang bari pulang dari berburu sambil menenteng bisurnya,lewat disana.maka budak perempun itu mengabarkan apa yang dilakukan Abu jahal seperti yang dilihatnya.sebagai pemuda Quraisy yang paling terpandang dan menyadari harga dirinya,Hamjah langsung meradang.dia beranjak pergi dan tidak berhenti menemui seorang pun dengan satu tujuan mencari abu jahal.jika sudah ketemu dia akan menghajarnya.tatkala sudah masuk mesjid,dia berdiri di dekat kepala abu jahal lalu berkata,”wahai orang yang berpantat kuning,apakah engkau berani mencela anak saudaraku,padahal aku berada diatas agamnya,?”seketika itu dia memukul abu jahal dengan tangkai busur sehinnga menimbulkan luka yang mengangga.orang-orang bani Makhjum(kampung Abu Jahal)bangkit berdiri,begitu pula yang dilakukan orang-orang bani Hasim (kampung hamjah) Biarkan saja Abu Ammarah (Hamjah),karena aku telah mencaci saudaranya dengan cacian yang menyakitkan . Umar Bin Al-Khaththab Masuk Islam Ditengah udara yang pengap karena di-penuhin awan sewenang-wenang dan Kezhaliman muncul berkas cahaya lain yang lebih terang dari pada cahaya yang pertama,yaitu ke-islaman Umar bin Al-Khathtab.dia masuk islam pada bulan Dzul-Hijjah pada tahun ke-enam nubuwah,tepatmya tiga hari setelah ke-islaman Hamzah bin Abdul Muthtalib. Sebelum ini,Nabi SAW telah berdoa kepada Allah untuk ke-islamanya.At-Tirmidzi mentakhrij dari Ibnu Umar,dan dia menshahihkannya,Ath-Thabrani dari Ibnu Mas’ud dan Annas,bahwa Nabi SAW bersabda dalam doanya,”Ya Allah,kokohkanlah islam dengan salah satu dua orang yang paling Engkau cintai,dengan Umar bin Al-Kathtab atau dengan Abu Jahal bin Hisyim.”Ternyata orang yang paling dicintai Allah adalah Umar bin Kaththab Radhiyallahu Anhu. Dengan mengamati semua riwayat tentang ke-islamanya,maka dapat disimpulkan bahwa menyusupnya islam ke dalam sanubari secara bertahap. Umar dikenal sebagai seorang yang menjaga kehormatan dirinya dan memiliki watak temperamental.setiap dia berpapasan dengan orang-orang muslim.pasti dia menimpakan berbagai macam siksaan.yang pasti,didalam hatinya bergolak berbagai perasaan yang sebenarnya saling bertentangan.penghormatanya terhadap tradisi-tradisi leluhur,kebebasan menenggak minuman keras hingga mabuk dan bercanda ria,bercampur baur dengan ketajubanya terhadap ketabahan dan kesabaran orang-orang muslim dalam menghadapi cobaan dalam rangka mempertahankan akidahnya.keadaan ini masih ditambah lagi dengan keragu-raguan yang mencari-cari dalam benaknya dan benak siapa pun yang berakal bahwa apa yang diserukan islam jauh lebih bagus dan agung dari pada yang lain.Umar benar-benar bingung hingga menjadi lemah sendiri.begitulah yang dikatakan Muhammad AL-Ghazali. Ini lah kesimpulan dari beerapa riwayat tentang ke-islamannya setelah menggompromikan riwayat-riwat tersebut,bahwa suatu malam dia keluar rumah hingga dia 9



tiba di Baitul-haram.sedang berdiri melaksanakan shalat.saat itu beliau membaca surat ALkhaqqah.Umar menyimak bacaan Al-Quran itu dan dia merasa takjub terhadap sunnah bahasanya.dia berbicara dalam hati,”demi Allah tentunya ini adalah ucupan seorang penyair yang biasa diucapkan orang-orang Quraisy.” Umar berkata didalam hati,kalau begitu ucpan tukang tenung.beliau membaca. “dan,bukan pula perkataan tukang tenung.sedikit sekali kalian mengambil pelajaran darinya.ia adalah wahyu yang diturunkan dari Rabb semesta alam.” Inilah awal mulai benih-benih islam masuk kedalam hati Umar bin AlKhathtab.tetapi,selebung jahiliyah dan panatisme terhadap tradisi yang sudah mendarah daging serta pengagungan terhadap agama seluhur tetap tampil sebagai pemenang dari pada inti khakikat yang merasuk kedalam hatinya.sehingga ia berisi keras memusuhi islam,tidak perduli terhadap perasaan yang tersembunyi dibalik selubung itu. Diantara gambaran waktunya yang tempramental dan permuuhanya yang sengit terhadap Rasulullah SAW suatu hari dia keluar rumah sambil menghunus pedangnya,dengan maksud ingin menghabisi beliau ditengah jalan dia berpapasan dengan Nu ‘Aim bin Abdullah An-Nahham Al-Adwi,atau seorang berkeras memusuhi islam,tidak peduli terhadap perasaan yang bersembunyi di balik selubung itu. Duta Quraisy Tercenung di Hadapan Rasulullah Setelah dua pahlawan yang gagah berani ini masuk islam,yaitu Hamzah dan Umar,maka mendung serasa mengelantung dan orang-orang muslim.mereka berusaha mengajukan berbagai macam penawaran kepada Rasulullah SAW yang mungkin bisa diajukan,dengan satu tujuan menghentikan dakwah.mereka tidak sadar,apa pun yang sudah mendapat siraman sinar matahari,tak kan lagi ada artinya sehelai sayap nyamuk di hadapan dakwah beliau. Ibn Ishak menuturkan,aku di beritahu Yazid bin Ziyad,dari Muhammad bin Ka’bAlQrazhi berkata,”suatu hari Uthbah bin Rabi’ah yang termasuk pemuka Quraisy,brada ditengah-tengah sekumpulan orang-orang Quraisy.sementara pada waktu yang sama Rasullullah SAW sedang duduk dimesjidil Haram.sendirian,Uthbah berkata,”Wahai orangorang Quraisy,bagaiman jika ku hampiri Muhammad,berembuk denganya dan kutawarkan satu dua hal,siapa tau dia mau menerima sebagian diantaranya,lalu kita berikan apa yang dia maui dan tidak mengganggu kita lagi?”Hal ini terjadi setelah Hamzah masuk Islam dan mereka melihat pengikut Rasullullah SAW semakin lama semakin banyak. “bagus itu wahai Abu Walid .Hampirilah dan ajak dia berembug.”kata mereka Maka Utbah menghampiri beliau dan duduk di hadapan beliau,lalu berkata,”Wahai anak saudaraku,engkau termasuk golongan kami.Dari segi keluarga dan keturunan.aku juga tahu kedudukan mu.Engkau telah membawa satu urusan yang besar kepada kaummu,yang dengan urusan ini engkau memecah belah persatuan mereka,membodohkan harapan-harapan mereka,mencela sesembahan dan agama mereka dan mengingkari siapa pun yang termasuk 10



dalam golongan leluhur mereka.sekarang dengarkanlah,aku akan menawarkan beberapa hal kepadamu dan engkau bisa memeriksanya,siapa tau engkau mau menerima sebagian diantaranya.” Beliau bersabda ,”Katakanlah wahai Abu Walid,biarku dengarkan.” “Wahai anak saudaraku,jika engkau menginginkan harta kekayaan sebagai pengganti dari apa yang engkau bawa ini,maka kami siap menghimpun harta kami untuk diserahkan kepadamu,sehingga engkau menjadi orang yang paling kaya diantara kami.jika engkau menginginkan kedudukan,maka kami akan mengangkatmu sebagai pemimpin kami,dan kami tidak mau menyisakannya bagi orang selain dirimu.jika engkau menginginkan kerajaan,maka kami akan mengangkatmu sebagai raja kami.jika engkau terkena penyakit yang tidak bisa engkau obati sendiri,maka kami carikan obat bagimu dan kami juga siap mengeluarkan biaya hingga engkau sembuh.Terlalu mudah bagi pelayanan kami mencari seseorang yang bisa mengobati” Dalam lafazh lain disebutkan:Tatkala Utbah selesai bicara dan Rasulullah SAW mendengarkanya,maka beliau bertanya,”apakah engkau sudah selesai bicara Wahai Abu Walid?” “Ya”jawab Utbah yang juga bisa dipanggil Abu-Walid “sekarang ganti dengarkan ucapanku” Beliau bersabda ,”Bismillahir-rahmanir-rahim.”lalu beliau membaca,



                                         “Ha Mim.Diturunkan dari yang Maha pemurah lagi maha penyayang.Kitab yang dijelaskan ayat-ayatnya,yakni bacaan dalam bahasa Arab,untuk kaum yang mengetahui,yang membawa berita gembira dan membawa peringatan,tetapi kebanyakan mereka berpaling(daripadanya);maka mereka tidak(mau)mendengarkan.Mereka berkata,’Hati ini berada dalam tutupan(yang menutupi)apa yang kami seru kami kepadanya.”(Fushshilat:1-5) Abu Thalib Mengumpulkan Bani Hasyim dan Bani Abdul-Muththalib 11



Perjalanan situasi dan kondisi telah banyak yang berubah.Tetapi Abu Thalib masih dibayangi kekhawatiran terhadap gangguan orang-orang musyrik terhadap anak saudaranya.Dia menyimak kembali satu dua kali peristiwa yang pernah terjadi.orang-orang musyrik pernah mengancamnya agar dia menghentikan anak saudaranya,kemudian berusaha menukarnya dengan Ammarah bin Al-Walid untuk dibunuh, Abu Jahal pernah mendatangi anak saudaranya sambil membawa batu untuk ditimpukkan kepadanya,Uqbah bin Abu Mu’ith pernah menjerat leher anak saudaranya dengan pakaianya dengan maksud untuk membunuhnya,Abu Thalib mengingat-ingat kembali kejadian ini.Dia bisa mencium bau busuk yang menyengat di dalam sanubarinya dan merasa yakin bahwa orang-orang musyrik hendak merusak perlindungannya,dengan maksud menghabisi anak-anak saudaranya.Hamzah atau Umar atau sipapin tentu tak akan sanggup menghadapi orang-orang musyrik itu. Abu Thalib makin yakin dengan hal itu,bahwa mereka telah sepakat untuk membunuh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam secara terang-terangan Kesepakatan itu juga telah disyara tkan di dalam firman Allah,



      “Bahkan mereka telah menetapkan satu tipu daya(jahat).maka sesungguhnya kami menetapkan(pula).”(Az-Zukhruf:79) Lalu apa yang dikatakan Abu Thalib?Dia berdiri di tengah anggota keluarga dari Bani Hasyim,Bani Al-Muththalib dan Abdi Manaf,meminta kesediaan mereka untuk melindungi anak saudaranya.Ternyata mereka menyanggupinya,yang Kafir maupun yang Muslim,sebagai langkah untuk menjaga kekerabatan.yang tidak tergabung dalam kesediaan ini adalah saudaranya,abu lahab .dia memisahkan diri dari mereka dan bergabung bersama orang-orang Quraisy lainya.



12



KESIMPULAN Seruan beliau terus bergema di seantero Mekkah.hingga turun ayat,



       ,”maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu)dan berpaling dari orang-orang musyrik.(AL-HIJR;94) Maka rasullah SAW langsung bangkit menyerang berbagai Khufarat dan kebohongan syirik,menyebutkan kedudukan berhala dan khakikatnya yang sama sekali tidak memiliki nilai.ketidak berdayaan berhala –berhala itu beliau gambarkan dengan beberapa contoh perumpamaan,disertai penjelasan-penjelasan bahwa siapa yang menyembah berhala dan menjadikannya sebagai wasilah antara dirinya dan Allah.berada dalam kesesatan yang nyata. Makkah berpijar dengan api kemarahan,bergolak dengan keanehan dan pengingkaran,tat kala mereka mendengar suara yang memperlihatkan kesesatan orang-orang mursik dan para penyembah berhala.Suara itu seakan-akan petir yang membelah awan,berkilau,menggelegar, dan mengguncang udara yang tadinya tenang.Orang-orang qurais bangkit untuk menghadang revolusi yang tidak datang secara tak terduga ini,dan yang dikhwatirkan akan merusak tradisi warisan mereka



13