Dampak Covid-19 Terhadap Dunia Pendidikan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ARTIKEL OPINI PENDIDIKAN



Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Dunia Pendidikan



Oleh :



Luh Wayan Ayanti



(2108792020019)



Kadek Ayu Siwi Patmawati



(2108792020012)



I Made Dennis Ary Chandra (2108792020008)



UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR DENPASAR 2022



ABSTRACK Penelitian ini bertujuan untuk menyampaikan opini yang kami analisis tentang bagaimana dampak dari Pandemi Covid-19 terhadap pendidikan, serta mencari tahu bagaimana efektivitas dari E-Learning yang selama ini digunakan mahasiswa/pelajar saat belajar dari rumah. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan menyebarkan E-Kuisioner dalam kelompok pelajar tingkat Perguruan Tinggi dan Sekolah Menengah Atas. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa tingkat efektivitas dari belajar online cukup rendah. Dari hasil penelitian yang kami lakukan beberapa kelompok pelajar menyampaikan sulitnya sistem belajar online dari rumah yang mana dikatakan banyak materi yang sulit dipahami jika dilakukan melalui jarak jauh, selain itu, dan beberapa kelompok pelajar yang statusnya adalah mahasiswa baru merasa kesulitan untuk mendapakan dan berdiskusi dengan orang baru. Kata kunci : Tidak efektivitasnya belajar online karena dampak pandemi.



PENDAHULUAN Pendidikan adalah suatu pondasi dalam hidup yang harus dibangun dengan sebaik mungkin. Secara umum pendidikan adalah proses pembelajaran pengetahuan, keterampilan serta kebiasaan yang dilakukan suatu individu dari satu generasi ke generasi lainnya. Proses pembelajaran ini melalui pengajaran, pelatihan dan penelitian. Adanya pendidikan juga dapat meningkatkan kecerdasan, akhlak mulia, kepribadian serta keterampilan yang bermanfaat baik itu untuk diri sendiri maupun masyarakat umum. Jadi singkatnya pendidikan adalah proses pembelajaran kepada individu atau peserta didik agar dapat memiliki pemahaman terhadap sesuatu dan membuatnya menjadi seorang manusia yang kritis dalam berpikir. Bruce Joyce dan Marshal Weil mengemukakan 22 model mengajar yang di kelompokan ke dalam 4 hal, yaitu : Proses informasi, perkembangan pribadi, interaksi sosial dan modifikasi tingkah laku. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa itu merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses belajar mengajar. Interaksi dalam peristiwa belajar mengajar mempunyai arti yang lebih luas, tidak sekedar hubungan antara guru dan siswa, tetapi berupa interaksi edukatif. Dalam hal ini bukan hanya penyampaian pesan berupa materi pelajaran, melainkan penanaman sikap dan nilai pada diri siswa yang sedang belajar. Proses belajar mengajar memiliki makna dan pengertian yang lebih luas daripada pengertian mengajar semata. Oleh sebab itu terjadinya proses pembelajaran dari rumah. Sudah hampir dua tahun stay at home dan Work From Home serta E-Learning bagi Mahasiswa sesuai dengan program pemerintah untuk memutus rantai pandemi covid-19 yang sangat mematikan orang kalau sudah terkena virus tersebut. Salah satu dampak Pandemi Covid-19 menerpa di bidang Pendidikan. Sejak ditetapkan sebagai bencana nasional, pemerintah Indonesia melalui Menteri Pendidikan Nasional membuat kebijakan Pendidikan melalui tatap muka menjadi



pembelajaran di rumah. Artinya kegiatan belajar mengajar yang biasanya dilakukan di sekolah menjadi di rumah. Sistem inilah yang banyak dijumpai dan berkendala.



RUMUSAN MASALAH Bagaimana pengaruh atau ke-efektivitas-an Proses Belajar Mengajar (PBM) secara online saat pandemi sekarang ini?.



TUJUAN PENELITIAN Untuk megetahui bagaimana pengaruh atau dampak Pandemi Covid-19 ini terhadap porses pembelajaran di dunia pendidikan.



PEMBAHASAN Infeksi virus Corona yang disebut COVID-19 (Corona Virus Disease 2019) pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan sangat cepat dan menyebar ke hampir semua negara, termasuk Indonesia, hanya dalam waktu beberapa bulan. Pada awal tahun 2020 Virus Covid-19 masuk ke Indonesia, yang mengakibatkan seluruh kegiatan yang dilakuka di luar rumah dengan terpaksa haru dilakukan di dalam rumah demi mempersedikit penyebaran Covid-19 tersebut. Hal tersebut membuat beberapa negara memberlakukan kebijakan lockdown untuk mencegah Virus Corona makin meluas. Di Indonesia, pemerintah menerapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk menekan penyebaran virus ini. Oleh sebab itu, terjadinya proses pemblajaran dari rumah. Sudah hampir dua tahun stay at home (tinggal dirumah) dan Work From Home (bekerja dari rumah) serta E-Learning bagi Mahasiswa sesuai dengan program pemerintah untuk memutus rantai Pandemi Covid-19 yang sangat mematikan orang kalau sudah terkena virus tersebut. Salah satu dampak Pandemi Covid-19 menerpa di bidang Pendidikan. Sejak ditetapkan sebagai bencana nasional, pemerintah Indonesia melalui Menteri Pendidikan Nasional membuat kebijakan Pendidikan melalui tatap muka menjadi pembelajaran di rumah. Artinya, kegiatan belajar mengajar yang biasanya dilakukan di sekolah menjadi di rumah. Sistem inilah yang banyak dijumpai dan berkendala. Perubahan kebijakan pembelajaran online tentunya mengikuti perkembangan teknologi yang berkembang pesat. Penggunaan teknologi juga banyak mengalami masalah. Banyak faktor yang menghambat Pendidikan daring ini seperti akses informasi yang terkendala oleh sinyal yang menyebabkan lambatnya dalam mengakses informasi. Siswa terkadang tertinggal dengan informasi akibat sinyal yang kurang memadai. Akibatnya, mereka terlambat dalam mengumpulkan suatu tugas yang diberikan oleh guru. Belum lagi bagi guru yang memeriksa banyak tugas yang diberikan kepada siswa, membuat ruang penyimpann gadget semakin terbatas. Penerapan pembelajaran online juga membuat pendidik berpikir kembali, mengenai model dan metode pembelajaran yang akan digunakan, kemudian harus mengubah model pembelajaran tersebut. (Danisa Putri, 2021).



KESIMPULAN Walaupun banyak tenaga pendidik, peserta didik maupun masyarakat yang belum siap menghadapi era revolusi industri 4.0, pembelajaran daring di tengah pandemi Covid-19 ini seakan-akan memaksa semua manusia harus siap terhadap perkembangan teknologi saat ini. Dalam kondisi seperti ini membuat minat belajar anak menjadi berkurang disebabkan karena anak lebih minat untuk bermain dibandingkan untuk belajar. Kita harapkan semoga Pandemi Covid-19 lekas berakhir agar semua sektor yang terdampak khusunya pendidikan dapat pulih serta semua warga bangsa senantiasa sehat dan proses kehidupan dapat berjalan normal kembali dengan menciptakan manusia manusia baru yang memiliki pola pikir positif yang sarat solidaritas sosial. Disituasi saat ini sangat dibutuhkan peran orang tua dalam mengontrol waktu belajar anak-anak dirumah.