Dasar-Dasar Dan Tujuan Ekonomi Teknik [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

EVAN SEPTYAWAN 11522148 EKONOMI TEKNIK



DASAR-DASAR DAN TUJUAN EKONOMI TEKNIK



Definisi Ekonomi Teknik Ekonomi teknik adalah penentuan faktor-faktor dan kriteria ekonomi yang digunakan ketika satu atau lebih alternatif dipertimbangkan untuk dipilih dalam menyelesaikan suatu masalah di bidang teknik. Bisa juga dikatakan bahwa ekonomi teknik adalah sekumpulan teknik matematika yang menyederhanakan perbandingan ekonomi dalam suatu kasus di bidang teknik. Ilmu ekonomi tidak pernah lepas dari ilmu teknik, terutama dalam perancangan dan penerapannya di masyarakat. Dalam hal tersebut, selalu ada beberapa alternatif dalam pelaksanaannya yang masing-masing alternatif memiliki keuntungan dan kerugian yang berbeda-beda jenis dan jumlahnya. Namun penyelesaian masalah tersebut selalu memiliki kriteria ekonomi, dan kriteria tersebut digunakan untuk memilih satu dari banyak alternatif yang tersedia tersebut. Ekonomi teknik memuat tentang bagaimana membuat sebuah keputusan (decision making) dimana dibatasi oleh ragam permasalahan yang berhubungan dengan seorang engineer sehingga menghasilkan pilihan yang terbaik dari berbagai alternatif pilihan. Keputusan yang diambil berdasarkan suatu proses analisa, teknik dan perhitungan ekonomi. Tujuan mempelajari ekonomi teknik secara garis besar adalah untuk memberikan dasar-dasar pemikiran tentang pengambilan keputusan dalam investasi yang dilakukan dengan kriteria efisiensi ekonomi. Prinsip Ekonomi Teknik Setiap disiplin ilmu harus dimulai dengan pondasi dasar atau prinsip yang menyediakan doktrin komprehensif dalam mengembangkan metodologinya. Dalam analisis ekonomi teknik, penglaman menunjukkan bahwa kesalahan paling besar dapat dilacak balik pada pelanggaran pada prinsip-prinsip dasarnya. Prinsip-prinsip tersebut ada tujuh yakni: a. Kembangkan alternatif-alternatif Pilihan (keputusan) ada diantara alternatif-alternatif. Alternatif-alternatif perlu diidentifikasi dan kemudian didefinisikan untuk analisis-analisis selanjutnya. b. Berfokuslah pada perbedaan-perbedaan Hanya perbedaan-perbedaan dalam hasil-hasil masa depan yang diharapkan yang relevan dengan perbandingannya dan yang harus dipertimbangkan dalam keputusan itu.



c. Gunakan sudut pandang yang konsisten Hsil-hasil yang prospektif dari alternatif-alternatif, ekonomi lainnya harus dikembangkan secara konsisten dari sudut pandang (perspektif) yang telah didefinisikan. d. Gunakan satuan pengukuran yang umum Dengan menggunakan satuan pengukuran yang umum untuk menghitung sebanyak mungkin hasil-hasil prospektif akan mempermudah analisis dan perbandingan alternatif-alternatif yang didapat. e. Pertimbangkan semua kriteria yang relevan Pemilihan altenatif (pengambilan keputusan) yang disukai memerlukan penggunaan suatu atau beberapa kriteria. Proses keputusan ini harus mempertimbangkan baik hasil yang dinyatakan dalam satuan moneter maupun yang dinyatakan dalam suatu satuan pengukuran yang lain atau dibuat eksplisit secara deskriptif. f. Bentuk ketidakpastian menjadi eksplisit Ketidakpastian terkandung langsung (inherent) dalam memproyeksikan atau memperkirakan hasil-hasil alternatif dimasa datang dan harus dikenali dalam analisis dan perbandingannya. g. Tinjaulah kembali keputusan-keputusan anda Tingkatkan hasil-hasil pengambilan keputusan dari suatu proses penyesuaian (adaptive process) ke tingkat kepraktisan yang luas, hasil-hasil yang diproyeksikan semula dari alternatif terpilih harus kemudian dibandingkan dengan hasil-hasil sebenarnya yang dicapai. Peranan ekonomi teknik dalam dunia industri Dizaman yang berkembang seperti sekarang ini perlu adanya peranan ekonomi teknik karena dengan adanya peranan tersebut ekonomi di Negara kita akan maju khususnya di dalam dunia industri peranan ini dapat di pakai di bagian HRD suatu perusahaan agar biasa menghitung jumlah laju pesat berkembangnya atau penurununan suatu perusahaan dengan menghitung jumlah keuntungan pemasukan dan kerugian pengeluaran suatu produksi. Pengembangan suatu system informasi merupakansuatu investasi seperti halnya investasi proyek lainnya. Investasi berarti dikeluarkannya sumber-sumber daya untuk mendapatkan manfaat dimasa mendatang. Investasi untuk mengembangkan system informasi juga membutuhkan sumber-sumber daya. Sebagai hasilnya, system informasi dapat memberikan manfaat-manfaat yang dapat berupa penghematan-penghematan atau manfaat-manfaat yang baru. Jika manfaat yang diharapkan lebih kecil dari sumber-sumber daya yang di keluarkan, maka system informasi ini dikatakan tidak bernilai atau tidak layak, oleh karena itu, sebelum system informasi dikembangkan, maka perlu dihitung kelayakan ekonomisnya, teknik untuk menilai ini disebut dengan analisis biaya keuntungan (cost/benefit analysis).



Prosedur Analisis Ekonomi Teknik Suatu studi ekonomi teknik dilakukan dengan menggunakan suatu prosedur terstruktur dan teknik-teknik pemodelan secara matematis. Hasil-hasil ekonominya kemudian digunakan dalam suatu situasi keputusan yang melibatkan dua alternatif atau lebih dan biasanya mencakup pengetahuan dan masukan teknik. Prosedur analisis ekonomi teknik menggabungkan tujuh prinsip dasar yang telah disebutkan dan menghasilkan tujuh langkah dalam prosedur analisis ekonomi teknik, yakni: a. Mengenal, merumuskan dan mengevaluasi masalah b. Pengembangan alternatif-alternatif yang layak c. Pengembangan aliran kas untuk masing-masing alternatif d. Pemilihan suatu kriteria atau lebih kriteria. e. Analisis dan perbandingan dari alternatif-alternatif. f. Pemantauan kinerja dan pascaevaluasi. Faktor timbulnya ekonomi teknik: 1. Sumber daya (manusia, uang, mesin, material) terbatas, 2. Kesempatan sangat beragam. 3. Kapan kita menggunakannya? a) Membandingkan berbagai alternatif rancangan b) Membuat keputusan investasi modal c) Mengevaluasi kesempatan finansial, seperti pinjaman Mengapa ekonomi teknik penting bagi ahli teknik : 1. Keputusan yang dibuat ahli teknik biasanya merupakan hasil dari pemilihan satu diantara beberapa alternative 2. Keputusan menunjukkan pilihan bagaimana sejumlah uang diinvestasikan dengan cara yang terbaik 3. Sejumlah uang tersebut juga sebagai modal yg jumlahnya biasanya terbatas 4. Keputusan bagaimana menginvestasikan modal akan secara bervariasi memberikan perubahan di masa mendatang, dengan harapan akan lebih baik



Metode-metode yang sering digunakan : 1. ANALISIS INCREMENTAL Analisis incremental adalah pemilihan atas dua alternatif dengan cara menentukan selisih cash flow dari kedua alternatif, umumnya dipakai untuk menentukan IRR dari dua alternatif yang memiliki keseluruhan cash flow negative (kecuali nilai sisa). Analisis incremental biasanya dinyatakan juga sebagai biaya diferensial, biaya marjinal, atau biaya relevan. Analisis incremental ini fleksibel, dimana data dapat dihitung dan disajikan untuk alternatif keputusan berdasarkan periode, seperti hari, minggu, bulan atau tahun. Analisis incremental digunakan dalam pengambilan keputusan ketika jumlah dari alternatif keputusan dan keadaan alam sangat besar. Penggunaan tabel payoff atau pohon keputusan mungkin terlalu rumit untuk digunakan, sehingga dalam pengambilan keputusan dilakukan pendekatan yang telah disederhanakan. Pendekatan ini membantu pemimpin perusahaan untuk melakukan sejumlah keputusan yang tepat dalam waktu yang relatif singkat. Analisis ini dapat digunakan dalam berbagai bidang, seperti bidang pemasaran atau bidang produksi. Analisis incremental adalah cara pengambilan keputusan di mana biaya operasional atau pendapatan dari satu alternatif dibandingkan dengan alternatif lain. Alternatif keputusan terbaik adalah biaya operasional terkecil atau pendapatan yang terbesar. Analisis incremental dapat digunakan untuk mengevaluasi alternatif-alternatif keputusan, seperti: • Menyimpan atau mengganti barang tertentu • Membuat atau membeli sejumlah barang tertentu • Menjual sekarang atau memproses barang lebih lanjut • Menyewa ruangan lain atau melanjutkan kegiatan • Melanjutkan atau menghentikan produksi • Menerima atau menolak penawaran khusus • Perubahan jangka waktu kredit • Membuka tempat baru • Membeli atau menyewa, dan lain-lain



PWbiaya = PWkeuntungan Atau PWbiaya – PWkeuntungan = 0 atau



NPW = 0 (net present worth = 0 ).



Jika menggunakan EUAC: EUAC = EUAB atau



EUAC – EUAB = 0



atau



NAW (net annual worth) = 0



Contoh : Pengendalian material disuatu pabrik dilakukan secara manual. Biaya yang diperlukan untuk gaji karyawan yang mengoperasikan pengendalian material tersebut (termasuk gaji lembur, asuransi, biaya cuti dan sebagainya) ditaksir tiap tahun Rp. 9.200.000. Pengendalian secara manual ini disebut alternatif A. Untuk menekan gaji karyawan yang cenderung meningkat, pabrik tersebut ingin mengganti pengendalian material tersebut dengan otomatis ingin mengganti pengendalian material tersebut dengan yang otomatis (alternatif B) yang harganya adalah Rp. 15.000.000. Dengan menggunakan pengendalian otomatis tersebut, gaji karyawan ditaksir akan berkurang menjadi Rp. 3.300.000 tiap tahun. Biaya pengoperasian yang terdiri atas biaya listrik, pemeliharaan dan pajak masing-masing-masing tiap tahun adalah Rp. 400.000, Rp.1.100.000, dan Rp. 300.000. Jika pengendalian otomatis yang digunakan ada pajak ekstra sebesar Rp. 1.300.000 tiap tahun. Pengendalian otomatis tersebut dapat dipakai selama 10 tahun dengan nilai akhir nol. Jika suku bunga i = 9% (MARR), tentukan alternatif mana yang dipilih. Pertama-tama dibuat terlebih dahulu tabel aliran kas tersebut :



NPW = 0 = -15.000.000 + 2.800.000 (P/A, i%, 10) Atau NAW = 0 = -15.000.000 (A/P, i%, 10) + 2.800.000 Dengan cara coba-coba diperoleh i = 13,3%. Karena i = 13,3% > 9% maka pilih alternatif B karena lebih ekonomis. Jika digunakan perhitungan EUAC maka diperoleh : EUAC (A) = Rp. 9.200.000 EUAC (B) = 15.000.000 (A/P, 9%, 10) + 3.300.000 + 400.000 + 1.100.000 + 300.000 + 300.000 = Rp. 8.737.000. Hasilnya konsisten dengan perhitungan PW, bahwa EUAC (B) < EUAC (A). 2. BENEFIT COST RATIO Benefit cost ratio merupakan analisa yang sangat umum digunakan untuk mengevaluasi proyek-proyek yang dibiayai oleh pemerintah. Analisa ini adalah cara praktis untuk menaksir kemanfaatan proyek, dimana hal ini diperlukan tinjauan yang panjang dan luas. Dengan kata lain diperlukan analisa dan evaluasi dari berbagai sudut pandang yang relevan terhadap ongkos-ongkos maupun manfaat yang disumbangkannya. Proyek-proyek tersebut misalnya, pemerintah ingin membangun bendungan baru disuatu daerah, untuk itu perlu dikaji terlebih dahulu apakali biaya (cost) yang dikeluarkan tersebut memberikan manfaat (benefit) yang lebih atau tidak terhadap masyarakat disekitarnya dan tentu saja terhadap program pemerintah sendiri. Dengan adanya proyek tersebut apakah dapat meningkatkan produksi padi daerah tersebut tiap ha, apakah bendungan tersebut dapat dijadikan tempat wisata dan apakah mungkin untuk membangun PLTA secara ekonomis. Jika manfaat yang diperoleh lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan maka dikatakan proyek acceptable, sedangkan sebaliknya tidak. Seperti halnya evaluasi ekonomis untuk swasta, analisis pemanfaatan biaya disini juga memperhitungkan suku bunga. Pada umumnya cukup sulit untuk mengidentifikasikan manfaat (benefit) yang diterima oleh masyarakat. Misalnya dalam pembangunan bendungan tersebut, disamping adanya maanfaat tapi ada juga kerugian-kerugiannya (disbenefits) antara lain mengorbankan sebagian masyarakat yang tanahnya digunakan untuk proyek tersebut. Dalam hal ini perlu berhati-hati untuk melakukan analisis pemanfaatan biaya, untuk itu perlu dilakukan pertimbangan-pertimbangan yang matang, mana yang relevant dianggap sebagai suatu manfaat dan mana yang tidak. Contoh lain, misalnya proyek perbaikan jalan yang bertujuan untuk memperlancar dan mengurangi kecelakaan lalu lintas. Jelas ini bermanfaat bagi masyarakat, karena dapat mengurangi kemacetan dan kecelakaan.



Hal tersebut berarti antara lain memperlancar arus ekonomi, mengurangi pengeluaran untuk memperbaiki kendaraan, rumah sakit dan obat-obatan.Tetapi pengurangan pengeluaran ini berakibat berkurangnya penerimaan untuk bengkel-bengkel, dokter, rumah sakit dan pengecara-pengacara. Dari sudut pemerintah dan pandangan masyarakat, jelas kecelakaan lalu lintas tersebut tak diingini, sehingga dalam analisis kerugian-kerugian pada bengkel, dokter, rumah sakit dan pengacara tidak perlu dimasukkan dan tidak dianggap suatu disbenefit. Sedangkan kerugian penduduk karena tanahnya digunakan untuk proyek bendungan tersebut merupakan suatu disbenefit yang harus dipertimbangkan dalam analisisnya. Misal B= benefit dan C = cost. Maka perbandingan benefit dan cost dihitung degan rumus.



Contoh: Dalam suatu proyek pengendalian banjir ada 2 alternatif yang diusulkan. Alternatif pertama yaitu memperbaiki saluran (S) untuk memperlancar aliran sungai dan alternatif kedua membangun dam dan reservoir (D & R).Taksiran kerusakan akibat banjir tiap tahun j ika t idak ada pengendalian banjir(TP) adalah Rp 480.000.000. Jika alternatif S dibangun kerugian tersebut dapat dikurangi menj adi Rp 105.000.000 dan jika alternatif D & P dibangun kerugian tersebut berkurang menjadi Rp.55.000.000 (Dalam praktek nilai taksiran tersebut dapat diperoleh dengan menggunakan metode statistika, yaitu sebagai nilai ek s p ekt a s i (expected value), karena kerugian tiap tahun beruhah sesuai dengan besar – kecilnya banjir yang timbul). Biaya perbaikan saluran ditaksir Rp 2.900.000 dan biaya pemeliharaannya tiap tahun ditaksir Rp 35.000.000. Kedua macam biaya tersebut dibebankan pada anggaran pemerintah. Biaya pembangunan dam dan reservoir (D & R) ditaksir Rp 5.300.000.000 dan ditaksir biaya pengoperasian dan pemeliharaannya tiap tahun Rp 40.000.000. Kedua biaya tersebut dibebankan pada anggaran pemerintah. Pembangunan D & R mempunyai akibat samping yang merugikan lingkungan dan masyarakat sekitarnya. (Dalam analisis ekonomi ini disebut disbenefit/benefit negatif/malefit). Yaitu : pembangunan dam merugikan hasil perikanan rakyat yang ditaksir jumlahnya Rp 28.000.000 tiap tahun, sedangkan pembangunan reservoir merugikan hasil pertanian dan peternakan karena berkurangnya lahan dan ditaksir jumlahnya Rp.10.000.000 tiap tahun. Berdasarkan data di atas akan diselidiki alternatif mana yang paling ekonomis dengan i = 6 % dan umur teknis 50 tahun. Penyelesaian : Dalam perhitungan disini digunakan benefit dan cost tiap tahun untuk memudahkan, sebab data yang tersedia dalam tahunan. Pertama dibandingkan terlebih dahulu alternatif perbaikan saluran (S) dengan alternatif tidak ada pengendalian banjir (TP). Keuntungan tiap tahun disini adalah berkurangnya kerugian akibat banjir karena adanya alternatif S dibandingkan dengan



alternatif TP. Sedangkan biaya tiap tahun adalah capital recovery cost dan biaya pemeliharaan alternatif S . B (S – TP) = 480.000.000 – 105.000.000 = 375.000.000 C (S – TP ) = 2900.000.000 (A/P, 6%,50 + 35.000.000 = 219.000.000 B/C = 375.000.000/219.000.000 = 1,71 Karena B/C > 1 berarti pembangunan saluran manfaat yang besar dibandingkan tanpa pengendalian banjir sama sekali. Selanjutnya dihitung perbandingan incremental B/C antara altarnatif D & R dengan alternatif S: B (D & R – S) = (105.000.000 – 55.000.000) – (28.000.000 + 10.000.000) = 12.000.000 C (D & R– S) = 5300.000.000 (A/P, 6%, 50) + 40.000.000 2900.000.000 (A/P, 6%,50) + 35.000.000 = 157.000.000 B/C = 12.000.000 / 157.000.000 = 0.08 Karena B/C – 0,08 alternatif S lebih bermanfaat dibandingkan alternatif D & R. 3. ANALISA PAYBACK PERIOD Periode pengembalian – payback period Periode “Payback” menunjukkan berapa lama (dalam beberapa tahun) suatu investasi akan bisa kembali. Periode “Payback” menunjukkan perbandingan antara “initial investment” dengan aliran kas tahunan, dengan rumus umu sebagai berikut : Payback Period = Nilai Investasi Proceed Apabila periode payback kurang dari suatu periode yang telah ditentukan proyek tersebut diterima, apabila tidak proyek tersebut ditolak. Jangka waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan nilai investasi melalui penerimaan – penerimaan yang dihasilkan oleh proyek investasi tersebut juga untuk mengukur kecepatan kembalinya dana investasi. Kebaikan Payback Method 1. Digunakan untuk mengetahui jangka waktu yang diperlukan untuk pengembalian investasi dengan resiko yang besar dan sulit. 2. Dapat digunakan untuk menilai dua proyek investasi yang mempunyai rate of returndan resiko yang sama, sehingga dapat dipilih investasi yang jangka waktu pengembaliannya cepat.



3. Cukup sederhana untuk memilih usul-usul investasi. Kelemahan Payback Method 1. Tidak memperhatikan nilai waktu dari uang. 2. Tidak memperhitungkan nilai sisa dari investasi. 3. Tidak memperhatikan arus kas setelah periode pengembalian tercapai. Rumus periode pengembalian jika arus kas per tahun jumlahnya berbeda : Payback Period = n + a – b x 1 tahun c–b n = Tahun terakhir dimana jumlah arus kas masih belum bisa menutup investasi awal a = Jumlah investasi mula-mula b = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke – n c = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke n + 1 Rumus periode pengembalian jika arus kas per tahun jumlahnya sama : Payback Period = Investasi awal x 1 tahun Arus kas · Periode pengembalian lebih cepat : layak · Periode pengembalian lebih lama : tidak layak · Jika usulan proyek investasi lebih dari satu maka periode pengembalian yang lebih cepat yang dipilih Contoh kasus arus kas setiap tahun jumlahnya berbeda Suatu usulan proyek investasi senilai Rp. 600 juta dengan umur ekonomis 5 tahun, Syarat periode pengembalian 2 tahun, dengan tingkat bunga 12% per tahun, dan arus kas pertahun adalah : · Tahun 1 RP. 300 juta · Tahun 2 Rp. 250 juta · Tahun 3 Rp. 200 juta · Tahun 4 Rp. 150 juta · Tahun 5 Rp. 100 juta



Arus kas dan arus kas kumulatif Tahun



Arus kas



Arus kas kumulatif



1



300.000.000



300.000.000



2



250.000.000



550.000.000



3



200.000.000



750.000.000



4



150.000.000



900.000.000



5



100.000.000



1.000.000.000



Payback Period = n + a – b x 1 tahun c–b = 2 + Rp 600jt – Rp 550jt x 1 tahun Rp 750jt – Rp 550jt = 2,25 tahun atau 2 tahun 3 bulan 4. BREAK EVENT POINT Dalam beberapa kondisi ekonomi, biaya dari suatu alternatif mungkin merupakan fungsi dari suatu variabel. Jika dua atau lebih alternatif merupakan fungsi dari suatu variabel yang sama, kemudian ingin ditentukan nilai dari variabel tersebut sedemikian hingga biaya kedua alternatif tersebut sama. Nilai dari variabel yang diperoleh disebut sebagai titik (breakevent point). Jika biaya dari dua alternatif dipengaruhi oleh variabel yang sama maka dapat dicari nilai dari variabel tersebut sehingga kedua alternatif mempunyai biaya yang sama. Biaya dari tiap-tiap alternatif dapat dinyatakan sebagai fungsi variabel independen yang sama, misal : TC1 = f1(x) dan TC2 = f2(x) Dimana : TC1 = total biaya untuk alternatif I TC2 = total biaya untuk alternatif II x = variabei independen yang mempengaruhi alternatif I dan II. Untuk mendapatkan nilai x yang membuat kedua biaya alternatif tersebut sama adalah dengan menyamakan TC1 = TC2. Karena itu f1 (x) = f2(x), dan jika diselesaikan diperoleh



nilal x yang dicari dan merupakan suatu titik impas dapat dicari dengan menggunakan prosedur-prosedur yang telah dikembangkan dalam matematika.



Contoh : Andaikan bahwa diperlukan motor bertenaga 20 TK untuk memompa air dari suatu sumber air. Banyak jam beroperasi (jam motor bekerja) tiap tahun tergantung pada t ingi curah hujan (jadi merupakan suatu variabel). Motor tersebut diperlukan untuk jangka waktu 4 tahun. Untuk penyediaan motor tersebut telah diusulkan 2 alternatif. Alternatif A memerlukan biaya awal untuk pembelian motor listrik yang bekerja secara otomatis dengan harga Rp 1.400.000 dan nilai akhirnya pada akhir tahun keempat ditaksir Rp 200.000. Biaya pengoperasian tiap jam Rp 840, dan biaya pemeliharaan tiap tahun ditksir Rp 120.000. Alternatif B memerlukan biaya awal untuk pembelian motor gaselin Rp 550.000 dan nilai akhir nol pada akhir periode tahun keempat. Biaya bahan bakar untuk tiap jam operasi ditaksir Rp 420 ; biaya pemeliharaan ditaksir Rp 150 tiap jam dan biaya operator tiap jam Rp 800. Akan ditentukan berapa jam tiap tahun kedua motor tersebut beroperasi agar biaya kedua altenatif tersebut sama. Gunakan i (MARR) 10 %. Penyelesaian : Misal TCA



= total EUAC (A)



CRA = Capital recovery cost alternatif A = (1.400.000 – 200.000) (A/P,10%,4) + 200.000 (0,10) = 399.000 MA



= biaya pemeliharaan tiap tahun untuk alternatif A



= Rp. 120.000 CA



= biaya pengoperasian tiap jam = Rp 840



t



= jumlah jam operasi tiap tahun



Maka TCA



= CRA + MA + CA t



TCB = total FUAC (B) CRB = Capital recovery cost alternatif B = Rp. 550.000 (A/P, 10%, 4) = Rp. 174.000 HB



= biaya t iap jam dar i penggunaan gaselin + operator + pemeliharaan



= Rp 420 + Rp 800 + Rp 150 = Rp 1370 t = Maka TCB = CRB + Ht.



jumlah



jam



operasi



tiap



tahun.



Untuk mendapatkan titik impas adalah dengan menyelesaikan t dari persamaan. TCA = TCB atau CRA + MA + CAt = CRB + HBt diperoleh :



Jadi kedua motor tersebut sama ekonomisnya jika kedua motor tersebut beroperasi selama 651 jam dalam setahun. Jika digunakan kurang dari 651 jam maka motor gasolin lebih ekonomis dan jika digunakan lebih da r i 651 jam motor listrik lebih ekonomis. Gambar ini menunjukkan total biaya tiap tahun sebagai fungsi dari banyaknya jam bekerja tiap tahun.



Perbedaan biaya tahunn antara kedua alternatif tersebut untuk sembarang jam operasi tertentu dapat dihitung sebagai berikut : Misalnya kedua motor dioperasikan 100 jam tiap tahun maka : TC = TCA – TCB = CRA + MA + CAt – CRB – HBt = 399.000 + 120.000 + 100 (0,84) – 174 – 100 (1,37) = Rp. 292.000



5. ANALISIS SENSIVITAS Analisis sensitivitas merupakan analisis yang berkaitan dengan perubahan diskrit parameter untuk melihat berapa besar perubahan dapat ditolerir sebelum solusi optimum mulai kehilangan optimalitasnya. Jika suatu perubahan kecil dalam parameter menyebabkan perubahan drastis dalam solusi, dikatakan bahwa solusi sangat sensitive terhadap nilai parameter tersebut. Sebaliknya, jika perubahan parameter tidak mempunyai pengaruh besar terhadap solusi dikatakan solusi relative insensitive terhadap nilai parameter itu. Dalam membicarakan analisis sensitivitas, perubahan-perubahan parameter dikelompokan menjadi: 1. Perubahan koefisien fungsi tujuan 2. Perubahan konstan sisi kanan 3. Perubahan batasan atau kendala 4. Penambahan variable baru 5. Penambahan batasan atau kendala baru Analisis sensitivitas merupakan analisis yang dilakukan untuk mengetahui akibat dari perubahan parameter-parameter produksi terhadap perubahan kinerja sistem produksi dalam menghasilkan keuntungan. Dengan melakukan analisis sensitivitas maka akibat yang mungkin terjadi dari perubahan-perubahan tersebut dapat diketahui dan diantisipasi sebelumnya. Contoh: Perubahan biaya produksi dapat mempengaruhi tingkat kelayakan Alasan dilakukannya analisis sensitivitas adalah untuk mengantisipasi adanya perubahanperubahan berikut : 1. Adanya cost overrun, yaitu kenaikan biaya-biaya, seperti biaya konstruksi, biaya bahan-baku, produksi, dsb. 2. Penurunan produktivitas 3. Mundurnya jadwal pelaksanaan proyek Setelah melakukan analisis dapat diketahui seberapa jauh dampak perubahan tersebut terhadap kelayakan proyek: pada tingkat mana proyek masih layak dilaksanakan. Analisis sensitivitas dilakukan dengan menghitung IRR, NPV, B/C ratio, dan payback period pada beberapa skenario perubahan yang mungkin terjadi. Mudah dilakukan dalam software spreadsheet.