DASAR DASAR INSTALASI PENERANGAN LISTIK Kel I [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

“ DASAR DASAR INSTALASI PENERANGAN LISTIK“



Disusun Oleh Kel 4 Nama



: Jonipar Manatap Munthe ( 5183331006 ) : Chintia Agatha Siahaan (5193131002) : Angga Karisto Bangun ( 5183131012 ) : Kevin Boijogy Batubara (5182131008) : Gally Chandra Pratama 5183131011



Matkul



: Perencanaan Instalasi Listrik



PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN (UNIMED) 2021



KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis masih diberikan kesempatan untuk dapat menyelesaikan laporan ini guna memenuhi penyelesaian tugas pada mata kuliah PERENCANAAN INSTALASI LISTRIK. Dalam penulisan makalah ini, penulis tentu saja tidak dapat menyelesaikannya sendiri tanpa bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen yang membimbing kami dalam menyelesaikan MAKALAH ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna karena masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis dengan segala kerendahan hati meminta maaf dan mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna perbaikan dan penyempurnaan ke depannya. Akhir kata penulis mengucapkan selamat membaca dan semoga materi yang ada dalam makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya bagi para pembaca.



Medan, 22 Agustus 2021



Kelomok 1



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR.............................................................................................I DAFTARISI...........................................................................................................II BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1 Latar Belakang.......................................................................................................1 Rumusan Masalah.................................................................................................2 Tujuan....................................................................................................................2 BAB II PEMBAHASAN 1. Cara mengetahui dasar dasar perencanaan instalasi listrik bangunan........4 2. Apa saja yang perlu diperhatikan dalam menginstalasi listrik bangunan......7 3. Apa aja komponen yang digunakan..............................................................6 4. Bagaimana standart instalasi listrik yang benar............................................8 BAB III PENUTUP Kesimpulan ..........................................................................................................14 Saran.....................................................................................................................14 DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................15



BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Instalasi listrik untuk penerangan adalah instalasi listrik yang memberi energi listrik untuk keperluan penerangan (lampu). Sebelum melakukan pemasangan instalasi listrik penerangan, perlu dilakukan perencanaan terlebih dahulu.  Sistem penyaluran dan cara pemasangan instalasi listrik di Indonesian harus mengikuti aturan yang ditetapkan oleh PUIL (Peraturan umum Instalasi Listrik) yang diterbitkan tahun 1977, kemudian direvisi tahun 1987 dan terakhir tahun 2000.  Sistem instalasi listrik yang dimulai dari sumber listrik (tegangan, frekwensi), peralatan listrik, cara pemasangan, pemeliharaan dan keamanan, sudah diatur dalam PUIL. Instalasi listrik adalah suatu perlengkapan yang digunakan untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber listrik ke peralatan- peralatan yang membutuhkan tenaga listrik. Jadi, instalasi listrik itu snediri memang penting dilakukan, terupata untuk konstruksi bangunan yang sudah direncanakan sebelumnya. Sumber listrik yang yang bisa diberikan untuk pemasangan listrik pada suatu bangunan konstruksi itu sendiri dapat berasal dari genset, dari PLN (Perusahaan Listrik Negara) atau apapun  yang bisa menghasilkan tenaga listrik lainnya. Misalnya seperti misalnya batere, solar cell dan sebagainya.



B. RUMUSAN MASALAH 5. Cara mengetahui dasar dasar perencanaan instalasi listrik bangunan. 6. Apa saja yang perlu diperhatikan dalam menginstalasi listrik bangunan. 7. Apa aja komponen yang digunakan 8. Bagaimana standart instalasi listrik yang benar C. TUJUAN 1. Agar mahasiswa memahami dasar dasar perencanaan instalasi listrik 2. Agar mahasiswa memahami apa saja standart istalasi listrik 3. Mengetahui komponen yan digunaka dalam menginstalsi listrik 4. Untuk memenuhi tugas mata kuliah.



BAB II PEMBAHASAN A. DASAR PERENCANAAN INSTALASI LISTRIK BANGUNAN Dalam merancang atau menggambar instalasi listrik pada bangunan itu sendiri dibutuhkan penerangan dan tenaga. Selain itu, hal ini juga perlu diperhatikan melalui analisa data perhitungan teknis mengenai susut tegangan, beban terpasang dan kebutuhan beban maksimum, arus hubung singkat dan daya hubung singkat pada proses pemasangannya. Di sisi lainnya, masih perlu juga untuk melengkapi daftar kebutuhan bahan instalasi beserta uraian teknis sebagai pelengkap yang meliputi penjelasan tentang cara pemasangan peralatan atau bahan. Cara  pengujiannya pun perlu dibarengi dengan rencana waktu pelaksanaan, rencana anggaran biaya, bserta lama waktu pengerjaan yang dibutuhkan. Dalam pembangunan berbagai jenis gedung gedung baik untuk rumah tinggal, kantor, sekolahan yang dilengkapi sarana pendukung listrik perlu dilakukan. Hal ini dilakukan supaya bangunan  agar dapat berfungsi dan dihuni dengan baik. Selain itu dapat memberikan kenyamanan dan dapat memenuhi keselamatan. Instalansi listrik bangunan ini dalam perancangannya memerlukan perencanaan lewat gambar instalasi listrik yang cermat dengan mengacu pada aturan-aturan yang ditetapkan dalam dunia teknik listrik. Berikut ini adalah beberapa petunjuk yang dapat dipakai sebagai pedoman untuk perancangan instalansi listrik untuk bangunan atau gedung: 1. Gambarlah denah bangunan yang akan dipasangkan listrik. 2. Perkirakan penggunaan tiap-tiap ruangan dalam gambar yang akan dipasangi listrik. Misalnya pada ruangan duduk, dapur, kamar, ruang tamu, dan seterusnya.



3. Tentukanlah letak perlengkapan hubung pembagian listrik. Perlengkapan hubung bagi (PHB) harus dipasang di tempat yang mudah dicapai dari jalan masuk gedung atau bangunan. 4. Gambarlah penempatan titik-titik lampu dan sakelar-sakelarnya serta hubungan antara sakelar dengan lampu yang dilayaninya. Sakelar untuk penerangan umum biasanya selalu ditempatkan di dekat pintu sehingga kalau pintunya dibuka sakelarnya dapat langsung dan mudah untuk dijangkau. 5. Gambarlah penempatan kotak-kotak kontak dindingnya. Secara umum, kotak kontak dinding sebaiknya dipasang tidak jauh dari sudut-sudut ruangan. Kotak kontak dinding yang dipasang di tengah-tengah dinding, besar kemungkinannya akan tertutup atau terhalang oleh suatu perabot sehingga kurang berfungsi.



Gambar 1. Denah Rumah Yang Akan Di Instalasi Listrik



Untuk instalasi listrik gambar denah bangunan yang digunakan biasanya lebih sederhana, tetapi harus jelas, mudah dibaca, dan juga mudah untuk dimengerti. Biasanya, Anda membutuhkan gambar situasi dan gambar diagram garis tunggal. 1) Gambar situasi Gambar ini diperlukan untuk mengetahui letak bangunan yang akan dipasang instalasi listrik beserta rencana penyambungan jaringan PLN. Gambar ini juga meliputi rencana penempatan semua peralatan listrik,



rencana penyambungan peralatan listrik, dan data teknis dari setiap peralatan listrik.



2) Gambar diagram garis tunggal Diagram garis tunggal biasanya juga disebut dengan diagram perencanaan instalasi listrik. Diagram ini diterapkan pada instalasi rumah sederhana atau gedung sederhana. Gambar diagram garis tunggal meliputi diagram perlengkapan dengan keterangan ukuran atau daya setiap komponen, keterangan beban yang terpasang, ukuran jenis hantaran yang digunakan, dan sistemnya.



3) Gambar detail Gambar detail instalasi rumah meliputi perkiraan ukuran fisik dan panel, cara pemasangan listrik, cara pemasangan kabel, dan dan cara kerja instalasi kontrol. B. HAL PENTING DALAM INSTALASI LISTRIK Instalasi listrik rumah tinggal merupakan rangkaian yang digunakan untuk menyalurkan daya listrik ke lampu atau alat-alat elektronik lainnya. Sebelum Anda memasang instalasi listrik di rumah, inilah beberapa hal yang harus diperhatikan dan tahapan yang perlu dilakukan.



1) Mengetahui Ukuran Rumah dan Daya Listrik 



Ukuran rumah. Ketahui ukuran rumah Anda untuk mengetahui panjang kabel yang dibutuhkan untuk jalur utama instalasi listrik.







Ukuran ruangan. Ketahui ukuran ruangan untuk menentukan kabel yang dibutuhkan, lampu, dan sakelar yang akan dipasang di dalam ruangan.







Anda perlu mengetahui daya listrik untuk menentukan ukuran miniature circuit breaker (MCB) yang akan digunakan di dalam rumah.



2) Mempersiapkan Kebutuhan Material Pendukung Untuk instalasi listrik, Anda membutuhkan beberapa material penunjang, contohnya



boks



MCB



(miniature



circuit



breaker), Earth-leakage



circuit



breaker (ELCB), sakelar tunggal, sakelar ganda, stop kontak, lampu, kabel, isolasi, pipa PVC, kotak sambungan, dan sebagainya. Pastikan bahan-bahan tersebut memiliki kualitas baik dan aman. 3) Mempersiapkan Kebutuhan Alat-alat Lainnya Pekerjaan listrik tidak dapat dilakukan tanpa alat yang tepat. Jadi setelah berbagai kebutuhan material listrik terpenuhi, siapkan kebutuhan alat-alat kerja yang tepat, contohnya alat-alat untuk membobok dinding saat pemasangan sakelar, stop kontak, pipa, dan palu. Anda juga memerlukan beberapa alat lainnya seperti tang kombinasi, test pen, tang untuk memotong, obeng plus dan minus, pisau, alat pengukur, dan pengupas kabel.



4) Memasang Bahan-bahan untuk Instalasi Listrik Adapun bahan-bahan yang perlu disiapkan saat akan memasang instalasi listrik. Berikut ini adalah bahan-bahan yang harus disiapkan. 



Membuat lubang sakelar atau stop kontak



Jika semua alat kerja telah dipersiapkan, Anda dapat menentukan titik-titik tempat pemasangan sakelar dan stop kontak di dinding ruangan. Biasanya, jarak pemasangan sakelar dan stop kontak adalah 125 cm dari lantai. Setelah menentukan titik sakelar dan stop kontak, mulailah membuat lubang di dinding yang berfungsi untuk tempat pemasangan stop kontak atau sakelar dan sesuaikan jumlah lubang yang dibuat dengan kebutuhan.







Membuat jalur kabel dan pipa



Untuk membuat jalur kabel dan pipa, biasanya dilakukan dengan cara membobok tembok menuju ke atas plafon. Setelah itu, Anda dapat memasang pipa PVC agar jalur kabel tetap aman di dalam tembok. 



Memasang boks MCB dan ELCB



Boks MCB biasanya dipasang di tembok dekat dengan pintu utama rumah, dan dekat dengan KWh meter. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah pemasangan kabel dari sumbernya dan agar seluruh instalasi listrik rumah dapat terlindungi. Anda pun dapat memasang ELCB untuk melindungi Anda dan keluarga dari sengatan listrik. 5) Melakukan Pemasangan pada Jalur Utama Setelah memasang boks MCB dan ELCB, Anda dapat memasang kabelkabel pada jalur instalasi listrik. Biasanya ada 3 jenis kabel yang digunakan yaitu kabel phase (berwarna merah), kabel netral (berwarna biru), dan kabel arde berwarna kuning dengan garis hijau. Sebaiknya ketiga kabel ini dipasang di dalam pipa PVC. 6) Melakukan Pemasangan Kabel Instalasi Menuju Sakelar dan Stop Kontak Setelah kabel jalur utama terpasang, lakukanlah pemasangan kabel-kabel yang dibutuhkan untuk sakelar, lampu, dan stop kontak. Biasanya, pemasangan kabel dari sumber menuju alat-alat listrik memerlukan sambungan. Setiap sambungan kabel dapat dipasang di dalam kotak. Mengatur kabel dalam kotak akan menjaga kabel tetap rapi dan mempermudah Anda untuk mengidentifikasi kabel. 7) Menyambung Kabel pada MCB, Sakelar, dan Stop Kontak Setelah kabel selesai dipasang, jangan lupa menyambung kabel-kabel tersebut pada setiap baut terminal di MCB, ELCB, sakelar dan stop kontak. Setelah kabel terpasang dengan benar dan alat listrik sudah berada di tempatnya, selanjutnya



adalah menutup jalur-jalur kabel yang telah dilapisi PVC di dinding. Langkah terakhir adalah menyambung kabel dari sumber listrik yang berasal dari MCB utama pada KWh meter 8) Menggunakan Alat-alat Listrik yang Berlabel SNI Sebaiknya semua komponen yang digunakan untuk pemasangan instalasi listrik rumah harus memenuhi standar yang telah ditetapkan dan sudah lolos uji kelayakan. Di Indonesia, semua komponen dan peralatan listrik yang digunakan harus memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) yang ditetapkan oleh Badan Standarisasi Nasional (BSN). 9) Membagi Instalasi Listrik Menjadi Beberapa Kelompok Untuk rumah sederhana, instalasi listrik dapat terbagi menjadi delapan kelompok. Setiap jalur dapat dibedakan berdasarkan kegunaan, misalnya satu jalur untuk AC, dua jalur untuk water heater dan pompa air, satu jalur untuk lampu, dan satu jalur untuk stop kontak. Selain itu, satu jalur listrik dapat digunakan maksimal untuk 12 titik lampu dan 8 titik stop kontak. 10 Grounding Saat Pemasangan Instalasi Listrik Rumah Jika Anda ingin instalasi listrik di rumah lebih aman, Anda bisa menggunakan mekanisme pembumian (grounding) arus ke dalam tanah. Jika tiba-tiba daya membesar karena misalnya ada sambaran petir, grounding atau ELCB membantu menjaga perangkat listrik di rumah tetap aman. Berikut ini beberapa komponen dan material penting yang dibutuhkan. 



MCB,







Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB),







Boks MCB dan ELCB,







Sakelar,







Stop kontak,







Kabel listrik,







Isolasi,







Pipa,







Embodus (kotak sambungan), dan







Tedus.



Jasa Instalasi



Perkiraan Biaya (Termasuk Komponennya)



Instalasi MCB



Rp235 ribu/titik



Kabel Utama



Rp70-90 ribu/meter



Lampu Indoor



Rp100 ribu/titik



Stop Kontak



Rp100-200 ribu/titik



Lampu Outdoor



Rp120-200 ribu/titik







Harga di atas bisa berbeda-beda antara penyedia jasa yang satu dengan yang lain.



BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Berikut ini adalah beberapa petunjuk yang dapat dipakai sebagai pedoman untuk perancangan instalansi listrik untuk bangunan atau gedung: 6. Gambarlah denah bangunan yang akan dipasangkan listrik. 7. Perkirakan penggunaan tiap-tiap ruangan dalam gambar yang akan dipasangi listrik. Misalnya pada ruangan duduk, dapur, kamar, ruang tamu, dan seterusnya. 8. Tentukanlah letak perlengkapan hubung pembagian listrik. Perlengkapan hubung bagi (PHB) harus dipasang di tempat yang mudah dicapai dari jalan masuk gedung atau bangunan. 9. Gambarlah penempatan titik-titik lampu dan sakelar-sakelarnya serta hubungan antara sakelar dengan lampu yang dilayaninya. Sakelar untuk penerangan umum biasanya selalu ditempatkan di dekat pintu sehingga kalau pintunya dibuka sakelarnya dapat langsung dan mudah untuk dijangkau. 10. Gambarlah penempatan kotak-kotak kontak dindingnya. Secara umum, kotak kontak dinding sebaiknya dipasang tidak jauh dari sudut-sudut ruangan. Kotak kontak dinding yang dipasang di tengah-tengah dinding, besar kemungkinannya akan tertutup atau terhalang oleh suatu perabot sehingga kurang berfungsi. B. SARAN Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna karena masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis dengan segala kerendahan hati meminta maaf dan mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna perbaikan dan penyempurnaan ke depannya. Akhir kata penulis mengucapkan selamat membaca dan semoga materi yang ada dalam makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya bagi para pembaca.