Dasar Logika Penjumlahan Biner [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DIGITAL DAN MIKROKONTROLER SEMESTER GANJIL 2018/2019



DASAR LOGIKA PENJUMLAHAN BINER



OLEH : M. NUR AL AZHARI 321 17 033 KELOMPOK 3



PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG MAKASSAR 2018



DASAR LOGIKA PENJUMLAHAN BINER



I. TUJUAN Setelah percobaan, praktikan diharapkan dapat : 1. Mengoperasikan langkah-langkah penjumlahan dari penjumlahan biner 2. Membuat rangkaian penjumlahan biner untuk serangkaian bilangan biner 3. Menerangkan cara kerja penjumlahan biner



II. TEORI DASAR Penjumlah atau Adder adalah komponen elektronika digital yang dipakai untuk menjumlahkan



dua



buah



angka



dalam



sistem



bilangan



biner.



Dalam komputer dan mikroprosesor, Adder biasanya berada di bagian ALU (Arithmetic Logic Unit). Sistem bilangan yang dipakai dalam proses penjumlahan, selain bilangan biner, juga 2's complement untuk bilangan negatif, bilangan BCD (binary-coded decimal), dan excess-3. Jika sistem bilangan yang dipakai adalah 2's complement, maka proses operasi penjumlahan dan operasi pengurangan akan sangat mudah dilakukan. Ada 3 jenis adder: 1. Rangkaian Adder dengan menjumlahkan dua bit disebut Half Adder. 2. Rangkaian Adder dengan menjumlahkan tiga bit disebut Full Adder. 3. Rangkain Adder dengan menjumlahkan banyak bit disebut Paralel Adder A. Half Adder (HA) Merupakan rangkaian penjumlah yang paling sederhana yang dapat dibentuk dengan menggabungkan dua gerbang logika dasar (basic gate) Exor dan And seperti pada gambar berikut.  Diagram logika seperti gambar berikut.



Gambar 2.1 Diagram Logika Half Adder



 Rangkaian half adder biasa diberi simbol seperti berikut



Gambar 2.2 Diagram Logika & Simbol Half Adder Cara kerja dari rangkaian ini dapat terlihat pada tabel kebenaran di bawah ini.



Tabel 2.1 Tabel Kebenaran Half Adder Dari tabel kebenaran di atas dapat dilihat bahwa cara kerja dari rangkaian half adder menyerupai rumus dasar pemjumlahan bilangan biner. Rumus dasar penjumlahan biner 0 + 0 = 0 carry 0 0 + 1 = 1 carry 0 1 + 0 = 1 carry 0 1 + 1 = 0 carry 1



Karena menyerupai prinsip dasar penjumlahan biner inilah rangkaian di atas dikatakan sebagai rangkaian penjumlah. Pada rangkaian half adder penjumlahan yang dilakukan hanya melibatkan carry out (sisa hasil penjumlahan). Padahal pada kenyataanya sering dijumpai bahwa dalam penjumlahan selalu atau sering melibatkan carry in (sisa hasil penjumlahan yang harus ditambahkan pada bilangan berikutnya). Karena itu dibutuhkan rangkaian



adder yang dapat melibatkan carry in sehingga proses



penjumlahan dapat dilakukan dengan sempurna.



B. Full Adder (FA) Merupakan rangkaian penjumlahan penuh yang artinya pada rangkaian ini sudah dilibatkan carry in yang merupakan hal penting dalam sebuah penjumlahan. rangkaian ini dapat kita buat dengan menggabungkan dua buah rangkaian half adder  Diagram logika seperti gambar berikut



Gambar 2.3 Diagram Logika Full Adder  Simbol dari full adder dapat dilihat pada gambar berikut.



Gambar 2.4 Diagram Logika & Simbol Full Adder Cara kerja dari rangkaian full adder dapat dijelaskan melalui tabel kebenaran berikut.



Tabel 2.2 Tabel kebenaran Full Adder



Dari tabel di atas terlihat bahwa penjumlahan sudah melibatkan nilai carry in (sebetulnya berasal dari carry out).



Jadi kalau kita menjumlahkan dalam bilangan biner seperti 1 + 1 = 10 (angka biner untuk nilai 2).,maka yang dituliskan adalah 0 nya sedangkan 1 adalah carry out. Begitu juga jika kita menjumlahkan angka 1 + 1+ 1 = 11 (angka biner untuk nilai 3), maka yang kita tuliskan adalah 1 LSB nya sedangkan 1 MSB nya akan menjadi carry out. 0



+



0



= 0



0



+



1



= 1



1



+



0



= 1



1



+



1



= 10



1



+



1



+



1



1



+



1



+



1



(angka 2)



= 11 (angka +



1



= 100 (angka 4) dst.



Apabila dalam penjumlahan biner terdapat bawaan (carry), maka akan dijumlah dengan tingkatan di atasnya, lihat contoh berikut:



Rangkaian dari n buah Full-Adder bisa dipakai untuk menjumlahkan n bit bilangan biner. Maka dalam hal ini, kita akan memperoleh rangkaian yang disebut Ripple-Carry-Adder.



C. Paralel Binary Adder (PBA) Rangkaian Parallel Adder adalah rangkaian penjumlah dari dua bilangan yang telah dikonversikan ke dalam bentuk biner. Anggap ada dua buah register A dan B, masing-masing register terdiri dari 4 bit biner : A3A2A1A0 dan B3B2B1B0. Rangkaian Parallel Adder terdiri dari Sebuah Half Adder (HA) pada Least Significant Bit (LSB) dari masing-masing input dan beberapa Full Adder pada bit-bit berikutnya. Prinsip kerja dari Parallel Adder adalah sebagai berikut : penjumlahan dilakukan mulai dari LSB-nya. Jika hasil penjumlahan adalah bilangan desimal “2” atau lebih, maka bit kelebihannya disimpan pada Cout, sedangkan bit di bawahnya akan dikeluarkan pada Σ. Begitu seterusnya menuju ke Most Significant Bit (MSB)nya.



Gambar 2.5 Simbol Paralel Binery Adder



Dengan cara menyusun rangkaian full adder seperti gambar di atas maka kita sudah dapat melakukan penjumlahan secara sempurna.



III. ALAT DAN BAHAN 1. Modul gerbang logika 2. Resistor 1 kΩ, 3 buah Resistor 470 Ω, 1 buah Resistor 220 Ω, 2 buah 3. Power supply DC : 5 V



IV. LANGKAH KERJA 1. Membuat rangkaian seperti gambar 4.1 di bawah ini



A B



S



Co Gambar 4.1 Percobaan I 2. Melakukan percobaan dengan memberi masukan pada A dan B 3. Memasukkan data yang diperoleh pada 5.1 4. Membuat rangkaian seperti gambar 4.2 di bawah ini



C1 S



X Y



Co



Gambar 4.2 Percobaan II



5. Melakukan percobaan dengan memberi masukan pada X, Y dan Ci serta mencatat kondisi keluaran (LED) 6. Memasukkan data pada tabel 5.2 7. Membuat rangkaian dengan persamaan Boolean sebagai berikut : (A+B+C) . (A+B) = Y Melakukan percobaan III di atas dengan memberi masukan pada A, B dan C serta mencatat keluarannya pada tabel 5.3



V. DATA PERCOBAAN



Masukan



Keluaran



A



B



Cout



Y (Sum)



0



0



0



0



0



1



0



1



1



0



0



1



1



1



1



0



Tabel 5.1 Percobaan I



Masukan



Keluaran



A



B



Cin



D (Sum)



Cout



0



0



0



0



0



0



0



1



1



0



0



1



0



1



0



0



1



1



0



1



1



0



0



1



0



1



0



1



0



1



1



1



0



0



1



1



1



1



1



1



Tabel 5.2 Percobaan II



VI. ANALISIS DATA A. Percobaan I Vcc



Vcc



GND



A



GND



B S



Co



Gambar 6.1 Rangkaian dalam Percobaan I Pada percobaan pertama menggunakan sistem penjumlahan half adder. Dimana bilangan biner terdiri dari satu bit dengan dua buah masukan dengan keluaran utama disebut sum dan keluaran lainnya yang disebut carry out. Percobaan kali ini mengguanakn dua buah IC yaitu IC7408 (And Logic) dan sebuah IC7486 (Ex- OR Logic). Pada percobaan ini dirangkai sebagaimana yang ada pada jobsheets (lihat gambar 4.1), yaitu input kaki 1 dan kaki 2 IC7486 diberi masing-masing input dan begitu pula di IC7408, dimana kedua inputnya berasal dari kopelan dari masukan kaki IC7486. Masing-masing keluaran disebut sum untuk keluaran dari gerbang Ex-OR dan carry out untuk keluaran gerbang and. Keluaran tersebut dihungungkan ke bagian positif LED untuk menentukan hasil keluarannya apakah berlogika high atau low. 1. Kondisi Pertama A B



0 0



0



S



0



Co



Gambar 6.2 Rangkaian Gerbang Percobaan 1 Kondisi 1 A=0



B=0 Sifat-sifat gerbang : -



Gerbang Ex-OR (IC7486), jika kedua masukan bernilai 0 maka keluaran akan bernilai 0  sum



-



Gerbang And (IC7408), jika kedua masukan bernilai 0 maka keluaran akan bernilai 0  carry out Pada kondisi awal ini, masing-masing input dimisalkan A dan B benilai 0



(A=0 ; B=0). Maka keluaran dari yang disebut sum akan berlogika 0, ketika kedua input dilewatkan di gerbang Ex-Or. Adapun keluaran lain (Carry out) akan berlogika 0 pula sebab melewati gerbang and dimana kedua input bernilai 0. Data ini sesuai dengan konsep penjumlahan biner, dimana ketika nol dijumlahkan dengan nol maka hasilnya pun akan bernilai nol (0 + 0 = 0), dengan carry out bernilai nol pula.



0



0 A



B 0 0 00



0 Co



S



0 Gambar 6.3 Diagram sirkuit carry adder 1-bit kondisi 1 2. Kondisi Kedua dan Ketiga A B



0 1



1



0



(a)



A B



S



1 0



1



S



0



Co



(b) Gambar 6.4 (a)(b) Rangkaian gerbang perc.1 kondisi 2 dan 3 Kondisi 2



Kondisi 3



A=0



A=1



B=1



B=0



Tabel 6.1 Kondisi 2 dan 3 Percobaan I



Co



Sifat-sifat gerbang : -



Gerbang Ex-OR (IC7486), jika masukan bernilai 0 dan 1 atau sebaliknya (1 dan 0) maka keluaran akan bernilai 1  sum



-



Gerbang And (IC7408), jika masukan bernilai 0 dan 1 atau sebaliknya (1 dan 0) maka keluaran akan bernilai 0 carry out Pada kondisi kedua, masing-masing input dimisalkan A = 0 dan B = 1



Maka keluaran dari IC7486 yang disebut sum akan berlogika 1, sebab sifat gerbang Ex-OR yang berlogika high jika salah satu berlogika 1. Adapun keluaran lain (Carry out) akan berlogika 0 ketika input A=0 dan B=1 dilewatkan di gerbang and. Data ini sesuai dengan konsep penjumlahan biner, dimana ketika nol dijumlahkan dengan satu maka hasilnya pun akan bernilai satu (0 + 1 = 1), dengan carry out bernilai nol. Adapun kondisi ketiga dimana input A = 1 dan input B = 0 maka akan sama dengan kondisi kedua. Dimana masing-masing keluarannya bernilai 1 untuk sum bernilai 0 untuk carry out.



0



1



1 A



A



B 0 1 01



0 Co



0 B 1 0 01



0 Co



S



S



1



(a)



1



(b)



Gambar 6.5 (a)(b) Diagram sirkuit carry adder 1-bit kondisi 2 dan 3 3. Kondisi Keempat A B



1 1



0



S



1



Co



Gambar 6.6 Rangkaian Gerbang Percobaan 1 kondisi 4 A=1



dan



B=1 Sifat-sifat gerbang : -



Gerbang Ex-OR (IC7486), jika kedua masukan bernilai 1 maka keluaran akan bernilai 0  sum



-



Gerbang And (IC7408), jika kedua masukan bernilai 1 maka keluaran akan bernilai 1  carry out Pada kondisi keempat, masing-masing input dimisalkan A dan B benilai



1 (A=1 ; B=1). Keluaran dari kedua input yang dilewatkan di gerbang ExOR akan belogika low (nol) yang disebut sum. Adapun keluaran lain (Carry out) akan berlogika 1 sebab kedua input yang bernilai 1 dilewatkan di gerbang and. Data ini sesuai dengan konsep penjumlahan biner, dimana ketika satu dijumlahkan dengan satu maka hasilnya pun akan bernilai nol (1 + 1 = 0), dengan simpanan (carry) bernilai satu.



1



1 A



1 Co



B 1 1 10 S



0 Gambar 6.7 Diagram sirkuit carry adder 1-bit kondisi 4



B. Percobaan II Vcc



C1



GND



S



X Y



Co



Gambar 6.8 Rangkaian dalam Percobaan II Pada percobaan kedua menggunakan sistem penjumlahan full adder. Dimana bilangan biner terdiri dari 3 bit dengan tiga buah masukan dengan keluaran utama disebut sum dan keluaran lainnya yang disebut carry out. Percobaan kali ini menggunakan tiga buah IC yaitu 2 buah IC7486 (Ex-Or Gate), 2 buah IC7408 (And Gate), dan sebuah IC7432 (Or Gate). Pada percobaan ini dirangkai sebagaimana yang ada pada jobsheets (lihat gambar 4.2), yaitu input kaki 1 dan kaki 2 IC7486 diberi masing-masing input dan begitu pula di IC7408, dimana kedua inputnya berasal dari kopelan dari masukan kaki IC7486. Keluaran pin 3 IC7408 masuk ke IC7432. Keluaran pin 3 IC7486 masuk ke pin 5 IC7408 dan pin 4 IC7486. Selanjutnya input yang ketiga yaitu input Cin dihubungkan ke pin 5 IC7486 dan pin 4 IC7408. Keluaran pin 6 IC 7486 disebut sum dan keluaran IC7432 disebut carry out. Masing masing keluaran tersebut dihubungkan ke bagian positif LED untuk menentukan hasil keluarannya apakah berlogika high atau low.



1. Kondisi Pertama



C1 X Y



0



0 0



0



0 0



S



0 Co



0



Gambar 6.9 Rangkaian Gerbang Percobaan 2 Kondisi 1 X=0 Y=0 Cin = 0 Sifat-sifat gerbang : -



Gerbang Ex-Or (IC7486), jika kedua masukan bernilai 0 maka keluaran akan bernilai 0  sum



-



Gerbang And (IC7408), jika kedua masukan bernilai 0 maka keluaran akan bernilai 0



-



Gerbang Or (IC7432), jika kedua masukan bernilai 0 maka keluaran akan bernilai 0  carry out



Pada kondisi awal ini, masing-masing input A, B dan Cin diberi masukan 0. Maka keluaran dari yang disebut sum akan berlogika 0, ketika kedua input dilewatkan di gerbang Ex-Or. Adapun keluaran lain (Carry out) akan berlogika 0 pula sebab melewati gerbang or dimana kedua input bernilai 0. Data ini sesuai dengan konsep penjumlahan biner, dimana ketika nol dijumlahkan sebanyak tiga kali maka hasilnya pun akan bernilai nol (0 + 0 + 0 = 0), dengan carry out bernilai nol pula.



0



0



0 X



0



Co



Cin



Y



0 0 0 00 S



0



Gambar 6.10 Diagram Sirkuit Full Adder Kondisi 1 2. Kondisi Kedua



C1 X Y



1



0 0



1



0 0



S



0 Co



0



Gambar 6.11 Rangkaian Gerbang Percobaan 2 Kondisi 2 X=0 Y=0 Cin = 1 Sifat-sifat gerbang : -



Gerbang Ex-Or (IC7486), jika kedua masukan bernilai 0 maka keluaran akan bernilai 0, jika salah satu masukan bernilai 1 maka keluaran akan bernilai 1  sum



-



Gerbang And (IC7408), jika salah satu masukan bernilai 0 maka keluaran akan bernilai 0



-



Gerbang Or (IC7432), jika kedua masukan bernilai 0 maka keluaran akan bernilai 0  carry out



Pada kondisi awal ini, masing-masing input A dan B diberi masukan 0 dan Cin diberi masukan 1. Maka keluaran dari yang disebut sum akan berlogika 1, ketika kedua input 1 dan 0 dilewatkan di gerbang Ex-Or. Adapun keluaran lain (Carry out) akan berlogika 0 pula sebab melewati gerbang or dimana kedua input bernilai 0. Data ini sesuai dengan konsep penjumlahan biner, dimana ketika nol dijumlahkan dengan nol dan satu maka hasilnya akan bernilai satu (0 + 0 + 1 = 1), dengan carry out bernilai nol. 1



0



0 X



Cin



Y



0 0 1 01



0



Co



S



1



Gambar 6.12 Diagram Sirkuit Full Adder Kondisi 2 3. Kondisi Ketiga



C1 X Y



0



0 1



1



1 0



S



0 Co



0



Gambar 6.13 Rangkaian Gerbang Percobaan 2 Kondisi 3 X=0 Y=1 Cin = 0 Sifat-sifat gerbang :



-



Gerbang Ex-Or (IC7486), jika salah satu masukan bernilai 1 maka keluaran akan bernilai 1  sum



-



Gerbang And (IC7408), jika salah satu masukan bernilai 0 maka keluaran akan bernilai 0



-



Gerbang Or (IC7432), jika kedua masukan bernilai 0 maka keluaran akan bernilai 0  carry out



Pada kondisi awal ini, masing-masing input A dan Cin diberi masukan 0 dan B diberi masukan 1. Maka keluaran dari yang disebut sum akan berlogika 1, ketika kedua input 1 dan 0 dilewatkan di gerbang Ex-Or. Adapun keluaran lain (Carry Out) akan berlogika 0 pula sebab melewati gerbang or dimana kedua input bernilai 0. Data ini sesuai dengan konsep penjumlahan biner, dimana ketika nol dijumlahkan dengan nol dan satu maka hasilnya akan bernilai satu (0 + 1 + 0 = 1), dengan carry out bernilai nol. 0



0



1 X



0



Co



Cin



Y



0 1 0 01 S



1



Gambar 6.14 Diagram Sirkuit Full Adder Kondisi 3



4. Kondisi Keempat



C1 X Y



1



0 1



0



1 0



S



1 Co



0



Gambar 6.15 Rangkaian Gerbang Percobaan 2 Kondisi 4 X=0 Y=1 Cin = 1 Sifat-sifat gerbang : -



Gerbang Ex-Or (IC7486), jika salah satu masukan bernilai 1 maka keluaran akan bernilai 1, jika kedua masukan bernilai 1 maka keluaran akan bernilai 0  sum



-



Gerbang And (IC7408), jika salah satu masukan bernilai 0 maka keluaran akan bernilai 0, jika kedua masukan bernilai 1 maka keluaran akan bernilai 1



-



Gerbang Or (IC7432), jika salah satu masukan bernilai 1 maka keluaran akan bernilai 1  carry out



Pada kondisi awal ini, masing-masing input A diberi masukan 0 dan input B dan Cin diberi masukan 1. Maka keluaran dari yang disebut sum akan berlogika 0, ketika kedua input 1 dilewatkan di gerbang Ex-Or. Adapun keluaran lain (Carry Out) akan berlogika 1 sebab melewati gerbang or dimana salah satu input bernilai 1. Data ini sesuai dengan konsep penjumlahan biner, dimana ketika nol dijumlahkan dengan satu sebanyak 2 kali maka hasilnya akan bernilai satu (0 + 1 + 1 = 0), dengan carry out bernilai satu.



1



0



1 X



Cin



Y



0 1 1 10



1



Co



S



0



Gambar 6.16 Diagram Sirkuit Full Adder Kondisi 4 5. Kondisi Kelima



C1 X Y



0



1 0



1



1 0



S



0 Co



0



Gambar 6.17 Rangkaian Gerbang Percobaan 2 Kondisi 5 X=1 Y=0 Cin = 0 Sifat-sifat gerbang : -



Gerbang Ex-Or (IC7486), jika salah satu masukan bernilai 1 maka keluaran akan bernilai 1,  sum



-



Gerbang And (IC7408), jika salah satu masukan bernilai 0 maka keluaran akan bernilai 0,



-



Gerbang Or (IC7432), jika kedua masukan bernilai 0 maka keluaran akan bernilai 0  carry out



Pada kondisi awal ini, input A diberi masukan 1 dan input B dan Cin diberi masukan 0. Maka keluaran dari yang disebut sum akan berlogika 1, ketika kedua input 1 dan 0 dilewatkan di gerbang Ex-Or. Adapun keluaran lain (Carry Out) akan berlogika 0 sebab melewati gerbang or dimana kedua input bernilai 0. Data ini sesuai dengan konsep penjumlahan biner, dimana ketika satu dijumlahkan dengan nol sebanyak 2 kali maka hasilnya akan bernilai satu (1 + 0 + 0 = 1), dengan carry out bernilai nol.



0



1



0 X



0



Co



Cin



Y



1 0 0 01 S



1 Gambar 6.18 Diagram Sirkuit Full Adder Kondisi 5 6. Kondisi Keenam



C1 X Y



1



1 0



0



1 1



S



1 Co



0



Gambar 6.19 Rangkaian Gerbang Percobaan 2 Kondisi 6 X=1 Y=0



Cin = 1 Sifat-sifat gerbang : -



Gerbang Ex-Or (IC7486), jika salah satu masukan bernilai 1 maka keluaran akan bernilai 1, jika kedua masukan bernilai 1 maka keluaran akan bernilai 0  sum



-



Gerbang And (IC7408), jika salah satu masukan bernilai 0 maka keluaran akan bernilai 0, jika kedua masukan bernilai 1 maka keluaran akan bernilai 1



-



Gerbang Or (IC7432), jika salah satu masukan bernilai 1 maka keluaran akan bernilai 1  carry out



Pada kondisi awal ini, input A dan Cin diberi masukan 1 dan input B diberi masukan 0. Maka keluaran dari yang disebut sum akan berlogika 0, ketika kedua input 1 dilewatkan di gerbang Ex-Or. Adapun keluaran lain (Carry Out) akan berlogika 1, sebab melewati gerbang or dimana salah satu input bernilai 1. Data ini sesuai dengan konsep penjumlahan biner, dimana ketika satu dijumlahkan dengan nol dan satu maka hasilnya akan bernilai nol (1 + 0 + 1 = 0), dengan carry out bernilai satu.



1



1



0 X



1



Co



Cin



Y



1 0 1 10 S



0 Gambar 6.20 Diagram Sirkuit Full Adder Kondisi 5



7. Kondisi Ketujuh



C1 X Y



0



1 1



0



0 0



S



1 Co



1



Gambar 6.21 Rangkaian Gerbang Percobaan 2 Kondisi 7 X=1 Y=1 Cin = 0 Sifat-sifat gerbang : -



Gerbang Ex-Or (IC7486), jika kedua masukan bernilai 1 maka keluaran akan bernilai 0, jika kedua masukan bernilai 0 maka keluaran akan bernilai 0  sum



-



Gerbang And (IC7408), jika salah satu masukan bernilai 0 maka keluaran akan bernilai 0, jika kedua masukan bernilai 1 maka keluaran akan bernilai 1



-



Gerbang Or (IC7432), jika salah satu masukan bernilai 1 maka keluaran akan bernilai 1  carry out



Pada kondisi awal ini, input A dan B diberi masukan 1 dan input Cin diberi masukan 0. Maka keluaran dari yang disebut sum akan berlogika 0, ketika kedua input 0 dilewatkan di gerbang Ex-Or. Adapun keluaran lain (Carry Out) akan berlogika 1, sebab melewati gerbang or dimana salah satu input bernilai 1. Data ini sesuai dengan konsep penjumlahan biner, dimana ketika satu dijumlahkan dengan satu dan nol maka hasilnya akan bernilai nol (1 + 1 + 0 = 0), dengan carry out bernilai satu.



0



1



1 X



1



Co



Cin



Y



1 1 0 10 S



0



Gambar 6.22 Diagram Sirkuit Full Adder Kondisi 7 8. Kondisi Kedelapan



C1 X Y



1



1 1



1



0 0



S



1 Co



1



Gambar 6.23 Rangkaian Gerbang Percobaan 2 Kondisi 8 X=1 Y=1 Cin = 1 Sifat-sifat gerbang : -



Gerbang Ex-Or (IC7486), jika kedua masukan bernilai 1 maka keluaran akan bernilai 0, jika salah satu masukan bernilai 1 maka keluaran akan bernilai 1  sum



-



Gerbang And (IC7408), jika salah satu masukan bernilai 0 maka keluaran akan bernilai 0, jika kedua masukan bernilai 1 maka keluaran akan bernilai 1



-



Gerbang Or (IC7432), jika salah satu masukan bernilai 1 maka keluaran akan bernilai 1  carry out



Pada kondisi awal ini, input A, B dan Cin diberi masukan 1. Maka keluaran dari yang disebut sum akan berlogika 1, ketika salh satu input 1 dilewatkan di gerbang Ex-Or. Adapun keluaran lain (Carry Out) akan berlogika 1, sebab melewati gerbang or dimana salah satu input bernilai 1. Data ini sesuai dengan konsep penjumlahan biner, dimana ketika satu dijumlahkan sebanyak tiga kali maka hasilnya akan bernilai satu (1 + 1 + 1 = 1), dengan carry out bernilai satu.



1



1



1 X



1



Co



Cin



Y



1 1 1 11 S



1 Gambar 6.24 Diagram Sirkuit Full Adder Kondisi 8



VII. KESIMPULAN Berdasarkan hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa : 1. Half adder adalah suatu rangkaian penjumlah dua bit bilangan biner yang hasil penjumlahan biner tersebut terdiri dari jumlahan (sum) keluaran dari EX-OR dan bawaan (carry out) hasil keluaran dari AND. Carry harus ditambahkan pada posisi penjumlahan berikutnya. 2. Full Adder adalah suatu rangkaian yang digunakan untuk menambahkan tiga bit dengan dua bilangan biner dengan masing-masing bit saling menjumlahkan, dengan keluaran berupa jumlahan (sum) dan kelebihan (carry out).



LAMPIRAN



Percobaan I



Percobaan II



DAFTAR PUSTAKA



Wahyudi, Wandy. 2016. Pengertian Half Adder dan Full Adder. (online) dalam http://wandywahyudi.blogspot.com/2016/10/pengertian-half-adder-dan-fulladder.html?m=1, diakses tanggal 4 November 2018.



Yulinda, Eva. 2017. Pengertian Half Adder dan Full Adder (online) dalam http://evayulinda11.blogspot.com/2017/02/pengertian-half-adder-full-addermulti.html?m=1, diakses tanggal 4 November 2018.



Raharja,



Indra.



2011.



Pengertian



Half



Adder.



(online)



dalam



https://www.google.co.id/amp/s/indraharja.wordpress.com/2012/01/07/pengerti an-half-adder/amp/, diakses tanggal 4 November 2018.