Dayak [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Arsitektur Vernakular



DAYAK Firdaus Rachmat W. 21.2011.042 Rullyanda 21.2011.045 Brahmantya Wahyu H. 21.2011.067



LATAR BELAKANG BUDAYA



Orang Dayak pada umumnya sangat terikat akan kampungnya yang merupakan tempat kelahirannya. Mereka mau berpindah atau pergi merantau apabila sangat terdesak sekali. Hal ini terjadi terutama sebelum kemerdekaan karena pada waktu itu masih kuat sekali adat istiadat/kepercayaan penduduk dan keadaan daerah Kalimantan yang menghalangi adanya mobilitas penduduk, antara lain:



• Orang Dayak beranggapan bahwa seorang anak yang berbakti kepada orangtuanya adalah seorang anak yang selalu patut menuruti perintah orangtuanya dan selalu berada di dekat orangtua



• Seorang anak tidak saja mewarisi harta benda orang tuanya tetapi juga harus mewarisi pekerjaan orang tuanya







Seorang anak baru boleh pergi merantau bila ‘semua’ orang tuanya (kakek, nenek, ibu, ayah) telah meninggal dunia dan telah dilakukan upacara kematian untuk mereka yang telah meninggal tersebut



 Prasarana dan sarana perhubungan di daerah kalimantan tengah sangat sederhana menyebabkan tidak adanya gairah bagi orang Dayak untuk bepergian.



Orang dayak percaya bahwa kepala manusia merupakan sumber segala kekuatan supranatural, sebuah tengkorak kepala yang dikeringkan diyakini cukup kuat menyelamatkan dan memakmurkan seluruh desa, makin banyak sebuah desa memngumpulkan kepala, makin kuat mereka, sebaliknya, makin banyak kehilangan kepala, maka makin lemah mereka. Hal ini membuat mereka merasa lebih aman jika hidup berkelompok, karena dapat saling melindungi.



Hal-hal tersebut diatas menyebabkan masyarakat dayak umumnya hidup bersama dalam jumlah besar.



LATAR BELAKANG LINGKUNGAN Suku Dayak hidup menyebar di Pulau Kalimantan. Alamnya sebagian besar merupakan hutan tropis, dan terdapat banyak sungai



ARSITEKTUR



•Konsep Dasar



• • • • • •



Bentuk dasar persegi panjang Bangunan menghadap sungai Bangunannya diangkat dari tanah (panggung) Disangga oleh banyak tiang Hirarkis Dihuni oleh banyak kepala



•Rumah Betang / Rumah Panjang



Rumah adat suku Dayak Ngaju yang merupakan bentuk bangunan asal adalah Rumah Betang, sebuah bangunan yang besar dan luas serta bertiang tinggi. panjang bangunan sekitar 63 depa dengan lebar 10 depa (satu depa kira-kira 1,50 m) dan tingginya diukur setinggi orang yang menumbuk padi dengan menggunakan alo, kira-kira 2,5m-3m.



Terdiri dari 3 bagian: –Dapur –Karayan (tempat mencuci) –Betang huma (tempat tidur) –Los (tempat tamu dan ruang bersama)



Beberapa jenis bangunan tradisi Dayak Ngaju



•Huma Gantung



Huma dalam bahasa Dayak berarti rumah sedangkan gantung berarti tinggi, jadi Huma Gantung artinya rumah tempat tinggal suku Dayak yang sangat tinggi. Tinggi tiang rumah mencapai 4 m dengan panjang huma 12 sampai 15 depa dengan lebar 8 hingga 10 depa.







Huma Gantung tidak berbeda dengan rumah biasa, yaitu terdiri dari betang huma (bagian utama rumah), sedangkan di bagian lain berupa dapur. Dapur dibangun tidak berdempetan dengan betang huma, tetapi mengambil jarak 5 sampai 6 m. Di dalam betang humaterdapat kamar tidur dan dua buah los. Los dibuat kira-kira seperempat lebar rumah dan rapat pada bagian depan, kemudian los kedua memotong dari pintu depan menuju ke bagian dapur.



•Rumah Perahu / Ompuk Domuk



• Rumah perahu terletak di atas sungai. • Bentuk Rumah Perahu adalah persegi panjang, dibangun dengan bahan kayu belian yang usianya dapat mencapai ratusan tahun.



• Pembagian ruang rumah perahu : – Bagian dalam – Dapur (sais homing) – Bagian rumah yang terbuka dan tidak berdinding (disebut sebagai sowah)



•Pasah Dukuh



Merupakan tempat tinggal sementara di tempat menggarap tanah, letaknya di ladang dengan ukuran maksimum sekitar 4x5 m2.



•Tingkap



• • • •



Tingkap adalah tempat tinggal sementara yang ditempati tidak lebih dari seminggu. Tingkap bermacam-macam antara lain : Tingkap babadak, pondok untuk tempat menangkap ikan. Tingkap hantakep, pondok untuk berburu binatang hutan yang dibuat di atas pohon kayu. Tingkap kayau, ialah tempat yang dibuat untuk mengayau (menjaga orang lewat, untuk dibunuh dan diambil kepalanya). Tingkap merintis jalan, tempat yang dibuat untuk merintis jalan.



•Sanggrahan • Merupakan tempat untuk musyawarah dan tempat berkumpulnya para pemuka adat serta masyarakat • Pada umumnya bangunan ini mempunyai luas 8x2 m2 • Pintu dan jendela berdaun dua. Tinggi bangunan mencapai satu meter di atas tanah. Atapya berbentuk pelana, bagian depannya ada semacam teras yang disebut jingki.



•Lepau



• Lepau ialah nama untuk rumah-rumahan tempat khusus menyimpan padi yang sudah bersih gabah). Biasanya letaknya di belakang rumah



Suatu kekhususan pada suku Dayak adalah tersedianya suatu tempat yang disebut dengan Pasah Raung , yaitu tempat penyimpanan peti orang mati. Pemakaman orang mati lebih banyak menggunakan cara pemakaman gantung, tidak dimasukkan ke liang lahat melainkan tabala (peti mati) diletakkan di atas.







Pasah Patahu



• Pasah artinya rumah, patahu nama binatang keramat yang dipelihara, yang dipercaya dapat menjagab kampung serta penghuninya • Pasah patahu bukan tempat pemujaan melainkan patahu yang mendiami pasah ini yang dipuja. • Besar bangunan hanya sekitar 1 m3



RUMAH LAMIN



BENTUK DAN ORIENTASI PROGRAM RUANG



LAMIN



KONSTRUKSI ORNAMEN



BENTUK DAN ORIENTASI



ORGANISASI RUANG



LINIER



BENTUK MASSA



PERSEGI PANJANG



ORIENTASI



SUNGAI DAN MATAHARI TERBIT



PROGRAM RUANG



D



C



B



A=tempat keluarga kepala suku B=tempat paman dan bibi C=tempat sepupu D=tempat pengikut



A



B



C



D



KONSTRUKSI BENTUK ATAP – PELANA BAHAN – KAYU KOLOM – KAYU DINDING – PAPAN KAYU PROFIL+UKIRAN KAYU PONDASI – KAYU PANCANG TIANG-TIANG DIBERI BRACING



KONSTRUKSI Atap menggunakan konstruksi pelana. Bentang kuda-kuda selebar lebar bangunan tsb, umumnya mencapai 15 m (10 depa) menggunakan kayu ulin dan sebagai bahan sambungan digunakan pasak dari kayu tabalien (kayu besi).



KONSTRUKSI DINIDING PADA LAMIN, UNTUK KEPALA SUKU DAN BANGSAWAN MENGGUNAKAN PAPAN KAYU. SEDANGKAN PADA RAKYAT BIASA MENGGUNAKAN KULIT KAYU. Selain itu Lamin pada kepala suku atau bangsawan biasanya kolomnya lebih banyak ornamen.



RAGAM HIAS • •



Rumah panjang terkenal dengan hiasan dan ukiran yang bertebaran dimana-mana. Motif yang paling dominan adalah kalung udang dan kalung asu



IMPLIKASI



GEDUNG PERKANTORAN di KUTAI BARAT



Dengan adanya kolom-kolom di luar seolah-olah terlihat seperti rumah panggung



GEDUNG DPRD BONTANG Atap PELANA



KOLOM diekspos



Bentuk LINEAR



BANDARA SEPINGGAN BALIKPAPAN



Sekian Terimakasih