DD Oa [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

DD OA Tanda dan Gejala Gejala, yang memburuk pada pasien dengan postur tubuh buruk, obese, dan mendapat tekanan dalam pekerjaan (okupasi) meliputi: 1. Nyeri sendi yang bersifat pegal dan dalam akibat degenerasi kartilago, inflamasi, dan tekanan tulang 2. Rasa kaku pada pagi hari dan sesudah melakukan latihan (yang akan mereda setelah beristirahat) 3. Krepitasi atau “bunyi berderik” pada sendi selama melakukan gerakan 4. Nodus Herbeden (pembesaran tulang pada ujung distal sendi interfalangeal) akibat inflamasi berulang 5. Perubahan cara berjalan akibat kontraktur yang disebabkan oleh kompensasiberlebihan otot yang menyangga sandi tersebut 6. Penurunan kisaran gerak akibat rasa nyeri dan kaku 7. Pembesaran sendi akibat tekanan pada tulang dan gangguan pertumbuhan tulang 8. Nyeri kepala setempat (yang dapat merupakan akibat langsung artritis vertebra servikalis) (sumber: Buku Ajar Patofisiologi Kowalak – Welsh – Mayer, hal. 423) Komplikasi 1. Perubahan sendi yang ireversibel dan pembentukan nodus (nodus akhirnya berwarna merah, membengkak, dan nyeri tekan disertai patirasa (baal) dan gangguan gerakan jarijari tangan) 2. Subluksasi sendi 3. Penurunan kisaran gerak sendi 4. Kontraktur sendi 5. Rasa nyeri (yang pada stadium lanjut dapat menimbulkan disabilitas) 6. Kehilangan kemandirian dalam aktivitas hidup sehari-hari (sumber: Buku Ajar Patofisiologi Kowalak – Welsh – Mayer, hal. 423) Diagnosis 1. Anamnesis Dari anamnesis, pasien biasanya akan mengeluhkan gejala sebagai berikut sebagai tanda dari serangan osteoarthritis: 1. Persendiaan terasa kaku dan nyeri apabila digerakkan. Pada mulanya hanya terjadi pagi hari, tetapi apabila dibiarkan akan bertambah buruk dan menimbulkan rasa sakit setiap melakuka gerakan tertentu, terutama pada waktu menopang berat badan,



namun bisa membaik bila diistirahatkan. Pada beberapa pasien, nyeri sendi dapat timbul setelah istirahat lama, misalnya duduk dikursi atau di jok mobil dalam perjalanan jauh. Kaku sendi pada OA tidak lebih dari 15-30 menit dan timbul istirahat beberapa saat misalnya setelah bangun tidur. 2. Adanya pembengkakan/peradangan pada persendiaan. Pembengkakan bisa pada salah satu tulang sendi atau lebih. Hal ini disebabkan karena reaksi radang yang menyebabkan pengumpulan cairan dalam ruang sendi, biasanya teraba panas tanpa ada kemerahan. 3. Nyeri sendi terus-menerus atau hilang timbul, terutama apabila bergerak atau menanggung beban. 4. Persendian yang sakit berwarna kemerah-merahan.  Kelelahan yang menyertai rasa sakit pada persendiaan 5. Kesulitan menggunakan persendiaan 6. Bunyi pada setiap persendiaan (krepitus). Gejala ini tidak menimbulkan rasa nyeri, hanya rasa tidak nyaman pada setiap persendiaan (umumnya tulang lutut) 7. Perubahan bentuk tulang. Ini akibat jaringan tulang rawan yang semakin rusak, tulang mulai berubah bentuk dan meradang, menimbulakan rasa sait 8. yang amat sangat. 2. Pemeriksaan fisik Pada pemeriksaan fisik dari osteoartritis dapat ditemukan ketegangan lokal dan pembengkakan jaringan tulang atau jaringan lunak. Krepitus tulang (sensasi tulang bergesekan dengan tulang, yang ditimbulkan gerakan sendi) merupakan karakteristik osteoartritis. Pada perabaan dapat dirasakan peningkatan suhu pada sendi. Otot-otot sekitar sendi yang atrofi dapat terjadi karena tidak digunakan atau karena hambatan reflek dari kontraksi otot. Pada tingkat lanjut osteoartritis, dapat terjadi deformitas berat ( misal pada osteoartritis lutut, kaki menjadi berbentuk O atau X), hipertrofi (pembesaran) tulang, subluksasi, dan kehilangan pergerakan sendi (Range of Motion,ROM). Pada saat melakukan gerakan aktif atau digerakkan secara pasif. Adapun predileksi osteoartritis adalah pada sendi-sendi tertentu seperti carpometacarpal I, matatarsophalangeal I, sendi apofiseal tulang belakang, lutut (tersering) dan paha. 3. Pemeriksaan diagnostic Gambaran radiografi sendi yang menyokong diagnosis OA ialah : 1. Penyempitan celah sendi yang seringkali asimetris (lebih berat pada bagian yang menanggung beban). 2. Peningkatan densitas (sclerosis) tulang subkondral. 3. Kista tulang 4. Osteofit pada pinggir sendi 5. Perubahan struktur anatomi sendi. 4. Pemeriksaan laboratorium Pada pemeriksaan laboratorium ditemukan yaitu darah tepi (hemoglobin, leukosit, laju endap darah) dalam batas-batas normal. Pemeriksaan imunologi (ANA, factor



rheumatoid dan komplemen) juga normal. Pada OA yang disertai peradangan, mungkin didapatkan penurunan viskositas, pleositosis ringan sampai sedang, peningkatan sel peradangan (