Demam Tifoid [PDF]

  • Author / Uploaded
  • nana
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

DEMAM TIFOID No. Dokumen : No. Revisi SOP



Tanggal Terbit : 01/10/2019 Halaman



1. Pengertian



: 00



: 1- 3



Prosedur ini memuat langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menangani Demam Tifoid di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama. Demam Tifoid adalah penyakit infeksi akut yang terjadi pada saluran



pencernaan



manusia



(terutama



usus



halus)



yang



disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Penyakit ini erat kaitannya dengan kualitas higiene pribadi dan sanitasi lingkungan yang kurang baik. 2. Tujuan



-



Sebagai acuan untuk memberikan tata laksana yang tepat pada pasien dengan Demam Tifoid



3. Kebijakan 4. Referensi



Keputusan menteri kesehatan nomor HK.02.02/menkes 514/2015/ tentang panduan praktik klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama Panduan praktik klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan kesehatan primer Edisi 1. Jakarta. 2017



5. AlatdanBahan



Alat : 1. Termometer 2. Tensimeter 3. Pemeriksaan darah perifer lengkap dengan hitung jenis leukosis 4. Pemeriksaan serologi IgM dan IgG salmonella typhi 5. Stetoskop 6. RekamMedik



6. Prosedur/Langkah-



1. Perawat memanggil pasien sesuai nomor urut.



langkah



2. Perawat menulis identitas pasien di buku register 3. Perawat mempersilahkan pasien untuk memasuki ruang pemeriksaan dokter 4. Dokter melakukan anamnesa pada pasien. Pada keadaan Demam Tifoid, manifestasiklinis yang dapatditemukanadalah : a. Demam turun naik terutama sore dan malam hari dengan pola intermiten dan kenaikan suhu step-ladder. Demam tinggi dapatterjadi terus menerus (demam kontinu) hingga minggu kedua. b. Sakit kepala (pusing-pusing) yang sering dirasakan di area frontal c. Gangguan gastrointestinal berupa konstipasi dan meteorismus atau diare, mual, muntah, nyeri abdomen dan BAB berdarah d. Gejala penyerta lain, seperti nyeri otot dan pegal-pegal, batuk, anoreksia, insomnia e. Pada demam tifoid berat, dapat dijumpai penurunan kesadaran atau kejang. 5. Dokter melakukan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik yang dapat ditemukan adalah : a. Keadaan umum biasanya tampak sakit sedang atau sakit berat. b. Kesadaran: dapat compos mentis atau penurunan kesadaran (mulai dari yang ringan, seperti apatis, somnolen, hingga yang berat misalnya delirium atau koma) c. Demam, suhu > 37,5oC. d. Dapat ditemukan bradikardia relatif, yaitu penurunan frekuensi nadi sebanyak 8 denyut per menit setiap kenaikan suhu 1oC. e. Ikterus f. Pemeriksaan mulut: typhoid tongue, tremor lidah, halitosis g. Pemeriksaan



abdomen:



nyeri



epigastrik), hepatosplenomegali



(terutama



regio



h. Delirium pada kasus yang berat 6. Dokter melakukan pemeriksaan Penunjang padaPasien berupa : 1) darah perifer lengkap beserta hitung jenis leukosit 2) serologi IgM dan IgG Salmonella thyphi 3) Kultur (gold standard) Darah / Feses/ Urin 7. Dokter



melakukan



penegakkan



diagnosis



berdasarkan



anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Kriteria diagnosis Demam Tifoid adalah sebagai berikut : a.



Suspek Demam Tifoid (Suspect case) Tanpa gambaran lab, didapatkan pada anamnesa dan pemeriksaan fisik : 1) Gejala demam naik turun ( step ladder) 2) Gangguan saluran cerna 3) Gangguan kesadaran



b. Demam Tifoid Klinis (Probable case) 1) Suspek demam tifoid yang didukung dengan gambaran laboratorium yang menunjukkan tifoid c. Diagnosis Banding : 1) Demam Berdarah Dengue 2) Malaria 3) Leptospirosis 4) Hepatitis A 5) Sepsis 6) TB Milier 7) Demam rematik akut 8) Endokarditis infektif 8. Dokter melakukan penatalaksanaan setelah diagnosis Demam Tifoid ditegakkan. Penatalaksanaan Demam tifoid adalah sebagai berikut : a. Terapi suportif dapat dilakukan dengan: 1) Istirahat tirah baring dan mengatur tahapan mobilisasi 2) Menjaga kecukupan asupan cairan, yang dapat diberikan secara oral maupun parenteral.



3) Diet bergizi seimbang, konsistensi lunak, cukup kalori dan protein, rendah serat. 4) Konsumsi obat-obatan secara rutin dan tuntas 5) Kontrol dan monitor tanda vital (tekanan darah, nadi, suhu, kesadaran), kemudian dicatat dengan baik di rekam



medik



pasienTerapi



simptomatik



untuk



menurunkan demam (antipiretik) dan mengurangi keluhan gastrointestinal. b. Terapi definitif Dilakukan dengan : 1) Dengan pemberian antibiotik. Antibiotik lini pertama untuk demam tifoid adalah Kloramfenikol, Ampisilin atau Amoksisilin (aman untuk penderita yang



sedang



hamil),



atau



Trimetroprim-



sulfametoxazole (Kotrimoksazol). 9.



Dokter melakukan rujukan jika : a.



Tifoid Toksik



b.



syok septik



c.



Perforasi usus



d.



hepatitis Tifosa



10. Dokter melakukan dokumentasi pada rekam medic



7. Bagan Alir/Diagram Alir Pasien datang



Dokter Melakukan Anamnesia



Keluhan : Step Ladder Fever gangguan gastrointestinal penurunan kesadaran / Delirium Pemeriksaan Fisik tekanan darah, nadi suhu dan pemeriksaan ekstremitas atas dan bawah



Melakukan pemeriksaan penunjang berupa : Darah perifer lengkap, IgM dan IgG tifoid, kuktur darah / Urin/ Feses



Dokter membaca hasil laboratorium dan menegakkan diagnose berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan laboratorium



Penatalaksanaan awal Tifoid



Pasien Pulang



8. Unit Terkait



Poli Umum