Dental Keramik [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENDAHULUAN Dengan berkembangnya teknologi maka kini bahkan keramik telah digunakan didalam berbagai keperluan bidang science seperti bidang kedokteran yang dikenal dengan bio ceramics, misalnya beberapa organ tubuh manusia yang rusak ternyata dapat digantikan dengan bahan keramik seperti tulang dan gigi. Keramik merupakan bahan paling canggih dari zaman batu, lebih dari 10.000 tahun yang lalu, dan tetap mempertahankan peran pentingnya dalam komunitas manusia sejak saat diperkenalkan. Kata keramik berasal dari kata Yunani keramos yang secara harfiah berarti 'barang yang dibakar'. Secara spesifik berarti bahan yang dihasilkan dari pembakaran. Keramik yang pertama kali dibuat oleh manusia adalah gerabah pot yang digunakan untuk keperluan rumah tangga. Bahan ini bersifat opaque dan relatif lemah.1 Keramik juga telah banyak digunakan sebagai material pengganti dalam ilmu kedokteran gigi. Hal ini meliputi material untuk mahkota gigi, tambalan dan gigi tiruan. Keramik kedokteran gigi adalah bahan kedokteran gigi yang juga disebut porselain yang mempunyai estetik tinggi, namun brittle (rapuh). Biasanya digunakan sebagai gigi tiruan tetap seperti jembatan, crown, atau sebagai anasir gigi tiruan lepasan.2 Pengertian Dental Keramik Kata keramik berasal dari bahasa Yunani ‘keramos’ yang artinya ‘benda yang dibakar’. Namun secara spesifik diartikan sebagai bahan yang diproduksi dengan cara dibakar. Bahan ini bersifat opaque, relatif lemah, berporous, dan tidak cocok untuk digunakan dalam kedokteran gigi. Keramik pada dasarnya tersusun atas kaolin. Pencampuran kaolin dengan mineral lain seperti silika dan feldspar menjadikannya translusen dan memberikan kekuatan ekstra yang dibutuhkan untuk restorasi dental. Bahan yang mengandung komposisi tambahan inilah yang dinamakan porcelain.1 Porcelain dapat diproduksi dalam berbagai warna dan sifat translusensinya memberikan kedalaman warna yang tidak bisa diperoleh dari bahan lain.1 Zaman sekarang ini, dental keramik merupakan bahan restoratif yang warnanya paling cocok dengan gigi. Bahan ini juga sangat tahan lama karena sifatnya yang kedap terhadap cairan mulut, dan kompatibel.3 Karena itu, tidaklah mengejutkan bila porcelain dalam kedokteran gigi digunakan untuk memproduksi gigi palsu, mahkota, jembatan, dan veneers.1 Klasifikasi Dental Keramik a. Klasifikasi dental keramik berdasarkan penggunaan atau indikasi Berdasarkan penggunaannya, dental keramik dapat dibagi menjadi:3



a. Porcelain untuk dibuat gigi tiruan b. Untuk pembuatan jaket mahkota, veneer dan pocelain inlay c. Metal keramik d. Jembatan anterior porcelain



b. Klasifikasi berdasarkan komposisi dental keramik Berdasarkan komposisinya, dental keramik dapat dibagi menjadi high-fusing dan lowfusing dental porcelain.1 Bahan



Komponen (%) Kaolin



silika



Feldspar



Glass



High-fusing



4



15



80



0



Low-fusing



0



25



60



15



Kaolin1,3 Kaolin mirip dengan clay putih. Merupakan aluminium silikat yang dihidrasi (Al2O3.2SiO2.2H2O). Kaolin berfungsi sebagai bahan pengikat, memberikan opacity pada massa. Silika2 Silika diperoleh dengan menggiling quartz murni. Silika bertindak sebagai kerangka yang kuat, memberikan kekuatan dan kekerasan pada porcelain selama proses fusing. Silika juga membuat porcelain tidak mengalami perubahan saat pembakaran. Feldspar1,3 Merupakan mineral alami dan juga double silikat potasium dan aluminium K2O.Al2O36SiO2. Feldspar berfungsi sebagai flux, matriks dan lapisan permukaan. Ketika dicampur dengan metal oksida dan dibakar pada temperatur yang tinggi, dapat membentuk fase gelas yang dapat melembut dan bergerak sedikit. Selama pembakaran, feldspar menyatu dan bertindak sebagai matriks yang mengikat silika dan kaolin menjadi massa yang solid. c. Klasifikasi Dental Keramik berdasarkan Metode Processing Klasifikasi dental keramik berdasarkan metode processing, yaitu: 1.



Sintering



Sintering adalah proses pemanasan dari partikel-partiel yang tersusun rapat untuk memperoleh ikatan antar partikel serta difusi yang cukup untuk menurunkan daerah permukaan atau kepadatan struktur.4 Proses ini muncul pada temperatur diatas titik softening dari keramik dimana sebagian matriks kaca meleleh dan partikel bubuk bergabung. Teknik ini umumnya digunakan untuk pembuatan porcelain jacket crowns (PJC) dan restorasi veneer.5 2. Infiltrasi (glass infiltration) Glass infiltration adalah inti Al2O3 atau MgAl2O3 yang mengalami sintering yang minimal dengan anyaman kosong yang diikat oleh aliran kapiler dari kaca air.4 3. Glass CAD (Computer Aided Designing) – CAM (Computer Aided Machining) Teknik ini diperkenalkan oleh Mormann dan Brandestini pada tahun 1989 dengan memperkenalkan CAD/CAM system-Cerec 1 untuk memproduksi inlay keramik dengan bantuan komputer.6 CAD/CAM system-Cerec 1 bekerja berdasarkan tampilan optik. Preparasi ditampilkan pada layar. Inlay dirancang dengan bantuan trackball yang memungkinkan inlay dibentuk pada layar.6 Cara kerja teknik CAD-CAM, yaitu : 



Sebuah kamera inframerah intraoral mengambil gambar yang telah dipreparasi dan gigi yang berdekatan yang akan ditampilkan pada monitor untuk inspeksi dan modifikasi.4







Gambar tiga dimensi dari gambar restorasi akan dipindahkan ke milling unit (CAM unit) oleh komputer dalam bentuk data dan restorasi dibentuk sesuai dengan data. 5



4. Copy-milling Copy-milling adalah sebuah proses pembuatan struktur dengan menggunakan perangkat yang menjiplak permukaan logam utama (master metal), keramik, atau pola polimer dan memindahkan posisi spatial tersebut ke pusat penggilingan (milling station) dimana blok dipotong dan digiling menjadi pola yang sama.4



d. Klasifikasi dental keramik berdasarkan temperatur firing (Suhu Pembakaran) Berdasarkan temperatur firing (Suhu Pembakaran), dental keramik dibagi menjadi2,4: a.



High fusing, digunakan untuk pembuatan mahkota dan jembatan.



b. Medium fusing, digunakan untuk elemen gigi tiruan. c.



Low fusing, digunakan untuk elemen gigi tiruan



d. Ultra low fusing, digunakan untuk logam campur titanium serta untuk pembuatan mahkota dan jembatan. Phillip’s



Craig’s



High fusing



1300°C



1315-1370°C



Medium fusing



1101-1300°C



1090-1260°C



Low fusing



850-1100°C



870-1065°C



Ultra low fusing