Desain Inovasi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN DESAIN INOVASI PENGARUH TERAPI DZIKIR TERHADAP TINGKAT NYERI PADA PASIEN CA MAMAE DI RUANG KENANGA RSUD Dr. RUBINI MEMPAWAH



Disusun oleh:



TRIYANI



NIM: 211133037



ELSA EMILIANAHERTI



NIM: 211133007



PROGRAM STUDI PROFESI NERS JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN PONTIANAK TAHUN AJARAN 2021/2022



VISI DAN MISI



PROGRAM STUDI NERS KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PONTIANAK VISI "Menjadi Institusi Pendidikan Ners yang Bermutu dan Unggul dalam Bidang Keperawatan Gawat Darurat dan Keperawatan Perioperatif di Tingkat Regional Tahun 2020" MISI 1. Meningkatkan Program Pendidikan Ners yang Unggul dalam Bidang Keperawatan Gawat Darurat dan Keperawatan Perioperatif yang Berbasis Kompetensi. 2. Meningkatkan Program Pendidikan Ners yang Unggul dalam Bidang Keperawatan Gawat Darurat dan Keperawatan Perioperatif yang Berbasis Penelitian. 3. Mengembangkan Upaya Pengabdian Masyarakat yang Unggul dalam Keperawatan Gawat Darurat dan Keperawatan Perioperatif yang Berbasis IPTEK dan Teknologi Tepat Guna. 4. Mengembangkan Program Pendidikan Ners yang Unggul dalam Bidang Keperawatan Gawat Darurat dan Keperawatan Perioperatif yang Mandiri, Transparan dan Akuntabel. 5. Mengembangkan kerjasama baik lokal maupun regional.



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karsinoma mamae merupakan gangguan dalam pertumbuhan sel normal mamae dimana sel abnormal timbul dari sel-sel normal, berkembang biak dan menginfiltrasi jaringan limfe dan pembuluh darah. Kanker ini bisa tumbuh didalam kelenjar susu, jaringan lemak dan jaringan ikat payudara. (Irianto, 2015). Pemberian mutu pelayanan kesehatan terutama dalam pemberian asuhan keperawatan pada aspek spiritual merupakan aspek penting dalam mempersiapkan mental pasien. Salah satu pendekatan spiritual dalam agama islam yaitu dengan tehnik mengingat Allah atau berdzikir. Beberapa penelitian menunjukan efektivitas dzikir terhadap berbagai kondisi dan subjek penelitian, seperti kecemasan AMI (Acute Myocardial infarction) (mardiono, dkk 2011 di kutip dari Fatima, dkk 2015). Persiapan mental yang dimaksud dapat dilakukan dengan terapi non farmakologi berupa terapi dzikir. Terapi dzikir dapat membuat kualitas kesadaran individu terhadap Tuhan akan meningkat, baik individu tersebut tahu macam-macam dzikir atau tidak. Terapi Murottal menggunakan media Al-Quran (baik dengan mendengarkan/membaca) untuk membantu meningkatkan perubahan yang spesifik dalam tubuh baik secara fisiologis maupun psikologis (Tim Pokja SIKI DPP PPNI, 2018). Terapi Dzikir merupakan upaya perlakuan yang mencakup aktivitas mengingat, menyebut nama, dan keagungan Allah SWT secara berulang, yang disertai kesadaran akan Allah SWT dengan tujuan untuk menyembuhkan keadaan patologis, Tria dkk (2019). Dzikir berarti ingat kepada Allah, ingat ini tidak hanya sekedar menyebut nama Allah dalam lisan atau dalam pikiran dan hati, akan tetapi dzikir yang dimaksud adalah ingat akan Zat, Sifat dan Perbuatan- Nya kemudian memasrahkan hidup dan mati kepada-Nya, sehingga tidak takut maupun gentar menghadapi segala macam mara bahaya dan cobaan. Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu berkata, “Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Mengucapkan “Subhanallah”, “Alhamdulillah”, “Laailaha Illallah”, dan “Allahu Akbar” lebih aku sukai dari semua yang terkena sinar matahari” (Bayumi, 2018).



B. Tujuan 1. Tujuan umum Tujuan dari Proyek Desain Inovasi ini adalah untuk Mengetahui Pengaruh Penggunaan Terapi Dzikir/Murottal Pada Pasien Muslim Dengan Keluhan Nyeri Ca Mamae Di Ruang Kenanga RSUD dr. Rubini Mempawah. 2. Tujuan khusus a. Mengetahui tingkat rasa aman dan nyaman (nyeri) sebelum di berikan terapi dzikir/murotal di ruang kenanga RSUD dr Rubini mempawah b. Mengetahui tingkat rasa aman dan nyaman (nyeri) sesudah diberikan terapi dzikir/murotal di ruang kenanga RSUD dr Rubini mempawah C. Manfaat a. Bagi klien Terapi dzikir/murotal untuk mengurangi tingkat nyeri pada pasien b. Bagi pelayanan kesehatan Terapi dzikir/murotal dapat menjadikan solusi dalam menurunkan tingkat nyeri dan meningkatkan rasa nyaman c. Bagi instusi pendidikan Desine inovasi ini dapat digunakan sebagai acuan untuk mendukung mahasiswa dalam menerapkan terapi dzikir/murotal untuk mengurangi tingkat nyeri pada pasien.



BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Dzikir berasal dari bahasa Arab, yaitu asal kata dari dzakara, yadzkuru, dzikran yang mempunyai arti sebut dan ingat. Menurut Alquran dan Sunnah, dzikir diartikan sebagai segala macam bentuk mengingat Allah, menyebut nama Allah, baik dengan cara membaca tahlil, tasbih, tahmid, taqdis, takbir, tasmiyah, hasbalah, asmaul husna, maupun membaca doa-doa yang mat’sur dari Rasulullah SAW.1 Sedangkan terapi berkaitan dengan serangkaian upaya yang dirancang untuk membantu atau menolong orang. Jadi, terapi dzikir adalah serangkaian upaya yang dirancang untuk membantu atau menolong orang dengan cara mengingat Allah SWT atau menyebut nama Allah SWT. Dzikir atau mengingat adalah merujuk kembali pada apa yang telah kita ketahui. Para sufi meyakini adanya percikan ilahiah di dalam diri kitamasing-masing. Percikan ini selalu akan menjadi bagian darinya. Berdzikir adalah untuk menyingkap pengetahuan, kekuatan dan keindahan percikan tuhan di dalam diri kita. Salah satu usaha untuk mendekatkan diri kepada sang pencipta adalah melalui dzikir. Dzikir memiliki daya relaksasi yang dapat meningkatkan rasa nyaman dan mendatangkan ketenangan jiwa. Setiap bacaan dzikir mengandung makna yang sangat dalam yang dapat mencegah timbulnya stres. Bacaan yang pertama yaitu Lailahaillallah memliliki arti tiada Tuhan yang pantas disembah kecuali Allah swt, adanya pengakuan bertuhan hanya kepada Allah dalam sebuah keyakinan. Individu yang memiliki kemampuan spiritualitas yang tinggi memiliki keyakinan yang kuat akan Tuhannya. Keyakinan ini menimbulkan kontrol yang kuat, dapat memaknai dan menerima setiap peristiwa yang tidak menyenangkan ke arah yang lebih positif dan yakin bahwa ada yang mengatur setiap peristiwa yang terjadi di alam semesta. Dengan begitu individu dapat mengurangi nyeri, mengatasi masalah kesehatan dan meingkatkan rasa nyaman dan kekuatan mental dengan cepat. Salah satu pendekatan spiritual dalam agama islam yaitu dengan tehnik mengingat Allah atau berdzikir. Beberapa penelitian menunjukan efektivitas dzikir terhadap berbagai kondisi dan subjek penelitian, seperti kecemasan AMI (Acute Myocardial infarction) (mardiono, dkk 2011 di kutip dari Fatima, dkk 2015).



Terapi zikir merupakan upaya perlakuan yang mencakup aktivitas mengingat, menyebut nama, dan keagungan Allah SWT secara berulang, yang disertai kesadaran akan Allah SWT dengan tujuan untuk meningkatkan ketenangan Teori menurut Harahap (2018, hlm. 40) menjelaskan bahwa dzikir yaitu menyebutnyebut nama Allah dan merenungkan kuasa, sifat, dan perbuatan serta nikmat-nikmat Nya menghasilkan ketenangan batin, sesuai dengan yang ditegaskan oleh Allah dalam QS. ArRa’d[13]: 28, “ (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah lah hati menjadi tentram”. Terapi Dzikir memiliki efek yang menakjubkan dalam melapangkan dada dan menenangkan hati. Melalui dzikir, hilanglah segala kecemasan dan kegundahan (Muhammad, 2017, hlm. 53). . B. Manfaat dzikir 1. Menentramkan, membuat hati menjadi damai. Apabila manusia mengalami kesulitan, kesusahan dan kegelisahan maka berdzikirlah, insyaallah hati manusia akan menjadi lebih tenang dengan rahmatnya. Melalui dzikir, hati menjadi tentram, damai, melalui kedamaian ini maka jiwa dipenuhi oleh emosi positif seperti bahagia dan optimis. 2. Menambah keyakinan dan keberanian. Melalui dzikir jiwa bertambah yakin akan kebesaran Allah SWT. Sehingga bisa menjadikan kita berani menghadapi tantangan apapun. 3. Mendapatkan keberuntungan. Keberuntungan bisa diartikan sebagai mendapatkan kemudahan ketika kita sedang diliputi oleh masalah pelik. Ketika jiwa mulai putus asa dan lemah, Allah memberikan jalan terang kepada kita sehingga kita mampu menyelesaikan masalah dengan baik. 4. Menghilangkan rasa takut. Melalui dzikir, rasa takut yang meliputi jiwa perlahan-lahan dapat ditundukan. Hilangnya ketakutan ini membuat teguh pendirian. Keteguhan membuat pantang berputus asa sehingga tetap berusaha secara maksimal mencapai keridhoannya dalam kehidupan 5. Mendapatkan kenikmatan dan keselamatan lahir batin. Melalui dzikir senantiasa dilindungi Allah dari segala bencana. Keselamatan selalu menyertai, sehingga kehidupan menjadi tentram. Keselamatan merupakan rahmat yang besar dari Allah, yang akan menjamin tercapainya kehidupan yang damai dan sejahtera di dunia dan akhirat kelak. 6. Melepaskan manusia dari kesulitan hidup. Melalui dzikir, mampu melewati ujian yang diberikan Allah dengan sabar dan tawakal. Karena dalam setiap kesulitan pasti ada



kemudahan. Sekuat kuatnya manusia, tetaplah ia makhluk yang lemah dan tak berdaya tanpa pertolongan dari Allah. C. Keutamaan Dzikir Berdzikir kepada Allah adalah ibadah sunnah yang teramat mulia lagi utama. Dzikir adalah peringkat doa yang paling tinggi, yang di dalamnya tersimpan berbagai keutamaan dan manfaat yang besar bagi hidup dan kehidupan kita. Bahkan kualitas diri kita di hadapan Allah sangat dipengaruhi oleh kuantitas dan kualitas dzikir kita kepada-Nya. Dengan kata lain, jika kita banyak mengingat Allah dengan tulus dan ikhlas karena mengharap ridha-Nya, maka sesungguhnya kita adalah orang yang mulia dan dimuliakan Allah, sebaliknya jika kita lalai dari mengingat Allah maka sesungguhnya kita termasuk golongan manusia yang sangat merugi, manusia rendah, hina, dan tak berguna. Selain itu, keutamaan dzikir juga banyak sekali, diantaranya: 1. Terlindung dari bahaya godaan setan Setan adalah makhluk Allah yang menyatakan diri sebagai musuh manusia yang abadi. Hal itu diawali dari pembangkangan iblis untuk tunduk kepada Nabi Adam saat diperintahkan Allah. Pasalnya, iblis terbuat dari api, sedangkan Adam terbuat dari tanah. Iblis merasa lebih unggul ketimbang Adam. Sejak saat itulah iblis mengobarkan permusuhan terhadap manusia, sehingga sampai kapanpun ia tak akan berhenti menggoda manusia. Permusuhan setan terhadap manusia dipertegas oleh banyak sekali ayat Al-Quran, diantaranya adalah: َ ‫ِإ َّن ال َّش ْي‬ ‫ير‬ ِ ‫طانَ لَ ُك ْم َع ُد ٌّو فَاتَّ ِخ ُذوهُ َع ُد ًّوا ِإنَّ َم ا يَ ْدعُو ِح ْزبَهُ لِيَ ُكونُوا ِم ْن َأصْ َحا‬ ِ ‫ب ال َّس ِع‬ Artinya: “Sesungguhnya setan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musush(mu), karena sesungguhnya setan-setan itu hanya mengajak golongannya supaya nereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.” (QS Fathir (35): 6). ‫ت ال َّش ْيطَا ِن ِإنَّهُ لَ ُك ْم َعد ٌُّو ُمبِي‬ ِ ‫يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا ا ْد ُخلُوا فِي الس ِّْل ِم َكافَّة َوال تَتَّبِعُوا ُخطُ َوا‬ Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu.” (QS Al-Baqarah (2): 208). Jelaslah, setan tidak akan pernah berhenti untuk menggelincirkan manusia dari rida Allah. Segala bentuk godaan akan diumpankan kepada manusia agar lalai dan terlena.



Karena itu, dengan berdzikir kita memohon kepada Allah supaya terlindung dari godaan setan yang terkutuk.6 2. Tidak mudah menyerah dan putus asa Hidup ini tak jarang penuh dengan permasalahan. Adanya permasalahan ini sejatinya untuk menguji sejauh mana tingkat keimanan seseorang. Bagi yang tidak kuat menanggung permasalahan tersebut, sering kali cenderung berputus asa. Tabiat ini disinggung dalam Surah Fushshilat ayat 49: ‫ال يَ ْسَأ ُم اإل ْن َسانُ ِم ْن ُدعَا ِء ْال َخي ِْر َوِإ ْن َم َّسهُ الشَّ رُّ فَيَُئو س قَنُوط‬ Artinya: “Manusia tidak jemu memohon kebaikan, dan jika mereka ditimpa malapetaka dia menjadi putus asa lagi putus harapan.” QS Fushshilat 41): 49. D. Dzikir sebagai terapi Bagi kaum sufi, sufi healing telah dilakukan sejak mereka memasuki tahap al-Bidayah (permulaan), yaitu memasuki beberapa tahap kesufian, yakni takhalli (pengosongan jiwa dari segala sesuatu yang merusak), tahalli (pengisian jiwa dengan segala sesuatu yang mulia), tajalli (menemukan apa yang dicari dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari). Kemudian mujahadah dan riyadhah, melalui maqamat dan ahwal. Lalu sampailah pada nihayah (akhir pencarian). Para sufi menamai nihayah ini sebagai maqam terakhir, yaitu wushul (pencapaian), ihsan (perbuatan yang baik), atau fana’ (ketidakkekalan). Bagi orang awam, banyak jalan yang bisa ditempuh untuk melakukan healing sufistik. Jalan-jalan tersebut antara lain sama dengan apa yang telah dilakukan oleh kaum sufi, yakni dengan melalui cara berdzikir, shalat, membaca shalawat, dan mendengarkan musik. Cara-cara ini terbukti ampuh dalam mengatasi berbagai penyakit. Tentu saja, dengan metode atau kaifiah tertentu atau dengan bimbingan seorang guru.11 E. Mekanisme Ada beberapa lafal dzikir yang bersumber dari Al-Qur’an maupun Hadist Nabi, diantaranya sebagai berikut : 1. Tahmid, yaitu mengucapkan al-hamdulillah (Segala puji bagi Allah). 2. Tasbih, yaitu mengucapkan Subhanallah (Maha suci Allah). 3. Takbir, yaitu mengucapkan Allahu akbar (Allah Maha besar). 4.



Tahlil, yaitu mengucapkan Laa ilaha illa Allah (Tiada tuhan selain Allah).



5. Basmalah yaitu mengucapkan Bismillahirrahmani ar-rahim (Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang). 6. Istighfar yaitu mengucapkan astghfirullah (Aku memohon ampun kepada Allah). 7. Hawqalah, yaitu mengucapkan La hawla wala quwwata illa billah (Tiada daya dan tiada kekuatan, kecuali daya dan kekuatan dari Allah). F.



Manajemen Desain Inovasi Pengaruh Terapi Dzikir Terhadap Mengurangi Tingkat Nyeri Menggunakan Kriteria Responden Sebagai Berikut: 1.



Pasien yang mengalami gangguan rasa aman nyaman Tingkat Nyeri Ringan Sedang dan Berat diberikan implementasi berupa tehnik non farmakologi terapi dzikir/murottal di Ruang Kenanga RSUD Dr. Rubini Mempawah



2.



Pasien beragama islam



3.



Bersedia menjadi responden proyek inovasi & kondisi responden bisa diajak berkomunikasi Pengaturan waktu atau penjadwalan dari kegiatan-kegiatan yang terlibat didalamnya dimaksudkan agar suatu proyek dapat berjalan dengan lancar serta efektif.



G. Teknik /cara Responden/keluarga dijelaskan cara kerja proyek inovasi yang akan dilakukan, lalu keluarga di minta untuk mendengarkan murotal dan berzikir, dan penulis mengobservasi kegiatan. Tata cara berdzikir yang dianjurkan dalam mengerjakannya sebagai berikut: 1.



Berniat semata-mata hanya mencari ridha Allah SWT., tanpa maksud atau tujuan yang lainnya.Melakukannya dengan penuh konsentrasi dan penghayatan mendalam terhadap maknanya.



2.



Melakukannya dengan sikap tadlarru’ dengan suara yang pelan, sengan sikap rendah diri dan rendah hati.



3.



Menggunaan lafal-lafal dzikir sesuai dengan tang dituntunkan oleh syara’ dan menyesuaikan yang dibaca dengan waktu, tempat serta situasinya sendiri- sendiri, tanpa mengada-adakan dengan yang lainnya.



BAB III. METODOLOGI A. Topik Penatalaksanaan Tehnik Non Farmakologi B. Sub Topik Terapi Dzikir/Murottal C. Kelompok Kelompok responden Penatalaksanaan Non Farmakologi Terapi Dzikir/Murottal Pada Pasien Ca Mamae di Ruang Kenanga RSUD dr. Rubini Mempawah, dengan kriteria keluhan Nyeri dan bersedia menjadi responden. D. Tujuan Umum 1. Untuk mengetahui pengaruh terapi Dzikir/Murottal terhadap Tingkat Nyeri Pasien 2. Untuk peningkatan Asuhan Keperawatan di Ruang Kenanga RSUD dr. Rubini Mempawah. E. Tujuan Khusus Untuk menganalisis perbedaan Tingkat Nyeri responden sebelum dilakukan tindakan non farmakologi terapi Dzikir /Murottal dan sesudah mendapatkan terapi Dzikir /Murottal pada responden yang diintervensi F. Waktu (tanggal dan jam pelaksanaan) Pelaksanaan pada minggu pertama bulan november 2021, memakan waktu 15-30 menit sesuai hasil observasi saat pelaksanaan. G. Tempat Di Ruang Kenanga RSUD dr. Rubini Mempawah.



H. Setting Secara garis besar kegiatan proyek inovasi ini disetting tempat, sebelumnya sudah kontrak waktu, waktu 15-30 menit sesuai hasil observasi saat pelaksanaan, dilakukan secara bertahap, sesuai dengan keadaaan pasien. Terpenting adanya infomed concent I. Media/Alat Yang Digunakan Instrumen penelitian yang digunakan penulis yaitu menggunakan: 1. Lembar Checklist 2. Pedoman Wawancara 3. Alat Tulis J. Prosedur Operasional Tindakan Yang Dilakukan SOP Melakukan Dzikir TERAPI DZIKIR No.



:



Dokumen SOP



No. Revisi Tanggal



: :



Terbit Halaman Nama Instansi



: TTD



Kepala Instansi



Pengertian



1. Serangkaian upaya yang dirancang untuk membantu atau menolongorang. Jadi, terapi dzikir adalah serangkaian upaya yang dirancang untuk membantu atau menolong orang dengan cara mengingat Allah SWT atau menyebut nama Allah SWT, Triantoro dkk (2012). 2. Merupakan upaya perlakuan yang mencakup aktivitas mengingat, menyebut nama, dan keagungan Allah SWT secara berulang, yang disertai kesadaran akan Allah SWT dengan tujuan untuk menyembuhkan keadaan patologis, Tria dkk (2019). Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk relaksasi secara spiritual juga mampu untuk menurunkan stress pada seseorang yang



Tujuan



mengalami nyeri ataupun diakibatkan oleh hal lain, hal tersebut sesuai dengan penelitian Trijati Puspita L (2018).



Kebijakan



Keputusan Kepala ……Nomor….Tahun…. Tentang Standar Pelayanan Klinis



Referensi



Al-Quran SDKI, SIKI, SLKI PPNI 1. Tensimeter 2. Stetoskop



Alat danBahan



3. Tasbih (Jika Ada) 4. Handphone (Jika Ada) Mp3/Murottal 5. Handset



Persiapan Klien 1. Berikan salam, perkenalkan diri anda, dan identifikasi klien dengan memeriksa identitas klien dengan cermat. 2. Atur posisi klien sehingga merasakan aman dan nyaman. 3. Ukur tekanan darah klien. Persiapan Alat 5. Tensimeter Prosedur / LangkahLangkah



6. Stetoskop 7. Tasbih (Jika Ada) 8. Handphone (Jika Ada) Mp3/Murottal 9. Handset Cara Kerja Fase Orientasi 1. Beritahu klien bahwa tindakan akan segera dimulai 2. Cek alat-alat yang akan digunakan



3. Melakukan kontrak waktu untuk tindakan yang akan dilakukan. Fase Kerja Fase Pembinaan 1. Membina hubungan saling percaya kepada klien 2. Mempersilahkan klien untuk duduk bersila di tempat bersih dan nyaman/posisi senyaman mungkin bagi klien. 3. Bimbing klien untuk melakukan peregangan selama 2-3 menit 4. Jika telah siap, bimbing klien dengan aba-aba untuk melakukan persiapan dzikir, dengan membaca Taawuz: “A’udzu billahi minasy syaithonir rojiim” Basmallah: “Bismillahirrahmannirrahiim” 5. Anjurkan klien untuk memejamkan mata, agar klien dapat berkosentrasi melakukan dzikir dan dapat memusatkan pikiran pada bacaan dzikir/senyaman mungkin. 6. Dalam Hadist riwayat Bukhari dan Muslim menyatakan bahwa bacaan-bacaan dzikir adalah sebagai berikut: Astaghfirullaah Al a’dzim (33X) Subhanallah (33x) Alhamdulillah (33x) Allahu Akbar (33x) Laa Ilaha Illallah Wahdahu Laa Syarika Lah Lahul Mulku Wa Lahul



Hamdu



Wa



Huwa



‘Ala



Kulli



Syai’in



Qodir



(1x). 7. Dapat juga dilakukan dengan mendengarkan melalui Hand Phone. Fase Pendinginan 1. Anjurkan klien bernafas melalui hidung dan menghitung dalam hati sampai 5 dan anjurkan kembali klien untuk menghembuskan nafas melalui mulut. Pada tahap ini klien diharapkan dapat mengatur irama pernafasan klien agar klien tampak rileks. 2. Fase ini dapat dilakukan selama 5-10 menit agar klien dapat betul- betul merasa nyaman dan rileks



Fase Terminasi 1. Kaji respon klien setelah mengungkapkan perasaannya 2. Ukur tekanan darah klien 3. Buat kontrak selanjutnya 4. Akhiri kegiatan dengan baik dan beri reinforcement positif. Hasil Dokumentasikan nama tindakan, tanggal, jam tindakan, hasil yang diperoleh, respon klien selama tindakan nama dan paraf perawat. Unit Terkait DokumenTerkait



Ruang Kenanga Data Pengkajian Klien



Rekaman historis Perubahan



No



Yang di ubah



Isi Perubahan



Tgl. mulai di berlakukan



BAB IV LAPORAN KEGIATAN A. Pelaksanaan kegiatan Pelaksanaan kegiatan pemberian terapi dzikir/murottal pada pasien Ca Mamae di lakukan pelaksanaan di ruang kenanga di rsud dr Rubini mempawah pada tanggal hari selasa 0611-2021 B. Faktor pendukung 1. Clinikal intruktur pembimbing lapangan sangat mendukung mahasiswa dalam penyusunan dan mengaplikasikan desain inovasi ini 2. Kelompok/kawan-kawan penyusun desain inovasi ini berkerja sama dengan baik 3. Pasien bersedia menjadi responden dan kooperatif jika diajak berkomunikasi atau bekerja sama C. Faktor penghambat Tidak ada factor penghambat yang di rasakan oleh kelompok D. Evaluasi kegiatan Disini kelompok mengambil responden 1 orang untuk dilakukan penelitian untuk mengaplikasikan desain inovasi ini : 1. Responden yang bersedia di lakukan pemberian terapi Dzikir yaitu Ny H umur 45 tahun dengan diagnose Ca Mamae, sebelum di berikan terapi dzikir pasien “mengatakan nyeri pada bagian dada, nyeri seperti ditusuk-tusuk, dan merasa tidak nyaman. Pasien tampak bingung, tegang dan sering bertanya, ttv sebelum di berikan terapi dzikir TD. 130/90 mmhg N.90X/MENIT, respirasi.22x/menit. Suhu. 36.4ᵒC. Setelah diberikan terapi DZikir selama 20 menit pasien di evaluasi Kembali ,Subjek pasien mengatakan nyeri agak sedikit berkurang merasa lebih tenang dan nyaman serta Objek pasien tampak lebih rileks. Ttv Td.128/80 mmhg, N. 87x/menit, RR.20 x/menit dan suhu, 36,4ᵒC



BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh terapi penurunan tingkat nyeri setelah diberikan intervensi terjadi karena doa dapat menumbuhkan keyakinan pada pasien akan kesembuhan yang akan dicapai. Doa juga memberikan kekuatan dan dapat memulihkan fisik pasien sehingga pasien berada dalam kondisi baik (Medya, 2015). B. Saran & rencana tindak lanjut 1. Saran a. Bagi klien Diharapkan terapi dzikir/murotal untuk mengurangi tingkat nyeri pada pasien b. Bagi pelayanan kesehatan Diharapkan terapi dzikir/murotal dapat menjadikan solusi dalam menurunkan tingkat nyeri dan meningkatkan rasa nyaman c. Bagi instusi Pendidikan Diaharapkan desine inovasi ini dapat digunakan sebagai acuan untuk mendukung mahasiswa dalam menerapkan terapi dzikir/murotal untuk meningkatkan rasa aman nyaman (nyeri) 2. Rencana tindak lanjut Diharapkan desain inovasi ini digunakan sebagai acuan untuk mengaplikasikan dalam proses penurun tingkat nyeri pada pasien



DAFTAR PUSTAKA Annisa, D,. & Ifdil. 2016. Konsep Kecemasan (Anxiety)pre operasi. Jurnal Konselor Universitas



Padang,



5(2),



93-99.



Tersedia



di



URL:



https://scholar.google.co.id/scholar? q=related:Bf7Y0v3c89EJ:scholar.google.com/&scioq=Konsep+Kecemasan+ (Anxiety)+Pada+).+Jurnal+Konselor+Univ ersitas+Padang&hl=id&as_sdt=0,5 Ahmad. Y. (2016). Pengaruh Distraksi Pendengaran Terhadap Intensitas Nyeri Pada Klien Fraktur Di Rumah Sakit Umum Nene Mallomo Kabupaten Sidrap. Skripsi STIKES Muhammadiyah Sidrap. Abdillah. (2016). Pengaruh Dzikir Terhadap Skor Kecemasan Mahasiswa Keperawatan Uin Syarif Hidayatullah Jakarta Menghadapi Skill-Lab.



Fadli. F. (2017). Pengaruh distraksi pendengaran terhadap intensitas nyeri pada klien fraktur di Rumah Sakit Nene Mallomo Kabupaten Sidenreng Rappang. Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 11 Nomor 2 Tahun 2017. http://www.ejournal.stikesnh.ac.id/index.php/jikd/article/view/236/124 Fatimah, Suryani, Nuraeni. (2015). Pengaruh Relaksasi Dzikir Terhadap Tingkat Kecemasan Pasien Gagal Ginjal Kronis Yang Menjalani Hemodialisa Stikes Karsa Garut,Fakultas Keperawatan Universitas Padjajaran. http://jkp. fkep. unpad.ac.id/index.php/jkp/article/view



Marvia, E., Sulistiyani, E., & Manhidayani, B. (2018). Pengaruh Mendengarkan Bacaan Asmaul Husna Terhadap Perubahan Skala Nyeri Pada Pasien Fraktur Di RSUD Dr. R. Soedjono Selong Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2016), Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia Tim Pokja SLKI DPP PPNI, (2018), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia Tim Pokja SIKI DPP PPNI, (2018), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI), Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia(I).



Jakarta. Retrieved from http://www.inna-ppni.or.id Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan(1st ed.). Jakarta: Dewa Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Retrieved from http://www.inna-ppni.or.id Trijati Puspita Lestari, dkk. ( 2020) Pengaruh Relaksasi Islami (Mendengarkan Asmaul Husna, Murottal Al Qur’an, Dan Terapi Dzikir) Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Pada Pasien Fraktur : Literature Review Wahyudi & Abdul.Wahid, (2016). Buku Ajar Ilmu Keperawatan Dasar. Mitra Waca Media



LAMPIRAN (Hasil analisa EBP) Beberapa Analisa Jurnal Penelitian tentang pengaruh terapi dzikir dalam menurunkan tingkat nyeri, kecemasan daan rasa aman nyaman pada pasien No 1



Nama/judu penelitian Jumlah



Dzikir



penelitian ini sebanyak



pengaruh terapi murotal terhadap tingkat



33 responden



nyeri



Terhadap Rasa Aman



Agus



sampel



Hasil penelitian



Tiaraoctary77. 2020 Pengaruh Nyaman (Nyeri)



2



Sampel dalam



Hasil



penelitian



menunjukan



adanya



Sutarna.2016. Jumlah responden 32 Hasil penelitian nilai bahwa  terapi dizikir



Pengaruh Terapi Dzikir pasien pre operasi besar Terhadap



dapat menurunkan tingkat nyeri



Penurunan



Tingkat Nyeri 3



Muhammad Arif.



2016.



Syamsul Dengan sampel sejumlah Simpulan - Ada pengaruh terapi psiko Pengaruh 27 pasien



Terapi Psiko Spiritual : Bacaan Dzikir Terhadap Tingkat Kecemasan



spiritual :bacaan dzikir terhadap tingkat kecemasan menggunakan uji wilcoxon atau uji beda 2 kelompok berpasangan adalah nilainya



3,716