Desain Studi Kelayakan [PDF]

  • Author / Uploaded
  • DIAh
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

DESAIN STUDI KELAYAKAN Dosen Pengampu: Dr. I Gst. Ngr. Jaya Agung Widagda K. S.E., M.M.



KELOMPOK II



(1) (2) (10) (11) (12)



Qibtya Salma Ni Luh Widya Utari Shamia Ni Kadek Ayu Aristania A. A. Diah Jenita Dewi



(1707521012) (1807521002) (1807521034) (1807521035) (1807521036)



PRODI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2020/2021



KATA PENGANTAR Pertama kami panjatkan puja dan puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat beliau sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul Desain Studi Kelayakan. Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.  Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Desain Studi Kelayakan.



Jimbaran, 5 Februari 2020



Penyusun



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR....................................................................................................................i DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii BAB I...............................................................................................................................................1 PENDAHULUAN..........................................................................................................................1 1.1 Latar Belakang...................................................................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................................................1 1.3 Tujuan Penulisan...............................................................................................................................1



BAB II.............................................................................................................................................3 PEMBAHASAN.............................................................................................................................3 2.1 Identifikasi Kesempatan Usaha..........................................................................................................3 2.2 Keputusan Investasi...........................................................................................................................4 2.3 Aspek-Aspek Studi Kelayakan..........................................................................................................5 2.4 Alat-Alat Dan Kerangka Analisis......................................................................................................7 2.5 Data Dan Sumber Data......................................................................................................................9 2.6 Kriteria Penilaian.............................................................................................................................10 2.7 Format Laporan Studi Kelayakan....................................................................................................11 2.8 Tugas Untuk Menyiapakan Usulan Kelayakan Proyek....................................................................14



BAB III.........................................................................................................................................29 PENUTUP....................................................................................................................................29 3.1 Kesimpulan......................................................................................................................................29



DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................30



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam membuat laporan studi kelayakan perlu memperhatikan beberapa aspek dan juga tentang sejarah proyek bisnis tersebut beserta sponsornya. Dalam melakukan studi kelayakan sponsor proyek bisnis ini mungkin melakukan studi sendiri atau bisa juga menggunakan jasa konsultan dalam melaksanakan studi. Penting juga di sisni diketahui tentang bagaimana ide pertama muncul. Apa yang menjadi pendorong timbulnya gagasanakan dilaksanakan proyek bisnis tersebut, seberapa jauh pihak sponsor mempunyai pengetahuan dalam proyek bisnis itu. Dalam studi kelayakan ini, langkah pertama yang perlu ditentukan adalah sejauh mana aspek yang mempengaruhi proyek bisnis diteliti. Kemudian untuk masing-masing aspek tersebut perlu dianalisa sehingga kita bisa mempunyai gambaran kelayakan masingmasingaspek. Dengan demikian, alat dan kerangka analisa perlu disiapkan. Setelah itu perlu ditentukan data dan sumber data untuk analisa tersebut. Mungkin kita bisa mengandalkan sebagian besar data dari data sekunder, tetapi mungkin juga kita harus menggunakan dan mencari sendiri data primer. Umumnya data merupakan kombinasi dari kedua jenis ini. 1.2 Rumusan Masalah Adapun latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang akan kami buat yaitu: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.



Apa yang dimaksud dengan identifikasi kesempatan usaha? Apa tujuan keputusan investasi? Apa saja yang menjadi aspek-aspek studi kelayakan? Apa saja alat-alat dan kerangka analisis? Apa saja data dan sumber data? Bagaimana kriteria penilaian? Bagaimana format laporan studi kelayakan? Bagaimana contoh laporan studi kelayakan?



1.3 Tujuan Penulisan Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu: 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Untuk mengetahui identifikasi kesempatan usaha. Untuk mengetahui tuhuan keputusan investasi. Untuk mengetahui aspek-aspek studi kelayakan. Untuk mengetahui alat-alat dan kerangka analisis. Untuk mengetahui data dan sumber data. Untuk mengetahui kriteria penilaian. 1



7. Untuk mengetahui format laporan studi kelayakan. 8. Untuk mengetahui contoh laporan studi kelayakan.



2



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Identifikasi Kesempatan Usaha Identifikasi kesempatan usaha merupakan fase pertama dalam melakukan studi kelayakan. Umumnya tahap-tahap untuk melakukan proyek bisnis investasi adalah sebagai berikut: 1. Identifikasi Pada tahap ini sponsor proyek bisnis merasa/melihat adanya kesempatan investasi yang mungkin menguntungkan. Pengamatan dilakukan terhadap lingkungan untuk memeperkirakan kesempatan dan ancaman dari usaha tersebut. 2. Perumusan Merupakan tahap untuk menerjemahkan kesempatan investasi ke dalam suatu rencana proyek bisnis yang konkret, dengan faktor-faktor yang penting dijelaskan secara garis besar. 3. Penilaian Melakukan analisa dan menilai spek pasar, teknik, keuangan, dan perekonomian. 4. Pemilihan Melakukan pemilihan dengam mengingat segala keterbasan dan tujuan yang akan dicapai. 5. Implementasi Menyelesikan proyek bisnis tersebut dengan tetap bepegangan pada anggaran. Tahapan pertama, yaitu identifikasi kesempatan berusaha, bisa dilakukan dengan menggunakan berbagai cara: 1) Mempelajari impor Impor menunjukkan bahwa masih ada (sebagian) pasar yang belum bisa dipenuhi dengan produk dalam negeri. Apalagi kalau ternyata impor ini mempunyai kecenderungan yang mengikat, maka bisa diperkirakan masih ada permintaaan dari dalam negeri untuk produk/jasa tersebut. 2) Menyelidiki material lokal Jumlah material yang melimpah, harga yang murah, dan kualitas yang baik dari material yang melimpah tersebut semuanya menunjukkan kemungkinan untuk dieksploitasi lebih lanjut. 3) Mempelajari keterampilan tenaga kerja



3



4)



5)



6)



7)



8)



Untuk beberapa jenis industri, faktor keterampilan tenaga kerja mungkin sangat menentukan (seperti usaha kerajinan perak, ukir-ukiran kayu, dan sebagainya). Tersedianya tenaga seperti ini mungkin bisa dipakai untuk membuat produk yang sejenis, tetapi tidak sama. Melakukan studi idustri Berbagai kesempatan bisa ditemukan untuk industri yang sedang berkembang. Sebagai misal, perkembangan industri kayu lapis merupakan indikator bahwa sektor tersebut masih menguntungkan. Meningkatnya ekspor udang, bukan hanya kuantitas, tetapi juga harganya, menunjukkan kesempatan berusaha pada bidang pembudidayaan udang masih terbuka. Menerapakan kemajuan teknologi Perubahan teknologi dari waktu ke waktu memungkinkan investor memanfaatkan sebelum pihak lain menggunakannya. Dengan demikian, investor tersebut akan mempunyai “competitive advantage” terlebih dahulu. Tentu saja lama-kelamaan “competitive advantage” ini akan berkurang atau hilang kalua tidak dilakukan tindakan apa-apa. Mempelajari hubungan antarindustri Pertumbuhan suatu industri hampir bisa dipastikan akan menciptakan kesempatan bagi industri lainnya. Identifikasi kesempatan ini dapat dilakukan dengan menganalisa bagaimana input dan output industri tersebut berkaitan. Menilai rencana pembangunan Rencana pembangunan yang dilakukan pemerintah, atau poyek bisnis-proyek bisnis besar akan menciptaka kebutuhan akan produk/jasa yang sebelumnya belum dibuat. Melakukan pengamatan di tempat lain Pembangunan di negara atau wilayah lain mungkin bisa diterapkan untuk daerah kita.



Tentu saja cara-cara tersebut bisa dipergunakan secara serentak, tidak perlu hanya satu saja. Dengan menggunakan cara-cara tersebut di atas, kita mungkin bisa mendapatkan suatu daftar panjang dari berbagai produk atau jasa yang mungkin bisa dibuat dan ditawarkan kepada pasar.



2.2 Keputusan Investasi Dalam teori, tujuan yang paling tepat dari pengambilan keputusan untuk melakukan investasi adalah untuk memaksimumkan nilai pasar modal sendiri (saham). Alasan yang mendukung tujuan ini adalah sebagai berikut. Pemilik modal sendiri adalah perusahaan dan perusahaan seharusnya berusaha meningkatkan kemakmuran mereka. Nilai pasar (saham) merupakan ukuran yang tepat untuk menilai kemakmuran para pemegang saham, dan karenanya perusahaan seharusnya meningkatkan kemakmuran ini yang berarti meningkatkan nilai pasar saham. 4



Tujuan ini mempunyai justifikasi teoritis, walaupun mungkin menghadapi masalahmasalah operasional (terutama di Negara-negara yang sedang berkembang): 1 2 3



Tujuan ini tidak bisa diterapkan pada sektor publik karena tidak ada pemilikan lain selain negara untuk sektor ini. Sejumlah besar perusahaan pada sektor swasta tidak menjual sahamnya ke pasar modal dan karenanya tidak ada perdagangan untuk saham perusahaan-perusahaan semacam ini. Pengetahuan kita tentang bagaimana pengaruh keputusan investasi terhadap nilai pasar modal sendiri masih kurang cukup.



Karena kesulitan operasional ini, maka tujuan-tujuan seperti “meningkatkan net present value”, ”memaksimumkan tingkat keuntungan”, dan “meningkatkan tingkat keuntungan dan menurunkan risiko” seringkali digunakan. Untuk itu, disini akan di pergunakan tujuan memaksimumkan net present value dengan memperhatikan risiko yang bersedia ditanggung oleh manajemen. Tentu saja ini adalah tujuan yang diperhatikan hanya dari pertimbangan perusahaan. Tujuan tersebut apabila dipandang dari aspek yang lebih luas mungkin menjadi tidak begitu dipegang teguh lagi. Kalau memang proyek bisnis akan dinilai dari perspektif yang lebih luas, maka tujuannya seharusnya adalah memaksimumkan net present value dari semua “social cost and benefits”. 2.3 Aspek-Aspek Studi Kelayakan Untuk melakukan studi kelayakan, terlebih dahulu harus ditentukan aspek-aspek apa yang dipelajari. Walaupun belum ada kesepakatan tentang aspek apa saja yang akan dipelajari. Walaupun belum ada kesepakatan tentang aspek apa saja yang harus diteliti, tetapi umumnya penelitian akan dilakukan terhadapa aspek-aspek pasar, teknis, keuangan, hukum, dan ekonomi negara. Tergantung pada besar kecilnya dana yang tertanam dalam investasi tersebut, maka terkadang juga ditambah dengan studi tentang dampak sosial. Aspek pasar dan pemasaran mencoba mempelajari tentang: 1. Permintaan, baik secara total ataupun diperinci menurut daerah, jenis konsumen, perusahaan besar yang pemakai. Disini juga perlu diperkirakan tentang proyek bisnis permintaan tersebut. 2. Penawaran, baik yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Bagaimana perkembagannya di masa lalu dan bagaimana perkiraan dimasa yang akan datang. Faktorfaktor yang mempengaruhi penawaran ini, seperti jenis barang yang menyaingi, perlindungan pemerintah, dan sebagainya, perlu diperhatikan. 3. Harga, dilakukan perbandingan dengan barang barang impor, produksi dalam negri lainnya. Apakah ada kecendrungan perubahan harga, dan kalau ya bagaimana polanya.



5



4. Program pemasaran, mencakup strategi pemasaran yang akan dipergunakan, “marketing mix”. Identifikasi siklus kehidupan produk, pada tahap apa produk akan dibuat. 5. Perkiraan penjualan yang bisa dicapai perusahan, market share yang bisa dikuasai oleh perusahaan. Aspek teknis dan produksi, menyangkut berbagai pernyataan penting tentang: 1. 2. 3. 4. 5.



apakah studi dan pengujian pendahuluan pernah dilakukan? apakah skala produksi yang dipilih sudah optimal? Apakah proses produksi yang dipilih sudah tepat? Apakah mesin-mesin dan perlengkapan yang dipilih sudah tepat? Apakah perlengkapan-perlengkapan tambahan dan pekerjaan teknis tambahan telat dilakukan? 6. Apakah telah disiapkan tentang kemungkinan penanganan terhadap limbah produksi? 7. Apakah tata letak yang diusulkan dari fasilitas produksi cukup baik? 8. Bagaimana dengan pemilihan “site” produksi? 9. Apakah skedul kerja telah dibuat dengan cukup realistis? 10. Apakah teknologi yang akan diperguanakn bisa diterima dari pandangan sosial? Aspek keuangan mempelajari baerbagai faktor penting seperti: 1. Dana yang diperlukan untuk investasi, baik untuk aktiva tetap maupun modal kerja. 2. Sumber-sumber pembelanjaan yang akan dipergunakan. Seberapa banyak dana yang merupakan modal sendiri dan berapa banyak dana yang merupakan pinjaman jangka pendek, dan beberapa yang jangka Panjang. 3. Taksiran penghasilan, biaya, dan rugi/laba dari berbagai tingkat operasi. Termasuk disini estimasi tentang break event proyek bisnis tersebut. 4. Manfaat dan biaya dalam artian finansial, seperti rate of return on investment, net present value, internal rate of return, profibility index, dan payback period. Estimasi terhadap resiko proyek bisnis, risiko dalam artian total, atau kalau mungkin yang hanya sistematis. Di sini disamping perlu ditaksir rugi/laba proyek tersebut, juga taksiran aliran kas yang diperlukan untuk menghitung profitabilitas finansial proyek tersebut. 5. Proyek bisnis keuangan. Pembuatan neraca yang di proyekbisniskan dan proyek bisnis sumber dan penggunaan dana.



Aspek manajemen mempelajari tentang: 1. Manajemen dalam masa pembangunan proyek bisnis. Siapa pelaksana proyek bisnis tersebut? bagaimana jadwal penyelesaisan proyek bisnis tersebut? siapa yang melakukan studi masing-masing aspek: pemasaran, teknis, dan lain sebagainya? 6



2. Manajemen dalam operasi. Bentuk organisasi/badan usaha yang dipilih. Struktur organisasi, deskripsi jabatan, dan spesifikasi jabatan. Anggota direksi dan tenaga-tenaga kunci. Jumlah tenaga kerja yang akan digunakan



Aspek hukum mempelajari tentang: 1. 2. 3.



Bentuk badan usaha yang akan dipergunakan. Jaminan-jaminan yang bisa disediakan kalau akan menggunakan sumber dana yang berupa pinjaman. Berbagai akta, sertifikat, izin yang diperlukan, dan sebagainya.



Aspek ekonomi dan sosial meliputi penelitian tentang: 1. Pengaruh proyek bisnis tersebut terhadap devisi yang bisa dihemat dan yang bisa diperoleh. 2. Pengaruh proyek bisnis terhadap peningkatan penghasilan negara. 3. Penambahan kesempatan kerja. 4. Pemerataan kesempatan kerja. 5. Bagaimana pengaruh proyek bisnis tersebut terhadap industri lain? Sebagai supply bahan bagi industri lain dan pasar bagi hasil industri lain. 6. Aspek yang bersifat sosial seperti: menjadi semakin ramainya daerah tersebut, lalu lintas semakin lancar, adanya penerangan listrik dan lain sebgaianya. Aspek sosial ini merupakan manfaat dan pengorbanan sosial yang mungkin dialami oleh masyarakat, tetapi sulit dikuantifikasikan yang bisa disepakati secara bersama. Tetapi manfaat dan pengorbanan tersebut dirasakan ada.



2.4 Alat-Alat Dan Kerangka Analisis Untuk menganalisa aspek pasar dan pemasaran, maka bisa dipergunakan berbagai alat untuk memperkirakan permintaan produk yang akan dibuat. Peramalan permintaan bisa di analisa dengan metode ekstrapolasi mekanis (noncausal method), metode ekonometri (metode yang memperhatikan hubungan antar-variabel), dan metode-metode lain seperti metode judgment atau metode koefisien teknis. Mungkin pula perlu dilakukan survey khusus untuk bisa memperoleh informasi yang lebih baik. Survey ini menyangkut masalah tentang: 7



1 2 3 4 5 6 7 8



Perilaku konsumsi. Pengetahuan produk. Keinginan dan rencana pembelian. Mmotif pembelian. Kepuasan terhadap produk saat ini. Kebutuhan yang belum terpenuhi. Sikap terhadap berbagai produk. Karakteristik sosial ekonomi.



Semua survey tersebut sering dikelompokkan sebagaai survey tentang (consumer behavior). Gabungan dari metode-metode tersebut akan memberikan hasil yang lebih baik karena saling menunjang. Inti dari analisa pasar sebenarnya adalah untuk memperkirakan berapa penjualan yang bisa dicapai oleh perusahaan, karena dari estimasi penjualanlah semua aspek lainnya mengikuti. Profitabilitas investasi tersebut tergantung sebagian besar terhadap akurasi taksiran penjualan. Untuk aspek teknik dan produksi analisa perlu dilakukan oleh mereka yang menguasai pengetahuan teknis dan manajemennya. Mereka yang mempunyai pengetahuan teknis terutama bisa bertindak sebagai “resource persons” untuk menganalisa aspek manajemen. Beberapa alat analisa yang bisa dipergunakan untuk aspek teknik dan produksi adalah: 1 2 3 4 5 6 7



Analisa perilaku biaya, mencoba mengidentifikasikan fungsi biaya. Analisa perbandingan biaya, untuk memilih alternative produksi yang lebih baik. Analisa penggantian aktiva dan penyediaan mesin “stand by machine”. Metode transportasi untuk menentukan lokasi gudang fasilitas penjualan. Pemilihan lokasi dengan metode “scoring” atau perbandingan biaya. Analisa hubungan “link analysis” untuk mengatur layout fasilitas produksi. Time and motion study untuk pengaturan skedul kerja yang seharusnya.



Untuk menganalisa aspek keuangan bisa digunakan beberapa alat seperti: 1 2 3



4 5 6



Metode-metode penilain investasi. Metode penentuan kebutuhan dana, baik modal kerja maupun aktiva tetap. Metode pemilihan sumber dana. Teoritis perlu memperhatikan biaya modal keseluruhan dari perusahaan. Praktis mungkin digunakan analisa rentabilitas ekonomi dan rentabilitas modal sendiri, atau pertimbangan aspek likuiditas. Analisa break event, linier maupun seharusnya nonlinier. Aspek ketidak-pastian perlu dimasukkan. Proyek bisnis aliran kas (anggaran kas) untuk memperkirakan kemampuan memenuhi kewajiban finansial. Analisa sumber dan penggunaan dana. 8



7



Analisa risiko investasi. Dihubungkan dengan penilaian profitabilitas investasi.



Untuk menganalisa Aspek manajemen perlu dipergunakan analisa: 1 2 3



Analisa jabatan, untuk menentukan deskripsi dan spesifikasi jabatan. Analisa beban kerja dan angkatan kerja untuk menentukan kebutuhan akan jumlah tenaga kerja. Analisa struktur organisasi, untuk menentukan kedalaman, dasar pengelompokan kegiatan dan hubungan antar departemen.



Untuk melihat manfaat ekonomi dan social bisa dilakukan analisa dengan: 1 2



Melakukan penyesuaian terhadap manfaat komersial (finansial) sehingga mencerminkan manfaat ekonomi bagi negara. Analisa manfaat dan pengorbanan sosial untuk melihat pengaruh proyek bisnis tersebut pada aspek yang lebih luas.



2.5 Data Dan Sumber Data Dalam rencana Analisa yang akan dibuat oleh perusahaan, perusahaan harus mampu untuk menentukan data apa saja yang digunakan, dan dari mana data tersebut diperoleh. Di Indonesia umumnya agak terbatas data yang bisa diperoleh dari sumber sekunder karena belum membudayanya usaha pengumpulan data dari instansi-instansi. Data yang bisa diperoleh dalam bentuk data sekunder umumnya berasal dari instansiinstansi pemerintah. Data tersebut antara lain berbentuk: 1. Berbagai petunjuk yang diterbitkan oleh Biro Pusat Satistik atau Kantor Statistik Daerah. Seperti misalnya: statistik tentang ekspor, impor, indikator ekonomi, statistical year book of Indonesia, untuk lingkup nasional dan berbagai daerah dalam angka untuk lingkup regional. 2. Publikasi yang dikeluarkan oleh BKPM(D) – Badan Koordinasi Penanaman Modal (Daerah) – seperti kesempatan berusaha yang masih diberi prioritas dan mana yang tidak lagi. Daftar ini sering disebut sebagai Daftar Skala Prioritas. 3. Publikasi yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Umumnya menyangkut ekonomi dan perbankan. 4. Publikasi yang dikeluarkan oleh asosiasi industri 5. Publikasi yang dikeluarkan oleh Lembaga-lembaga yang bekerja sebegai lembaga penelitian.



9



Karena masih terbatasnya publikasi-publikasi ini, maka sering pihak yang melakukan studi kelayakan harus mengumpulkan sendiri data primer. Dan ini merupakan salah satu hambatan dalam pembuatan studi kelayakan, karena akan memerlukan waktu yang lebih lama dan juga biaya yang lebih mahal.



2.6 Kriteria Penilaian Penilaian usulan investasi bisa menggunakan berbagai kriteria. Dimulai dari kriteria yang “sempit” sampai dengan kriteria yang lebih “luas”. Kriteria yang sempit menenkankan hanya dari aspek profitabilitas dipandang dari sudut perusahaan, yang sering juga disebut probitabilitas komersial. Sedangkan dari sudut yang lebih luas adalah dengan memperhatikan manfaat proyek bisnis bagi perekonomian nasional dari segi sosial. Jika dilihat dari segi perusahaan maka profitabilitas komersial ini lebih diperhatikan. Yang terpenting adalah apakah suatu proyek bisnis memberikan tingkat keuntungan yang dianggap oleh investor, apabila dibandingkan dengan risiko yang harus ditanggung. Sedangkan apakah nantinya proyek bisnis tersebut memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat, akan merupakan pertimbangan selanjutnya bagi para investor. Hanya saja untu proyek bisnis yang dirasa memberikan manfaat bagi masyarakat luas maka pemerintah akan lebih memperhatikan dan relatif lebih mudah membantu, dibandingkan kalau proyek bisnis tersebut tidak memberikan manfaat yang banyak kepada masyarakat. Walaupun demikian perusahaan nantinya bisa terperangkap dalam masalah yang kurang menguntungkan jika perusahaan terlalu menggantungkan diri pada bantuan dan perlindungan pemerintah. Contohnya pada tahun 1980-an pemerintah negara-negara Masyarakat Ekonomi Eropa mengeluarkan peraturan tentang larangan mengimpor besi baja dari negara lain (seperti dari Korea Selatan), apabila harga besi baja tersebut lebih murah dari pada produksi MEE sendiri. Tujuan peraturan ini adalah untuk melindungi industri besi baja (steel industry) negara-negara MEE. Memang dengan adanya peraturan ini membuat industri besi baja di MEE bisa “bernafas agak lega”, tetapi yang menjadi korban adalah industri yang menggunakan besi baja sebagai materialnya, misalnya adalah industri otomotif. Industri otomotif menjadi tidak bisa bersaing karena salah satu input yang digunakan menjadi lebih mahal, dan hal ini akan mempengaruhi biaya produksinya. Dengan kata lain perlindungan disatu sektor yang mengakibatkan tidak berlakunya lagi mekanisme harga akan merugikan sektor yang lain. Apakah sektor tersebut merupakan sektor pemakai atau juga sektor konsumen. Proyek bisnis seperti ini akan merasa “pukulan” bagi profitabilitas komersialnya apabila kemudian pemerintah mengurangi atau bahkan menghilangkan sama sekali perlindungan tersebut. Karena itulah sebenarnya profitabilitas komersial hendaknya juga 10



berarti profitabilitas ekonomis pula (yaitu proyek bisnis yang dipandang dari ekonomi makro yang memang menguntungkan). Untuk proyek bisnis besar, terutama yang dilakukan oleh pemerintah umumnya kriteria penilaiannya tidak lagi didasarkan semata-mata atas profitabilitas komersial, tetapi dengan menggunakan kriteria yang lebih luas, yaitu kriteria profitabilitas perekonomian nasional dan juga aspek sosialnya.



2.7 Format Laporan Studi Kelayakan Studi kelayakan bisnis terdiri dari berbagai aspek, sehingga setiap aspek tersebut dibahas dalam satu bab tersendiri. Jumlah bab dalam laporan studi kelayakan bisnis sering kali lebih banyak dibandingkan dengan laporan penelitian pada umumnya. Laporan studi kelayakan bisnis secara umum dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir. 1. Bagian awal laporan studi kelayakan bisnis      



Sampul Halaman daftar isi Halaman daftar tabel (jika ada) Halaman daftar gambar (jika ada) Halaman daftar singkatan (jika ada) Halaman daftar lampiran (jika ada)



2. Bagian utama laporan studi kelayakan bisnis I.



II.



III.



Ikhtisar Berisi tentang latar belakang bisnis dan hasil analisis setiap aspek kelayakan bisnis beserta kesimpulan dan saran secara singkat. Dengan membaca ikhtisar dalam laporan studi kelayakan bisnis, pembaca diharapkan dapat memahami alasan dibangunnya bisnis dan kelayakan tiap aspek beserta kesimpulan dan sarannya dengan cepat. Untuk memahami isi secara lebih rinci, pembaca dapat membaca bab-bab berikutnya. Latar Belakan Bisnis A. Alasan Dibangunnya Bisnis B. Kondisi Industri Aspek Hukum A. Analisis Kesesuaian Bisnis dengan Hukum B. Analisis Kemampuan Memenuhi Perizinan 11



IV.



V.



VI.



VII.



VIII.



IX.



C. Analisis Badan Usaha D. Analisis Profil Pemilik E. Kesimpulan Analisis Aspek Hukum Aspek Lingkungan A. Analisis Lingkungan Operasional B. Analisis Lingkungan Dekat C. Analisis Lingkungan Jauh D. Kesimpulan Analisis Aspek Lingkungan Aspek Pasar dan Pemasaran A. Analisis Potensi Pasar B. Analisis Persaingan C. Analisis Market Share D. Analisis Strategi Pemasaran untuk Mencapai Market Share E. Kesimpulan Analisis Aspek Pasar dan Pemasaran Aspek Teknis dan Teknologi A. Analisis Lokasi Bisnis B. Analisis Luas Produksi C. Analisis Layout Pabrik D. Analisis Kesiapan Teknologi E. Kesimpulan Analisis Aspek Teknis dan Teknologi Aspek Manajemen dan Sumber Daya Manusia A. Analisis Penjadwalan Proyek B. Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja C. Analisis Kemampuan Memenuhi Kebutuhan Tenaga Kerja D. Analisis Rencana Struktur Organisasi E. Kesimpulan Kelayakan Aspek Manajenen dan Sumber Daya Manusia Aspek Keuangan A. Analisis Kebutuhan Investasi B. Analisis Kebutuhan Modal Kerja C. Analisis Biaya Operasional D. Analisis Struktur Permodalan E. Analisis Rasio Kelayakan Keuangan (Payback Peropd, Net Present Value, Profitability Index, Internal Rate of Return, Average Rate of Return) F. Kesimpulan Analisis Aspek Keuangan Kesimpulan dan Rekomendasi 1. Kesimpulan 2. Rekomendasi



12



3. Bagian akhir laporan studi kelayakan bisnis  



Daftar Pustaka Lampiran



Selain format laporan tersebut, laporan studi kelayakan bisnis dapat dibuat dalam format yang ringkas, dengan analisis tiap aspek dimasukkan ke dalam satu bab tersendiri, sehinggs format laporan menjadi sebagai berikut. I. II. III.



IV.



Ikhtisar Latar Belakang Bisnis Analisis Kelayakan Bisnis A. Analisis Aspek Hukum B. Analisis Aspek Lingkungan C. Analisis Aspek Pasar dan Pemasaran D. Analisis Aspek Teknis dan Teknologi E. Analisis Aspek Manajemen dan Sumber Daya Manusia F. Analisis Keuangan Kesimpulan dan Rekomendasi A. Kesimpulan B. Rekomendasi



Daftar Pustaka Lampiran Jika studi kelayakan dilakukan untuk mengembangkan usaha atau membuka cabang baru, maka uraian tentang kondisi atau profil perusahaan perlu ditampilkan dalam laporan studi kelayakan. Format laporan studi kelayakan dapat dimodifikasi menjadi seperti berikut. I. II. III.



IV.



Ikhtisar Latar Belakang Bisnis Profil Perusahaan A. Nama dan Alamat Perusahaan B. Profil Pemilik C. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Analisis Kelayakan Bisnis A. Analisis Aspek Hukum B. Analisis Aspek Lingkungan 13



C. Analisis Aspek Pasar dan Pemasaran D. Analisis Aspek Teknis dan Teknologi E. Analisis Aspek Manajemen dan Sumber Daya Manusia F. Analisis Keuangan V. Kesimpullan dan Rekomendasi A. Kesimpulan B. Rekomendasi Daftar Pustaka Lampiran 2.8 Tugas Untuk Menyiapakan Usulan Kelayakan Proyek



LAPORAN STUDI KELAYAKAN BISNIS LAPORAN STUDI KELAYAKAN BISNIS MAKANAN RINGAN  STIK VEGETARIA-FRUITS Disusun Guna: Memenuhi Tugas UAS                                      Mata kuliah: Studi Kelayakan Bisnis     Dosen Pengampu :Supriyono, S.Pd.I., M.M



Disusun Oleh : Windy Vinorika Yuli Astuti NIM 212418



  SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS  MANAJEMEN BISNIS SYARIAH 2015



14



BAB I IKHTISAR Awal mula penemuan ide mendirikan usaha yang bergerak dalam bidang makanan ringan yang sehat dan bermutu yaitu berasal dari hasil pengamatan saya bahwa banyak orang di daerah saya, mulai dari kalangan anak- anak sampai dengan orang dewasa gemar mengkonsumsi makanan ringan sebagai camilan maupun sebagai suguhan. Dari sini, saya mulai mempunyai ide membuat makanan ringan yang beda dengan yang lainnya. “Stik Vegetaria-Fruits” merupakan camilan yang berbentuk  stik kering yang siap makan, namun bahan dasarnya yaitu tidak seperti stik pada umumnya. Bahan dasar pembuatan “Stik Vegetaria-Fruits” sangatlah unik dan tergolong langka, karena stik ini selain menggunakan bahan dasar  tepung terigu tetapi juga menggunakan bahan dari sayuran dan buah-buahan yang mengandung gizi serta baik untuk kesehatan. Prakiraan terhadap usaha tersebut tentunya akan menghasilkan keuntungan yang memadai, marketable  dan layak untuk dilanjutkan ditinjau dari beberapa aspek seperti aspek hukum, pemasaran, lingkungan, teknis dan teknologi, manajemen dan sumber daya manusia serta keuangan. Dalam menyusun laporan studi  kelayakan bisnis yang akan saya jalankan ini, saya melakukannya sendiri karena untuk menghemat biaya dan saya mempunyai bekal ilmu pengetahuan dalam manajemen bisnis syariah yang seringkali membahas seluk beluk dunia bisnis.  Disamping itu, karena usaha yang akan saya jalankan termasuk usaha mikro kecil menengah, jadi mudah dalam menganalisa aspek-aspek yang diperlukan untuk menunjukkan bahwa bisnis ini layak untuk dijalankan. Untuk memahami isi secara rinci mengenai aspek hukum.aspek lingkungan, aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi, aspek manajemen dan sumber daya manusia serta aspek keuangan yang menyatakan layaknya usaha ini untuk dijalankan, maka dapat dilihat pada bab-bab selanjutnya. BAB II LATAR BELAKANG BISNIS A.    Alasan Dibangunnya Bisnis Alasan dibangunnya bisnis makanan ringan “Stik Vegetaria-Fruits” ini yaitu untuk menciptakan lapangan pekerjaaan, memenuhi kebutuhan hidup, meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan, serta meningkatkan kreativitas dalam bidang pembuatan olahan makanan ringan.  Disamping itu, peluang akan bisnis makanan ringan ini sangat menjanjikan. Disamping itu, usaha “Stik Vegetaria-Fruits” ini selain bertujuan  untuk memperoleh profit, tetapi juga berusaha memproduksi makanan ringan yang baik bagi kesehatan dengan mengedepankan etika bisnis islami seperti kejujuran dalam berproduksi tanpa menggunakan bahan-bahan yang membahayakan dan lain sebagainya. Tujuan jangka panjang dari usaha dagang ini adalah untuk lebih memperkuat posisi pasar dari semua produk-produk yang diciptakan, dan mempertahankan kualitas produk-produk tersebut agar bisa tetap menjadi yang terbaik di antara para pesaing. 15



Dengan demikian perusahaan ini memunyai visi untuk menjadi perusahaan industri makanan ringan yang terbaik dan terbesar di Indonesia, dengan senantiasa mengutamakan kepuasan konsumen, serta menjunjung tinggi kepercayaan mitra kerja. Sedangkan misinya yaitu Menjalankan usaha dengan dilandasi kepekaan yang tinggi untuk berorientasi kepada pasar/konsumen, dan kepedulian dalam memperhatikan lingkungan, yang dilakukan secara optimal agar dapat menekankan nilai tambah. B.     Kondisi Industri Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan ekspor produk makanan olahan pada periode Januari sampai dengan Oktober 2014 mencapai US$4,01 milyar, naik 19,15% dibandingkan ekspor pada periode  yang sama tahun sebelumnya. Disamping itu, Direktur Jendral  Pengembangan Ekspor Nasional Kementrian Perdagangan menyatakan prospek ekspor produk makanan dan minuman olahan sangat cerah. Tren komoditas ini mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Jika dilihat progres dari tahun 2009 sampai dengan 2013, ekspor produk makanan olahan naik rata-rata 14,18%. Dari data yang ada, Sekjen Kementrian Perindustrian juga memprediksikan pertumbuhan industri manufaktur di tahun 2015 dapat mencapai 6,1% dari tahun ini sekitar 5,7% dengan pendorong utama dari investasi industri makanan dan minuman, tembakau, industri barang dan kayu dan hasil hutan lainnya, serta industri alat angkut, mesin dan peralatan. Dengan demikian industri makanan dan minuman nasional terbukti menjadi salah satu industri dengan tingkat pertumbuhan cukup tinggi di Indonesia, sehingga bisnis makan ringan “Stik Vegetaria-Fruits” ini tentunya sangat menjanjikan.



BAB III ASPEK HUKUM A.    Analisa Kesesuaian Bisnis dengan Hukum Bisnis makanan ringan “Stik Vegetaria-Fruits” yang akan dijalankan ini merupakan bisnis yang tidak berbadan hukum, karena bentuk badan usahanya adalah perusahaan perseorangan/perusahaan dagang. Hal ini dikarenakan kewenangan untuk melakukan perbuatan hukum diletakkan pada mitra atau sekutu dari bentuk usaha tersebut, dengan pembatasan pengaturan yang ditetapkan oleh undang-undang. Selain itu harta kekayaan perusahaan dan pribadi tidak terpisah dengan jelas, atau pada prinsipnya usaha ini tidak memiliki kekayaan sendiri. Tidak dapat digugat dan menggugat pada bentuk usaha ini, tetapi dapat dilakukan pada pemilik atau pengurusnya langsung yang melakukan hubungan hukum. Dari segi produk yang dihasilkan dan pendirian bisnis ini tentunya tidak melanggar hukum yang berlaku, karena dalam pembuatan makanan ringan dari perusahaan ini tidak menggunakan bahan-bahan yang berbahaya dan juga tidak terdapat unsur barang atau bahanbahan yang haram. Disamping itu, dari segi pendirian usaha sangat mudah yaitu hanya dengan menyiapkan beberapa dokumen seperti kartu tanda penduduk (KTP), menentukan calon nama perusahaan, menentukan tempat kedudukan perusahaan, menentukan maksud dan tujuan yang 16



spesifik dari perusahaan tersebut dan kemudian melakukan pendaftaran ke notaris. Dengan begitu maka perusahaan yang kami dirikan ini tentunya sesuai dengan hukum. B.     Analisa Kemampuan Memenuhi Perizinan Bisnis makanan ringan “Stik Vegetaria-Fruits” ini tentunya mampu memenuhi perizinan dengan mengajukan surat izin usaha perdagangan (SIUP), karena dalam mendapatkan SIUP tersebut sangat mudah dan dengan biaya yang relatif murah. Adapun syarat-syarat yang dapat dipenuhi untuk mendapatkan SIUP perseorangan, perusahaan harus mengajukan permohonan tertulis dengan dilengkapi: 1.         Fotokopi KTP Pemilik 2.         Fotokopi NPWP (jika ada) 3.         Surat keterangan domisili/SITU 4.         Neraca perusahaan 5.         Materai 6000 6.         Stopmap Sedangkan persyaratan untuk ijin SITU yakni: 1.         Copy akta pendirian badan usaha yang dilegalisasi PN 2.         Copy pendiri badan usaha 3.         Copy IMB 4.         Surat keterangan sewa/kontrak rumah/bangunan. 5.         Copy bukti kepemilikan tanah dan bangunan. 6.         Denah tempat lokasi disahkan kelurahan. Dalam hal ini perusahaan mampu memenuhi semua syarat-syarat tersebut, sehingga perusahaan ini dapat memiliki perizinan dalam bidang usaha yang dijalankan. C.    Analisis Badan Usaha Bisnis yang akan dioperasionalkan merupakan bisnis berskala kecil dimana kekayaan bersih binis ini paling banyak yaitu Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau memiliki hasil penjualan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) per tahun, serta dapat menerima kredit dari bank maksimal di atas Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) sampai dengan Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah). Maka bisnis ini dibentuk sebagai badan usaha perusahaan perseorangan/perusahaan dagang. Bentuk badan usaha ini juga memiliki kelebihan bahwa pajak yang dikenakan relatif rendah, penguasaan sepenuhnya terhadap keuntungan dan pendiriannya mudah. D.    Analisa Profil Pemilik Kepemilikan usaha ini dimiliki oleh satu orang, namun juga terdapat wakil pemilik. Hal ini dikarenakan adanya gabungan modal yang berasal dari dana pribadi pemilik dan wakil. Pemilik usaha makanan ringan “Stik Vegetaria-Fruits” ini adalah  Windy Vinorika Yuli Astuti, SE. Sebagai lulusan S1 dari program studi Manajemen Bisnis Syariah, saya mendirikan usaha ini yaitu untuk menciptakan lapangan pekerjaan dan mengurangi tingkat pengangguran di 17



sekitar daerah saya. Selain itu, saya ahli dalam bidang membuat makanan ringan dan tentunya mempunyai pengetahuan bisnis yang lumayan luas. Sedangkan wakil pemiliknya yaitu  Kurniawan Putra yang memberikan kontribusinya dalam segi permodalan. Baik pemilik dan wakil pemilik sangat mematuhi hukum yang berlaku, dan pada upaya mendapatkan pengakuan atas adanya bisnis tersebut maka dibuatlah surat izin usaha perdagangan (SIUP) sebagai bukti penguat atas keberadaan usaha tersebut. E.     Kesimpulan Analisis Aspek Hukum Dari berbagai analisis diatas, maka dapat disimpulkan bahwa  dari segi aspek hukum bisnis “Stik Vegetaria-Fruits” ini tentunya sesuai dengan hukum, mampu memenuhi perizinan, bentuk bandan usahanya sesuai dengan kondisi perekonomian perusahaan dan pemilik usaha berkompeten dalam bidangnya. BAB IV ASPEK LINGKUNGAN A.    Analisa Lingkungan Operasional 1.      Pemasok Pemasok bahan baku yang berupa sayur dan buah-buahan, tepung terigu dan rempah-rempah dalam kegiatan operasional bisnis ini yaitu berasal dari pedagang di pasar tradisional Desa Ngagel-Kecamatan Dukuhseti-Pati. Kriteria pemasok yang dipilih yaitu jujur, disiplin, dapat diandalkan dan selalu dapat menyediakan bahan-bahan yang masih segar dan tidak terkontaminasi zat-zat yang berbahaya. 2.      Pelanggan Dari data yang diperoleh, banyak orang yang suka makan mananan ringan, sehingga dapat diprekdisikan pula bahwa pelanggan yang tertarik untuk mengkonsmsi  makanan ringan “Stik Vegetaria-Fruits” ini sangat banyak.   3.      Kreditur Kreditur yang dipilih untuk mendukung perusahaan di bidang keuangan yaitu bank terdekat dari lokasi perusahaan. Sehingga dalam meminjamkan modalnya maka bank tersebut mudah mengontrol alur kegiatan operasi yang dilakukan perusahaan. 4.      Pegawai Dengan lokasi usaha yang berada di dekat pemukiman penduduk, maka hal tersebut memberikan keuntungan bagi perusahaan dalam upaya mendapatkan pegawai. Disamping itu juga memberikan keuntungan finansial bagi kehidupan masyarakat sekitar dengan memberikan mereka pekerjaan sebagai karyawan. B.     Analisa Lingkungan Industri 1.      Pesaing Makanan ringan berbentuk stik  bukan merupakan produk baru, sehingga tidak dapat dipungkiri adanya pesaing dalam industri pembuatan  makan ringan ini. Proses pada industri makanan ringan yang masih sederhana dan mudah dipelajari, maka pbanyak pengusaha yang 18



bergerak dalam bidang usaha makanan ringan. Di Indonesia sendiri, ada banyak sekali industri kecil maupun menengah yang memfokuskan usahanya dalam pembuatan makanan ringan. Di Kecamatan Dukuhseti sendiri ada lima perusahaan kecil yang bergerak dalam bidang makan ringan. Namun dengan inovasi dan differensiasi produ menggunakan bahan dari buah dan sayur, maka perusahaan ini menciptakan hal baru di dunia makan ringan. Sehingga usaha “Stik Vegetaria-Fruits” ini pun dapat bersaing di dunia perindustrian makanan ringan. 2.      Barang Substitusi Barang substitusi dari produk “Stik Vegetaria-Fruits” ini belum ada, karena pada saat ini baru perusahaan ini yang menciptakan produk makanan ringan stik yang terbuat dari sayur dan buahbuahan. 3.      Kekuatan Pemasok Kekuatan pemasok tentunya sangat tinggi, karena pemasok diambil dari pedagang di pasar tradisional yang terletak di depan lokasi usaha, maka perusahaan dapat mengontrol bahan-bahan yang diperlukan secara mudah. Disamping itu, di pasar tersebut terdapat banyak penjual buahbuahan dan sayur-sayuran, sehingga pemasok tidak hanya berpacu pada satu orang saja, dan dengan demikian bahan baku akan selalu bisa didapatkan. 4.      Kekuatan Pembeli Dari data yang diperoleh bahwa masyarakat menyukai makan makanan ringan yang sehat dan bergizi maka kekuatan pembeli pada produk yang dihasilkan akan tinggi, karena produk yang dihasilkan oleh perusahaan ini mampuu memenuhi apa yang diinginkan oleh konsumen yaitu dapat memberikan solusi cara nikmat memakan sayur dan buah melalui makan ringan berbentuk stik. 5.      Hambatan Masuk Hambatan masuk produk ini lumayan sulit, karena perusahaan selalu melakukan inovasiinovasi baru sebagai gebrakan dalam menghambat masuknya pesaing dalam produk yang sama. Perusahaan selalu melakukan inovasi dalam membuat varian rasa yang diperoleh dari semua jenis buah-buahan dan sayur-sayuran yang menyehatkan. C.    Analisa Lingkungan Jauh 1.      Ekonomi Dalam data pengamatan yang dilakukan hasilnya adalah daya beli atau permintaan masyarakat yang cukup tinggi  terhadap produk ini,  karena produk ini  harganya yang terjangkau dan semua kalangan bisa menikmati sehingga mempengaruhi pendapatan. 2.      Sosial dan Budaya Dari hasil riset, masyarakat di lingkungan sekitar perusahaan memiliki opini dan gaya hidup bahwa mengkonsumsi makanan yang sehat merupakan hal yang sangat diperhatikan. Disamping itu, masyarakat cenderung memilih-milih dalam mengkonsumsi makanan ringan, mereka leih memilih makanan yang sehat dan dengan harga yang murah. Dalam mempengaruhi keyakinan, nilai, sikap, opini yang berkembang dan gaya hidup dari lingkungan dimana perusahaan beroperasi tersebut, maka perusahaan ini mengadakan program pengenalan perusahaan dan produk “Stik Vegetaria-Fruits” kepada masyarakat tentang manfaat 19



dan nutrisi yang lebih baik bagi kesehatan bila mengkonsumsi makanan ringan “Stik VegetariaFruits” yang terbuat dari buah-buahan dan sayur-sayuran alami. Perusahaan juga lebih intens dalam melakukan promosi dan iklan melalui media cetak, media elektronik dan media sosial (internet) guna menjangkau spektrum pelanggan yang lebih  luas. Dengan demikian perusahaan mampu menciptakan pola pikir masyarakat bahwa mengkonsumsi makanan ringan yang terbuat dari buah-buahan dan sayur-sayuran menjadi sebuah kebutuhan kesehatan yang urgen , maka permintaan untuk berbagai produk makanan ringan ini pastinya akan meningkat. 3.      Teknologi Peralatan yang digunakan untuk membuat “Stik Vegetaria-Fruits” hanyalah peralatan sederhana seperti kompor, tabung gas, wajan besar, penggorengan, blender, mesin penggiling, dan mesin mengepresan. Namun dalam mengatur promosi online, pencatatan  penjualan dan pembelian yaitu menggunakan teknologi komputer. Walaupun teknologi yang digunakan masih sederhana, namun dapat menghasilkan produk yang banyak. 4.      Ekologi Dari data yang diperoleh melalui riset pada masyarakat di sekitar lokasi  perusahaan, usaha “Stik Vegetaria-Fruits” ini tidak terdapat potensi sumber pencemaran pada lingkungan. Ditinjau dari masukan, proses dan pengeluaran dari kegiatan usaha ini tidak ada sama sekali sumber pencemaran. Masukan dari bahan mentahnya yaitu berupa buah-buahan dan sayur-sayuran yang menyehatkan, kemudian bahan penolongnya berupa tepung terigu dan rempah-rempah. Dari segi proses pengolahan yaitu dengan mengunakan energi listrik untuk mencampurkan seluruh bahan agar halus dan merata, kemudian menggunakan kompor untuk memasak olahan tersebut. Output dari kegiatan usaha ini yaitu menghasilkan produk yang menyehatkan dan juga higienis, limbah regulernya hanya kulit dari buah-buahan dan sayur-sayuran saja, serta limbah non regulernya tidak ada sama sekali.



5.      Global Dalam upaya mencapai lingkungan global, dilakukan penjualan melalui via on-line, yang mana apabila ada pemesanan dari daerah luar, maka produk-produk “Stik Vegetaria-Fruits” dapat dikirim keseluruh daerah Nusantara maupun manca negara melalui jasa pengiriman barang. Dengan demikian kemungkinan mencapai pasar global pun bisa terjadi. D.    Kesimpulan Analisis Aspek Lingkungan Dari analisis aspek lingkungan operasional, lingkungan dekat, dan lngkungan jauh dapat disimpulkan bahwa bisnis ini berpontensi baik untuk dijalankan karena hambatan-hambatannya relatif sedikit. BAB  V ASPEK PASAR DAN PEMASARAN A.    Analisis Potensi Pasar 20



Pasar makanan ringan nasional mempunyai potensi sangat besar karena tingkat konsumsi masyarakat Indonesia selalu mengalami kenaikan pertumbuhan dibandingkan kondisi normal. Disamping itu persaingan bisnis makanan ringan di Tanah Air sangat ketat menyusul banyaknya pelaku usaha di sektor tersebut. Dari riset yang telah dilakukan di Desa Ngagel- Kecamatan Dukuhseti- Kabupaten Pati, ada lima usaha mikro kecil menengah yang bergerak dalam bidang makanan ringan seperti pembuatan kerpik singkong, keripik pisang, stik bawang, dan lain sebagainya yang masih eksis sampai sekarang. Dengan data tersebut maka potensi pasar “Stik Vegetaria-Fruits” ini sangat bagus karena sejauh ini belum ada pesaing yang membuat stik dari buah-buahan dan sayursayuran. B.     Analisis Persaingan 1.      Analisis SWOT a.      Kekuatan (Strength) Kekuatan dari usaha ini yaitu mampu memenuhi perizinan usaha, memiliki merk produksi, memilik karyawan yang professional dibidangnya, dan produk yang dihasilkan sangat unik. b.      Kelemahan (Weakness) Kelemahan dari usaha ini yaitu produk mudah ditiru, disamping itu Banyak masyarakat yang lebih suka merek-merek makanan yang sudah terkenal dan lebih suka berbelanja di pusat perbelanjaan yang sudah cukup besar dan terkenal. c.       Peluang (Opportunity) Peluang dari bisnis ini yaitu mampu bersaing dengan pengusaha-pengusaha makanan ringan disekitar, dapat memperluas wilayah pemasaran dengan meningkatkan mutu produk dan meningkatkan intensitas promosi di media sosial sebagai upaya mencapai pasar global. d.      Ancaman (Treat) Ancaman dari usaha ini yaitu pesaing yang terus bertambah dengan mutu produk pesaing yang tak kalah bagus dan perdagangan bebas tahun 2015. C.    Analisis Market Share Sebagai perusahaan pertama yang menciptakan olahan “Stik Vegetaria-Fruits” dimana stik tersebut terbuat dari buah-buahan dan sayur-sayuran, maka dapat dikatakan sebagai pionir dan akan mampu menguasai pangsa pasar 40% ditinjau dari hambatan masuknya pesaing yang tidak mudah. Jadi market share dari perusahaan tersebut sangat layak. D.    Analisis Strategi Pemasaran untuk Mencapai Market Share 1.      STP Marketing a.      Segmentasi Dalam pemetaan konsumen, bisnis ini memetakan segi geografisnya pada wilayah lokal yaitu di Kecamatan Dukuhseti- Kabupaten Pati. Kemudian dari segi usia dan jenis kelamin, produk  yang dihasilkan dapat dikonsumsi untuk usia 4 tahun sampai umur 60 tahun dengan jenis kelamin lakilaki dan perempuan. Data penduduk yang diperoleh dari Kecamatan Dukuhseti ini yaitu terdapat 21



penduduk kurang lebih 57.750 jiwa. Jadi segmentasinya yaitu 70% dari jumlah penduduk, karena 30% dari penduduk desa tersebut merupakan usia dibawah 4 tahun dan diatas 60 tahun. Oleh karena itu, segmentasinya adalah untuk 40.425 jiwa sebagai konsumen.



b.      Targeting Ditinjau dari segmentasi konsumen sebanyak 40.425 orang, maka target yang ditetapkan yaitu 50% dari segmentasi tersebut. Oleh karena itu target dari bisnis ini adalah mampu mencapai 20.212 orang sebagai pelanggan. c.       Positioning Setelah target sudah ditetapkan, maka dalam membangun presepsi konsumen agar konsumen tersebut loyal terhadap produk yang dihasilkan, perusahaan ini memberikan pelayanan yang bagus dengan mengutamakan kepercayaan konsumen dan memberikan produk yang berkualitas.  2.      Strategi Bauran Pemasaran a.      Produk Produk yang dihasilkan yaitu ada tiga yang berupa Stik Vegetaria-Fruits Kangkung (terbuat dari kangkung), Stik Vegetaria-Fruits Wortel (terbuat dari wortel), dan Stik Vegetaria-Fruits Naga (terbuat dari buah naga). Dengan menawarkan tiga varian rasa, maka perusahaan ini dapat menghindari kejenuhan konsumen terhadap produk dan mampu meningkatkan gairah konsumsi makanan ringat yang sehat dan bergizi. Kandungan gizi dari kangkung yaitu kaya vitamin C dan vitamin B kompleks. Kandungan vitamin C pada kangkung lebih banyak dibanding kebanyakan sumber vitamin C pada buah-buahan. Oleh karena itu, kangkung baik untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh sehingga tak mudah terkena serangan penyakit akibat virus, misalnya flu. Kadar vitamin B kompleks dan Omega 3 pada kangkung juga cukup banyak, yaitu dapat meningkatkan produksi serotin dalam otak, sehingga bisa menciptakan suasana tenang melalui otak. Kemudian kandungan gizi pada wortel yaitu mengandung banyak nutrisi penting seperti beta-karoten, vitamin A, mineral dan anti-oksidan lain dalam jumlah yang cukup tinggi. Beta karoten adalah salah satu anti-oksidan alami yang kuat, yang akan membantu melindungi tubuh dari radikal bebas berbahaya. Selain itu, wortel juga  memiliki semua fungsi dari vitamin A,  seperti penglihatan dan lain sebagainya. Sedangkan pada buah naga yaitu terdapat kandungan gizi berupa fosfor, kalsium, karbohidrat, protein, mineral, vitamin C, vitamin B1, vitamin B2 dan vitamin B12, yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh, memperbanyak energi, memperkuat tulang dan lain sebagainya. Dengan demikian produk yang dihasilkan memang baik untuk kesehatan dan mampu menarik minat konsumen untuk membeli. b.      Price (Harga) Tiap bungkus Stik Vegetaria-Fruits kangkung, wortel, dan buah naga dibandrol dengan harga Rp. 5000,- per bungkus untuk ukuran 100 gram. Dengan harga yang relatif murah, maka permintaan akan produk tesebut pastinya dapat meningkat. c.       Place (Tempat) Penentuan lokasi usaha yaitu dirumah saya sendiri yang terletak di depan pasar tradisional Desa Ngagel-Kecamatan Dukuhseti- Kabupaten Pati dan terletak di tepi jalan raya, sehingga dapat 22



menghemat biaya (tanpa menyewa) serta mudah dalam memperoleh bahan baku. Dengan lokasi usaha yang sangatlah strategis dan mudah dijangkau, maka untuk memperkenalkan adanya bisnis “Stik Vegetaria-Fruits” ini sangat mudah.  Demikian dengan para konsumen ataupun distributor juga mudah dalam mencari letak tempat usaha kami. d.      Promotion (Promosi) Strategi promosiyang digunakan  adalah sebagai berikut: 1)             Word of Mouth (dari mulut ke mulut). 2)             Media cetak dan media elektronik. Pada media cetak yaitu dengan memasang papan reklame, memasang iklan di koran, dan dengan penyebaran brosur. Sedangkan untuk media elektroniknya yaitu melalui radio. 3)             Online marketing  (pemasaran lewat online melalui internet) yaitu dapat berupa pengiklanan di sosial media, web atau yang lain sebagainya.



E.     Kesimpulan Analisis Aspek  Pasar dan Pemasaran Dari analisis potensi pasar, persaingan, market share dan strategi pemasaran, perusahaan ini mampu untuk menguasai pangsa pasar sebanyak 40%. Disamping itu, permintaan dan distribusi akan produk ini mampu mencapai sasaran yang luas ditinjau dari kegiatan promosi yang dilakukan dan potensi pasar yang mendukung. BAB VI ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGI A.    Analisa Lokasi Bisnis Lokasi bisnis yang akan dijalankan yaitu berada di depan pasar tradisional Desa Ngagel, Rt 06/ Rw 4 - Kecamatan Dukuhseti- Kabupaten Pati  yang letaknya ditepi jalan raya. Lokasi ini sangat strategis karena berada pada pusat keramaian sehingga keberadaan usaha ini sangat mudah diketahui oleh konsumen maupun distributor. B.     Analisa Luas Produksi Luas produksi dari bisnis ini yaitu mampu menghasilkan output 2500 bungkus per hari dengan prediksi akan didistribusikan pada 20 toko di seluruh wilayah Kecamatan Dukuhseti. Masing-masing toko membeli sebanyak 100 bungkus, sedangkan sisanya yaitu dijual di toko penjualan “Stik Vegetaria-Fruits” yang berada di bagian depan tata ruang tempat usaha. Dengan produksi sebanyak 2500 bungkus per hari, maka pendistribusian produk ini dapat menyebarluas ke seluruh Kecamatan Dukuhseti bahkan memungkinkan juga sampai ke seluruh penjuru wilayah dunia, karena produk ini dipromosikan melalui media internet yang cakupannya sangat luas. C.    Analisa Layout Pabrik Penentuan tata ruang usaha “Stik Vegetaria-Fruits” yaitu berbentuk griya stik yang unik dan elegan. Bagian depannya yaitu toko penjualan stik tersebut, sedangkan bagian belakang dari 23



griya tersebut yaitu tempat proses produksi. Setiap departemen produksi dibedakan ruangannya secara efektif dan efisien. Tata ruang  disusun dengan serapi mungkin. Selain itu, dalam usaha ini juga menyediakan tempat ibadah untuk para pegawai.



D.    Analisa Kesiapan Teknologi Teknologi yang digunakan dalam kegiatan produksi yaitu teknologi yang masih sederhana seperti peralatan masak pada umumnya, mesin penggiling dan mesin pengepresan. Namun dengan demikian teknologi tersebut mampu untuk menghasilkan output yang banyak. Kemudian untuk mencatat alur penjualan dan pembelian disediakan sebuah komputer yang mendukung dan dalam upaya pemasaran disediakan sebuah mobil box. E.     Kesimpulan Analisa Aspek Teknis dan Teknologi Dari analisis lokasi bisnis, luas produksi, layout pabrik, dan kesiapan teknologi, dapat disimpulkan bahwa posisi tempat usaha perusahaan ini sangat strategis dan tata letak ruangannya tersusun rapi sehingga membuat karyawan nyaman dalam bekerja. Disamping itu walaupun teknologi yang digunakan dalam proses produksi tergolong sederhana, perusahaan mampu memenuhi permintaan 2500 unit perhari atau bahkan bisa lebih. Kemudian untuk mengontrol alur penjualan dan pembelian maka digunakan komputer sebagai perangkat yang sangat mendukung, serta dalam upaya pemasaran disediakan sebuah mobil box. Sehingga kesiapan teknologi perusahaan ini tergolong mumpuni. BAB VII ASPEK MANAJEMEN DAN SUMBERDAYA MANUSIA A.    Analisa Penjadwalan Usaha Dalam menjalankan usaha “Stik Vegetaria-Fruits” ini dibentuk sebuah penjadwalan agar kegiatan yang berlangsung sesuai dengan apa yang diharapkan. Penjadwalan usaha ini yaitu meliputi hari kerja dan jam kerja. Perusahaan ini beroperasi setiap hari dan libur pada hari Minggu serta pada hari-hari libur Nasional lainnya. Sedangkan jam kerja yaitu dimulai dari pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB. B.     Analisis Kebutuhan Kerja Bisnis makanan ringan “Stik Vegetaria-Fruits” ini membutuhkan tenaga kerja dalam bidang pembuatan stik, bidang pengepakan, bidang pemasaran, bidang akuntan dan bidang penjagaan toko. Dari semua bidang maka dapat diperkirakan membutuhkan sekitar 15 karyawan. C.    Analisis Kemampuan Memenuhi Kebutuhan Tenaga Kerja Dari jumlah penduduk di Kecamatan Dukuhseti yang berkisar 57.750 jiwa, tersedia jumlah tenaga kerja produktif kurang lebih 17.000 jiwa. Untuk tenaga kerja yang memenuhi syarat yaitu sebesar 5100 jiwa. Berhubungan dengan analisis kebutuhan kerj yang  hanya membutuhkan karyawan di lima bidang yaitu bidang pembuatan stik, bidang pengepakan, bidang 24



pemasaran, bidang akuntan dan bidang penjagaan toko, maka  tenaga kerja yang diterima hanya sebesar 15 karyawan. Sehingga tenaga kerja yang tidak diterima adalah 5075. Dengan demikian, ketersediaan tenaga kerja yang ahli dalam bidangnya sangatlah banyak, sehinngga perusahaan mampu memenuhi kebutuhan tenaga kerja.



D.    Analisis Rencana Struktur Organisasi Adapun rencana struktur organisasinya yaitu sebagai berikut:



E.     Kesimpulan Kelayakan Aspek Manajemen dan Sumber Daya Manusia Dari analisis penjadwalan proyek, kebutuhan kerja, kemampuan memenuhi kebutuhan tenaga kerja dan rencana struktur organisasi dapat disimpulkan bahwa usaha kegiatan dalam usaha ini berjalan dengan sistematis dan dengan stuktur organisasi  yang jelas. Disamping itu perusahaan dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja karena ketersediaan tenaga kerja yang ahli dalam bidang tersebut sangat banyak. BAB VIII ASPEK KEUANGAN A.    Analisis Kebutuhan Investasi No.



Nama Barang



1. 2. 3. 4. 5. 6. 7 8 9 10 11 Total



Kompor Tabung Gas Wajan Penggorengan Blender Penggiling Baskom Telepon kantor Komputer Mesin Press Mobil box



Jumlah barang 10 buah 10 buah 10 buah 10 buah 3 buah 5 buah 100 buah 1 buah 1 buah 2 buah 1 buah



Harga Satuan 150.000/buah 180.000,-/buah 15.000,-/buah 5.000,-/buah 100.000,-/buah 100.000,-/buah 3.000/buah



Harga Total 1.500.000 1.800.000  150.000 50.000 300.000 500.000 300.000 300.000 2.000.000 2.000.000 100.000.000 108.900.000



B.     Analisis Kebutuhan Modal Kerja Analisis kebutuhan modal kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan ini yaitu untuk biaya operasional, biaya gaji karyawan, biaya promosi, biaya listrik, dan biaya lain-lain. sehingga perusahaan membutuhkan modal kerja kurang lebih 182.000.000 dengan rincian sebagai berikut: 1.         kebutuhan biaya operasional/bulan = 151.931.000 25



2.         biaya gaji 15 karyawan/bulan = 15.000.000 3.         biaya listrik dan lain-lain/bulan = 10.000.000 4.         biaya promosi/bulan = 5.000.000



C.    Analisis Biaya Operasional Biaya Operasional Stik Vegetaria-Fruits per hari: No.



Nama Barang



Jumlah Barang



Harga satuan



Harga Total



1



Terigu



250 kg



 6.000/kg



1.500.000



2



Margarin



 50 kg



12.000/kg



600.000



3



RempahRempah



250 pcs



2.500/pcs



625.000



4



Telur



25 kg



20.000/kg



500.000



5 6 7



Kangkung Wortel Buah Naga



50 ikat 20 kg 20 kg



1.000/ikat 10.000/kg 13.000/kg



50.000 200.000 260.000



8



Minyak Goreng



125 liter



 10.000/1iter



1.250.000



Total



4.985.000



            Biaya perlengkapan pendukung operasional : No. 1 2 3



Nama Barang Plastik Kemasan Label Makanan Gas



Jumlah Harga Satuan Harga Total Barang 250 biji 3.400/100 biji  8.500 250 biji 1.000/25 biji 10.000 125 kg 20.000/3kg 840.000 Total 858.500



Jadi total biaya operasional “Stik Vegetaria-Fruits” per harinya yaitu Rp. 5.843.500,-. Untuk satu bulan maka total biaya produksinya Rp. 5.843.500,- x 26 = Rp. 151.931.000,-. Kemudian untuk total produksi dalam satu tahun yaitu Rp. 151.931.000,- x 12= Rp. 1.823.172.000,-. D.    Analisis Struktur Permodalan Adapun struktur permodalannya yaitu: Perolehan Modal



Jumlah 26



Modal Sendiri 50.000.000 Modal Wakil Pemilik 50.000.000 Hutang Bank 200.000.000 Total 300.000.000             Dimana dana tersebut digunakan untuk biaya investasi, biaya operasional, biaya gaji karyawan, biaya promosi, biaya listrik, biaya studi kelayakan bisnis dan biaya lain-lain. E.     Analisis Rasio Kelayakan Keuangan 1.      Pay back Period Pay back period =  x 12 bulan Dari penjualan per hari yaitu Rp.5000,- x 2500 unit = 12.500.000 Maka per bualnnya adalah 325.000.000 dan dalam satu tahun yaitu 3.900.000.000. Dengan dikurangi biaya operasional, biaya gaji karyawan, biaya promosi, biaya listrik dan lain-lain, kas bersihnya yaitu 1.716.828.000. Dan investasinya yaitu 110.000.000. Sehingga payback periodnya adalah Pay back period =  x 12 bulan                               = 0, 8 Jadi payback periodnya yaitu dalam waktu 8 hari. Sehingga dapat disimpulkan bahwa bisnis ini sangat layak. BAB IX KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A.    Kesimpulan Dari segi aspek hukum bisnis “Stik Vegetaria-Fruits” ini tentunya sesuai dengan hukum, mampu memenuhi perizinan, bentuk bandan usahanya sesuai dengan kondisi perekonomian perusahaan dan pemilik usaha berkompeten dalam bidangnya. Kemudian dalam segi analisis lingkungan,   aspek lingkungan operasional, lingkungan dekat, dan lngkungan jauh  perusahaan ini berpontensi baik untuk dijalankan karena hambatan-hambatannya relatif sedikit. Dari segi analisis pasar dan pemasaran, potensi pasar, persaingan, market share dan strategi pemasaran, perusahaan ini mampu untuk menguasai pangsa pasar sebanyak 40%. Disamping itu, permintaan dan distribusi akan produk ini mampu mencapai sasaran yang luas ditinjau dari kegiatan promosi yang dilakukan dan potensi pasar yang mendukung. Kemudian pada analisis teknis dan teknologi, lokasi bisnis, luas produksi, layout pabrik, dan kesiapan teknologi perusahaan ini yaitu posisi tempat usaha sangat strategis dan tata letak ruangannya tersusun rapi sehingga membuat karyawan nyaman dalam bekerja. Disamping itu walaupun teknologi yang digunakan dalam proses produksi tergolong sederhana, perusahaan mampu memenuhi permintaan 2500 unit perhari atau bahkan bisa lebih. Kemudian untuk mengontrol alur penjualan dan pembelian maka digunakan komputer sebagai perangkat yang sangat mendukung, serta dalam upaya pemasaran disediakan sebuah mobil box. Sehingga kesiapan teknologi perusahaan ini tergolong mumpuni. Dalam segi analaisis manajemen dan sumber daya manusia, penjadwalan proyek, kebutuhan 27



kerja, kemampuan memenuhi kebutuhan tenaga kerja dan rencana struktur organisasi pada perusahaan ini berjalan dengan sistematis dan dengan stuktur organisasi  yang jelas. Disamping itu perusahaan dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja karena ketersediaan tenaga kerja yang ahli dalam bidang tersebut sangat banyak. B.     Rekomendasi Rekomendasi dari laporan studi kelayakan bisnis makanan ringan “Stik Vegetaria-Fruits” ini adalah layak untuk dilanjutkan dengan menambah teknologi-teknologi yang mutakhir dalam proses produksi.



28



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Dalam membuat laporan studi kelayakan banyak aspek yang perlu diperhatikan. Dalam melakukan studi kelayakan bisa melakukan studi sendiri maupun menggunakan jasa konsultan dalam melaksanakan studi. Umumnya konsultan terdiri dari para ahli beberapa disiplin ilmu: teknik, ekonomi, dan manajemen. Semakin luas aspek-aspek yang akan dipelajari dalam studi, semakin banyak disiplin ilmu yang dipergunakan.



29



DAFTAR PUSTAKA



Husnan, Suad. Muhammad, Suwarsono. 2014. Studi Kelayakan Proyek Bisnis. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN. Suliyanto. 2010. Studi Kelayakan Bisnis. Purwokerto: Penerbit Andi. Astuti, Windy Veronika Yuli. 2015. Laporan Studi Kelayakan Bisnis Makanan Ringan Stik Vegetarian Fruits. Jawa Tengah.



30