DESIMINASI AWAL Fix [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTEK MANAJEMEN KEPERAWATAN MPKP (MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL) DI RUANG ASTINA RSUD SANJIWANI GIANYAR TANGGAL 27 JANUARI – 8 FEBRUARI 2020



OLEH : KELOMPOK 10 Ni Putu Ayu Sista Andriani (19J10162)



Candra Krisna Yanti (19J10065)



Kd Awan Mertha Nugraha (19J10175)



NiWayan Eka Merry (19J10075)



Ni Kadek Ayu Dwi Astari (19J10182)



Dewa Ayu Mas Widari (19J10086)



Komang Nova Rika Ryadi (19J10156)



Ni Wayan Nita Yunitha (19J10148)



Dw A.A Istri Aristya Dewi (19J10174)



Wirawan Rangga Putra (19J10169)



Ni Nyoman Sri Padmawati (19J10218)



Wulan Ary Damayanti (19J10224)



I Dewa Gde Agung Arinata (19J10172)



PROGRAM STUDI PROFESI NERS INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI TAHUN AJARAN 2019/2020



KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat-Nyalah Laporan Desiminasi Awal Praktek Manajemen Keperawatan MPKP (Model Praktek Keperawatan Profesional) dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Laporan ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan menyelesaikan Stase Manajemen Program Studi Ners di ITEKES Bali.Dalam penyusunan laporan manajemen keperawatan ini penulis banyak mendapatkan pengarahan, masukan, dan bantuan dari berbagai pihak sehingga laporan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Untuk itu melalui kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Dr. Ida Komang Upeksa selaku Direktur RSUD Kab. Gianyar yang telah memberikan ijin kepada kami untuk melaksanakan praktik profesi manajemen keperawatan di Ruang Astina 2. I Gede Putu Darma Suyasa, S.Kp., M.Ng., Ph.d selaku Rektor Institut Teknologi dan Kesehatan Bali (ITEKES Bali) yang telah memberikan ijin dan kesempatan kepada kami untuk mengikuti praktek stase manajemen keperawatan program studi Profesi Ners. 3. Ida Ayu Made Sasih S.Kep., SH., MHselaku Kepala Bidang Keperawatan RSUD Kab. Gianyar. 4. Ns. Putu Ardiani, S.Kep selaku Kepala Ruangan dan Pembimbing Klinik Ruang Astina yang berkenan menerima kami dan memberikan masukan serta bimbingan. 5. Ns. IGN Kusuma Negara, S.Kep., MNS selaku Pembing Akademik stase manjemen keperawatan yang telah memberikan masukan serta bimbingan. 6. Staf yang telah banyak memberikan masukan dan informasi data yang kami perlukan.



ii



7. Rekan-rekan mahasiswa kelompok X Program Studi Profesi Ners atas kerjasamanya selama ini. Penulis



menyadari



bahwa



laporan



desiminasi



awal



ini



banyak



kekurangan.Oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan untuk perbaikan berikutnya. Akhir kata penulis mengharapkan semoga laporan desiminasi awal ini bermanfaat untuk peningkatan pelayanan keperawatan di RSUD Sanjiwani Gianyar.



Gianyar, Februari 2020



Penulis



iii



DAFTAR ISI COVER KATA PENGANTAR..........................................................................ii DAFTAR ISI.........................................................................................iv DAFTAR BAGAN.................................................................................v DAFTAR TABEL.................................................................................vi DAFTAR GAMBAR...........................................................................vii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang........................................................................1 B. Tujuan.....................................................................................3 C. Manfaat...................................................................................4 D. Tempat dan Waktu..................................................................4 BAB II GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT A. Gambaran Umum Rumah Sakit.....................................................5 1. Sejarah.....................................................................................5 2. Pelayanan di RSUD Sanjiwani Gianyar................................11 3. Ketenagakerjaan.....................................................................14 B. Gambaran Umum Ruang Astina.................................................15 BAB III FORMAT PENGKAJIAN MANAJEMEN KEPERAWATAN A. Pengkajian M1-M5......................................................................16 B. Pelaksanaan Analisa SWOT........................................................64 BAB IV PERENCANAAN A. Prioritas Masalah……………………………………………….84 B. Perencanaan…………………………………………………….84



iv



DAFTAR BAGAN 3.1 Struktur Organisasi Keperawatan Fungsional Ruang Astina RSUD Sanjiwani Gianyar 3.2 Alur Masuk Pasien Di Ruang Rawat Inap RSUD Sanjiwani Gianyar 3.3 Alur Umum Layanan Gawat Darurat



v



DAFTAR TABEL 3.1 Ketenagaan dan Riwayat Pendidikan Perawat di Ruang Astina RSUD Sanjiwani Gianyar 3.2 Pembagian Tugas Kepala Ruangan dan Wakil Kepala Ruangan 3.3 BOR Ruang Astina RSUD Sanjiwani Gianyar 3.4 Gambaran umum jumlah tempat tidur di Ruang Astina 3.5 Gambaran umum jumlah tempat tidur di Ruang Astina 3.6 Perhitungan beban kerja dan kebutuhan perawat menurut Rumus Douglas 3.7 Kebutuhan perawat menurut tingkat ketergantungan pasien 3.8 Fasilitas alat medis/keperawatan Ruang Astina RSUD Sanjiwani Gianyar 3.9 Fasilitas alat non medis Ruang Astina RSUD Sanjiwani Gianyar 3.10Fasilitas alat tenun Ruang Astina RSUD Sanjiwani Gianyar 3.11 Format dokumentasi Ruang Astina RSUD Sanjiwani Gianyar 3.12Rincian besaran tarif rawat jalan pagi RSUD Sanjiwani Gianyar 3.13 Rincian besaran tarif rawat jalan sore RSUD Sanjiwani Gianyar 3.14Rincian tarif akomodasi rawat inap RSUD Sanjiwani Gianyar 3.15 Besaran tarif visite dokter hanya diperuntunkan sebagai jasa pelayanan medis RSUD Sanjiwani Gianyar 3.16 Besaran tarif asuhan keperawatan perhari 3.17 Rincian besaran tarif tindakan keperawatan 3.18 Gambaran kasus



vi



DAFTAR GAMBAR 3.1 Tingkat Kepuasan Pasien 3.2 Diagram Layang Analisa SWOT



vii



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Perubahan pelayanan keperawatan mempunyai dua pilihan utama, yaitu SDM melakukan inovasi dan berubah atau SDM yang diubah oleh suatu keadaan dan situasi. Perawat harus mempunyai keterampilan dalam proses perubahan.



Keterampilan



pertama



adalah



proses



keperawatan



dan



keterampilan, kedua adalah ilmu teoritis dan pengalaman praktik. Perubahan pelayanan kesehatan atau keperawatan merupakan kesatuan dalam perkembangan dan perubahan keperawatan di Indonesia. Perubahan adalah cara keperawatan mempertahankan diri sebagai profesi dan berperan aktif dalam menghadapi era global (Nursalam, 2014). Salah satu unsur yang sangat menentukan mutu pelayanan kesehatan Rumah Sakit adalah tenaga kesehatan dan yang memiliki peran paling besar adalah perawat, hal ini disebabkan profesi perawat memiliki proporsi yang relatif besar yaitu hampir melebihi 50% dari seluruh sumber daya manusia (SDM) Rumah Sakit. Kerja dan tugasnya lebih baik dibandingkan dengan tenaga lain, karena sifat dan fungsi tenaga ini adalah mendukung pelayanan medik berupa pelayanan keperawatan yang dikenal dengan asuhan keperawatan (Wiwiek, 2008). Menurut Gillies (1989) dalam Nursalam (2011) menyatakan bahwa manajemen keperawatan adalah proses pelaksanaan pelayanan keperawatan, melalui upaya staff keperawatan, untuk memberikan asuhan keperawatan, pengobatan dan rasa aman bagi pasien, keluarga dan masyarakat. Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan kesehatan melalui penerapan asuhan keperawatan yang optimal semakin meningkat. Asuhan keperawatan yang optimal dapat dicapai dengan menata sistem metode praktik keperawatan professional (MPKP)yang mana perawat bertanggung jawab penuh selama 24 jam terhadap asuhan keperawatan pasien mulai dari pasien tersebut masuk sampai



keluar



dari



Rumah 1



Sakit.



Dengan



penerapan



model



asuhankeperawatan professional ini maka akan jelas peran dan fungsi perawat sesuai dengan tanggung jawab dan tanggung gugatnya. Manajemen keperawatan merupakan suatu proses bekerja dengan melibatkan anggota keperawatan dalam memberikan pelayanan asuhan keperawatan



professional. Pemberian pelayanan



keperawatan secara



professional perawat diharapkan mampu menyelesaikan tugasnya dalam memberikan asuhan keperawatan untuk meningkatkan derajat pasien menuju kea rah kesehatan yang optimal (Nursalam, 2014).Pelaksanaan asuhan keperawatan secara professional berkaitan dengan tuntunan profesi dan tuntunan global bahwa setiap perkembangan dan perubahan memerlukan pengelolaan secara professional dengan memperhatikan setiap perubahan yang terjadi di Indonesia. Manajemen keperawatan harus dapat diaplikasikan dalam tatanan pelayanan nyata yaitu di Rumah Sakit dan komunitas sehingga perawat perlu memahami konsep dan aplikasinya. Konsep yang harus dikuasai adalah konsep tentang pengelolaan bahan, konsep manajemen keperawatan, perencanaan, yang berupa rencana strategis melalui pendekatan : pengumpulan data, analisa SWOT dan penyusunan langkah – langkah perencanaan, pelaksanaan secara operasional, khususnya dalam pelaksanaan MPKP dan melakukan pengawasan dan pengendalian (Nursalam, 2014). Sebagai mahasiswa keperawatan sebelum memahami MPKP lebih lanjut, hendaknya memahami betul pengkajian yang harus dilakukan terkait dengan pengkajian pelaksanaan manajemen keperawatan di suatu ruangan dalam suatu rumah sakit.Ruang Astina RSUD Sanjiwani Gianyar merupakan ruang rawat inap yang telah menggunakan Model Praktik Keperawatan Profesional. Berdasarkan hal tersebut, maka penulis akan menyusun laporan manajemen keperawatan di Ruang Astina RSUD Sanjiwani Gianyar dalam periode dua 5 hari terhitung mulai tanggal 27 Januari 2020 sampai 10 Februari 2020.



2



B. Tujuan 1. Tujuan Umum Setelah



melaksanakan



praktik



klinik



manajemen



keperawatan,



mahasiswa mampu memahami penerapan pengkajian manajemen keperawatan. 2. Tujuan Khusus Setelah



melaksanakan



praktik



klinik



manajemen



keperawatan,



mahasiswa mampu : a. Melakukan pengkajian situasi ruangan di Ruang Astina RSUD Sanjiwani Gianyar. b. Melakukan analisis situasi berdasarkan analisa SWOT c. Menentukan rumusan masalah dan program inovasi yang dapat diterapkan di Ruang Astina RSUD Sanjiwani Gianyar. d. Menyusun rencana strategi dan operasional ruangan berdasarkan hasil pengkajian Model Praktek Keperawatan Profesional: (1) Timbang Terima, (2) Ronde Keperawatan, (3) Supervisi Keperawatan, (4) Dokumentasi Keperawatan, (5) Discharge Planning (6) Sentralisasi obat Menyusun rencana strategis untuk menjalankan program inovasi yang telah ditentukan: (1) Penyediaan leaflet untuk penyuluhan pasien dan keluarga serta perlengkapan discharge planning, (2) Penyediaan fasilitas untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada pasien, (3) Menyusun dokumentasi keperawatan yang berorientasi pada SAK. e. Melaksanakan



rencana



strategis



dan



operasional



ruangan



berdasarkan hasil pengkajian Model Praktek Keperawatan Profesional: (1) Timbang Terima, (2) Ronde Keperawatan, (3) Supervisi Keperawatan, (4) Dokumentasi Keperawatan, (5) Discharge Planning (6) Sentralisasi obat f. Mengevaluasi pelaksanaan rencana strategis dan operasional ruangan berdasarkan hasil pengkajian Model Praktek Keperawatan Profesional: 3



(1)Timbang Keperawatan,



Terima,



(2)Ronde



(4)Dokumentasi



Keperawatan, Keperawatan,



(3)Supervisi (5)Discharge



Planning(6) Sentralisasi obat g. Menganalisa Tingkat Kepuasan pasien C. Manfaat 1. Bagi Pasien Tercapainya kepuasan pasien dan pelanggan yang ada di Ruang Astina RSUD Sanjiwani Gianyar. 2. Bagi Perawat a. Tercapainya tingkat kepuasan kerja yang optimal. b. Terbina hubungan atau komunikasi yang adekuat antara perawat dengan perawat, perawat dengan tim kesehatan yang lain, perawat dengan pasien serta keluarga pasien. c. Tumbuh dan terbinanya akuntabilitas dan disiplin diri perawat. 3. Bagi Rumah Sakit a. Untuk menata tenaga keperawatan dalam upaya menuju layanan yg profesional b. Mengetahui masalah-masalah yang ada di ruang Astina RSUD Sanjiwani Gianyaryang berkaitan dengan pelaksanaan asuhan keperawatan professional. c. Dapat menganalisa masalah yang ada dengan metode SWOT serta menyusun rencana strategi. d. Dapat menerapkan Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP) secara optimal. D. Tempat dan Waktu Tempat dilaksanakannya praktik klinik manajemen keperawatan ini adalah di Ruang Astina RSUD Sanjiwani, selama 14 hari kerja terhitung tanggal 27 Januari 2020 sampai 10 Februari 2020.



4



BAB II PROFIL RUMAH SAKIT



A. Gambaran Umum Rumah Sakit 1. Sejarah RSUD Sanjiwani Gianyar Secara historis Rumah Sakit Umum Daerah Sanjiwani, berdiri pada tahun 1955 di Jalan Ngurah Rai, tepatnya pada lokasi Kantor Bupati Kabupaten Gianyar.Awalnya hanya sebuah Poliklinik, dengan kondisi bangunan yang sangat sederhana, peralatan minim, dan ketenagaan jauh darimemadai. Pada tahun 1961 pindah lokasi ke Jalan Ciung Wanara Nomor 2 Gianyar, dengan kondisi yang tidak jauh berbeda dari masa sebelumnya.Bangunan Poliklinik sederhana 1 buah, ditambah 2 buah bangunan bangsal. Ketenagaan terdiri dari 1 orang dokter yang merangkap tugas pada Rumah Sakit Bangli, Klungkung, dan Karangasem, 3 orang Bidan, 4 orang tenaga penjaga Rumah Sakit (Pos) dan 2 orang tenaga bangsal. Seiring dengan kemajuan perkembangan pembangunan yang dicanangkan oleh Pemerintah Orde Baru, maka secara perlahan lahan



Rumah



Sakit



Gianyar



pun



mengalami



kemajuan.



Perkembangan yang cukup berarti dirasakan sejak dasa warsa tahun 70-an. Dana Operasional Rumah Sakit dari Pemerintah semakin meningkat, tenaga bertambah, fasilitas semakin lengkap yang secara keseluruhannya memungkinkan untuk berkembang lebih lanjut seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan dikeluarkannya keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 207/MENKES/SK/ II/1993, Tanggal 26 Februari 1993 Tentang Persetujuan Peningkatan Kelas Rumah Sakit Umum Kabupaten Daerah Tingkat II Gianyar, dari Kelas D menjadi menjadi Rumah Sakit Umum Daerah Kelas C, Keputusan ini ditindaklanjuti dengan keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Bali No. 307Tahun 1994, Tanggal 15 Juli 1994, Tentang Penetapan dan 5



Peningkatan Kelas Rumah Sakit Umum Kabupaten Daerah Tingkat II Gianyar Kelas D menjadi Rumah Sakit Umum Daerah Kelas C. Pengisian jabatan struktural baru dapat dilakukan pada tahun 1996 tepatnya 12 Maret 1996. Dengan demikian perkembangan secara organisasi menunjukkan semakin mantap dan pengisian jabatan struktural secara lengkap dan menganut pola maksimal sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Gianyar Nomor 28 Tahun 1997 tanggal, 4 Desember 1997 tentang Pembentukan Susunan, Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Sanjiwani Kabupaten Daerah Tingkat IIGianyar. Berdasarkan Perda Nomor 28 Tahun 1997 tersebut, tercantum nama Rumah Sakit yaitu “Rumah Sakit Umum Daerah Sanjiwani“ Kabupaten Daerah Tingkat IIGianyar. Berdasarkan Perda Nomor 6 Tahun 2001 tanggal 5 Januari 2001 tentang Pembentukan Susunan, Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Sanjiwani Kabupaten Gianyar. Mengingat perkembangan dan peningkatan jangkauan pelayanan Rumah Sakit semakin pesat maka RSUD Sanjiwani Kab.Gianyar diusulkan menjadi Rumah Sakit Kelas B NonPendidikan. Berdasarkan Keputusan DPRD Kabupaten Gianyar Nomor 11 Tahun 2001 tanggal 3 Agustus 2001 tentang Penetapan Persetujuan DPRD Kab.Gianyar terhadap peningkatan kelas RSUD Sanjiwani Kab.Gianyar dari kelas C ke kelas B Non Pendidikan. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 41/Menkes/SK/I/2002 tanggal 21 Januari2002 tentang Peningkatan Kelas RSUD Sanjiwani milik Pemerintah Kabupaten Gianyar, dari kelas C menjadi kelas B NonPendidikan. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia



tersebut



di



atas



dan



untuk



mengoperasionalkan



RSUDSanjiwani Kabupaten Gianyar Kelas B Non Pendidikan maka diterbitkanlah Surat Keputusan Bupati Gianyar Nomor 51 Tahun 2002 tanggal 12 Februari 2002 tentang Penetapan RSUD Sanjiwani 6



Kab.Gianyar menjadi Kelas B Non Pendidikan, sedangkan struktur organisasi dan tata kerja Rumah Sakit mengacu pada Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2001 tentang Pembentukan Susunan, Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Sanjiwani Kabupaten Gianyar. Mengingat Peresmian RSUD Sanjiwani menjadi kelas B Non Pendidikan yang dilaksanakan tanggal 18 Februari tahun 2002 oleh Bapak Bupati Gianyar, maka peristiwa bersejarah ini setiap tanggal 18 Februari diperingati sebagai hari Ulang Tahun RSUD SanjiwaniGianyar. Pada tahun 2008 RSUD Sanjiwani berubah status menjadi Badan Layanan Umum Daerah berdasarkan Keputusan Bupati Gianyar Nomor 56 Tahun 2008 tentang Penetapan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLUD) pada RSUD Sanjiwani Gianyar yang didilengkapi dengan Peraturan Bupati Gianyar Nomor 7 tahun 2008 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan dan Akuntansi RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar serta Peraturan Bupati Gianyar Nomor 52 Tahun 2012 tentang Stándar Akuntansi Berbasis Akrual Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah Sanjiwani KabupatenGianyar. Seiring dengan tuntutan peningkatan kualitas pelayanan dan juga untuk mewujudkan visi Rumah Sakit Umum Daerah Sanjiwani Kabupaten Gianyar yaitu Menjadikan Rumah Sakit Umum Daerah Sanjiwani Terdepan Dalam Pelayanan Kesehatan, Pendidikan dan Penelitian serta Teknologi Kesehatan Berstandar Nasional, Rumah Sakit Umum Daerah Sanjiwani Kabupaten Gianyar telah ditetapkan menjadi Rumah Sakit. Pendidikan Satelit Universitas Udayana melalui Surat Keputusan Menteri



Kesehatan



Republik



Indonesia



Nomor.HK.02.03/I/4421/2016 tanggal 27 Desember 2016 dan ditetapkan menjadi Rumah Sakit Pendidikan Utama Universitas Warmadewa melalui Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor.HK.02.03/I/4422/2016 tanggal 27 Desember 2016. 7



Dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar secara periodik wajib terakreditasi oleh komisi akreditasi rumah sakit, dimana saat ini telah lulus akreditasi versi Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNAR) tingkat paripurna melalui sertifikat yang dikeluarkan oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit Nomor. KARS-SERT/51/XI/2018 tanggal 7 Nopember2018. Gambaran khusus tentang RSUD Sanjiwani Gianyar ditinjau dari tugas pokok, fungsi, visi, misi, falsafah, moto dan tujuan Rumah Sakit dapat diuraikan sebagai berikut : a. Tugas pokok RSUD Sanjiwani Gianyar RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna dengan upaya penyembuhan, pemulihan, peningkatan, pencegahan, pelayanan rujukan, pendidikan, penelitian dan pengembangan serta pengabdian masyarakat. RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar sebagai Unit Organisasi bersifat fungsional dan unit layanan yang berkerja secara provesional, menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanana rawat inap, rawat jalan, dan gawatdarurat. b. Fungsi RSUD Sanjiwani Gianyar RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar mempunyai fungsi: 1) penyelenggaraan



pelayanan



pengobatan



dan



pemulihan



kesehatan sesuai dengan standar pelayanan rumahsakit; 2) pemeliharaan



dan



peningkatan



kesehatan



perorangan



melaluipelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhanmedis;



8



3) penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan;dan 4) penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan



kesehatan



dengan



memperhatikan



etika



ilmu



pengetahuan bidangkesehatan. c. Visi RSUD Sanjiwani Gianyar Menjadikan Rumah Sakit Umum Daerah Sanjiwani Terdepan Dalam Pelayanan Kesehatan, Pendidikan dan Penelitian serta Teknologi Kesehatan Berstandar Nasional. d. Misi RSUD Sanjiwani Gianyar 1) Mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan tata kelola manajemen keuangan yang efektif, efisien danakuntabel. 2) Mewujudkan



proses



pendidikan



dan



penelitian



di



bidangkesehatan. 3) Mewujudkan Sumber Daya Manusia dengan performance kinerja yang unggul serta semangat pengabdian dan kerjasama untuk meningkatkankesejahteraan. e. Motto RSUD Sanjiwani Gianyar Untuk membangkitkan etos kerja dipandang perlu adanya stimulan yang mampu berperan sebagai spirit semangat kerja serta kiblat keseharian dalam berpikir, bersikap dan berperilaku bagi seluruh karyawan, maka dipilihlah motto RSUD Sanjiwani yakni :”SMARTS”. Kata SMARTS, selain dapat diartikan sebagaiperformace yangprima,



juga



merupakan



terjemahan



darisingkatan:SENYUM,SANTUN,MEMIKAT,AMAN, RESPONSIF,



TERPERCAYA DAN SEJAHTERA.



9



f. Falsafah RSUD Sanjiwani Gianyar Falsafah/filosofi Rumah Sakit merupakan nilai-nilai luhur yang diyakini oleh setiap petugas RSUD Sanjiwani Gianyar sebagai petunjuk dalam melaksanakan pelayanan kesehatan pada pasien/ masyarakat. Nilai-nilai luhur tersebut adalah sebagai berikut : 1) Pasien adalah aktivitas utama kami sebagai petugas rumahsakit. 2) Pasien adalah tujuan kami bekerja. Oleh karena itu perhatian dan aktifitas akan kami curahkan untuk memenuhi kebutuhan kesehatannya. 3) Pasien adalah informan yang potensial, melalui pelayanan dan penyuluhan kesehatan yang tepat akan membantu cakupan dan jangkauan bagi masyarakatluas. 4) Kepuasan pasien adalah tujuankami. g. Tujuan RSUD Sanjiwani Gianyar Tujuan disusunnya Profil Rumah Sakit Umum Daerah Sanjiwani Kabupaten Gianyar Tahun 2018 ini adalah sebagai berikut di bawah ini. 1) TujuanUmum Memberikan gambaran tentang Rumah Sakit Umum Daerah Sanjiwani Kabupaten Gianyar tahun2018. 2) TujuanKhusus Adapun Tujuan Khusus dari Penulisan Profi RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar tahun 2018 ini adalah sebagai berikut di bawahini. a) Memberikan gambaran situasi sumber daya Rumah Sakit Umum Daerah Sanjiwani Kabupaten GianyarTahun2018.



10



b) Memberikan gambaran situasi pelayanan kesehatan Sakit



Umum



Daerah



Sanjiwani



Kabupaten



Rumah Gianyar



Tahun2018.



2. Pelayanan di RSUD Sanjiwani Gianyar a.Pelayanan Medik 1) Pelayanan Rawat Jalan Untuk meningkatkan dan mengembangkan jangkauan pelayanan rawat jalan telah dibuka 24 jenis poliklinik spesialis yaitu : Poliklinik Penyakit Dalam, Poliklinik Kebidanan, Poliklinik Fetomaternal, Poliklinik KB, Poliklinik Bedah Umum, Bedah Onkologi, Bedah Degestif, Bedah Ortopedi, VK Bedah, Poliklinik Anastesi, Poliklinik Anak, Poliklinik Laktasi & Tumbuh Kembang, Poliklinik Gigi, Poliklinik THT, Poliklinik Mata, Poliklinik Rehabilitasi Medik/Fisioterapi, Poliklinik Kulit & Kelamin, Poliklinik Gizi, Poliklinik Penyakit Jiwa, Poliklinik Neurologi/Saraf, Poliklinik Psikologi, Poliklinik Paru, Poliklinik VCT dan PoliklinikJantung. 2) Pelayanan Rawat Inap Layanan rawat inap telah disiapkan 266 buah tempat tidur (TT) yang tersebar di seluruh ruang perawatan sesuai dengan tingkat/ kelas perawatannya dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2018 sebagai mana tebel 3.4 di bawahini. No



1 2 3 4 5 6



Jenis Tempat Tidur VIP B (Madyatama) VIP (Utama) VIP (Pratama) Kelas I Kelas II Kelas III



201 4 10



Jumlah pada Tahun 201 201 2017 5 6 10 0 0



18 0 43 40 99



18 0 43 40 99



11



18 0 44 27 128



17 0 37 46 122



2018 0 15 0 49 41 90



7



Kelas Khusus 43 JUMLAH 210 210 260 Sumber : Subid. Keperawatan Rawat Inap 2018



58 280



71 266



Jumlah tempat tidur yang dimiliki oleh RSUD Sanjiwani pada tahun 2014 sampai dengan tahun 2015 sebanyak 210 tempat tidur. Sedangkan pada tahun 2016 terjadi penambahan jumlah tempat tidur dengan mulai beroperasinya Gedung yang dibangun bersumber dana dari Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Provinsi Bali dengan jumlah tempat tidur sebanyak 260 tempat tidur. Penambahan tempat tidur diutamakan untuk menambah pelayanan di Kelas III yaitu dari 99 tempat tidur menjadi 128 tempat tidur. Sedangkan pada tahun 2017 jumlah tempat tidur mengalami penambahan dengan mulai beroperasinya ruang pelayanan yudistira dan peningkatan kebutuhan akan ruangan khusus. Pada tahun 2018 dengan adanya peningkatan kebutuhan ruangan khusus kembali dilakukan revisi jumlah tempat tidur menjadi sebanyak 266 tempattidur. Layanan rawat inap juga ditunjang dengan layanan Intensif Care Unit (ICU), Neonatus Intensif Care Unit (NICU), UGD, Hemodialisa, IBS (Instalasi Bedah Sentral), PICU (Perinatologi Intensif Care Unit), Recovery Room, Laboratorium, Rontgen, Farmasi/ Apotek dan PelayananDarah. 3) Pelayanan Gawat Darurat Pelayanan Rawat Darurat dibuka 24 jam dengan kesiapan tenaga



dokter



dan



perawat/paramedis.Disamping



itu



dibuka



Laboratorium, Rontgen, Farmasi/Apotek dan Ambulance 24 jam. 4) Pelayanan Rawat Khusus Pelayanan rawat khusus yang disediakan di Rumah sakit Umum Daerah Sanjiwani meliputi : 1. RuangHemodialisa 2. Ruang Isolasi FluBurung 3. Ruang Endoscopy &Colonoscopy 12



Peralatan Colonoscopy,



Medik CT



Utama



Scan,



meliputi



C-ARM,



;



Endoscopy



Mamografi,



dan



Panoramic,



Fluroscopy, Hemodialisis, UDG, CTG, EKG, EEG, Treadmill, Bed Side Monitor, Ventilator, sedangkan fasilitas lainnya meliputi; 4 (empat) unit ambulance, 1 (satu) unit Mobil Dinas Direktur, 1 (satu) unit mobil GRSI, 4 (empat) unit mobil Operasional, 1 (satu) unit Incenerator, 1 (satu) unit Waste Water Treatment, dan Generator Set 4 (empat)unit. Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi pelayanan RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar, juga tersedia sarana dan prasarana sebagai berikut di bawahini. b.



Penunjang Pelayanan Langsung Laboratorium, Radiologi, Farmasi, Gizi, Endoscopy, EEG, dan Colonoscopy.



c. Penunjang Pelayanan Tidak Langsung Pemulasaraan Jenasah, Unit Laundry, Unit Ambulance



13



3. Ketenagaan RSUD Sanjiwani Gianyar



14



B. Gambaran Umum Ruangan Astina Ruang Astina merupakan salah satu ruang rawat inap di RSUD Sanjiwani Gianyar.Ruang Astina merupakan ruangan perawatan penyakit bedah.Ruang Astina terdiri dari 1 ruang nurse station yang di dalamnya terdapat 1 ruang jaga perawat, 1 kamar mandi dan 1 dapur. 1 ruang tindakan, 1 gudang, 1 ruang spoelhoek dan 11 ruang perawatan yang dibagi menjadi 3 kelas, yaitu VIP, kelas I, II, III, dengan kapasitas 20 tempat tidur. Ruang VIP terdiri dari 5 kamar yang masing-masing memiliki 1 tempat tidur, 1 AC, 1 kamar mandi.Ruang kelas I terdiri dari 4 kamar yang masing-masing memiliki kapasitas 2 tempat tidur, 1 AC, 1 kamar mandi. Ruang kelas 2 terdiri dari 1 kamar yang memiliki kapasitas 3 tempat tidur, 1 AC, 2 kamar mandi, dan Ruang kelas III terdiri dari 1 kamar yang masing-masing memiliki kapasitas 4 tempat tidur, 1 kipas angin, 1 kamar mandi. Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan di Ruang Astina pada tanggal 27 januari 2020 di dapatkan hasil bahwa jumlah pasien yang dirawat inap 20.



15



BAB III PENGKAJIAN DATA DAN ANALISA A.PENGUMPULAN DATA 1. M1-Man a.Struktur Organisasi Ruang Astina RSUD Sanjiwani Gianyar Struktur organisasi Rumah Sakit untuk Ruang Astina RSUD Sanjiwani Gianyar terdiri dari Kepala Ruangan, Wakil Kepala Ruangan, dimana Kepala Ruangan mempunyai 2 TIM dengan masingmasing Ketua TIM mempunyai beberapa perawat pelaksana, dimana kepala ruangan mempunyai inventaris dan administrasi. Struktur organisasi tersebut sudah lengkap dengan uraian tugas, fungsi kewajiban, tanggung jawab serta hubungan kerja dengan unit lain untuk menyelenggarakan pelayanan keperawatan. Ruang Astina dipimpin oleh Kepala Ruangan dengan latar belakang pendidikan S1 Keperawatan, dimana dalam pemberian asuhan keperawatan, sifatnya dibagi menjadi 2 TIM.Setiap TIM terdiri dari 5-6 anggota.Disamping itu Ruang Astina juga mempunyai 1 orang pegawai administrasi dan 3 orang cleaning service.



16



KEPALA RUANGAN Ns. Putu Ardiani, S.Kep



PERAWAT PRIMER I



PERAWAT PRIMER II Ns. Putu Nanik Haryani, S.Kep



Ns. Ni Wyn Krisnawati, S.Kep



PERAWAT ASSOCIATE



PERAWAT ASSOCIATE



I Wayan Darma, Amd.Kep I A Sukartika, Amd.Kep Luh Putu Sumaherdewi, Amd.Keb Ni Made Swartini, Amd.Kep Putu Eka Sarjani, Amd.Kep



Nyoman Diasmiari, Amd.Kep



D A Sri Parwati, Amd.Kep



G.A Sri Padminiari, Amd.Kep



Ni Wayan Erik Astiti, Amd.Kep



Gusti Ayu Arini, Amd.Keb



Ns. Luh Eka Sita Parwesi, S.Kep Bagan 3.1 Struktur Organisasi Keperawatan Fungsional Ruang Astina RSUD Sanjiwani Gianyar



17



Ketenagaan Ruang Astina RSUD Sanjiwani Gianyar 1) Riwayat pendidikan, ketenagaan dan sertifikasi Ruang Astina RSUD Sanjiwani Gianyar a)Tenaga Keperawatan (1) Tenaga S1 Keperawatan 5 orang (2) Tenaga DIII Keperawatan 8 orang (3) Tenaga DIII Kebidanan 2 orang b)Tenaga Non Keperawatan (1) Tenaga Administrasi 1 orang (2) Tenaga cleaning service 3 orang 2) Tabel ketenagaan dan riwayat pendidikan perawat serta pelatihan yang didapat.



Tabel 3.1 Ketenagaan dan Riwayat Pendidikan Perawat di Ruang Astina RSUD Sanjiwani Gianyar No. 1.



Nama Ns. Pt Ardiani, S.Kep



Status Ketenagaan



Pendidikan



Masa Kerja



Pelatihan yang pernah diikuti



PNS Gol IIIC



S1 Keperawatan Ners



1994 (26 th)



Pelatihan an Workshop “Excellent Service”, Workshop Training Need Assesment, Workshop Manajemen Bangsal, Sosialisasi perawatan luka modern Pelatihan Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP), Pelatihan Wajib Terintergrasi, Pelatihan PIC (Person In Charge), Pelatihan Clinical Instruktur (CI)BHD, PPI, APAR



18



2.



Ns. Ni PNS Gol IIID WynKrisnawati, S.Kep



S1 Keperawatan Ners



1997 (23 th)



Pelatihan Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP), Pelatihan Wajib Terintergrasi, Pelatihan PIC (Person In Charge), Pelatihan Clinical Instruktur (CI), PPI, APAR, BHD



3.



I.A.Pt. Sukartika, Amd.Kep



PNS Gol IIID



D III Keperawatan



1989 (31 th)



4.



L.Pt. Sumahardewi, A.Md.Keb



PNS Gol IIIC



DIII Kebidanan



2005(15 th)



Workshop Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMPK) Pelatihan Wajib Terintergrasi, Pelatihan PIC (Person In Charge), Pelatihan Clinical Instruktur (CI), PPI, APAR, BHD Pelatihan Wajib Terintergrasi, PPI, APAR, BHD



5.



Nym. Diasminiari, A.md.Kep



PNS Gol IIIA



DIII Keperawatan



2006 (14 th)



APAR, BHD, PPI, TB.DOT



6.



G.A.Sri Padmini, A.Md.Kep



PNS Gol IIIA



D III Keperawatan



2009 (11 th)



7.



G.A.Arini, A.Md.Keb



PNS Gol IID



D III Kebidanan



2007 (13 th)



Workshop PMPK, BHD, PPI, APAR, Pelatihan HIV/AIDS BHD, PPI, APAR, Pelatihan Wajib Terintergrasi



8.



I Wyn Darma



PNS Gol IIID



1989 (31 th)



PPI, APAR, BHD



9.



Ns. Pt Nanik Haryani, S.Kep



PNS Gol IIIC



D III Keperawatan S1 Keperawatan Ners



2000 (20 th)



PPI, APAR, BHD, Pelatihan Management Sistem Code Blue, Pelatihan Wajib Terintergrasi



10.



Ni Md Suwartini, A.Md.Kep



PNS Gol IIIB



DIII Keperawatan



2006 (14 th)



Pelatihan Wajib Terintergrasi, Pelatihan Tata Laksana Penyakit Jantung, PPI, APAR, BHD, Pelatihan EKG



19



11.



Putu Eka Sarjani, A.Md.Kep



PNS Gol IIIA



DIII Keperawatan



2006 (14 th)



ATLS, BLS, Pelatihan Wajib Terintergrasi



12.



D.A. Sri Parwati, A.Md.Kep



PNS Gol IID



DIII Keperawatan



2006 (14 th)



BLS, PPI, Pelatihan Wajib Terintergrasi



13.



Ns. L. Eka Sinta P., S.Kep



Kontrak



S1 Keperawatan Ners



2015 (5 th)



BCLS, PPI, Pelatihan Perawatan Luka, Pelatihan APN, BHD, APAR , Pelatihan EKG



14.



Ni Wyn Erik Astiti, PNS Gol IIC A.Md.Kep



DIII Keperawatan



2010 (10 th)



PPI, APAR, Pelatihan Wajib Terintergrasi



15.



Ns. Putu Eka W. Utami, S.Kep



S1 Keperawatan Ners



2019 (1 th)



PPI, BHD, APAR, Pelatihan Wajib Terintergrasi



Kontrak



Sumber: Form Ketenagakerjaan Ruang Astina RSUD Sanjiwani Gianyar Dilihat dari kuantitas, Ruang Astina memiliki 15 orang perawat (termasuk kepala ruangan dan wakil kepala ruangan) dengan kualifikasi pendidikan terdiri dari 5 orang S1 Keperawatan Ners, 8 orang DIII Keperawatan dan 2 orang DIII Kebidanan. Dilihat dari masa kerja dapat diketahui bahwa masa kerja setiap tenaga keperawatan di Ruang Astina RSUD Sanjiwani Gianyar adalah bervariasi dengan rincian masa kerja terlama 31 tahun dan terpendek 1 tahun. Bila ditinjau dari segi kualitas, dari 15 orang tenaga perawat di Ruang Astina RSUD Sanjiwani Gianyar diperoleh data 13 orang (87%) berstatus PNS dan 2 orang (13%) berstatus kontrak. Pelatihan yang diikuti oleh 15 orang perawat tersebut diantaranya : a. Pelatihan BHD b. Pelatihan PPI c. Pelatihan APAR d. Pelatihan BTLS e. Pelatihan ATLS f. Pelatihan TB.DOT g. Pelatihan EKG h. Pelatihan Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) 20



PPI,



BHD,



i. Pelatihan Pelatihan Wajib Terintergrasi j. Pelatihan Pelatihan PIC (Person In Charge) k. Pelatihan Clinical Instruktur (CI) l. Pelatihan Tata Laksana Penyakit Jantung m. Pelatihan Perawatan Luka n. Pelatihan APN o. Pelatihan HIV/AIDS p. Pelatihan Management Sistem Code Blue Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan (tanggal 27 Januari 2020), ditemukan kelemahan pada Sumber Daya Manusia, dimana sebagian besar perawat berlatar belakang pendidikan DIII Keperawatan.Selain itu, dari sekian jumlah perawat yang ada, masih terdapat perawat yang belum mengikuti pelatihan-pelatihan yang berhubungan dengan kesehatan dan keperawatan gunamenunjang keberhasilan penerapan program keperawatan. 3)Pembagian Tugas Adapun pembagian tugas keperawatan yang dimiliki Ruang Astina RSUD Sanjiwani Gianyar adalah Kepala Ruangan yang dibantu Wakil Kepala Ruangan, 2 orang Katim dan setiap Katim terdiri 5-6 orang anggota. Adapun tugas dan tanggung jawab setiap perawat adalah sebagai berikut:



21



Tabel 3.2 Pembagian Tugas Kepala Ruangan dan Wakil Kepala Ruangan No 1.



SDM



Fungsi



Kepala Administrasi Ruangan



Standar Teori 1.Melakukan absensi 2.Membuat jadwal jaga 3.Membuat laporan jaga 4.Membuat laporan (harian, bulanan, triwulan) 5.Membuat sensus harian 6.Melakukan registrasi pasien masuk dan keluar 7. Membuat perencanaan kebutuhan tenaga, alat, fasilitas dan obat 8. Membuat laporan KLB 9. Membuat program pemeliharaan alat dan fasilitas 10. Menyusun program: a) pengembangan staf b) orientasi staf baru c) bimbingan staf d) membuat laporan kinerja staf



Data Pengkajian Ya Tidak √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √



Kepemimpinan 1. Mendelegasikan tugas 2. Membimbing staf 3. Membina kerja staf 4. Membagi tugas harian 5. Mengkoordinasikan pertukaran jaga staf 6. Membuat usulan penilaian kinerja staf/daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan



√ √ √ √ √



1. Melaksanakan refleksi diskusi kasus 2. Melakukan pengendalian infeksi nosokomial 3. Melaksanakan gugus kendali mutu 4. Melakukan bimbingan/coach keterampilan staf 5. Melakukan survey kepuasan pasien: a) Angket b) Kotak saran c) Buku pesan dan kesan 6. Mengikuti pendidikan/pelatihan







Jaminan Mutu



22







√ √ √



√ √ √ √



Promosi



1.



Melakukan operan jaga setiap shift 2. Melakukan orientasi staf 3. Melakukan orientasi pasien baru 4. Mengadakan rapat rutin ruangan 5. Mensosialisasikan a) Kebijakan b) Standar c) SOP 6. Mengikuti rapat rutin dan koordinator 7. Memberi penyuluhan perorangan 8. Memberi penyuluhan kelompok 9. Melaksanakan PKM RS 10. Melaksanakan discharge



√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √



planning Monitoring



2



STAFF



1. Monitoring kerja staf 2. Melakukan supervise keperawatan RS 3. Melakukan evaluasi standar asuhan keperawatan 4. Memantau pelaksanaan, pengembangan/bimbingan staf



√ √



Advokasi



1. 2. 3. 4.



Melakukan informed Melakukan pendampingan pasien Menjaga privasi Menjaga kerahasiaan pasien



Administrasi



1. 2. 3. 4.



Jaminan Mutu



1.



Melakukan absensi Membuat laporan jaga Membuat sensus harian Melakukan registrasi pasien masuk dan keluar Melaksanakan refleksi diskusi kasus Melakukan pengendalian infeksi nosocomial Melaksanakan gugus kendali mutu Melakukan survey kepuasan pasien: a) Angket b) Kotak saran c) Buku pesan dan kesan Mengikuti pendidikan/pelatihan



√ √ √ √ √ √ √ √



2. 3. 4.



5.



23



√ √



√ √ √ √ √ √ √



Promosi



Advokasi



1. 2. 3. 4. 5.



Melakukan operan jaga setiap shift Melakukan orientasi staf baru Melakukan orientasi pasien baru Mengadakan rapat rutin ruangan Mensosialisaikan : a) Kebijakan b) Standar c) SOP 6. Mengikuti rapat rutin dan koordinasi 7. Memberi penyuluhan perorangan 8. Memberi penyuluhan kelompok 9. Melaksanakan PKM RS 10. Melaksanakan discharge planning



1.Melakukan informed consent (lisan dan rulisan) 2. Melakukan pendampingan pasien 3. Menjaga privasi pasien 4. Menjaga kerahasiaan dokumen.



√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √



Sumber : Nursalam, 2007 Analisa : Berdasarkan hasil pengkajian (tanggal 27-28 Januari 2020) didapatkan hasil pada pembagian tugas sumber daya manusia yang terdapat di Ruang Astina RSUD Sanjiwani Gianyar masih memiliki beberapa kelemahan diantaranya: Kepala ruangan melakukan registrasi pasien masuk dan keluar yang didelegasikan kepada administrasi. Sebelumnya di Ruang Astina pernah dilakukan survey kepuasan pasien dengan menggunakan angket, serta buku pesan dan kesan, akan tetapi pada kenyataannya pada saat pengkajian tanggal 27 Januari 2020 didapatkan hasil bahwa survey kepuasan pasien tidak dilakukan secara optimal karena angket yang digunakan sebelumnya dipersiapkan oleh bagian pengkajian dan pengembangan RS. Untuk buku pesan dan kesan serta kotak saran ada tetapi tidak berfungsi dengan baik dan pada saat pasien pulang tidak diberikan buku pesan dan kesan.Di ruang Astina tidak dilakukannya penyuluhan secara terintegrasi melainkan penyuluhan secara personal (Health Education) Penyuluhan dilakukan secara individu dan tidak didampingi oleh TIM PKRS dimana TIM PKRS bertugas sebagai 24



penanggung jawab penyuluhan.Sedangkan penyuluhan individu di lakukan oleh perawat yang berada di ruangan.Dimana penyuluhan individu langsung terfokus pada satu pasien. 4)BOR dan Kebutuhan tenaga perawat Berdasarkan hasil pengkajian (tanggal 28-29 Januari 2020) diperoleh bahwa di Ruang Astina belum dilakukan perhitungan BOR dan beban kerja perawat secara rutin setiap harinya. Di Ruangan Astina RSUD Sanjiwani Gianyar, perhitungan BOR tidak dilakukan oleh Kepala Ruangan, tetapi perhitungan BOR yang didapat adalah perhitungan BOR yang dilakukan oleh petugas dari CM, pihak ruangan menyetor data pasien ke CM dan dari CM dilakukan perhitungan BOR. Berdasarkan hasil pengkajian (tanggal 28-29 Januari 2020) didapatkan gambaran kapasitas tempat tidur Ruang Astina RSUD Sanjiwani Gianyar yaitu 22 tempat tidur dengan rincian sebagai berikut:



25



Tabel 3.3 BOR Ruang Astina RSUD Sanjiwani Gianyar Januari-Desember 2019 Pencapaian dalam bln Standar Nasional



JanuariDesember



Keterangan



2019 BOR



89,26



60-85



Melihat dari pencapaian BOR pada Ruang Astina didapatkan dari bulan Januari-Desember 2019 adalah 89,26 yaitu berada dalam posisi diatas standar Nasional dengan 20 tempat tidur. Hal ini menunjukan bahwa penggunaan TT yang ada untuk perawatan pasien tergolong tinggi sehingga beban kerja tenaga kesehatan di ruang Astina berat. Tabel 3.4 Gambaran Umum Jumlah Tempat Tidur di Ruang Astina Tgl 7 Januari 2020 No . 1.



Shift



Kls 1



Kls II



Kls III



VIP



BOR



Pagi



8 bed



3 bed



4 bed



5 bed



20/20x100% = 100%



Tabel 3.5 Gambaran Umum Jumlah Tempat Tidur di Ruang Astina Tgl 8 Januari 2020 No . 1.



Shift



Kls 1



Kls II



Kls III



Vip



BOR



Pagi



8 bed



3 bed



4 bed



5 bed



20/20x100% = 100%



5)Perhitungan beban kerja dan kebuuhan perawat di Ruang Astina a)Perhitungan Menurut Rumus Douglas (1) Perhitungan beban kerja dan kebutuhan perawat



26



Tabel 3.6 Perhitungan Beban Kerja dan Kebutuhan Perawat Menurut Rumus Douglas Pagi Siang Malam



Minimal Care 0,17 0,14 0,07



Parsial Care 0,27 0,15 0,10



Total Care 0,36 0,30 0,20



Diketahui : Ruang Astina dengan kapasitas 20 pasien tanggal 28 Januari 2020 Tingkat Ketergantungan pasien : Minimal Care : 15 Parsial Care



:3



Total Care



:2 Tabel 3.7



Kebutuhan Perawat Menurut Tingkat Ketergantungan Pasien Klasifikasi



Shift Pagi Siang Minimal Care 15 x 0,17 = 2,55 13 x 0,14 = 1,82 Parsial Care 3 x 0,27 = 0,81 2 x 0,15 = 0,3 Total Care 2 x 0,36 = 0,72 3 x 0,30 = 0,9 Jumlah 4,08 3,02 Jadi, total perawat yang dibutuhkan dalam sehari :



Malam 14 x 0,07 = 0,98 3 x 0,10 = 0,3 3 x 0,20 = 0,6 1,88



4,08 + 3,02+ 1,88 = 8,98 (9 orang) (2) Kebutuhan Perawat untuk hari libur/cuti/hari besar dan tugas non keperawatan 1. Hari libur/cuti/hari besar Jumlahhariminggupertahun+ cuti+haribesar xtotaltenagaperawat jumlahharikerjaefektif 52+12+17 x 16 280 = 4,6 = 5 orang 2. Perawat yang mengerjakan tugas non profesi/perawatan tidak langsung (perincian, kebersihan, dll) 27



(jumlah tenaga perawat + lost day) x 25 % = (15 + 5,08) x 25% = 5,02 = 5 orang Jadi, perawat yang dibutuhkan untuk L.DAY dan tugas non keperawatan adalah = 5,08 + 5,02 = 10,1 Dibulatkan menjadi 10 orang (3) Structural Kepala ruangan Wakil Kepala Ruangan Ketua Tim Total



= orang = orang = orang = orang



1 1 2 4



(4) Total kebutuhan perawat = R. Douglas + L.DAY + jumlah perawat tugas non kep + perawat structural = 15 + 5 + 10 + 4 = 34 orang Total kebutuhan perawat 34 orang. b)Rumus DEPKES Minimal



: 15 orang



Pasien



: 20 orang



Parsial



: 3 orang



Perawat



: 15 orang



Total



: 2 orang



Jam perawatan langsung Minimal



: 15 x 3 jam = 45 jam



Parsial



: 3 x 4 jam = 12 jam



Total



: 2 x 6 jam = 12 jam 69 jam



Jam perawatan tidak langsung : 35 Menit/hari x 20 Pasien = 700 menit= 11,66 jam = 12 jam 28



Jam penyuluhan = 15 menit x 20 pasien = 300 menit = 5 jam Total jam perawatan = 65 jam + 12 jam + 5 jam = 82 jam Rata-rata ketergantungan pasien =



Totaljamperawatan Jumlahpasien



=



82 20



= 4,1 jam Kebutuhan Perawatan = =



Jumlahjamperawat Jumlahjamkerjaperhari 82 6



= 13,6 = 14 orang Pembagian perawat/shift Pagi : 47% x 14 orang = 6,58 = 7 orang Sore



: 35% x 14 orang = 4,9 = 5 orang



Malam



: 17% x 14 orang = 2,38 = 2 orang



Struktural Kepala Ruangan



=1 orang Wakil Kepala Ruangan =1 orang Ketua TIM =2 orang Total Kebutuhan Perawat = 18 orang Menurut perhitungan jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan ruangan menggunakan rumus Douglas, maka Ruang Astina RSUD Sanjiwani Gianyar, masih kekurangan tenaga perawat sebesar 19 orang sedangkan menurut rumus DEPKES dibutuhkan tenaga perawat sebanyak 18 orang. Analisa : Menurut perhitungan jumlah tenaga perawat yang sudah dilakukan menggunakan rumus Douglas dan rumus DEPKES, di ruangan tidak menggunakan rumus Douglas maupun rumus 29



DEPKES, maka dapat disimpulkan bahwa Ruang Astina RSUD Sanjiwani Gianyar masih kekurangan tenaga perawat, sebab tenaga yang saat ini dimiliki ruangan sebanyak 15 orang. 6)Alur Pasien Masuk a) Kajian Teori Penerimaan pasien baru merupakan hal yang penting dalam perawatan pasien di ruang perawatan.Penerimaan pasien baru meliputi penilaian keadaan umum dan mengobservasi tanda-tanda vital pasien sehingga dapat diketahui keadaan awal pasien dan kebutuhan perawatan saat itu.Hasil-hasil penunjang medis seperti hasil rontgen dan laboratorium serta obat-obat pasien juga harus dicek identitasnya untuk menghindari kekeliruan atau kehilangan. Selanjutnya pasien dan keluarga diberikan orientasi ruangan serta tata tertib yang harus ditaati b) Kajian Data dan Analisa Dari hasil observasi yang didapatkan tanggal 28 Januari 2020 pukul 10.00 Wita, penerimaan pasien baru di Ruang Astina



RSUD



Sanjiwani Gianyar dilakukan dengan baik. Pengkajian pasien masuk didokumentasikan dalam blangko pasien baru yang sesuai dengan yang diberikan oleh rumah sakit. Selanjutnya operan pasien antara perawat jaga dengan perawat yang mengantar pasien ke Ruang Astina baik dari IRD maupun Poliklinik



30



NO RM :



DATANG SENDIRI • • • • •



PASIEN UMUM RUJUKAN (ASURANSI, UMUM DOKTER SWASTA/FKTP PUSKESMAS/FKTP RS LAIN/FKTP







TPPRI







) PERNAH DIRAWAT /BEROBA



• • • •



TIDAK







SURAT RUJUKAN SURAT KONTROL KEMBALI REGISTRASI KTP KIB KARTU BPJS/ASURAN SI LAINNYA ISI FORMULIR ASSESMENT AWAL



YA FOLLOW UP PERAWATAN



POLIKLINIK



RUANG RAWAT INAP



MENINGGAL



TPPRJ (TEMPAT PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN)



DIRUJUK KE RS LAIN



SEMBUH



PERLU BEROBAT JALAN



PULANG



lur masuk RS



3.2 Alur Masuk Pasien Diruang Astina Rawat Inap RSUD Sanjiwani Gianyar



31



c) c) c) c) c) c) A



Bagan 3.3Alur umum layanan Gawat Darurat



32



2. M2 - Material A. Lokasi dan Denah RSUD SanjiwaniGianyar 1. Gambaran umum lokasi RSUD Sanjiwani Gianyar sebagai berikut: a. Timur : 1) GedungA -



Lantai 1 : loket pendaftaran, apotik, kasir, poli kebidanan, poli paru, poli gizi, poli sinta, poli anastesi dan OK 6 s/d10



-



Lantai 2 : poli penyakit dalam, poli geriatri, poli bedah, poli jantung, poli kulit, poli THT, poli saraf, poli anak, poli



tbh



kembang,



poli



mata,



poli



gigi



dan



tempatibadah -



Lantai 3 : poli psikiatri, instalasi rehab medik, KMF, KKF, graha sabha utama, R kuliah, perpustakaan, ruang mutu,PPI



-



Basement : SIMRS danparkir



2) GedungB -



Lantai 1 : IGD, admission/informasi danoperator



-



Lantai 2 : HCU danICCU



-



Lantai 3 : OKcito



3) GedungC -



Lantai 1 :radiologi



-



Lantai 2 :laboratorium



4) Pura 5) ParkirMobil b. Utara: 1) GedungD -



Lantai 1 : OK 1 s/d5



-



Lantai 2 : ICU danHD 33



-



Lantai 3 : ruang direksi, manajemen, dan graha sabha



2) GedungE -



Lantai



1



:



ruang



kunti/VK



bersalin,



ruang



drupadi/nifas, ruang drupadi/perinatologi dan ruang NICU -



Lantai 2 : ruang nakula dansahadewa



c. Barat 1) Gedung F: -



Lantai 1 :-



-



Lantai 2 : ruangbima



2) Gedung G : ruang abimanyu danPICU 3) Gedung H: - Lantai 1 : ruangayodya - Lantai 2 : ruangastina 4) Gedung I: - Lantai 1 : apotik rawat inap, gudang obat, dan gudang material - Lantai 2 : ruangAstina - Lantai 3 : ruangyudistira 5) Parkir sepedamotor d. Selatan 1) Kantin 2) Binatu 3) Dapur 4) KPN 5) Kamarjenazah



34



Lokasi denah RSUD Sanjiwani Gianyar



35



B. Lokasi dan Denah RuanganAstina 1. Gambaran umum lokasi Ruangan Astina sebagai berikut: a.



Timur : Nurse station/administrasi, ruangperawat dan ruangan pasien



b.



Utara



: Ruangan pasien



c.



Barat



: Ruangan pasien dan ruang tindakan



d.



Selatan : Ruangan pasien



36



Denah Ruangan Astina



U S



Keterangan:



Ruang Pasien Ruang Perawat



Ruang K.Ruangan Toilet



Nurse Station dan administrasi Ruang Mahasiswa Gudang Ruang Tindakan Dapur 37



a. LingkunganKerja Menurut Mardiana (2010) lingkungan kerja adalah dimana pegawai melakukan pekerjaan sehari hari.Lingkungan kerja yang kondusif memberikan rasa aman dan memungkinkan para pegawai untuk bekerja optimal.Lingkungan kerja dapat mempengaruhi emosi pegawai. Jika pegawai menyenangi lingkungan kerja dimana dia bekerja, maka pegawai tersebut akan betah ditempat kerjanya untuk melakukan aktifitas sehingga waktu kerja dipergunakan secara efektif dan optimal, prestasi kerja pegawai juga tinggi. Lingkungan kerja tersebut mencakup hubungan kerja yang terbentuk antara sesama pegawai dan hubungan kerja antar bawahan dan atasan serta lingkungan fisik tempat lingkungan pekerja. Berdasarkan hasil observasi di Ruang Astina RSUD Sanjiwani Gianyar, didapatkan lingkungan kerja yang kondusif dimana adanya hubungan baik antara perawat dengan perawat yang lain, perawat dengan atasan perawat, perawat dengan tenaga medis lainnya maupun perawat dengan pasien. Adapun beberapa kendala yang didapat di Ruang Astina RSUD Sanjiwani Gianyar adalah tidak adanya sampiran sebagai pembatas antara pasien A dan B terutama pasien yang ada di ruang 201 kelas III untuk menjaga privasi pasien. Di Ruang Astina RSUD Sanjiwani Gianyar juga sulit dalam melakukan ambulasi pasien, dikarenakan koridor ruangan yang sempit. b. Sarana danPrasarana Didalam manajemen keperawatan sangat diperlukan adanya pengelolaan peralatan sebagai faktor pendukung atau penunjang terlaksananya pelayanan keperawatan. Peralatan kesehatan untuk pelayanan keperawatan yang merupakan semua bentuk kesehatan untuk



pelayanan



melaksanakan



keperawatan



asuhan



kelancaranpelaksanaan



yang



dipergunakan



keperawatan



,sehingga



38



diperoleh



untuk tujuan



untuk



menunjang pelayanan



keperawatan yang efisien dan efektif. Jumlah fasilitas dan alat-alat kedokteran maupun keperawatan dapat dipenuhi dengan standar yang telah ditetapkan oleh masing- masing institusi dengan memperhatikan jenis, alat, bahan, ukuran, jumlah yang dibutuhkan. Ruang Astina merupakan ruang rawat inap untuk pasien bedah yang memerlukan perawatan khusus. Ruang Astina terbagi menjadi 4 kelas yaitu kelas VIP, kelas I, kelas II, dan kelas III, dimana kelas VIP terdiri dari 5 ruangan masing-masing memiliki kapasitas 1 tempat tidur, ruangan tersebut yaitu ruang no 203, 204, 205, 205 dan 210. Ruang kelas I terdiri dari 4 ruangan masing-masing memiliki kapasitas 2 tempat tidur, ruangan tersebut yaitu ruang 207, 208, 209, dan 211.Ruang kelas II terdiri dari 1 ruangan yaitu ruang 202 yang memiliki 3 kapasitas tempat tidur.Sedangkan kelas III terdiri dari 1 ruangan yaitu ruang 201 yang memiliki kapasitas 4 tempat tidur. Fasilitas alat medis, non medis keperawatan dan alat tenun Berdasarkan data yang didapatkan dari pengkajian yang dilakukan tanggal 27 Januari 2020 didapatkan fasilitas alat medis pada tabel sebagai berikut : a. Peralatan dan Fasilitas 1) Daftar Interventaris Alat Kesehatan Tabel 3.8 fasilitas alat kesehatan/medis ruang astina 1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13



NONama Alat Tensimeter Stetoskop Nebuliser Kursi roda Suction Unit Infus Pump Alat tes gula darah Aqu Check Pube Oxymetri Syringe pump EKG Timbangan Dewasa BVM



39



Jumlah 4 2 3 4 1 1 1 2 1 1 2



Keterangan Baik Baik Kurang Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik



2) Daftar Inventaris Kebutuhan Keperawatan Tabel 3.9 fasilitas alat non medis Ruang Astina No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22



Nama Alat Tempat tidur Elektrik Meja Pasien/Bedside Table Meja/Tamu Pasien Lemari pasien Kursi Roda Troli Tindakan Troli obat Troli obat Emergency Lemari obat Kereta Linen Kotor Lemari dokumen Lemari linen Urinal/ Pispot Standar Infus Lampu Baca Jam dinding Televisi Kulkas Kotak saran Senter AC Sofa Tamu



Jumlah 28 9 26 1 2 1 1 2 1 2 2 11 25 1 3 9 1 1 1 13 2



Keterangan Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik



3) Daftar Inventaris Kebutuhan Keperawatan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11



Nama Alat Meja Kantor Kursi Kantor Computer Lemari Dokumen Meja Counter Kursi panjang Pesawat Telepon Jam dinding Kursi tingklik Printer Kipas angina tornado



Jumlah 4 3 2 2 1 2 1 1 13 1 5



4) Daftar Inventaris Linen 40



Keterangan Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik



Tabel 3.10 fasilitas alat tenun di Ruang Astina No 1 2 3 4 5 6 7 8



Nama Barang Laken Steek Laken Sarung Bantal Selimut wol Perlak B/K Celemek Baju pasien OK Gorden jendela



Jumlah 58 14 52 8 15 32



Keterangan Baik Baik Baik Baik Baik Baik



b. Peralatan dan Fasilitas 1) Daftar Interventaris Alat Kesehatan Fasilitas untuk petugaskesehatan a) Ruang kepala ruangan b) Ruang Petugas kesehatan c) Nurse station berada di timurruangan d) Kamar mandi di tengah-tengah nurse station dan ruang perawat e) Dapur berada di ruangan bagian barat depan nurse station f) Ruang mahasiswa Administrasipenunjang  Buku jadwaldinas  Buku laporanpasien  Buku sensusharian  Buku amprahanalat  Buku vitalsign  Bukuinventaris  Buku registerpasien  Buku visite  Buku injeksi  Buku wewenangkrisis  Buku monitoring  Buku operanalat 41



 Blanko laboratorium dantranfusi  Blanko persetujuantindakan  Blanko kriteria pasien masukICU  Blankokonsultasi  Bukurapat  Buku laporanadministrasi  Buku diet  Bukulaundry  Buku peminjamanalat  Buku kerusakanalat  Buku pasienmeninggal  BukuLaboratorium  Buku speakup  Buku pemberian pendidikan tentang keamanan dan efektivitas pengunaan peralatanmedis  BukuKTD  Buku mobile  Bukuadmin  Bukuexbad  Buku kartupenunggu  Buku pelatihanMPKP  Buku CSSD  Buku oksigen Analisa Secara umum fasilitas alat-alat medik/keparawatan serta alat tenun di Ruang Astina RSUD Sanjiwani Gianyar sudah baik secara kualitas dan kuantitas, untuk alat tenun secara langsung dikelola secara sentral oleh instalasi laundry rumah sakit.Pengadaan barang habis pakai di Ruang



42



Astina RSUD Sanjiwani Gianyar dilakukan sesuai dengan jumlah stok barang yang ada, dilihat dari banyaknya pasien dan tingkat ketergantungan pasien stok yang tersedia sudah terpenuhi. Alat-alat medis dan obat-obat emergency yang ada sudah lengkap diruang tindakan. Obat oral dan obat injeksi masing-masing pasien ditempatkan dalam lemari khusus tempat penyimpanan obat dan sudah tertera nama pasien disetiap lemari/loker



kecil yang berada di ruang



tindakan sehingga perawat yang bertugas dapat memberikan obat sesuai dengan anjuran dari dokter dan menghindari kesalahan dalam pemberian obat pasien.



43



3. M3-Metode a. Penerapan MPKP Metode yangdigunakan Dari hasil wawancara dengan kepala ruangan didapatkan hasil bahwa metode yang digunakan di Ruang Astina adalah penerapan MPKP dengan metode Tim. Metode ini digunakan sejak ruangan ini ada hingga saat ini, dengan pembagian 2 tim, masing-masing dipimpin oleh ketua tim yang akan bertanggung jawab kepada kepala ruangan. Alasan menggunakan metode tersebut Karena metode perawat primer di dasari pada oleh keyakinan bahwa setiap perawat primer bekerja selama 24 jam dan mempunyai tanggung jawab untuk perencanaan perawatan 5-6 pasien sehingga asuhan keperawatan terstruktur dan berkesinambungan. Kendala dalam penerapan MPKP: Pelaksanaan metode perawat Tim sangat tergantung pada keputusan perawat primer apakah pada berorientasi pada tugas atau pada klien, perawat yang berperan sebagai perawat primer bertanggung jawab untuk mengetahui kondisi dan kebutuhan semua pasien yang sesuai dengan tanggung jawabnya dan merencanakan perawatan klien. b. TimbangTerima Timbang terima dilakukan 3 kali dalam sehari yaitu pada pergantian dari shif malam ke pagi (pukul 07.30 WITA), pagi ke sore (pukul 13.30 WITA), dan sore ke malam (pukul 19.30). Kegiatan ini selalu diikuti oleh semua perawat yang telah dan akan dinas. Pada operan malam ke pagi dan operan pagi ke siang kegiatan ini dipimpim langsung oleh kepala ruangan.Untuk operan siang ke



44



malam dilakukan tanpa kepala ruangan.Timbang terima sudah dilakukan pada setiap pergantian shif, tetapi belum sesuai dengan teori yang ada. Timbang terima dari shif malam ke shif pagi dilakukan langsung ke ruangan pasien, namun dari shif pagi ke shif sore, dan shif sore ke shif malam dilakukan di nurse station. Perawat terlebih dahulu memperkenalkan diri sendiri dan menjelaskan limpahan tanggung jawab ke siapa yang akan bertugas untuk shif selanjutnya kepada pasien. Perawat sudah mempersiapakan buku laporan untuk kelengkapan operan, hasil catatan kondisi pasien dibicarakan secara menyeluruh saat operan jaga dilakukan. Isi buku timbang terima mencakup jumlah pasien, diagnosa medis atau intervensi keperawatan yang sudah dilakukan serta rencana tindakan tindakan yang akan dilakukan. Dalam setiap timbang terima selalu ada klarifikasi langsung, tanya jawab dan validasi terhadap semua hal yang ditimbang terimakan. Pelaporan timbang terima dicatat menggunakan buku lapoan harian namun tidak dibagi berdasarkan tanggung



jawab



petugas



primer,



diakhir



kegiatandilakukan



penandatanganan oleh perawat primer atau seorang perawat pelaksana yang bertanggungjawab atas tugas yang dilaksanakan dan diketahui oleh kepala ruangan. Kajian teori : Timbang terima merupakan cara menyampaikan dan menerima suatu laporan yang berkaitan dengan keadaan klien. Timbang terima yang efektif dilakukan secara lisan atau tulisan. Timbang terima yang baik bila semua perawat dapat mengikuti perkembangan klien secara kontinu dan dapat meningkatkan kemampuan komunikasi perawat, kerja sama yang bertanggung jawab antar anggota tim perawat.



45



Pelaksanaan di ruangan : Berdasarkan pengkajian yang dilakukan, kegiatan timbang terima yang dilakukan di ruangan ini belum berjalan dengan baik sesuai teori yang dijelaskan oleh Nursalam (2014), ditemui bahwa terkadang



perawat



saat



melakukan



timbang



terima



tidak



dilaksanakan sesuai dengan SOP, dapat dilihat dari perawat pelaksana hanya melakukan timbang terima di nurse station berupa laporan tertulis dan lisan serta di teruskan ke ruangan pasien hanya saat sihf pagi. Timbang terima saat sif sore dan malam belum terlaksana dengan optimal karena timbang terima hanya dilkukan di nurse station.Timbang terima antar department belum optimal karena tidak adanya perawat bertugas yang ikut serta. Kendala : Timbang terima sudah dilakukan pada setiap pergantian shift, tetapi belum sesuai dengan teori yang ada. Timbang terima dari sift malam ke shift pagi, dari sift pagi ke sift sore, dan dari sift sore ke sift malam dilakukan di nurse station terlebih dahulu kemudian dilanjutkan berkeliling setiap ruangan pasien, namun perawat tidak memperkenalkan diri sendiri dan siapa yang akan bertugas pada sift selanjutnya kepada pasien. Isi buku timbang terima mencakup jumlah pasien, diagnosa medis intervensi yang sudah dilakukan serta intervensi yang belum dilakukan. Dalam setiap timbang terima selalu ada klarifikasi langsung, tanya jawab dan validasi terhadap semua hal yang di timbang terimakan. Pelaporan timbang terima dicatat menggunakan buku laporan harian namun tidak dibagi berdasarkan tim, diakhir kegiatan dilakukan penandatanganan oleh perawat primer atau seorang perawat pelaksana. c. SentralisasiObat



46



Hasil wawancara yang dilakukan kepada kepala ruangan bahwa semua perawat di Ruang Astina sudah menerapkan tentang pengadaan sentralisasi obat.Saat ini sistem penyimpanan obat yang dilakukan di ruang Astina adalah penanggung jawab penglolaan obat adalah kepala ruangan yang secara operasional dapat didelegasikan kepada staf yang ditunjuk.Obat yang telah diresepkan dokter, diambil oleh perawat dan ditunjukan kepada keluarga pasien. Keluarga pasien mengetahui dan menyetujui tentang pelaksanaan sentralisasi obat yang dimana surat persetujuan tersebut sudah terdapat pada rekam medis pasien sehingga dapat didokumentasikan. Perawat memberikan resep ke keluarga pasien untuk menebus obat di apotek, kemudian dari pihak apotek menyiapkan obat dan keluarga menerima obat. Obat yang telah diserahkan selanjutnya dicek kembali apakah obat yang telah diterima sesuai dengan obat yang telah diresepkan. Kemudian obat simpan oleh perawat dalam sentralisasi obat yang sudah lengkap berisi identitas pasien (Nama, no RM dan tanggal lahir pasien). Kajian teori : Sentralisasi obat adalah pengelolaan obat dimana seluruh obat yang akan



diberikan



kepada



pasien



diserahkan



pengelolaannya



sepenuhnya kepada perawat. Tujuan dilakukannya sentralisasi obat adaalah mampu mengelola obat pasien, meningkatkan pengetahuan dan pemahaman dalam prinsip 6B + 1W, meningkatkan kepuasaan klien dan keluarga atas asuhan keperawatan yang diberikan, meningkatkan kepercayaan pasien dan keluarga terhadap perawat dalam pengelolaan sentralisasi obat, dan meningkatkan kepatuhan pasien terhadap kepatuhan terapi. Obat oral dan obat luar sebaiknya disimpan dengan tempat terpisah dan obat yang diterima dicatat dalam buku besar persediaan atau dalam kartu persediaan (Nursalam, 2014).Berdasarkan SOP dari RSUD Sanjiwani Gianyar obat yang



47



membutuhkan suhu ruangan disimpan dengan suhu 15-25°C dan obat yang membutuhkan suhu