Deskripsi Bencana Gunung Meletus [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

DESKRIPSI BENCANA GUNUNG MELETUS Menurut (BappenasDIY, 2006) Provinsi DI Yogyakarta memiliki kondisi geografis, geologis, hidrologis, klimatologis dan demografis yang rawan terhadap ancaman bencana. Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang letaknya Pulau Jawa bagian tengan, dibagian selatan dibatasi oleh lautan Indonesia, di bagian timur, utara dan barat dibatasi oleh wilayah Provinsi Jawa Tengah. Letak geografis DI Yogyakarta terletak antara 7033’-8015’ LS dan 11005’-110050’ BT. Luas provinsi DI Yogyakarta 3.185,81 km2 atau 0,17% dari luas Indonesia. Provinsi DI Yogyakarta terdiri dari 4 kabupaten dan 1 kota, 75 kecamatan, 438 kelurahan/desa dan 5122 dusun. Salah satu bencana yang dapat terjadi di Yogyakarta adalah bencana gunung meletus, hal ini disebabkan karena Yogyakarta memiliki gunung berapi aktif yaitu Gunung Merapi. Gunung Merapi merupakan gunung api paling aktif dan sering meletus di Indonesia yang merupakan gunung api dengan tipe strato, yang memiliki ketinggian 2980 meter dari permukaan laut. Secara geografis terletak pada posisi 7’32.5’ Lintang Selatan dan 110'26.5’ Bujur Timur, secara administratif terletak pada 4 wilayah kabupaten yaitu Kabupaten Sleman di Provinsi DI Yogyakarta, dan Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali, dan Kabupaten Klaten di Provinsi Jawa Tengah (BAPPENAS & BNPB, 2011). Menurut artikel yang diterbitkan oleh Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral tahun 2014, menjelaskan bahwa secara garis besar gunung merapi terbagi menjadi empat (4) periode yaitu periode Pra Merapi, Merapi Tua, Merapi Muda, dan Merapi Baru. Menurut artikel yang diterbitkan oleh (Kemetrian Energi dan Sumber Daya Mineral, 2014) dijelaskan mengenai sejarah letusan gunung merapi sejak abad ke 17 pada awal masa kolonial Belanda, meliputi : a. Pada periode 3000 tahun yang lalu tercatat bahwa gunung merapi mengalami letusan sebanyak 33 kali, 7 letusan diantaranya merupakan letusan terbesar. b. Pada abad ke – 19 terjadi beberapa kali letusan besar (tahun 1768, 1822, 1849, 1872) c. Pada abad ke – 20, gunung merapi mengalami minimal 28 kali letusan yaitu pada tahun 1931. Diantara abad ke 19 dan abad ke 20, yang mengalami erupsi paling besar adalah di abad ke 19, dimana awan panas mencapai 20 km dari puncak. d. Letusan pada tahun 2010, terjadi pada bulan September. Pada tanggal 25 Oktober 2010 status gunung merapi dinaikan menjadi ‘Awas’ (level IV), dengan kejadian gempa sebanyak 588 kejadian/hari, gempa vulkanik 80 kejadian/hari, gempa guguran



194 kejadian/hari. Kemudian ditetapkan radius aman diluar 10 km dari puncak Merapi. Dan pada tanggal 26 Oktober 2010 pukul 17.02 WIB terjadi letusan pertama yang disertai dengan awan panas dan dentuman. Korban jiwa akbiat bencana erupsi gunung Merapi pada tahun 2010 mencapai 347 orang (Data BNPB), dengan koban terbanyak berada di Kabupaten Seleman sebanyak 246 jiwa, di Kabupaten Magelang sebanyak 52 jiwa, di Kabupaten Klaten sebanyak 29 jiwa dan di Kabupaten Boyolali mencapai 10 korban jiwa. Menurut artikel yang diterbitkan oleh (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2010) dijelaskan bahwa hingga 3 November 2010 jumlah pengungsi mencapai 73.421 orang, tersebar di 93 titik pengungsian, antara lain di Kab. Sleman 21.782 orang, diantaranya terdiri dari 10 bayi, 821 balita, 62 ibu hamil, 205 ibu menyusui dan 1.139 lansia dan 39.000 orang lainnya di Kab.Magelang. Provinsi DI Yogyakarta, tercatat 3.424 rumah mengalami kerusakan dengan rincian 2.636 rumah rusak berat, 156 rumah rusak sedang dan 632 rusak ringan. Sementara di Provinsi Jawa Tengah tercatat 1.635 rumah mengalami kerusakan, 174 diantaranya rusak berat, 551 rusak sedang dan 950 rusak ringan dengan jumlah penduduk yang bertempat tinggal di daerah zone ancaman bahaya Gunung Merapi sejumlah 226.618 jiwa yang meliputi 57 desa dengan luas areal 314,7 km2 dankepadatan per km2 (BAPPENAS & BNPB, 2011) Refrensi : BAPPENAS, & BNPB. (2011). Ringkasan Eksekutif Rencana Aksi Rehabilitasi Dan Rekonstruksi Pascabencana Erupsi Merapi Di Wilayah Provinsi Di Yogyakarta Dan Provinsi Jawa Tengah, Tahun 2011-2013. 207. Retrieved from http://perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/112720-%5B_Konten_%5DKonten C7527.pdf BappenasDIY. (2006). Daerah Istimewa Yogyakarta. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2010). JUMLAH PENGUNGSI GUNUNG MERAPI MENCAPAI 73.421 ORANG. Retrieved from http://www.depkes.go.id/development/site/jkn/index.php?cid=1292&id=jumlahpengungsi-gunung-merapi-mencapai-73421-orang.html Kemetrian Energi dan Sumber Daya Mineral. (2014). G. Merapi - Sejarah Letusan. Retrieved from http://www.vsi.esdm.go.id/index.php/gunungapi/data-dasar-gunungapi/542-gmerapi?start=1