DESKRIPSI EMAS (Au) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

EMAS MAKALAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Terstruktur pada Mata Kuliah Kapita Selekta Kimia II Dosen pengampu, Dra. Hj. Cucu Zenab Subarkah, M. Pd



Disusun oleh: Ega Hidayani Pipih Siti Nursyamsiah Vionira Agny Yuni Hernawati



1162080023 1162080052 1162080081 1162080083



PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG 2018



KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Kapita Selekta Kimia II. Makalah ini membahas mengenai “Emas” meliputi, sifat fisika dan sifat kimia emas, genesa emas, kegunaan emas, proses pengolahan bijih emas, manfaat emas, serta jenis batuan emas. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Saran dan kritik dari semua pihak yang bersifat membangun selalu diharapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat menjadi sarana pembelajaran bagi pembaca di masa yang akan datang.



Bandung, 31 Juli 2018



Tim Penulis



i



AFTAR ISI



BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................................... ii A.



Latar Belakang .......................................................................................................................... 1



B.



Rumusan Masalah .................................................................................................................... 1



C.



Tujuan ........................................................................................................................................ 1



BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 2 A.



Emas .......................................................................................................................................... 2



1.



Sifat Fisika Emas....................................................................................................................... 2



2.



Sifat Kimia Emas ...................................................................................................................... 2



3.



Genesa Emas.............................................................................................................................. 2 3.1.



Deposit primer ................................................................................................................... 2



3.2.



Deposit Placer .................................................................................................................... 3



Jenis Batuan Emas .................................................................................................................... 3



4.



4.1.



Batuan Calaverite ............................................................................................................. 3



4.2.



Batuan Sylvanite ............................................................................................................... 3



4.3.



Batuan Petzite.................................................................................................................... 3



4.4.



Batuan Krennerite ........................................................................................................... 4



Pengolahan Bijih Emas............................................................................................................. 4



5.



Cara Mekanik........................................................................................................................ 4



5.1. 5.2. 6.



Cara kimia ......................................................................................................................... 4



Kegunaan Emas ........................................................................................................................ 6 6.1.



Industri............................................................................................................................... 6



6.2.



Konduktor ......................................................................................................................... 6



6.3.



Elektronik .......................................................................................................................... 6



6.4.



Perhiasan ........................................................................................................................... 6



BAB III KESIMPULAN..................................................................................................................... 10 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 11



ii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Emas adalah unsure kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Au dan nomor atom 79. Emas merupakan logam yang bersifat lunak dan mudah ditempa, kekerasannya berkisar antara 2,5-3 (skala Mohs), serta berat jenisnya tergantung pada jenis dan kandungan logam lain yang berpadu dengannya. Emas terbentuk dari proses magmatisme atau pengkonsentrasian di permukaan. Beberapa endapan terbentuk karena



proses



metasomatisme



kontak



dan



larutan



hidrotermal,



sedangkan



pengkonsentrasian secara mekanis menghasilkan endapan letakan (placer). Emas terbentuk karena adanya kegiatan vulkanisme, bergerak berdasarkan adanya thermal atau panas di dalam bumi. Dalam hukum Islam, “Anas Ibn Malik Ra bahwasanya pada suatu hari ia melihat di tangan Rasulullah SAW seutas cincin perak, kemudian orang-orang membuat cincin perak dan memakainya, maka Rasulullah SAW melepaskan cincinnya dan orang-orangpun melepaskan cincinnya.” (HR Al-Bukhary pada kitab pakaian BAB Cincin Perak). Di dalam hadist lain (HR. Muslim no. 5452) di terangkan bahwa cincin beliau itu turun kepada Abu Bakar As-Shiddiq kemudian ke Umar Ibn Khattab lalu ke Utsman Ibn Affan sampai akhirnya jatuh pada sebuah sumur Aris. Cincin itu berukirkan Muhammad Rasulullah. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana sifat fisika emas? 2. Bagaimana sifat kimia emas? 3. Bagaimanakah proses terbentuknya batuan emas? 4. Apasaja jenis batuan emas? 5. Bagaimana proses pengolahan bijih emas? 6. Bagaimana kegunaan emas dalam kehidupan? C. Tujuan 1. Mengetahui sifat fisik emas. 2. Mengetahui sifat kimia emas. 3. Mengetahui proses terbentuknya batuan emas. 4. Mengetahui jenis-jenis dari batuan emas. 5. Mengetahui tahapan-tahapan pengolahan bijih emas. 6. Mengetahui kegunaan emas dalam kehidupan manusia 1



BAB II PEMBAHASAN A. Emas Emas



merupakan



sebuah



unsur



kimia



yang



bersimbol Au dan memiliki nomor atom 79. Emas merupakan logam mulia yang memiliki banyak manfaat, salah satunya adalah sebagai konduktor. Jika dilihat secara submikrokskopis mengenai cara kerja emas dalam konduktor terdapat electron yang berfungsi sebagai suatu penghantar logam. Gerakan electron tersebut bebas dengan arah tertentu pada bahan penghantar. 1. Sifat Fisika Emas Beberapa sifat fisika yang terdapat dalam emas. Emas memiliki titik leleh 1064°C, kemudian memiliki titik didih sebesar 2970°C. Hal tersebut memungkinkan bijih emas dapat diolah melalui cara yang disebut dengan pemanasan. Selain itu emas memilih Massa jenis 19,3 g/mL. Massa jenis tersebut merupakan prinsip yang digunakan dalam proses pengolahan bijih emas melalui cara yang disebut dengan amalgamasi. 2. Sifat Kimia Emas Sifat kimia yang dimiliki oleh emas yaitu nomor massa atom dan Massa atom. Nomor atom yang dimiliki emas yaitu 79 dan massa atom 197. Nomor atom yang dimiliki oleh emas akan berpengaruh terhadap atom emas yang dikandungnya, atom emas tersebut akan menyerap pada tubuh manusia khususnya pada pria.



3. Genesa Emas Genesa emas diartikan sebagai proses terbentuknya emas. Pembentukan emas di alam melalui sebuah proses magmatisme dari inti bumi atau pengkonsentrasian mineral ke permukaan, serta kegiatan vulkanis dari gunung berapi. Genesa emas dikategorikan menjadi dua bagian yaitu: 3.1. Deposit primer Endapan



yang



pembentukannya



berasosiasi



langsung



dengan



pembentukan magma. Saat air magmatik dari aktivitas gunung api yang berwujud uap mencapai permukaan bumi terjadi kontak dengan air meteoric yang menyebabkan ion sulfide dan ion klorida yang membawa emas terendapkan. Air meteoric biasanya menempati zona-zona retakan-retakan 2



batuan beku yang mengalami proses alterasi akibat pemanasan oleh air magmatic kemudian endapan dalam retakan-retakan tersebut tertutup oleh akumulasi endapan dari logam-logam yang mengandung ion-ion kompleks yang mengandung emas. 3.2. Deposit Placer Hasil erosi dari logam primer yang kemudian diendapkan di lembah, sungai, dan pantai di dalam sedimen kuarter. Aktivitas pengkonsentrasian secara mekanis tersebut menghasilkan endapan placer. 4. Jenis Batuan Emas 4.1. Batuan Calaverite Batuan emas jenis Calaverite mempunyai kandungan logam emas (Au) yang lebih tinggi serta hanya sekitar 3% untuk kandungan perak (Ag), Batuan mineral ini sering memiliki kilap logam, dan warna dari batuan dapat berkisar dari putih kristal keperakan dan kadang sedikit ada warna abu - abu kekuningan. Batuan jenis Calaverite paling sering ditemukan pada jalur urat emas (vena) yang telah terbentuk membeku di kedalaman tanah serta jenis batuan emas ini biasanya juga mudah rapuh. 4.2. Batuan Sylvanite Jenis batuan emas Sylvanite (Au, Ag) TE2: biasanya memiliki kandungan emas sekitar 24% dan 13% kandungan perak, serta sedikit logam pembawa lainnya. Kekerasan dari batuan sylvanite antara 1,5 sampai 2 skala mosh. Struktur dari batuan emas sering terdapat pada kedalaman jalur urat emas. Batuan emas ini mempunyai warna yang berkisar dari abu-abu hampir keputihan. 4.3. Batuan Petzite Batuan ini mengandung emas dan perak (Ag, Au) 2, Te, biasanya dengan kandungan mineral logam emas pada batuan ini biasanya membentuk seperti kristal isometrik dan memiliki kandungan perak yang lebih tinggi dari emas. Jenis batuan emas Petzite terdapat pada jalur urat emas, serta berada di kedalaman tanah jalur urat emas. 3



pada



4.4. Batuan Krennerite Contoh batuan emas jenis Krennerite (Ag2Te, Au2Te3) kandungan emas dan perak pada batuan tersebut relatif kecil. Segi warna dari jenis batuan emas ini perak keputihan berasosiasi kekuningan serta ke keabu-abuan. Kadar kekerasan dari batuan ini antara 2,5 dan biasanya sering terdapat pada jalur urat emas. 5. Pengolahan Bijih Emas 5.1. Cara Mekanik Cara ini dilakukan tanpa bahan kimia. Hal ini disebabkan emas yang diperoleh telah dalam keadaan murni dengan butiran yang besar. Misalnya dengan sedikit pemanasan pada suhu rendah untuk menghilangkan pengotor-pengotor yang berupa akar-akar kayu atau cukup dicuci menggunakan aquades untuk membersihkan pasir atau tanah-tanah yang masih menem pel pada emas. 5.1.1. Pencucian Proses pengolahan bijih emas menngunakan metode pencucian menggunakan



aquades.



Secara



makroskopik



pencucian



untuk



menghilangkan pengotor-pengotornya. 5.1.2. Pemanasan Secara makroskopik pemanasan ini didasarkan pada bijih emas dalam keadaan besar dan dipanasakan dalam sebuah alat dalam suhu rendah. 5.2. Cara kimia 5.2.1.Pengecilan ukuran Bijih emas yang diperoleh dari batuan yang sangat besar dikecilkan dengan cara dihancurkan atau dipotong dengan alat crusher. 5.2.2.Penggilingan Penggilingan emas dilakukan dengan memasukkan ke dalam mesin penggiling yang di dalamnya terdapat bola-bola besi dengan ukuran tertentu yang disebut dengan ballmill sehingga menghasilkan bijih emas yang telah terpisah dengan tanah. 5.2.3.Pengayakan Bijih emas yang telah digiling dipisahkan dengan cara pengayakan menjadi butiran halus dan kasar dengan alat vibrator screen. 5.2.4.Amalgamasi 4



Proses amalgamasi merupakan metode ekstraksi logam emas untuk bijih dalam bentuk emas murni yang bebas (free native gold) dilakukan dengan cara mencampur bijih emas dengan merkuri cair hingga membentuk paduan Au-Hg (amalgam). Aupadat + Hgcair = Au,Hg 5.2.5.Penyulingan Amalgam dari hasil amalgamasi dipanaskan di dalam retort, temperature tinggi menguapkan merkuri, sedangkan emas tertinggal sebagai padatan yang disebut bullion emas. (Au-Hg)amalgam= Aupadat + Hguap 5.2.6.Elektrolisis Elektrolisis adalah reaksi kimia yang terjadi pada electrode selama terjadinya konduksi listrik. Prinsip elektrolisis ini berguna untuk electroplating dan electrorefining. 5.2.6.1. Electroplating Pelapisan suatu logam oleh logam lainnya dengan cara elektrolisis. Contohnya pada proses logam atau cincin dari besi dilapisi dengan emas menggunakan larutan elektrolit AuCl3(aq). Logam besi (Fe) dijadikan sebagai katoda, sedangkan logam emasnya (Au) sebagai anoda. Proses yang terjadi adalah oksidasi logam emas (anoda) menjadi Au3+(aq). Kation ini akan bergerak ke katoda menggantikan kation Au3+ yang direduksi di katoda kemudian membentuk endapan logam emas yang melapisi cincin besi. 5.2.6.2. Eletrorefining Proses pemurnian secara elektrolisis dimana logam yang ingin ditingkatkan kadarnya (logam yang masih cukup banyak mengandung zat pengotor) digunakan sebagai anoda pada sel elektrolisis, elektrolit yang digunakan adalah larutan dengan konduktifitas listrik yang besar dan konsentrasi yang konstan, dan katodanya adalah logam murni atau bisa juga dari titanium. Contohnya pada proses pemurnian emas yang masih mengandung zat pengotor sebagai anoda dan logam



5



emas murni sebagai katoda dengan menggunakan larutan AuCl3. 6. Kegunaan Emas 6.1. Industri Industri adalah bidang yang menggunakan ketrampilan, dan ketekunan kerja (bahasa Inggris: industrious) dan penggunaan alat-alat



di



bidang



pengolahan



hasil-hasil



bumi,



dan



distribusinya sebagai dasarnya. Kegunaan emas pada industry ini sangat banyak sekali, diantaranya adalah Sim Card yang digunakan pada gadget.Secara makroskopik Proses awal mulanya pembuatan simcad adalah lihat pada gambar. 6.2.



Konduktor Suatu zat atau bahan yang dapat menghantarkan arus listrik, baik itu zat padat, cair, ataupun gas karena sifat dari zat atau benda tersebut yang konduktif secara makroskopik Proses mengalirnya arus listrik melalui suatu kabel pada baterai.



6.3. Elektronik Elektronik adalah alat yang dibuat berdasarkan prinsip elektronika serta hal atau benda yang menggunakan alat tersebut.



Secara



makroskopik.



Proses



mengalirnya



electron/partikel yang bermuatan listrik pada ram lihat pada gambar. 6.4.



Perhiasan



Perhiasan adalah sebuah benda yang digunakan untuk merias atau mempercantik diri. Perhiasan biasanya terbuat dari emas ataupun perak dan terdiri dari berbagai macam bentuk mulai dari cincin, kalung, gelang, liontin dan lain-lain. Biasanya perhiasan diberikan untuk hadiah. Perhiasan mempunyai bentuk beragam mulai dari bulat, hati, kotak, dan lain lain. Perhiasan biasanya berasal dari bahan tambang. 6.4.1. Cara Pembuatan Perhiasan Berdasarkan cara pembuatannya perhiasan dibagi menjadi 3, yaitu: 6.4.1.1. Hand Made



6



Perhiasan Buatan Sendiri (Hand Made). Perhiasan selain buatan pabrik, perhiasan juga dapat dibuat senidri. Jenis perhiasan ini biasanya



harus



terlebih



dahulu



pesan.



Biasanya seseorang yang memesan perhiasan ini menginginkan model yang langka dan unik. Karena itu jenis perhiasan ini harganya lumayan mahal daripada perhiasan buatan pabrik. Tingkat kemahalan perhiasan janis ini tergantung dari kerumitan dan keunikan model perhiasannya itu sendiri. 6.4.1.2. Factory Made Perhiasan Buatan Pabrik (Factory Made). Perhiasan jenis ini dibuat di pabrik dan sering sekali kita temui di toko-toko emas. Karena emas jenis ini gampang ditemui sehingga



kita



dapat



dengan



mudah



memperjual-belikannya. Ini menjadi faktor plus untuk perhiasan jenis factory made ini. 6.4.1.3. Eksklusif Perhiasan Eksklusif. Perhiasan jenis ini harganya cukup mahal karena perhiasan yang eksklusif tidak dibuat untuk masal. Biasanya perhiasan jenis ini hanya untuk pagelaran/pameran.



Dan



mementingkan



tingkat kerumitan dan keunikan dari para pengrajin. 6.4.2. Kadar/Karat Karat adalah sistem pengukuran tingkat kemurnian emas. Kemurnian emas diukur berdasarkan jumlah persentase emas murni yang terkandung dalam suatu logam. Emas dikenal sebagai logam yang langka dan memiliki sifat unik. Warna nya yang berkilau juga dipersepsikan orang sebagai jaman dahulu sangat bernilai dan digunakan sebagai alat pertukaran. Mengacu kepada sifat uniknya, logam emas yang memiliki kadar kemurnian semakin tinggi akan semakin lunak logam nya. Oleh karena sifat logam yang terlalu lunak ini maka agak sulit bagi pengrajin untuk mempertahankan durabilitas barang tersebut ketika digunakan dalam aktivitas sehari-hari. Oleh karena 7



itu emas harus dicampur oleh logam lain seperti perak, tembaga dan logam lain sehingga menghasilkan perhiasan emas yang memiliki durabilitas tinggi dalam aktivitas sehari-hari. Adapun table sistem perkaratan perhiasan di Indonesia adalah sebagai berikut: 6.4.2.1. Murni Perhiasan yang mengandung emas 24 karat secara makroskopik proses pembuatan Perhiasan/emas yang tidak dicampur dengan logam lain dan Kandungan pada perhiasan mengandung bijih emas murni 6.4.2.2. Tidak Murni Perhiasan yang tidak mengandung emas 24 karat. Proses pembuataan perhiasan/ emas yang dicampurkan dengan logam lain. Seperti perak dll. 6.4.3.



Hukum Memakai Perhiasan Emas Menurut Islam



Apabila dihadapkan dengan sebuah kasus, yang pertama dilihat adalah Al Qur’an. Jika hukumnya tidak ditemukan, maka kemudian melihat sunnah. Jika sunnah memberikan hukumnya, tidak ditemukan, maka kemudian dilihat apakah terdapat ijma dari pada mujtahid yang hidup satu jaman mengenai hukumnya. Jika hukumnya tidak ditemukan maka dilakukan ijtihad menggunakan qiyas terhadap nash. Dalam hal ini suatu hukum mengenai diperbolehkan dan tidaknya memakai perhiasan yang terbuat dari emas bagi perempuan dan laki-laki yaitu didasarkan dari Al Qur’an dan di perjelaskan pada Hadits dan juga pada ijma para ulama. Imam Nawawi rahimahullah berkata dalam Syarh Shahih Muslim (14: 32), “Emas itu haram bagi laki-laki berdasarkan ijma’ (kesepakatan) para ulama.” Dalam kitab yang sama (14: 65), Imam Nawawi juga berkata, “Para ulama kaum Muslimin sepakat bahwa cincin emas halal bagi wanita. Sebaliknya mereka juga sepakat bahwa cincin emas haram bagi pria. 6.4.3.1. Halal (Perempuan) Misalkan yaitu berkaitan dengan interteks yaitu terdapat ayat Al Qur’an atau Hadits-hadits yang datang tentang di bolehkannya emas bagi wanita dari Nabi sallallahu‘alaihi wa salam dan para sahabat lebih jelas dan lebih masyhur, dibanding dengan hadits 8



yang melarang. Dan dalam pendalilan (penunjukan) ayat (yang dimaksud dengan ayat, ialah ayat yang kami sebutkan tadi, AliImran ayat 14). Juga jelas tentang bolehnya perhiasan emas bagi wanita yaitu sebagai perhiasan. 6.4.3.2. Haram (Laki-laki) Sesuatu yang secara tegas dilarang Allah untuk dikerjakan dan pelakunya diancam siksa serta hukumannya secara permanen di akhirat bahkan terkadang ditambah dengan sanksi di dunia. Misalkan yaitu berkaitan dengan haramnya laki laki dalam memakai emas terdapat pada Q.S At-Taubah ayat 35. Yang menyartakan bahwa emas diharamkan bagi laki laki jika dimaksudkan untuk bermegah megahan. 6.4.4. Pemakaian Pemakaian Emas Dari Segi Kesehatan 6.4.4.2 Pemakaian Emas Bagi Perempuan Dalam sebuah penelitian menyebutkan bahwa dalam tubuh seorang perempuan/wanita, terdapat suatu lemak unik, lemak yang berbeda yang tidak dimiliki seorang laki-laki dimana lemak ini akan mencegah unsur senyawa atom emas (Au) untuk masuk ke dalam tubuh, sehingga saat atom ini masuk, hanya mampu menembus kulit, namun tidak bisa menembus lemak yang menghalangi jalan menuju daging dan darah. Namun dalam penelitian lain menyebutkan bahwa atom pada emas mampu menembus ke dalam kulit melalui pori-pori dan masuk ke dalam darah manusia. Kemudian akan dikeluarkan meelalui menstruasi 6.4.4.2 Pemakaian Emas bagi Laki Laki Dalam sebuah penelitian penyebutkan bahwa pemakaian emas bagi laki laki akan berbahaya. Jika seorang pria mengenakan emas dalam jumlah tertentu dan dalam jangka waktu yang lama, maka dampak yang ditimbulkan di dalam darah dan urine akan mengandung atom emas dalam kadar yang melebihi batas (dikenal dengan sebutan migrasi emas). Jika tidak dibuang, maka dalam jangka waktu yang lama atom emas dalam darah ini akan 9



sampai ke otak dan memicu penyakit Alzheimer. Alzheimer adalah Penyakit degeneratif otak. Penyakit Alzheimer berkembang ketika fungsi sel-sel otak berhenti dan akhirnya menyebabkan kematian.



BAB III KESIMPULAN 1. Emas merupakan sebuah unsur kimia yang bersimbol Au dan memiliki nomor atom 79. 2. Sifat kimia yang dmiliki oleh emas yaitu nomor massa atom dan Massa atom. Nomor atom yang dimiliki emas yaitu 79 dan massa atom 197



3. Terdapat beberapa sifat fisika yang terdapat dalam emas. Emas memiliki titik leleh 1064°C, kemudian memiliki titik didih sebesar 2970°C.



4. Ganesha emas terdiri dari dua macam, yaitu deposit primer dan deposit pleser 5. Jenis Batuan emas terdiri dari 4 macam yaitu : a. Batuan Calaverite b. Batuan Sylvanite c. Batuan Petzite d. Batuan Krennerite



6. Kegunaan Emas adalah sebagai berikut : a. Industri b. Konduktor c. Elektronik d. Perhiasan  Cara pembuatan emas terdapat beberapa macam, yaitu factory made, handmade dan eksklusif  Dalam perhiasan terdapat beberapa kadar emas  Hukum memakai emas ada dua macam, yaitu halal bagi perempuan dan haram bagi laki laki



10



DAFTAR PUSTAKA http://carapengolahanemas.blogspot.com/2015/10/jenis-batuan-emas-dan-proses.html



http://e-journal.uajy.ac.id/11006/3/2TA14256.pdf http//portalgaruda/



http://repository.usu.ac.id/ http://pengertianahli.id/2014/02/pengertian-darah-dan-bagian-darah.html http://www.atlm.web.id/2016/11/pembahasan-makroskopik-urine.html



http://www.ilmusaudara.com/2015/10/halal-dan-haram-menurut-islam.html https://www.kaskus.co.id/thread/59c8ec355c7798834c8b457a/fakta-ilmiah-mengapa-islam-melarangpria-memakai-emas/



https://www.scribd.com/doc/65150576/Pengertian-Urine https://pengertiandefinisi.com/pengertian-hukum-islam-dan-manfaatnya/



11