9 0 849 KB
1
Daftar Isi 1.Pendahuluan.................................................................2 2.Spesifikasi kompetensi.................................................3 3. Strategi assesmen dan spesifikasi...............................5 4. Lembar penilaian.........................................................6 5.Soal ...............................................................................13 6 keterampilan manajemen dan komunikasi...............14 7. Persyaratan Keamanan...............................................16 8. Peralatan.....................................................................18 9.Bahan............................................................................18 10.Lay out lomba............................................................19 11. Jadwal lomba........................................................... 20 12. Pengunjung dan media yang disediakan................21 13. Keberlanjutan/sustainability...................................22
2
KISI KISI LOMBA KOMPETENSI SISWA BIDANG LOMBA BRICKLAYING 1.PENDAHULUAN Bidang lomba Bricklaying atau yang telah dikenal dengan seni memasang bata, merupakan bidang lomba yang secara terus menerus sejak adanya LKS selalu dilombakan baik ditingkat sebagian propinsi maupun Nasional. Bahkan ditingkat regional yang dikenal dengan Asean Skills Competition (ASC) dan dunia yang dikenal dengan World Skills Competition (WSC), Bricklayer Indonesia mampu menunjukkan kompetensi yang layak diperhitungkan di level tersebut, di ASC telah mendapat medali emas 4 kali dan medali lainya dengan 7 kali kompetisi dan di WSC 4 kali medallion for exellent dengan 7 kali kompetisi. Lomba Kompetensi Siswa (LKS) bidang lomba Bricklaying diharapkan mampu menjebatani kebutuhan antara Sekolah menegah kejuruan dan jasa konstruksi sebagai penyerap tenaga kerja, kualitas lulusan dipersiapkan sedemikian rupa dengan standar dunia (WSC) dengan memotivasi melalui event LKS ini. Sesungguhnya seni memasang bata atau keahlian memasang bata (bricklaying) di Indonesia telah ada sejak abad 13 yang lalu yaitu ketika kerajaan Majapahit diperintah prabu Jayanegara pada tahun 1309 - 1328 , hal ini bisa dilihat pada peninggalan Candi Penataran yang berada di Blitar seperti yang tertulis pada buku komplek percandian Penataran oleh dinas Purbakala dan candi candi lain di Mojokerto, bahkan pada tahun tahun sebelumya seperti pemandian Kendedes di Singosari Malang tetapi tidak jelas tahun pembangunanya. Seni memasang bata yang pada jaman dulu merupakan keahlian langka atau hanya orang orang tertentu yang bisa melaksanakan karena keterbatasan ilmu pengetahuan dan sarana, akhirnya menjadi sebuah bidang keahlian yang tidak asing lagi terutama bagi para praktisi dibidang teknik sipil. Namun belakangan ini bidang
tersebut seperti kurang
diminati lagi oleh generasi muda dengan berbagai fenomena yang terjadi, teknologi yang dianggab
lebih
menjanjikan
masa
depan
seolah-olah
menjadi
alasan
untuk
meninggalkannya. Pada akhirnya semua pihak harus menyadari bahwa keahlian bricklaying masih tetap diperlukan baik untuk kepentingan pendidikan maupun kebutuhan proyek bangunan 3
pada umumnya, memang tidak mudah untuk membuat ketertarikan generasi muda pada bidang ini karena sudah terlanjur ada image yang kurang menyenangkan, yaitu kata kata tukang batu yang dalam hal ini bricklayer adalah tenaga kasar dan mungkin masih ada lagi sebutan yang kurang enak didengar. Disadari sepenuhnya jika tenaga terampil di Indonesia biasanya mendapatkan gaji rendah pada suatu pekerjaan dibandingkan tenaga pemikir (tenaga halusan), belum lagi generasi muda sekarang cenderung ingin tampil “wah”. Inilah yang sebenarnya menjadi tanggung jawab para pelaku pendidikan dan pengguna jasa (kontraktor) yang semua itu harus mengacu pada kebijakan pemerintah tentang upah tenaga kerja. Bisa di bayangkan jika tenaga bricklayer (ahli memasang batu) digaji mahal seperti di Negara Negara maju tentu akan banyak generasi muda mencari peluang tersebut, contoh dari sumber yang layak dipercaya di Negara Malaysia ahli memasang bata per hari bisa digaji minimal Rp 300 ribu, di Canada per hari bisa mencapai Rp 1.4 juta, bagaimana dengan di Indonesia? Sebuah pertanyaan yang susah dijawab namun tentu ada solusi untuk masa yang akan datang. 2.SPESIFIKASI KOMPETENSI Bidang Bricklaying ini lebih menekankan pada penguasaan materi dimulai dari penguasaan membaca gambar, yaitu bentuk materi tes projek (MTP) yang mana pada modul 1 merupakan bentuk bangunan berupa dinding dan pilar dengan dekorasi yang berupa penonjolan pasangan hebel dan bata pilar dengan mahkota dari pasangan bata potongan miring dipadu dengan rolag setengah bata datar beserta tulisan SMK. Tulisan tersebut bertujuan untuk menampilkan keterampilan membaca gambar dan pemotongan bata yang cukup rumit, sedangkan pasangan bata keluar atau menonjol 2 cm bertujuan untuk menambah keindahan dan poin penilaian terutama untuk kedataran dan detail. Pada modul 2 ada rolag miring bertujuan untuk menambah keindahan dan menguji keterampilan memotong dan memasang bata miring, serta tulisan atau angka 18 bertujuan untuk menguji penyesuaian gambar dan pemotongan bata serta mengenang LKS yang diselenggarakan pada tahun tersebut . Plesteran diantara pilar bertujuan untuk menguji keterampilan peserta dalam hal plesteran, dimana plesteran harus dipasang tegak,rata, berketebalan 1 cm serta berpermukaan halus standar plesteran.
4
Disamping skills yang tercantum diatas, didalamnya termasuk bagaimana peserta menggunakan peralatan sesuai dengan fungsinya.
Beberapa hal yang harus diperhatikan adalah sbb: 1.
Semua pekerjaan bata di set out dan dipasang sesuai ukuran, ikatan dan sudut dalam gambar.
2.
Semua ornamen pada pasangan dikerjakan sesuai gambar kerja mulai dari sudut, bata keluar/masuk dari permukaan pasangan, kemiringan pasangan dll.
3.
Semua potongan bata dibuat seakurat mungkin dengan memperhatikan tebal siar datar dan siar lintang hingga lurus dengan bata diatasnya
4.
Semua susunan permukaan pasangan bata kelihatan rapi dan rata.
5.
Semua pasangan bata harus dikerjakan dengan tegak dan rata, datar dan rata, sudut permukaan rata.
6.
Siar pasangan berukuran ± 10 mm, harus padat dan tidak ada lubang termasuk dibagian belakang.
7.
Siar pasangan pada bagian depan dan samping dibentuk sesuai gambar.
8.
Semua detail pemasangan dibuat dengan mengikuti instruksi pada gambar.
9.
Pemasangan plesteran dinding harus tegak,rata,berpermukaan sama/merata /berkesan indah dan tidak ada lobang.
10. Dilarang menggunakan bahan kimia untuk pembersihan pasangan. 11. Dilarang menggunakan bahan tambah untuk adukan selain yang disediakan oleh panitia. 12. Bricklaying mortar: drymix mortar ( merk SIKA/MU )
3.STRATEGI ASSESMEN DAN SPESIFIKASI Penilaian bertujuan untuk pengembangan keprofesionalan dan pengawasan berkelanjutan sesuai dengan kaidah World Skills Competition (WSC), dalam penilaian ini dibagi menjadi 2 yaitu : 1.Penilaian Obyektif dengan bobot 80%, penilaian ini meliputi : •
Ukuran, yaitu pasangan yang bisa diukur meliputi panjang, tinggi, dan lebar
•
Ketegakan, yaitu ketegakan pasangan diukur dengan waterpas dan menggunakan peralatan milik masing-masing peserta, setiap pengukuran ketegakan secara otomatis juga mengukur kerataan pasangan.
5
•
Kedataran, yaitu pengukuran kedataran pasangan bagian puncak atau dimana ada pasangan bata menonjol yang bisa didatarkan, setiap pengukuran kedataran secara otomatis juga mengukur kerataan pasangan.
•
Kesikuan, yaitu pengukuran menggunakan siku-siku pada pasangan bata berdimensi 1 bata atau lebih.
•
Kerataan, yaitu pengukuran pasangan bata menggunakan bilah perata atau jidar untuk mengetahui apakah pasangan bata tersebut memenuhi kriteria kerataan yang meliputi rata depan lurus dan diagonal.
•
Detail, yaitu pengukuran pada pasangan yang kecil seperti bata menonjol 1 cm, 2 cm dan bentuk urnamen lain.
2. Penilaian subyektif dengan bobot 20%, penilaian ini meliputi : •
Kebersihan pasangan, yaitu pasangan tidak ada noda atau bekas spesi pasangan.
•
Ukuran nat sama besar sesuai dengan gambar baik nat datar maupun lintang.
•
Semua nat terisi spesi penuh atau tidak ada lobang, yang dimaksud lubang adalah jika dinding tersebut berlubang tampak dari depan hingga belakang.
•
Semua nat dibentuk sesuai perintah pada gambar misal nat rata atau masuk 5 mm.
•
Pasangan dinding bagian belakang terisi adukan penuh dan tidak perlu dibentuk tetapi diratakan sama dengan permukaan bata.
•
Bentuk huruf sesuai dengan gambar (kebenaran potongan, kelurusan pasangan).
•
Pasangan bata keseluruhan sesuai dengan gambar.
Total poin penilaian adalah 100 dengan setiap bobot item bisa berbeda dengan pertimbangan kesulitan materi pemasangan dan jumlah item yang ada.
Penilaian Test Project Penilaian tes project terdiri dari penilaian objektif dan penilaian subjektif dengan total nilai 100 poin
1.
Kriteria penilaian pasangan bata: •
Ukuran/dimensions
•
Ketegakan/plumb
•
Kedataran/leveling
•
Kerataan/alignment
6
2.
•
Sudut/angels
•
Details
•
Kepadatan siar dan kesamaan ukuran siar
•
Potongan bata
•
Kebersihan pasangan
Kriteria penilaian Plastering : •
Ketegakan
•
Kerataan permukaan
•
Kesan keseluruhan
7
4. LEMBAR PENILAIAN LKS NASIONAL 2018 Trade BRICKLAYING Penilain Obyektif Posisi
PASANGAN MODUL 1
BATA
Aspek penilaian
Toleransi
Bobot
5 6
Ketegakan kanan bepan
1
7
Ketegakan kanan samping
1
8
Ketegakan ujung rolag Ukuran panjang depan 156,5
1
Ukuran panjang rolag 56,3 Ukuran panjang sebelah rolag 78,8
1
1
13
Ukuran tinggi pilar 159 Ukuran tinggi samping kanan 83
14
Kedataran rolag
1
15
Kedataran rolag tengah Kedataran bata masuk 2 cm rolag tengah
1
1
18
Kedataran huruf BWI Kedataran pasangan beton ringan
19
Kerataan bagian bawah
1
20
Kerataan rolag depan
1
2 3 4
9 10 11 12
16
Hasil 0
Ketegakan samping kiri belakang Ketegakan samping kiri depan Ketegakan depan samping kiri Ketegakan depan pilar tengah Ketegakan depan sebelah pilar
1
Nilai
1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0
17
0 1 0 0 0
25
Kerataan diagonal pilar kiri bawah ke kanan atas Kerataan huruf BWI bagian depan bawah Kerataan huruf BWI bagian depan atas Kerataan diagonal huruf B bagian bawah ke I bagian atas Kerataan diagonal huruf B bagian ataske I bagian bawah
26
Kerataan potongan bata puncak pilar samping kanan
1
27
Kerataan potongan bata puncak pilar samping kanan
1
28
Kesikuan bagian kiri
1
21 22 23
24
1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0
8
0
:
29
Hebel menonjol 1 cm kiri
1
30
Hebel menonjol 1 cm kanan batal menonjol 2 cm huruf S atas batal menonjol 2 cm huruf S bawah batal menonjol 2 cm huruf M atas batal menonjol 2 cm huruf M bawah batal menonjol 2 cm huruf K atas batal menonjol 2 cm huruf K bawah batal menonjol 2 cm rolag atas kiri batal masuk 2 cm rolag atas kanan
1
31 32 33 34 35 36 37 38
0 0 0
1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0
TOTAL Penilaian Subyektif Posisi
1 2
PASANGAN MODUL 1
38 BATA
Aspek penilaian
Toleransi
Siar padat, tidak ada lubang, dan rata Ukuran siar datar dan tegak sama
Bobot
Nilai
Hasil 0
1
0
1
0
1
5
Siar dinding bagian belakang terisi penuh Potongan bata miring mahkota Huruf SMK sesuai gambar
6
Tampak keseluruhan
1
3
4
7
0 0
2
Kebersihan pasangan
PASANGAN MODUL 2
0
1
Total
Penilaian
0
1
0
8
BATA
Obyektif Posisi
Aspek penilaian
1
Ketegakan samping kiri Ketegakan samping kiri depan
2
Toleransi
Bobot 1
Nilai
Hasil 0 0
1
9
3 4
5 6
7 8 9
0
Ketegakan tengah depan samping kiri Ketegakan tengah samping kiri
1 0 1 0
Ketegakan tengah depan samping kanan Ketegakan depan samping kanan
1 0 1 0
Ketegakan tengah depan samping kanan Ketegakan tengah samping kanan Ukuran panjang lapisan 1 156,5
1 0 1 0 1 0
12
Ukuran panjang depan lapisan 2 145,3 Ukuran panjang lapisan ke 3 134 ukuran tinggi samping kiri 139
13
Kedataran lapis 1
1
14
Kedataran lapis 2
1
15
Kedataran tengah
1
16
Kedataran puncak pilar
1
17
Kedataran puncak pilar
1
18
1
27
Kedataran mahkota kiri Kedataran mahkota kanan Kerataan bagian bawah lapis 1 Kerataan bagian bawah lapis 2 Kerataan bagian bawah lapis 3 Kerataan depan mahkota Kerataan depan puncak pilar Kerataan depan lapisan ke 15 Kerataan diagonal pilar kiri Kerataan diagonal pilar kanan
28
Kesikuan lapisan 1 kiri
1
29
Kesikuan lapisan 2 kiri
1
30
Kesikuan pilar kiri
1
31
1
33
Kesikuan pilar kanan bata menonjol 1 cm angka 1 atas bata menonjol 1 cm angka 1 bawah
34
bata menonjol 1 cm
1
10 11
19 20 21 22 23 24 25 26
32
1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1
10
0
angka 8 atas 35
bata menonjol 1 cm angka 8 bawah
36
bata masuk 2 cm mahkota tepi luar kiri
37
bata masuk 2 cm mahkota tepi dalam kiri
38
39
0 1 0 1 0 1 0
bata masuk 2 cm mahkota tepi luar kanan bata masuk 2 cm mahkota tepi dalam kanan
1 0 1
TOTAL
Penilaian Subyektif Posisi
PASANGAN MODUL 2
0
39
BATA
Aspek penilaian
Toleransi
Bobot
Nilai
Hasil
0
Siar padat, tidak ada lubang, dan rata Ukuran siar datar dan tegak sama
1
1
4
Siar dinding bagian belakang terisi penuh Angka 18 sesuai gambar
5
Tampak keseluruhan
1
0
6
Kebersihan pasangan Total
2
0
7
0
1 2 3
0
1
0 0
1
Penilaian Subyektif
Posisi
Aspek penilaian
Toleransi
Bobot
1
Ketegakan samping kanan
1
2
Ketegakan samping kiri
1
3
Kerataan bagian atas
1
4
Kerataan bagian bawah
1
5
Kerataan diagonal 1
1
6
Kerataan diagonal 2 Kesan permukaan plesteran
1
7
Nilai
Hasil
0 0 0 0 0 0 0 2 8
11
0
TOTAL NILAI
100 Capaian nilai =
................ Juri 3
............................
, ..................... 2018
Juri 2
...................................
12
0
Juri 1
.............................
5. SOAL
10,7
A
6,1 5,4 56,3
2
B
78,8 2
153
+2
+2
+2
B
B
94
B B
108,3
160
A B
B
-2
108,3
+2
5,6
2 1
0.00
+1 TAMP.SAMPING
A
A 21,5
156,5
POT. A-A
TAMPAK DEPAN
Detail nat B (rata)
LAPISAN 5
LAPISAN 4
MODUL 1
13
Detail nat A (masuk 5mm)
55,3
B
55,3
A
B
2
B
5,6
21,5
5,6
B
1
+2
A 1
112 91
+1 +2
+2
Plesteran
77
A
139
B
B
1
A
Plesteran +1
A 1 1
B 32,8
TAMP.SAMPING
68,5
32,8
134 145,3 156,5
21,5
POT. A-A
A TAMPAK DEPAN
MODUL 2
68,5
LAPISAN 4
68,5
LAPISAN 3
LAPISAN 2
LAPISAN 1 1) Materi LKS bricklaying terdiri dari uji praktek yang dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
14
•
Modul 1, Pasangan dinding ½ bata dengan pilar Waktu: 8 jam.
•
Modul 2. Pasangan bata dengan dua pilar Waktu: 7 jam.
•
Plesteran dinding Waktu: 1 jam Total waktu yang diperlukan = 16 jam
2) Informasi Materi Test Project Test Project dirancang untuk menggambarkan kompetensi berikut ini: 1.
Menerapkan gambar.
2.
Pengukuran dan marking out benda kerja.
3.
Ketegakan, kedataran, ukuran, kesikuan, dan kerataan pasangan bata.
4.
Ketepatan detail (bata keluar, masuk, bentuk huruf/angka, potongan miring).
5.
Memotong dan membentuk bata menggunakan peralatan konvensional dan peralatan khusus.
6.
Pekerjaan plesteran dinding.
7.
Finishing siar pasangan dan kebersihan pasangan.
8.
Menerapkan SOP dan K3 dalam melaksanakan pekerjaan.
6.KETERAMPILAN MANAJEMEN DAN KOMUNIKASI Discussion forum Sebelum Kompetisi, semua diskusi, komunikasi, kolaborasi, dan pengambilan keputusan mengenai kompetisi keterampilan harus dilakukan pada Forum Diskusi khusus keterampilan atau yang disebut teknikel meeting. Competitor information Informasi yang harus tersampaikan atara lain : • Aturan Kompetisi • Deskripsi Teknis (kisi-kisi) • Penilaian • Uji Proyek (Materi) • Daftar Infrastruktur • Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) • Jadwal lomba dan Informasi terkait lomba lainnya
Materi tes projek (MTP) dan penilaian (Marking Schemes] 15
Penyesuaian antara gambar dengan ukuran material yang tersedia harus dikomunakasikan saat itu hingga dimengerti oleh semua pembimbing dan kompetitor (peserta), dipimpin langsung oleh ketua juri beserta juri yang lain. Penjelasan gambar beserta perubahanya (jika ada) , kriteria penilaian beserta tata cara dan peralatan yang digunakan.
Manajemen setiap hari
Setiap pagi kompetitor dan pembimbing berkumpul bersama juri untuk mendapatkan informasi atau pengarahan tentang lomba hari itu . Semua masalah harus bisa diselesaikan sebelum lomba dimulai, juri akan memberi abaaba tentang waktu setiap akan istirahat dimulai dari 30 menit sebelum istirahat .
Petunjuk untuk Peserta 1.
2.
Waktu penyelesaian 16 jam diselesaikan dalam 3 hari: •
Pasangan bata dikerjakan pada hari pertama dan hari kedua.
•
Plesteran dikerjakan pada hari kedua/ketiga.
Penilaian oleh juri akan dilakukan secara bertahap setiap modul •
Penilaian pasangan bata dan plesteran akan dilaksanakan pada hari kedua dan ketiga.
3.
Ketentuan untuk peserta: •
Peserta harus hadir 15 menit sebelum perlombaan dimulai, peserta mempersiapkan peralatan dan bahan, dan menempatkan diri pada posisinya masing-masing.
•
Peserta tidak boleh menanyakan gambar dan metode pelaksanaan pekerjaan selama kompetisi berlangsung.
•
Ketika pekerjaan selesai, peserta harus melaporkan hasil pekerjaannya kepada team juri.
•
Bahan disediakan di lapangan dan peserta akan dibantu mempersiapkannya.
•
Peserta wajib mengecek peralatannya dan merapikan tempat kerja jika waktu kompetisi selesai.
•
Peserta harus memakai sepatu dan pakaian kerja selama bekerja.
16
•
Jika ada yang kurang jelas, peserta bisa menanyakan kepada team juri sebelum lomba dimulai.
•
Jika terjadi masalah pada waktu pengerjaan modul seperti mesin pemotong tidak bisa dioperasikan dll, peserta harus menghubungi team juri.
•
Peserta dilarang meninggalkan lokasi perlombaan tanpa seijin juri
7.PERSYARATAN KEAMANAN •
Mengikuti Teknikel Meeting sebelum pelaksanaan lomba dengan waktu dan tempat yang ditentukan kemudian.
•
Datang 15 menit sebelum lomba dimulai.
•
Mempersiapkan peralatan dan bahan dengan atau tanpa bantuan Pembimbing.
•
Mengikuti lomba dengan tertib dan tidak mengganggu sesama kompetitor pada waktu berjalannya lomba.
•
Menggunakan alat pelindung diri (APD): kacamata, masker, dan penutup telinga pada waktu memotong batu bata / bata ringan.
•
Segera mematikan mesin pemotong bata setelah digunakan.
•
Merapikan (mengumpulkan) sisa potongan bata.
•
Jika menemui masalah harus melapor kepada Juri.
•
Tidak diperkenankan berkomunikasi dengan orang lain kecuali dengan juri dan pada waktu istirahat atau Ishoma.
•
Wajib membersihkan lokasi, menata bahan dan peralatan setiap selesai lomba.
• •
Mengikuti pengarahan akhir dari Juri sebelum meninggalkan lokasi lomba. Tidak diperkenankan menggunakan bahan kimia untuk pembersihan pasangan.
8. PERALATAN a).Peralatan yang disediakan oleh peserta : •
Cetok pasang bata
•
Cetok plesteran
•
Roskam kayu
•
Meteran
•
Palu
•
Waterpass 120 cm
17
•
Waterpass 50 cm
•
Siku baja 30x60 cm
•
Jidar aluminium 150 cm
•
Benang
•
Jointer pipih
•
Jointerbulat
18
NASKAH SOAL LOMBA KOMPETENSI SISWA SMK TINGKAT NASIONAL KE XXVI TAHUN 2018
10. LAY OUT LOMBA 400
400
400
400
400
400
400
400
400
400
400
12
600
11
400
400
400
MODUL 1
MODUL 1
400
40
400
LAY OUT
KEBUTUHAN / JUMLAH RUANG KESELURUHAN
400
40 100
MODUL 1
LAY OUT
DETAIL UKURAN RUANG UNTUK LOMBA
500
MODUL 2
Mesin pemotong bata
70
500
400
5000
400
70
MODUL 2
40
70
MODUL 2
40
70
MODUL 2
400
13
100
100
100
100
400
14
MODUL 1
70
MODUL 2
40
15
MODUL 1
70
MODUL 2
40 MODUL 2
400
16
MODUL 1
70
40
MODUL 1
70
MODUL 2
400
17
100
100
100
40
18
MODUL 1
70
MODUL 2
40 MODUL 2
40
400
19
MODUL 1
70
40
MODUL 1
70
MODUL 2
400
20
100
100
21
MODUL 1
70
MODUL 2
MODUL 2
100
22
MODUL 1
70
40
40
MODUL 1
100
23
100
24
100
100
1800
100
MODUL 1
100
MODUL 1
10
500
40
70
40
40
70
MODUL 1
9
MODUL 2
MODUL 2
MODUL 2
MODUL 2
40
70
MODUL 1
8
100
100
100
7
100
MODUL 1
MODUL 1
6
70
40
70
40
40
70
MODUL 1
5
MODUL 2
MODUL 2
MODUL 2
MODUL 2
40
70
MODUL 1
4
100
3
100
MODUL 1
100
2
70
40
40
70
MODUL 1
100
1
MODUL 2
MODUL 2
MODUL 2
MODUL 1
100
MODUL 1
100
70
40
70
40
70
400
MESIN PEMOTONG BATA
MODUL 2
MESIN PEMOTONG BATA
NASKAH SOAL LOMBA KOMPETENSI SISWA SMK TINGKAT NASIONAL KE XXVI TAHUN 2018
11. JADWAL LOMBA NO 1
HARI / TANGGAL Ke 1
JAM 07.15-07.30 07.30-10.00 10.00-10.15 10.15-12.00 12.00-13.00 13.00-15.45 15.45-16.15 16.15-16.30
KEGIATAN Briefing pagi Kompetisi istirahat Kompetisi Ishoma Kompetisi Pembersihan Briefing akhir
WAKTU 15 menit 2 jam 30 menit 15 menit 1 jam 45 menit 1 jam 2 jam 45 menit 30 menit Waktu = 7 jam
2
Ke 2
07.15-07.30 07.30-10.00 10.00-10.15 10.15-12.00 12.00-13.00 13.00-15.45 15.45-16.15 16.15-16.30
Briefing pagi Kompetisi istirahat Kompetisi Ishoma Kompetisi Pembersihan Briefing akhir
15 menit 2 jam 30 menit 15 menit 1 jam 45 menit 1 jam 2 jam 45 menit 30 menit Waktu = 7 jam
1
Ke 3
07.15-07.30 07.30-09.30 09.30-selesai
Briefing pagi Kompetisi Pembersihan Briefing akhir
15 menit 2 jam
Waktu = 2 jam Total waktu =14 jam
NASKAH SOAL LOMBA KOMPETENSI SISWA SMK TINGKAT NASIONAL KE XXVI TAHUN 2018
12. PENGUNJUNG DAN MEDIA YANG DISEDIAKAN Pngunjung seharusnya lebih diutamakan siswa-siswi SMP,SD dan masyarakat umum atau orang tua siswa, sehingga SMK benar-benar bisa diminati oleh anak-anak muda. Yang terjadi selama ini pengunjung didominasi oleh anak dan guru SMK, sehingga makna promosinya belum mengenai sasaran, karenanya panitia dan pihak terkait harus benar-benar mengupayakan agar masyarakat disekitar LKS terundang di event tersebut. Pengunjung disediakan tempat untuk menonton disekitar arena, minimal bisa masuk kedalam tenda sehingga mendapat kenyamanan.
13.KEBERLANJUTAN/SUSTAINABILITY Lomba Kompetensi Siswa adalah kompetisi yang diselenggarakan tiap tahun sesuai bidang keahlian yang ada di SMK, peserta Lomba Kompetensi Siswa ini setara dengan OSN (Olimpiade Sains Nasional) yang diadakan di SMP / SMA. Pemenang LKS tingkat Nasional akan mewakili Indonesia ke ASEAN Skills (Kompetisi Keahlian tingkat ASEAN) dan World Skills Competition (Kompetisi Keahlian tingkat Dunia). Siswa yang mengikuti LKS adalah siswa terbaik yang telah lolos seleksi tingkat kabupaten dan provinsi masing-masing untuk mengikuti Lomba Kompetensi Siswa tingkat nasional. Lomba Kompetensi Siswa SMK ini merupakan salah satu bagian dari rangkaian seleksi untuk mendapatkan siswa-siswi terbaik dari seluruh Indonesia yang akan dibimbing lebih lanjut oleh tim bidang kompetisi masing-masing dan akan diikutsertakan pada kompetisi keahlian tingkat internasional. Lomba Kompetensi Siswa bertujuan juga untuk meningkatkan kualitas lulusan SMK yang mempunyai bakat dan keahlian khusus yang siap kerja, serta menjadi ajang mempromosikan lulusan SMK kepada dunia usaha dan dunia industri.
SELAMAT BERKOMPETISI