FORM Deskripsi Diri PEKSOS 2018 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Page 1 of 24



Lampiran 2 Deskripsi Diri *)



INSTRUMEN PORTOFOLIO SERTIFIKASI TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL DESKRIPSI DIRI



PUSAT PENGEMBANGAN PROFESI PEKERJA SOSIAL DAN PENYULUH SOSIAL BADAN PENDIDIKAN PENELITIAN DAN PENYULUHAN SOSIAL KEMENTERIAN SOSIAL RI 2018



Page 2 of 24



DESKRIPSI DIRI TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL PETUNJUK UMUM  Deskripsi diri dibuat berdasarkan kepada praktik nyata yang anda sedang atau telah lakukan.  Kasus/situasi/permasalahanyang disajikan merupakan kasus/situasi/permasalahan nyata dan bukaan hasil rekaan.  Kasus/situasi/permasalahan yang disajikan berbeda untuk setiap bagian.  Deskripsi dibuat dengan jelas sesuai dengan perintah pada setiap bagian. A. PENERAPAN PENGETAHUAN DALAM PRAKTIK PELAYANAN 1. Uraikan satu kasus/situasi/permasalahan yang anda tanganisesuai dengan tugas dan fungsi sebagai pekerja sosial. Gambarkan kasus/situasi/permasalahandengan memperhatikan aspek-aspek: apa masalahnya, kapan dan dimana masalah itu terjadi, siapa pihak-pihak yang terkait dengan permasalahan, mengapa dan bagaimana masalah itu terjadi (5W + 1H). What(apamasalahnya): Rumah KPM PKH terbakar/ bencana kebakaran adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh kelalaian manusia maupun faktor lain, sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda serta dampak psikologis. When(kapan): Bulan Agustus 2019 Where(dimana): Desa Sekargadung.Kecamatan Dukun KabupatenGresik Who(Siapayangterlibat): 1. Koordinator Kabupaten Gresik PKH 2. Pekerja Sosial Supervisor PKH 3. Pendamping Sosial PKH 4. Tokoh Masyarakat 5. Keluarga KPM PKH 6. PSKS (BAZNAS, KARTAR, PEMDA) Why(mengapa): Sudah jatuh tertimpa tangga pula, begitu perumpamaan nasib yang dialami oleh ibu Ahmaidah KPM PKH dari Desa Sekargadung Kecamatan Dukun. Sudah menjadi janda sejak anak nomor 2 nya berumur 7bulan. bu Ahmaidah mendapat cobaan dengan terbakarnya rumah yang dihuni selama ini. Malam sudah beranjak pagi, waktu sudah menunjuk jam 02:00 WIB dini hari, ayam Jago milik tetangga belum juga berkokok. Rabu 18 Agustus satu hari setelah kemerdekaan RI ke-74 keluarga bu Ahmaidah mendapat musibah kebakaran. tak pernah dinyana sebelumnya bahwa obat nyamuk lingkar yang selama ini melindungi dirinya dan keluarga dari gigitan nyamuk menjadi penyebab kebakaran rumahnya.



Page 3 of 24



obat nyamuk itu membakar kelambu ruang tamu yang seketika itu sudah membakar penuh ruang tamu. Saat itu Bu Ahmaida masih terlelap dengan kedua anaknya tiba-tiba terbangun saat mengetahu api sudah mebumbung hingga atap rumah, Bu Ahmaidah pun berlari keluar rumah berteriak meminta bantuan ke tetangganya, 2 anaknya sampai lupa ia bawa. beruntung keduanya dapat terselamatkan, akan tetapi dari musibah kebakaran ini Bu Ahmaidah harus kehilangan orangtua lelakinya yang sudah lansia dan tidak bisa menyelamatkan diri terjebak didalam rumah yang sudah disambar api.



How(bagaimana): Bapak Kepala Desa Sekargadung Aqson Ahmad beserta tetangga Bu Ahmaidah mencoba untuk memadamkan api dengan peralatan apa adanya, namun api tak kunjung padam. Rumah Ibu Ahmaidah yang terbuat dari kayu dan anyaman rotan bambu habis dilalap si jago merah begitu juga dengan rumah saudara Bu Ahmaidah yang memang bergandengan dengan rumahnya juga ikut terbakar rata dengan tanah menjadi abu. Pendamping PKH Desa Sekar Gadung Ibu Marlina bersama Korcam Ahmad Maulidin Thofa dan Tim Pendamping Kecamatan Dukun, mulai menggalakkan penggalangan dana sosial untuk Ibu Ahmaidah dengan menggugah rasa solidaritas kesetiakawanan sosial yang dimiliki oleh ibu-ibu KPM PKH Se Kecamatan Dukun. melalui kegiatan ini telah terkumpul uang sebesar Rp. 14.598.000,- dari 12 Desa di Kecamatan dukun, untuk 14 Desa lainnya akan menyusul kemudian. Kamis 12 September Korkab Lestari Widodo, SPV, perwakilan APD Dwi Susanto, Perwakilan pendamping dari Kecamatan Bungah 1 Pendamping, Panceng 3 pendamping, Sidayu 3 pendamping, Ujungpangkah 4 pendamping melakukan home visit serta mengikuti acara pemberian dana sosial untuk Ibu Ahmaidah dan keluarga, turut pula hadir perwakilan kesra Kecamatan, Kepala Desa dan Kesra Desa Sekar gadung serta perwakilan dari KPM PKH Kecamatan Dukun. Dari acara pemberian dana sosial ini kemudian dapat dipetik lesson learning bahwa kesolidan dan kekompakan tim pendamping PKH dapat diuji kualitasnya melalui gerakan sosial dan kesadaran bahwa bekerja sendiri tidak akan mampu menghasilkan yang sepadan jika dibanding bekerja bersama-sama dan hikmah bagi KPM PKH-pun juga mampu dan bisa berbagi dengan sesamanya, meski mereka dalam keadaan yang kurang beruntung.



Page 4 of 24



a. Pemahaman penerapan teori/konsep-konsep yang relevan dan terkait dengan permasalahan yang ditangani pada kasus 1. 1) Sebutkan teori/konsep-konsepyang relevanuntuk menjelaskan permasalahan pada kasus 1 dan jelaskan isi dari teori/konsep-konseptersebut sesuai konteks kasus 1 (minimal 150 kata) Deskripsi isi teori/konsep-konsep /perspektif: (1) 1. Pendekatan PTSD Retna Tri Astuti memiliki prespektif bahwa seseorang dengan gangguan stres pasca trauma adalah suatu keadaan jiwa yang dipicu oleh kejadian mengenaskan yang pernah dialami. Seperti peristiwa kehilangan orang yang menjadi tumpuan hidup meninggal dan hilangnya harta benda. Dalam kasus 1 saya lebih menekan kan prespektif ini untuk melihat kejiwaan diri KPM PKH setelah mendapat musibah kebakaran, disini terlihat kegoncangan dalam diri KPM PKH dilihat dari banyaknya diam dan menanggapi dengan kata ‘enggeh’ begitu saja tanpa memilik ekspresi wajah yang signifikan 2. Teori Gerakan Sosial Antony Giddens memiliki konsep bahwa suatu upaya kolektif dalam mengejar tujuan bersama dapat dilakukan dengan melakukan tindakan kolektif ( collective action) di luar lingkup lembaga-lembaga yang mapan. Disini saya menggunkan konsep ini dengan menggandeng pihak-pihak terkait yang berada di sekitar KPM PKH, kemudian disusun sesuai dengan kebutuhan klien pada akses sumber tersebut. 3. Teori Pengerahan Sumber Daya; Asumsi dari teori mobilisasi sumber daya yang berkaitan dengan kasus bencana rumah KPM terbakar antara lain: organisasi gerakan sosial dapat menjadi sarana pengumpulan sumber daya dalam mendukung aktivitas gerakan, seperti dana, peralatan, akses media, merujuk pada kasus 1 dengan menggalang sumber daya yang berada didalam diri KPM, di internal Desa Sekargadung maupun pada instansi atau lembaga luar yang mampu mendukung pelayanan pada KPM PKH.



2) Uraikan pertimbangan profesional anda dalam memilih/menentukan teori/konsep/perspektif tersebut pada kasus 1 yang anda lakukan (minimal 150



Page 5 of 24



Deskripsi pertimbangan profesional:



(2)



1. Pendekatan PTSD Pendekatan PTSD digunkan dengan pertimbangan agar saya dapat mengetahui secara langsung dampak psikologis yang dialami oleh KPM PKH dengan bencana rumah terbakar , maka pendekatan ini perlu dilakukan guna mempertimbangkan kemungkinankemungkinan yang timbul pada diri KPM PKH pasca terjadinya bencaana kebakaran tanpa malanggar atau mengurangi hak-hak asasi KPM PKH dalam penentuan intervensi nantinya disini karena saya tidak memiliki kemampuan dalam menggunakan tehnik PTSD maka saya merujuk KPM PKH pada lembaga LK3 yang menyediakan psikolog dengan kemampuan PTSDnya. 2. Pendekatan dalam teori gerakan sosial disini saya menggunkan Alternative movement, yaitu dengan cara membentuk suatu gerakan sosial membangun kesadaran empati masyarakat untuk memberikan pertolongan secepatnya kepada KPM PKH dengan cara melakukan case converence, sosialisasi dengan tokoh masyarakat dan membentuk tim bantuan guna mempercepat pelayanan pertolongan pada KPM PKH. terutama pada kebutuhan mendasar seperti pakaian, makanan dan tempat tinggal sementara. 3. Teori Pengerahan Sumber Daya Pendekatan pada teori ini sangat pas sekali dilakukan untuk melakukan manajemen sumberdaya, sehingga bisa diakses oleh KPM PKH, meski pengerahan sumber daya ini merupakan gerakan yang acap kali muncul ketidakpastian saat pengumpulan dan penggerakkan sumber daya, karena tergantung pada manajemen organisasi dan sumber daya yang berada disekitar KPM PKH, maka harus ada pola pasti dalam pengerahan sumber daya dengan melibatkan pihak ketiga seperti KARTAR dan kolaborasi dengan pendamping desa lain tanpa mengganggu kepentingan KPM PKH.



Page 6 of 24



3) Uraikan penerapan teori/konsep-konsep/perspektifdalam penanganan kasus 1 yang telah anda lakukan (minimal 150 kata) Deskripsi penerapan teori/konsep-konsep/perspektif:



(3)



1. Pendekatan PTSD Karena saya disini tidak memiliki keahlian di bidang psikologi secara mendalam baik metode maupun tehnik dalam PTSD, maka disini saya melakukan tindakan referral kepada KPM PKH sebab saat melakukan assement diketahu bahwa KPM PKH setelah bencana kebakaran mengalami reaksi seperti mudah terkejut dan takut, merasa putus asa saat mengingat kejadian kebakaran rumahnya. disini saya menghubungkan dengan LK3 yang didalamnya memiliki seorang doktor ahli psikologi dengan terlebih dahulu memberikan hasil assessment serta mengikuti prosedur kerahasiaan KPM PKH.dari hasi PTSD yang dilakukan psikolog memberikan terapi relaksasi, terapi prilaku kognitif dan pemberian obat anti depresan sesuai dosis. 2. Pendekatan dalam teori gerakan sosial Pendekatan dalam teori gerakan sosial mengajarkan kepada klien agar mampu melakukan pelayanan yang bertujuan untuk mendorong munculnya upaya kolektif dari berbagai pihak dalam penangan kasus bencana kebakaran rumah KPM PKH, hal ini dilakukan guna mengedepankan pelayanan bantuan secara materiil yang bisa didapat oleh KPM PKH melalui lembaga-lembaga yang sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan KPM PKH. 3. Teori Pengerahan Sumber Daya Saya menggunkan pendekatan pada teori ini dengan cara mapping PSKS yang pas dan cocok dilakukan untuk melakukan manajemen sumberdaya yang sehingga bisa diakses oleh KPM PKH, salah satunya dengan BAZNAS, LAZISMU, LAZISNU dan beberapa sumber daya lainnya.



Page 7 of 24



b. Implikasi penerapan pengetahuan (teori/pendekatan/perspektif)terhadap tampilan/capaian praktik anda sebagai pekerja sosial dalam penanganan kasus 1 1) Uraikan implikasi penerapan pengetahuan dalam praktik pekerjaan sosial yang telah anda lakukan terhadap capaian anda sebagaimana dalam penanganan kasus 1 (minimal 150 kata) Deskripsi implikasi penerapan pengetahuan:



(4)



Penerapan proses pekerjaan sosial dalam kasus KPM dengan rumah terbakar mempunyai implikasi terhadap:



1. Profesi Pekerjaan sosial Secara profesional proses Pekerjaan sosial menyajikan suatu lingkup praktik Pekerjaan sosial. dengan menggunakan 3 teori yang ada maka saya mampu menerapkan disiplin pekerjaan sosial dan terus melakukan proses pembelajaran sepanjang masa bersama-sama dengan masyarakat melakukan mobilisasi sumberdaya serta gerakan sosial kepedulian melalui open donation, dengan hasil yang signifikan memperkuat kebutuhan dan kehadiran saya di tengah masyarakat. 2. Klien KPM PKH Penggunaan proses Pekerjaan sosial sangat bermanfaat bagi KPM PKH sesuai dengan teori PTSD yang telah diberikan oleh psikolog LK 3 pada KPM PKH, agar KPM PKH dapat berfungsi secara sosial. 3. Tokoh masyarakat/ Masyarakat Proses Pekerjaan sosial dengan teori Mobilisasi sumber daya dan gerakan sosial akan meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap pekerjaan dan meningkatkan perkembangan profesionalisme. serta meningkatkan hubungan antara saya dengan masyarakat yang dapat saya lakukan sebagai Pekerja sosial melalui penerapan proses Pekerjaan sosial dan menumbuhkan pengembangan, kretifitas dalam penjelasan musibah yang dihadapi oleh KPM PKH secara utuh.



Page 8 of 24



2) Uraikan implikasi penerapan pengetahuan dalam praktik pekerjaan sosial yang telah anda lakukan, sehingga hasil intervensi yang anda lakukan lebih baik dibandingkan dengan jika tanpa menggunakan pengetahuan tersebut (minimal 150 kata)



Page 9 of 24



Deskripsi implikasi penerapan pengetahuan yang lebih baik:



(5)



Penerapan proses pekerjaan sosial dalam kasus KPM dengan rumah terbakar mempunyai implikasi terhadap: 1. Profesi Pekerjaan sosial Dampak dari tidak digunakannya teori tentang Mobilisasi sumber dan gerakan sosial Secara profesional, maka proses Pekerjaan sosial tidak bisa menyajikan suatu lingkup praktik Pekerjaan sosial yang utuh. sehingga kemudian KPM PKH dengan kasus ini tidak bisa ditangani dengan baik dan tanpa menggunakan 3 teori yang ada maka Pekerjaan sosial tidak mampu menerapkan disiplin pekerjaan sosial dan pekerjaan sosial tidak dapat melakukan proses pembelajaran sepanjang masa bersama-sama dengan masyarakat melakukan mobilisasi sumberdaya serta gerakan sosial kepedulian melalui open donation, karena dilakukan secara serantan tanpa ada manajemen mobilisasi masyarakat yang baik dan terarah dan tidak akan ada hasil yang signifikan memperkuat kebutuhan dan kehadiran Pekerjaan sosial di tengah masyarakat. 2. Klien KPM PKH Jika Pekerja Sosial tidak menggunakan assesssment dengan penggunaan proses yang berdasar Pekerjaan sosial, sehingga memunculkan intervensi dengan merujuk pada pendekatan dan teori PTSD, maka KPM PKH tidak dapat berfungsi secara sosial dan KPM PKH tidak akan mendapat manfaat dari pelayanan berbasis Pekerjaan sosial. 3. Tokoh masyarakat/ Masyarakat Jika Pekerjaan sosial tidak menggunakan teori Mobilisasi sumber daya dan gerakan sosial maka tidak akan ada peningkatan kepuasan masyarakat terhadap pekerjaan Pekerjaan sosial dan tidak akan muncul peningkatan dan perkembangan profesionalisme. serta tidak akan ada peningkatan hubungan antara Pekerjaan sosial dengan masyarakat yang dapat di lakukan Pekerjaan sosial melalui penerapan proses Pekerjaan sosial dan tidak akan tumbuh pengembangan, kretifitas dalam penyelesaian masalah KPM PKH yang digerakkan oleh masyarakat sekitar.



B. PENERAPAN KETERAMPILAN DALAM PRAKTIK PEKERJAAN SOSIAL 1. Uraikan satu kasus/situasi/permasalahan yang anda tangani sesuai dengan tugas dan fungsi sebagai pekerja sosial. Gambarkan kasus/situasi/permasalahanketidakberfungsian sosial dengan memperhatikan aspek-



Page 10 of 24



aspek: apa masalahnya, kapan dan dimana masalah itu terjadi, siapa pihak-pihak yang terkait dengan permasalahan, mengapa dan bagaimana masalah itu terjadi (5W + 1H). Deskripsi Kasus 2:



What(apamasalahnya): Rumah KPM PKH angin puting beliung adalah angin yang berputar dengan



kecepatan lebih dari 63 km/jam yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum 5 menit. Orang awam menyebut angin puting beliung adalah angin Leysus, di daerah Sumatera disebut Angin Bohorok dan masih ada sebutan lainnya



When(kapan): Bulan Juli 2019



Where(dimana): Desa Banter.Kecamatan Benjeng KabupatenGresik Who(Siapayangterlibat): 1. Koordinator Kabupaten Gresik PKH 2. Pekerja Sosial Supervisor PKH 3. Pendamping Sosial PKH 4. Tokoh Masyarakat 5. Keluarga KPM PKH 6. PSKS (BAZNAS, BPBD) Why(mengapa): Meski tidak ada korban pada bencana angin puting beliung ini akan tetapi Karena bencana puting beliung ini bersifat insidentil / tidak diduga sebelumnya maka, memberikan efek baik materiil maupun psikis kepada 25 KPM PKH sebagai korban , sehingga memerlukan dukungan baik materill maupun sosial baik dari pihak pemerintah setempat (tokoh masyarakat desa) terutama PSKS yang dapat menjadi rujukan sistem sumber tersebut. How(bagaimana): saya melakukan referral kepada pihak pemerintah dalam hal ini BPBD, dan akhirnya KPM PKH Desa Banter menerima program Pemerintah untuk mendapatkan bantuan dari BPBD berupa materiil untuk memperbaiki kembali kondisi rumah KPM PKH pasca bencana, ternyata bantuan secara materill hanya berefek pada perbaikan kondisi rumah KPM PKH saja, akan tetapi tidak menyelesaikan masalah mereka secara mendalam.  yang menimbulkan beberapa permasalahan baru, yaitu : 1. Anak-anak tidak berani keluar saat sore hari tiba untuk mengaji ataupun sekedar bermain. 2. Berfikir tidak realistis dan mencari sebab musabab terjadinya angin puting beliung karena tempat keramat didesa tersebut dibangun menjadi lapangan sepak bola.



Page 11 of 24



2. Berdasarkan kasus 2, jelaskan: a. Sebutkan metode/model pendekatan/strategi yang anda gunakan dalam penanganan kasus/situasi/permasalahan serta jelaskan penerapannya sebagaimana yang anda lakukan pada penanganan kasus 2 (minimal 150 kata) Deskripsi metode/model pendekatan/strategi:



(6)



1. Teori Komunikasi Makhluk hidup melakukan tindakan melalui respon akan informasi yang diterimanya.  Informasi itu berupa fakta mapun hal lain yang dapat mereka pelajari. Disini saya melakukan Forum Grup Diskusi dengan 25 KPM PKH yang berdampak angin puting beliung,dengan menggunakan interview mendalam dengan menekankan komunikasi kelompok dan intrerpersonal sehingga didapat gambaran jelas kondisi kedirian setiap KPM PKH pasca terjadi bencana. 2. Pengorganisasian masyarakat Pengorganisasian masyarakat merupakan pekerjaan yang berfokus pada pengaturan local agar dapat memberdayakan individu dalam masyarakat, membangun hubungan antar masyarakat, dan meningkatkan kesadaran agar menumbuhkan tindakan dalam mewujudkan perubahan social, dalam penggunaan konsep ini saya menekankan pentingnya keberfungsian diri KPM PKH dalam memberdayakan diri pasca bencana angin puting beliung terjadi. 3.  Teori Interaksional Konteks sosial adalah suatu hal yang melingkupi kehidupan manusia dalam masyarakat.  Dengan teori ini saya akan mecoba melakukan mediasi antara anak KPM PKH agar dapat fungsi sosial kembali seimbang. dengan cara melakukan interaksi terbuka kepada mereka melalui permainan interaktif sehingga mereka perlahan dapat melupakan kejadian saat terjadinya angin puting beliung yang



Page 12 of 24



b. Penerapan metode/model pendekatan/strategi/teknik dalam praktik pekerjaan sosial yang telah anda lakukan pada proses awal penanganan kasus/situasi/permasalahan dan dampaknya terhadap proses praktik selanjutnya. 1) Uraikan teknikyang anda gunakan pada proses awal penanganan kasus/situasi/permasalahan serta jelaskan penerapannya sebagaimana yang anda lakukan pada penanganan kasus 2 (minimal 150 kata)



Page 13 of 24



Deskripsi penerapan teknik pada proses awal:



(7)



Dalam proses awal yang saya lakukan adalah berempati pada KPM PKH, melalui interaksi secara langsung door to door mendatangi rumah KPM PKH yang terkena bencana angin puting beliung, melakukan pendataan terhadap KPM PKH dan bekerja sama dengan semua pihak untuk mengetahui rumah KPM PKH yang mana yang paling parah terdampak angin puting beliung. Dalam kegiatan ini saya belum mampu menjadi Leading Sector karena dalam dalam kasus ini BPBD dan Dinas Sosial kabupaten Gresik memiliki peran dominan.  Disini saya hanya dapat mengambil posisi sebagai manajer kasus dengan melakukan kelengkapan data yang akurat mengenai jumlah KPM PKH dan berbagai kebutuhan pasca bencana, serta mebuat rencana program seperti trauma healing untuk anak KPM PKH dan kegiatan penanggulangan edukasi tentang Siaga Bencana. Metode yang digunakan pada tahap ini adalah Pengorganisasian Masyarakat. 



2) Uraikan dampak penerapan tekniktersebut pada proses/tahap awal terhadap proses selanjutnya (minimal 150 kata)



Page 14 of 24



Deskripsi dampak penerapan teknik pada proses awal:



(8)



dengan menggunkan tehnik ini, yakni Pengorganisasian Masyarakat saya dapat dengan mudah melakukan pengorganisasian masyarakat Desa Banter dalam menanggapi situasi dan kondisi pasca bencan secara terarah. disini saya juga melakukan kegiatan advokasi Yaitu memastikan agar semua kebutuhan KPM PKH dapat terpenuhi secara layak dan memadai.  Kebutuhan-kebutuhan yang belum mencukupi seperti bantuan materiil yang telah saya komunikasikan dengan pihak Pemerintah dalam hal ini BPBD dan Dinas Sosial, serta pihak-pihak seperti BAZNAS, LAZISMU dan LAZISNU agar turut serta peduli. saya juga berusaha menarik masyarakat Desa Banter yang tidak berdampak angain puting beliung agar memiliki insiatif untuk membentuk kepanitiaan yang akan menangani maslah yang berhubungan dengan kebutuhan KPM PKH pasca bencana angin puting beliung b.  saya juga membuat rencana kerja yang dapat diterima dan dilaksanakan oleh masyarakat Desa Banter yang tidak berdampak bersama-sama melakukan gotong royong memperbaiki rumah yang paling parah berdampak pada c.         Melakukan upaya peyebaran rencana tentang edukasi Siaga Bencana bagi KPM PKH dan masyarakat Banter.



Page 15 of 24



c. Penerapan teknik asesmen dalam mengidentifikasi ketidakberfungsian sosial beserta sumber dan potensi yang digunakan dalam mengatasi ketidakberfungsian sosial tersebut. 1) Jelaskan teknik yang anda gunakan pada proses asesmen masalah dan penerapannya dalam upaya penanganan kasus/situasi/permasalahan yang ada kasus 2 (minimal 150 kata) Deskripsi penerapan teknik asesmen masalah:



(9)



Disini pekerja sosial bekerjasama dengan BPBDdalam melakukan assessmen kepada KPM PKH menggunakan assessmen resiko bencana Survei Lokasi dan identifikasi bencana Bencana puting beliung Desa Banter, Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik. Survei lokasi dilakukan untuk mengetahui kondisi tempat penelitian secara langsung. Selain itu, terdapat beberapa data sekunder yang diperlukan sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan proses analisis. Data sekunder yang diperlukan seperti data penduduk yang berdampak dan tidak berdampak bencana angin puting beliung . Pengumpulan Data Pengumpulan data terkait penelitian terhadap bencana angin puting beliung di desa Banter dilakukan dengan mendatangi kantor desa Banter untuk mengetahui jumlah penduduk berdampak angin puting beliung Setelah itu, melakukan wawancara langsung terhadap perangkat desa setempat dan KPM PKH yang terdampak bencana. Analisi Data Diketahui ada 25 KPM PKH yang rumahnya terkena angin puting beliung dan 1 KPM mengalami luka parah pada kepala, tangan dan kaki. serta kerusakan materil ada pada 3 rumah KPM PKH, sedang yang 22 rumah KPM yang lain rusak pada genting saja.



Page 16 of 24



2) Jelaskan teknik yang anda gunakan pada proses identifikasi potensi dan sumber yang relevan untuk penanganan kasus/situasi/permasalahanpada kasus 2 (minimal 150 kata) Deskripsi penerapan teknik identifikasi potensi dan sumber:



(10)



Identifikasi kebutuhan ini merupakan langkah yang perlu dilakukan untuk mengetahui berbagai jenis dan keragaman kebutuhan yang  sebenarnya menjadi kebutuhan KPM PKH Desa banter. Identifikasi sumber ini juga merupakan langkah perlu dilakukan untuk mengetahui kekuatan yang dapat dimanfaatkan oleh KPM PKH Desa Banter KPM PKH Desa banter pada saat melakukan perencanaan program dan kegiatan. Langkah yang dilakukan pada saat identifikasi kebutuhan dan sumber ini adalah: 1. Melakukan pertemuan lanjutan dengan beberapa tokoh dan aparat Desa Banter sebagai tindak lanjut hasil pertemuan dengan korkab PKH. 2. Menginformasikan kembali hasil notulasi pertemuan persiapan sosial  dengan warga KPM PKH. 3. Memetakan kebutuhan dan sumber. Kebutuhan dan Sumber yang diidentifikasi



d



Kebutuhan KPM PKH Desa banter yang dapat diidentifikasi ini merupakan hasil diskusi bersama diantara KPM PKH Desa banter. Dari berbagai masukan KPM PKH Desa banter, dapat diidentifikasi kebutuhan yang dimaksud adalah: 1. Bantuan perbaikan rumah 2. bantuan dalam mengatasi rasa takut anak dengan angin dan mendung Sedangkan sumber yang bisa diakses adalah BAZNAS, LAZISNU, LAZISMU untuk perhatian pada rumah KPM PKH yang berdampak angin puting beliung, sedangkan dengan trauma yang dialami oleh anak KPM dapat hubungkan dengan Sakti Peksos dan LK 3 untuk Trauma Healing pasca bencana.



Page 17 of 24



d. Penerapan teknik perencanaan dan pelaksanaan intervensi yang pernah anda lakukan dalam praktik pekerjaan sosial. 1) Jelaskan teknik yang anda gunakan pada proses penyusunann rencana intervensi dalam upaya penanganan kasus/situasi/permasalahan yang ada kasus 2 (minimal 150 kata) Deskripsi penerapan teknikperencanaan intervensi:



(11)



saya disini melakukan perencaaan intervensi dengan menggunkan tehnik PRA yakni dengan melakukan pengkajian tentang kondisi desa Banter pasca bencana secara partisipatif dengan melakukan diskusi dan wawancara dari rumah ke rumah. Disini saya juga melakukan pendekatan dan metode yang dapat mendorong masyarakat desa Banter untuk turut serta meningkatkan dan mengkaji pengetahuan KPM PKH mengenai hidup dan keadaan KPM PKH sendiri pasca bencana angin puting beliung agar KPM PKH dapat menyusun rencana dan tindakan pelaksanaannya saya juga menekankan prinsip PRA yang partisipasif, luwes, bekerjasama, hemat dan sistematis sehingga dapat direncanakan sesuai sumber daya yang dimiliki oleh KPM PKH desa Banter untuk membuat sebuah perencanaan yang dapat baik. Teknik PRA yang saya pilih adalah transek, pemetaan kondisi alam dan diskusi terarah untuk membuat perencanaan kesiapsiagaan bencana alam. Ada tiga upaya dalam rencana kesiapsiagaan bencana alam yaitu 1. Memiliki sebuah rencana darurat, 2. Keterampilan dan kepekaan dalam menyiapkan 10 benda yang dibutuhkan dalam kondisi darurat bencana dan 3. Menyimak info di media seperti televisi, radio.



2) Jelaskan pelaksanaan intervensi untuk mengimplementasikan rencana intervensi yang telah disusun dalam penanganan kasus/situasi/permasalahan yang ada kasus 2 (minimal 150 kata)



Page 18 of 24



Deskripsi pelaksanaan intervensi:



(12)



1. Teknik pertama transek atau berjalan jalan bersama tokohmasyarakat dalam hal ini Kesra Desa Banter dengan didampingiketua kelompok desa Banter untuk melakukan observasi lingkungan, mengidentifikasi ancaman bencana, mengidentifikasi titik kumpul, mengidentifikasi lokasi tempat mematikan listrik dan air, mengidentifikasi titik aman, dan mulai mengidentifikasi rute evakuasi dan nomor penting darurat di Desa Banter.  2. Teknik kedua pemetaan. pemetaan dilakukan melalui proses pembelajaran bersama KPM PKH desa Banter kondisi alam lingkungan yaitu membuat gambar rute evakuasi, memberi tanda rute evakuasi, menentukan titik kumpul, menandai tempat penting darurat yang tampak listrik dan air.  3. Teknik ketiga FGD  juga dilakukan dengan membentuk diskusi grup yang menghadirkan KPM PKH terdampak angin puting beliung, tokoh masyarakat kesra desa banter, RT , RW dengan melakukan diskusi terarah tentang penentuan akhir rencana darurat, mengkaji ulang rute evakuasi, pemberian tanda bahaya, menyepakati titik kumpul dan tanda kumpul seperti bunyi peluit panjang adalah tanda bahaya, peluit 2 kali lari ke titik kumpul dan peluit bersuara 3 kali selesai dari titik kumpul menuju rute evakuasi dan pertolongan pertama.



C. PENERAPAN NILAI DALAM PRAKTIK PEKERJAAN SOSIAL



Page 19 of 24



1. Uraikan kasus/situasi/permasalahan yang anda tangani sesuai dengan tugas dan fungsi sebagai pekerja sosial. Gambarkan kasus/situasi/permasalahanyang akan terkait dengan nilai-nilai dalam praktik dengan memperhatikan aspek-aspek: apa masalahnya, kapan dan dimana masalah itu terjadi, siapa pihak-pihak yang terkait dengan permasalahan, mengapa dan bagaimana masalah itu terjadi (5W + 1H). Deskripsi Kasus 3:



What(apamasalahnya): Wasilah, 28 Tahun KPM PKH penderita Tumor ganas, Tumor ganas adalah Tumor adalah benjolan yang muncul akibat sel yang memperbanyak diri secara berlebihan, atau akibat sel lama yang seharusnya mati masih terus bertahan hidup,sementara pembentukan sel baru terus terjadi. When(kapan): Bulan Sptember 2019 Where(dimana): Desa Kumalasa Kecamatan Sangkapura KabupatenGresik Who(Siapayangterlibat): 7. Koordinator Kabupaten Gresik PKH 8. Pekerja Sosial Supervisor PKH 9. Pendamping Sosial PKH 10. Tokoh Masyarakat 11. Keluarga KPM PKH 12. PSKS (BAZNAS, PSB, LAZISNU, Gerakan Open Donasi Mahasiswa Bawean) Why(mengapa): Ibu Wasilah, 28 tahun, KPM PKH kohort 2018 dari Dusun Kumalasa Desa Kumalasa Kecamatan Sangkapura ini divonis dokter pada Rumah Sakit Jombang menderita tumor jinak 1 Tahun lalu, saat tumor tersebut masih berukuran 6 cm dan dianjurkan untuk melakukan tindakan operasi, karena tidak memiliki biaya pada saat itu dan kurangnya pemanfaatan JKN-KIS PBI Bu Wasilah dan keluarga hanya bisa pasrah dan memutuskan untuk kembali ke Bawean dan melanjutkan pengobatan melalui alternatif, akan tetapi sakit itu tak kunjung sembuh kian hari kian memburuk. How(bagaimana): September 2019, Bu Wasilah kembali ke daratan, tepatnya ke Sidoarjo untuk kembali berobat alternatif dengan kondisi payudara lebih besar dari ukuran kepala beliau, beberapa hari berada di Sidoarjo bu Wasilah sempat mengalami gizi buruk dan Albumin rendah dengan gula darah 20mg/dl, sementara normal 120 mg/dl, sehingga berulang kali pingsan dan dilarikan ke RSI Wonokromo. Dokter RSI memberi rujukan ke RSUD Soetomo onkologi bedah, karena melihat kondisi tubuh yang belum stabil pihak RS belum berani mengambil tindakan, beberapa hari di RSUD Soetomo Ibu Wasilah memilih pulang ke Bawean dan kembali drop. Dari Bawean Ibu Wasilah kembali dirujuk ke Dokter Bedah RS Petro Gresik dengan menggunakan kartu JKN-KIS PBI Bu Wasilah dirawat inap selama 3 hari, dilansir dari keluarga pihak RS Petro tidak bisa melakukan tindakan operasi besar dengan kartu JKN-KIS PBI dan akhirnya dirujuk ke RSUD Ibnu Sina Gresik.



Page 20 of 24



2. Berdasarkan kasus tersebut, jelaskan: a. Penerapan prinsip pekerjaan sosial terkait dengan klien: Uraikan bagaimana anda menerapkan prinsip pekerjaan sosial dalam bekerja dengan klien, serta bagaimana implikasinya terhadap praktik pekerjaan sosial yang dilakukan. (minimal 150 kata) Deskripsi penerapan prinsip pekerjaan sosial bekerja dengan klien:



(13)



Saat ditemui Tim PKH Kabupaten, di RS Ibnu Sina, Jumat (11/10/2019) siang, Ibu Wasilah terlihat tertidur tak berdaya di atas ranjang dengan jarum infus di tangannya. Matanya berkaca, seakan dirinya tak percaya akan apa yang saat ini sedang dirasakan. Ditemani oleh ibu kandung dan suaminya (Pak Shohib, seorang nelayan) Bu Wasilah mengeluhkan rasa sakit yang diderita. Dalam visit dan asessement yang saya lakukan diketahui bahwa Ibu Wasilah dan keluarga memiliki kekhawatiran akan beban ekonomi dalam hal biaya operasi (kekurangan pengetahuan tentang akses JKN-KIS PBI) dan tekanan emosional sehingga timbul pertanyaan apakah bisa sembuh dari penyakit tersebut. saya disini berusaha memberikan semangat dan dukungan secara emosional kepada Ibu Wasilah bahwa beliau tidak sendiri dan saya akan selalu hadir untuk beliau, saya juga melakukan pengembalian kepercayaan diri kepada Ibu Wasilah untuk selalu berfikir positif dan senantiasa mengingat Tuhan dan meyakini bahwa sakit ini bisa segera sembuh. hal ini sangatberdampak pada prinsip kerja dalam pemberian dukungan positif demi kebaikan ibu Wasilah agar lebih kuat.



Page 21 of 24



b. Penerapan prinsip pekerjaan sosial terkait dengan rekan sejawat: Uraikan bagaimana anda menerapkan prinsip pekerjaan sosial dalam bekerja dengan rekan sejawat, serta bagaimana implikasinya terhadap praktik pekerjaan sosial yang dilakukan(minimal 150 kata) Deskripsi penerapan prinsip pekerjaan sosial bekerja dengan rekan sejawat:(14)



Disini saya dan pendamping Desa Kumalasa dalam hal ini Zaini selalu berkontak dalam memantau kondisi Ibu Wasilah sebab Zaini berada dipulau Bawean. dari hasil koordinasi kita tentang tindakan operasi bagi Ibu Wasilah akhirnya saya dan Zaini bisa bernafas dengan lega dan keluarga mengucap syukur bahwa operasi akan segera dilaksanakan. Dalam visit ini saya terus memantau kondisi Ibu Wasilah pasca operasi dilakukan dengan free biaya mengakses JKN-KIS PBI, sayapun akan selalu memberikan info terupdate ibu Wasilah pada Zaini. Disini saya berupaya melakukan penggalangan dana bagi donatur di internal untuk memenuhi kebutuhan hidup pasien dan keluarga selama di RS Ibnu Sina (disinyalir dari Ibu Ida PSB sudah melakukan penggalangan dana melalui jaringannya). Hasil koordinasi dengan Zaini juga mengabarkan adanya tim relawan dari Bawean untuk membantu pengurusan administrasi bagi Ibu Wasilah. Dalam hal ini saya telah melakukan praktek pekerjaan sosial terhadap rekan sejawat saya yakni Zaini dengan menjunjung tinggi prilaku yang tidak menyebabkan rekan sejawatnya merasa tersinggung saat kasus ini saya handle dengan tanggung jawab terhadap klien teman sejawat saya.



Page 22 of 24



c. Penerapan prinsip pekerjaan sosial terkait dengan lembaga/masyarakat: Uraikan bagaimana anda menerapkan prinsip pekerjaan sosialterhadap lembaga tempat bekerja atau masyarakat umum, serta bagaimana implikasinya terhadap praktik pekerjaan sosial yang dilakukan. (minimal 150 kata) Deskripsi penerapan prinsip pekerjaan sosial terkait lembaga atau masyarakat: (15)



Karena saya bekerja pada PKH kabupaten Gresik sebagai Peksos SPV maka saya membawa nama baik nama PKH PKH kabupaten Gresik, sedangkan pada saat melakukan visit turut hadir Ibu Ida Musilhah salah satu pegawai RS Ibnu Sina asal Bawean sehingga saya otomatis bersinggungan dengan beliau, dalam mencari informasi kejelasan kapan dilakukan tindakan bedah bagi Ibu Wasilah, dan apakah kartu JKN-KIS PBI bisa diakses. Ibu Ida yang ternyata juga diketahui sebagai salah satu pengurus PSB ( Persatuan Saudagar Bawean) mengatakan bahwa akan dilakukan tindakan operasi pada hari Selasa 15 /10/2019, bukan semata-mata karena mengulur waktu dan tidak sesegera melakukan tindakan pertolongan, akan tetapi sebelum proses operasi kondisi tubuh si pasien harus di stabilkan terlebih dahulu kemudian baru bisa di intervensi melalui operasi bedah. Disini saya berusaha memberikan pelayaanan yang terbaik bagi Ibu Wasilah sebagai kepanjangan tangan dari PKH kabupaten Gresik



Page 23 of 24



3. Penerapan tanggung jawab etik terhadap profesi pekerjaan sosial: Uraikan bagaimana anda menerapkan tanggung jawab etik terhadap profesipekerjaan sosial, serta bagaimana implikasinya terhadap praktik pekerjaan sosialyang di lakukan. (minimal 150 kata) Deskripsi penerapan tanggung jawab etik terhadap profesi pekerjaan sosial: (16)



Meski Ibu Wasilah belum bisa dikatakan sembuh 100% dari penyakitnya pasca operasi (15 Oktober 2019) Selasa satu minggu yang lalu Ibu Wasilah sudah bisa beraktivitas kembali dan sekarang berada di shelter PSB yang beralamatkan di Perum ABR blok A5 no, 21 Jl, dr Wahidin. turut memberikan bantuan pula Bapak Munif selaku Kepala Baznas Gresik untuk keberlangsungan hidup ibu Wasilah selama di shelter. Adapun Ibu Wasilah sudah kembali lagi Ke Bawean pada tanggal 26 Oktober 2019. Adapun case ini selesai. Dalam kasus ini saya sendiri menyadari bahwa diri saya memiliki kaitan dengan bagaimana diri saya berperan sebagai seorang pekerja social yang memiliki kemampuan untuk mempertahankan nama baik profesi saya.



PERNYATAAN PEKERJA SOSIAL Saya pekerja sosial generalis yang membuat deskripsi diri ini menyatakan bahwa semua yang saya diskripsikan adalah benar aktivitas saya dan saya sanggup menerima sanksi apapun apabila pernyataan ini dikemudian hari terbukti tidak benar ……………………………..,………………………....... Pekerja Sosial yang diusulkan



Nama Jelas



Page 24 of 24