Form Deskripsi Diri Eka [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama: NIKI SUGIANTO No. Peserta: ________________



DESKRIPSI DIRI



PUSAT PENGEMBANGAN PROFESI PEKERJA SOSIAL DAN PENYULUH SOSIAL



BADAN PENDIDIKAN PENELITIAN DAN PENYULUHAN SOSIAL KEMENTERIAN SOSIAL RI 2019



DESKRIPSI DIRI TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL (TKS) PETUNJUK UMUM  Deskripsi diri dibuat berdasarkan praktik pelayanan nyata yang anda sedang atau telah lakukan dalam penyelenggaraan pelayanan kesejahteraan sosial  Kasus yang disajikan merupakan kasus nyata dan bukan hasil rekaan.  Kasus yang disajikan pada bagian A, B, dan C harus berbeda.  Deskripsi dibuat dengan jelas sesuai dengan perintah pada setiap bagian. A. PENERAPAN PENGETAHUAN DALAM PRAKTIK PELAYANAN 1. Uraikan satu kasus yang anda sedang atau telah tangani mengikuti pola 5W + 1H (memperhatikan aspek-aspek: apa kasusnya, kapan dan dimana kasus itu terjadi, siapa pihak-pihak yang terkait dengan kasus tersebut, mengapa kasus tersebut terjadi, dan bagaimana memecahkan masalah tersebut). Deskripsi Kasus 1: Kartu keluarga sejahtera (KKS) hilang. Kasus ini terjadi di desa Padang Burnai kecamatan Bunga Mas kabupaten Bengkulu Selatan, keluarga penerima manfaat (KPM) atas nama Yuhaina hilang kartu keluraga sejahtera (KKS) Bank BRI. Kasus ini diketahui pada saat mau melakukan penarikan bansos program keluarga harapan (PKH) tahap 4 tahun 2018 lebih tepatnya 07 November 2018. . Pendamping sendiri disini berperan sebagai fasilitator yaitu memfasilitasi KPM untuk penyelesaian kasus tersebut. Dikarenakan pencetakan kartu keluarga sejahtera (KKS) masih belum bisa dilakukan di kantor bank himbara wilayah kabupaten bengkulu selatan yaitu BRI Unit Kota Timur. Maka solusi yang diberikan pendamping untuk keluarga penerima manfaat (KPM) adalah melakukan penarikan/transaksi dengan menggunakan buku tabungan dan dilakukan di unit asal pembuat buku tabungan. Pihak yang terkait dalam kasus ini adalah KPM, pendamping, pihak bank himbara dalam hal ini bank BRI unit Kota Timur. Kasus tersebut terjadi karena keluarga penerima manfaat (KPM) tidak berhati- hati dalam menyimpan KKS, KPM Dihas menyimpan KKS di bawah kasur yang digunakan setiap hari. Untuk itu pendamping memberikan edukasi mengenai penyimpanan dokumen/barang penting agar hal serupa tidak terulang kembali.



2. Berdasarkan kasus 1, jelaskan: a. Penerapan teori/konsep-konsep yang relevan dan terkait dengan kasus 1 yang ditangani. 1) Sebutkan dan jelaskan setidaknya 3 (tiga) teori/konsep-konsep yang relevan dengan kasus 1 (minimal 150 kata). Deskripsi isi teori/ konsep-konsep: [1] Teori yang yang digunakan oleh pendamping adalah prinsip kehati-hatian, dimana prinsip ini merupakan hal yang relevan dengan kasus yang telah dipaparkan diatas. Sehingga dengan prinsip kehati-hatian ini diharapkan memberikan edukasi lebih kepada keluarga penerima manfaat agar setiap apapun yang dianggap penting tidak asal dalam hal penyimpanan, contoh menyimpan kartu keluarga sejahtera (KKS) dalam kantong celana, di bawah bantal/kasur dll. Pendamping menyampaikan prinsip ini kepada KPM dengan tujuan agar kejadian serupa tidak terulang kembali yang dapat menyulitkan kegiatan KPM terutama dalam hal penarikan bantuan sosial PKH harus dilakukan pada saat jam kerja bank himbara BRI. Berbeda jika KKS tidak hilang, dapat melakukan berbagai transaksi online sperti di ATM, Brilink atau Merchant khusus yang bekerjasama dengan bank himbara BRI. Bahkan jika mengunakan KKS KPM tidak harus jauh jauh, bisa desa KPM tersebut karena Brilink ada didesa tersebu hal ini juga bisa mengirit biaya. Termasuk pada saat akan melakukan pencairan bantuan pangan non tunai (BPNT)



......



2) Uraikan penggunaan teori/ konsep-konsep tersebut dalam pemberian pelayanan pada kasus 1 yang telah atau sedang anda lakukan (minimal 150 kata)



Deskripsi penerapan teori/ konsep-konsep: [2] teori yang digunakan dalam hal ini juga menggunakan teori pendekatan, yaitu melakukakn pendekatan khusus kepada KPM agar mendapat fasilitas yang mendorong pemenuhan hak-haknya. Seperti mendatangi rumah KPM, membantu memberikan fasilitas-fasilitas seperti tranportasi mengingat jarak tempuh rumah KPM ke bank Himbara terdekat sangat jauh yaitu sekitar 45km. Diharapkan dengan adanya pendekatan ini KPM mampu mengatasi masalah-masalah yang akan muncul dikemudian hari, tentu dengan keadaan dan jenis masalah yang berbeda. Sehingga dengan adanya pendekatan ini KPM merasa tidak dikucilkan pada saat mengatasi maslah/sedang dalam maslah. selain itu edukasi juga diberikan kepada KPM yang lain agar menyimpan setiap dokumen yang dianggat penting harus disimpan ke tempat yang aman, misal seperti lemari. Namun juga diberikan edukasi agar KPM tidak menitipkan KKS ke pihak bank ataupun keluarga lain apalagi tetangga.



3) Sebutkan dasar pertimbangan anda dalam penggunaan teori/konsep untuk kasus 1 (minimal 150 kata) Deskripsi dasar pertimbangan: Dasar pertimbangan pendamping menggunakan teori tersebut diatas adalah karena teori tersebut lebih sesuai untuk menyelesaikan kasus seperti kartu keluarga sejahtera (KKS) hilang. Dasarnya yaitu dengan adanya prinsip kehati-hatian dan teori pendekatan maka masalah tersebut di atas akan terselesaikan dengan sempurna. Dengan adanya pertimbangan seperti memfasilitasi kebutuhan KPM dalam menyelesaika masalahnya maka setiap permaslahan KPM hendaknya selalu dikonsultasikan agar diberikan solusi-solusi jitu yang dapat memudahkan KPM dalam menyelsaikan masalah-masalahnya dan jika KPM mempunyai masalah lain dapt diselesaikan secara bersamaan jika terdapat kasus yang sama dikemudian hari. Sosialisasi tentang penggunaan dan fungsi kartu KKS agar lebih sering supaya tidak terjadi lagi seperti KKS hilang, buku tabungan rusak dll. Banyak sekali pertimbangan ketika kita menyelesaikan masalah KPM dengan cara meminta pendapat ke rekan sejawat merupakan hal paling efektif untuk mendapatkan solusi terbaik.



b. Implikasi penggunaan teori/konsep terhadap capaian praktik anda sebagai TKS dalam penanganan kasus 1 1) Uraikan implikasi penggunaan pengetahuan dalam praktik pelayanan yang telah atau sedang anda lakukan terhadap capain penanganan kasus 1 (minimal 150 kata) Deskripsi implikasi penerapan pengetah Dengan diberlakukanya prinsip kehati-hatian diharapkan kasus tersebut tidak terulang kembali, sehingga tidak ada kesulitan dalam hal melakukan transaksi penarikan bansos PKH saat pencairan. Salah satu implikasi yang paling dominan adalah KPM PKH akan mengetahui fungsi KKS yang merupakan media penyaluran berbagai bantuan sosial termasuk PKH. Sehingga KPM PKH lebih berhati-hati dalam menyimpan KKS, namun juga diberikan edukasi atau sosialisasi agar KPM tidak pernah menyitipkan KKS dengan siapapun termasuk anggota keluarga sekalipun. Hendaknya KPM agar memahami apa itu fungsi KKS dan juga pentingnya KKS dalam penyaluran berbagai bantuan sosial. Dampak jika tidak digunakanya pengetahuan maka akan lama dalam penyelsaian kasus, sehingga dapat merugikan waktu baik itu KPM maupun pendamping serta pihak-pihak yang terlibat.



........



2) Uraikan implikasi jika tidak menggunakan pengetahuan dalam praktik pelayanan yang telah atau sedang anda lakukan terhadap capaian penanganan kasus 1 (minimal 150 kata) Deskripsi implikasi tanpa penerapan pengetahuan: Jika tidak digunakan pengetahuan dalam memecahkan kasus tersebut maka akan sulit terselesaikan, dikarenakan pengetahuan mengenai apa itu KKS, BUTAB tidak ada. Sehingga langkah-langkah yang akan dilakukan tidak sesuai prosedur yang berlaku di bank himbara terkhusus BRI. Dan juga akan bingung ketika kita sedang berurusan namun tidak mengetahui prosedur-prosedurnya. Berdasarkan hal tersbut maka pengetahuan mengenai apa itu masalah KKS hilang harus lebih ditingkatkan agar tidak kebingungan dalam membantu memecahkan masalah KPM. Jika tidak ada pengetahuan dibidangnya maka kita akan kurang profesional dalam menangani masalah, dan masalahpun tidak dapat terselesaikan dengan baik. Implikasi lain jika kita tidak menggunakan pengetahuan dalam penanganan masalah KPM kita akan membuat KPM semakin bingung saat dilapangan.



B. PENERAPAN KETERAMPILAN DALAM PRAKTIK PELAYANAN 1. Uraikan satu kasus yang anda sedang atau telah tangani mengikuti pola 5W + 1H (memperhatikan aspek-aspek: apa kasusnya, kapan dan dimana kasus itu terjadi, siapa pihak-pihak yang terkait dengan kasus tersebut, mengapa kasus tersebut terjadi, dan bagaimana memecahkan masalah tersebut). Pencairan PKH dilakukan 4 kali dalam satu tahun, seperti biasanya KPM-PKH diarahkan untuk melakukan pencairan di bank terdekat, seperti halnya pada pencairan tahap ke-1 tahun 2018 yang dilakukan pada bulan Februari tahun 2018. Karena kebanyakan KPM-PKH belum terbiasa menggunakan ATM sehingga pendamping menghimbau agar pencairan dilakukan dengan bantuan Sekuriti yang ada. Tapi pada waktu itu ada seorang KPM PKH bernama Yulisti Musfita desa Tumbuk Tebing melaporkan bahwa uang yang diterima hanya Rp. 300.000,- yang seharusnya diterima Rp. 500.000,-. Lalu pendamping menanyakan dengan siapa mengambil uang dana PKH, si ibu mengatakan mengambil uang dana PKH bersama dengan anak menantunya tapi anak menantunya tidak tahu kenapa uang 3. bisa kurang. Sehingga pendamping dan si Ibu Berkoordinasi dengan pihak Bank untuk menanyakan perihal kurangnya uang tersebut, dengan membawa syarat yang biasa dilakukan seperti membawa buku tabungan, KTP dan ATM Himbara. Pada saat sampai dibank dan ditanyakan perihal dana yang kurang tersebut dan buku tabungan sudah di print rekening korannya ternyata uang tersebut telah diambil di ATM Unit M.Thaha yang ternyata yang mengambil adalah anak tertua si Ibu yang dahulu pernah dimintai tolong oleh ibunya. Sehingga pendamping menyarankan untuk mengganti kode PIN-ATM dan menyarankan mengambil sendiri uang tersebut sendiri dengan bantuan sekuriti yang ada di Bank dan pendamping Berdasarkan kasus 2, jelaskan: c. Penerapan metode/teknik pada tahap awal yang relevan dengan kasus 2 yang ditangani.



1) Sebut dan jelaskan metode/teknik yang relevan dengan kasus 2 (minimal 150 kata) Teknik komunikasi informatif, yakni suatu teknik komunikasi yang dilakukan agar orang lain (komunikan) mengerti dan tahu, Bisa kita temukan teknik ini pada semua bentuk komunikasi personal, bentuk komunikasi media, ataupun bentuk komunikasi massa. Teknik komunikasi persuasif merupakan suatu teknik komunikasi yang dilakukan agar orang lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan, melakukan suatu perbuatan atau kegiatan dan lain sebagainya, Teknik ini berlangsung dengan personal contact yang memungkinkan komunikator mengetahui, memahami, dan menguasai: (1) frame of reference komunikan selengkapnya, (2) kondisi fisik dan mental komunikan sepenuhnya, (3) suasana lingkungan padasaat terjadinya komunikasi, dan (4) tanggapan komunikan secara langsung. 



Komunikasi manusiawi (Human Relation) Hubungan manusiawi, dalam arti luas ialah interaksi antara seseorang



2) Uraikan dampak penerapan metode/teknik tersebut terhadap proses penanganan kasus selanjutnya (minimal 150 kata) Dampak dari teori Teknik komunikasi informatif, yakni suatu teknik komunikasi yang dilakukan agar orang lain (komunikan) mengerti dan tahu. Jadi jika KPM tersebut sudah mengetahui dampak dari keteledorannya tentang kode pin ATM yang diketahui oleh orang lain maka akan meruginkannya sendiri yaitu diambil nya sebagian dana PKH yang didapatkan oleh penerima manfaat tersebut. Teknik komunikasi persuasif merupakan suatu teknik komunikasi yang dilakukan agar orang lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan, melakukan suatu perbuatan atau kegiatan dan lain sebagainya, teknik ini memiliki dampak positif jika penerima manfaat tersebut yakin akan apa yang diberitahukan oleh pendamping tentang pentingnya menjaga kerahasian kode pin sehingga hal tersebut terulang untuk kedua kalinya.



Hubungan manusiawi, dalam arti luas ialah interaksi antara seseorang dengan orang lain dalam segala situasi dan di dalam semua bidang kehidupan. Teknik ini memiliki dampak yang positif Dengan adanya interakti antara penerima manfaat ke pendamping dan lembaga bayar maka permasalahan kode pin bisa di atasi. Dengan bantuan pihak bank kode pin atm bisa diganti sehingga kedepannya orang lain tidak akan bisa mengambil bantuan PKH tersebut.



b. Penerapan metode/teknik pada tahap identifikasi masalah, serta identifikasi sumber dan potensi yang anda gunakan dalam upaya mengatasi kasus 2. 1) Jelaskan metode/teknik yang anda gunakan pada proses identifikasi masalah yang ada pada kasus 2 (minimal 150 kata) Deskripsi penerapan metode/teknik identifikasi masalah: Metode/teknik yang anda gunakan pada proses identifikasi masalah adalah bagaimana kode pin atm penerima manfaat tersebut bisa diketahui oleh orang lain. Pin ATM Himbara penerima tersebut diketahui oleh orang lain karena penerima tersebut pernah meminta tolong oleh orang lain yang dalam hal ini merupakan anak kandungnya. Sehingga anak kandung penerima itu bisa mengambil bantuan tanpa diketahui oleh si penerima manfaat.sehingga uang yang seharusnya diterima adalah Rp. 500.000,- hanya didapatkan sebesar Rp. 300.000,- . sehingga penyelesaian yang harus dilakukan oleh ibu penerima tersebut yaitu dengan mengganti kode pin ATM nya agar hal tersebut tidak terulang kembali. Dengan kejadian tersebut semua KPM akan mendapatkan pelajran bahwa tidak boleh untuk memberitahukan kode pin kesembarang orang termasuk dengan keluarga dekat sendiri, karena dapat memungkinkan bahwa mereka juga bisa mengambil uang tersebut tanpa persetujuan. sebuah kesalahan yang dilakukan oleh penerima manfaat dan semoga menjadi pelajaran untuk KPM lain agar menjaga kerahasian kode pin atm mereka dan juga menjaga buku tabungan agar tidak berdampak buruk bagi penerima tersebut.



2) Jelaskan metode/teknik yang anda gunakan pada proses identifikasi sumber dan potensi yang terkait dengan pemecahan kasus 2 (minimal 150 kata) Deskripsi penerapan metode/teknik identifikasi potensi dan sumber: Metode/teknik yang anda gunakan pada proses identifikasi sumber dan potensi adalah pemberitahuan oleh keluarga penerima manfaat tersebut melaporkan ke ketua kelompok dan ketua kelompok melaporkan kembali ke pendamping sosial program keluarga (PKH). Berdasarkan pelaporan pendamping bisa memberikan solusi untuk keluarga penerima manfaat. Keluarga penerima manfaat (KPM) bisa mengetahui persyaratan yang harus dipersiapkan kembali untuk membuat kode pin ATM . Dengan diketahuinya kode pin dengan orang lain termasuk orang terdekat akan berpotensi untuk menjadi sebuah pelajaran bagi KPM itu sendiri agar dapat merahasiakan kode pin tersebut dari orang lain walaupun itu keluarga dekat sendiri. Selain itu KPM bisa perlu berhati hati agar perbuatan tersebut tidak terulah untuk kedua kalinya. Hal hal yang perlu diperhatikan saat KPM mengambil uang di ATM dengan bantuan security adalah pengambilan uang yang aman, karena security dapat membantu dan dapat merahasiakan kode pin. Dengan kejadian ini orang lain dapat melihat dan belajar bahwa kerahasian kode pin ATM sangat penting untuk menghindari kasus kasus yang sama.



c. Penerapan metode/teknik perencanaan dan pelaksanaan intervensi yang sedang atau telah anda lakukan dalam penanganan kasus 2. 1) Jelaskan metode/teknik yang anda gunakan pada proses penyusunann rencana intervensi dalam upaya penanganan kasus 2 (minimal 150 kata) Deskripsi penerapan teknik dalam perencanaan dan pelaksanaan intervensi: Metode/teknik perencanaan dan pelaksanaan intervensi adalah merencanakan pada setian pertemuan bulan selalu diingatkan KPM agar menjaga kerahasian kode pin ATM dengan baik. Hal yang disampaikan adalah memberi tahukan KPM agar bisa menjaga kerahasian kode pin ATM dengan baik. Kode pin dan atm tersebut sangat penting untuk KPM dengan hal itu perlu dijaga dan disimpan ditempat yang aman serta dirahasiakan dari orang lain termasuk keluarga dekat. Perlu sosialisasi yang baik dengan KPM agar kejadian penyalahgunaan kode pin ATM tidak akan terjadi kembali pada KPM yang lain. Dalam sosialisai tersebut bisa mengingat KPM kembali apalagi KPM tersebut memiliki sifat yang ceroboh dan enggan mendengarkan pendamping dan menganggap itu adalah hal yang biasa dilakukan. Pendamping dapat menjelaskan dampak dari diketahuinya kode rahasia pin atm tersebut. Apabila kode tersebut sampai diketahui oleh orang lain, orang tersebut bisa mengambil dana bantuan tersebut sehingga dapat merugikan KPM tersebut.



2) Jelaskan metode dan teknik yang anda gunakan pada pelaksanaan intervensi ada kasus 2 (minimal 150 kata) Deskripsi penerapan teknik intervensi: metode dan teknik yang anda gunakan pada pelaksanaan intervensi adalah memberi tahukan KPM agar bisa menjaga kerahasiaan kode pin dengan baik. Buku tabungan, ATM dan kode PINnya tersebut sangat penting untuk KPM dengan hal itu perlu dijaga dan disimpan ditempat yang aman, tidak ditempat yang lembab, dan ditempat yang tidak berpotensi buku tabungan tersebut bisa rusak dan hilang dan kerahasiaan kode pin . Perlu sosialisasi yang baik dengan KPM agar kejadian penyalah gunaan kode pin PKH tidak akan terjadi kembali pada KPM yang lain. Dalam sosialisai tersebut bisa mengingat KPM kembali apalagi KPM tersebut memiliki sifat yang ceroboh dan enggan mendengarkan pendamping dan menganggap itu adalah hal yang biasa dilakukan. Pendamping dapat menjelaskan dampak dari diketahuinya kode pin ATM KPM tersebut. Apabila kkode pin ATM tersebut sudah diketahui oleh orang lain sebaiknya KPM tersebut segera mengganti Kode pin ATM yang baru. Selain itu KPM harus menyadari bahwa kerahasian kode pin ATM itu diperlukan untuk kepentingan dirinya sendiri. Pendamping dapat menjelaskan dampak dari diketahuinya kode rahasia pin atm tersebut. Apabila kode tersebut sampai diketahui oleh orang lain, orang tersebut bisa mengambil dana bantuan tersebut sehingga dapat merugikan KPM tersebut.



C. PENERAPAN NILAI DALAM PRAKTIK PELAYANAN 1. Uraikan satu kasus yang anda sedang atau telah tangani mengikuti pola 5W + 1H (memperhatikan aspek-aspek: apa kasusnya, kapan dan dimana kasus itu terjadi, siapa pihak-pihak yang terkait dengan kasus tersebut, mengapa kasus tersebut terjadi, dan bagaimana memecahkan masalah tersebut). Deskripsi kasus 3: Keluarga penerima manfaat (KPM) yang sering tidak hadir dalam pertemuan bulanan. KPM tersebut atas nama Marlena Desa Padang Jawi Kecamatan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan. Pihak yang terkait dalam kasus ini adalah pendamping dan KPM. Setiap kali ada pertemuan pertemuan bulanan KPM tersebut tidak pernah hadir. Setelah dicek ke rumah KPM dan bertatap muka langsung KPM beralasan jika ia tidak pertemuan bulanan dikarenakan dia beralasanan bahwa dia berkerja menjadi pekerja rumah tangga . Dan saya memberikan pengarahan bahwa pertemuan bulanan merupakan kewajiban KPM. Dimana dalam proses bisnis program keluarga harapan (PKH) adanya hak dan kewajiban KPM. Hak KPM merupakan diberikanya bantuan non tunai atau non flat dan juga menerima pendampingan. Dan kewajiban KPM merupakan pertemuan bulanan, posyandu bagi ibu hamil dan menyusui, pendidikan bagi anak sekolah. Fasilitas tersebut harus didapat oleh keluarga penerima manfaat (KPM) . pendamping menjelaskan bahwa setiap ada hak maka akan menimbulkan kewajiban, dan kewajiban tersebut harus dipenuhi supaya hak yang didapatkan maksimal. Kasus ini terjadi karena kurangnya pemahaman KPM akan pentingnya informasi yang didapatkan saat pertemuan bulanan



diantaranya adalah kegiatan family devlopment session. Dimana FDS ini merupakan rangkaian kegiatan yang wajib diikuti oleh seluruh peserta KPM.



2. Berdasarkan kasus 3, jelaskan: a. Penerapan nilai umum terkait dengan klien: Uraikan nilai nilai apa yang anda terapkan ketika bekerja dengan klien (minimal 150 kata) [12] Nilai yang diterapkan ketika bekerja dengan klien: Sikap yang dicontohkan oleh pendamping adalah mengingatkan jika Keluarga penerima manfaat lupa akan kewajibankewajiban peserta program keluarga harapan (PKH) pendamping mengingatkan bahwa pertemuan bulanan adalah rangkaian dari proses bisnis PKH. Serta memberikan sosialisasi bahwa KPM dapat meluangkan waktu untuk menerima materi yang akan disampaikan. Dengan adanya kegian FDS ini diharapkan KPM mempunyai pengetahuan mengenai pengasuhan dan pendidikan anak, pengelolaan keuangan keluarga, pentingnya gizi untuk ibu hamil dan menyusui, perlindungan anak, dan kesejahteraan sosial. Dimana materi tersebut sangat penting untuk diketahui KPM supaya dapat segera keluar dari rantai kemiskinan dengan cara menerapkan nya dalam kehidupan sehari hari. Pendamping harus mempunyai cara tersendiri yang dianggap sesuai agar KPM dapat menerima pemberitahuan tersebut dengan paham dan melakukannya. Jika ada KPM yang berhalangan hadir dalam pertemuan bulanan (FDS) maka agar KPM tersebut diingatkan untuk menggantikan kehadiran FDS kepada keluarga yang lain supaya informasi yang disampaikan dapat tersalurkan dan materi yang didapat berguna bagi KPM.



b. Penerapan nilai terkait dengan teman sejawat: Uraikan nilai nilai apa yang anda terapkan ketika bekerja dengan teman sejawat (minimal 150 kata)



[13] Nilai yang diterapkan kerika bekerja dengan teman sejawat: Rekan pendamping satu kecamatan terutama kecamatan pasar manna Kabupaten Bengkulu Selatan bekerjasama dalam hal melaksanakan kegiatan pertemuan bulanan (FDS) menjelaskan secara bergantian materi yang disampaikan tiap sesi FDS, serta saling mengingatkan jika ada materi FDS yang terlewatkan atau belum tersampaikan kepada KPM. Sebelum terjun ke lapangan pendamping berkoordinasi terlebih dahulu mengenai cara/metode penyampaian materi agar apa yang disampaikan mudah dipahami oleh KPM. Serta berkoordinasi dengan aparat setempat untuk memakai ruangan yang tersedia untuk fasilitas umum, supaya proses pembelajaran lebih efektif dan kondusif misal di aula kantor desa atau aula kantor camat, mengingat rumah KPM yang terbatas kapasitas menampung anggota. Dengan demikian banyak sekali pihak yang terlibat serta mendukung kegiatan ini dan diharapkan KPM antusian untuk siap menerima materi yang akan disampaikan oleh pendamping. Disamping itu KPM lebih terbiasa untuk bersosialisasi dengan peserta lain sehingga dapat berbagi ilmu dan motivasi bahkan cerita keseharian.



c. Penerapan nilai terkait dengan lembaga tempat bekerja: Uraikan nilai nilai apa yang anda terapkan ketika bekerja dengan lembaga tempat bekerja (minimal 150 kata) [14] Nilai yang diterapkan kerika bekerja dengan lembaga tempat bekerja: Nilai yang diterapkan kerika bekerja dengan lembaga tempat bekerja: Penerapan nilai yang diterapkan terkait lembaga tempat kerja adalah mengkoordinasikan dengan kepala desa/lurah dengan menggunakan bahasa yang santun dan menghargai pemerintah setempat ketka kita mengadakan acara pertemuan bulanan atau FDS. Pendamping harus mengkoordinasikan dengan pihak terkait yaitu pihak kecamatan dan kabupaten. Dalam hail ini kita ini kita sebagai pendamping harus berintegritas agar kita dihargai. Seperti komitmen kita terhadap pihak yang harus dilibatkan dalam kegiatan pertemuan bulanan dan FDS/ pertemuan peningkatan kemampuan keluarga. Sangatlah penting sebagai pendamping PKH menjadi contoh teladan untuk orang lain dengan memperlihatkan sikap kita yang baik pada masyarakat dan pihak pihak yang terkait dalam kegiatan pertemuan bulanan dan FDS/pertemuan peningkatan kemampuan keluarga. Pihak yang dikoordinasikan adalah kepala desa/lurah



dan pihak kecamatan karena kita mengadakan setiap pertemuan harus memiliki izin dari pemerintah setempat. Ketika berkoordinasi kita harus menunjukkan sikap kita yang abaik seperti santun, jujur disiplin dan sebagainya.



PERNYATAAN TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL Saya Tenaga Kesejhateraan Sosial yang membuat deskripsi diri ini menyatakan bahwa semua yang saya diskripsikan adalah benar aktivitas saya dan saya sanggup menerima sanksi apapun apabila pernyataan ini dikemudian hari terbukti tidak benar Bengkulu Selatan, Februari 2019 Tenaga Kesejahteraan Sosial,



Niki Sugianto