Developmental Milestone 0-8 TH [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PERKEMBANGAN MOTORIK usia 0-12 bulan Milestones / Tugas Perkembangan Menunjukkan rooting reflex Ditunjukkan ketika bayi memalingkan kepalanya saat ada botol atau payudara ibu didekatnya atau saat pipinya disentuh jari. Bereaksi terhadap suara keras Terlihat terkejut atau terdiam bila ada suara keras. Mengangkat kepala Mampu mengangkat kepala singkat dari bahu orang yang menggendong atau bila diletakkan pada permukaan datar seperti lantai atau box bayi. Membuat gerakan tangan yang cepat dan menyentak Bayi belum mempunyai sistem syaraf yang berkembang pada masa ini dan hanya bergerak berdasarkan refleks. Tangan diarahkan ke wajah Bayi mencari wajahnya dan menghisap jempol atau meletakkan tangannya di wajah untuk merasakan pengalaman sensori. Menggerakkan kepala ke arah dua sisi ketika ditengkurapkan Bayi melihat dan mengamati sekelilingnya dengan menggerakkan kepala ke arah dua sisi kepala, terkadang diiringi suara seperti mendengkur Fokus pada benda sejauh 8-12 inchi dari dirinya Jarak ini sama dengan jarak menggendong ibu/pengasuhnya, gendong dalam pelukan maupun gendong di depan. Pada jarak ini bayi mampu menatap dengan lebih fokus.



V



Keterangan Lahir – 2 bulan Rooting reflex = refleks ngenyot/menghisap



2 – 3 bulan Menggelengkan kepala dengan mudah ke arah dua sisi dengan “posisi supine” Seiiring kekuatan leher yg terus berkembang maka gelengan kepap[la akan lebih sering dilakukan. Mengangkat kepala dari “posisi prone” ketika diletakkan pada permukaan datar, posisi ini bertahan satu sampai dua detik Bayi sebaiknya melatih tugas perkembangan ini sesekali dengan rentang waktu singkat sebelum lelah atau rewel. Ini adalah salah satu metode untuk melatih kekuatan tubuh. Mengikuti objek/benda yang bergerak dengan matanya Bayi suka ketika mainan/objek didekatkan dan dijauhkan pelan2 dari dirinya. Merespon suara keras Bayi terkadang merespon dengan gerakan kaget atau bahkan menangis ketika mendengar suara keras, seperti penyedot debu, klakson atau alarm. Meraih atau memegang benda dengan singkat Jangan tertukar dengan “grasping reflex”. Bayi akan mencari mainannya dan memeganngnya sebentar sebelum dilepaskan.



Posisi supine = terbaring terlentang dengan kedua tangan dan kaki lurus dalam posisi horizontal Posisi prone = tengkurap dengan kepala menghadap ke samping



Grasping reflex = refleks menggenggam



1



3 – 4 bulan Mengarahkan tangan ke midline tubuh ketika terlentang Bayi mengarahkan tangannya ke midline untuk eksplorasi dan memahami bahwa dia bisa mengotrol tangannya. Memutar atau memalingkan kepalanya ke arah dua sisi dengan tidak melibatkan head boobing Perkembanngan ini adalah lanjutan dari kemampuan menganggukkan kepala dan dilakukan ketika bayi diangkat. Bayi juga bisa melakukan tahapan ini sambil eksplorasi lingkungan dan mendengar suara yang membuatnya tertarik). Kaki menendang2 ke bawah ketika di permukaan padat datar Ketika bayi dipegang dalam posisi berdiri di permukaan padat datar, dia cenderung akan mendorong dirinya seperti akan melompat. Menunjukkan rooting reflex yang lebih sedikit atau tdk sama sekali Tidak lagi merespon dengan refleks ngenyot ketika pipi disentuh, tapi dengan memandang atau tersenyum.



Midline tubuh = bagian tengah tubuh Head bobbing = Gerakan seperti mengangguk



Propel = mendorong dirinya



4 – 6 bulan Mengangkat kepala dari posisi supine Otot leher sudah berkembang lebih kuat. Mengangkat dada pada posisi prone dengan berat badannya dan lengan bawah Bayi lebih kuat pada bagian dada atasnya dan lebih mampu menahan berat tubuhnya pada usia ini. Berguling ke samping dengan perut sebagai tumpuan Awalan bayi untuk kemampuan berguling. Berguling dari tumpuan perut ke tumpuan punggung Berguling dari tumpuan punggung ke perut Berdiri dengan bantuan Bayi dapat berdiri singkat dengan dipegang atau dibantu. Latihan ini meningkatkan kekuatan kaki. Memasukkan kaki ke mulut dengan mudah pada posisi supine Bayi memperkuat gerakan tubuh bagian atas ketika dia mengambil dan menarik kakinya ke arah wajah. Latihan ini membantu bayi untuk mencapai kemampuan perseption of self.



Perception of self = persepsi tentang dirinya



6 – 9 bulan Memindahkan benda dari tangan satu ke tangan lainnya Bayi mampu memindahkan benda pada kedua tangan sesuai keinginannya. Menggunakan ujung jari kaki dan tangan untuk mendorong dirinya bergerak dalam bentuk lingkaran/ berputar Berusaha merangkak Perut dan kaki diseret. Merangkak Bayi bergerak dengan tangan dan lutut dari satu tempat ke tempat lainnya sesuai keinginan. Mampu melakukan mobilitas sesuai keinginannya dengan cara merangkak.



2



Mengambil benda kecil Bayi menggunakan seluruh telapak tangannya atau jempol dan jari2nya untuk mengambil mainan/benda kecil. Duduk tanpa dibantu Bayi mampu duduk tanpa dibantu di kursi dewasa, permukaan datar padat atau ketika bermain.



9 – 12 bulan Berdiri sesaat tanpa dibantu Dalam rangka persiapan berjalan, bayi memperkuat kaki dan tubuh bagian bawah dengan berusaha berdiri lebih sering. Biasanya bayi berdiri dengan berpegang pada sesuatu yang padat, seperti kursi, meja rendah, dan sofa, lalu melepaskan benda tersebut untuk melangkah pertama. Jalan dengan bantuan Bayi sangat senang bila berpura2 jalan atau pra-jalan, dengan memegang tangan orang dewasa. Jalan singkat-dua tiga langkah-tanpa bantuan.



PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSI usia 0-12 bulan Milestones / Tugas Perkembangan Menangis dengan tuntutan/keinginan Bayi menggunakan suara keras, tangisan tuntutan untuk berkomunikasi dengan kita. Dia mungkin lapar, ngompol, tidak nyaman atau sakit Menunjukkan rasa percaya Bayi akan menunjukkan rasa percaya bila diasuh dan diperhatikan dengan pola positif. Kebutuhan dan tuntutannya dipenuhi secara siaga, positif dan konsiten. Bayi cenderung lebih tenang dan stabil bila ada orang dewasa yang dapat dipercaya di sekitarnya. Menunjukkan attachment (respon positif) pada dewasa yg dikenal Bayi yang merasakan kelekatan dan keamanan akan siap merespon kelembutan dan kasih sayang dari caregiver.



V



Keterangan Lahir – 1 bulan



Attachment = Kelekatan Caregiver = Orang yang sehari-hari mengasuh anak seperti ibu,ayah,nenek, kakek, paman bibi atau pengasuh (baby sitter)



Melakukan kontak mata Bayi pada usia ini bisa melakukan kontak mata dengan caregiver selama beberapa detik .



3



1 – 3 bulan Cooing Bayi berkomunikasi dengan cooing, atau menggunakan suara seperti mengecap dan mendengkur. Perkembangan bicara dan bahasa meningkat seiiring usahanya bersosialisasi Tersenyum saat mendengar suara yang dikenal Sejak lahir bayi sudah mengenali suara yang sering didengarnya sejak dalam kandungan. Orang tua yang membacakan cerita pada anaknya di dalam kandungan membuat anak lebih mengenali suara orang tuanya. Mengikuti dengan matanya, pergerakan orang atau benda Bayi mengembangkan rasa ingin tau dan mulai tertarik pada gerakan. Mereka mengembangkan visual acuity selama kegiatan ini.



Cooing = suara bayi seperti “aaa..”, “uuh..”



Visual acuity = Ketajaman pandangan atau penglihatan yang terkait dengan kemampuan mata untuk membedakan secara cermat



Menangis untuk mencari perhatian Bayi masih mengembangkan rasa percayanya terhadap orang lain dan melalui tangisan, dia berlatih untuk mencari perhatian orang dewasa dalam memenuhi keinginannya. Tersenyum pada orang asing Bayi belum mengenal takut pada orang lain di usia ini dan akan sering tersenyum pada wajah-wajah yang tidak dikenali.



3 – 6 bulan Babbles dan tertawa untuk mencari perhatian orang dewasa Aktifitas vokal ini akan lebih intens seiiring bayi mencari cara beriteraksi dengan orang dewasa yang dianggap penting dan juga dengan anak-anak lain yang lebih besar. Merespon senyuman dengan senyuman Imitasi senyum dewasa atau saudara kandung, terutama balita lebih tua, dan merespon senyuman tersebut pada saat yang tepat. Memperhatikan anak yang lebih tua dengan cermat dan segala prilakunya/kegiatannya. Calm self Bayi terkadang mampu meredakan stress-nya dengan memasukkan jari ke mulut atau mengalihkan perhatian pada mainan, baju atau gerakan tertentu. Melihat dan mendengarkan dengan tujuan.



Babbles = Mengoceh



Calm self = menenangkan diri sendiri



6 – 9 bulan Membedakan suara dari orang yang penting baginya dan orang yang dikenal Bayi akan berpaling ke arah suara yang dikenal dan lebih memperhatikan dengan cara menatap atau menggerakkan tubuhnya untuk mencoba memulai komunikasi. Mampu membedakan nada suara dan bentuk-bentuk emosi Bayi sudah bisa membedakan ketika orang lain sedih, bahagia atau marah dari nada suaranya.



Emosi primer = senang, sedih, marah, takut, jijik 4



Caregiver dapat mengamati reaksi bayi terhadap bentuk-bentuk emosi orang dewasa tersebut.



Emosi sekunder = gabungan dari emosi primer, misalnya senang + sedih menjadi haru marah + takut + sedih menjadi cemburu marah + takut + jijik menjadi benci



Bermain bersama orang dewasa dan anak yang lebih tua Bermain “cilukba” membuat bayi nyaman dan ada elemen surprise, efek ini memperkuat jalinan emosi antara bayi dan keluarganya.



9 – 12 bulan Mulai merasa cemas ketika berpisah dengan orang dewasa yang dekat (separation anxiety) Bayi menangis dan rewel ketika keluarga atau caregiver jauh dari pandangannya. Dia sudah memahami ketidakhadiran dari orang-orang yang penting tersebut Mulai merasa cemas pada kehadiran orang dewasa Ketika bersinggungan dengan orang asing bayi akan mulai menangis, menyembunyikan wajahnya atau nempel pada caregiver. Bermain bersama orang lain Memulai social play dan tertawa serta menjerit senang dengan nada tinggi.



Mengekspresikan emosinya Senang, sedih, marah, terkejut melalui gesture, suara atau mimik wajah.



Social play = bermain dengan teman sebaya melibatkan elemen imajinasi dan pura2 Gesture = komunikasi non verbal dengan aksi tubuh sebagai pengganti wicara atau bisa dilakukan bersama dengan kata2



Menunjukkan kemarahan Cenderung menunjukkan amarahnya bila tujuannya ditolak atau tujuannya terganggu. Pada usia ini marahnya lebih bertujuan, pada sesuatu atau sesorang. Caranya dengan memukul, menendang, menghentakkan kaki atau melempar. Eksplorasi lingkungan sekitar



5



PERKEMBANGAN Komunikasi dan Bahasa usia 0-12 bulan Milestones / Tugas Perkembangan



V



Keterangan 1 - 2 bulan



Cooing sebagai respon terhadap orang dewasa yang bicara Bayi lebih memilih suara manusia dibanding suara lain. Mereka merespon positif pembicaraan dari orang dewasa.



2 – 4 bulan Membuat suara menjerit atau mendengkur Bayi belajar mengekspresikan diri lewat suara. Tahap pra-bicara juga bisa menjadi sarana mengungkapkan emosinya.



4 – 6 bulan Babbles suara konsonan seperti “ba-ba-ba-ba” dan “da-da-da-da” Walau bayi sudah bisa mengatakan “pa-pa-pa-pa” atau “ma-ma-ma-ma” atau “da-da-da-da” pada usia ini, namun panggilan tersebut belum diasosiasikan pada orang tertentu. Tertawa keras Tertawa ketika digelitik, senyum dari orang lain, diayun pada lutut orang dewasa dst... adalah hal biasa.



6 – 9 bulan Babbles dengan suara seperti “goo” dan “gaa” Suara ini gabungan konsonan dan vokal dan dianggap sebagai tahapn pentig pada prilaku pra-bicara bahasa. Eksperimen pada vokalisasi, termasuk suara yang lebih panjang dan bervariasi Bayi akan sering berteriak atau membuat suara keras, memanjangkan suara ketika lelah atau “ahhhhhhhh” dan “ehhhhhhh” ketika bahagia. Menggunakan intonasi dalam suara Meniru naik turunnya nada pada cara bicara orang dewasa. Merespon namanya sendiri Akan memalingkan wajahnya bila mendengar namanya dipanggil atau disebut dalam pembicaraan orang dewasa. Mengembangkan kosakata bahasa reseptif Bayi memahami kata sederhana, perintah dan phrases sebelum mulai bicara. Kemampuan bahasa reseptifnya jauh lebih berkembang dibanding kemampuannya mengekspresikan sesuatu.



Phrases = kelompok kata, misal kata kerja, kata sifat atau kata benda Bahasa reseptif = Bahasa yang dipahami/diterima



9 – 12 bulan Mengucapkan paling tidak satu kata Bayi membuat suara khusus yang berasosiasi dengan tindakan atau benda, misak susu, kue, sepatu, makan, pipis. 6



Orang dewasa mungkin tidak memahaminya namun bayi akan mengulanginya bila bertemu benda atau prilaku yang sama. Gesture atau menunjuk untuk berkomunikasi Walau belum bicara namun mereka bisa menyampaikan maksudnya dengan menuju pada benda yang dimaksud. Bisa minta gendong atau diambilkan oleh caregiver. Mendengarkan lagu, dongeng atau irama dengan ketertarikan Meniru suara Meniru anggota keluarga dan caregiver.



PERKEMBANGAN KOGNITIF 0-12 bulan Milestones / Tugas Perkembangan



V



Keterangan Lahir - 2 bulan



Menunjukkan pemahaman bahwa menangis bisa membuat nyaman Bayi yang menangis memahami pola bila tangisan bisa membuat keinginannya untuk bertemu orang dewasa terpenuhi Lebih memilih pola hitam putih atau yang sangat kontras Walau hanya bertahan 3 bulan, namun beberapa bayi menunjukkan pilihannya terhadap pola2 stimulasi visual ini 2 – 4 bulan Eksplorasi lingkungan dengan indranya Bayi melihat, menatap, memasukkan ke mulut dan menoleh ketika ada suara dan tekstur tertentu di lingkungan Mengetahui bahwa tangan dan kaki adalah perpanjangan dirinya Bayi akan menatap tangannya dengan intens dan mengambil atau memgang kakinya Merespon bayangan dirinya di cermin Bayi terpana pada bayangan dirinya sendiri di cermin. Mereka membuat kontak mata dan berusaha meraih bayangan dirinya sendiri di cermin Antispasi kejadian Bayi sudah bisa memahami waktu makan, tidur atau mandi yang akan terjadi 4 – 6 bulan Menunjukkan ketertarikan pada manipulasi benda dan mainan Sudah bisa memilih mainan yang disukai. Mampu memgang benda dan mainan dengan rentang waktu lebih lama 6 – 9 bulan Mencari tau tentang suatu benda dengan cara membanting, membenturkan, menggoyangkan dan melempar Bayi mencari tau sebab akibat dari manipulasi benda tersebut dan mencari jalan keluarnya Menunjukkan ketertarikan pada benda dengan bagian2 yang bisa bergerak



7



Bayi menyodok, mendorong dengan ujung jari, menepuk2, memukulkan mainan pada benda lain atau membanting sebagai bagian dari eksperimennya. Dia juga suka melihat mobil berjalan atau benda2 yang digantung dan berayun pelan Menunjukkan ketertarikan pada bermain Mampu meminta untuk diajak main. Berinisiatif terhadap orang dewasa 9 – 12 bulan Merespon kata kata “tidak” Bayi dapat menggelengkan kepala untuk mengatakan tidak pada pertanyaan orang dewasa dan mulai belajar berkata tidak setelahnya Melambai “dadah” atau “bye bye” Biasanya dengan bantuan (prompt), walau ada yang sudah bisa melakukan secara mandiri namun kebanyakan masih butuh promt Terlibat dengan permainan yang lebih intens Misal meletakkan mainan kereta pada rel-nya dan meletakkan bola pada keranjang Menunjukkan pemahaman object permanence Misal menyembunyikan mainan di bawah selimut atau di belakang kotak dan dia akan terus mencarinya



Object permanence = bayi mengetahui benda masih ada walau sudah tidak terlihat



Memilih mainannya dengan lebih intens Menunjukkan pemahaman bahwa benda memililiki tujuan Bayi sudah meniru untuk menggunakan benda sesuai tujuannya, misal sisir untuk rambut dan HP untuk menghubungin papa di kantor



PENDEKATAN CARA BELAJAR usia 0-12 bulan Milestones / Tugas Perkembangan



V



Keterangan Lahir - 6 bulan



Bayi menunjukkan rasa penasarannya dengan mengeksplorasi menggunakan indra



6 – 12 bulan Bayi menunjukkan persistensinya dengan mengulangi prilakunya Bayi mengeksplorasi lingkungan dengan aktif walaupun ada halangan Bayi berusaha mencari dan meraih benda2 dengan lebih intens



8



PERKEMBANGAN MOTORIK 1 tahun Milestones / Tugas Perkembangan Senang dan menikmati tepuk tangan Bayi bertepuk tangan ketika senang atau meniru orang dewasa. Jalan dengan bantuan Beberapa bayi sudah mampu jalan mandiri namun beberapa masih butuh bantuan atau berpegangan pada benda keras. Mulai menggunakan sendok Mengambil sendok dari caregiver dan belajar makan sendiri, pada akhirnya mampu menggerakkan sendok maju dan mundur di depan mulut. Jalan tanpa bantuan Merangkak naik turun tangga Pada akhir tahap perkembangan ini bayi dapat menavigasi naik dan turun namun butuh orang dewasa di dekatnya. Menyusun dua benda Mampu menyusun dua benda saling bertumpuk dengan mengggunakan keterampilan motorik halus yang lebih baik. Mampu melepas kaos kaki dan sepatu Pada akhir usia 1 tahun bayi dapat melepas kaos kaki dan sepatunya tapi belum mampu memasangnya kembali. Dia juga mampu melepas benda2 lain seperti pampers, mainan di dalam ring, dan benda di rak penyimpan. Suka mendorong, menarik, membawa, menenteng dan membuang bendabenda di sekelilingnya Mainan2 yang bisa didorong, ditarik, ditenteng, dan dibuang adalah kesukaannya, seperti bola, mobil-mobilan dan kotak-kotak. Scribble tanpa kontrol



V



Keterangan 12 - 18 bulan



Scribble = tulisan cakar ayam/corat coret



18 – 24 bulan Jalan naik turun tangga dengan bantuan Batita mulai mampu melakukan kontrol motorik dan koordinasi lebih baik dengan satu tangan berpegangan pada pagar tangga dan satunya pada tangan caregiver. Jalan pada permukaan tidak rata dengan bantuan Jalan pada pasir, rumput, batuan kecil, tanah becek dan karpet yang tidak rata melatih batita agar lebih seimbang dengan dibantu oleh caregiver. Jatuh adalah perkembangan yang natural, dalam beberrapa minggu kemampuan akan meningkat dan batita akan mampu jalan tanpa bantuan Berdiri pada satu kaki dengan bantuan Batita belum mampu berdiri dengan satu kaki karena keseimbangannya belum berkembang maksimal pada tahapan ini. 9



Bisa terbantu dengan cara mengangkat tangan tinggi atau tangan diletakkan di dada untuk membantu keseimbangan secara mandiri. Berlari dengan baik Mungkin agak sedikit goyang ketika berlari namun akan mampu lari dengan baik pada akhirnya – dengan sesekali jatuh. Menggulingkan atau mendorong mainan yang beroda, seperti mobil-mobilan atau kereta Batita lebih memilih mainan yang bisa bergulir dann mudah untuk digenggam ketika bermain. Permukaan yang rata dan cenderung mudah untuk menggulirkan mainan merupakan media penunjang Melempar bola Batita melempar underhanded awalnya lalu berkembang menjadi mampu overhanded



Underhanded = melempar bawah Overhanded = melempar atas dengan tangan melampaui kepala Fingerfood = makanan yang bisa dipegang bayi/batita seukuran dengan jarijarinya atau genggamannya



Mampu makan sendiri Finger food atau makanan yang mudah disendok akan membuat batita tertarik. Mengenggam dan mencubit makanan adalah keterampilan awal untuk nantinya mampu memegang peralatan menulis dan aktifitas2 motorik halus nantinya



Mulai berlatih berpakaian sendiri Pada akhir usia ini batita biasanya mampu memakai sepatu, kaos kaki dan topinya sendiri. Memulai toilet trainning Walau dimulai pada usia ini namun akan dikuasai dengan baik pada usia 2-3th. Batita perempuan biasanya menguasai lebih cepat dibanding laki-laki.



PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSI usia 1 tahun Milestones / Tugas Perkembangan Menunjukkan tanda attachment dengan orang tua atau anggota keluarga lainnya Menangis sesaat bila ditinggal caregiver. Terlibat dalam paralel play yang pre-dominan dengan teman sebaya



Mulai meniru/imitasi older sibling (=saudara kandung lebih tua) atau teman sebaya Imitasi adalah dasar dari role play dan dramatic play yang akan dilakukan pada usia 2-3th



V



Keterangan 12- 18 bulan Attachment = kelekatan Paralel play = bermain bersama teman/berdampingan, namun main sendiri masing-masing Sibling = sodara kandung



10



Older sibling = saudara kandung lebih tua Younger sibling = saudara kandung lebih muda Role play = bermain pura-pura Dramatic play = bermain peran Mulai suka menggoda orang dewasa Misal dengan menyembunyikan wajah di balik tangan dan tersenyum lebar ketika membuka tangannya.



18 – 24 bulan Inisiatif berpisah dengan caregiver Suka wander off dan ekplorasi untuk berusaha menjalin komunikasi dengan teman sebaya, sehingga sering melepaskan diri dari caregiver. Mencari home base atau orang dewasa yang signifikan Walau pada usia ini batita sudah melatih otonomi dan kemandirian, tapi dia masih berharap ada caregiver atau orang dewasa di dekatnya agar dia mampu berusaha melihat dunia luar namun bisa kembali bila dibutuhkan. Bermain dengan batita lain Pada tahapan ini biasanya cenderung bermain sendiri tapi sudah mampu menjalin interaksi dengan batita lain untuk meminta mainan atau kontak fisik atau mengatakan “hai”. Menunjukkan rasa percaya Setiap batita menangis dan minta digendong atau dipeluk ketika lapar atau lelah, dia mengembangkan rasa percaya bahwa orang dewasa yanng menyayanginya akan merespon pada saat yang benar. Menunjukkan attachment pada orang dewasa yang signifikan Caregiver BERPERAN SANGAT PENTING sebagai sumber keamanan dan kasih sayang. Attachment yang sehat dapat diamati ketika caregiver meninggalkan ruangan dan kembali lagi, amati cara bayi minta dipeluk atau diperhatikan. Menunjukkan tanda-tanda stress ketika anggota keluarga melakukan insiatif untuk perpisahan Batita mampu mengenali tanda-tanda ketika akan ditinggalkan namun tidak mampu memperkirakan kapan orang dewasa akan kembali lagi. Batita pada usia ini hidup hanya pada momen “sekarang”. Bisa membasuh wajah dan tangan Menunjukkan peningkatan yang pesat pada ketetampilan coping with stress



Wander off = Jalan-jalan berkeliling tanpa tujuan Home base = tempat untuk kembali atau tempat pulang/mengadu



Coping with stress = kemampuan mengatasi stress dan membuat strategi untuk mengatasinya



11



PERKEMBANGAN BAHASA usia 1 tahun Milestones / Tugas Perkembangan Lebih intens menggunakan gestur dan sikap Batita akan menunjuk untuk mendapat perhatian org dewasa, memegang sisir bila minta rambutnya disisr atau melambaikan tangan dan bilang “dadah” bila akan berpisah. Lebih intens mengucapkan “mama” dan “dada” Anggota keluarga bisa memahami bila bahwa panggilan tersebut pengarah pada mama atau papa yang sebenarnya, dimana sebelumnya ucapan papa mama hanya sekedar diucapkan dan tidak tertuju pada siapapun. Menggunakan jargon atau frase-frase yang kurang jelas maknanya Batita menggunakan bahasa yang hanya dipahami dirinya. Biasanya menggunakan vokal dan konsonan bersamaan pada benda yang dimaksud atau yang akan diambil. Ini dikenal sebagai prespeech. Kata yang dipahami lebih banyak daripada kata yang mampu diucapkan/diekspresikan Batita memahami banyak kata, terutama kata benda seperti ibu, ayah, bola, kucing dll, lalu mampu mengucapkannya. Beberapa bayi tidak bicara sampai pada akhir usia 2 th, namun ketika mereka mulai lebih sering bicara, maka mereka akan menambahkan banyak kata-kata baru dalam pembicaraan kesehariannya. Memahami dan merespon perintah sederhana



V



Keterangan 12 - 18 bulan



Prespeech = pra-bicara atau prabahasa Pronounce = pengucapan



18 – 24 bulan Mengucapkan “hai”, “bye/dadah” dan “uh oh” Batita mulai expresive vocabulary yang menarik perhatian, persetujuan atau pujian dari orang dewasa yang signifikan.



Expressive vocabulary = kosakata bahasa ekspresif atau bahasa yang diungkapkan dengan verrbal maupun verbal dan gestural



Mulai untuk mengekspresikan perasaan lewat kata-kata Batita menggunakan kata-kata seperti sedih, aduh atau marah untuk mengungkapkan perasaan dirinya, seperti “Eva marah” atau “”Eva marah sekali” sebagai usahanya mengungkapkan perasaan atau membuat dirinya sendiri dan orang lain paham juga perasaannya. Menggunakan dua atau tiga frase Batita sudah lebih trampil dalam menggunakan kata-kata pada kalimat yang lebih masuk akal terhadap orang dewasa untuk menyampaikan maksud dan keinginannya, seperti “mau makan” atau “mau pulang sekarang”. Kosakata yang dikuasai 20 – 300 kata



12



PERKEMBANGAN KOGNITIF usia 1 tahun Milestones / Tugas Perkembangan



V



Keterangan 12 - 18 bulan



Mencari mainannya yang dipindahkan dan mampu meruntut mundur bila hanya melihat sebagian dari mainannya Batita memahami pada usia ini bahwa benda seperti mainan atau lainnya tidak hilang-tetap ada-walau hanya sebagian yang terlihat. Menutup pintu Latihan memahami sebab-akibat, bayi bisa menutup pintu-biasanya membanting, namun tidak bisa membuka kembali. Mengikuti perintah sederhana dari orang dewasa ataupun anak yang lebih tua Contoh perintah sederhana antara lain “taruh bukunya di lemari” atau “tolong ambilkan sendok yaa”. Perintah sederhana ini membantu batita mengembangkan kemampuan berpikir, prilaku kooperatif, menyimak dan pengembangan bahasa. Membalik halaman buku Batita yang sudah tertarik pada buku akan sering meminta orang tuanya membacakan buku dengan agak memaksa. Di kesempatan lain mereka akan berlatih untuk mencari buku yang diminati dan membalik2kan halaman tanpa dibantu caregiver.



18 – 24 bulan Mulai mengenali warna Batita mampu identifikasi warna pada suatu benda dengan menunjuk atau menyentuh benda sebelum dia mampu menamakan warna tersebut. Suka pada container play



Mengenali bayangan diri sendiri di cermin Batita akan senyum, menepuk cermin dan bercermin sesering mungkin untuk afirmasi kembali bayangannya di depan cermin.



Container play = permainan berwadah, misal memasukkan bola ke keranjang atau nesting toy (gelas kecil sampai besar yang bisa masuk ke tiap gelas yg lebih besar) Afirmasi = memastikan/menegaskan



13



PENDEKATAN CARA BELAJAR usia 1 tahun Milestones / Tugas Perkembangan



V



Keterangan 12 - 18 bulan



Fokus pada beberapa aktifitas yang diminati Melatih untuk berinisiatif seperti mencari mainannya yang hilang Menunjukkan kreatifitasnya dengan menggunakan cara baru pada pemakaian mainannya



18 – 24 bulan Menunjukkan ketertarikan dan rasa penasarannnya pada pengalaman dan aktifitas harian Mau mencoba aktifitas dan pengalaman baru Meningkatkan ketertarikan dan kemandirian dalam menyelesaikan tugas sederhana Menunjukkan ketertarikan pada aktifitas, orang2 sekeliling dan lingkungannya dalam rentang perhatian yang cenderung singkat Mengungkapkan pilihannya dan alternatif pilihan Mengulangi aktifitasnya berulang kali untuk mulai dan menguasai keterampilan tersebut



Tipe Bermain : •























Unnocupied play Anak cenderung bergerak random dengan mainannya tanpa tujuan tertentu. Belum ada waktu bermain yang tetap. (random=acak) Solitary play Anak asyik bermain sendiri dan tampaknya tidak memperdulikan anak2 lainnya. Permainan yang biasanya dipakai untuk stimulasi diri sendiri dan sesuai minat atau kesukaannya. Onlooker play Anak tertarik pada permainan anak lainnya namun tidak terlibat dan bergabung dengan mereka. Mungkin bertanya pada anak lain atau hanya bicara saja, tapi aktifitas utamanya hanya memperhatikan dan melihat anak lain bermain. Parallel play Meniru perilaku anak lain ketika bermain namun tidak terlibat dalam permainan yang sama. Main sendirisendiri namun ada dalam setting yang sama dengan anak lain yang juga sedang bermain. Misal menggunakan mainan yang sama namun bermain sendiri masing-masing dan tidak menggunakan mainan itu bersama-sama. Assosiative play Anak lebih tertarik satu sama lainnya dibanding dengan mainan yang digunakan untuk bermain. Ini adalah kategori pertama dimana melibatkan interaksi sosial yang kuat antar teman sebaya selama bermain. Cooperative play Ada aturan main yang sudah diterapkan pada proses bermain. Ada tujuan dan maksud tertentu dalam bermain. Aturan dibuat terhadap sesama teman ataupu mainan yang dipakai.



14



















Role play Bermain pura-pura. Anak meniru perilaku orang dewasa atau kejadian tertentu dalam permainannya, misal main sebagai polisi dan penjahat atau main sebagai orang tua dan anaknya atau guru dan muridnya. Permainan ini biasanya meniru kejadian sehari-hari yang dialami oleh anak. Dramatic play Mirip dengan role play namun biasanya peran diberikan oleh orang lain, misal teman sebaya atau orang dewasa yang turut bermain bersama. Pada dramatic play anak menirukan peran-peran di luar dirinya dan di luar kehidupan sehari-harinya dengan kejadian yang cenderung lebih dramatis, misal menjadi bajak laut atau cerita negeri peri atau penyihir baik dan penyihir jahat. Container play Permainan berwadah, misal memasukkan bola ke keranjang atau nesting toy (gelas kecil sampai besar yang bisa masuk ke tiap gelas yg lebih besar) atau memindahkan air, beras, pasir dari satu wadah ke wadah lainnya. Exercise play Permainan yang melibatkan banyak aspek motorik seperti memanjat, lari-larian, lompat dan kejar-kejaran.



15



PERKEMBANGAN MOTORIK usia 2 tahun Milestones / Tugas Perkembangan Mengedarai mainan beroda empat dengan mudah (sepeda mainan,mobil2an) Batita dapat mendorong dirinya maju mundur dengan menaiki mainannya. Lari dengan mudah Pada usia ini terkadang batita masih jatuh ketika lari, kecuali mereka menabrak sesuatu untuk berhenti lari. Berdiri pada ujung jari/jinjit Beberapa batita pada usia ini jalan dengan jinjit atau jinjit untuk megambil sesuatu yang tidak bisa diraih. Memalu Mainan palu, paku atau obeng+mur sangat disukai betita pada usia ini, terkadang mereka juga memalu dengan menggunakan sendok atau benda-benda lainnya. Terlibat dengan exercise play Batita laki2 cenderung lebih suka terbibat pada permaina seperti ini dibanding batita perempuan. Menunjukkan ketertarikan pada toilet trainning



V



Keterangan 24 – 30 bulan



Exercise play = memanjat, lari2an, lompat dan kejar2an Toilet trainning = latihan kontrol BAK dan BAB serta melakukannya sesuai kaidah, misal buka celana, cebok dan memahami kamar kecil sebagai tempat yang benar untuk melakukan kegiatan tersebut.



Membuka pintu dengan memutar gagang pintu Sebelumnya hanya mampu menutup dan tidak mampu membuka kembali, pada tahap usia ini kemampuan membuka pintu memberi peluang lebih besar untuk eksplorasi. Membuka halaman buku satu per satu/per halaman



30 – 36 bulan Mengembangkan pilihan penggunaan tangan, kirin atau kanan Walaupun batita pada tahap usia ini masih menggunakan kedua tangannya dalam semua aktifitas, terkadang mereka masih menggunakan tangan kiri atau kanannya secara bergantian untuk mewarnai atau memindahkan benda, namun sudah mulai terlihan pemilihan tangan yang lebih dipilihnya untuk aktifitasaktifitas tersebut. Misal mereka lebih dominan menggunkan tangan kanan atau tangan kiri. Mampu memegang marker (spidol besar) dan crayon dengan mudah Batita lebih tertarik mencoret-coret semua permukaan yang didapatnya, baik pada kertas maupun dinding dan perabotan.



16



Menggunakan cat, clay (lempung) dan dough (adonan) Batita menggunakan media berbeda untuk melukis, menggulung, meremas, membanting dan memahat. Menyusun mainan dengan mudah Menyusun balok, kotak dan benda2 lainnya setinggi-tingginya, terkadang lebih tinggi dari tubuhnya sendiri, sampai tumpukannya jatuh. Sangat tertarik pada aktifitas menggambar dan membuat coretan Membuat coretan dan gambar bentuk, seperti lingkaran dan segiempat. Toilet trainning berlanjut Terkadang masih sulit mengontrol dirinya sehingga masih membutuhkan popok/pampers saat tidur siang atau tidur malam. Mengendarai sepeda roda tiga Mengayuh menjadi lebih mudah pada batita di usia ini, mereka bisa memilih antara mendorong sepeda dengan kakinya atau mengayuh pedal sepeda.



PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL usia 2 tahun Milestones / Tugas Perkembangan Bisa mandi, sikat gigi, berpakaian dan memilih pakaiannya secara independen Batita berlatih self-care dengan sedikit bantuan dari orang dewasa. Tertarik pada anggota tubuh Pada tahapan perkembangan ini, batita sadar pada perbedaan-perbedaan yang ada pada anggota tubuh, baik anggota tubuhnya atau anggota tubuh orang lain. Batita sering menunjukkan rasa penasarannya dengan menyentuh atau memandangi anggota tubuh orang dewasa. Tantrum Tahapan usia ini dipenuhi dengan luapan emosi, terutama bila ada sesuatu yang ditahan atau dilarang pada batita. Terlibat pada parallel play



V



Keterangan 24 – 30 bulan Self care = perawatan diri



30 – 36 bulan Mampu mengidentifikasi dan berbicara tentang perasaan pribadinya Batita menggunakan kata-kata seperti takut, senang, lucu dan sedih untuk menggambarkan perasaannya secara tepat. Mereka juga sudah mampu mengingat perasaan yang lalu ketika mereka marah atau sedih. Mampu mengidentifikasi dan berbicara tentang perasaan orang lain Batita sering bertanya “Kenapa dia sedih?” atau “Mama marah ya?” . Hal ini menunjukkan bahwa batita dapat memahami perasaan orang lain, lalu berusaha menolong atau menceritakan hal tersebut pada orang lain. Pada tahap ini batita sedang mengembangkan keterampilan untuk membaca emosi orang lain, bukan empati. 17



Suka menolong Batita sudah mampu membantu orang dewasa atau anak yang lebih tua dalam kegiatan keseharian, seperti menyiapkan meja makan, memasukkan pakaian kotor ke keranjang atau menyiapkan sendiri popok/pampers untuk tidur malam. Membereskan mainan sudah dapat dilakukan secara mandiri pada tahapan usia ini, namun sesekali mungkin masih perlu dibantu anak yang lebih tua atau orang dewasa. Mengerti peraturan namun belum mampu taat pada peraturan secara konsisten Sudah mampu menyebutkan berbagai aturan yang berlaku namun belum mampu memetuhinya secara konsisten. Menunjukkan rasa bangga bila bisa mencapai tugas tertentu (terutama tugas2 yang berkaitan dengan fisik) Mulai belajar menghargai barang-barang milik orang lain Batita bisa mulai belajar makna dari meminta dan meminjam Sangat tertarik pada dunia luar



PERKEMBANGAN BAHASA usia 2 tahun Milestones / Tugas Perkembangan Menunjukkan ketertarikan pada gambar dan buku Batita menunjukkan ketertarikan pada buku bergambar dan buku cerita yang kisahnya berima, sehingga mereka dapat menirukannya. Mulai menggunakan private speech Misalnya dia akan bilang “ini gilirannya Hani” ketika menurutnya ini adalah gilirannya Hani, tanpa menunggu persetujuan dari orang lain



V



Keterangan 24 – 30 bulan



Private speech = menggunakan bahasa untuk mengutarakan maksud dan tindakannya tanpa tujuan berinteraksi dengan orang lain



Mampu menamakan benda yang sangat diminati Misal dia bisa menamakan/menyebutkan stegosaurus dengan baik karena sangat tertarik pada dinosaurus. Meletakkan kata benda dan kata kerja dalam kalimat sederhana Misalnya sudah mampu membuat kalimat seperti “Dia memukul aku” atau “Aku minum susu”.



30 – 36 bulan Mengulangi pertanyaan Misalnya, Ayah : “dimana sepatumu sayang?” Anak : “dimana sepatuku ya Ayah?’. 18



Menggunakan bahasa yang bisa dipahami orang lain, walau tata bahasa belum tepat Menggunakan suara keras dan lembut Ketika bicara terkdang mereka berbisik atau teriak senang saat dengan teman2nya. Mengerti hampir semua yang dikatakan orang lain



PERKEMBANGAN KOGNITIF usia 2 tahun Milestones / Tugas Perkembangan



V



Keterangan 24 – 30 bulan



Pura-pura membaca Suka mendengar cerita berulang-ulang dan kemudian pura2 membacanya sendiri dengan meniru perkataan dan cara orang dewasa yang membacakan untuknya sebelumnya. Mampu melakukan pengelompokan sederhana Batita mampu mengelompokkan mainannya atau benda lain dengan dua warna berbeda atau dua benda yang dipakai sehari-hari dengan fungsi berbeda, misal sepatu dan kaos kaki. Mampu identifikasi dan menamakan warna Memahami warna dasar seperti merah, biru, hitam dan hijau, namun beberapa batita juga mampu menamakan warna kesukaannya seperti merah muda atau ungu. Mengingat lagu-lagu sederhana yang berima, seperti Balonku Ada Lima atau Twinkle Twinkle Little Star Menyanyikan bagian dari lagu sederhana Batita suka lagu yang berima, diulang-ulang dan lucu. Mereka sering mengulang menyanyikan bagian yang diingatnya. Terdakang juga suka mengarang sendiri lagu lucu yang tidak bermakna. Tertarik pada bentuk Bentuk sangat menarik perhatian batita dan merasa tertantang untuk mempelajarinya, biasanya batita mengenali lingkaran dan persegi lebih dulu. Mereka bisa menggambar lingkaran pada usia 3 th lalu diikuti dengan menggambar persegi. Terlibat pada permainan pura-pura Terkadang melibatkan orang dewasa dan juga mainan-mainannya dalam bermain pura-pura. Menggunakan kata “tidak” Kata “tidak” menjadi seperti “kata sakti” baginya, mereka menggunakannya untuk berusaha mengatur dunia sekitarnya atau dirinya sendiri .



30 – 36 bulan Mampu bercerita tentang isi buku Batita bisa menamai objek dalam buku yang telah dibacakan untuknya dan menghubungkan dengan kehidupannya sehari-hari. 19



Bisa menyebutkan umurnya Memahami nama panggilan atau nama lengkap Pada akhir tahapan usia ini, batita akan mampu menyebutkan nama panggilan atau nama lengkapnya, terutama bila keluarga mengajarkan dengan intens. Mengingat kejadian sebelumnya Bisa menggunakan kata “kemarin” atau “waktu itu” untuk menceritakan kejadian yang sudah lewat. Mengajukan pertanyaan “Siapa itu?” “Papa mau kemana?” “Mama dimana?” adalah pertanyaan yang paling sering diajukan oleh batita pada tahapan ini. Menciptakan “teman khayalan” Boneka dan mainannya diberi nama lalu mereka berpura-pura seolah-olah mainan dan boneka itu adalah temannya. Mengikuti perintah yang lebih kompleks dari orang dewasa Misalnya “Ambil sepatu dan kaos kakimu lalu bawa kesini nak”. Batita akan melalukannya sesuai dengan yang diperintahkan.



PENDEKATAN CARA BELAJAR usia 2 tahun Milestones / Tugas Perkembangan



V



Keterangan



Menunjukkan rasa penasaran dan ketertarikan untuk secara aktif mengeksplorasi lingkungan sekitarnya. Senang ketika mampu menyelesaikan tugas. Mempertahankan kemampuan untuk menyelesaikan tugas yang singkat dan sederhana dengan dukungan orang dewasa Bersikukuh pada pilihannya dan mungkin sering berkata “tidak”. Menunjukkan kemampuannya memahami sebab-akibat. Menggunakan cara trial and error untuk menyelesaikan tugas-tugas yang lebih rumit.



20



PERKEMBANGAN MOTORIK usia 3 tahun Milestones / Tugas Perkembangan



V



Keterangan



Mengayunkan tangan saat berjalan Balita usia 3th sudah lebih seimbang untuk mengayunkan tangannya dengan pola ritme yang stabil ketika berjalan. Tangannya berayun lebih rendah dibanding pada saat pertama belajar jalan. Loncat dengan kedua kaki Pada tahapan perkembangan ini, balita mampu melompat dengan mantap di lantai atau ketika lompat turun dari anak tangga yang rendah tanpa jatuh. Mengendarai sepeda roda tiga Jalan seimbang pada balok titian atau garis lurus Balita usia 3 th dadapt berjalan pada balok titian yang lebar dan rendah atau mampu jalan lurus dan melingkar sesuai garis yang dibuat di lantai. Latihan ini penting untuk melatih koordinasi tubuh secara keseluruhan. Berdiri atau melompat seimbang dengan satu kaki Balita pada tahapan ini mampu lompat satu kaki dengan singkat dan bertukar lompat dengan kaki yang satunya lagi. Meluncur tanpa bantuan Bisa memanjat mainan seluncuran kecil dengan mudah dan meluncur tanpa banyak dibantu orang dewasa. Melempar bola atau benda lain (dengan tangan melewati kepala) Balita terkadang melempar pada orang dewasa atau teman sebayanya tanpa ada tujuan tertentu, lalu diambil kembali bolanya dan dilempar lagi berulang2 demi kesenangan. Memantulkan bola ke lantai dan menangkapnya kembali Lari secara konsisten tanpa jatuh Balita usia ini lebih suka lari daripada jalan bila di ruang terbuka, mereka mampu mempertahankan keseimbangannya dan jatuh bila ada halangan. Menyusun beberapa balok kecil 5-10 balok, balita usia ini senang menyusun dan merubuhkan, lalu disusun lagi beberapa kali. Memukul pasak dengan palu mainan Balita usia ini mampu memukul pasak dengan palu mainan besar selama 10-15 menit per sessi bermain. Meniru dan menggambar bentuk sederhana, seperti lingkaran dan persegi Berlatih untuk memsang kancing, retsleting, kancing tekan dan sabuk Keterampilan ini belum akan dikuasai sampai nanti berusia 5th, pada usia ini hanya dikenalkan dan melatihnya saja. Bisa menggunakan gunting Balita pra-sekolah usia 3 th sangat ingin bermain dengan gunting dan pada akhir usia 4th nanti mereka akan menguasainya dengan menggunakan media gunting untuk anak-anak. Mampu mencoret dan membuat garis dengan menggunakan kuas, pena, pensil ataupun spidol (marker) Pada usia ini, balita pra-sekolah mulai mampu memegang alat tulis dan menggunakan sesuai fungsinya. 21



Berusaha untuk berpakaian sendiri Kebutuhan untuk mandiri sangat kuat pada usia ini, sehingga dia selalu berusaha memakai pakaian dan sepatunya sendiri walau masih kesulitan. Mulai tidak ngompol saat malam Pada akhir usia 4th, balita akan tidur tanpa ngompol, walau mungkin masih sesekali terjadi bila ada kejadian tertentu. Tidur siang lebih jarang Balita 3 th tidur 10-12 jam pada malam hari dan hanya butuh rest time pada siang hari dibanding tidur siang penuh. Beberapa balita tetap membutuhkan tidur siang bila kegiatannya cukup banyak. Toilet trainning tuntas Pada usia 4 th nanti, balita pra-sekolah sudah mampu menggunakan kamar kecil sesuai fungsinya dan tidak lagi menggunakan pampers pull up sebagai celana latihan selama siang hari



Rest time = waktu istirahat



Pampers pull up = popok yang berbentuk celana



PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL usia 3 tahun Milestones / Tugas Perkembangan Menunjukkan kemandirian Sering mengatakan “aku bisa sendiri”. Dukung kebutuhannya untuk mandiri dengan memberi pilihan terbatas, biarkan gagal dan mencoba kembali, bantu ketika dibutuhkan. Terlibat dalam solitary play Terkadang balita usia 3 th masih memilih untuk bermain sendiri terutama bila bermain dengan mainan favorit. Pada usia ini dia belum mampu berbagi secara konsisten. Terlibat dalam parallel play Bermain dalam satu setting teman sebaya membuatnya nyaman, dimana teman sebaya ada dalam pandangan matanya dan dirasakan kehadirannya namun tidak bermain bersama. Mulai terlibat dalam associative play Balita pra-sekolah mulai mampu berasosiasi dengan teman sebaya pada kegiatan yang terbatas, terlibat bersama teman-teman lebih menarik dan membuatnya merasa aman. Lebih sering bermain bersama teman sebaya yang dikenal Balita usia ini mampu dengan cepat membaur bersama teman sebaya yang sering ditemuinya tanpa membutuhkan “pemanasan” yang lama, mereka juga dengan mudah meninggalkan permainan dan kembali lagi bila butuh. Bermain bersama teman sebaya yang tidak dikenal Mampu menjalin pertemanan dengan yang baru dikenalnya, misal di taman bermain atau di restoran, namun selalu membutuhkan orang dewasa dekatnya.



V



Keterangan



Peer = teman sebaya Peer group = kelompok teman sebaya



22



Menikmati dan menyukai bermain bersama orang dewasa seperti dengan teman sebaya Balita pra-sekolah selalu mencari cara agar bisa bermain dengan orang dewasa dan biasanya permainan yang paling disukai adalah bermain peran atau purapura, misal pura-pura bertamu dan mereka jadi tuan rumahnya Mulai menunjukkan kemampuan perspective taking Balita 3 th sudah mulai mengenali perasaan orang lain dan akan menawarkan bantuannya. Orang tua dapat membantu dengan menjelaskan bentuk perasaan tersebut, misal “Santi kelihatan sedih, yuk kita tanya kenapa dia sedih, mungkin dia butuh dibantu ya”. Ini adalah cara yang baik untuk menanamkan kemampuan empati. Suka dipuji Orang dewasa disarankan untuk memuji prilaku atau usahanya daripada terlalu sering memuji dirinya, sehingga balita memiliki daya juang yang baik, misalkan “waah kakak hebat karena masukkan mainan kembali ke dalam keranjangnya”. Mulai belajar untuk bergantian/bergiliran Pada usia ini keterampilan bergantian atau menunggu giliran sangat sulit dipahami, namun sangat dibutuhkan untuk mempelajarinya dengan bantuan orang dewasa. Buatlah situasi bermain yang memtutuhkan keterampilan ini, misal bergantian menggunakan satu papan luncur atau satu kuas untuk melukis bersama. Belajar berbagi Keterampilan ini juga sangat sulit bagi mereka, karena selama ini mainan, makanan dan orang tuanya adalah “miliknya sendiri”, sehingga kita perlu melatihnya pelan-pelan dan memberinya banyak kesempatan untuk berlatih. Sering gunakan kata “berbagi” serta tunjukkan caranya. Mulai belajar mengekspresikan perasaan/emosi dengan cara yang benar Balita pra-sekolah sudah mampu bicara tentang perasaannya, seperti marah, senang, dan takut. Orang tua juga disarankan untuk sering menggunakan kata-kata ini agar balita dapat mengenali perasaan pribadinya dan cara mengatasinya bila perasaan itu muncul. Bahagia hampir setiap saat Balita 3 th dapat dengan mudah merasa bahagia karena mereka dapat menenangkan diri dengan cara bermain sendiri atau meminta orang dewasa untuk membantu memenuhi kebutuhannya. Suka membantu dalam tugas rumah tangga Balita akan membantu menyapu, masak, mencuci piring atau memasukkan baju ke mesin cuci. Bantu mereka untuk terlibat dalam kegiatan ini sesering mungkin. Latihan pada usia ini akan mengembangkan kemandirian dan keterampilan menolong di kemudian hari Suka melucu dan membuat orang lain tertawa Sense of humor pada balita usia ini berkembang dengan pesat, mereka suka bercerita yang tidak masuk akal untuk membuat orang lain tertawa.



Perspective taking = kecenderungan untuk mengambil alih secara spontan sudut pandang orang lain



Sense of humor = selera humor 23



Selain itu mereka juga senang mendengar cerita lucu dari orang dewasa yang bisa membuatnya selalu tertawa. Mulai memahami batasan dan aturan Orang tua dan caregiver sebaiknya membantu anak membuat keputusan sederhana daripada memaksa atau membantu agar anak cepat memahami perintah, bahkan pada saat tergesa-gesa. Misalnya dengan mengatakan “ibu tau kalau pakai baju sendiri itu susah, tapi kita kan harus pakai baju biar ga masuk angin ya?”, Sehingga anak dapat memahami perintah dan melakukannya dengan batasan keampuannya tanpa terburu-buru harus dibantu atau frustasi karena ketidakmampuannya. Mencari perhatian dan meminta persetujuan orang dewasa Balita pra-sekolah sangat bersemangat untuk menyenangkan orang lain, terutama orang tua atau caregiver-nya, mereka suka membawakan barang atau membuatkan sesuatu dan dipamerkan kepada orang dewasa. Menunjukkan rasa takut Pemahaman tentang yang nyata dan tidak nyata belum berkembang sempurna. Mereka biasanya takut pada monster, hantu atau karakter yang ada di buku cerita/film. Rasa takut juga diekpresikan ketika ditinggal pada lingkungan yang belum dikenalnya/lingkungan baru. Mudah menangis Pada usia 3 th tangisannya memiliki makna berbeda dibanding ketika usia 2 th. Pada usia ini anak menangis lebih karena ekspresi emosinya atau meminta pemenuhan terhadap kebutuhan emosinya, misal frustasi, bosan, cemas, sedih, marah dll. Mulai memahami “bahaya” Pada tahapaan usia ini anak mulai memahami tempat bermain yang berbahaya seperti tangga atau jalan raya. Ajarkan arti kata “hati-hati” dan gunakan kata tersebut sesering mungkin ketika mereka berhadapan dengan situasi yang berbahaya. Memahami ‘konsep gender’ Balita usia ini mengenali jenis kelaminnya sendiri dan juga jenis kelamin orang lain, termasuk mulai belajar memahami perbedaan kesukaan dan kegiatan anak laki-laki atau perempuan Mengatakan “aku sayang kamu” tanpa diminta Balita usia ini bisa meniru kata-kata sayang yang diungkapkan orang dewasa dan juga secara mandiri dapat mengungkapkannya. Membuat pilihan sederhana (antara dua pilihan) Sebaiknya pilihan tidak dibuat terlalu banyak, untuk memudahkan balita dalam memilih dan juga mengembangkan rasa percaya dirinya, misal memilih pakai sepatu atau sendal. Terlibat dalam pretend play Permainan pura-pura pada tahapan usia ini sebaiknya juga melibatkan orang tua/orang dewasa dalam bermain, misal ayah menjadi dinosaurus dan mereka menjadi ikan-ikan kecil yang akan dimakan dinosaurus.



Pretend play = permainan pura2



24



PERKEMBANGAN BAHASA usia 3 tahun Milestones / Tugas Perkembangan Menjawab ketika diajak bicara oleh orang lain Balita pada usia ini sudah mampu menjalin percakapan/tanya jawab dengan orang lain. Jawaban atas pertanyaan yang diberikan cenderung sudah masuk akal, walau terkadang ada juga jawaban yang masih belum sesuai. Bercerita tanpa dibantu Menyukai puisi berima dan lagu Suka belajar kata-kata baru Orang tua disarankan lebih banyak menggunakan kata-kata baru dalam konteks kalimat ketika bercakap-cakap dengan balita dibanding dengan hanya “mengajarkan” kata-kata baru, karena mereka mulai belajar makna/arti dari kata-kata tersebut dan menggunakannya dalam kalimat sehari-hari. Banyak bertanya Selain bertanya tentang lingkungan sekeliling, balita juga sudah mulai mampu merespon pertanyaan orang lain dengan jawaban “iya atau tidak” Mampu bicara dengan 3-4 kata dalam satu kalimat (awal usia 3 th) Pada awal usia 3 th, misalnya, mampu mengatakan “mama sudah pulang” Mampu bicara lebih dari 7 kata dalam satu kalimat (akhir usia 3 th) Pada akhir usia 3th, Cara bicara makin baik dan mirip dengan cara bicara orang dewasa yang ada di sekelilingnya. Mereka cepat sekali menangkap dan meniru orang dewasa di sekelilingnya. Bila mereka melakukan kesalahan dalam bicara maka akan cepat memperbaiki dengan cara meniru orang dewasa di sekelilingnya , maka disarankan orang dewasa sekelilingnya berbicara dengan simpel dan jelas, agar lebih mudah ditiru dan dipahami oleh anak usia ini. Memahami tata bahasa dengan lebih baik Mencontohkan cara berbicara yang baik dari orang dewasa di sekelilingnya sangat dibutuhkan oleh balita pada usia ini. Mengerti hampir semua kata-kata yang dipakai oleh anak-anak seusianya (semantics) Menggunakan bahasa sosial (pragmatics) Balita usia 3 th sudah berlatih kemampuan memecahkan masalah (problem solving) dengan cara : • Mengajukan permintaan, misal “Bolehkah aku minta kue?” • Membujuk, misal “Kamu mau gak main sama aku?” • Menyapa orang lain, misal “Halo ... bu guru” • Memberi informasi, misal “Tunggu sebentar ya” Menyukain buku yang memuat foto hal nyata Foto hewan dan orang-orang dalam lingkungannya sangat menarik perhatian anak usia 3 th. Caregiver atau orang tua dapat mengajarkan kata2 baru serta maknanya melalui foto2 tersebut.



V



Keterangan



Semantics = pemaknaan kata Pragmatics = penggunaan kata secara fungsional dalam percakapan



25



Menyukai buku bergambar Menyukai menyanyikan lagu sederhana secara berulang2



PERKEMBANGAN KOGNITIF usia 3 tahun Milestones / Tugas Perkembangan Dapat bertahan pada satu aktifitas tertentu selama 5-10 menit (peningkatan konsentrasi) Menggunkan mainan untuk menyimbolkan benda yang sebenarnya Balok bisa diumpakan sebagai telpon atau kelereng di umpamakan sebagai bakso ketika main masak2an. Pada awal usia 4 th nanti balita sudah mulai bisa menggambarkan/visualisasi pengalamannya dengan menggunakan alat tulis yang benar. Terlibat dalam fantasy play Orang tua bisa terlibat dalam permainan ini dan bisa membantu pemahaman tentang lingkungan sekitar melalui bermain. Menggunakan benda yang sebenarnya dalam permainan pura-pura Misal menggunakan kardus bekas sebagai perahu dan berpura2 sedang nai perahu di danau. Pada usia ini balita menggunakan pengalaman nyata yang familiar dengan dirinya dalam permainan pura2 tersebut. Mampu menyusun interlocking puzzles Di awal usia 3 th balita mampu menyusun puzzle dengan knob, lalu beralih ke puzzle bergambar dengan 6 piece dan berlanjut dengan puzzle 10-12 keping untuk tantangan yang lebih. Mulai mengenali “pola” Pola adalah dasar dari kemampuan membaca dan berhitung (matematika) Contoh pola antara lain • A-A-A-A-A-A • Kancing-kancing-kancing-kancing • *-*-*-*-* Atau yang pada akhir usia 3 th bisa diberi pola yang lebih berkembang, antara lain • A-B-A-B-A-B-A • Merah-biru-merah-merah-biru-merah-biru Atau yang berhubungan dengan sikuen dalam bentu gambar, seperti • Pakai kaos kaki kanan - pakai kaos kaki kiri - pakai sepatu kanan kiri - ikat tali sepatu kanan – ikat tali sepatu kiri Mampu mengelompokkan atau mendeskripsikan objek/benda dengan lebih dari satu ciri-ciri Ciri2 benda meliputi : • Ukuran • Warna • Bentuk



V



Keterangan



Fantasy play = bermain dengan menggunakan fantasinya



Interlocking puzzles = puzzle bergambar yang dipecah dalam beberapa bagian



26



• •



Tekstur Nomernya/urutan



Sangat penting dipelajari pada usia 3 th karena mereka mulai mengembangkan kemampuan perbedaan atau persamaan antar objek, kesukaan dan ketidaksukaan serta mengenali benda-benda yang ada di sekelilingnya. Menunjukkan ketertarikan pada angka dan “penamaan dalam angka” Misal mereka akan mengatakan, “Umurku tiga tahun” atau “Rumahku di jalan seroja nomer 125”. Mampu membilang 1-10 atau lebih. Pada akhir usia 4 th akan mampu menghitung lima benda satu persatu . Menggunakan “kata keterangan waktu” Misal menggunakan kata “kemarin” atau “hari ini”, namun pada awal usia 3 th penggunaan kata kererangan waktu sesekali masih belum tepat, seperti “kemarin aku mau ke kebun binatang” Menggunakan nama warna dengan tepat Mengenali tulisan namanya (namanya yang tertulis bukan menulis sendiri) Mampu identifikasi nama-nama anggota tubuh Menggunakan kata lokasi/preposisi • Atas • Bawah • Samping • Dalam • Luar • Atas • Bawah • Belakang • Depan • Di antara



PENDEKATAN CARA BELAJAR usia 3 tahun Milestones / Tugas Perkembangan



V



Keterangan



Ekplorasi benda dan ide-ide baru yang bertujuan Lebih fleksibel dalam melakukan pendekatan terhadap situasi tertentu Menemukan fungsi-fungsi alternatif/fungsi lain dari suatu objek Mulai suka membuat cerita, imajinasi atau mendeskripsikan benda atau situasi yang tidak ada/tidak nyata



27



PERKEMBANGAN MOTORIK usia 4 tahun Milestones / Tugas Perkembangan Berpakaian sendiri dengan sedikit dibantu Berpakaian atau mengikat sepatu secara mandiri dengan sedikit bantuan dari orang dewasa. Berlari dengan mudah dan mampu berhenti dengan cepat Balita usia 4th lebih agile daripada ketika dia berusia 3th, mereka dapat lari tanpa jaduh atau tripping. Mereka juga dapat cepat berhenti ketika sedang main kejar-kejaran.



Melempar bola di atas kepala dengan jarak dan akurasi yang lebih baik Pada usia ini mereka mengembangkan eye-hand coordination dan otot-otot besarnya. Mengayuh dan mengarahkan sepeda roda tiga dengan mudah Mampu berbelok dengan baik dan mengindari benda atau teman yang menghalangi jalannya sepeda. Mengayuh dan mengarahkan sepeda roda dua dengan roda latihan (roda tambahan di kanan kiri ban belakang) Mulai menggunakan motoriknya untuk melatih kontrol kecepatan dalam bersepeda. Menyusun puzzle (12-18 keping) dengan mudah Tidak lagi membutuhkan puzzle dengan knob karena sudah trampil menggunakan ujung jarinya pada gerakan mencubit atau menjumput. Balita memilih kepingan puzzle berdasarkan warna dan bentuk. Pada tahapan ini mereka mengembangkan kemampuan pra-membaca, pramenulis dan problem solving (pemecahan masalah). Meniru bentuk, menjiplak, menggunting, menempel dan melukis dengan kuas Dapat meniru bentuk2 sederhana serta mampu menggunting dan menempel dengan baik. Mengembangkan kemampuan memegang alat tulis dengan cara tripod/tiga jari. Menulis namanya sendiri Pada beberapa balita bahkan sudah mampu menulis nama teman dekat atau gurunya. Menunjukkan minat dan ketertarikan dalam kegiatan yang mengembangkan otot-otot besar Kegiatannya antara lain, melempar, memanjat, lompat, tangkap, dan berguling. Pada tahapan ini balita masih sering jatuh ketika melakukannya, namun sangat bersemangat untuk bangkit dan melakukannya lagi .



V



Keterangan



Agile = kegesitan cepat, ringan bebas bergerak dan waspada Tripping = tersandung kaki sendiri Eye-hand coordination = koordinasi mata dan tangan



28



PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL usia 4 tahun Milestones / Tugas Perkembangan Lebih bertanggung jawab Mampu mengikuti aturan sederhana di kelas, seperti bersih-bersih, bergantian dan berbagi. Walaupun tidak selalu berhasil namun sudah lebih bertanggung jawab dibanding usia sebelumnya. Secara umum sangat terlibat dalam associative play Mereka sangat sosial pada usia ini, sehingga balita sangat ingin berteman dibanding bermain sendiri. Mereka bermain bersama tanpa aturan yang mengikat. Peningkatan pada rentang perhatian Mampu mengikuti arahan dan menyelesaikan tugas , walau terkadang masih mudah teralih perhatiannya. Rentang perhatian antara 10-15 menit atau lebih ketika mendengarkan dongeng, bernyanyi atau bermain dalam grup dan bersih-bersih di kelas. Mengembangkan kemampuan “bersabar” Berlatih sabar dan menunggu pada rentang waktu tertentu, misal saat bergiliran untuk cuci tangan atau mengambil makanan. Memahami konsep “laki-laki” dan “perempuan” Mengembangkan pemahaman tentang konsep gender, mereka sering bertanya tentang hal ini, misalnya “papa itu laki2 kan? Kalau laki2 kerjanya apa?” Mengembangkan “persahabatan” Balita usia ini menggunakan bahasa lebih banyak dari sebelumnya dan ocehannya membutuhkan seseorang untuk dapat diajak bicara, oleh karena itu secara natural mereka mengembangkan hubungan pertemanan/persahabatan. Persahabatan biasanya dengan gender yang sama walaupun tidak selalu. Menjadi perspective taker Seiring berkembangnya kemampuan sosial dan emosinya, maka pada usia ini balita juga sudah mengembangkan kepekaannya terhadap perasaan orang lain. Mereka sudah mampu menggambarkan perasaan orang lain dengan lebih baik, misalnya dengan mengatakan “itu Dela sedih karena mamanya pulang”. Mampu menunggu dan bergiliran Kemampuannya memahami perasaan orang lain membuat balita pada usia ini menjadi lebih sabar, mereka tidak ingin temannya marah dan sedih, maka mereka berkenan menunggu atau bergiliran. Keterampilan ini adalah dasar dari kemampuan rational thought emerging di masa depan kelak.



Terlibat dalam group play Mereka senang bermain dengan teman yang dirasa “nyambung”.



V



Keterangan



Perspective taking = kecenderungan untuk mengambil alih dan memahami secara spontan sudut pandang orang lain Rational thought emerging = kemampuan untuk berpikir secara rasional dalam rangka menentukan skala prioritas berdasarkan tingkat kepentingannya (emergency-nya) Group play = bermain dalam kelompok



29



Role play Balita pra-sekolah sangat aktif berimajiasi dan suka mengarang cerita dan tokohtokoh yang bisa dipakai bermain peran. Tidak ada aturan main yang mereka buat dalam bermain peran dengan teman sebaya asalkan teman-temannya memahami berbagai peran tersebut. Peran dan tokoh yang ditiru biasanya yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari atau dari film dan televisi. Menggunakan bicara dalam menyelesaikan masalah Lebih banyak menggunakan bicara dan kata-kata daripada agresi fisik dalam mengekspresikan marahnya atau untuk mengatasi perbedaan dengan temantemannya. Menunjukkan rasa takut Mulai bisa membedakan sesuatu yang nyata dan tidak nyata dan lebih paham dengan konsep bahaya, ketakutan biasanya karena gorden yang bergoyang atau bayangan di dinding dll. Memahami konsep jenis kelamin Sering bertanya tentang perbedaan laki-laki dan perempuan, serta kebiasaankebiasaan yang dilakukan oleh tiap jenis kelamin. Rasa penasaran alamiah ini akan mendasari kemampuannya mengenali konsep dirinya dan lingkungan sekitarnya di masa akan datang . Menggunakan kata2 kiddie profanity Terkadang menggunakan kata-kata yang tidak layak namun khas dengan bahasa anak-anak untuk mencari perhatian dan menguji kesabaran orang dewasa, misalnya “pipinya lembek seperti pantat ya mama”



Role play = bermain peran



Kiddie profanity = Kata-kata yang tidak layak/tidak pantas ala anak-anak



PERKEMBANGAN BAHASA usia 4 tahun Milestones / Tugas Perkembangan Bicara dengan 7-10 kata per kalimat Struktur kalimat lebih berkembang serta sudah mampu mengungkapkan pemikirannya yang lebih yang lebih kompleks, misalnya “kita bisa main di halaman ya, aku punya bola baru”. Bernyanyi lagu2 yang lebih kompleks Menyanyi dengan ekspresi gestur dan jari-jari serta menyukai pengulangan irama. Menceritakan kisah sederhana dengan runtut (sesuai sikuen) Kisah yang diceritakan memilki bagian awalan, tengah dan akhir. Mereka juga sudah mampu mempersempit kisah agar terdengar masuk akal dan mudah dipahami secara logika dan sikuens Mengeja namanya Balita pra-sekolah akan lebih cepat menguasai kemampuan ini bila sering pula ditunjukkan tulisan namanya atau nama teman-temannya. Menggunakan bahasa yang appropriate Bahasanya sudah berkembang dan dapat dipahami, walau terkadang masih menggunakan bahasa khas bayi.



V



Keterangan



Sikuen = urutan sesuai kaidah



Appropriate = pantas (sopan, baik dan sesuai kaidah) 30



Selama usia 4 th bahasa akan terus berkembang dengan baik dan kesalahan semakin berkurang pada akhir usia 5 th Mampu mengikuti arahan dan perintah 3 tahap Penguasaan keterampilan ini akan mendasari kemampuan menyimak serta menjalankan instruksi pada masa di akan datang. Merujuk kata “kemarin” dan “besok” dengan benar Memahami konsep waktu dengan benar sebagai salah satu bagian dari komunikasi dan pemahaman instruksi. Memahami nama lengkap dan nama panggilan Di beberapa negara atau daerah, dipahami sebagai nama depan dan nama belakang, seperti nama keluarga atau marga. Mengucapkan kata dan bentuk bunyi dengan benar Mulai menyempurnakan penggunaan bunyi “r”, “th” dan “v” pada kata dan dalam kalimat. Mampu menggunakan “kata ganti” dalam kalimatnya Balita 4 th sering menggunakan kata ganti secara berulang dalam kalimat karena terlalu bersemangat dalam bercerita, tak jarang mereka melupakan beberapa detail cerita seperti kata benda atau karakter dalam cerita.



Kata ganti = ini, itu, begini, begitu, yang ini, yang itu



PERKEMBANGAN KOGNITIF usia 4 tahun Milestones / Tugas Perkembangan



V



Keterangan



Membuat alasan Balita 4 th membuat alasan ketika mereka memutuskan sesuatu, memahami, mejelaskan, memprediksi sesuatu atau bahkan ketika berusaha memanipulasi orang lain untuk memenuhi keinginannya. Alasan sering muncul ketika mereka bermain, karena pada proses bermainlah mereka melatih kemampuan problem solving. Misal “apa yang terjadi kalau kamu memukul teman?’” atau “berapa banyak makanan yang harus kita berikan untuk ikan-ikan di kolam?” Terlibat dengan tema permainan yang lebih berkembang Anak 4 th mulai memperluas tema bermainnya berdasarkan pada rasa penasaran dan latar belakang masing-masing. Mulai dari tema permainan di dalam rumah sampai tema lingkungan sekitar. Pada tahap ini balita memperkaya kosakata dan sangat mengembangkan keterampilan literasinya seiiring dengan eksplorasi berbagai tema di sekitarnya, seperti tema tentang hewan peliharaan, acara ulang tahun, pernikahan, kantor pos ataupun kebun binatang. Memahami konsep sederhana Balita memahami konsep sederhana seperti usia, jumlah, ukuran, berat, warna, bentuk, tekstur dan jarak Misalnya, Usia : “Umurku empat tahun tapi Adekku dua tahun sekarang” Jumlah : “Aku punya dua kura-kura di kamarku” 31



Ukuran : “Aku lebih besar dari kucingku” Berat : “Aku ga kuat angkat ini, terlalu berat !” Warna : “Kamu yang warna cokelat aja ya, aku mau yang kuning semuanya” Bentuk : “Ayo kita masuk ke lingkaran besar yuuuk” Tekstur : “Rotinya keras aku gak suka” Jarak : “Nenekku rumahnya jauh sekali” Mulai mengelompokkan sesuai kategori Balita usia ini sudah mampu mengelompokkan sesuai atributnya, misal berdasarkan ukuran (besar-medium-kecil), warna dan bentuk (segitiga lingkaran, kotak). Mereka mampu mengelompokkan berbagai objek berdasarkan atribut tersebut. Seiiring proses perkembangan ini anak juga mulai memahami yang disukai-tidak disukai, perbedaan atribut, keterampilan pra-membaca dan berhitung. Menata benda sesuai ukurannya Misalnya mereka sudah bisa mengurutkan benda dari yang terkecil sampai terbesar atau sebaliknya. Mereka juga sudah mampu memahami urutan waktu pada jadwal hariannya, misalnya setelah pelajaran menggambar di kelas adalah waktunya istirahat di luar kelas. Mengenali Pola Balita usia ini sudah memahami dan mampu mengidentifikasi pola,misalnya • A-B-A-B-A-B-A-B • Merah-biru-merah-biru-merah-biru • Segitiga-lingkaran-segitiga-lingkaran-segitiga-lingkaran Untuk membuat pola baru atau meneruskan pola yang sudah ada, balita usia ini juga harus mulai mengembangkan kemampuan membandingkan. Menghitung benda dengan menyebutkannya (suara lantang) Sepanjang usia ini balita mampu menghitung antara lima sampai lima belas dengan sedikit kesalahan. Seiiring berkembangnya kemampuan mengurutkan, maka keterampilan numerasi-nya juga berkembang. Mereka menjadi lebih logis dan paham bahwa angka terakhir adalah yang paling besar. Menunjukkan ketertarikan pada abjad Balita usia 4 th mengenali beberapa huruf, terutama huruf yang biasa dipakai untuk menuliskan namanya atau nama orang2 yang disayangi. Mereka belajar bahwa huruf mewakili bunyi tertentu yang bisa dituliskan dan huruf bisa bergandengan bersama dengan huruf lain untuk membentuk bunyi2 lainnya. Pada tahapan usia ini mereka juga belajar dari tulisan2 yang ada di lingkungan, seperti tanda jalan, harga barang di supermarket, dan tulisan pada kemasan produk, misal “apel Rp.30.000/kg”. Ketertarikannya pada bentuk tulisan-tulisan ini mendorongnya untuk lebih mengenal huruf dan fungsinya. Sedang mengembangkan kemampuan awal literasi Antara lain dengan, • Menikmati buku • Melihat2 isi buku 32



• • • •



Mendengarkan dibacakan buku Mencorat coret dan menggambar hampir apapun juga Bercerita ke siapapun di sekelilingnya yang mau mendengarkan Mengenali beberapa kata2 yang tertulis



Membaca dan menulis bisa dikembangkan nanti, namun pada usia ini orang tua harus fokus pada menyediakan lingkungan yang memperkaya minat literasinya, sehingga perkembangan membaca dan menulis kelak menjadi suatu kesukaan dan kebutuhan. Perkembangan ini di-eksplorasi melalui lagu ber-rima, sajak ber-rima dan tulisan di lingkungan. Membaca bersama, bernyanyi, bercerita dan menulis bersama akan mendorong kecintaannya pada literasi. Identifikasi warna Pada usia 4 th kosakata warna meningkat di banding tahun sebelumya. Mulai memahami warna-warna yang lebih beragam seperti biru langit, kuning telur dan ungu muda. Kesukaanya pada warna akan membuatnya tertarik pada kotak crayon atau pensil warna dan mengembangkan pemahaman pola.



PENDEKATAN CARA BELAJAR usia 4 tahun Milestones / Tugas Perkembangan



V



Keterangan



Mengerjakan tugas-tugasnya walaupun ada distraksi (pengalih perhatian) atau interupsi Mencari dan menerima bantuan juga informasi Menawarkan berbagai ide dan saran Melihat pengalaman sebelumnya dan merefleksi diri serta menerapkan informasi tersebut untuk situasi baru



33



PERKEMBANGAN MOTORIK usia 5 tahun Milestones / Tugas Perkembangan Melempar bola ke target dengan tangan di atas kepala atau bawah kepala Melempar bola mendorong peningkatan perkembangan fisik/motorik. Mereka mulai mengembangkan minatnya pada bidang olah raga dan juga mengembangkan otot-otot besar. Menangkap bola yang dilemparkan atau yang dipantulkan (bounce) Level aktifitas pada usia ini lebih meningkat. Menangkap bola yang dilempar atau dipantulkan pada usia ini membantu peningkatan kemampuan koordinasi mata dan tangan (hand-eye coodination) Keseimbangan baik Bisa jalan pada papan titian, garis di lantai, bermain susun balok dan mengenali tepian. Dimanapun mereka bisa belajar kerseimbangan ini, bisa dengan cara jalan sampai lari kecil maju mundur. Lebih trampil mengendarai sepeda pada usia ini. Menggunakan tangan yang dominan - tangan kanan atau kiri Pada tahapan usia ini anak sudah mulai lebih banyak menggunakan tangannya yang dominan (kanan atau kiri). Walaupun dominasi penggunaan tangan adalah genetik, namun pola asuh atau ijin orang tua untuk menggunakan tangan tertentu akan membuatnya merasa nyaman dalam mengembangkan fungsi motorik tersebut. Melompati suatu benda setinggi 8-10 inchi tanpa jatuh Kegiatan yang bisa dilakukan untuk stimulasi tahapan ini antara lain : • Melompati cones • Melompati palang dengan ukuran kecil • Loncat tali Kegiatan ini harus dilakukan dengan senang dan sambil bermain Menggunakan otot besar untuk lari, lompat kecil dengan kaki bergantian, tendang bola, lompat dengan dua kaki dan jatuh Anak 5 th menggunakan keterampilan otot besar pada kegiatan sehari2nya. Tugas-tugas rumah tangga dan tugas di sekolah dapat membantu mengembangkan keterampilan ini, misalnya seperti menyapu, pel lantai, berkebun, parkir sepeda dan membersihkan halaman bermain Latihan lompat tali Latihan memegang talinya sendiri sambil melompat agar mampu kontrol kecepatan tali. Pada usia selanjutnya tali bisa dipegang oleh orang lain dan anak mengikuti ritme kecepatannya. Belajar mengikat tali sepatu Latihan sepeda roda dua Masih dibantu roda latihan pada roda belakang, pada usia 6 th roda latihan berangsur dilepas.



V



Keterangan



Eye-hand coordination = koordinasi mata dan tangan



34



PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSI usia 5 tahun Milestones / Tugas Perkembangan



V



Keterangan



Bergiliran dan berbagi dengan lebih mudah Anak 5 th lebih terampil dalam menunggu giliran dan berbagi dengan teman sebayanya bila dibandingkan dengan anak usia 4 th. Kontrol terhadap impuls (dorongan keinginan yang mendesak) sudah berkembang karena mereka lebih memahami konsep waktu dengan lebih baik pula. Contohnya mereka bisa memahami bahwa akan datang giliran dia untuk cuci tangan setelah temannya selesai. Konsep bergiliran yang mulai dipahami antara lain : • Sekarang • Nanti • Setelahnya (setelah teman) • Sebelumnya (sebelum teman) • Tadi • Belum • Sudah Bermain permainan sederhana dengan aturan main Pada tahapan ini, secara natural anak akan memikirkan aturan main seiiring proses bermainnya. Hal ini terjadi karena mereka sudah mengembangkan kemampuan untuk memahami diri sendiri, teman sebayanya dan lingkungannya. Mereka mengembangkan kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Permainan dengan aturan tertentu dapat memenuhi kebutuhannya untuk menjalin koneksi dengan orang lain dan lingkungannya selama proses bermain. Mengikuti dan membuat peraturan sederhana Pada usia ini mereka lebih mudah mematuhi peraturan dan juga bekerjasama dengan sekelilingnya untuk membuat peraturan, misalnya “tidak boleh pukul teman karena sakit dan membuat teman sedih” Lebih sering bermain dengan teman sebaya Anak usia 5 th sangat tertarik untuk bersahabat/berteman baik dan terkadang menyisihkan teman lainnya, misal “aku ga berteman sama kamu jadi aku ga mau main”. Walau prilaku tersebut terkesan jahat/judes, namun hal ini merupakan proses belajarnya dalam membedakan “rasa suka - tidak suka” terhadap benda, pengalaman atau orang-orang sekelilingnya. Meneruskan “bermain sendiri” Walau kebanyakan anak usia 5 th suka bermain bersama teman sebayanya, namun mereka juga suka bermain sendiri. Maka orang tua dan pengasuh sebaiknya menyediakan tempat yang nyaman seperti kotak mainan yang besar, bantal2 lembut atau meja tempat mainanmainannya untuk solitary play-nya.



35



Menunjukkan bentuk2 emosi yang lebih kuat Marah, cemas dan gembira - bersemangat sangat umum terlihat pada anak usia ini. Mereka mulai belajar untuk mengatasi perasaan-perasaan tersebut dengan bantuan dari orang dewasa yang bicara dengannya atau mencontohkan lewat prilaku mereka bagaimana menghadapi perasaan-perasaan tersebut. Mencoba berbagai hal baru tanpa banyak persiapan Anak usia 5 th lebih berani dan percaya diri serta selalu ingin mencoba pengalaman baru. Permainan yang memberi kesempatan mereka untuk bisa mencapai sesuatu tanpa adanya kompetisi sangat sesuai untuk menstimulasi tahapan ini. Merespon pada pujian yang tepat Pujian diberikan sesuai tindakannya dan tepat sasaran, tanpa berlebihan. Mengatur dirinya sendiri Anak 5 th biasanya selalu mengatakan “aku bisa sendiri”. Hargai kebutuhannya untuk mengatur dirinya sendiri dan terlibat pada kegiatan yang menantangnya, namun bisa diselesaikannya sendiri dengan kegigihan, misalnya mengikat tali sepatu atau memasang kancing jaketnya. Peka terhadap perasaan orang lain Pada usia ini mereka cenderung bertindak bila ada teman sebayanya yang terluka atau sedih. Mereka mengembangkan perasaan simpati kepada teman-teman sebayanya. Menunjukkan hubungan yang kuat dengan keluarga, terutama saudara kandungnya Mereka suka bercerita tentang keluarganya dan berbagai kegiatan yang mereka lakukan bersama atau masing-masing, misal “Ayahku pergi ke surabaya, besok pulang” atau “Aku dan kakakku main di lapangan kemarin, asik loo”



PERKEMBANGAN BAHASA usia 5 tahun Milestones / Tugas Perkembangan



V



Keterangan



Bicara enam sampai sepuluh kata dalam satu kalimat Anak usia 5 th bicara nonstop dalam satu kalimat dan meniru cara bicara orang dewasa. Mereka mendengarkan pembicaraan orang dewasa dengan teliti dan dengan kemampuan kosakatanya yang sedang berkembang, mereka belajar mengguanakan kata-kata itu dalam kalimatnya sendiri dengan lebih tepat. Menjawab pertanyaan tentang cerita keluarga Pada usia ini mereka sudah memahami bahwa suatu cerita memiliki awalan, bagian tengah dan akhiran. Mereka juga dapat mengingat intisari cerita dan mengulanginya lagi di kesempatan lain. Bicara dengan jelas dan fasih, dengan pola kalimat yang benar termasuk detailnya 36



Cara bicara yang sering didengar serta dilihatnya dari keluarga dan lingkungan sekitar akan sangat mempengaruhi pengembangan kemampuan ini. Kondisi keluarga dan lingkungan menjadi pertimbangan dalam mengukur aspek ini juga. Berdebat, membuat alasan dan menggunakan “karena” Kebanyakan anak usia 5 th sudah menggunakan kemampuan ber-alasan dalam argumennya agar dia merasa adil atau dalam mengembangkan pemahamannya terhadap aturan. Mengarang cerita Kebanyakan anak usia 5 th suka membuat ceritanya sendiri saat bermain (bermain sosiodrama atau permainan pura-pura) dan mereka suka menempatkan dirinya sebagai tokoh dalam cerita tersebut, misalnya “aku jadi petugas pemadam kebakaran ya dan rumahmu kebakaran, nanti aku padamkan apinya ya” Bisa berbincang dengan mudah bersama orang dewasa Bicara dengan orang dewasa merupakan cara paling baik untuk mengembangkan kosakatanya dan berlatih memaknai suatu perbincangan. Anak usia 5 th dapat mempelajari alur maju mundurnya suatu perbincangan yang natural ketika orang dewasa bersedia menyisihkan waktunya untuk mendengarkan dan bicara dengan mereka. Kosakatanya sangat berkembang Jumlah kosakata pada anak usia ini bertambah dengan pesat. Mereka juga mulai belajar menggunakan kata-kata yang lebih rumit dengan tepat. Mereka juga sering menggunakan kata-kata makian atau tidak senonoh yang didengarnya. Menggunakan bahasanya untuk mengatur lingkungan Anak usia 5 th sering ingin mengatur teman sebaya dan kegiatannya. Terkadang kebutuhannya untuk mengatur anak lainnya terlihat seperti “bossy”. Anak yang mengembangkan permainan yang lebih kompleks akan lebih sering sering mengatur teman sebayanya untuk mendapatkan pemenuhan keinginan atau kesepakatan. Prilaku mengatur orang lain dengan kemampuan berbahasa ini lebih sering dilakukan anak perempuan atau anak yang lebih berkembang kemampuan kognitifnya. Banyak bertanya Pada usia ini mereka selalu penasaran dan mulai memahami tentang bagaimana sesuatu terjadi atau proses yang berjalan, sehingga sering muncul pertanyaan seperti “darimana bayi datang?” atau “bagaimana caranya awan terbang?” Pertanyaan2 seperti ini sangat penting bagi anak usia 5 th



37



PERKEMBANGAN KOGNITIF usia 5 tahun Milestones / Tugas Perkembangan



V



Keterangan



Menghitung dua puluh benda atau lebih dengan akurat Pada usia sebelumnya anak mampu membilang sesuai urutan dari satu sampai sepuluh atau lebih, pada usia ini mereka juga mengembangkan kemampuannya dalam menghitung jumlah benda nyata. Mereka mampu mengatur urutan dan letak benda sehingga tidak lupa benda mana yang sudah dihitung dan yang mana yang belum dihitung. Agar sukses pada tahapan ini dibutuhkan latihan pada keterampilan berhitung dan memori. Menguunakan terminologi ukuran Anak usia ini menggunakan istilah-istilah ukuran pada kalimatnya, misalnya “Bis itu panjang sekali” atau “Sepedaku berat, jadi kujatuhkan ke tanah” atau “Aku latihan futsal sampai jam enam sore dan pulangnya terlambat”. Memahami konsep maknanya “utuh” dan “separuh” serta sering menggunakannya dalam kalimat Mereka bisa memahami konsep utuh dan separuh atau seperempat terutama pada makanannya, misal pada pizza atau buah mereka akan mengatakan “ini separuh apel buat kamu” Menyamakan benda dengan mudah (mencocokkan) Kegiatan mengelompokkan dan menyamakan/mencocokkan dengan benda nyata membantu memenuhi kepuasannya untuk belajar tentang konsep “mencocokkan” pada lingkungan sekitarnya. Misal “Mobilnya Anis sama seperti punya Meme ya” Mengenal nama uang kertas dan uang koin Mereka memahami nama uang kertas dan koin dalam kesehariannya dan dalam permainan pura-pura bersama teman sebaya. Nilai mata uang tersebut belum dipahami secara benar. Mengira2 jumlah benda dalam kelompok Pada tahap ini anak mampu mengira2 jumlah benda dari lima sampai dua puluh, misalnya jumlah permen dalam toples atau jumlah pensil dalam kotak. Menggambar bentuk-bentuk dasar atau lebih Menggambar adalah “bahasa kreatif” anak untuk mendeskripsikan dan terhubung dengan lingkungan sekitarnya. Mereka cenderung menggambar apa yang dilihatnya, misalnya bentuk unik tertentu, tetapi mereka juga akan menggambar realita kehidupannya, misal hewan peliharaan, rumahnya, matahari dan anggota keluarganya. Mengelompokkan dan menata/mengatur Mereka mampu mengelompokkan dengan mudah bila diberi benda nyata. Mereka juga mahir dalam mengelompokkan gambar dan membaca pola-pola grafik sederhana. Mengekspresikan ketertarikannya pada gerakan kreatif Mereka suka meniru geraka2 benda seperti bergoyang pinggul meniru putaran mesin cuci atau roda ban motor karena mereka sudah memahami cara kerja benda-benda tersebut dan berusaha mengekspresikannya lewat gerakan. 38



Pada tahap ini mereka juga suka membuat gerakan berdasarkan musik yang didengar atau berdasarkan perasaannya.



PENDEKATAN CARA BELAJAR usia 5 tahun Milestones / Tugas Perkembangan



V



Keterangan



Menunjukkan keterbukaan untuk belajar hal baru Terlibat dalam permainan aktif dan belajar yang lebih terbuka Menunujukkan kemampuan yang meningkat dalam membedakan realita dan fantasi Mengembangkan ketertarikan kepada lingkungan sekitar, komunitas dan dunia di sekelilingnya Mulai untuk mengatur informasi dalam rangka mengingat (memori)



39



PERKEMBANGAN MOTORIK usia 6 tahun Milestones / Tugas Perkembangan



V



Keterangan



Terlibat dalam aktifitas motorik dan fisik yang lebih kuat Seiiring meningkatnya keseimbangan dan koordinasinya maka kemampuan yang melibatkan otot-otot besar juga akan meningkat, seperti lari, lompat, jungkir balik, melempar, tendang, memanjat, lompat dua kaki dan berayun. Mengendarai sepeda roda dua tanpa roda bantuan Pada usia ini mereka lebih seimbang dan mantap sehingga lebih bebas bergerak dalam mengembangkan kemampuan koordinasinya. Roda bantuan pada sepeda roda duanya sudah bisa dilepas untuk menstimulasi perkembangan pada tahapan ini. Mengikat tali sepatu Sebagai kelanjutan dari kemampuan berpakaian secara mandiri pada usian ini, maka mengikat tali sepatu adalah bagian yang penting untuk dikuasai anak. Hal ini juga mendorong perkembangan otonomi/kemandirian anak. Terlibat dalam aktifitas motorik halus Pada usia ini keterampilan motorik halus yang terkait dengan otot2 halus terus dikembangkan dan diberi cara untuk mengekspresikan dirinya dengan media yang beragam, misalnya melukis, menggunting, membuat berbagai bentuk dengan tanah liat/playdough, menggambar, dan prakarya dari kayu. Menulis angka dan abjad dengan lebih akurat Seiiring kemampuan motorik halusnya yang berkembang, maka keterampilan menulisnya juga meningkat. Mereka lebih tertarik pada tulisan yang dicetak. Beberapa angka dan huruf mungkin lebih sulit untuk ditulis dibanding yang lainnya namun anak usia 6 th akan terdorong untuk berlatih dengan tekun. Menulis namanya Pada tahap ini mereka mampu menulis namanya dengan mudah karena mereka telah melampaui tahap “corat coret” dan sekarang lebih terampil dalam membentuk abjad tertulis yang mewakili namanya atau nama orang2 terdekatnya. Mereka lebih memahami abjad pada usia dibanding ketika berusia 4 th, karena mereka mengerti bahwa abjad adalah simbol yang mewakili suatu bunyi.



PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSI usia 6 tahun Milestones / Tugas Perkembangan



V



Keterangan



Mudah berteman Pada usia ini mereke lebih mudah memulai pertemanan baru. Mereka menjalin pertemanan sambil bermain, misalnya membangun balok bersama atau dalam berbagai permainan-permainan sosial. Pada tahapan ini mereka berlatih carannya berteman dengan baik, pemecahan masalah dan mengembangkan rasa percaya diri (self confidence) 40



Memahami dan mematuhi perintah lebih baik pada banyak kesempatan Anak usia 6 th mengembangkan perasaan aman (sense of security) ketika mereka memiliki peraturan untuk diikuti. Mereka akan menciptakan aturan dalam berteman atau mengingatkan temantemannya tentang aturan yang harus diikuti. Lebih sering bermain dengan yang sama jenis kelaminnya Pada usia 6 th sangat umum bila anak laki-laki bermain bersama anak laki-laki lainnya dan anak perempuan bermain dengan yang perempuan juga. Walau tidak selalu seperti itu, namun pada tahapan usia ini mereka lebih sering menghabiskan waktu dan bermain dengan teman yang sama jenis kelaminnya. Ini disebabkan oleh kebutuhan anak untuk mengenali hal yang sama (familiarity) Memulai perspective taking Memahami persepsi (sudut pandang) orang lain, seiiring berkurangnya egosentris dan perasaan bahwa semua adalah “tentang aku”. Bila anak selalu diajari untuk berpusat pada dirinya sendiri dan memperhatikan kepentingannya sendiri maka dia tidak akan mampu memahami perasaan lain di luar dirinya.



Perspective taking = kecenderungan untuk mengambil alih dan memahami secara spontan sudut pandang orang lain



Pada usia 6 th mereka mulai menaruh perhatian pada orang lain dan secara sosial berusaha berinteraksi dengan sekelilingnya dengan cara yang positif. Mereka mempelajari keterampilan perspective skill yang penting yang akan dibutuhkannya sebagai orang dewasa nantinya. Bermain dalam kelompok Bermain dalam kelompok membantu anak untuk bisa berbaur dengaan orang lain. Walaupun berkelompok, mereka juga masih bisa mengembangkan rasa suka dan tidak suka atau perbedaan antara dirinya dengan teman-teman dalam kelompoknya. Anak usia 6 th secara natural ingin bersosialisasi dan bermain dengan media dan setting yg lebih besar sebagai transisi dari permainan asosiative ke permaianan yang lebih berkembang, seperti olah raga atau permainan-permainan lain dengan aturan tetap. Menunjukkan banyak bentuk mood (perasaan) Anak usia 6 th sering disebut sebagai tahap moody karena mood mereka sering berubah-ubah selama bermain dengan teman sebaya. Seiiring mereka mencoba dan memahami berbagai peraturan yang berbeda, perasaannya juga lebih mudah naik turun. Marah atau menggerutu biasanya hanya sebentar. Mampu berpakaian sendiri secara lengkap Mencoba mengikat tali sepatu, sikat gigi, berpakaian lengkap dan menarik retsleting jaketnya adalah beberapa kegiatan yang sudah bisa dilakukan secara cukup terampil pada anak usia 6 th. Berbagai keterampilan baru yang bisa dikuasainya membuat mereka sangat senang dan bersemangat. 41



Memahami rasa kepemilikan (attends to belonging) Pada usia ini anak paham dan mengenali barang-barangnya dengan lebih baik. Mereka lebih bisa bertanggung jawab dan menjaga/memelihara barang-barang miliknya sehingga orang tua atau pengasuh sebaiknya memberi kesempatan anak untuk mengembangkan keterampilan ini. Hal ini adalah tahap tugas perkembangan PENTING bagi anak usia 6 th.



PERKEMBANGAN BAHASA usia 6 tahun Milestones / Tugas Perkembangan Menggunakan tata bahasa yang baik dan benar Pada tahapan usia ini anak mampu mengoreksi banyak kesalahan tata bahasa yang dilakukannya pada tahapan usia sebelumnya. Mereka sudah berkomunikasi dengan menggunakan syntax yang tepat. Ketika orang dewasa berkomunikasi dengan anak-anaknya atau membaca untuk mereka maka otak anak otomatis menerjemahkan aturan dari struktur kalimat yang tepat dan baik, maka mereka akan mulai berlatih untuk mengoreksi kemampuan berbahasanya sendiri. Banyak bertanya Ketika anak usia 6 th menemui sesuatu yang tidak dipahaminya (gap of knowledge) maka dia akan segera bertanya untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkannya. Mereka juga lebih reseptif terhadap berbagai jawaban yang diberikan.



V



Keterangan Syntax = aturan menulis kalimat atau berbahasa yang mampu dipahami oleh orang lain.



Gap of knowledge = perbedaan pengetahuan/wawasan antara dia dan orang lain.



Mereka akan melakukan ini dari usia ini sampai masa menjelang dewasa dan meningkatkan perkembangan kognitif sepanjang rentang kehidupannya. Bercerita (cerita nyata dan imajinasi) Anak usia 6 th mengembangkan keterampilan bahasa oral-nya dari mendengarkan cerita dan bercerita sendiri. Beberapa ceritanya adalah tentang hal-hal nyata dan beberapa adalah cerita yang dia karang sendiri. Ketika bercerita mereka menggunakan bermacam-macam suara, ekspresi wajah serta gestur tubuh. Terlibat dalam percakapan dengan orang dewasa Anak usia 6 th menikmati percakapan dengan orang dewasa karena mereka dapat berlatih menggunakan kata-kata dan deskripsi yang tepat untuk menarik perhatian orang dewasa. Orang dewasa juga menikmati percakapan ini karena anak cenderung mengisi perbincangan dengan anekdot dan informasi-informasi ringan yang mudah diikuti.



42



Menggunakan bahasanya untuk menyelesaikan masalah Seiiring dengan perkembangan kosakata dan keterampilan dalam membuat alasan (reasoning), anak 6 th lebih mampu menyelesaikan masalahnya dengan bahasa/bicara daripada dengan aksinya. Kemampuan bahasa mereka lebih kaya dan kosakatanya juga bertambah dengan pesat.



PERKEMBANGAN KOGNITIF usia 6 tahun Milestones / Tugas Perkembangan Rentang perhatiannya 20 – 30 menit Anak usia 6 th lebih memilih kegiatan yang terstruktur atau terarah. Mereka juga lebih sering melakukan open-ended activities.



Bermain dengan aturan Anak usia 6 th menikmati permainan dengan aturan sederhana seperti permainan board play atau kartu bersama teman atau orang dewasa. Mereka tertarik pada rasa keadilan ketika bermain dan juga suka menjadi yang menegakan aturan. Memahami konsep “kiri dan kanan” Mereka mulai bisa memahami kiri dan kanan lebih baik walau masih sering keliru. Beberapa anak belum memhami dan menguasai konsep ini sampai usia sembilan atau sepuluh tahun, maka bila sesekali melakukan kesalahan adalah hal yang biasa Memahami konsep waktu Walaupun belum bisa membaca jam dengan tepat tapi mereka sudah mampu memahami konsep waktu tertentu, misal jam 8 adalah waktunya sekolah maka bertanya “ini sudah jam delapan ma? Apa sudah waktunya sekolah” atau “aku boleh nonton kartun jam 5 mam?”



V



Keterangan Open ended activities = kegiatan bebas sesuai dengan minat anak, namun tetap dengan aturan tertentu sesuai dengan kegiatan tersebut, misalnya membuat tangram atau balok, membaca buku dan memahami isi buku, berhitung menggunakan biji dakon, memasak dan lain2. Board play = permaian papan yang bdilakukan bersama2, misalnya catur, monopoli, ular tangga dan lain2



Time sequence = urutan waktu atau berjalannya waktu



Belajar membaca jam mungkin lebih mudah dengan bantuan jam digital pada awalnya, namun perlu dipahami bahwa pemahaman tentang sikuens waktu (urutan waktu) belum berkembang penuh pada usia ini. Memahami musim Memahami bahwa kalau musim hujan harusn bawa payung dan jas. Memahami bahwa musim tertentu berpengaruh pada kegiatannya, misal musim salju, 43



musim semi dll (hal ini kurang relevan di Indonesia namun tetap bisa menjadi acuan) Mereka belum siap untuk memahami konsep abstrak tentang cuaca atau memahami konsep ilmiah tentang penyebab perubahan cuaca. Berhitung lebih dari 50 Banyak anak usia 6 th yang mampu berhitung di atas 50, beberapa bahkan mampu sampai seratus atau lebih. Mereka memahami urutan angka dan dapat mengulanginya dengan pola. Berhitung kelipatan 2, 5 dan 10 Berhitung kelipatan adalah hal yang umum dilakukan oleh anak usia 6 th, dimana mereka sudah belajar untuk pengelompokan berdasarkan jumlah 2, 5 dan 10. Anak diminta membawa benda sejumlah 100 buah, misalnya kancing, kelereng atau mainan2 kecil yang kemudian dihitung sesuai pengelompokan atau kelipatannya. Pada usia ini mereka masih sering terlewat ketika berhitung dan mengelompokkan namun hal tersebut adalah biasa. Memahami kata2 yang tidak dikenal (decodes unknown words) Anak usia 6 th belajar strategi membaca dan mereka mulai mengenali makna dari kata2 yang tidak dikenali sebelumnya atau asing. Dengan menggunakan petunjuk fonem serta pemahaman konteks maka mereka akan berusaha merangkainya untuk belajar membaca dengan pemahaman. Sight reads Pada tahap ini mereka sangat gemar dan haus untuk membaca seiiring pemahaman dan pengetahuannya tentang nilai-nilai membaca dan kesenangan yang bisa didapat dari membaca. Komprehensinya akan meningkat seiiring dengan seringnya mereka membaca cerita dan sajak sederhana yang menarik minatnya. Menulis cerita Seiiring dengan meningkatnya pengetahuan tentang abjad dan keterampilan mengeja maka anak usia 6 th mulai menulis cerita yang menceritakan tentang hal-hal yang penting bagi dirinya, seperti teman, keluarga, liburan keluarga, kegiatan olah raga, rumah dan sekolahnya.



Sight read = membaca ketika melihat tulisan tersebut pertama kali.



Ejaan yang belum tepat sering dilakukan pada anak-anak usia 6 th, namun mereka sudah mulai menemukan cara untuk memperbaikinya. Hal ini tidak menganggu perkembangan naturalnya dalam belajar. Mampu identifikasi “uang” yang sering dilihat Anak usia 6 th senang mengelompokkan uang logam dan uang kertas sesuai jenisnya dan menggunakannya untuk membeli sesuatu sebagai reward/penghargaan. Pengenalan jenis2 pecahan uang, baik uang kertas atau uang logam diperoleh dari kegiatan bermain yang melatih kemampuan pengelompokan, mencari barang miliknya dan juga belajar tentang nilai barang. 44



Memahami pembagian sederhana Mereka mulai tertarik untuk melepas dan memasang kembali benda2 yang dimilikinya, sehingga mereka menjadi lebih familiar pada konsep “sebagian” dan “penuh”. Pembagian sederhana seperti separuh, seperempat atau satu setengah pada objek yang nyata akan dengan mudah dikuasai oleh anak usia 6 th. Mulai memahami penjumlahan dan pengurangan sederhana Sekarang mereka lebih memahami konsep angka. Mereka mampu memahami bahwa sejumlah benda dapat diwakilkan oleh simbol angka. Penjumlahan dan pengurangan sederhana satu digit bisa diberikan pada usia ini, namun masih perlu objek nyata yang membantu mengenalkan konsep ini. Misalnya “Ada berapa jendela di rumah kita, di ruang tamu dan kamar kakak?” maka pertanyaan itu bisa kita olah menjadi simbol angka tertulis seperti 5 jendela + 2 jendela = 7 jendela. Menciptakan dan mengembangkan pola yang lebih kompleks Anak usia 6 th menganggap bahwa pola adalah sesuatu yang menarik. Mereka mampu mengembangkan pola sederhana menjadi pola-pola lainnya, seperti ABABAB menjadi ABCDABCDABCD atau bahkan menjadi AABBCCAABBCC. Mereka juga sudah mampu pengenali pola yang ada pada buku dan kegiatannya sehari2, seperti tembok dan bangunan atau halaman parkir. Mengenali dan menggambar bentuk2 sederhana dua dimensi atau tiga dimensi Mereka sudah mampu menggambar bentuk dua dimensi seperti kotak, lingkaran, segitiga dan oval dengan cukup baik. Mereka juga mulai mampu mengenali dan menggambar berbagai bentuk 3 dimensi seperti kerucut, kubus, slinder dan limas. Tahu nama hari dalam seminggu Anak usia 6 th sudah memiliki rasa keteraturan dan mulai memahami berbagai pola yang lebih kompleks.



Sense of order = rasa keteraturan Sense of belonging = rasa memiliki



Kedua konsep ini sangat penting dalam memahami tentang nama hari dalam seminggu dan bagaimana hari-hari tersebut berulang dan berulang kembali setiap minggunya. Anak yang lebih muda mungkin bisa mengenali nama-nama hari dari lagu-lagu atau sudah menghafalnya di luar kepala, namun anak usia 6 th sudah mampu memahami konsep waktu lebih baik dan memahami pula bahwa 7 hari dalam seminggu akan berulang secara terstruktur.



45



PENDEKATAN CARA BELAJAR usia 6 tahun Milestones / Tugas Perkembangan



V



Keterangan



Mencari informasi lebih banyak atau berbagai macam kegiatan yang menarik minatnya Mengenali dan mencari tau tentang berbagai material atau media belajar yang ada di lingkungan sekitar Menunjukkan antusiasme ketika mencoba berbagai hal baru Menunjukkan kemauan untuk mengambil resiko dalam mencoba berbagai keterampilan baru Menunjukkan kemampuannya untuk belajar dalam situasi yang diatur ataupun tidak diatur (spontan) Memahami hubungan antara perilaku dan konsekuensi



46



PERKEMBANGAN MOTORIK usia 7 tahun Milestones / Tugas Perkembangan



V



Keterangan



Mengendarai sepeda dengan mudah Anak usia 7 th sudah memiliki keseimbangan yang lebih tajam dan mampu mengendarai sepeda tanpa roda latihan atau bantuan dari orang dewasa. Mengendarai sepeda tanpa bantuan adalah tugas perkembangan yang penting pada usia ini. Terlibat dalam kegiatan olah raga, menari atau permainan aktif lainnya Aktifitas yang dipilih anak dapat menambah dan memperkaya perkembangannya. Anak-anak cenderung memilih permainan yang mereka pikir dapat dikuasainya dengan baik. Secara fisik, anak laki-laki dan perempuan memiliki kekuatan yang sama, namun pemilihan permainan seperti baasket, baseball, menari atau bela diri tergantung pada pilihan kesukaan atau minatnya. Ukuran tubuh, koordinasi gerak dan level energi juga menjadi acuan mereka dalam memilih aktifitas yang tepat dan sesuai untuk dirinya. Lari turun naik tangga dengan mudah Mereka mampu turun naik tangga, lompat atau lompat melewati beberapa anak tangga sekaligus dan mendarat dengan telapak kakinya. Peningkatan kemampuan motoriknya membantu meningkatkan juga keringanan dan keleluasaan gerak yang belum dimiliki sebelumnya. Meniru bentuk tulisan dengan mudah Kemampuan motorik halus sangat dibutuhkan dalam belajar menulis dan dalam melakukanaktifitas belajar yang lainnya di sekolah. Anak usia 7 th biasanya menggunakan otot-otot kecilnya untuk menggunting, menulis cerita, menggambar atau melukis.



PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSI usia 7 tahun Milestones / Tugas Perkembangan



V



Keterangan



Berminat pada permaian yang meiliki aturan dan mengatur jadwalnya bersama teman-teman Gimnastik, baseball, sepak bola, berenang, loncat tali atau mengendarai sepeda adalah beberapa aktifitas luar ruangan yang disukai anak usia 7 th. Permainan “board games”, seperti ular tangga, monopoli, halma yang membutuhkan kerjasama dapat membantu anak usia tujuh tahun mengembangkan kemampuan sosialnya, seiring mereka mengembangkan berbagai minatnya pada hal-hal lain yang lebih khusus. Suka pada “solitary play” atau menghabiskan waktu sendirian Walau mereka suka sekali bekerjasama dengan temannya namun pada usia inim mereka juga nyaman dan menikmati permainan yang melibatkan dirinya sendiri,



Solitary play = bermain sendiri secara mandiri 47



terutama yang terkait dengan minatnya, misal koleksi kartu bergambar, boneka, koin, prangko, kerang laut atau lainnya. Hal ini adalah pengisi waktu luang bagi anak usia tujuh tahun. Sering berdebat dan tidak sependapat dengan teman sebaya Biasanya perdebatan dan perselisihan antara anak usia 7 th tidak pernah berlangsungb lama, sehingga tidak terlalu banyak membutuhkan intervensi orang dewasa untuk menyelesaikannya. Emosi anak usia ini sangat cepat berubah. Namun kebutuhan untuk bertemanan sangat besar pada tahapan ini, sehingga hal ini sangat membantu mereka untuk cepat rukun kembali. Anak usia 7th sering tidak sabar, inilah yang sering memicu perselisihan. Bisa berkolaborasi dengan teman sebaya Mereka bisa memahami prilaku temannya dengan lebih baik, hal inilah yang membuat anak usia 7 th lebih mudah bekerjasama dan berkolaborasi dengan teman-temannya. Bermain dengan aturan tertentu Pada usia 7 th keinginan untuk menjadi bagian dari suatu kelompok sangat tinggi, sehingga mereka akan bersedia menerima berbagai aturan dalam permainan agar bisa diterima oleh kelompok tersebut. Mereka juga mulai mengembangkan nilai moral dan mulai memahami isu-isu yang ada dalam dunia di sekelilingnya, misal tentang kelaparan, kemiskinan, perang dan tuna wisma.



PERKEMBANGAN BAHASA usia 7 tahun Milestones / Tugas Perkembangan



V



Keterangan



Menikmati bercerita Anak usia 7 th belajar berpikir lebih logis dan runtut (sikuen), oleh karena itu pada tahapan usia ini ceritanya sudah memiliki awalan, bagian inti dan juga akhiran yang tepat. Biasanya ceritanya meliputi kisah tentang kejadian sebenarnya atau berdasarkan imajinasinya. Bercerita bisa menstimulasi imajinasi dan kreatifitas anak. Hal ini juga membantu meningkatkan rasa percaya diri dan perasaan mampu mencapai sesuatu (sense of accomplishment), terutama bila pendengar ceritanya/audiens memberi respon positif terhadap keterampilan ini. Menikmati menulis cerita Mampu membuat cerita yang dikarangnya sendiri atau dengan bantuan orang tua. Awalan cerita yang terkait dengan imajinasi dramatis yang dimiliki anak biasanya sangat membantu untuk “mendorongnya” membuat cerita sendiri secara mandiri. Orang tua bisa membantu dengan mestimulasi awalan ceritanya. 48



Belajar mengeja/ejaan kata dengan baik dan benar Pada tahap usia ini anak sudah memahami bahwa tiap huruf memiliki bunyi (fonem) tertentu dan bila disatukan dengan huruf lain akan membentuk katakata yang memiliki makna. Mereka juga sudah memahami bahwa tulisan adalah bentuk lain dari kata-kata yang diucapkan (=ucapan kata yang dituliskan). Anak 7 th lebih fasih pada pengucapan huruf dan memiliki pemahaman lebih baik pada arti kata serta tulisan. Menggunakan bahasa yang digunakan oleh orang dewasa Anak usia 7 th sudah mampu menggunakan struktur kalimat dan kata-kata yang mudah dipahami oleh orang dewasa. Tak jarang mereka juga meniru mimik dan gestur orang dewasa dalam berbicara. Pada tahap ini mereka juga cenderung mencoba menggunakan kata-kata yang sulit, seperti “gelisah”, “tragis”, “ceria” dan lain-lain.



PERKEMBANGAN KOGNISI usia 7 tahun Milestones / Tugas Perkembangan



V



Keterangan



Membaca komprehensif Walaupun mereka baru bisa membaca, namun pada tahapan ini anak usia 7 th membaca dengan tujuan yang jelas. Kosakatanya dam pemahamannya makin berkembang. Mereka akan lebih tertarik dan berminat pada buku-buku yang memiliki korelasi dengan kehidupan nyatanya sehari-hari atau yang berkaitan denga budaya sekitarnya. Semakin baik pengucapannya dalam membaca maka akan semakin baik pemahamannya terhadap kata-kata yang tertulis dalam buku tersebut. Membaca untuk kesenangan/rekreasi Pada tahap ini anak-anak sangat suka mebaca buku-buku lain selain buku-buku yag wajib dibaca di sekolah. Cerita tentang hewan atau kisah teladan sangat disukai anak pada usia ini. Anak yang membaca sebagai kegiatan rekreasi pada usia ini biasanya cenderung menjadi orang dewasa yang mencapai tingkat pendidikan tinggi dan mampu berkomunikasi lebih efektif. Menceritakan lelucon dan teka teki Menceritakan lelucon dan menjawab teka teki atau bermain tebak-tebakan bisa membantu anak untuk menjadi ✓ pembaca yang lebih baik, ✓ mampu mengajukan pertanyaan dan ✓ mampu berpikir abstrak (abstract thingking) pada usia selanjutnya.



49



Menunjukkan minat pada komputer atau teknologi Mereka mulai menunjukkan keterampilan yang tinggi dalam penggunaan teknologi seperti komputer atau gadget lainnya. Media ini bisa digunakan sebagai salah satu cara anak untuk melakukan riset dan sebagai sumber informasi bagi berbagai minat mereka. Menunjukkan minat pada peta dan globe Minatnya pada komunitas, kebudayaan dan masyarakat yang lain membuatnya juga tertarik pada tempat-tempat yang berbeda. Hal ini mengarah pada minat yang tumbuh terhadap tempat-tempat di bagian dunia lain. Peta dan globe membantu mereka memahami konsep ini dengan lebih baik. Tahapan ini akan mengarahkannya untuk memiliki minat yang lebih terhadap gambar bendera, bentuk peta dengan segala isinya (gunung, laut, sungai, dll), bahkan pada bahasa-bahasa asing yang akan dipelajari nantinya. Menunjukkan minat pada grafik sederhana Grafik sederhana membantu mereka lebih mudah memahami informasi secara visual. Grafik ini akan membantu kemampuan membangun kerangka berpikir dan kemampuan menjabarkan konsep. Mengetahui nama bulan dalam setahun Pada usia ini mereka memahami bahwa hari-hari dalam satu minggu akan terkorelasi dengan hari-hari dalam sebulan dan bulan-bulan akan terkorelasi dengan tahun dan begitu seterusnya. Hal ini mendasari pemahamannya terhadap pola kejadian (patterns of occurrence) Menunjukkan minat pada kejadian atau situasi terkini Mereka sudah memahami kejadian-kejadian yang aktual saat ini, seperti pemilihan presidan, festival daerah atau bencana alam dan lainnya. Perpustakaan, video, majalah, surat kabar dan internet sangat baik digunakan sebagai pusat sumber untuk menggali dan mengumpulkan informasi yang diminati atau yang membuatnya tertarik. Menunjukkan minat pada orang yang dianggap “penting” Minatnya mulai muncul pada bupati, presiden, kepala daerah atau tokoh-tokoh signifikan yang sering dilihat atau didengar. Mengukur objek/benda Ketika mereka sudah menguasai “konsep ukuran” maka mereka lebih akan lebih mengembangkan minatnya pada berbagai macam bentuk-bentuk ukuran lainnya, misal penggaris, gelas ukur, timbangan dan lainya. Memiliki kesadaran pada “konsep waktu” Anak usia 7 th menjadi lebih sadar waktu dan mampu melaporkan waktu pada saat tertentu ketika mereka sudah bisa membaca jam digital. Mempelajari jam analog juga bisa dilakukan pada tahap usia ini. Hal ini mengarah pada kemampuannya memahami jadwal hariannya yang terkait dengan kegiatan-kegiatan lain sepulang sekolah (olah raga atau kegiatan ekstra). 50



PENDEKATAN CARA BELAJAR usia 7 tahun Milestones / Tugas Perkembangan



V



Keterangan



Terlibat pada permainan yang detail dan membutuhkan fokus konsentrasi Belajar melalui pengerjaan proyek dan tugas yang diberikan Mengembangkan kreatifitas Memilih, merencanakan, meneliti dan mengembangkan ide Menggunakan bahasa untuk “menggambarkan pemikirannya” dan dalam proses belajar



51



PERKEMBANGAN MOTORIK usia 8 tahun Milestones / Tugas Perkembangan



V



Keterangan



Menunjukkan koordinasi tubuh yang baik Mampu melempar target dengan akurat, gesit dan waspada. Stabil, cermat dan kuat dalam olah raga, bersepeda, menari atau seni bela diri. Menunjukkan koordinasi motorik halus yang baik Pada tahap usia ini kemampuan menulis dan menggambarnya sangat berkembang. Gambar lebih detail dan keterampilann menulis dengan tangannya lebih halus. Rentang perhatian lebih panjang Anak usia 8 th dapat duduk dalam waktu lebih panjang (sekitar 30 menit) namun membutuhkan banyak kegiatan yang langsung dilakukan atau praktek (hand-on activities). Membutuhkan kesempatan berinteraksi serta penjadwalan yang seimbang antara kegiatan menyimak dan aktifitas tubuh. Menunjukkan koordinasi tangan-mata yang baik Mampu memegang dan menggunakan peralatan menulis seperti pensil atau pulpen dengan lebih presisi dan tidak tegang. Dapat membuat garis lurus, garis lengkung, sketsa, gambar dan lukisan dengan baik. Terlibat dalam kegiatan yang melibatkan energi tinggi Seperti sepak bola, senam, renang, tennis, baseball, gymnastic dan bela diri. Anak 8 th akan memilih aktifitas ini untuk membakar energinya. Membangun, membuat dan membongkar benda Kemampuannya berpikir kongkret membuat mereka mampu berpikir ke depan (=membangun atau membuat sesuatu) dan berpikir ke belakang (=membongkar atau melepas bagian2nya). Komputer, radio, telepon, kipas angin dan semua benda yang memilki suku cadang akan membuatnya tertarik untuk membangun atau membongkar.



PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSI usia 8 tahun Milestones / Tugas Perkembangan



V



Keterangan



Lebih menikmati bermain bersama teman sebaya daripada permainan sendiri Kelompok bermain yang melibatkan kerja tim atau grup sangat penting bagi anak usia 8 th. Kebutuhannya untuk menjadi bagian dari suatu kelompok sangat besar dibanding kebutuhannya untuk sendirian pada tahapan ini. Contoh kegiatan yang bisa dilakukan antara lain adalah • Olah raga yang beregu • Kelas memasak • Board game • Musik 52



• Seni • Kelompok penelitian • Kaya tulis anak • Gerakan kepanduan seperti Pramuka atau PMR • Dan lain-lain... Terpengaruh oleh pengaruh dan tekanan teman sebaya Pengaruh teman sebaya bisa berdampak positif atau negatif pada anak, karena pada tahapan ini anak menggunakan tekanan teman sebaya sebagai latar belakang atas pengakuan agar diterima atau agar memiliki perasaan sama dg teman-temannya (conform).



Conform = Dalam bahasa indonesia konformitas, adalah kebutuhan agar menjadi sama atau dianggap sama, setara, seimbang oleh kelompoknya, lingkungan sekeliling atau lingkungan mayoritas



Bekerja dan bermain dengan nyaman tanpa merasa terlalu tertekan dengan hasilnya (menang atau kalah) Anak usia 8 th sudah mampu mengatur perasaannya dengan lebih baik ketika mereka tidak berhasil ataupun berhasil. Menunjukkan kemandirian lebih baik dan mencoba banyak hal baru Mereka selalu tertarik pada hal baru, baik itu hal baik ataupun hal buruk. Keinginan mencoba hal baru selalu muncul dan selalu membuatnya tertarik walaupun pada akhirnya mereka tdk berhasil atau menjadi yang terbaik pada hal tersebut. Pada tahap usia ini mereka sangat ingin menjadi mandiri dan terlepas dari pengaturan orang tua sehingga terkadang keputusan yang dibuatnya cenderung kurang tepat dan membuatnya stress (=keras kepala dan ngeyel) Mulai merasakan Cemas dan Takut Mereka sudah memilki ketakutan terhadap kejadian-kejadian yang akan datang serta menunjukkan rasa frustasi atau tanda-tanda stress. Namun mereka cenderung menahan dirinya untuk mengutarakan perasaan itu kepada orang dewasa. Bermain “solitary play” Permainanan individual seperti games di HP, games komputer, video game, sudoku, puzzle, solitaire dan lain-lain sangat diminati anak usia 8 th. Pada usia ini permainan yang melibatkan layar (screen time) perlu pengawasan namun permainan yang mengasah kematangan emosional spt puzzle perlu mendapatkan dukungan dan pemdampingan. Melakukan permainan individual dengan rentang waktu tertentu dan beberapa kali pengulangan seperti ini sangat normal dilakukan oleh anak usia 8 th. Hal ini tidak berarti anak sedang menarik dari lingkungan atau tidak memilki keterampilan sosial sama sekali. Mencari rasa kasih sayang dan perhatian dari orang lain Anak usia 8 th sangat membutuhkan perhatian, cinta dan kebaikan yang banyak dari teman sebaya dan orang dewasa di sekelilingnya. 53



Mereka biasanya menjadi sangat penyayang dan berharap orang lain juga melakukan hal yang sama terhadap dirinya. Mereke perlu mempercayai orang dewasa di sekelilingnya sebagai pihak yang akan selalu mendampingi walaupun ada kesalahan yang dibuatnya atau resiko yang terjadi dari prilakunya. Pada tahapan ini anak sangat ingin terikat secara emosional dengan orang dewasa di sekelilingnya. Meminta pengakuan orang dewasa Selain melatih independensinya mereka juga sedang mencari dukungan dan pengakuan dari orang dewasa di sekitarnya. Mereka tetap membutuhkan aturan dan batasan dan berharap orang dewasa selalu memberikannya dengan konsisten. Pujian diberikan sesuai dengan prilaku atau pencapaian yang dilakukan.



PERKEMBANGAN BAHASA usia 8 tahun Milestones / Tugas Perkembangan



V



Keterangan



Berbincang pada level orang dewasa Pada tahap usia ini mereka mempertajam kemapuan berbahsa secara oral dengan lebih sering berbincang dengan orang dewasa di sekelilingnya. Struktur kalimat lebih berkembang dan kosakata ekspresif juga lebih banyak. Hal ini memicu anak untuk mulai mampu berbicara sesuai dengan budaya dan tata bahasa yang tepat. Menyesuaikan bahasanya agar sesuai dengan audiens (yang mendengarkan) Seiring kemampuannya yang berkembang, mereka mulai mampu berbicara dengan lebih persuasif, memahami giliran dalam berbicara dan menggunakan gestur (gerak dan mimik tubuh). Mereka juga mampu mebedakan bahasa yang digunakan kepada orang dewasa dan kepada teman-teman sebayanya. Pada tahap ini mereka juga sudah bisa menggunakan bahasa yang berbeda pada kejadian dan setting tempat yang berbeda, misal berbicara di taman bermain atau bicara dengan guru di depan kelas. Menggunakan “bahasa deskritif” Menggunakan bahasa deskriptif dan figuratif ketika membuat perbandingan, misalnya “dia berenangnya bisa berenang sehebat lumba-lumba” Walau terkadang mereka belum sepenuhnya paham makna dari ucapannya ini, namun kata- kata tersebut sering kali diucapkan sebagai bagian dari imajinasi dan keragaman bahasanya.



Bahasa deskriptif = Menggambarkan atau menjelaskan sesuatu Bahasa figuratif = Menggunakan perumpamaan atau metafora dan simbolisme 54



Suka bercanda dengan orang lain dan menyukai humor Mereka merasa bisa terkoneksi dengan orang lain melalui humornya. Pada tahap ini mereka banyak menggunakan leluconnya sebagai cara mudah untuk bersosialisasi dan berkomunikasi dengan lingkungan serta caranya utk mengasah kreatifitas. Menggunakan bahasa untuk mengungkapkan perasaan dan bentuk-bentuk emosinya Mengekspresikan emosinya melalui kata-kata adalah cara pengembangan kepribadian pada anak usia sekolah. Pada tahap usia ini mereka terkadang sangat terbuka atau terkesan ceplas ceplos untuk membuat orang lain paham terhadap perasaannya. Anak yang memilki kosakata lebih banyak dan suka bicara akan lebih mudah megekspresikan perasaannya. Menggunakan bahasa “slang” Biasanya mereka meniru orang dewasa atau televisi dan media sosial.



Bahasa slang = bahasa yang digunakan dalam pergaulan sehari-hari yang terkadang bukan merupakan bahasa baku



Menggunakan bahasa yang dipersingkat dalam tulisannya, misal “dll” atau “yg” atau “btw”



PERKEMBANGAN KOGNITIF usia 8 tahun Milestones / Tugas Perkembangan



V



Keterangan



Melakukan dan terlibat dalam proyek tugas Ketertarikan yang kuat pada dunia di sekelilingnya dan kejadian-kejadian aktual yang ditemuinya membuat anak usia 8 th lebih nyaman dengan ✓ belajar luar ruangan, ✓ field trip, ✓ proyek yang terkait dengan isi buku, ✓ belajar online atau ✓ membuat eksperimen dan media belajar daripada sekedar mendengarkan gurunya atau orang tuanya berbicara. Mampu menggunakan kalender Sudah mampu memahami angka dan sikuen dengan lebih baik, oleh karena itu mereka juga sudah mampu membuat jadwal kegiatan harian, mingguan dan bulanan berdasarkan rentang waktu yang tersedia di kalender. Terlibat dalam penelitian sederhana (basic research) Ketertarikan yang besar pada beberapa topik tertentu membuat mereka sangat ingin untuk melakukan : ✓ observasi ✓ eksplorasi ✓ wawancara atau mengajukan banyak pertanyaan ✓ dan merekam atau mencatat informasi 55



Pada tahap ini kita harus memahami bahwa “proses” tersebut lebih penting daripada hasil yang didapat. Menggunakan “alasan” Anak usia 8 th sudah mampu berpikir lebih logis dan tertata, oleh karena itu mereka butuh memahami kenapa sesuatu bisa terjadi. Mereka sering bertanya dan menanyakan kenapa orang dewasa berpikir seperti itu, kenapa orang dewasa memutudkan hal tersebut dan kenapa hal tersebut terjadi. Topik yang cukup kompleks seperti perang atau kemiskinan masih sangat sukit dicerna oleh anak seusia ini. Menunjukkan ketertarikan pada tempat dan budaya lain Mereka memahami bahwa anak-anak lain “sama” dengan dirinya namun juga “berbeda” dengan dirinya pada banyak hal. Terhubung dengan sahabat pena atau belajar dari internet dengan pendampingan orang tua sangat baik untuk mengembangkan perspektif globalnya dan juga belajar tentang budaya dan kehidupan masyarakat di belahan dunia lain. Menunjukkan minat pada komputer dan teknologi



PENDEKATAN CARA BELAJAR usia 8 tahun Milestones / Tugas Perkembangan



V



Keterangan



Menunjuukan ketertarikan dan rasa penasaran tentang alam, manusia, masyarakat, kebudayaan dan negara lain Menunjukkan ketertarikan pada seni, bahasa (kata-kata baru) dan berbagai kegiatan Mempertimbangkan perspektif (sudut pandang) orang lain, termasuk sudut pandang berdasarkan budaya, ras, etnis dan kemampuan ketika membuat keputusan bersama atau keputusan individual Menunjukkan “keteguhannya” dalam berusaha dengan sedikit bantuan dan dukungan dari orang dewasa Mulai mampu refleksi diri dan evaluasi diri, terutama pada proses belajarnya sendiri



56