Devi Maulina - Latihan Soal Ahli K3 Listrik 2021 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

IHT Sertifikasi Ahli K3 Listrik (Kelas A) Nama : Devi Maulina NIP : 94162155ZY



Latihan Soal Calon Ahli K3 Listrik



PERSYARATAN K3 PEMELIHARAAN INSTALASI, PERALATAN LISTRIK DI PEMBANGKITAN LISTRIK



PERLENGKAPAN



DAN



1. Kegiatan Pemeliharaan (Maintenance) dalam pekerjaan Sistem Tenaga Listrik yang biasa dilakukan di industri terdiri dari: a. Preventive Maintenance (PM), Breakdown maintenance (BM) dan Corrective Maintenance (CM). b. Perbaikan terus menerus dengan metode PDCA (Plan, Do, Check, Action) dan Pengujian tahanan isolasi c. Preventive Maintenance (PM), Predictive Maintenance (PdM) dan Corrective Maintenance (CM). d. Perbaikan terus menerus dengan metode FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) dan RCA (Root Cause Analysis). e. Breakdown maintenance (BM), Preventive Maintenance (PM), Totally Maintenance (TM). 2. Pembangkit Tenaga Listrik di Indonesia pada umumnya menghasilkan tenaga listrik yang peruntukannya: a. Pembangkit listrik yang hasil listriknya dijual ke konsumen melalui PLN. b. Pembangkit listrik yang hasil listriknya untuk keperluan sendiri. c. Pembangkit listrik yang hasil listriknya dijual ke konsumen melalui PLN, dan Pembangkit listrik yang hasil listriknya untuk keperluan sendiri. d. Pembangkit listrik yang hasil listriknya tidak dijual ke konsumen melalui PLN, dan Pembangkit listrik yang hasil listriknya tidak untuk keperluan sendiri. e. Pembangkit listrik untuk keperluan sendiri dan untuk keperluan bersama. 3. Obyek kegiatan Pemeliharaan pada Pembangkit Tenaga Listrik terdiri dari beberapa komponen diantaranya: a. Unit Pembangkit, Instalasi listrik, Transformator, Generator, Switchgear, Proteksi, Elektronik, APAR. b. Lampu-lampu penerangan, stop kontak dan perlengkapannya, genset, gardu listrik, Elektronik, APAR. c. Permanent Magnetic Generator (PMG), Automatic Voltage Regulator (AVR), stator, rotor, kumparan penguat, Elektronik, APAR. d. Uninterruptible Power Supply (UPS), Rectifier, Komutator, Transformator, stator, rotor, kumparan penguat, Elektronik, APAR.



IHT Sertifikasi Ahli K3 Listrik (Kelas A) Nama : Devi Maulina NIP : 94162155ZY



e. PHB, Transformator, Lampu, Magnetic kontaktor, motor pompa, pemanas, pendingin dan peralatan penggerak 4. Tujuan dari Proteksi dan koordinasi sistem listrik menurut standard ANSI/IEEE Std 242 1986/2001, adalah : a. Mencegah kecelakaan pada manusia dan ternak, memperbaiki kerusakan pada peralatan, dan membatasi durasi pemadaman listrik. b. Mencegah kecelakaan pada manusia, mengganti peralatan-peraltan yang tidak berfungsi, dan mencegah terjadinya pemadaman listrik. c. Mencegah kecelakaan pada manusia dan ternak, meminimalisasi kerusakan pada peralatan dan memperbaikinya sesegera mungkin, dan menghemat biaya operasional listrik. d. Mencegah kecelakaan pada manusia, meminimalisasi kerusakan pada peralatan, dan membatasi durasi pemadaman listrik. e. Menghilangkan kecelakaan pada manusia, meniadakan kerusakan pada peralatan, dan mencegah manusia kesetrum listrik. 5. Peralatan proteksi utama pada sistem tenaga listrik yang berfungsi untuk memutuskan arus gangguan hubung singkat terdiri dari: a. Circuit Breaker, Kontaktor magnetik dan ELCB. b. Circuit Breaker, Fuse (Sekering) dan Relay. c. Fuse (Sekering), Relay proteksi dan Magnetic Kontaktor. d. Circuit Breaker, Relay proteksi dan Magnetik Kontaktor. e. Fuse (Sekering), Magnetik Kontaktor dan Arrester 6. Peralatan Circuit Breaker (Pemutus Tenaga/PMT) yang digunakan pada Instalasi Listrik Tegangan Rendah yaitu: a. MCB, MCCB dan ACB. b. MCB, VCB dan GCB c. MCCB, VCB dan ACB d. MCCB, VCB dan GCB e. VCB, ACB dan GCB 7. Fungsi Peralatan Protective Relay (Rele proteksi) pada system tenaga listrik adalah: a. Sebagai “alat perantara” untuk men-trip-kan Circuit Breaker, dimana Protective Relay akan menerima indikasi gangguan listrik (berupa arus, tegangan, dan lain-lain). Dan apabila gangguan listrik tsb. melampaui batas setting-nya, maka kontak pada Protective Relay akan menutup sehingga meng-energize Tripping Coil dan men-trip-kan Circuit Breaker. b. Sebagai peralatan utama yang dapat memutuskan aliran listrik secara selektif hanya untuk peralatan yang besar saja.



IHT Sertifikasi Ahli K3 Listrik (Kelas A) Nama : Devi Maulina NIP : 94162155ZY



c. Sebagai “alat perantara” untuk memutuskan Fuse (Sekering), dimana Protective Relay akan menerima indikasi gangguan listrik (berupa arus, tegangan, dan lain-lain). Dan apabila gangguan listrik tsb. melampaui batas setting-nya, maka kontak pada Protective Relay akan menutup sehingga meng-energize Tripping Coil dan memutuskan Fuse (Sekering). d. Sebagai peralatan sekunder yang dapat mengisolasi pemadaman listrik untuk daerahdaerah tertentu saja. e. Sebagai peralatan cadangan yang dapat mengisolasi pemadaman listrik untuk daerahdaerah tertentu saja. 8. Perbedaan prinsip kerja Circuit Breaker dan Fuse adalah: a. Circuit Breaker hanya mampu memutus arus hubung singkat, sedangkan Fuse mampu memutus arus hubung singkat dan beban lebih b. Fuse hanya mampu memutus arus hubung singkat, sedangkan Circuit Breaker mampu memutus arus hubung singkat dan beban lebih c. Circuit Breaker dan Fuse mampu memutus arus hubung singkat dan beban lebih d. Circuit Breaker dan Fuse hanya mampu memutus arus hubung singkat saja, tidak mampu memutus beban lebih e. Circuit Breaker hanya mampu memutus arus beban lebih, sedangkan Fuse mampu memutus arus hubung singkat 9. UPS (Uninterruptible Power Supply) merupakan salah satu peralatan elektronik yang ada di sistem tenaga listrik, yang berfungsi untuk: a. Catu daya beban-beban yang normal sebagaimana biasa sehingga suplai boleh terputus atau lampu boleh berkedip. b. Catu daya beban-beban yang sangat penting sehingga tidak boleh suplai listrik terputus atau lampu tidak boleh berkedip. c. Catu daya listrik cadangan dengan mekanisme kerja menggunakan ATS yang diset dengan kecepatan 2 detik d. Catu daya peralatan listrik yang tidak boleh mengalami kenaikan atau penurunan tegangan karena rawan terjadi kerusakan e. Catu daya listrik peralatan listrik yang tidak dapat disuplai oleh listrik AC 10. Kegiatan Manajemen Pemeliharaan pada Sistem Tenaga Listrik (Pembangkitan, transmisi, distribusi maupun pemanfaatan listrik) meliputi: a. P.O.A.C (Planning, Organizing, Actuating, Controlling) terhadap 5 M (Man, Machine, Money, Material, Method). b. P.D.C.A (Plan, Do, Check, Action) terhadap 5 M (Man, Machine, Money, Material, Method).



IHT Sertifikasi Ahli K3 Listrik (Kelas A) Nama : Devi Maulina NIP : 94162155ZY



c. F.M.E.A (Failure Mode and Effect Analysis) terhadap 5 M (Man, Machine, Money, Material, Method). d. R.C.A (Root Cause Analysis) terhadap 5 M (Man, Machine, Money, Material, Method). e. Perencanaan, Instalasi, Operasi dan Pemeliharaan 11. Potensi Bahaya listrik yang dapat menimbulkan bahaya baik bagi manusia, peralatan maupun lingkungan yaitu: a. Lightning, Electrostatic, Electricity leakage b. Shock, Arc, Blast, dan other hazards. c. Sudden death, Electricity leakage, Fire. d. Short Cicuit, Alternating Current, Direct Current e. Short Circuit, Transient, Flicker dan Surge 12. Potensi Bahaya SHOCK dapat diartikan sebagai: a. Terperanjat dan terjatuh saat bekerja pada pemeliharaan listrik b. Serangan jantung akibat melihat orang mengalami kecelakaan listrik. c. Kulitnya terbakar karena mnyentuh peralatan-peralatan yang tidak dioperasikan oleh listrik. d. Tersengat listrik atau Kesetrum yaitu Stimulasi fisik atau trauma yang terjadi sebagai akibat dari mengalirnya arus listrik lewat melalui tubuh. e. Terkena percikan api akibat adanya instalasi listrik yang tidak memenuhi standar sehingga dapat menimbulkan kecelakaan pada manusia dan kebakaran. 13. Dalam PUIL 2011 (Persyaratan Umum Instalasi Listrik tahun 2011), halaman 6 dari 639, bahaya kejut listrik terbagi menjadi dua yaitu : a. Terperanjat dan Terjatuh b. Sentuh langsung dan Sentuh tidak langsung c. Tidak terlihat dan terlihat d. Sentuh benda padat dan Sentuh benda cair e. Percikan api dan ledakan 14. Dalam PUIL 2011 (Persyaratan Umum Instalasi Listrik tahun 2011), halaman 43 dari 639, tegangan yang aman bagi manusia adalah : a. Kurang dari 220 Volt AC, dan kurang dari 380 Volt DC b. Kurang dari 120 Volt AC, dan kurang dari 220 Volt DC c. Kurang dari 100 Volt AC, dan kurang dari 120 Volt DC d. Kurang dari 50 Volt AC, dan kurang dari 120 Volt DC e. Kurang dari 25 Volt AC, dan kurang dari 50 Volt DC



IHT Sertifikasi Ahli K3 Listrik (Kelas A) Nama : Devi Maulina NIP : 94162155ZY



15. Dengan menggunakan Kurva Arus mengalir ketubuh (mA)-vs-Waktu(mS), apa reaksi tubuh manusia apabila teraliri Arus listrik sebesar 20 mA dalam waktu 2 detik ? a. Tidak terasa b. Terasa, tetapi belum menyebabkan gangguan kesehatan c. Kejang otot, dan gangguan pernafasan d. Kegagalan detak jantung, kematian e. Tidak mampu melepaskan dari gaya Tarik listrik 16. Alat yang dipergunakan untuk menyelamatkan manusia dari bahaya “SHOCK=(tersengat listrik)” pada tegangan rendah adalah : a. ELCB, alias RCCB, alias GFCI, alias RCD, alias GPAS b. Circuit Breaker, alias Fuse, alias Sekering, alias Switchgear, alias Switchyard c. UPS, alias Charger, alias Rectifier, alias Diodes, alias Capacitor d. Slip ring, alias Exciter, alias PMG, alias PT, alias CT e. CB alias pemutus daya, alias pemisah, alias recloser 17. Sensitivitas ELCB ditentukan sebesar 30 mA (PUIL 2011 halaman 118 dari 639, dan halaman132 dari 639), karena apabila manusia teraliri arus sebesar 30 mA, maka berakibat : a. Mulai terkejut atau tidak bisa mengendalikan kan diri sendiri b. Mulai lengket atau mulai tidak bisa melepaskan diri sendiri (Can not let go) c. Mulai terjatuh atau mulai tidak bisa berdiri lagi d. Mulai terjatuh atau mulai tidak bisa melepaskan diri sendiri (Can not let go) e. Mulai terkejut dan merasa mual sehingga menimbulkan gangguan pada tubuh 18. Sensitivitas ELCB untuk menyelamatkan manusia dari bahaya SHOCK (tersengat listrik) adalah 30 mA. Berapa milidetik ELCB tersebut akan trip memutuskan aliran listrik ? (Gunakan Kurva Arus mengalir ketubuh (mA)-vs-Waktu(mS)) a. 10 milidetik b. 20 milidetik c. 30 milidetik d. 40 milidetik e. 50 milidetik 19. Berikut ini adalah cara mencegah terjadinya bahaya SHOCK (=tersengat listrik), benar atau salah ? a. Jangan membiasakan diri mencoba secara sengaja maupun tidak sengaja memegang benda-benda logam yang kemungkinan bisa ada tegangan listriknya. b. Isolasi bagian-bagian terbuka yang bertegangan. c. Beri tutup yang aman pada bagian-bagian yang bertegangan



IHT Sertifikasi Ahli K3 Listrik (Kelas A) Nama : Devi Maulina NIP : 94162155ZY



d. Beri pagar pengaman pada bagian-bagian bertegangan yang kemungkinan bisa tersentuh manusia secara tidak sengaja, pasang peralatan Interlocking (bila perlu). e. Pasang Grounding pada Instalasi listrik f. Pasang Grounding pada bagian-bagian yang kemungkinan bisa bertegangan (misalnya frame dari motor, dan lain-lain) g. Pasang ELCB (Earth Leakage Circuit Breaker) dengan sensitivity maksimum 30 mA. Nama lain dari ELCB adalah GPAS (Gawai Proteksi Arus Sisa), alias RCCB (Residual Current Circuit Breaker), alias RCD (Residual Current Detector), alias GFCI (Ground Fault Current Interrupter). h. Laksanakan LOTO (Lock Out Tag Out) sewaktu melakukan pekerjaan listrik. i. Gunakan PPE yang baik, tepat, dan benar Pernyataan tersebut diatas : a. Semuanya salah b. Semuanya benar c. Sebagian salah d. Sebagian benar e. Ada yang benar dan ada yang salah 20. Tahanan pentanahan (Earth Resistance) diukur dengan menggunakan Alat “Earth Resistance Tester”. Besarnya tahanan pentanahan (earth resistance) menurut standard NFPA, IEEE, dan PUIL 2011 Amandemen 3 tahun 2014 halaman 7 dari 29, adalah : a. Maksimum 1 Ohm. b. Maksimum 2 Ohm. c. Maksimum 3 Ohm. d. Maksimum 4 Ohm. e. Maksimum 5 Ohm. 21. Pekerja pemeliharaan listrik tidak dianjurkan bekerja sendirian, harus selalu bekerja 2 orang (Electrician + Helper). Tujuannya adalah : a. Agar bisa saling membantu menyelesaikan pekerjaan lebih cepat b. Agar bisa saling menyelamatkan apabila terjadi kecelakaan tersengat listrik c. Agar bisa saling memberi solusi dalam menyelesaikan pekerjaan d. Agar bisa saling mendiskusikan banyak hal dalam menyelesaikan pekerjaan. e. Agar bisa saling berkomunikasi untuk mencegah mengantuk dan fokus. 22. Jenis-jenis bahaya Arc, adalah : a. Arc Flash = Arc yang timbul karena Short Circuit [terhubungnya kawat fasa AC atau kawat positif + DC dengan kawat lain atau bagian konduktor lain sebelum pemakaian (load)], dan Arc yang menyebabkan manusia tersengat listrik (Shock).



IHT Sertifikasi Ahli K3 Listrik (Kelas A) Nama : Devi Maulina NIP : 94162155ZY



b. Arc Flash = Arc yang timbul karena Short Circuit [terhubungnya kawat fasa AC atau kawat positif + DC dengan kawat lain atau bagian konduktor lain sebelum pemakaian (load)], dan Arc yang menyebabkan KEBAKARAN (Fire) c. Arc Flash = Arc yang timbul karena Short Circuit [terhubungnya kawat fasa AC atau kawat positif + DC dengan kawat lain atau bagian konduktor lain sebelum pemakaian (load)], dan Arc yang menyebabkan bahaya induksi elektromagnetik d. Arc Flash = Arc yang timbul karena Short Circuit [terhubungnya kawat fasa AC atau kawat positif + DC dengan kawat lain atau bagian konduktor lain sebelum pemakaian (load)], dan Arc yang menyebabkan bahaya radiasi e. Arc Flash = Arc yang timbul karena ledakan [terhubungnya kawat fasa AC atau kawat positif + DC dengan kawat lain atau bagian konduktor lain sebelum pemakaian (load)], dan Arc yang menyebabkan bahaya radiasi 23. Berikut ini adalah CARA MENCEGAH TERJADINYA Arc Flash [Arc yang timbul karena Short Circuit [terhubungnya kawat fasa AC atau kawat positif + DC dengan kawat lain atau bagian konduktor lain sebelum pemakaian (load)] : a. Pada saat melakukan pekerjaan Pemeliharaan, harus selalu listriknya dimatikan dulu (off & LOTO), kecuali terpaksa. b. Hindarkan kemungkinan terjadinya short circuit, dan pastikan harus ada alat proteksi (CB atau Fuse) c. Hindari Kondisi tidak aman (Unsafe condition) dan Perilaku yang tidak aman (Unsafe Act) d. Gunakan Alat Pelaindung Diri (APD) yang baik dan benar Pernyataan tersebut diatas : a. Semuanya salah b. Semuanya benar c. Sebagian salah d. Sebagian benar e. ada yang benar dan ada yang salah 24. Dalam teori Segitiga Api (Fire Triangle), Api akan muncul apabila ada Oxigen, Fuel, dan Heat, masing-masing dalam jumlah yang cukup. Dalam sistem tenaga listrik, “HEAT” bisa timbul karena : a. Terjadi short circuit, tetapi alat proteksi tidak mentripkan cicuit b. Kualitas kabel (kawat dan isolasi) tidak baik c. Penggunaan jenis kabel yang salah (misalnya NYM hanya untuk indoor). d. Ukuran kawat terlalu kecil e. Terjadi “loss connection” (dari sambungan kawat, tusuk kontak yang bertumpuk-tumpuk yang cenderung tidak rapat, dan lain-lain)



IHT Sertifikasi Ahli K3 Listrik (Kelas A) Nama : Devi Maulina NIP : 94162155ZY



Pernyataan tersebut diatas : a. Sebagian salah b. Sebagian benar c. Semuanya salah d. Semuanya benar e. Ada yang benar dan ada yang salah 25. Cara mencegah terjadinya bahaya ARC yang menyebabkan Kebakaran: a. 1. Hindarkan kemungkinan terjadinya short circuit, dan harus ada alat proteksi (CB atau Fuse) 2. Gunakan kulaitas kabel (kawat dan isolasi) yang baik 3. Gunakan jenis kabel yang benar 4. Gunakan ukuran kawat yang sesuai dengan KHA (Ampacity) nya. 5. Hindari terjadinya “Loss connection” b. 1. Hindarkan kemungkinan terjadinya short circuit, dan harus ada alat proteksi (CB atau Fuse) 2. Gunakan kulaitas kabel (kawat dan isolasi) yang baik 3. Gunakan jenis kabel yang benar 4. Gunakan ukuran kawat yang sesuai dengan KHA (Ampacity)nya. 5. Selalu berhati-hati dalam melaksanakan pekerjaan Pemeliharaan c. 1. Hindarkan kemungkinan terjadinya short circuit, dan harus ada alat proteksi (CB atau Fuse) 2. Gunakan kulaitas kabel (kawat dan isolasi) yang baik 3. Gunakan jenis kabel yang benar 4. Hindari terjadinya “Loss connection” 5. Selalu berhati-hati dalam melaksanakan pekerjaan Pemeliharaan d. 1. Hindarkan kemungkinan terjadinya short circuit, dan harus ada alat proteksi (CB atau Fuse) 2. Gunakan kulaitas kabel (kawat dan isolasi) yang baik 3. Gunakan ukuran kawat yang sesuai dengan KHA (Ampacity)nya. 4. Hindari terjadinya “Loss connection” 5. Selalu berhati-hati dalam melaksanakan pekerjaan Pemeliharaan 26. Bahaya Blast (ledakan) pada listrik, terdiri dari : a. Blast yang berasal dari equipment yang pemeliharaannya kurang baik, misalnya Tranformator meledak Battery meledak Dan lain-lain, serta Blast yang terjadi karena Interrupting Rating (Breaking Capacity) yang tidak benar pada CB & Fuse b. Blast yang berasal dari equipment baru , misalnya Tranformator meledak Battery meledak Dan lain-lain, serta Blast yang terjadi karena Interrupting Rating (Breaking Capacity) yang tidak benar pada CB & Fuse



IHT Sertifikasi Ahli K3 Listrik (Kelas A) Nama : Devi Maulina NIP : 94162155ZY



c. Blast yang berasal dari equipment yang pemeliharaannya bagus , misalnya Tranformator meledak Battery meledak Dan lain-lain, serta Blast yang terjadi karena Interrupting Rating (Breaking Capacity) yang tidak benar pada CB & Fuse d. Blast yang berasal dari equipment dari pabrik lain , misalnya Tranformator meledak Battery meledak Dan lain-lain, serta Blast yang terjadi karena Interrupting Rating (Breaking Capacity) yang tidak benar pada CB & Fuse 27. Berikut ini adalah Cara mencegah Blast yang berasal dari equipment yang pemeliharaannya kurang baik: a. Laksanakan pekerjaan Pemeliharaan (PM, PdM, dan CM) sesuai dengan prosedurprosedur pemeliharaan (Maintenance Prosedures). b. Lakukan JSA (Job Safety Analysis) untuk setiap pekerjaan Pemeliharaan (PM, PdM, CM) Pernyataan tersebut diatas : a. Sebagian salah b. Sebagian benar c. Semuanya salah d. Semuanya benar 28. Yang dimaksud dengan BLAST yang terjadi karena Interrupting Rating yang tidak benar pada CB & Fuse, adalah : a. Bila terjadi short circuit dan alat proteksinya tidak trip tetapi pecah (break) maka terjadi blast. b. Bila terjadi short circuit dan alat proteksinya trip tetapi tidak pecah (tidak break) maka terjadi blast. c. Bila terjadi short circuit dan alat proteksinya trip tetapi pecah (break) maka terjadi blast. d. Bila terjadi short circuit dan alat proteksinya tidak trip tetapi tidak pecah (tidak break) maka terjadi blast. 29. Pada Fuse maupun Circuit Breaker : - Contact Rating [Amper]: untuk proteksi over current (over load) , dan Short circuit - Breaking Capacity (Interrupting Current) [kA] : untuk bertahan tidak pecah jika terjadi short circuit. Pernyataan tersebut diatas : a. Sebagian salah b. Sebagian benar c. Semuanya salah d. Semuanya benar



IHT Sertifikasi Ahli K3 Listrik (Kelas A) Nama : Devi Maulina NIP : 94162155ZY



30. Cara mencegah Blast yang terjadi karena Interrupting Rating yang tidak benar pada CB & Fuse, adalah :  Hindari kemungkinan terjadinya short circuit  Pastikan Breaking Capacity dari Fuse dan Circuit Breaker adalah lebih besar daripada Maximum Short Circuit pada titik terjadinya short circuit tersebut. Maximum Short Circuit pada setiap titik Bus dihitung menggunakan software misalnya ETAP (Electrical Transient Analizer Program), atau dengan menggunakan Tabel seperti contoh dari PLN. Pernyataan tersebut diatas : a. Semuanya salah b. Semuanya benar c. Sebagian salah d. Sebagian benar 31. Yang dimaksud bahaya-bahaya lain dari listrik adalah bahaya-bahaya yang selain Shock, Arc & Blast :  Bahaya Induksi Electromagnetic ketika sedang melakukan pekerjaan pemeliharaan listrik  Bahaya radiasi ketika sedang melakukan pekerjaan pemeliharaan listrik  Bahaya terpeleset ketika sedang melakukan pekerjaan pemeliharaan listrik  Bahaya jatuh dari ketinggian ketika sedang melakukan pekerjaan pemeliharaan listrik  Bahaya tersentuh panas pada peralatan listrik ketika sedang melakukan pekerjaan pemeliharaan listrik  Dan lain-lain Pernyataan tersebut diatas : a. Semuanya salah b. Semuanya benar c. Sebagian salah d. Sebagian benar 32. Cara mencegah bahaya-bahaya lain dari listrik adalah bahaya-bahaya yang selain Shock, Arc & Blast adalah : a. Hati-hati, Hindari Unsafe Condition & Unsafe Acts, Gunakan APD yang tepat dan baik, Patuhi rambu-rambu yang dipasang, Patuhi prinsip-prinsip K3 Umum, dan K3 Spesialis. b. Hati-hati, Hindari Unsafe Condition & Unsafe Acts c. Gunakan APD yang tepat dan baik, Patuhi rambu-rambu yang dipasang, Patuhi prinsipprinsip K3 Umum, dan K3 Spesialis. d. Patuhi rambu-rambu yang dipasang, Patuhi prinsip-prinsip K3 Umum, dan K3 Spesialis. e. Perhatikan rambu-rambu peringatan, ikut pelatihan K3 listrik dan ikuti perintah atasan 33. CHECK LIST Pemeriksaan dan dan pengawasan persyaratan K3 alat-alat uji listrik dalam hal Insulation (isolasi) yang sangat berkaitan dengan terjadinya Short Circuit yang menyebabkan Shock, Arc & Blast.



IHT Sertifikasi Ahli K3 Listrik (Kelas A) Nama : Devi Maulina NIP : 94162155ZY







Teknologi kesatu (paling awal) adalah dengan menggunakan Insulation Resistance Tester (Meger) : Untuk Tegangan Rendah s/d Tegangan Menengah. Rule of Thumb : Insulation Resistance minimum = 1000 Ohm/Volt (Sesuai dengan PUIL 2011 halaman 452 dari 639).  Aplikasi didunia industri seringkali + 1 MOhm, sehingga menjadi (kV operasi isolasi) + 1 MOhm.  Jika tegangan operasi kabel berisolasi 220 Volt, maka Insulation Resistance minimum adalah : a. = 1,21 Mohm. b. = 1,22 Mohm. c. = 1,23 Mohm. d. = 1,24 Mohm. e. = 1,44 Mohm 34. Insulation Resistance Test merupakan : a. “Indication Test” b. “Measurement Test” c. “Information Test” d. “Go or No Go Test” e. “Performance Test” 35. Pengujian isolasi dengan metode “Polarization Index (P.I) Test” pada equipment yang ada winding-nya, misalnya Motor, Generator, Transformator, dll, dan Untuk Tegangan Rendah s/d Tegangan Menengah. Jika hasil pengukuran PI pada winding Transformator adalah = 1,3, berarti : a. Winding pada Transformator tersebut sangat kotor dan sangat terkontaminasi b. Winding pada Transformator tersebut kotor dan terkontaminasi c. Winding pada Transformator tersebut agak kotor atau agak bersih dari kotoran kontaminasi d. Winding pada Transformator tersebut bersih atau sangat bersih dari kotoran kontaminasi e. Winding pada Transformator baik dan aman digunakan