Diabetes Melitus Pada Kehamilan Dan Persalinan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

DIABETES MELITUS PADA KEHAMILAN DAN PERSALINAN Mata kuliah :Askeb Kegawatdaruratan



DOSEN PENGAMPU : Nislawaty,SST,M.Kes



DISUSUN OLEH : Nurhusada



[1915301036]



Nurzaihan



[1915301037]



PRODI D4 KEBIDANAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI 2020/2021



KATA PENGANTAR Assalamu`alaikum warrahmatullaahi wabarakaatuh Alhamdulillah segala puji dan syukur kami ucapkan atas berkah dan rahmat dariAllah SWT yang telah memberikat berkat kesehatan dan nikmat berfikir bagi kamiuntuk dapat menyelesaikan makalah kami ini yang berjudul “ Diabetes Melitus Pada Kehamilan Dan Persalinan” dengan dosen pembimbing Nislawaty,SST.,M.Kes Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Askeb kegawatdaruratan” dengan tujuan bisa memberikan atau menambah pengetahuan dan pemahaman bagi pembacanya khususnya dalam hal untuk mengetahui tentang Diabetes Melitus Pada Kehamilan Dan Persalinan. Kami menyadari bahwa makalah kami ini masih memiliki banyak kekurangan dan sangat jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami sangat butuh akan saran dan kritikan yang membangun agar ke depan nya kami bisa jauh lebih baik.



wassalamu`alaikum warrahmaatullaahi wabarakaatuh



Bangkinang 6 April 2021



Penulis



i



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.......................................................................................................... i DAFTAR ISI......................................................................................................................... ii BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................... 1 1.1 Latar belakang.......................................................................................................... 1 1.2 Rumusan masalah..................................................................................................... 1 1.3 Tujuan penulisan....................................................................................................... 2 BAB 2 PEMBAHASAN....................................................................................................... 2 DIABETES MELITUS PADA KEHAMILAN 2.1 Definisi DM Pada kehamilan.................................................................................. 3 2.2 Gejala umum............................................................................................................ 4 2.3 Klasifikasi DM........................................................................................................ 4 2.4 Patofisiologi............................................................................................................. 4 2.5 Faktor yang mempengaruhi glukosa darah pada kehamilan.................................... 5 2.6 Pengaruh kehamilan................................................................................................ 8 2.7 Pengaruh persalinan................................................................................................. 8 2.8 Pengaruh Nifas........................................................................................................ 8 2.9 Komplikasi dalam kehamilan.................................................................................. 8 2.10 Penyulit dalam persalinan....................................................................................... 8 2.11 Mencegah atau menghambat timbulnya komplikasi-komplikasi ........................... 9 PERSALINAN DENGAN DIABETES MELITUS 1) Pasca Bersalin pada Penderita GDM......................................................................13 2) Riwayat GDM diperbolehkan memberikan ASI....................................................13 3) Kontrasepsi Untuk Ibu dengan Diabetes................................................................13 BAB 3 PENUTUP................................................................................................................15 3.1 Kesimpulan................................................................................................................15 3.2 Saran..........................................................................................................................15 DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................16



ii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Diabetes Melitus Gestasional (DMG) adalah suatu gangguan toleransi karbohidrat yang terjadi atau diketahui pertama kali pada saat kehamilan sedang



berlangsung



(PERKENI, 2002). Keadaan ini biasa terjadi pada saat 24 minggu usia kehamilan dan sebagian kadar glukosa darah penderita akan kembali normal setelah melahirkan (Depkes RI, 2008). Namun, pada hampir setengah angka kejadiannya, diabetes akan muncul kembali (Nurrahmani, 2012). Perubahan hormonal dan metabolisme selama kehamilan menyebabkan kehamilan tersebut bersifat diabetogenik, yang mana DMG cenderung menjadi lebih berat selama kehamilan dan akan mempermudah terjadinya berbagai komplikasi. Menurut David., et., al (2010), bahwa ibu - ibu DMG kira - kira 1,7% dapat menyebabkan mortilitas perinatal, 4,3 % melahirkan anak secara operasi, 7,3 % melahirkan anak yang berat badan lahirnya lebih dari 4,5 kg dan 23,5 % bisa menimbulkan kasus distosia bahu pada proses persalinan. Insiden DMG di Indonesia sekitar 1,9-3,6% dan 40-60% wanita yang pernah mengalami DMG pada pengamatan lanjut pasca persalinan akan mengidap diabetes mellitus atau gangguan toleransi glukosa. Pemeriksaan penyaring dapat dilakukan dengan pemeriksaan glukosa darah sewaktu dan 2 jam post prandial (pp). Bila hasilnya belum dapat memastikan diagnosis DMG, dapat diikuti dengan test toleransi glukosa oral. DMG ditegakkan apabila kadar glukosa darah sewaktu melebihi 200 mg%. Jika didapatkan nilai dibawah 100 mg% berarti bukan DMG dan bila nilainya diantara 100-200 mg% belum pasti DMG (Prawiroharjo, 2002). 1.2 Rumusan Masalah a. Definisi DM Pada kehamilan b. Gejala umum DM pada kehamilan c. apa saja Klasifikasi DM d. apa saja Patofisiologi pada DM e. Apa saja Faktor yang mempengaruhi glukosa darah pada kehamilan f. apa saja Pengaruh kehamilan g. apa saja Pengaruh persalinan h. apa saja Pengaruh Nifas 1



i. apa saja Komplikasi dalam kehamilan j. apa saja Penyulit dalam persalinan k. bagaimana cara Mencegah atau menghambat timbulnya komplikasi-komplikasi 1.3 Tujuan Penulisan a. Mengetahui definisi DM Pada kehamilan b. Mengetahui Gejala umum DM pada kehamilan c. Mengetahui Klasifikasi DM d. Mengetahui Patofisiologi pada DM e. Mengetahui Faktor yang mempengaruhi glukosa darah pada kehamilan f. Mengetahui Pengaruh DM pada kehamilan g. Mengetahui Pengaruh DM pada persalinan h. Mengetahui Pengaruh DM pada Nifas i. Mengetahui DM dalam kehamilan j. Mengetahui Penyulit DM dalam persalinan k. Mengetahui cara Mencegah dan komplikaasi DM



2



BAB II PEMBAHASAN



A. DIABETES MELITUS PADA KEHAMLAN 2.1 Definisi Diabetes mellitus adalah penyakit kelainan metabolism dimana tubuh penderita tidak bisa secara otomatis mengendalikan tingkat gula (glukosa) dalam darah nya. Penderita Diabetes Melitus (DM) tidak bisa memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup sehingga terjadi kelebihan gula dalam tubuh. Kekurangan insulin disebabkan adanya kerusakan sebagian kecil atau sebagian besar sel-sel beta palau langerhans dalam kelenjar pancreas yang bekerja menghasilkan insulin. Dalam kehamilan terjadi perubahan metabolisme endokrin dan karbohidrat untuk makanan janin dan persiapan menyusui bila tidak mampu meningkatkan produksi insulin (hypoinsulin) yang mengakibatkan hyperglikemia atau DM kehamilan (DM yang timbul hanya dalam masa kehamilan). Penyebab genetic atau factor keturunan,virus dan bakteri,bahan toksik atau beracun,nutrisi. Menurut Tandra (2008) bahwa kehamilan yang sudah lebih dari 3 bulan, apabila terjadi kadar glukosa darah yang tinggi dapat mengakibatkan persalinan prematur atau kematian janin di dalam kandungan. Selain itu, diabetes yang tidak terkontrol dapat mengakibatkan large baby atau bayi lahir besar, paru-paru bayi tidak sempurna sewaktu lahir, atau dapat terjadi hipoglikemia pada waktu persalinan. Hipoglikemia pada saat persalinan juga mengatakan tentang komplikasi yang dapat dialami oleh bayi ketika ibu mengalami diabetes mellitus gestasional adalah: a) Respiratory Distress Syndrome ( RDS) Keadaan dimana akan kesusahan dalam bernapas karena paru-paru belum terbentuk secara sempurna. Dapat terjadi apabila bayi lahir secara premature. Namun, kontrol kadar glukosa darah dapat mengurangi resiko terjadinya komplikasi ini. b) Hipokalsemia



3



Keadaan dimana kadar kalsium menjadi rendah. Hal ini dapat terjadi karena persalinan yang premature. Bayi akan mengalami kejang. Namun hal tersebut dapat diatasi dengan pembrian suntikan kalsium. c) Magnesium yang rendah Kadar magnesium yang rendah dapat terjadi ketika bayi lahir secara prematur. Polisitemia Keadaan dimana terjadi peningkatan sel darah merah, namun sebab nya masih belum jelas. d) Hiperbilirubinemia Banyak terjadi pemecahan sel darah merah, sehingga menyebabkan bayi menjadi kuning. e) Lazy Left Colon Bayi mengalami susah buang air besar, sehingga memberi kesan terjadi penyumbatan(Tandra, 2008). 2.2 Gejala umum Sering kencing malam hari (polyuria),selalu merasa haus (polydipsia),selalu merasa



lelah/kekurangan



energy,infeksi



di



kulit,penglihatan



menjadi



kabir,hyperglaisimia (peningkatan abnormal kandungan gula dalam darah),glaikosuria (glukosa dalam urine/air kencing) 2.3 Klasifikasi Diabetes mellitus yang bergantung pada insulin (id DM atau jenis l). Biasanya terdapat pada orang yang masih muda,gejala-gejalanya terjadi dengan tiba-tiba,kadar glukosa (gula) darah yang tinggi. Diabetes mellitus yang tidak tergantung pada insulin (NID DM atau jenis ll, biasanya terdapat pada orang yang berusia >40 tahun, terjadi secara perlahan-lahan, dan kemungkinan nya tiada tibu/gejala,biasa nya terdapat pada orang gemuk, usia lanjut dan tidak aktif. 2.4 Patofisiologi Diabetes Mellitus Gestasional terjadi suatu keadaan dimana jumlah/ fungsi insulin menjadi tidak optimal. Terjadi perubahan kinetika insulin atau resistensi terhadap efek insulin. Sehingga mengakibatkan jumlah sumber energy dalam plasma ibu semakin 4



meningkat dalam artian bahwa kadar glukosa menjadi tinggi, namun kadar insulin pun tetap tinggi (Wasis, 2008).Kehamilan terjadi perubahan metabolisme endokrin dan karbohidrat yang menunjang pemasokan makanan bagi kebutuhan janin dan persiapan untuk menyusui. Glukosa dapat tetap berdifusi melalui plasenta kepada janin, sehingga kadar glukosa darah janin menyerupai kadar glukosa darah sang ibu. Kadar glukosa darah dikendalikan oleh hormon insulin, dan juga beberapa hormone lain seperti esterogen, steroid, dan plasenta laktogen. Sehingga mengakibatkan proses reabsorpsi makanan menjadi lambat sehingga dapat menimbulkan efek hiperglikemia yang relatif lama dan secara otomatis hal tersebut memberikan efek terhadap meningkatnya kebutuhan insulin. Kebutuhan insulin akan meningkat 3 kali lipat dari keadaan normal menjelang proses persalinan. Tekanan diabetogenik dalam kehamilan. Secara fisiologi, telah terjadi perubahan menjadi resistensi insulin, yaitu ketika dilakukan penambahan insulin eksogen sehingga mengakibatkan tidak mudah mengalami hipoglikemi. Tetapi, bila ibu tidak mampu meningkatkan produksi insulin, akan tetap mengalami hipoinsulin yang menyebabkan terjadinya hiperglikemia atau diabetes kehamilan. 2.5 Faktor yang mempengaruhi glukosa darah pada kehamilan a. Perubahan Hormon Ketika menjalani proses kehamilan, tentunya ibu hamil mengalami perubahan hormon di dalam tubuhnya. Ada hormon tambahan yang terbentuk ketika hamil, antara lain hormon Human Placental Lactogen (HPL), hormon estrogen, dan hormon-hormon lain yang berfungsi untuk meningkatkan ketahanan insulin. Hormon-hormon tersebut mempengaruhi insulin dalam tubuh dan bisa menyebabkan diabetes gestasional. b. Usia Wanita Saat Hamil Setiap wanita yang berusia di atas 25 tahun ketika hamil rentan terkena penyakit diabetes gestasional. Hal ini disebabkan oleh produksi hormon dan insulin dalam tubuh yang berbeda antara wanita berusia 25 tahun ke atas dengan wanita berusia 25 tahun ke bawah.. c. Riwayat Genetik Diabetes Apabila ibu hamil memiliki anggota keluarga yang juga pernah terserang diabetes sebelumnya, maka resiko ia terkena diabetes gestasional selama hamil lebih 5



tinggi. Riwayat diabetes yang dialami anggota keluarga tidak hanya diabetes gestasional, tetapi jenis diabetes lain pun bisa mempengaruhi diabetes pada masa kehamilan. Selain itu, apabila ibu hamil itu sendiri juga pernah terserang diabetes saat hamil sebelumnya, maka kemungkinan ia akan kembali terserang juga lebih tinggi. d. Berat Badan Wanita hamil yang memiliki indeks masa tubuh lebih dari 30 beresiko terkena diabetes gestasional. Karena itu, penting bagi ibu hamil untuk menjaga dan mengontrol berat badan mereka. Perhatikan jumlah makanan yang dikonsumsi, jangan terlalu berlebihan demi menjaga kesehatan bayi.. e. Daya Tahan Glukosa Sama seperti ciri-ciri umum gejala diabetes lainnya, ibu hamil akan merasakan gejala yang sama ketika mulai terserang diabetes gestasional. Gejala-gejala ini bisa saja timbul karena kurangnya daya tahan glukosa pada tubuh ibu hamil. Untuk mengetahui lebih lanjut seperti apa daya tahan glukosa dalam tubuh, lebih baik kunjungi rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut. f. Riwayat Kehamilan Apabila seorang ibu hamil pernah mengalami keguguran janin sebelumnya, maka hal itu bisa membawa dampak negatif bagi kehamilan berikutnya. Terlebih lagi bagi wanita hamil yang telah mengalami keguguran beberapa kali. Riwayat melahirkan bayi yang beratnya lebih dari 4 kilo juga bisa mempengaruhi kesehatan ibu hamil. Pengalaman-pengalaman tersebut bisa memicu terserang penyakit diabetes gestasional g. Obat-obatan Setiap obat memiliki komposisi dan efek jangka panjang yang berbeda-beda. Obat-obatan tertentu apabila dikonsumsi secara berlebihan bisa mempengaruhi proses kehamilan. Misalnya obat-obatan antidiare dan obat psikiatri, jenis-jenis obat seperti itu dapat menghambat produksi insulin dalam tubuh. Akibatnya, kadar gula darah jadi meningkat dan ibu hamil pun terserang penyakit diabetes gestasional.. h. Konsumsi Gula Berlebih Ketika hamil, ibu hamil butuh memakan banyak makanan-makanan sehat demi menjaga kesehatan diri dan bayi. Pola makan sehat bukan hanya memperhatikan jumlah karbohidrat dan protein yang dikonsumsi, tapi juga 6



memperhatikan kadar gula pada makanan-makanan tesebut. Mengonsumsi glukosa dalam jumlah yang berlebihan bisa menyebabkan terserang diabetes saat hamil. i. Kebiasaan Buruk Saat ini, banyak ibu hamil yang kurang memperhatikan pola hidup ketika sedang menjalani masa kehamilan. Karena kebiasaan, sering kali ibu hamil tidak peduli untuk terus mengonsumsi minuman beralkohol atau terbiasa merokok. Hal ini sebenarnya bisa berdampak pada kesehatan, bukan hanya kesehatan sang ibu hamil tapi juga kesehatan janin. Ibu hamil perlu memperhatikan kebiasaan dan mengatur pola hidup mereka untuk mencegah terserang diabetes gestasional. j. Kelenjar Pankreas Kinerja produksi hormon insulin bisa menurun apabila kelenjar pankreas wanita hamil mengalami infeksi. Autoimun pada tubuh wanita hamil kemungkinan menyerang pankreas, memperparah infeksi pada pankreas. Apabila infeksi mulai menyebabkan peradangan, maka fungsi pankreas dan produksi hormon insulin akan menurun. Hal ini pun lalu bisa memicu terserangnya penyakit diabetes gestasional. k. Etnis Meski kedengarannya kurang masuk akal, tapi menurut hasil penelitian wanita hamil yang lebih mudah terserang diabetes gestasional adalah wanita berlatar belakang ras Afrika, Amerika, dan Asia Selatan. Hal ini kemungkinan didorong oleh kondisi lingkungan di negara-negara tersebut. l. Kenaikan Berat Badan yang Terlalu Cepat Saat mengandung, ibu hamil rentan mengalami kenaikan berat badan. Hal ini wajar karena adanya janin di dalam tubuh mereka. Meski begitu, beberapa ibu hamil mengalami kenaikan berat badan yang sangat cepat, bahkan terlalu cepat pada masa kehamilan. Hal ini dipibung berbahaya secara medis dan bisa juga menyebabkan terserang penyakit diabetes gestasional. m. Sindrom Ovarium Polikistik Sindrom Ovarium Polikistik adalah sindrom yang dialami oleh wanita ketika fungsi ovariumnya terganggu. Hormon yang diproduksi



dalam tubuhnya tidak



seimbang karena terlalu banyak menghasilkan hormon androgen atau hormon lakilaki. Ketika hal ini terjadi, tubuh wanita ditumbuhi bulu yang berlebihan dan wajah menjadi sangat berminyak. Gangguan ketidakseimbangan hormon ini biasanya dialami pada masa subur dan bisa menyebabkan jadwal haid yang tidak teratur. 7



Sindrom ini juga bisa berpengaruh pada produksi insulin dan berujung pada penyakit diabetes gestasional. n. Bayi Kembar Penyebab diabetes pada ibu hamil selanjutnya bila didiagnosa akan melahirkan bayi kembar. Ketika mengandung bayi kembar, ibu hamil berpotensi terkena macam-macam komplikasi. Anemia dan penurunan zat besi di dalam tubuh adalah contoh dari komplikasi-komplikasi tersebut. Diabetes gestasional dapat terjadi apabila komplikasi terus terjadi dan semakin 2.6 Pengaruh kehamilan Hyperemesis grapidarum, pemakaian glikogen bertambah, pertumbuhan janin, pancreas dan adrenalin janin in otero sudah berfungsi, meningkatnya metabolism basal,sebagian insulin ibu dimusnahkan oleh enzim uninsulin dalam plasenta, insulin dalam kehamilan dikurangi oleh plasenta laktogen dan mungkin juga oleh estrogen dan progesterone 2.7 Pengaruh persalinan Kegiatan otot Rahim dan usaha meneran mengakibatkan pemakaian glukosa lebih banyak, sehingga dapat terjadi hipoglikemia,apabila disertai dengan muntah-muntah. 2.8 Pengaruh Nifas Laktasi menyebabkan keluarnya zat-zat makanan,termasuk hydrat arang dari tubuh ibu,DM lebih sering mengakibatkan infeksi nifas dan sepsis dan menghambat luka jalan lahir,baik berupa rupture perineum maupun luka episiotomy. 2.9 Komplikasi dalam kehamilan Abortus dan partus prematurs, pre eklampsia, hydramnion, kelainan letak janin karena bayi besar, insufisiensi plasenta. 2.10 Penyulit dalam persalinan Insersia uteri dan atonia uteri, distosia bahu karena anak besar, kelahiran mati,lebih sering dengan pengakhiran partus dengan tindakan, termasuk operasi section cesaria, lebih mudah terjadi infeksi, angka kematian maternal lebih tinggi. 8



2.11 Mencegah atau menghambat timbulnya komplikasi-komplikasi a. Pola diet/makan Strategi utama dalam mengontrol kadar gula darah pada penderita GDM sama halnya dengan diabetes pada umumnya yaitu dengan terapi diet atau pola makan yang ideal. Adapun tujuan terapi diet adalah: 



Makan sesuai dengan kebutuhan tubuh







Mempertahankan kadar gula darah dalam batas normal/mendekati normal







Mempertahankan berat badan dalam batas normal







Mencegah terjadinya hipolglikemia (kadar gula darah terlalu rendah)







Mengurangi atau mencegah komplikasi



Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menjalani pola diet/pengaturan makan: 1. Makan dalam porsi kecil, namun seringTidak dianjurkan makan 3 kali/hari dengan porsi besar, namun lebih baik makan 6 kali/hari dengan porsi kecil. Makan 6 kali/hari meliputi jadwal makan utama 3 kali/hari (pagi, siang dan malam) dan konsumsi camilan 3 kali/hari (dikonsumsi diantara waktu makan utama).Camilan yang dapat Ibu konsumsi: outmeal, yogurt, edamame, apel, jeruk, pear, jus tomat tanpa gula, telur rebus. Pengaturan porsi makan ini berkaitan dengan kestabilan berat badan selama hamil. 2. Makan dengan jadwal teratur dan tidak menunda jadwal makan 3. Mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat seperti roti, susu, buah, permen, dan soft drinks (boleh dikonsumsi namun tidak berlebihan) 4. Usahakan untuk tidak banyak mengonsumsi karbohidrat di pagi hari, karena kadar gula darah cenderung naik pada pagi hari. b. Olahraga secara teratur



9



Setiap aktivitas fisik sangat berarti untukkesehatan Ibu. Penderita GDM sebaiknya memilih jenis olahraga yang sebagian besar menggunakan otot-otot besar dengan gerakan berirama dan berkesinambungan. Olahraga yang dianjurkan adalah jogging, yoga dan renang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas fisik termasuk olahraga selama kehamilan bermanfaat bagi kesehatan ibu dan janinnya, seperti menghindari kenaikan berat badan ibu yang berlebihan, mengurangi depresi dan sifat mudah marah yang berkaitan dengan kehamilan, mempertahankan berat janin dalam kisaran normal, mencegah komplikasi kehamilan dan mengurangi risiko makrosomia. American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) menyarankan wanita hamil untuk melakukan aktivitas fisik dengan Intensitas sedang setidaknya 150 menit per minggu.Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan olahraga: 



Konsultasikan kepada dokter mengenai olahraga yang sesuai dengan







kondisi kesehatan ibu. Walaupun sudah ada jenis olahraga yang dianjutkan, tapi konsultasi tetap diperlukan karena kondisi kesehatan setiap individu berbeda.







Pilihlah olahraga yang ibu suka dan lakukan beberapa variasi kegiatan sehingga



ibu



merasa



nyaman



dan



tidak



bosan



dalam



melakukannya.Contoh: hari ini melakukan jogging, besok yoga dan besok lusa melakukan renang. 



Buatlah jadwal olahraga setiap 1 minggu dan berkomitmen untuk melakukannya. Buatlah afirmasi positif untuk meningkatkan motivasi ibu



c. Rutin periksa kadar gula darah Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), skrining GDM direkomendasikan pada ibu dengan faktor risiko. Jika hasil skrining awal negatif, skrining harus diulang pada usia kehamilan 24-28 minggu.Selain itu semua ibu hamil harus mendapatkan skrining GDM yang dilakukan pada usia kehamilan 24-28 minggu kehamilan. Kadar gula darah dapat diketahui melalui pemeriksaan laboratorium atau pasien dapat melakukan secara mandiri (sendiri) di rumah. Alat cek gula darah/blood glucose meter yang ada di pasaran adalah ACCU-Chek, Abbott, 10



OneTouch dan Easytouch dll. Pilihan waktu terbaik dalam pengecekan gula darah penderita GDM yang tidak mendapatkan terapi insulin adalah saat puasa dan 1 jam setelah makan. Sedangkan yang mendapatkan terapi insulin adalah saat berpuasa dan sebelum makan serta ± 1 jam setelah makan. Walaupun dilakukan di rumah, ibu tetap melakukan pencatatan yang dapat dilaporkan ke petugas kesehatan saat melakukan pemeriksaan kehamilan. Lakukan pencatatan dengan jujur tidak mengurangi atau menaikkan kadar gula darah. Contoh dari lembar pencatatan telah terlampir dalam buku ini. Walaupun memiliki alat sendiri, pemeriksaan kadar gula darah di fasilitas kesehatan tetap dilakukan secara berkala untuk hasil yang lebih akurat selain itu Ibu juga mendapatkan konseling dari dokter terkait kebutuhan tubuh Ibu. d. Rutin periksa ke dokter Sama halnya dengan kehamilan normal, kunjungan ulang (kontrol kehamilan) pada penderita DMG bertujuan utnuk mengetahui kesehatan ibu dan kesejahteraan janin. Saat melakukan kunjungan ulang, upayakan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh petugas kesehatan atau diperbolehkan lebih awal kontrol jika ditemukan tibu bahaya kehamilan, Upayakan datang bersama suami karena terkadang konseling yang diberikan tenaga kesehatan, membutuhkan keterlibatan keluarga terutama dalam manajemen DMG e. Penggunaan Insulin Jika ibu hamil dengan diabetes melitus tidak berhasil mengendalikan kadar gula darahnya dengan diet dan olahraga, maka diperlukan resep obat/terapi insulin untuk membantu mengontrol kadar gula darah selama kehamilan. Ibu tidak perlu khawatir jika diharuskan suntik insulin saat hamil. Penggunaan insulin sudah terbukti sangat aman bagi ibu hamil dengan diabetes serta bayi dalam kandungannya. Pasalnya, tidak mendapatkan pengobatan insulin selama kehamilan dengan diabetes justru jauh lebih berisiko bagi ibu dan bayi Selama kehamilan, ibu hamil sering mengalami baper, mood swing, atausuasana hati yang naik turun. Mood swing terjadi karena perubahan tubuh 11



dan hormonal ibu. Perubahan mood ini ada yang ringan dan mudah diatasi, tapi ada juga yang mengalami sampai tahap depresi (yang harus segera diatasi secara tuntas karena bisa menjadi akar dari baby blues atau post partum depression). Sebagian besar ibu hamil merasa khawatir terhadap kesehatannya dan kesehatan janinnya, termasuk khawatir terhadap proses persalinan yang akan dihadapi. Psikologis ibu hamil perlu diperhatikan dengan mendapatkan dukungan dan kenyamanan dari berbagai pihak, baik itu dari suami, orang tua, anak, kerabat maupun tenaga kesehatan. f. Dukungan Keluarga Dengan akan hadirnya anggota baru dalam keluarga, maka setiap anggota keluarga harus mampu beradaptasi terhadap kehamilan ibu dan membantu pada setiap kebutuhannya, terutama bagi ibu yang mengalami komplikasi



dalam



kehamilan,



dalam



hal



ini



adalah



diabetes



gestasional.Penelitian di Iran menunjukkan bahwa dukungan anggota keluarga dinilai sangat efektif dalam membantu wanita DMG untuk memilih gaya hidup yang lebih sehat. Keluarga dapat menjadi penjaga yang memiliki alarm ketika penderita DMG akan melakukan pelanggaran dalam makan. Contoh dari keterlibatan keluarga adalah: 



Keluarga terlibat dalam mengatur pola makan (sebagai “alarm makan” ketika makan “di luar” atau menghadiri festival makan







Suami mendampingi istri ketika melakukan kunjungan ulang ke dokter/bidan







Keluarga memberikan dukungan materi maupun psikologis.



g. Dukungan petugas kesehatan Dukungan Petugas Kesehatan Tenaga kesehatan berperan penting dalam pemantaun kesehatan Ibu selama hamil. Tenaga kesehatan akan memberikan informasi yang tepat untuk menunjang kesehatan Ibu. Petugas keseahatan meliputi dokter, bidan, perawat, petgas gizi atau konselor diabetes. Pastikan Ibu terjalin hubungan baik dengan petugas kesehatan sehingga informasi yang mereka sampai akan mudah Ibu pahami dan lakukan.



12



Pengelolaan diabetes akan berhasil jika ada kerjasama yang baik antara pasien dan tim medis.



B. PERSALINAN DENGAN DIABETES MELITUS Selama gula darah normal dan tidak ada komplikasi pada ibu dan janin, persalinan spontan melalui vagina dapat dilakukan dengan pengawasan dokter. Selama proses persalinan, pemeriksaan gula darah ibu harus dilakukan lebih sering karena dikhawatirkan gula darah belum stabil, dapat turun maupun naik Bila terjadi komplikasi saat persalinan, maka dokter akan menyarankan untuk dilakukan operasi Sectio Caesaria. 1) Pasca Bersalin pada Penderita GDM Pada penderita diabetes gestasional, “melahirkan” biasanya akan membuat kondisi ini “sembuh” seketika. Namun bukan berarti ibu sudah terbebas. Lakukan medical check up secara rutin, 4-12 minggu setelah bersalin dan pemeriksaan ulang dilakukan paling sedikit setiap 3 tahun . Diabetes gestasional dapat sembuh total jika ibu menjalani gaya hidup sehat setelah melahirkan. Termasuk mengontrol berat badan sebelum, selama, dan setelah kehamilan dengan makan makanan sehat dan aktivitas fisik yang rutin. Sekitar 6-12 bulan setelah bersalin, berat badan ibu harus kembali pada berat badan ibu sebelum hamil 2) Riwayat GDM diperbolehkan memberikan ASI Walaupun ibu tersebut mengalami diabetes, akan tetap aman untuk menyusui bayi Ibu. ASI adalah makanan terbaik untuk bayi. American Diabetes Association menjelaskan bahwa ibu dengan riwayat diabetes gestasional diperbolehkan untuk menyusui bayinya, justru sangat dianjurkan. Pemberian ASI eksklusif setelah melahirkan terbukti menurunkan risiko diabetes setelah melahirkan karena membantu menurunkan berat badan secara alami. 3) Kontrasepsi Untuk Ibu dengan Diabetes Perempuan dengan diabetes dianjurkan untuk tidak terlalu banyak memiliki anak mengingat komplikasi yang dapat terjadi sehingga disarankan untuk mengikuti program KB. Tidak ada satu pun alat kontrasepsi yang sesuai bagi ibu penderita diabetes. Semua ada untung dan ruginya. Ibu dapat melakukan konsultasi dengan dokter



13



untuk menentukan kontrasepsi yang sesuai kondisi kesehatan Ibu.Berikut ini pilihan kontrasepsi yang dapat Ibu pertimbangkan: a. Pil KB Pil KB mengandung hormon estrogen dan progesteron atau progesteron saja. Hormon ini bisa menaikkan tekanan darah dan meningkatkan kebutuhan insulin tubuh. Estrogen cenderung meningkatkan risiko penggumpalan darah Datanglah ke dokter untuk memilih pil KB apa yang sebaiknya dipakai. b. KB Suntik dan Implant KB suntik 1 bulan maupun 3 bulan serta implant memilki kerugian haid yang tidak teratur dan kebutuhan insulin dapat berubah c. IUD (Intra Uterine Device) IUD atau sering dikenal dengan spiral, alat kontrasepsi yang dipasang di dalam rahim. Angka kegagalan lebih besar pada wanita dengan diabetes daripada yang tidak menderita diabetes. Selain itu wanita dengan diabetes memiliki risiko lebih besar terjadi perdarahan, infeksi dan luka saat menggunakan IUD d. Kondom Kondom mengandung spermicide (pembunuh spreman) yang cukup efektif untuk KB bila dipakai dengan benar. Kerugiannya adalah merepotkan dan sering menggangu. e. Sistem Kalender Sistem kalender cocok hanya bagi wanita yang siklus haidnya teratur dengan tingkat keberhasilan 75-80% f. Sterilisasi Bila jumlah ana dirasa sudah cukup, bias dipilih cara permanen ini dengan mengikat saluran telur (tubektomi) atau operasi vasektomi pada pasangannya. Pada penderita diabetes yang sidah terkena komplikasi, misalnya ginjal dan saraf, cara KB dengan sterilisasi adalah pilihan utama.



14



BAB III PENUTUP



3.1 KESIMPULAN Kehamilan yang disertai dengan diabetes mellitus merupakan kondisi yang beresiko tinggi,oleh karena itu perlu penanganan dan pendekatan multidisiplin untuk mencapai hasil akhir yang baik. Disebut diabetes gestasional bila gangguan toleransi glukosa yang terjadi sewaktu hamil kembali normal dalam 6 minggu setelah persalinan . dianggap diabetes mellitus (jadi bukan gestasi) bila gangguan toleransi glukosa menetap setelah persalinan.pada golongan ini,kondisi diabetes sementara selama masa kehamilan,artinya kondisi diabetes atau intoleransi glukosa pertama kali didapati selama kehamilan,biasanya pada trimester kedua atau ketiga. Diabetes Melitus Gestasional (DMG) didefinisikan sebagai gangguan toleransi glukosa berbagai tingkat yang diketahui pertama kali saat hamil tanpa membedakan apakah penderita perlu mendapat insulin atau tidak. Pada kehamilan trimester pertama kadar glukosa akan turun antara 55-65% dan hal ini merupakan respon terhadap transportasi glukosa dari ibu ke janin. 3.2 SARAN Seorang nakes yang memberikan asuhan keperawatan pada wanita diabetic yang sedang hamil harus memahami respon fisiologis normal terhadap kehamilan dan perubahan metabolism akibat diabetes, nakes juga harus mengetahui impliaksiimplikasi psikososial kehamilan diabetic,sehingga ia dapat mengarahkan wanita yang sedang hamil dalam perencanaan pengimplementasian dan pengevaluasian terhadap wanita dan keluarga nya



15



DAFTAR PUSTAKA



Asuhan



Kebidanan



lV



(patologi)/Ai



Yeyeh



Rukiyah,S.Si.T,LiaYulianti,Amd.Keb,



MKM:Jakarta:TM,2011 http://repository.unimus.ac.id/2355/3/BAB%20II.pdf http://digilib.unisayogya.ac.id/4254/1/Mengenal%20dan%20Upaya%20Mengatasi %20Diabetes%20dalam%20Kehamilan%20-%20FIX.pdf



16