9 0 206 KB
Diagnosa Keperawatan Gangguan cairan dan elektrolit 1. Resiko tinggi kekurangan cairan b/d kegagalan mekanisme pengaturan. 2. Kerusakan integritas jaringan b/d edema 3. Intoleransi aktifitas b/d kelemahan 4. Perubahan pertukaran gas b/d 5. Penurunan curah Jantung b/d ketidak seimbangan elektrolit
Dx 1: Resiko kekurangan volume cairan b/d kegagalan mekanisme pengaturan Intervensi - Pantau TTV dan CVP
- Takikardia
Rasional tergantung
pada
derajat
kekurangan cairan pengukuran CVP untuk penentuan derajat kekurangan carian dan respons terhadap terapi penggantian. - Kebutuhan penggantian cairan di dasarkan - Pantau masukan dan haluaran urine
pada perbaikan kekurangan dan kehilangan terus menerus. - Perubahan dalam berat badan tidak secara
- Timbang
berat
badan
setiap
hari
dan
akurat mempengaruhi volume intravaskuler.
bandingkan dengan keseimbangan cairan 24- Penurunan fungsi serebral dengan sering jam. - Kaji
mengakibatkan perubahan mental tingkat
kesadaran
/
respons- Vasokontriksi
neuromuscular
dan
penurunan
intraseluler
menyebabkan penurunan elastisitas.
- Berikan perawatan kulit dan mulut
- Perubahan proses pikir memerlukan tindakan perlindungan untuk mencegah cidera. - Jaringan rentan terhadap kerusakan karena
- Berikan
kewaspadaan
keamanan
sesuai
indikasi.
vasokontriksi
dan
peningkatan
kerapuhan
seluler. - Hemokonsentrasi dan peningkatan agregasi
- Ubah posisi seirng masase kulit dan lindungi
trombosit dapat mengakibatkan pembentukan
tonjolan tulang
emboli sistemik. - Perbaikan kekurangan darah terlalu cepat
- Selidiki keuhan nyeri dada tiba-tiba
dapat menurunkan sistem kardiopulmonal. - Rujuk pada daftar factor predisposisi pemberal - Tergantung
- Pantau peningkatan TD tiba-tiba / nyata.
cairan,
Kolaborasi
pada
ketidak
kesempatan seimbangan
kehilangan elektrolit
/
metabolic mungkin memerlukan perbaikan
- Kaji identifikasi (pengobatan penyebab dasar) Memberikan perbaikan sirkulasi - Pantau indikasi
pemeriksaan :
elektrolit,
laboratorium glukosa,
sesuai Kekurangan darah aktif
pH/PCO2M Memperbaiki asidosis berat
pemeriksaan koagulasi berikan larutan IV sesuai indikasi: Larutan Darah
isotonic
lengkap
Natrium
bikarbonat
Dx 2 : Kerusakan integritas jaringan b/d edema Intervensi
Rasional
Mandiri Identifikasi
pasien
berisiko
terhadap Temukan
hipernatremia dan kemungkinan penyebab
dan
intervesi
dini
mencegah
komplikasi serius
misalnya : kekurangan air, kelebihan natrium Kaji adanya lokasi pembentuk edema Edema mungkin umumatau lokal pada area Berikan perawatan kulit dan perubahan posisi
depend.
Mempertahanakn integritas kulit, menurunkan
sering
tekanan dan friksi pada jaringan edema. Anjurkan menghindari makanan tinggi natrium Menurunkan risiko komplikasi akibat natrium Kaji
tingkat
kesadaran
dan
kekuatan Kekurangan
air
rehidrasi
cepat
dapat
muscular
menyebabkan edema serebral
Kolaborasi Tingkat Carian poliv Nacl 0,9%
Reduksi cepat natrium serum dengan disertai penurunan
osmolalitas
serum
dapat
menyebabkan edema Dx. 3 Penurunan curah Jantung b/d ketidak seimbangan elektrolit Intervensi
Rasional
Mandiri Pantau TTV dan CVP
Takikardia dan hipertensi – manifestasi umum Buyi nafas adventisius dan bunyi jantung
Auskultasi paru dan bunyi jantung
ekstra (s3) Tanda dekompensasi jantung / GJK
Perhatian adanya distensi vena leher atua Bolus carian tiba-tiba lavid menimbulkan
perifer Pantau Kec infuse dan cairan parental secara ketat
kelebihan beban volume cairan atau resiko terhadap dekompensasi jantung. Keterbatasan cadangan jantung mengakibatkan kelelahan / intoleransi aktivitas.
Tingkatkan tirah baring jadwalkan perawatan untuk memberikan periode istirahat sering Referensi: .
Brunner dan Sudart, 2001. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta : EGC
Noengeos,
Marilyme, 1999. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta : EGC
Potter, Patricia A. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGC
RESIKO KEKURANGAN VOLUME CAIRAN
Diagnosa Keperawatan Resiko kekurangan volume cairan
Tujuan dan Kriteria Hasil NOC
Fluid balance Hydration
Definisi : Berisiko mengalami dehidrasi
Nutritional Status: Food and Fluid Intake
vaskular, selular, atau intraselular.
Kehilangan volume cairan aktif Kurang pengetahuan
NIC Fluid management Timbang popok/pembalut jika diperlukan Pertahankan catatan intake dan output yang akurat
Kriteria Hasil : Mempertahankan urine output
Faktor Risiko :
Intervensi Keperawatan
Monitor status hidrasi (kelembaban membran mukosa,
sesuai dengan usia dan BB, BJ
nadi adekuat, tekanan darah
urine normal, HT normal
ortostatik ), jika diperlukan
Tekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam batas normal
Penyimpangan yang Tidak ada tanda-tanda
Monitor vital sign Monitor masukan makanan / cairan dan hitung intake kalori
mempengaruhi absorbs
dehidrasi, Elastisitas turgor kulit
cairan
baik, membran mukosa lembab, Kolaborasikan pemberian
Penyimpangan yang mempengaruhi akses cairan Penyimpangan yang
tidak ada rasa haus yang berlebihan
harian
cairan IV Monitor status nutrisi Berikan cairan IV pada suhu ruangan
mempengaruhi asupan
Dorong masukan oral
cairan
Berikan penggantian
Kehilangan bertebihan melalui rute normal (mis, diare) Usia lanjut Berat badan ekstrem Faktor yang
nesogatrik sesuai output Dorong keluarga untuk membantu pasien makan Tawarkan snack (jus buah, buah segar) Kolaborasi dengan dokter
mempengaruhi
Atur kemungkinan tranfusi
kebutuhan cairan (mis,
Persiapan untuk tranfusi
status hipermetabolik) Kegagalan fungsi regulator Kehilangan cairan
Hypovolemia Management Monitor status cairan termasuk intake dan ourput cairan
melalul rute abnormal
Pelihara IV line
(mis, slang menetap)
Monitor tingkat Hb dan
Agens farmasutikal (mis., diuretik)
hematokrit Monitor tanda vital Monitor respon pasien terhadap penambahan cairan Monitor berat badan Dorong pasien untuk menambah intake oral Pemberian cairan IV monitor adanya tanda dan gejala
kelebihan volume cairan Monitor adanya tanda gagal ginjal
Diagnosa Keperawatan/
Rencana keperawatan
Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Hasil
Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan:
NOC:
(ekskresi dan sekresi tubuh, medikasi),
NIC :
Tissue integrity : skin and mucous
- Gangguan sirkulasi, iritasi kimia
Intervensi
Pressure ulcer prevention
membranes
Wound care
Wound healing : primary and
- Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang
defisit cairan, kerusakan mobilitas fisik,
secondary intention
longgar
keterbatasan pengetahuan, faktor
Setelah dilakukan tindakan
mekanik (tekanan, gesekan),kurangnya
keperawatan selama …. kerusakan - Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien) setiap dua jam
nutrisi, radiasi, faktor suhu (suhu yang
integritas jaringan pasien teratasi
ekstrim)
dengan kriteria hasil:
- Jaga kulit agar tetap bersih dan kering sekali - Monitor kulit akan adanya kemerahan
Perfusi jaringan normal - Oleskan lotion atau minyak/baby oil pada - Kerusakan jaringan (membran mukosa, Tidak ada tanda-tanda infeksi tertekan Ketebalan dan tekstur jaringan normal - Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien integumen, subkutan) Menunjukkan pemahaman dalam- Monitor status nutrisi pasien DO :
proses
perbaikan
kulit
daerah yang
dan- Memandikan pasien dengan sabun dan air hangat
mencegah terjadinya cidera berulang - Kaji lingkungan dan peralatan yang menyebabkan
Menunjukkan
terjadinya
penyembuhan luka
proses
tekanan - Observasi luka : lokasi, dimensi, kedalaman luka, karakteristik,warna cairan, granulasi, jaringan nekrotik, tanda-tanda infeksi lokal, formasi traktus - Ajarkan pada keluarga tentang luka dan perawatan luka - Kolaborasi ahli gizi pemberian diet TKTP, vitamin - Cegah kontaminasi feses dan urin - Lakukan tehnik perawatan luka dengan steril - Berikan posisi yang mengurangi tekanan pada luka - Hindari kerutan pada tempat tidur
Diagnosa Keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil
Intervensi Keperawatan
Intoleransi aktivitas Definisi : Ketidakcukupan energi psikologis atau fisiologis untuk melanjutkan atau menyelesaikan aktifitas kehidupan sehari-hari yang harus atau yang ingin dilakukan.
NOC Energy conservation
NIC Activity Therapy Kolaborasikan dengan tenaga rehabilitasi medik dalam merencanakan program terapi yang tepat
Activity tolerance
Self Care : ADLs
Kriteria Hasil : Bantu klien untuk Berpartisipasi dalam mengidentifikasi aktivitas yang aktivitas fisik tanpa disertai mampu dilakukan Batasan Karakteristik : peningkatan tekanan darah, Bantu untuk memilih aktivitas Respon tekanan darah abnormal nadi dan RR konsisten yang sesuai dengan terhadap aktivitas Mampu melakukan kemampuan fisik, psikologi dan Respon frekwensi jantung aktivitas sehari-hari (ADLs) social abnormal terhadap aktivitas secara mandiri Bantu untuk mengidentifikasi Perubahan EKG yang Tanda-tanda vital normal dan mendapatkan sumber yang mencerminkan aritmia diperlukan untuk aktivitas yang Energy psikomotor Perubahan EKG yang diinginkan Level kelemahan mencerminkan iskemia Bantu untuk mendapatkan alat Mampu berpindah: dengan Ketidaknyamanan setelah bantuan aktivitas seperti kursi atau tanpa bantuan alat beraktivitas roda, krek Status kardiopulmunari Dipsnea setelah beraktivitas Bantu untuk mengidentifikasi adekuat aktivitas yang disukai Menyatakan merasa letih Sirkulasi status baik Bantu klien untuk membuat Menyatakan merasa lemah Status respirasi : jadwal latihan diwaktu luang pertukaran gas dan ventilasi Bantu pasien/keluarga untuk Faktor Yang Berhubungan : adekuat mengidentifikasi kekurangan Tirah Baring atau imobilisasi dalam beraktivitas Kelemahan umum Sediakan penguatan positif Ketidakseimbangan antara bagi yang aktif beraktivitas suplai dan kebutuhan oksigen Bantu pasien untuk Imobilitas mengembangkan motivasi diri dan penguatan Gaya hidup monoton
Monitor respon fisik, emosi, social dan spiritual
Diagnosa Keperawatan/ Masalah Kolaborasi Gangguan Pertukaran gas Berhubungan dengan :
Rencana keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil NOC: Respiratory Status : Gas exchange
Intervensi NIC : Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
ketidakseimbangan perfusi ventilasi Keseimbangan asam Basa, Elektrolit Pasang mayo bila perlu perubahan membran kapiler-alveolar Respiratory Status : ventilation
Lakukan fisioterapi dada jika perlu
DS:
Keluarkan sekret dengan batuk atau suction
Vital Sign Status
tindakan Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
sakit kepala ketika bangun
Setelah
Dyspnoe
keperawatan selama …. Gangguan Berikan bronkodilator ;
Gangguan penglihatan
pertukaran pasien teratasi dengan
-………………….
DO:
kriteria hasi:
-………………….
Penurunan CO2
dilakukan
peningkatan Barikan pelembab udara
Mendemonstrasikan
Takikardi
ventilasi
Hiperkapnia
adekuat
dan
yang Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan.
oksigenasi
Monitor respirasi dan status O2
Memelihara kebersihan paru paru dan Catat pergerakan dada,amati kesimetrisan, penggunaan
Keletihan Iritabilitas
bebas dari tanda tanda distress
otot
Hypoxia
pernafasan
intercostal
kebingungan
tambahan,
retraksi
otot
supraclavicular
dan
Mendemonstrasikan batuk efektif dan Monitor suara nafas, seperti dengkur suara nafas yang bersih, tidak ada Monitor pola nafas : bradipena, takipenia, kussmaul,
sianosis warna kulit abnormal (pucat, kehitaman)
dan
dyspneu
(mampu
Hipoksemia
mengeluarkan
sputum,
mampu Auskultasi suara nafas, catat area penurunan / tidak
hiperkarbia
bernafas dengan mudah, tidak ada
AGD abnormal
pursed lips)
pH arteri abnormal
sianosis
hiperventilasi, cheyne stokes, biot adanya ventilasi dan suara tambahan Monitor TTV, AGD, elektrolit dan ststus mental
Tanda tanda vital dalam rentang Observasi sianosis khususnya membran mukosa
frekuensi dan kedalaman nafas abnormal
Jelaskan pada pasien dan keluarga tentang persiapan
normal
AGD dalam batas normal
tindakan dan tujuan penggunaan alat tambahan (O2,
Status neurologis dalam batas normal
Suction, Inhalasi) Auskultasi bunyi jantung, jumlah, irama dan denyut jantung
Penurunan curah Jantung
Diagnosa Keperawatan
Penurunan curah jantung
Tujuan dan Kriteria Hasil NOC
NIC
Cardiac
Definisi : Ketidakadekuatan darah yang dipompa oleh jantung untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh.
Pump effectiveness
Circulation
Intervensi Keperawatan
Status
Cardiac Care Evaluasi
adanya nyeri dada ( intensitas, lokasi, durasi)
Vital
Sign Status
Batasan Karakteristik : Perubahan Frekuensi Irama Jantung Aritmia
Takikardi
Perubahan
EKG
Perubahan Preload Penurunan
tekanan vena central (central venous pressure, CVP)
Peneurunan
tekanan arteri paru (pulmonary artery wedge pressure, PAWP)
Edema,
Keletihan
Peningkatan
CVP
Peningkatan
PAWP
Distensi
vena jugular
Murmur
berat badan
Perubahan Afterload Lembab
Penurunan
nadi perifer
Penurunan
resistansi vascular paru (pulmunary vascular resistence, PVR)
Penurunan
resistansi vaskular sistemik (sistemik vascular resistence , SVR)
Dipsnea
Vital dalam rentang normal (Tekanan darah, Nadi, respirasi) mentoleransi aktivitas, tidak ada kelelahan
Tidak
ada edema paru, perifer, dan tidak ada asites
Tidak
ada penurunan kesadaran
adanya tanda dan gejala penurunan cardiac output
Monitor
status kardiovaskuler
Monitor
status pernafasan yang menandakan gagal jantung
Monitor
abdomen sebagai indicator penurunan perfusi
Monitor
balance cairan
Monitor
adanya perubahan tekanan darah
Monitor
respon pasien terhadap efek pengobatan antiaritmia
Atur
periode latihan dan istirahat untuk menghindari kelelahan
Monitor
toleransi aktivitas pasien
Monitor
adanya dyspneu, fatigue, tekipneu dan ortopneu
Anjurkan
untuk menurunkan
stress
Peningkatan
Kulit
Kriteria Hasil :
Dapat
Palpitasi
adanya disritmia jantung
Catat
Tanda
Bradikardi,
Catat
Vital Sign Monitoring Monitor Catat
TD, nadi, suhu, dan RR
adanya fluktuasi tekanan
darah Monitor
VS saat pasien berbaring, duduk, atau berdiri
Auskultasi
TD pada kedua lengan dan bandingkan
Monitor
TD, nadi, RR, sebelum,
Peningkatan
PVR
Peningkatan
SVR
Oliguria
kapiler memanjang
Perubahan
warna kulit
pada pembacaan tekanan darah
Perubahan kontraktilitas Batuk,
Crackle
Penurunan
indeks jantung
Penurunan
fraksi ejeksi
paroksismal nokturnal LVSWI (left ventricular stroke
work index) Penurunan
Monitor
adanya pulsus alterans
Monitor
jumlah dan irama
jantung Monitor
bunyi jantung
Monitor
frekuensi dan irama pernapasan
Monitor
suara paru
Monitor
suhu, warna, dan kelembaban kulit
Monitor
stroke volume index (SVI)
S3, Bunyi S4
Perilaku/Emosi Ansietas,
adanya pulsus paradoksus
pola pernapasan abnormal
Penurunan
Bunyi
kualitas dari nadi
Monitor
Ortopnea Dispnea
Monitor Monitor
Pengisian
Variasi
selama, dan setelah aktivitas
Gelisah
Faktor Yang Berhubungan : Perubahan
afterload
Perubahan
kontraktilitas
Perubahan
frekuensi jantung
Perubahan
preload
Perubahan
irama
sianosis perifer
Monitor
adanya cushing triad (tekanan nadi yang melebar, bradikardi, peningkatan sistolik)
Identifikasi
penyebab dari perubahan vital sign
Perubahan
volume sekuncup