Dialog DRP [PDF]

  • Author / Uploaded
  • reka
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

DIALOG Apoteker : Selamat siang, apa ini dengan dokter cantik? Dokter : Iya Apoteker : Maaf dok, saya meminta waktunya sebentar untuk mengkonfirmasi resep apa boleh? Dokter : Iya boleh berapa lama karena saya sibuk? Apoteker : Sekitar 10 menit saja dok Dokter : Iya boleh Apoteker : Saya mendapat resep atas nama Tn Milo 61 tahun terkena gagal jantung kongestif diresepkan obat captopril tab 25 mg 3x1 tab ac dan obat spironolakton tab 100 mg 1x1 tab pagi, apa benar ini pasien dokter Dokter : Saya cek dulu ya Apoteker : Baik dok Dokter : Iya benar beliau ini pasien saya ada apa ya? Apoteker : Begini dok, setelah dilakukan pen9gkajian resep dan penelusuran pustaka terdapat interaksi obat antara captopril dan spironolakton menyebabkan efek samping hiperkalemia menjadi tinggi, sehingga saya rekomendasikan untuk melakukan penurunan dosis spironolakton rentang 12,5 mg – 50 mg (disarankan 25 mg/hari) karena telah dikombinasi dengan ACEi dan supaya menurunkan potensi terjadi hiperkalemia pada pasien. Bagaimana menurut dokter? Dokter : Oh begitu, baik boleh diturunkan saja dosisnya Apoteker : Baik dok, saya ulangi dosis untuk spironolaktonnya diturunkan menjadi 25 mg/hari Dok maaf saya boleh meminta dokter untuk mengisi lembar persetujuan pengubahan dosis dan aturan pemakaian pasien? Dokter : Baik Apoteker : Terimakasih dok mohon maaf telah mengganggu waktunya Dokter : Oke Ketuk pintu dulu Menyapa, selamat pagi, Memperkenalkan diri, tujuan Identifikasi resep tersebut (klarifikasi ke dokter) Nama siapa, apa saja resepnya, isi dilembar kerja obat yang terjadi DRPnya apa aja Tatalaksananya bagaimana...1x1 25 mg/hari spironolakton... Interaksinya mayor/minor..... ini harus disebutkan !! Dok mohon maaf berdasarkan pustaka (harus disebutkan misal stockley hal..... menyebabkan ...... maka harus .........)



Minggu depan DRP (ES obat) Compounding...



INTERAKSI ANTARA CAPTOPRIL & SPIRONOLAKTON MAJOR Penggunaan inhibitor angiotensin converting enzyme (ACE) dan diuretik hemat kalium secara bersamaan dapat meningkatkan risiko hiperkalemia. Penghambatan ACE menghasilkan penurunan sekresi aldosteron, yang dapat menyebabkan peningkatan kalium serum yang mungkin aditif dengan yang diinduksi oleh diuretik hemat kalium. Interaksi mungkin ringan pada sebagian besar pasien dengan fungsi ginjal normal. Dalam tinjauan retrospektif dari 127 pasien yang diobati dengan kaptopril, beberapa di antaranya juga menerima diuretik hemat kalium atau diuretik dengan suplemen kalium, tidak ada hubungan yang ditemukan antara penggunaan kaptopril dan perubahan kadar kalium serum. Dalam studi retrospektif lain, enalapril terbukti tidak berpengaruh pada kalium serum 16 pasien yang menggunakan furosemide atau amiloride, dan tidak ada perbedaan dalam kadar kalium serum kelompok yang menggunakan enalapril dengan diuretik dibandingkan dengan kelompok yang sama yang tidak menggunakan enalapril . Namun, hiperkalemia yang mengancam jiwa dan fatal telah dilaporkan terjadi dalam beberapa hari hingga minggu setelah menerima kombinasi pada pasien dengan faktor risiko seperti gangguan ginjal, diabetes, usia tua, gagal jantung yang parah atau memburuk, dan penggunaan suplemen kalium atau lainnya secara bersamaan. obat yang meningkatkan kalium serum. Baik ACE inhibitor saja dan diuretik saja telah dikaitkan dengan hiperkalemia pada pasien dengan gangguan ginjal. Inhibitor ACE juga dapat menyebabkan penurunan fungsi ginjal pada pasien dengan gagal jantung kronis, dan risikonya meningkat jika mereka kekurangan natrium atau dehidrasi setelah diuresis berlebihan. Perhatian disarankan jika ACE inhibitor digunakan dengan diuretik hemat kalium, terutama pada pasien dengan gangguan ginjal, diabetes, usia tua, memburuknya gagal jantung, dan / atau risiko dehidrasi. Kalium serum dan fungsi ginjal harus diperiksa secara teratur, dan suplementasi kalium umumnya harus dihindari kecuali jika dimonitor secara ketat. Pasien harus diberikan konseling makanan dan disarankan untuk mencari perhatian medis jika mereka mengalami tanda-tanda dan gejala hiperkalemia seperti kelemahan, lesu, kebingungan, kesemutan pada ekstremitas, dan detak jantung tidak teratur. Jika spironolactone diresepkan dengan ACE inhibitor, beberapa peneliti merekomendasikan bahwa dosisnya tidak melebihi 25 mg / hari.