Digital Radiografi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Digital Radiografi



Disusun Oleh : Rahardiawan Prabowo Mulyono 171313007



TEKNOLOGI ELEKTROMEDIS POLITEKNIK MEKATRONIKA SANATA DHARMA 2019



Digital Radiografi



1. Pengertian Digital Radiografi (DR) adalah suatu bentuk pencitraan sinar-X, di mana Flat Panel Detektor (FPD) digunakan sebagai pengganti film. Dengan sistem DR gambar dapat dilihat di monitor segera setelah akuisisi, yang memakan waktu beberapa detik dan dapat disimpan/diteruskan dimanapun mereka dibutuhkan. Seperti gambar-gambar digital, beberapa salinan data gambar selalu identik.



2. Komponen – Komponen Digital Radiografi 2.1 X-ray Source Sumber yang digunakan untuk menghasilkan sinar-X pada DR sama dengan sumber sinar-X pada Radiografi Konvensional. Oleh karena itu, untuk merubah radiografi konvensional menjadi DR tidak perlu mengganti pesawat sinar-X. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, DR hanya perlu mengganti sistem penangkapan gambarnya yang sudah menjadi digital (Flat Panel Detector) dengan menggantikan posisi film sebagai penangkap bayangan laten (Photo Stimulated Radiography). 2.2 Image Receptor Fungsi utama dari Image Receptor ini adalah mengganti keberadaan kaset/film sebagai penangkap sinar-X. Cara kerja Image Receptor ini ketika sinar-X memaparkan (exposure) sinarnya ke arah Image Receptor, sinar-X dideteksi oleh detector di dalam Image Receptor dan diubahnya ke dalam bentuk sinyal-sinyal analog berupa Pixel yang mempunyai kode numerik berupa 1 dan 0 (warna hitam dan putih). Setelah itu, susunan-susunan Pixel tersebut akan menuju ADC (Analog to Digital Converter) supaya Komputer dapat membaca susunan-susunan tersebut dalam bentuk Gambar Digital. FPD (Flat Panel Detector) FPDs adalah jenis detektor yang dirangkai menjadi sebuah panel yang tipis. Berdasarkan bahannya, FPDs dibedakan menjadi dua, yaitu :



1. a-Se (Direct Digital Radiography) Amorphous Selenium (a-Se) dikenal sebagai detektor langsung karena tidak ada konversi energi sinar-X menjadi cahaya. Lapisan terluar dari flat panel adalah elektroda bias tegangan tinggi. Elektrode bias ini mempercepat energi yang ditangkap dari penyinaran sinar-X mealui lapisan selenium. Foton-foton sinar-X mengalir melalui lapisan selenium menciptakan pasangan lubang electron. Lubanglubang elektron tersebut tersimpan dalam selenium berdasarkan pengisian tegangan bias. Pola (lubang-lubang) yang terbentuk pada lapisan selenium dibaca oleh rangakaian TFT (Thin Film Transistor) untuk diinterpretasikan menjadi citra.



2. a-Si (Indirect Digital Radiography) Amorphous Silicon (a-Si) tergolong teknologi penangkap gambar tidak langsung karena sinar-X diubah menjadi cahaya. Dengan kumpulan detektor a-Si, sebuah sintilator pada lapisan terluar detektor (yang terbuat dari Cesium Iodida atau Gadolinium Oksisulfat), mengubah sinarX menjadi cahaya. Cahaya kemudian diteruskan melalui lapisan photoiodida a-Si dimana cahaya tersebut dikonversi menjadi sebuah sinyal keluaran digital. Sinyal digital kemudian dibaca oleh TFT atau oleh Charged Couple Device (CCD). Data gambar dikirim ke dalam sebuah computer untuk ditampilkan. Detektor a-Si tipe FPD merupakan yang paling banyak dijual di industri digital imaging saat ini karena harganya yang tergolong jauh lebih murah dibandingkan dengan teknologi Direct.



2.3 Analog to Digital Converter Adalah pengubah input analog menjadi kode-kode digital. ADC banyak digunakan sebagai pengatur proses industri, komunikasi digital dan rangkaian pengukuran/pengujian. Umumnya ADC digunakan sebagai perantara antara sensor yang kebanyakan analog dengan sistim komputer seperti sensor suhu, cahaya, tekanan/berat, aliran dan sebagainya kemudian diukur dengan menggunakan sistem digital (komputer). ADC memiliki 2 karakter prinsip, yaitu kecepatan sampling dan resolusi. Kecepatan sampling suatu ADC menyatakan seberapa sering sinyal analog dikonversikan ke bentuk sinyal digital pada selang waktu tertentu. Kecepatan sampling biasanya dinyatakan dalam sample per second (SPS).



2.4 Komputer Komponen ini berfungsi untuk mengolah data, manipulasi image, menyimpan data-data (image), dan menghubungkannya dengan output device atau work station.



2.5 Output Device Sebuah sistem digital radiografi memiliki monitor untuk menampilkan gambar. Melaui monitor ini, radiografer dapat menentukan layak atau tidaknya gambar untuk diteruskan kepada sebuah work station radiolog. Selain monitor, output device dapat berupa laser printer apabila ingin diperoleh data dalam bentuk fisik (radiograf). Media yang digunakan untuk mencetak gambar berupa film khusus (dry view) yang tidak memerlukan proses kimiawi untuk mengasilkan gambar. Gambar yang dihasilkan dapat langsung dikirimkan dalam bentuk digital kepada radiolog di ruang baca melaui jaringan work station.



3. Kelebihan dan Kekurangan Digital Radiografi Kelebihan a. Cepat dan efisien karena tidak membutuhkan kamar gelap untuk pencetakan gambar. b. Hasil lebih akurat. c. Sistem sinar-X (pesawat) dapat tetap digunakan dengan dilakukan modifikasi. d. Tidak membutuhkan ahli komputer karena perangkat lunak yang digunakan untuk mengatur image mudah digunakan. e. Angka penolakan film dapat ditekan. f. Dapat digunakan untuk radiografi Mobile X-Ray unit dengan detektor wireless. Kekurangan a. Dibutuhkan dana yang besar untuk mengganti fasilitas radiografi konvensional menjadi digital. b. Kesalahan faktor ekspos yang terlalu parah tidak dapat diperbaiki. c. Walaupun diklaim dapat mengurangi dosis yang diterima pasien, digital radiografi justru lebih sering meningkatkan dosis pasien, karena: - Over eksposure tidak akan terdeteksi (dapat dikurangi dengan mudah dalam proses komputer). Sehingga radiografer cenderung menambah faktor eksposi. - Pengulangan pemeriksaan (sebelum dicetak) tidak akan menambah jumlah film yang digunakan, sehingga menurunkan tingkat kehati-hatian radiografer.



4. Prinsip Kerja • Digital radiography pada dasarnya adalah pengambilan gambar sinar-x tanpa film • Sebagai pengganti film digunakan perangkat detektor yang berfungsi untuk merekam gambar selanjutnya disajikan sebagai sebuah data digital untuk interpretasi dokter atau diolah terlebih dahulu oleh radiografer dan disimpan sebagai catatan medis pasien



• Jika pada CR (Computed Radiography) menggunakkan PSP (Photo Stimulated Radiography) sebagai penangkap bayangan laten • pada DR (Digital Radiography) menggunakkan Flat Panel Detector (FPD) sebagai penangkap gambar dan sensor sinar xray digital