Diskusi 4 MANAJEMEN [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MANAJEMEN Diskusi 4 Nama : M.Jidan Fatur Rahman Nim : 044537192



Kondisi bisnis yang semakin tidak pasti memerlukan kepemimpinan strategik. Menurut anda, bagaimana membangun kepemimpinan strategik? Silahkan diskusikan dan berikan contohnya. Jawaban : Kepemimpinan strategik merupakan kemampuan pemimpin untuk bisa merencanakan, memvisualisasikan, memimpin, dan memberikan yang terbaik dari segala sumber daya yang dimiliki untuk menjalankan strategi yang sudah dibuat secara efisien dan berhasil. Dengan kondisi bisnis yang semakin tidak pasti, hingga diperlukan kepemimpinan yang strategik. Adapun cara membangun kepemimpinan yang strategik, yaitu: 1. Dengan delegasi, hal ini membantu meningkatkan kepercayaan diri dan untuk mempertajam kemampuan dan keterampilan karyawan. Dengan memfasilitasi keberhasilan organisasi secara keseluruhan dengan jangka panjang. Hal ini dilakukan dimana seorang ledership tidak takut untuk memberikan otonomi kepada anggota tim tersebut dan mengembangkan keterampilan kepemimpinan mereka juga; 2. Merangkul transparansi, berbagi informasi sangat penting dalam menciptakan peluang baru untuk pertumbuhan. Dengan mengizinkan akses informasi yang relevan dapat membantu pemimpin masa depan lebih percaya diri sekaligus memperkenalkan ide-ide yang lebih baik dalam meningkatkan praktik perusahaan/organisasi; 3. Mendorong berbagai cara komunikasi dan inovasi, ini merupakan salah satu kunci yang efektif yaitu dengan menemukan cara mempresentasikan ide senhingga setiap orang sepenuhnya memahami dan memiliki kesempatan unutk memberikan umpan balik dan kontribusi tambahan. Memunculkan kreativitas dan inovasi sambil menghubungkan soslusi pilihan mereka dengan tujuan akhir. 4. Ajarkan kegagalan sebagai mekanisme pembelajaran, penting untuk menerima fakta bahwa kegagalan bagian dari kehidupan, dan menerima kegagalan sendri harus dibangun ke dalam harapan perusahaan unutk mendorong pembelajaran praktis melalui ide-ide beresiko tapi berpotensi menguntungkan. 5. Mendorong kerja sama antar departemen, daripada tetap terisolasi dilingkungan kerja, mereka dapat menjadi lebih mahir dan berpengalaman dengan memeberikan kesempatan bagi karyawan untuk bertemu dan bekerja dengan orang laion di seluruh organisasi untuk dapat meningkatkan pemahaman dan menciptakan hasil kolaboratif. 6. Memberikan kesempatan untuk belajar berdasarkan pengalaman, para pemimpin pemula membutuhkan kesempatan untuk menerapkan strategiteoretis mereka ke dalam tindakan nyata unutk mendapatkan umpan balik dan hasil kehidupan nyata. Unutk itu diperlukan pembelajaran melalui pembelajaran langsung 7. Pekerjakan mereka yang potensial, menajer dapat merekrut secara objektif jika mereka mencari potensi pertumbuhan daripada kesamaan antara kandidat dan diri mereka sendiri. Keputusan ini harus



hati-hati dengan mempertimbangkan soft skill kandidat serta dorongan nyata mereka dan pengalaman sebelumnya yang mendokummentasikan kemampuan mereka untuk mentransfer keterampilan mereka ke tugas yang berbeda. 8. Manfaatkan pengalaman, harus mengevaluasi masalah dan merumuskan solusi dengan menarik dari pengalaman sebelumnya dan mengadaptasi apa yang dipelajari dari pengalaman sebelumnya dengan melihat situasi saat ini. 9. Meluangkan waktu untuk instropeksi diri, refleksi mendalam tentang kecenderungan diri sendri untuk mendekati situasi tertentu secara subjektif membantu mengenalinya saat merenegkan situasi selanjutnya 10. Mendorong pengembangan yang bberkelanjutan, selalu ada peluang untuk pembelajaran lebih lanjut baik untuk diri sendri maupu orang lain. Mendorong untuk mengembangkan keteranpilan dan membawa ke peran baru, lingkungan baru, dan bahkan industry baru.



Sebagai contoh dimana situasi kepemimpinan strategik: Perusahaan mobil toyota mengetahui bahwa industry mobil as lebih maju dan efisien daripada industry jepang mereka. Toyota kemudian melibatkan pesaingnya untuk meniru dan mempelajari praktik terbaik mereka. Setelah beberapa tahun mempelajari jalur produksi pembuatan mobil as, toyota kemudian memadukan proses as dengan proses mereka sendiri hingga tercipta karya yang lebih baik. Strategi toyota tersebut mengetahui kelemahannya, berfokus pada efisiensi, dan pengembangan desain dan inovasi berkualitas tinggi.