Diskusi 8 Manajemen Operasi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Terkait pembahasan PERT dan CPM pada Modul 9 dari BMP Manajemen Operasi halaman 9.26 – 9.36, pada perusahaan seperti apa PERT lebih tepat untuk diimplementasikan dibandingkan CPM?



Program evaluation and review technique (PERT) adalah suatu metode yang bertujuan mengurangi adanya penundaan dan gangguan produksi serta mengoordinasikan berbagai bagian suatu pekerjaan secara menyeluruh dan mempercepat selesainya proyek.Teknik ini memungkinkan dihasilkannya suatu pekerjaan yang terkendali dan teratur karena jadwal dan anggaran dari suatu pekerjaan telah ditentukan terlebih dahulu sebelum dilaksanakan. Critical Path Method (CPM) adalah suatu metode perencanaan dan pengendalian proyek yang merupakan sistem yang paling banyak digunakan dengan menggunakan prinsip pembentukan jaringan. Dalam CPM, jumlah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan berbagai tahap suatu proyek dianggap diketahui dengan pasti. Selain itu, hubungan antara sumber yang digunakan dan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek juga diketahui dengan pasti. CPM merupakan analisis jaringan kerja yang berusaha mengoptimalkan biaya total proyek melalui pengurangan waktu penyelesaian total proyek yang bersangkutan. Teknik penyusunan jaringan kerja yang terdapat pada CPM sama dengan yang digunakan pada PERT. Perbedaan yang terlihat adalah PERT menggunakan activity oriented, sedangkan dalam CPM menggunakan event oriented. Pada activity oriented, anak panah menunjukkan activity atau pekerjaan dengan beberapa keterangan aktivitasnya, sedangkan event oriented pada peristiwalah atau tanda lingkaran yang merupakan pokok perhatian dari suatu aktivitas. Perbedaan PERT dan CPM adalah sebagai berikut: 1. PERT digunakan pada perencanaan dan pengendalian proyek yang belum pernah dikerjakan, sedangkan CPM digunakan untuk menjadwalkan dan mengendalikan aktivitas yang sudah pernah dikerjakan sehingga data, waktu, dan biaya setiap unsur kegiatan telah diketahui oleh evaluator. 2. PERT menggunakan tiga jenis waktu pengerjaan, yaitu yang tercepat, terlama, serta terlayak; sedangkan pada CPM hanya memiliki satu jenis informasi waktu pengerjaan, yaitu waktu yang paling tepat dan layak untuk menyelesaikan suatu proyek. 3. PERT menekankan ketepatan waktu sebab dengan penyingkatan waktu maka biaya proyek turut mengecil, sedangkan pada CPM menekankan ketepatan biaya. 4. Dalam PERT, anak panah menunjukkan tata urutan (hubungan presidentil), sedangkan pada CPM tanda panah adalah kegiatan. Dari semua keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa PERT cocok diterapkan pada 1. Perusahaan yang memiliki proyek yang kompleks seperti pada perusahaan konstruksi seperti kita ketahui bersama bahwa proyek konstruksi biasanya kompleks dan semakin lama akan semakin kompleks.



2. Perusahaan teknologi, karena biasanya pada perusahaan dibidang ini selalu terdapat proyek-proyek baru yang belum pernah dikerjakan. 3. Atau ada perusahaan manufaktur yang mempunyai proyek baru, di mana proyek tersebut belum pernah dikerjakan sebelumnya, seperti perusahaan memproduksi batik tulis, pada satu saat ingin mengeluarkan produk baru berupa batik cap/sablon dengan teknologi baru, Maka perusahaan tersebut dapat menerapkan PERT untuk membuat sistem perencanaan dan pengawasan produksi si yang lebih optimal juga dapat dicapainya efisiensi waktu produksi yang dapat meningkatkan jumlah produksi. SUMBER: BMP EKMA 4215 MODUL 9 https://www.beautylivs.com/2018/11/PERUSAHAAN-SISTEM-PERT.html