Diskusi BMC Kelompok 2 Terakhir Nomor 17 Dan Tanggapan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Diskusi 3 Kelompok 2: Business Model Canvas Pembimbing: dr. Achda Ferdians, MKKK



1. PENDAPAT SINTHA UTAMI, NPM 186080112, kelompok 2 Popularitas konsep model bisnis bermula sejak tahun 1990 ke atas ketika mulai banyak dibahas tentang konteks model bisnis dalam sebuah perusahaan dan bagaimana perubahan lingkungan bisnis. Konsep model bisnis digunakan sebagai cara yang umum untuk menjelaskan bagaimana perusahaan berinteraksi dengan pemasok, mitra kerja, dan pelanggan, serta untuk menggambarkan dasar pemikiran tentang bagaimana organisasi menciptakan, memberikan, dan menangkap nilai (Gunawan, 2016). Osterwalder & Pigneur, 2010 membuat suatu kerangka business model yang berbentuk kanvas dan terdiri dari sembilan kotak yang saling berkaitan. Kotak-kotak ini berisikan elemen- elemen penting yang menggambarkan bagaimana organisasi menciptakan nilai dan mendapatkan manfaat dari para pelanggannya. Business Model Canvas (BMC) disebut-sebut sebagai alat pembuat model bisnis yang kini sangat popular dalam dunia kewirausahaan karena kemampuannya dalam menggambarkan elemen inti dalam sebuah bisnis yang dituangkan dalam satu lembar kanvas. Selain itu keunggulan BMC adalah kemudahannya untuk diubah-ubah model bisnis dengan cepat dan melihat implikasi perubahan suatu elemen pada elemen bisnis yang lain. BMC juga menyajikan model bisnis yang mengakomodasi ide-ide kreatif dan inovatif yang berasal dari banyak individu (bekerja sama) dan kemudahan untuk memadupadankannya.



9 pilar BMC, terdiri dari 9 pertanyaan, yaitu : 1. What will help you? Apa yang akan membantu anda? 2. How do you do it? Bagaimana Anda melakukannya? 3. What do you do? Apa yang kamu lakukan? 4. How do you interact? Bagaimana Anda berinteraksi? 5. What do you help? Apa yang kamu bantu? 6. What do you need? Apa yang kamu butuhkan? 7. How do you reach them? Bagaimana Anda menjangkau mereka? 8. What will it cost? Berapa biayanya? 9. How much will you make? Berapa banyak yang akan kamu hasilkan? 1



Diskusi 3 Kelompok 2: Business Model Canvas Pembimbing: dr. Achda Ferdians, MKKK



Aspek Proposition RSBM Arti dari aspek value proposition adalah mengemukakan bahwa blok bangunan proporsi nilai menggambarkan gabungan antara produk dan layanan yang menciptakan nilai untuk segmen pelanggan yang spesifik. Masih menurut Osterwalder dan Piqneur (2012), proporsi nilai adalah alasan yang membuat pelanggan beralih dari satu perusahaan ke perusahaan lainnya. Proporsi nilai dapat memecahkan masalah pelanggan atau memuaskan kebutuhan pelanggan. Setiap proporsi nilai berisi gabungan produk atau jasa tertentu yang melayani kebutuhan segmen pelanggan spesifik. Dalam hal ini proporsi nilai merupakan satuan, atau gabungan, manfaat-manfaat yang ditawarkan kepada pelanggan. Menurut Osterwalder dan Pigneur (2012), terdapat beberapa aspek yang dapadiperbaiki, diantaranya



adalah customer segment, customer relation,



distribution channel, revenue stream. Untuk itu kita harus mengetahui definisi dari masing-masing aspek tersebut, yaitu : 



aspek customer segment



: blok bangunan segmen pelanggan menggambarkan



sekelompok orang atau organisasi berbeda yang ingin dijangkau atau dilayani oleh perusahaan. Pelanggan adalah inti dari semua model bisnis. Tanpa pelanggan (yang dapat memberikan keuntungan), tidak ada perusahaan yang mampu bertahan pada jangka waktu yang lama. Untuk lebih memuaskan pelanggan, perusahaan dapat mengelompokan mereka dalam segmen-segmen berbeda berdasarkan kesamaan kebutuhan, perilaku atau atribut lain. Sebuah model bisnis dapat menggambarkan satu atau beberapa segmen pelanggan, besar ataupun kecil. Suatu organisasi harus memutuskan segmen mana yang dilayani dan mana yang diabaikan. Setelah itu, barulah perusahaan atau organisasi tersebut dapat merancang model bisnis dengan hati-hati dan dengan pemahaman yang tepat mengenai kebutuhan spesifik pelanggan. 



aspek customer relation : blok bangunan hubungan pelanggan menggambarkan berbagai jenis hubungan yang dibangun perusahaan bersama segmen pelanggan yang spesifik. Sebuah perusahaan harus 27 menjelaskan hubungan yang ingin dibangunnya 2



Diskusi 3 Kelompok 2: Business Model Canvas Pembimbing: dr. Achda Ferdians, MKKK



bersama segmen pelanggan. Hubungan dapat bervariasi mulai dari yang bersifat pribadi sampai otomatis. Osterwalder dan Piqneur (2012) mengemukakan beberapa kategori yang terdapat dalam hubungan pelanggan diantaranya, bantuan personal, bantuan personal yang kuat, swalayan, layanan otomatis, komunitas, dan kokreasi. 



aspek distribution channel : Osterwalder dan Pigneur (2012) berpendapat bahwa blok bangunan saluran menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan berkomunikasi dengan segmen pelanggan dan menjangkau mereka untuk memberikan proporsi nilai. Sistem komunikasi, distribusi, dan penjualan merupakan penghubung antara perusahaan dan pelanggan. Saluran adalah titik sentuh pelanggan yang sangat berperan dalam setiap kejadian yang mereka alami.







aspek revenue stream : Osterwalder dan Piqneur (2012) mengatakan, blok bangunan arus pendapatan menggambarkan uang tunai yang dihasilkan perusahaan dari masingmasing segmen pelanggan (biaya harus mengurangi pendapatan untuk menghasilkan pemasukan). Jika pelanggan adalah inti dari model bisnis, arus pendapatan adalah urat nadinya. Perusahaan harus bertanya kepada dirinya 29 sendiri, untuk nilai apakah masing-masing segmen pelanggan benar-benar bersedia membayar? Jika pertanyaan tersebut terjawab dengan tepat, perusahaan dapat menciptakan satu atau lebih arus pendapatan dari masingmasing segmen pelanggan. Masing-masing arus pendapatan mungkin memiliki mekanisme pendapatan harga yang berbeda seperti harga yang tetap, penawaran, pelelangan, kebergantungan pasar, kebergantungan volume atay manajemen hasil.



MASALAH di RSBM : pendapatan RSBM menurun pada saat Pandemi Covid 19, karena jumlah pasien dan tindakan menurun, sedangkan biaya penggunaan APD (alat pelindung diri ) meningkat



Apakah aspek value proposition di RSBM? Untuk itu perlu dilihat apa bentuk pelayanan dan fasilitas yang tersedia di RSBM, yaitu antara lain pelayanan poliklinik umum dan spesialistik, pelayanan medik khusus yaitu ICU (Intensive Care Unit), HCU (High Care Unit), NICU (Neonatal Intensive Care Unit), PICU (Pediatric Intensive Care Unit) dan laparaskopi, Pelayanan Rawat Inap yang terdiri dari Kamar Rawat Dewasa, 3



Diskusi 3 Kelompok 2: Business Model Canvas Pembimbing: dr. Achda Ferdians, MKKK



Kamar Rawat Anak, Kamar Rawat Bayi, Kamar Bersalin dan Kamar Operasi serta Fasilitas Penunjang yaitu Instalasi Gawat Darurat 24 Jam, CT Scan, USG 3/4 Dimensi, Echocardiography, Radiologi, Treadmill, Spirometri, Panoramik, Laboratorium 24 Jam, Apotik / Farmasi 24 Jam serta fasilitas lain Fasilitas Lain berupa Medical Check Up, Home Care, Evakuasi Medik Darurat, Kelas Prenatal dan Senam Hamil. SARAN aspek value proposition di RSBM adalah selama Pandemi Covid 19 adalah dengan meningkatkan aspek keselamatan dan kenyamanan pasien akan kekhawatiran terjadinya risiko penularan risiko Covid 19 di RS. Jika pasien merasa nyaman dan aman, maka kunjungan pasien bertambah. Adapun penyesuaian penambahan biaya pada pasien untuk pembelian APD dapat diterima dengan penjelasan dan komunikasi yang baik. Aspek value proposition yang dapat dilakukan di RSBM antara lain : 1. Pembuatan Zonasi : Dilakukan seleksi kepada semua pasien di tenda khusus untuk menerima kedatangan pasien didepan RS. Bagi pasien dengan demam atau ada riwayat kontak dengan penderita Covid, maka pasien diarahkan untuk masuk area red zone (UGD) dan bagi pasien tidak demam serta tidak ada riwayat kontak masuk area green zone (poliklinik) 2. Penambahan biaya pada paket persalinan untuk APD petugas, namun diberikan kompensasi dengan pemeriksaan free PRC utuk suite, perdana dan kelas 1. Biaya kompensasi free PCR ini dapat dicari dengan melakukan kerjasama dengan perusahaan setempat dengan pengelolaan dana CSR perusahaan. Kerjasama dengan perusahaan, dapat dilakukan free screening PCR untuk tenaga medis, pasien maupun masyarakat sekitar, tinggal bagaimana RS mengelolanya. Hal ini menjadi penarik minat bagi pasien untuk melahirkan di RSBM 3. Untuk mencegah risiko penularan pada pasien rentan tertular seperti pasien geriatri dan anak-anak, dapat dilakukan home visite untuk pasien geriatri dan tumbuh kembang anak yang merupakan pasien dengan jadwal rutin kunjungan ke fisio terapi. Fisioterapist datang ke rumah pasien sesuai jadwal kontrol dengan perjanjian, pembebanan biaya transportasi dan APD dibebankan kepada pasien.



4



Diskusi 3 Kelompok 2: Business Model Canvas Pembimbing: dr. Achda Ferdians, MKKK



4. Pencegahan risiko pada anak yang perlu divaksin, dilakukan vaksinasi semi drive thru di lantai 1 dengan perjanjian pada jam tertentu. Dokter SpA turun dari tempat praktiknya di lantai 4 ke ruangan khusus vaksin selama covid di lantai 1. Pasien dengan perjanjian jamnya, langsung dilayani tanpa menunggu lama dan terpapar dengan banyak pasien lain, sifatnya jadi semi privat



5. Pengembangan TELE MEDICINE berbasis SIRS (Sistem Informasi Rumah Sakit)



ASPEK YANG PERLU DIPERBAIKI di RSBM adalah perlu terus melakukan inovasi dengan kekhususan pealayanan serta menyesuaikan diri dengan standart keamanan dan kenyamanan pelayanan pada era pandemi Covid 19. Hal yang sangat urgent dilakukan adalah membuat kamar operasi dengan tekanan negatif, sehingga risiko tenaga medis tertular saat melakukan operasi yang berdurante lama, juga operasi khusus seperti laparaskopi dapat dihindari. DAFTAR PUSTAKA : RSU



Bunda



Margonda.



Bunda



Margonda.



https://www.bunda.co.id/web/rsubundamargonda/post/detail/352 Gunawan, M. F. (2016). Perancanagan business model canvas sebagai alternatif strategi bisnis budidaya ikan gurame (studi kasus pada ukm mitra mina desa Sridadi kecamatan Kalirejo



Lampung



Tengah).



dilihat



1



Juni



2018.



Retrieved



from



Http://digilib.unila.ac.id/21790/20/skripsi %20tanpa%20bab%20pembahasan.pdf. Osterwalder, & Pigneur. (2010). Business model generation: A handbook for visionaries, game changers, and challengers. Hoboken, New Jersey: John Wiley & Sons, Inc. Osterwalder, dan Alexander Yves Pigneur, Yves terjemahan (2012). Business Model Generation. Jakarta: Elex Media Komputerindo.



5



Diskusi 3 Kelompok 2: Business Model Canvas Pembimbing: dr. Achda Ferdians, MKKK



Tanggapan oleh : Vivi Sjalviany NPM 186080106 -



Saya setuju dengan dengan pendapat dr Shinta tentang aspek value proposition dari RSBM dimana terjadi penurunan dari jumlah pasien dan tindakan sedangkan untuk pemakaian APD meningkat karena pengaruh pandemi Covid 19 sedangkan kalau dilihat dari value proposition RSBM sudah sangat lengkap dan sudah berusaha untuk membuat inovasi2 atau terobosan 2 agar kunjungan pasien meningkat kembali dan pasien tetap merasa nyaman berkunjung ke rumah sakit walaupun dalam situasi seperti saat ini.Dilihat dari beberapa aspek value proposition secara inti RSBM berusaha agar seluruh pemeriksaan dan tindakan terhadap pasien tetap merasa aman dan nyaman dimasa pandemi ini salah satunya dengan membebani biaya pemakaian APD kepada pasien,yang menjadi pertanyan adalah seandainya ada pasien yang tidak setuju dengan solusi diatas sedangkan pasien tetap harus dilakukan tindakan atau pasien merasa terbebani maka tinakan apa atau langkah apa yang dilakukan oleh pihak RSBM?



-



Untuk aspek customer segment pada RSBM kira-kira saran atau perbaikan apa yang perlu dilakukan agar pasien tetap meningkat selama masa pandemi ini ?



2.



Novi Gracia/ 186080111/ Angkatan 29 Value Prepositions adalah kelebihan atau keunggulan dari produk jasa yang membuat



kustomer memilh atau beralih dari produk lain ke produk yang kita jual. Value prepositions harus memecahkan masalah atau memenuhi kebutuhan kustomer. Pada blok ini menggambarkan gabungan produk/ jasa yang menciptakan nilai untuk segmen kustomer spesifik. Value prepositions bisa saja sama dengan yang sudah ada (tidak unik), namun dengan fitur tambahan dan atribut tambahan. Value Prepositions di RS Mitra Keluarga Cibubur adalah melayani dengan professional (caring, respect, teamwork ) dengan pelayanan yang lengkap dan inovatif, peralatan yang canggih di lokasi tsb. Kelengkapan di RS Mitra Keluarga Cibubur tsb dibandingkan dengan rumah sakit sekitar, dapat dikatakan paling lengkap dan pelayanan dapat dikatakan professional sehingga kustomer mencari atau beralih ke RS Mitra Keluarga Cibubur tsb, mengingat lokasi di jalan besar utama dan mudah terjangkau.



6



Diskusi 3 Kelompok 2: Business Model Canvas Pembimbing: dr. Achda Ferdians, MKKK



Gambar Core Values and Brand RS Mitra Keluarga group Value Prepositions yang ada sudah cukup baik harus selalu dijaga dan dikembangkan guna mencapai tujuan agar kustomer tetap selalu setia ke rumah sakit tsb. 9 pilar Business Model Canvas, dalam hal ini akan di bahas beberapa aspek: Customer Segment: (siapa saja yang akan dijangkau) 



Semua orang yang ingin mendapat pelayanan kesehatan, lebih di fokuskan untuk area cibubur.







Keluarga yang sedang mengantar pasien tersebut.







Perusahaan-perusahaan atau pabrik







Asuransi







RS atau klinik sekitar



Customer Relationship: RS mengembangkan jumlah pasien dan mempertahankan pasien dengan membuat hubungan yang baik dengan pasien tsb dapat dengan bbrp cara: 7



Diskusi 3 Kelompok 2: Business Model Canvas Pembimbing: dr. Achda Ferdians, MKKK







Ada promo, misalnya discount untuk pelayanan tertentu







Website dapat memberikan informasi dan pelayanan yang ada serta pendaftaran tidak perlu antri jadi bisa melalui web







Pelayanan antar obat untuk jarak tertentu







Pelayanan home service atau homecare lebih digiatkan







Pealayanan telemedicine







Adanya seminar, dapat melalui media sosial yang ada



Channel: media atau cara yang memungkinkan kustomer berinteraksi, melihat, atau berkomunikasi dengan produk/jasa. 



Rumah sakit memperkenalkan dan memberi informasi melalui website.







Kembangkan komunikasi dengan kustomer melalui sarana media social yang ada.



Revenue Stream: pendapatan yang dihasilkan perusahaan dari tiap segmen kustomer yang ada 



Pendapatan RS adalah pendapatan yang didapat dari seluruh pelayanan kesehatan maupun pelayanan non medis.







RS mendapatkan revenue dari rawat jalan, rawat inap, penunjang medis dapat melalui pasien tunai, asuransi, perusahaan







Selain itu juga didapatkan tambahan revenue dari pelayanan seperti booth untuk atm, penjualan makanan atau café, parkir, kerjasama dengan transportasi online



8



Diskusi 3 Kelompok 2: Business Model Canvas Pembimbing: dr. Achda Ferdians, MKKK



De signe d by:



De signed for:



Bus ine s s Mo de l Canvas Ke y Partne rs



Key Activitie s



RS Mitra Keluarg a Cibubur Value Pro po s itio ns



• melayani deng an profes s ional • Caring , • Res pec t, • Teamwork • Inovatif • Exellence



No vi Gracia … Cus to me r Re latio ns hips



• Promo/ discount pelayanan Website • Pelayanan antar obat • Home service atau homecare • Telemedicine • Seminar virtual Channels



Key Res o urc e s



• Informasi vis website. • Pendaftaran via website • Kembangkan komunikasi dengan kustomer melalui sarana media sosial Co s t S tructure What are the most important costs inherent in our business model? Which Key



3.



Date:



05/07/20202



Version:



01



Cus to mer S e g me nts



• Semua orang yang ingin mendapat pelayanan kesehatan, lebih di fokuskan untuk area cibubur. • Keluarga yang sedang mengantar pasien tersebut. • Perusahaanperusahaan atau pabrik • Asuransi • RS atau klinik sekitar



Re ve nue S tre ams



• Pendapatan RS adalah pendapatan dari seluruh pelayanan kesehatan maupun pelayanan non medis. • Revenue dari rawat jalan, rawat inap, penunjang medis dapat melalui pasien tunai, asuransi, perusahaan Non Medis: • Booth untuk atm, penjualan makanan atau cafe, parkir, kerjasama dengan transportasi online



Vivi Sjalviany /NPM 186080106/ Angk 29 semester 3 /kel 2



Deskripsi atas aspek value proposition dari RS/Klinik serta saran perbaikan atas value proposition dari RS/Klinik tersebut .... Dibawah ini adalah penerapan dari Bussines Model Canvas pada sebuah pengembangan klinik Dental Care sebagai sebuah strategi bisnis.. Busines Model Canvas adalah sebuah kanvas/template/alat untuk mengembangkan model bisnis baru atau mendokumentasikan model bisnis yang sudah ada. Bussines Model Canvas( BMC) pada RS atau klinik adalah satu alat yang dibuat untuk membantu RS atau klinik lebih akurat bagaimana rupa usaha yang sedang atau akan dijalani . BMC dipresentasikan dalam 9 pilar yang masing2 mewakili elemen penting dalam bisnis, mulai dari value proposition,infrastruktur,kustomer dan keuangan.BMC itu membantu bisnis dalam menyelaraskan kegiatan mereka dengan menuangkan poin2 penting di tiap elemen yang ada. Melalui BMC perusahaan akan melihat bisnis dari gambaran besar namun tetap lengkap dan mendetail apa saja elemen2 kunci yang terkait dengan bisnis. Sehingga rumah sakit atau 9



Diskusi 3 Kelompok 2: Business Model Canvas Pembimbing: dr. Achda Ferdians, MKKK



klinik bisa melihat gambaran utuh yang sangat membantu dalam menjawab pertanyaan seputar bisnis. Evaluasi terhadap satu persatu elemen kunci dapat memudahkan analisis terhadap yang kurang tepat sehingga pada akhirnya perusahaan dapat mengambil langkah untuk mencapai tujuan bisnisnya. Seperti kita ketahui BMC itu terdiri dari 9 pilar yaitu : key partners, key activities, key resources, value proposition, customer relationships, distribution chanels, custmer segment, cost structure, revenue stream. Klinik Dental Care X adalah salah satu klinik klinik gigi yang berawal dari sebuah praktek dokter gigi pribadi didaerah kranggan Bekasi yang kemudian berusaha mengembangkan menjadi sebuah klinik gigi yang besar dan lengkap mengingat jumlah pasien semakin banyak dan memerlukan fasilitas yang lebih lengkap serta lokasi yang terletak didalam perumahan sehingga agak jauh dari rumah sakit jika diperlukan pemeriksaan atau tindakan yang harus segera dilakukan. Melihat hal tersebut maka owner akan mengembangkan menjadi sebuah klinik dental care oleh karena itu diperlukan sebuah perencanaan yang tepat salah satunya dengan menggunakan BMC. Untuk memulai dari awal maka yang akan dilakukan adalah dengan melihat dari sudut Value propositionnya karena seperti kita ketahui start awal dari BMC adalah dari sudut value propositionnya.



10



Diskusi 3 Kelompok 2: Business Model Canvas Pembimbing: dr. Achda Ferdians, MKKK



Value proposition adalah nilai yang kita tawarkan pada pelanggan. Kelebihan dan keunggulan produk kita dibanding pesaing adalah hal yang harus kita tuliskan pada value proposition. Jadi value proposition adalah nilai/keunggulan/kelebihan yang ada pada produk/jasa anda yang membuat customer beralih atau memilih produk anda dari produk lain.Proporsi nilai harus memecahkan masalah atau memenuhi kebutuhan customer. Pada blok ini juga menggambarkan gabungan antara produk/jasa yang menciptakan nilai untuk segmen kostumer spesifik.Proporsi nilai bisa sama dengan yang sudah ada (tidak unik),tapi dengan fitur dan atribut tambahan. Pada value proposition ada beberapa elemen yang dapat membuat proporsi nilai yaitu : Inovasi, kinerja,kustomisasi, getting the job done, desain,merk, harga, pengurangan harga, pengurangan resiko, aksetabilitas, kenyamanan/kebergunaan. Kita harus membuat skala prioritas pada proporsi nilai dan hubungkan tiap proporsi nilai dengan segmen kustomer yang ada. Dengan begitu kita dapat mengertahui proporsi nilai apa yang menarik segmen kustomer A. Penerapan BMC pada klinik Dental Care X diatas pada value propositionnya dapat dilihat terditi dari : good fasility,perfomance,pelayanan jasa kesehatan gigi dan mulut (umum dan spesialisasi), pelayanan jasa radiografi, serta pelayanan jasa pemeriksaan darah.Pada value proposition ini klinik gigi tersebut berusaha menggabungkan antara penyediaan fasilitas yang baik mulai dari penyediaan ruangan yang baik,alat2 gigi yang dipakai dengan kualitas terbaik dan lengkap,serta mempergunakan teknologi terbaru misal kursi gigi dengan sistem terbaru lengkap dengan monitor yang bisa dilihat langsung pada saat pemeriksaan, kemudian penampilan bangunan sampai tata desain ruang interior juga dibuat senyaman mungkin.Sedangkan untuk pelayanan jasa juga sangat lengkap mulai dari pelayanan dokter gigi umum sampai dengan dokter gigi spesialis tersedia. Sedangkan pelayanan jasa radiografi khusus untuk gigi juga tersedia yang merupakan salah satu daya tarik untuk klinik gigi karena biasanya pelayanan jasa radiografi untuk klinik-klinik gigi atau praktek dokter gigi pribadi masih jarang menyediakan fasilitas tesebut padahal tindakan tersebut kadang sangat dibutuhkan.Dan klinik gigi ini juga menyediakan pelayanan jasa pemeriksaan darah yang sangat dibutuhkan bagi dokter spesialis jika akan melakukan suatu tindakan dimana pemeriksaan darah sangat diperlukan sebagai data apakah pasien mempunyai kelainan tertentu atau penyakit penyerta. Jadi pada value proposisi ini berusaha 11



Diskusi 3 Kelompok 2: Business Model Canvas Pembimbing: dr. Achda Ferdians, MKKK



menggabungkan antara produk dan layanan sehingga menciptakan nilai untuk segmen pelanggan. Klinik Dental Care X ini berusaha membuat layanan kesehatan yang berkualitas dan memadai. Saran perbaikan dari value proposition klinik dental care ini adalah berusaha untuk tetap memberikan



layanan



yang



berkualitas



serta



menyesuaikan



dengan



harga



yang



terjangkau.Selain itu diharapkan dapat mengoptimalkan fungsi layanan dan fasilitas klinik Dental Care X bagi customers.  Tanggapan dari Novi Gracia/ 186080111 Kalau dilihat dari value preposition ada pelayanan penunjang lain selain untuk pelayanan gigi, karena sudah mulai beerkembang dan dengan customer segment menengah atas alangkah baik nya jika pada value prepositions dikembangkan lagi untuk estetika gigi di tonjolkan jadi unggulan karena daerah kranggan masih sedikit atau mungkin belum ada untuk unggulan tersebut, bahkan biasanya bisa juga digabungkan dengan estetika lain selain gigi, misalnya beauty centre jadi akan terambil customer segment menengah yang tentunya sudah ada dana lebih untuk memikirkan mengenai estetika atas walau harga tidak terlalu tinggi untuk pada awalnya, jadi bisa menjadi istilah one stop shopping digunakan di klinik gigi tersebut mungkin berkembang klinik gigi dan estetika. Karena harga untuk estetika tentunya tidak murah. 2. Aspek lain dari klinik dental care tersebut yang memerlukan perbaikan salah satunya dari sisi customer segment. Customer segments pada BMC (Bussines Model Canvas) adalah menggambarkan sekelompok orang atau organisasi berbeda yang ingin dijangkau atau dilayani oleh suatu perusahaan dalam hal ini adalah klinik .Pada klinik Dental Care X diatas customer segments meliputi dokter gigi profesional, pasien ekonomi kalangan menengah ke atas, kalangan semua usia. Karena pada saat ini pelanggan yang ada adalah dari kalangan masyarakat sekitar lokasi klinik tersebut serta ada satu atau dua asuransi walaupun masih terbatas jadi untuk pelanggan eksternal masih sedikit sekali.Sedangkan kalau dilihat marketnya masih luas. Karena itu klinik tersebut berusaha untuk melengkapi dengan fasilitas dan teknologi yang lebih memadai sehingga diharapkan dapat memperluas segments nya. 12



Diskusi 3 Kelompok 2: Business Model Canvas Pembimbing: dr. Achda Ferdians, MKKK



Sarannya agar klinik dental care tersebut dapat membentuk staf marketing khusus untuk menangani customers segment yang dapat meningkatkan kerjasama dengan beberapa asuransi atau corporate lainnya sehingga customer segmentnya dapat diperluas. 4. Hasna Ibadurrahmi/NPM 186080103/Angkatan 29 Semester 3/Kelompok 2 Pertanyaan 1: Melakukan review pada RS/klinik tempat teman bekerja atau RS/klinik lain yang teman-teman ketahui dengan membuat deskripsi atas aspek value proposition dari RS/klinik tersebut dan sampaikan saran perbaikan dari value proposition tersebut. Jika RS/klinik tidak memiliki value proposition yang jelas, maka sampaikan saran value proposition yang teman-teman ingin ajukan. Jawaban: Deskripsi value proposition rumah sakit x Rumah sakit ini berdiri belum sampai lima tahun lamanya. Pada awal didirikannya rumah sakit ini, rumah sakit dengan produk yang ditawarkan kepada pelanggan (pasien) yaitu pelayanan jasa yang khusus untuk ibu dan anak. Adapun pelayanan di poli dengan penawaran adanya gratis konsultasi setelah berobat lima kali dokter yang sama di rumah sakit tersebut. Selain itu, pemeriksaan fisik, terapi, dan rancangan intervensi juga diberikan dengan pelayanan yang maksimal. Nilаi аndаlаn rumah sakit ini аdаlаh pasien dapat berobat dengan biаyа murаh (low cost). Аktivitаs promosi pelayanan dan pengobatan bеrbiаyа murаh. Rumah sakit telah menawarkan harga yang murah dan konsultasi gratis namun tidak banyak pasien yang datang ke rumah sakit tersebut. Hal ini dikarenakan sulitnya akses menuju rumah sakit tersebut karena berada di jalan raya yang tidak begitu besar, pelayanan di ruang pendaftaran yang rumit dan membingungkan pasien, dan dokter yang praktik di rumah sakit tersebut beberapa kali tidak mengabarkan perawat atau rumah sakit bahwa ia tidak bisa praktik sedangkan sudah banyaknya pasien yang menunggu (unpleasant service). Saran



13



Diskusi 3 Kelompok 2: Business Model Canvas Pembimbing: dr. Achda Ferdians, MKKK



- Perlu adanya perbaikan dalam hal informasi kepada pasien yang akan berobat di rumah sakit tersebut, yaitu dengan mencantumkan alamat lengkap dan detail rumah sakit tersebut baik tulisan maupun via google maps sehingga meski berada di lokasi yang kurang strategis, namun dapat memberikan informasi yang tepat dan memudahkan masyarakat saat akan datang ke rumah sakit tersebut. - Mengarahkan kepada para dokter yang tidak dapat praktik di jam praktiknya, untuk segera menginfokan kepada pihak rumah sakit atau yang terkait, speerti perawat poli. Bila hal tersebut tidak dilakukan, maka diberikan surat peringatan oleh rumah sakit kepada dokter tersebut. - Untuk biaya yang murah dan konsultasi gratis yang ditawarkan rumah sakit tersebut, alangkah baiknya diperhitungkan kembali dan dilakukan evaluasi mendalam terkait cashflow dari pendapatan yang masuk, sehingga apabila perlu untuk mengubah jumlah biaya, maka dapat dilakukan dengan yang sesuai. Pertanyaan 2: Pilih salah satu dari aspek lain yang menurut teman-teman perlu perbaikan. Jelaskan lebih detail pada perihal apa dari aspek tersebut yang memerlukan perbaikan dan perbaikan apa yang disarankan. Kelompok 2: customer segment, customer relation, distribution channel, revenue stream Jawaban: Pilar yang saya pilih yaitu customer segment. Customer segment merupakan kelompok orang atau organisasi yang dituju oleh perusahaan untuk dilayani. Segmentasi yang efektif memungkinkan rumah sakit tersebut mengalokasikan dananya utnuk segmen pelanggan (pasien) yang sesuai dengan value proposition yang ditawarkan rumah sakit.



Saran Ubah segmen pasar agar lebih luas yaitu dengan menjadikan rumah sakit tersebut sebagai rumah sakit umum, bukan lagi rumah sakit ibu dan anak. Dengan hal tersebut dapat menjaring pasien lebih banyak lagi sehingga peluang income yang masuk lebih besar. 14



Diskusi 3 Kelompok 2: Business Model Canvas Pembimbing: dr. Achda Ferdians, MKKK



Tanggapan Sri Mahanny /npm 186080113/ Mars 29 / Kelompok 2 TUGAS KOMENTAR/DISKUSI Diskusi / Komentar masing masing dikirimkan paling lambat tgl 10 Juni, hari Rabu, jam 23.59. (Setiap teman teman diwajibkan membuat komentar paling sedikit mengomentari 1 temannya. Jika mengomentari lebih dari1 akan lebih baik)



Tanggapan Saya terhadap Review Rumah Sakit dr Hasna : Masalah yang dihadapi dari Rumah Sakit ini adalah mengalami penurunan jumlah kunjungan pasien Ibu dan Anak walaupun telah menawarkan pelayanan kesehatan dengan system tarif low cost. Perlu dilakukan analisa dari penurunan jumlah kunjungan ini apakah disebabkan karena adanya gap kualitas pelayanan kesehatan yang diharapkan oleh pasien dengan yang disediakan oleh rumah sakit. Atau karena sarana dan prasarana ke RS. Pihak manajemen diharapkan mengkaji ulang strategi Bisnisnya. Berdasarkan analisa2 gap layanan tersebut Menurut Tjiptono (2008) dijelaskan bahwa gap (kesenjangan) yang biasanya terjadi dan berpengaruh terhadap kualitas layanan meliputi: Gap 1, Antara harapan konsumen dengan persepsi manajemen, yang disebabkan oleh kesalahan manajemen dalam memahami harapan konsumen. Faktor Penyebabnya adalah ( Tjiptono 2008) (a) Riset pemasaran yang tidak tepat (b) Hubungan yang kurang baik antara manajemen dengan konsumen (c) Jenjang antara kontak personal dan manajemen. Gap 2, Antara persepsi manajemen atas harapan konsumen dengan spesifikasi kualitas layanan, yang disebabkan oleh kesalahan manajemen dalam menerjemahkan harapan konsumen ke dalam tolok ukur atau standar kualitas pelayanan. Menurut Tjiptono (2008) Faktor penyebab terjadinya (Tjiptono 2008) (a) Kurangnya komitmen manajemen pada kualitas pelayanan (b) Persepsi ketidakmampuan manajemen (c) Kurangnya penetapan standar (d) Tidak adanya penetapan tujuan. Gap 3, Antara spesifikasi kualitas layanan dengan layanan yang diberikan, yang disebabkan oleh ketidakmampuan sumber daya manusia (SDM) provider dalam memenuhi standar kualitas Layanan yang telah ditetapkan. Menurut Tjiptono (2008) Faktor penyebab yaitu (Tjiptono 2008) (a) Kebimbangan peran karyawan (b) Terjadinya konflik peran (c) Ketidakcocokan antara karyawan dengan pekerjaannya



15



Diskusi 3 Kelompok 2: Business Model Canvas Pembimbing: dr. Achda Ferdians, MKKK



(d) Ketidaksesuaian teknologi dengan pekerjaan (e) Pengawasan sistem kontrol yang tidak sesuai (f) Kurangnya kerja sama tim. Gap 4,



Antara layanan yang diberikan dengan komunikasi eksternal kepada konsumen, hal tersebut disebabkan karena ketidakmampuan provider untuk memenuhi janji yang telah dikomunikasikan secara eksternal. Menurut Tjiptono (2008) Faktor penyebab yaitu: (a) Komunikasi horisontal yang tidak memadai (b) Kecenderungan memberi janji secara berlebihan.



Gap 5,



Antara harapan konsumen dengan layanan yang diterima (dirasakan) konsumen yang disebabkan tidak terpenuhinya harapan konsumen.Gap ini terjadi karena pihak perusahaan tidak dapat memberikan apa yang diinginkan konsumen. Kesenjangan ini dapat pula terjadi karena konsumen mengukur kinerja atau prestasi perusahaan dengan cara yang berbeda serta salah dalam mempersepsikan kualitas jasa tersebut. Perusahaan dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada konsumen apabila mampu memperbaiki kualitas pelayanan yang diberikan.



Gap 6,



Menurut Shahin (2006) merupakan gap antara harapan pelanggan dan persepsi karyawan, sebagai hasilnya dilihat perbedaan dalam memahami harapan pelanggan dengan front-line penyedia layanan.



Gap 7,



Menurut Shahin (2006) merupakan gap antara antara persepsi karyawan dan persepsi manajemen, sebagai akibat dari perbedaan dalam memahami harapan pelanggan antara manajer dan penyedia layanan.



Diharapkan setelah ada kajian Ulang dan Evaluasi strategi Bisnis dengan menentukan gap2 tersebut diatas dan mengetahui kekuatan dan kelemahan factor Internal dan External RS.pihak manajemen dapat memprioritaskan 9 Pilar dari Strategi Bisnis model kanvas mana yang harus di perbaiki dan mempertajam Value propotion yang akan menjadi daya Tarik target market



5. Zifyon Raja Ardho /NPM 186080101/ Angk 29 semester 3 /kel 2 Pertanyaan 1: Melakukan review pada RS/klinik tempat teman bekerja atau RS/klinik lain yang temanteman ketahui dengan membuat deskripsi atas aspek value proposition dari RS/klinik tersebut dan sampaikan saran perbaikan dari value proposition tersebut. Jika RS/klinik



16



Diskusi 3 Kelompok 2: Business Model Canvas Pembimbing: dr. Achda Ferdians, MKKK



tidak memiliki value proposition yang jelas, maka sampaikan saran value proposition yang teman-teman ingin ajukan. Jawaban Pertanyaan 1 : Menurut Osterwalder (2012) value proposition adalah alasan yang membuat pelanggan beralih dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Value proposition dapat memecahkan masalah pelanggan atau memuaskan kebutuhan pelanggan. Setiap value proposition terdiri dari gabungan produk atau jasa tertentu yang melayani kebutuhan segmen pelanggan spesifik yang manfaatnya dapat ditawarkan perusahaan kepada pelanggan. Tujuan penerapan value proposition ini adalah untuk menciptakan produk perusahaan dengan nilai yang sesuai dengan keinginan dan dapat memuaskan kebutuhan konsumen serta memiliki keunggulan kompetitif dalam persaingan untuk dapat memenangkan persaingan di pasar (Osterwalder & Pigneur, 2010).



RS Awalbros Bekasi menyediakan berbagai macam pelayanan seperti RS lain disekitarnya, namun Value preposition dari RS Awalbros Bekasi Barat adalah sebagai Pusat Layanan Jantung dan Pembuluh Darah di daerah Bekasi dan sekitarnya. Adapun tindakan yang dapat dilakukan di rumah sakit kami seperti pemeriksaan treadmill dan EKG, kateterisasi ataupun pemasangan ring jantung, serta operasi jantung CABG. Rumah sakit ini juga memiliki ruang pelayanan berbagai kelas perawatan hingga Intensive Care Unit (ICU), Intermediate Care (IMC), Neonatal Intesive Care Unit (NICU) serta Pediatric Intesive Care Unit (PICU) Saran : Menurut saya value preposition dari RS ini sudah cukup baik, tetapi perlu didukung oleh adanya ruangan/fasilitas perawatan post tindakan jantung dalam hal ini Intensive 17



Diskusi 3 Kelompok 2: Business Model Canvas Pembimbing: dr. Achda Ferdians, MKKK



Coronary Care Unit (ICCU) serta staff perawat dengan sertifikasi keperawatan kardiovaskular tingkat dasar (PKKvTD) Pertanyaan 2: Pilih salah satu dari aspek lain yang menurut teman-teman perlu perbaikan. Jelaskan lebih detail pada perihal apa dari aspek tersebut yang memerlukan perbaikan dan perbaikan apa yang disarankan. Kelompok 2: customer segment, customer relation, distribution channel, revenue stream Jawaban Pertanyaan 2 : Pilar yang saya pilih adalah customer relation. Customer relation merupakan salah satu dari 9 elemen Business Model Canvas yang mempunyai pengertian yaitu Elemen di mana perusahaan menjalin ikatan dengan pelanggannya. Dengan adanya hubungan yang terjalin baik bisa membuat pelanggan menjadi loyal. Tidak ada bisnis yang bisa berjalan sukses tanpa dukungan pelanggan yang jumlahnya terus bertambah. Adapun cara yang bisa dilakukan oleh RS untuk mendukung value prepositionnya adalah dengan cara melakukan kontrol post tindakan, mengingatkan untuk kontrol bulanan, serta adanya fasilitas hotline khusus pelayanan jantung. 6. Pendapat Roy Tanda Anugrah Sihotang/NPM 186080098/Angkatan 29 Sem 3/Kelompok 2 Deskripsi atas aspek value proposition dari RS Amanda Cikarang Selatan serta saran perbaikan atas value proposition dari RS Amanda Cikarang Selatan Value Prepositions adalah kelebihan atau keunggulan dari produk jasa yang membuat kustomer memilh atau beralih dari produk lain ke produk yang kita jual. Value prepositions harus memecahkan masalah atau memenuhi kebutuhan kustomer. Pada blok ini menggambarkan gabungan produk/ jasa yang menciptakan nilai untuk segmen kustomer spesifik. Value prepositions bisa saja sama dengan yang sudah ada (tidak unik), namun dengan fitur tambahan dan atribut tambahan.



18



Diskusi 3 Kelompok 2: Business Model Canvas Pembimbing: dr. Achda Ferdians, MKKK



Value Prepositions Amanda Cikarang Selatan adalah penyediaan ruang dan bed Isolasi yang lebih banyak tersedia dibandingkan dengan RS sekitar. Sehingga menjadi solusi/ memecahkan masalah bagi kebutuhan ruangan isolasi bagi penyakit – penyakit yang membutuhkan fasilitas tersebut. Untuk wilayah Cikarang Selatan dan wilayah Indonesia secara umum, dengan banyaknya jenis penyakit yang membutuhkan perawatan Isolasi, terutama ditengah pandemic Covid 19 ini. Selain ruang dan bed isolasi Value Prepositions yang ditawarkan oleh RS Amanda Cikarang Selatan adalah, jumlah bed ICU dan HCU yang diatas rata – rata RS Sekitarnya. Kelangkaan fasilitas ruang dan bed ICU atau HCU di wilayah Cikarang Selatan dan umumnya terjadi di Indonesia, menjadi solusi atau pemecahan masalah bagi kebutuhan customer. Saran : Menurut saya value preposition dari RS ini sudah cukup baik, tetapi perlu ditambahkan lagi, sehingga pelayanan rawat Isolasi dan rawat Intensif menjadi Value Preposition unggulan dari RS ini. Aspek dari RS Amanda Cikarang Selatan tersebut yang memerlukan perbaikan dari sisi customer segment adalah, lebih mempertajam lagi customer segmen yang selama ini sudah diraih, terutama di masa Pandemi Corona, yaitu pasien – pasien yang membutuhkan perawatan Isolasi dan ICU Isolasi. Hal ini sudah dilakukan dengan membangun lantai khusus perawatan Isolasi SARS COV2/COVID 19. 7. Novi Yantika Br Kaban/ NPM 186080108/ Angkatan 29/Sem 3/Kel 2 1. Deskripsi atas aspek value proposition dari RS/Klinik serta saran perbaikan atas value proposition Business model canvas (BMC) adalah alat representasi visual yang dapat menjelaskan secara komprehensif sebuah proses bisnis. Dimana kita ketahui BMC terdiri dari 9 pilar utama key partner, key activities, value proposition, customer relationship, customer segment, key resources, channels, cost structure dan revenue stream. Dengan 9 pilar ini kita sudah bisa memvalidasi satu bisnis itu potensial atau tidak. Value proposition berisi tentang nilai tambah yang akan membuat bisnis kita terlihat menarik dan berbeda dari pesaing lainya. Biasanya berupa solusi atau inovasi yang ditawarkan dan menjadi keunggulan utama. 19



Diskusi 3 Kelompok 2: Business Model Canvas Pembimbing: dr. Achda Ferdians, MKKK



Perusahaan X merupakan perusahaan bergerak dibidang pelayanan kesehatan (Klinik X). Klinik X ini berada di Jakarta berdiri sejak sepuluh tahun dan lokasi yang strategis dengan perusahaan pangan dan dekat dengan pemukiman masyarakat kalangan menengah kebawah-keatas. Dilihat dari aspek value proposition klinik X memiliki layanan kesehatan yang memadai guna memenuhi kebutuhan para customer seperti klinik dokter, apotik, laboratorium klinik dan optik. Secara umum value proposition dari segi produk yang ditawarkan adalah harga yang terjangkau dan system pelayanan yang berbasis teknologi informasi. Hal ini bila tidak ada inovasi dari startegi bisnis yang lama akan sulit dengan pesaing dalam mengembangkan pasar di Indonesia. Saran yang disampaikan mengoptimalkan fungsi layanan dan fasilitas Klinik X untuk para customer. Dalam menciptakan value harus diperhatikan apakah setiap penambahan unsur produk/jasa dapat menghasilkan value adding cost atau value non adding cost. Contoh bisa dibuatkan playground untuk anak-anak melihat kunjungan pasien anak dan orang tua yang datang ke klinik membawa anak cukup tinggi dan dapat menciptkan kenyamanan pengunjung di Klinik X tanpa ada penambahan biaya. Terkait adanya layananan optik di klinik X maka dapat dibuat klinik dokter spesialis mata dan hal ini dapat dibuat sebagai produk unggulan di klinik X. 2. Pilih salah satu aspek lain yang perlu perbaikan dan jelaskan secara detail perbaikan yang disarankan Customer Relationship, mendeskripsikan jenis hubungan yang dibangun perusahaan dengan segmen pasar tertentu. Sumber revenue perusahaan berasal dari customernya sehingga customer relationship menjadi faktor yang sangat penting dalam menjaga keberlangsungan klinik X. customer relationship yang dilakukan klinik X melalui pendekatan hubungan didasarkan pada interaksi manusia. Customer service klinik X menanyakan kepuasan terhadap produk dan layanan yang telah diperoleh. Hal ini masih belum maksimal dalam menjalin komunikasi kepada customer klinik X, untuk perbaikan di klinik X harus bisa memaksimalkan system informasi karena klinik X memiliki system informasi yang handal dan akan berpeluang mempertahankan customer lama dan menambah customer baru. Sebagai saran, membentuk staf khusus customer care untuk mengawal kegiatan para customer dan memberikan harga khusus untuk produk dan layanan bagi pelanggan setia di klinik X.



8. Pendapat Meri Octavia/ NPM 186080109/ Angkatan 29/Sem 3/Kel 2 1. Value Proposition : merupakan suatu keunikan yang menentukan mengapa produk atau jasa tersebut pantas untuk dipilih oleh pelanggan. Keunikan ini harus benar-benar dijadikan prioritas dan diharapkan oleh pelanggan sehingga memberikan kepuasan terhadap pelaggan. Value Proposition adalah alasan mengapa pasien memilih RS X dibanding dengan RS lain. Value Proposition pada RS X : 20



Diskusi 3 Kelompok 2: Business Model Canvas Pembimbing: dr. Achda Ferdians, MKKK



1. HEALTH & CARE Seluruh Staf RS X harus memahami dan menyadari bahwa produk yang dijual adalah pengobatan agar pasien sehat serta konsultasi bagaimana menjaga kesehatan. Untuk itu setiap staf harus memiliki empati dan kepedulian serta sikap melayani kepada siapapun.



2. EASY Setiap staf harus mampu bekerja cepat, sigap, dan handal dengan berpedoman agar pasien merasa dipermudah dalam mendapatkan pelayanan. Komitmen seluruh staf saat menjadi bagian dari RS X adalah memiliki nati yang penuh cinta kasih terhadap sesama manusia siapapun dia, tanpa memandang strata, suku dan latar belakang apapun, karena siapapun yang datang adalah “tamu dari TUHAN” ( Arti pekerjaan adalah “Ibadah” ).



3. SERVICE-ORIENTED Seluruh Staf RS X harus berorientasi (memiliki tujuan yang sama) ingin memberikan Pelayanan Prima (Excellent Service). Pelayanan prima di Rumah Sakit adalah pelayanan terbaik yang diberikan oleh para staf RS X untuk memenuhi bahkan melampaui harapan pasien, dimana harapan ini ditentukan oleh pengalaman masa lalu terhadap jasa atau produk yang pernah digunakan.



4. ACCOUNTABLE Seluruh staf RS X harus memastikan bahwa semua tugas pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan Standar Operasional yang berlaku, dan dapat dipertanggungjawabkan secara baik dan benar terhadap pasien dan manajemen, tanpa harus diawasi. Akuntabilitas juga akan melibatkan etos kerja setiap karyawan yang berada di dalam RS Helsa.



21



Diskusi 3 Kelompok 2: Business Model Canvas Pembimbing: dr. Achda Ferdians, MKKK



Keempat Value RS X ini perlu adanya perbaikan pada indikator aacountable karena beberapa unit masih belum mengimplementasikan SPO yang sudah merupakan kebijakan RS. RS melakukan: 



Sosialisasi Mutu dan Patient Safety dan SPO bertahap ke seluruh unit terutama untuk karyawan baru







Sistem pencatatan yang lengkap pun dilakukan oleh setiap unit bila terjadi insiden







Punishment untuk staff yang tidak patuh dan Reward untuk staff yang menjalankan tugas di unit sesuai SPO







Menjalankan Survey Kepuasan Pasien untuk seluruh unit RS X sehingga terlihat apakah SPO dijalankan dengan baik atau tidak sehingga setiap komplain akan dijadikan kado terindah untuk unit



2. Aspek yang dipilih: Aspek customer segment : RS menentukan dengan jelas segmen pelanggan yang menjadi target bisnis dan dilayani. Pelanggan adalah pihak yang membayar atas jasa atau produk yang RS jual. 



RS X berada di Kota Bekasi, RS X mengutamakan untuk lebih banyak membuka pelayanan Poli Anak dan Kandungan karena ratio di Kelurahan RS lebih banyak perempuan dengan usia produktif sehingga segmen pelanggan diutamakan pada perempuan dengan usia produktif







RS X berfokus pada masyarakat sekitar RS karena banyak perumahan dan menargetkan langsung pada masyarakat sehingga pendapatan RS bersumber utama dari pasien tunai dan bpjs



Aspek Customer Relationship: RS menjalin hubungan yang baik dengan pelanggannya sehingga perlu adanya pendekatan yang sesuai dengan minat dan kebutuhan pelanggan. 



Memberikan penyuluhan dan pemeriksaan USG gratis kepada pasien Kebidanan di Puskesmas atau Klinik terdekat sekitar RS







Pelayanan Gratis Dokter Online sampai pelayanan Homecare untuk pasien yang membutuhkan 22



Diskusi 3 Kelompok 2: Business Model Canvas Pembimbing: dr. Achda Ferdians, MKKK







Pemberian paket-paket Kesehatan dengan jaminan Aman dan Nyaman terbebas dari Covid-19 seperti Promo Kebidanan, Pemeriksaan Kesehatan, Laboratorium dan Cek Rapid Covid-19 harga terjangkau dengan berfokus pada masyarakat sekitar RS dengan tujuan memutus rantai penyebaran Covid-19







Pemberian bingkisan Hari Raya kepada pasien yang memiliki komitmen untuk berobat dan dirawat di RS X, contoh pasien-pasien yang sering berobat dan dirawat di RS X







Pemberian sembako untuk pasien ODP dan PDP sekitar RS yang memiliki pekerjaan informal dengan data dari Kelurahan yang sudah divalidasi oleh Puskesmas setempat



Aspek distribution channel : serangkaian proses yang dilakukan oleh organisasi dan yang saling tergantung yang terlibat dalam proses untuk menjadikan suatu produk atau jasa siap untuk digunakan atau dikonsumsi (Kotler, 1997).







Sosial media, seperti Instagram RS X dengan menampilkan IG Live dan tanya jawab bersama Dokter RS X, youtube dengan menampilkan pelayanan RS X, broadcast message dan email kepada pasien RS tentang info terupdate di RS X contoh adanya program Dokter Online, Homecare







Kunjungan rutin ke Klinik Kebidanan dan Perusahaan mengenai info terupdate di RS



Aspek revenue stream : Sumber utama bisnis sebagai pendapatan RS 



RS mendapatkan revenue bersumber dari pendapatan tunai dan asuransi 65%, BPJS 35% melalui pelayanan rawat inap, rawat jalan dan penunjang medis.



Dari Aspek yang sudah dijelaskan di atas, yang perlu dilakukan perbaikan adalah aspek Customer Relationship karena RS X memiliki Riwayat yang kurang baik mengenai pelayanan yang diberikan baik medis maupun non medis di masyarakat sekitar RS X. Saat ini RS X mengatur strategi untuk mengembalikan kepercayaan pasien terutama kalangan masyarakat sekitar RS X dengan memberikan pelayanan bermutu dan mengutamakan patient safety sehingga image RS X dapat perlahan-lahan menjadi RS yang menjadi prioritas masyarakat. Seluruh staf RS X juga melakukan peran sebagai marketing RS untuk melakukan pendekatan kepada masyarakat sekitar, memperkenalkan semua pelayanan yang ada di RS X



23



Diskusi 3 Kelompok 2: Business Model Canvas Pembimbing: dr. Achda Ferdians, MKKK



dan melayani pasien sesuai dengan nilai RS X dari awal pasien datang dan pulang dengan memberikan kepuasan kepada pasien.



9. Pendapat Yunny Faustine/ NPM 186080084/ Angkatan 29/Sem 3/Kel 2 Pertanyaan 1: Melakukan review pada RS/klinik tempat teman bekerja atau RS/klinik lain yang teman-teman ketahui dengan membuat deskripsi atas aspek value proposition dari RS/klinik tersebut dan sampaikan saran perbaikan dari value proposition tersebut. Jika RS/klinik tidak memiliki value proposition yang jelas, maka sampaikan saran value proposition yang teman-teman ingin ajukan. Jawaban: Deskripsi value proposition rumah sakit x Rumah sakit ini berdiri sudah 80 tahun. Jadi sekarang bila dilihat dari fase perkembagan rumah sakit. RS X ini ada di tahap dewasa, hanya saja dewasa yang mana, yaitu dewasa dititik jenuh atau dewasa yang akan terus berkembang. RS X ini telah mengalami pergantian beberapa direktur. Dengan direktur yang sekarang, beliau membuat value proposition yang baru. Value propotionnya adalah RS X adalah rumah sakit yang menawarkan pelayanan kesehatan dengan kasih, sukacita, kesiap sediaan untuk menolong, kerendahan hati, totalitas, integritas, komitmen dan sinergi peningkatan mutu dan keselamatan pasien serta rasa persahabatan (relationship). Dari 7 value yang dimiliki oleh RS X ini yang masih harus diperbaiki adalah sukacita dan rasa persahabatan yang ditawarkan kepada pasien maupun keluarga pasien. Karena masih didapati bahwa ada beberapa staff dari RS tersebut tidak menunjukkan atau menjalankan bagian pelayanan dengan sukacita dan menawarka persahabatan. Hal tersebut bisa disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya seperti arus pelayanan yang tinggi seperti di IGD degan tension pekerjaan yang tinggi, maka sering didapati kedua value tersebut terabaikan. 24



Diskusi 3 Kelompok 2: Business Model Canvas Pembimbing: dr. Achda Ferdians, MKKK



Saran untuk RS X tersebut adalah : 1. Melakukan orientasi dan menanamkan nilai nilai sukacita dan persahabatan yang dimkasud dan menekankan hal seperti cara meningkatkan kepuasan pelanggan berdasarkan value yang ditawarkan oleh RS X. 2. Membuat pelatihan misal sekali setahun untuk setiap karyawan sehingga tidak hanya dibekali saat masuk RS saja tetapi juga diingatkan supaya tetap menjaga kualitas RS. 3. Membuat SPO tentang handling complain yang baik, sehingga bila tercetus complain dari pengunjung bisa diselesaikan dengan baik tidak denga adu mulut. 4. Membuat survey kepuasan pengunjung rumah sakit terhadap pelayan rumah sakit dan diminta untuk menyebutkan unit layanan yang dimaksud, agar lebih jelas unit mana yang harus diperbaiki. 5. Membuat employee of the month yang memicu seluruh karyawan untuk menjalankan value dengan baik. 6. Memberika hukuman bagi yang terbukti melanggar value terebut sehingga membuat karyawan segan untuk melanggar value yang sudah ditetapkan. Pertanyaan 2: Pilih salah satu dari aspek lain yang menurut teman-teman perlu perbaikan. Jelaskan lebih detail pada perihal apa dari aspek tersebut yang memerlukan perbaikan dan perbaikan apa yang disarankan. Kelompok 2: customer segment, customer relation, distribution channel, revenue stream Jawaban: Pilar yang saya pilih adalah custemer relation kategori yang dikembangkan adalah longterm relation, yaitu membangun hubungan dengan pasien ataupun keluarga pasien untuk jangka panjang, sehingga menjadi rumah sakit pilihan dan menjadi rumah sakit yang pertama diingat tidak hanya dalam keadaan sakit tapi dalam juga hal menjaga kesehatan. Dan kemudian membangun komunitas seperti komunitas diabetes, kelas senam ibu hamil, dan juga lain lain sehingga selalu ada alasan untuk memilih RS X tersebut. Dan kategori satu lagi adalah co creation yaitu dengan menyebar kuesioner yang berisi pertanyaan harapan pengunjung 25



Diskusi 3 Kelompok 2: Business Model Canvas Pembimbing: dr. Achda Ferdians, MKKK



terhadap pelayanan rumah sakit, sehingga kita bisa menciptakan peluang bisnis yang mungkin kita tidak atau belum pikirkan dan juga memang sudah ada target pasarnya. 10. Pendapat Sri Mahanny / Npm 186080113 / Angkatan 29/Sem 3/Kel 2 TUGAS 1



:



Membuat deskripsi atas aspek value proposition dari RS/Klinik tersebut dan sampaikan saran perbaikan dari value proposition tersebut. Jika RS/Klinik tidak memiliki value proposition yang jelas, maka sampaikan saran Value proposition yang teman teman ingin ajukan PEMBAHASAN : RS “X” merupakan sebuah RS milik pemerintah yang terletak di lokasi strategis dan dekat dengan pusat2 keramaian,kantor,mall,tempat2 kebugaran,tempat olah raga.di lingkungan RS tersebut terdapat restoran2 makanan siap saji bagi pengunjung RS dan masyarakat sekitar. RS X juga memiliki Restoran makanan sehat “Benefood” yang dikelola oleh manajemen RS,sebuah peluang bisnis baru yang belum banyak pesaingnya, rancangan strategi bisnisnya belum diterapkan secara detail. Pendapat Saya tentang Value Propositions yang akan di pakai pada strategi Business Model Cavas untuk mengembangkan pengenalan produk pada target pasar adalah:



26



Diskusi 3 Kelompok 2: Business Model Canvas Pembimbing: dr. Achda Ferdians, MKKK



VALUE PROPOSITION Value Proposition yang dimiliki bisnis model ini, antara lain: 1. Healthy – meal yang bergizi “Benefood” Resto hadir dimasyarakat dengan image restoran sehat sebagai nilai utama yang digunakan sebagai patokan untuk merebut pasar makanan sehat. “Benefood” menyediakan menu makanan pokok yang sehat dengan kandungan bergizi yang seimbang bagi kebutuhan harian customer-nya, yakni makanan berprotein tinggi, karbohidrat, lemak yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Bisnis menyeimbangkan perkembangan tempat olahraga yang semakin pesat. Karena seorang olahragawan harus memiliki pola hidup yang sehat untuk dapat melakukan pembentukan dengan salah satunya mengkonsumsi makanan yang kandungan atau asupan yang sesuai kebutuhan tubuh . Sehingga “Benefood” menyajikan makanan pokok yang dapat memenuhi kebutuhan tubuh,selain untuk produk makanan sehat ini menyediakan bagi pasien2 yang memerlukan diet tertentu atau masyarakat sekitar nya dengan pola makanan sehat dan bergizi 2. Cita Rasa yang Enak Salah satu value proposition yang ditonjolkan dalam bisnis “benefood” ini adalah rasa yang enak dari menu yang disajikan. Biarpun “Benefood ” mengutamakan gizi 27



Diskusi 3 Kelompok 2: Business Model Canvas Pembimbing: dr. Achda Ferdians, MKKK



dan kesehatan dalam makanannya, bukan berarti rasa masakan yang disajikan hambar atau tidak memanjakan lidah. “Benefood” akan menyajikan rasa makanan yang tidak kalah dengan makanan dengan kadar kesehatan dan gizi dibawahnya. 3. Penyajian yang praktis Value proposition yang ketiga adalah mengenai penyajian dan pengemasan. Untuk mendukung value proposition nomor satu yaitu makanan dengan kadar gizi yang tinggi, oleh sebab itu juga perlu diperhatikan dari segi higienis, bahan ramah lingkungan dan mudah didapat. Cara penyajian dan pengemasan yang dilakukan pada “Benefood ” tidak merusak ataupun mengurangi kandungan nutrisi yang terdapat pada makanan. 4. Cara pengolahan yang higienis dan aman bagi tubuh Cara pengolahan bahan baku menjadi suatu metode kunci yang menjadi value proposition “Benefood”. Cara pengolahan yang higienis dan aman dapat digunakan sebagai patokan bahwa kandungan nutrisi dasar yang terdapat dalam bahan dasar makanan tetap terjaga dengan optimal, seperti karbohidrat, protein, dan lemak. Hal ini untuk memastikan keseluruhan nutrisi tersebut dapat diserap oleh tubuh secara optimal pula untuk mendapatkan manfaat secara utuh, serta untuk menghindari perubahan sejumlah unsur yang terkandung di dalam bahan dasar makanan menjadi bentuk lain yang mungkin dapat berbahaya bagi tubuh. Alat masak yang digunakan dipastikan bersih, juga dalam proses memasaknya. yang setiap kokinya yang terlatih dengan menggunakan sarung tangan dan masker dan berkolaborasi dengan ahli gizi RS 5. Mudah dalam accesibility Kemudahan akses menjadi faktor penentu tingkat kecepatan dalam pembangunan awareness dan penetrasi brand terhadap customer. Hal ini disikapi melalui hadirnya “benefood” di resto RS “X”,berada dekat dengan target pasar yang bersangkutan. Dekat target pasar dirasakan sangat tepat serta mengingat RS merupakan sarana kesehatan umum warga Jakarta baik pengunjung pasien,klub senam sehat asma,jantung,klub kebugaran,lapangan olah raga, sehingga “BeneFood” menjadi suatu solusi makanan sehat untuk orang2, baik yg sehat dan sakit



TUGAS 2 Pilih salah satu dari aspek lain yang menurut teman teman perlu perbaikan. Jelaskan lebih detail pada perihal apa dari aspek tersebut yg memerlukan perbaikan dan perbaikan apa yang disarankan. Catatan : Untuk poin 2, aspek yang dipilih berbeda untuk kelompok 1 dan 2 , yaitu : Kelompok 1 : Key Partner, Key activities, Key resources, Cost structure Kelompok 2 : Customer segment, Customer relation, Distribution channel, Revenue stream PEMBAHASAN : Pilihan Aspek yang perlu di perhatikan dan dibuat perbaikan2 pada bisnis makanan sehat ini adalah: COMMUNICATION and DISTRIBUTION CHANNELS 28



Diskusi 3 Kelompok 2: Business Model Canvas Pembimbing: dr. Achda Ferdians, MKKK



C ialah media dari sebuah perusahaan dalam berkomunikasi dengan pelanggannya untuk menyampaikan nilai dari proporsinya (Osterwalder & Pigneur 2010,hal 26) Beberapa fungsi channel antara lain : a. Meningkatkan kesadaran akan pentingnya produk barang / jasa perusahaan, b. Membantu pelanggan mengevaluasi value proposition perusahaan, c. Memungkinkan pelanggan membeli produk dan jasa sesuai kebutuhan (spesifik), d. Memberikan value proposition untuk pelanggan, e. Menyediakan layanan dukungan pasca pembelian kepada pelanggan Channels yang digunakan oleh “Bennefood” disini antara lain: 1. Toko Toko atau restoran secara fisik sebagai tempat untuk menjajakan berbagai produk dan layanan “Bennefood”, menjadi channel penghubung utama dengan customer disini. Oleh sebab itu, pemilihan lokasi perlu dipertimbangkan secara matang. Lokasi yang baik adalah lokasi yang bukan hanya mudah dijangkau calon pembeli yaitu customer segment, namun pula memiliki kemudahan akses dengan supplier serta saling menguntungkan dengan rekanan lainnya. 2. Website Sudah banyak bisnis menggunakan metode website sebagai pendorong majunya bisnis itu sendiri bahkan menjadikan website sebagai bisnis utama Pada bisnis “Bennefood” disediakan website dimana banyak orang dapat mengakses sehingga dapat menjadikan website sebagai perantara agar mendapatkan pelanggan baru. 3. Forum diskusi Dengan layanan internet, semua hal dapat dijangkau oleh semua kalangan. Sebuah layanan atau produk akan mudah dikenali banyak orang melalui internet. Forum diskusi sudah banyak ditemukan di website internet ialah sebagai salah satu contohnya. Forum diskusi akan bermanfaat untuk banyak orang jika digunakan secara informatif. Sarana ini dapat digunakan sebagai topik diskusi, tanya jawab, pengaduan yang menyatakan kekecewaan / kepuasan terhadap suatu layanan atau produk. Dalam bisnis model ini, diberikan fasilitas forum diskusi yang diciptakan sebagai wadah untuk menyampaikan value proposition dan berfungsi untuk menjawab pertanyaan yang timbul di benak masyarakat sekaligus meyakinkan akan produk “Bennefood”. Selain itu forum diskusi berfungsi juga untuk menampung masukan dari pelanggan tentang menu dan cara penyajian serta apapun yang dapat menambah value proposition Forum diskusi dapat difasilitasi dengan sebuah web atau pun melalui media sosial. Untuk menjangkau cost yang rendah, “benefood” menyediakan forum diskusi dalam bentuk media sosial dan tentunya akan lebih mudah dalam pemasarannya. Target yang dipercaya dapat menjadi customer “benefood” lebih cenderung mudah untuk didapat dan produkpun akan lebih mudah untuk diperkenalkan. 4. After Sales Service Sebuah perusahaan akan mendapatkan keuntungan terbesar yang berasal dari pelanggan setia. Oleh sebab itu, mempertahankan pelanggan merupakan syarat utamanya, hal ini dikarenakan perusahaan dapat menjual produk / jasanya lebih banyak kepada pelanggan yang telah mengetahui kualitasnya. Meskipun perusahaan 29



Diskusi 3 Kelompok 2: Business Model Canvas Pembimbing: dr. Achda Ferdians, MKKK



juga harus menambah jumlah pembeli guna meningkatkan value proposition untuk menambah income. Untuk merealisasikannya, diperlukan data para pelanggan. Dengan demikian perusahaan dapat menghitung, mengetahui dan memprediksi apayang seharusnya dilakukan untuk memajukan perusahaan. 5. Katering Dengan kesibukan yang semakin padat, banyak orang yang tidak memiliki waktu untuk memasak atau menyiapkan makanan. Hal ini mendorong individu tersebut untuk membeli makanan jadi yang sudah banyak disajikan oleh restoran- restoran. Namun kandungan yang diberikan dalam restoran tersebut belum terjamin. Hal ini salah satu faktor mengapa “benefood ” menyediakan pelayanan katering. Kateringkatering sudah banyak dijalankan oleh pihak lain, namun “Bennefood” memberikan kandungan makanan yang berbeda. “Bennefood” memberikan kandungan makanan yang bergizi. 6. Delivery order Restoran-restoran besar memberikan fasilitas delivery order. Dimana individu dapat memesan makanan sesuai keinginannya tanpa perlu datang ke restoran tersebut. Hal ini memudahkan pelanggan dalam melakukan pembelian. Fasilitas seperti inipun diberikan “Bennefood” kepada pelanggan. Pelanggan dapat memesan tanpa harus datang ke restoran.Telpon adalah sarana yang digunakan dalam proses delivery order. 7. Rumah sakit Rumah sakit ialah tempat dimana banyak orang yang mengikuti proses pengobatan rumah sakit identik dengan kenyamanan, kebersihan yang higienis. Biasanya di kantin Rumah Sakit jarang menyediakan makanan yang fresh, disini “Bennefood” memberikan penyajian yang berbeda. “Bennefood” menyajikan makanan yang fresh tentunya tidak mengurangi citra rumah sakit, sehingga pengunjung yang menginap ataupun tidak menginap dapat menikmati makanan selayaknya berada di mall. 8. Kantor Banyak orang yang bekerja menghabiskan waktunya di kantor. Asupan tubuh perlu diperhatikan untuk menjaga kinerja yang baik. “Bennefood” memberikan kemudahan dengan membuka akses pemesanan produk di gedung-gedung kantor dimana para pekerja dengan mudah dapat menikmati pelayanan dari “Bennefood” tentunya dengan sajian makanan yang enak, dan bergizi. 11. Pendapat Roberto Hamunangan / Npm 186080114 / Angkatan 29/Sem 3/Kel 2 Pertanyaan 1: Melakukan review pada RS/klinik tempat teman bekerja atau RS/klinik lain yang temanteman ketahui dengan membuat deskripsi atas aspek value proposition dari RS/klinik tersebut dan sampaikan saran perbaikan dari value proposition tersebut. Jika RS/klinik tidak memiliki value proposition yang jelas, maka sampaikan saran value proposition yang teman-teman ingin ajukan. Jawaban : 30



Diskusi 3 Kelompok 2: Business Model Canvas Pembimbing: dr. Achda Ferdians, MKKK



Menurut osterwalder (2012) value propotion adalah alasan yang membuat pelanggan beralih dari satu perusahaan ke perusahaan lain.value proposition dapat memecahkan masalah pelanggan atau memuaskan kebutuhan pelanggan.setiap value proposition terdiri dari gabungan produk atau jasa tertentu yang melayani kebutuhan segmen pelanggan spesifik yang manfaatnya dapat ditawarkan perusahaan kepada pelanggan Tujuan penerapan value proposition ini adalah untuk menciptakan produk perusahaan dengan nilai yamg sesuai dengan keinginan dan dapat memuaskan kebutuhan konsumen serta memiliki keunggulan kompertitif dalam persaingan dipasar. ( Osterwalder & Pigneur,2010) . Review aspek volue proposition Klinik X Berangkat dari sebuah keinginan untuk mendukung program pemerintah dalam meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat Indonesia,klinik X hadir sebagai unit pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang tinggal di kawasan kabupaten lebak dan sekitarnya. Tujuan yang ingin dicapai oleh klinik tersebut sesuai dengan visinya, yaitu sebagai pelayanan kesehatan untuk masyarakat yang kurang mampu dan yang membutuhkan serta memberikan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada keselamatan dan kepuasan pasien Klinik X dilengkapi dengan ruang konsultasi poliklinik umum, ruang tindakan yang siap siaga 24 jam, ruangan observasi untuk pasien yang memerlukan, Fasilitas penunjang medik lain, seperti farmasi, laboratorium, , serta layanan medical check up (MCU) juga tersedia untuk meningkatkan pelayanan kesehatan yang dapat diberikan oleh Rumah Sakit. Pertanyaan 2: Pilih salah satu dari aspek lain yang menurut teman-teman perlu perbaikan. Jelaskan lebih detail pada perihal apa dari aspek tersebut yang memerlukan perbaikan dan perbaikan apa yang disarankan. Kelompok 2: customer segment, customer relation, distribution channel, revenue stream Jawaban :



31



Diskusi 3 Kelompok 2: Business Model Canvas Pembimbing: dr. Achda Ferdians, MKKK



Aspek dari Klinik X yang memerlukan perbaikan dari sisi Customer segment,yaitu mendeskripsikan sekelompok orang atau organisasi berbeda yang ingin dijangkau atau dilayani oleh suatu perusahaan dalam hal ini adalah klinik. customer segment menjadi faktor yang sangat penting dalam menjaga keberlangsungan klinik X,customer segment yang dilakukan klinik X melalui pendekatan hubungan didasarkan pada interaksi manusia. Karena pada saat ini pelanggan yang ada adalah dari kalangan masyarakat sekitar lokasi klinik tersebut dan belum ada pelanggan asuransi walaupun untuk pelanggan eksternal masih sedikit sekali.Sedangkan kalau dilihat marketnya masih luas,Karena itu klinik tersebut berusaha untuk melengkapi dengan fasilitas yang lebih memadai sehingga diharapkan dapat memperluas segments nya. Sarannya agar klinik tersebut dapat meningkatkan marketnya untuk menangani customers segment yaitu dapat melakukan kerjasama dengan beberapa asuransi dan beberapa perusahaan di daerah tersebut sehingga customer segmentnya dapat diperluas. 12. MUHAMMAD SIDDIK / NPM 186080107 / Angkatan 29 / Sem 3 / Kel 2 Pertanyaan 1 : Melakukan review pada RS/klinik tempat teman bekerja atau RS/klinik lain yang temanteman ketahui dengan membuat deskripsi atas aspek value proposition dari RS/klinik tersebut dan sampaikan saran perbaikan dari value proposition tersebut. Jika RS/klinik tidak memiliki value proposition yang jelas, maka sampaikan saran value proposition yang temanteman ingin ajukan. Jawaban : Deskripsi Value Propotion RS X Rumah sakit X merupakan rumah sakit swasta tipe C yang menyediakan berbagai pelayanan kesehatan, antara lain Unit Gawat Darurat, Poli Spesialis, Layanan Cuci Darah, Pelayanan Ibu dan Anak, dan berbagai kelas perawatan hingga Intensive Care Unit (ICU). Namun, RS X memiliki value propotion sebagai Pusat Pelayanan Nyeri Tulang Belakang di daerah Jakarta Timur dan sekitarnya melalui program pelayanan LAMINA. Adapun pelayanan yang



32



Diskusi 3 Kelompok 2: Business Model Canvas Pembimbing: dr. Achda Ferdians, MKKK



ditawarkan dalam program pelayanan LAMINA ini antara lain konsultasi spesialis, operasi tulang belakang, dan fisioterapi. Saran Perbaikan Value Propotion Value Propotion pada RS X ini sangat baik, masih sangat jarang rumah sakit / klinik lain yang berfokus pada program pelayanan semacam LAMINA ini. Namun sampai saat ini RS X belum memiliki pelayanan pemeriksaan penunjang berupa MRI dan CT-Scan. Sehingga menurut saya, sebaiknya RS X menyediakan pelayanan MRI dan CT-Scan khususnya yang terkait tulang belakang. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan ketertarikan customer dan memperkuat citra RS X sebagai pusat Pelayanan Nyeri Tulang Belakang. Pertanyaan 2 : Pilih salah satu dari aspek lain yang menurut teman-teman perlu perbaikan. Jelaskan lebih detail pada perihal apa dari aspek tersebut yang memerlukan perbaikan dan perbaikan apa yang disarankan. Kelompok 2: customer segment, customer relation, distribution channel, revenue stream Jawaban : Saya memilih distribution channel. Menurut Warren J. Keegant distribution channel adalah saluran yang digunakan oleh para produsen untuk menyalurkan barang produksinya dari produsen kepada konsumen atau kepada pemakai industri. Konsep pelayanan LAMINA pada dasarnya sangat baik, karena masih jarang rumah sakit / klinik lain yang berfokus pada program pelayanan semacam ini. Namun sangat disayangkan, feedback dari pelayanan ini kurang maksimal. Hal ini dikarenakan kurangnya promosi (distribution channel) yang dilakukan rumah sakit kepada customer segment yang dituju. Menurut saya, sangat diperlukan pembaharuan ide dan inovasi dalam melakukan promosi terkait pelayanan LAMINA ini. Promosi yang dilakukan dapat berupa seminar umum gratis bertema “nyeri” untuk masyarakat umum dan seminar medis gratis untuk dokter ataupun 33



Diskusi 3 Kelompok 2: Business Model Canvas Pembimbing: dr. Achda Ferdians, MKKK



tenaga kesehatan sebagai bentuk promosi atas pelayanan LAMINA yang dimiliki RS X, pengadaan potongan harga atau diskon untuk pemeriksaan maupun fisioterapi, serta melakukan live streaming tanya jawab masyarakat dengan dokter spesialis saraf dan tulang belakang yang dilakukan di media sosial atau website RS X.



Sri Mahanny /npm 186080113/ Mars 29 / Kelompok 2 TUGAS KOMENTAR/DISKUSI Diskusi / Komentar masing masing dikirimkan paling lambat tgl 10 Juni, hari Rabu, jam 23.59. (Setiap teman teman diwajibkan membuat komentar paling sedikit mengomentari 1 temannya. Jika mengomentari lebih dari1 akan lebih baik)



Tanggapan terhadap Review RS “X” dr.Muhammad Sidik: Saya mendukung untuk review RS “X” rmh sakit pelayanan umum, yang dalam strategi bisnisnya menawarkan produk unggulan LAMINA dalam hal mengatasi nyeri tulang belakang pada pasien yang belum ada pesaingnya disekitar RS X,dengan dukungan alat teknologi canggih yg telah tersedia guna menunjang diagnostic, namun permasalahannya ternyata belum ada feedback hasil yang di harapkan, dalam hal ini perlu di kaji ulang kekuatan dan kelemahan factor Internal dan factor External RS dan adaya gap, perbaikan value propotion yang bertujuan untuk memberi info dan juga mengkomunikasikan produk secara detail kepada para konsumen , termasuk didalamnya fungsi, kelebihan maupun manfaatnya bagi mereka, produk ini secara kasat mata memang belum banyak pesaing nya namun pada umumnya keinginan konsumen hanya ingin menghilangkan rasa nyerinya dengan manajemen nyeri pd umumnya didapat dengan mudah dari pelayanan kesehatan lain sekitar RS X , Mapping 9 pilla rdari strategi bisnis model canvas disarankan diperbaiki, terutama konten dari Value propostion, disarankan agar menginfokan tentang price , promosi, diskon dan hal-hal lain yg dapat menjadi daya tarik dari para konsumen .Aspek lain dari BMC yang harus jadi perhatian selain distribusi channels yang memang sudah tepat, selain itu perbaikkan di target pasar /customer segment penting juga,misalkan terfokus pada konsumen yang mempunyai insiden terbanyak terkena nyeri tulang belakang misalnya dari segi usia lansia,para olahragawan,pekerja2 berat yang berkaitan dengan ergonomi



34



Diskusi 3 Kelompok 2: Business Model Canvas Pembimbing: dr. Achda Ferdians, MKKK



1. Pendapat Ratnasari / Npm 186080102 / Angkatan 29/Sem 3/Kel 2



TUGAS 1



:



Membuat deskripsi atas aspek value proposition dari RS/Klinik tersebut dan sampaikan saran perbaikan dari value proposition tersebut. Jika RS/Klinik tidak memiliki value proposition yang jelas, maka sampaikan saran Value proposition yang teman teman ingin ajukan Pembahasan Banyaknya unit pelayanan kesehatan yang bermunculan seperti apotek, klinik, gerai optic, unit medical check up akan menimbulkan persaingan. Salah satu prinsip dasar dalam memenangkan persaingan bisnis di unit pelayanan kesehatan adalah menerapkan model bisnis yang tepat untuk perusahaan. Jika tidak bisa menerapkan model bisnis yang tepat, maka perusahaan akan kalah bersaing. Penerapan model bisnis yang tepat adalah cara suatu organisasi dapat bertahan. Untuk itu setiap organisasi harus bisa memanfaatkan sumber daya dan keberadaan unit pelayanan kesehatan secara maksimal. X merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pelayanan kesehatan. Perusahaan yang tumbuh dan berkembang membutuhkan model bisnis yang tepat guna mencapai visi dan misi perusahaan. Untuk mencapai visi perusahaan yaitu menjadi perusahaan yang unggul dalam penyelenggaraan layanan kesehatan di Indonesia maka perusahaan perlu menyediakan layanan kesehatan yang berkualitas tinggi dengan harga yg kompetitif dan menjadi model pengelolaan korporasi kesehatan terbaik di Indonesia. Value Proposition menggambarkan gabungan antara produk dan layanan yang menciptakan nilai spesifik untuk pelanggan. perusahaan merupakan perusahaan yg bergerak di bidanh pelayanan kesehatan, yg berada di daerah jakarta. value proposition yang ditawarkan X adalah manfaat dari layanan kesehatan yang berkualitas dengan harga yang bersaing dan layanan yang memadai. Secara umum value proposition dari segi produk yang ditawarkan X adalah harga yang terjangkau dan sistem pelayanan berbasis teknologi informasi. saran nya tetap mengoptimalkan fungsi layanan dan fasilitas X untuk para customers.



35



Diskusi 3 Kelompok 2: Business Model Canvas Pembimbing: dr. Achda Ferdians, MKKK



TUGAS 2 Pilih salah satu dari aspek lain yang menurut teman teman perlu perbaikan. Jelaskan lebih detail pada perihal apa dari aspek tersebut yg memerlukan perbaikan dan perbaikan apa yang disarankan. Catatan : Untuk poin 2, aspek yang dipilih berbeda untuk kelompok 1 dan 2 , yaitu : Kelompok 1 : Key Partner, Key activities, Key resources, Cost structure Kelompok 2 : Customer segment, Customer relation, Distribution channel, Revenue stream Pembahasan Customer Segments menggambarkan sekelompok orang atau organisasi berbeda yang ingin dijangkau atau dilayani oleh perusahaan. Pelanggan X masih di dominasi sebagian besarnya oleh pelanggan dari Telkom Group dan pelanggan dari perusahaan umum diluar Telkom Group masih sedikit. Hal ini dikarenakan X baru melakukan ekspansinya pada bulan Desember Tahun 2013, sehingga masyarakat umum ataupun perusahaan lain belum terlalu mengenal X. Channels menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan berkomunikasi dengan segmen pelanggannya dan menjangkau mereka. X menggunakan channels distribusi langsung milik sendiri seperti klinik, apotek, dan gerai optik dan laboratorium milik sendiri. Dalam menjalankan komunikasi pemasaran, X menggunakan media dalam bentuk spanduk, banner, dan poster. Media komunikasi modern yang digunakan oleh X antara lain: website perusahaan, email, dan telepon. Customer Relationship mendeskripsikan jenis hubungan yang dibangun perusahaan dengan segmen pasar tertentu. Sumber revenue perusahaan berasal dari customer-nya sehingga customer relationship menjadi faktor yang sangat penting dalam menjaga keberlangsungan perusahaan. Customer relationship yang telah dilakukan X melalui pendekatan hubungan didasarkan pada interaksi manusia. Customer service dari X menanyakan kepuasan terhadap produk dan layanan yang telah diperoleh dari X.



36



Diskusi 3 Kelompok 2: Business Model Canvas Pembimbing: dr. Achda Ferdians, MKKK



Revenue stream adalah untuk menggambarkan arus pendapatan yang dihasilkan perusahaan dari masing- masing segmen pelanggan. Revenue stream X didapat dari penjualan obat apotek, konsultasi layanan kesehatan, penjualan alat kesehatan, penjualan optik, penjualan pemerikasaan laboratorium, dan penjualan medical check up. Pendapatan lain X juga diperoleh dari kerja sama antara X dengan perusahaan mitra yang memberikan kepercayaan kepada X untuk mengelola kesehatan para karyawanya. saran terhadap customer segment ialah Membentuk staf marketing khusus untuk menangani customer segments dari peserta diluar Telkom grup. selain itu dilakukan kerjasama dengan bpjs dan corporate dikarenakan bpjs dan corporate dapat meningkatkan revenue



14. Giani Putra / Npm 186080093 / Angkatan 29/Sem 3/Kel 2 Pertanyaan 1: Melakukan review pada RS/klinik tempat teman bekerja atau RS/klinik lain yang temanteman ketahui dengan membuat deskripsi atas aspek value proposition dari RS/klinik tersebut dan sampaikan saran perbaikan dari value proposition tersebut. Jika RS/klinik tidak memiliki value proposition yang jelas, maka sampaikan saran value proposition yang teman-teman ingin ajukan. Jawaban : Dalam merealisasikan tingkat kesehatan yang optimal, diperlukan peran serta dari pemerintah, swasta, pribadi atau yayasan untuk memberikan dan menyelenggarakan berbagai upaya kesehatan yang salah satunya adalah dengan mendirikan berbagai sarana kesehatan, seperti rumah sakit, klinik pengobatan dan bersalin, praktek dokter dan bidan, apotek, laboratorium, gerai optik dan pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas). Perusahaan Z yang bergerak di bidang pelayanan kesehatan. Salah satu model bisnis yang berhasil mengubah konsep bisnis yang rumit menjadi sederhana dan mudah



37



Diskusi 3 Kelompok 2: Business Model Canvas Pembimbing: dr. Achda Ferdians, MKKK



dipahami adalah Business Model Canvas (BMC) yang dikembangkan oleh Alexander Osterwalder dan Yves Pigneur. Salah



satu



elemen



dari



bisnis



model



kanvas



ialah



Value Proposition yang



didefinisikan seberapa jauh produk atau layanan yang ditawarkan mempunyai nilai yang tinggi menurut target pelanggannya (Osterwalder & Pigneur, 2010, hal. 22). Dengan kata lain, seberapa jauh perusahaan dapat menawarkan produk atau layanan yang berbeda dengan para pesaingnya. Tidak hanya berbeda tapi juga mempunyai nilai tinggi atau disukai oleh konsumen. Newness atau pembaharuan, memberikan sesuatu yang baru dimana pelanggan tidak menyadari bahwa sebenarnya mereka membutuhkannya. Sebagai contoh telemedika yang mulai berkembang di era digitalisasi ini, dimana pasien dapat konsultasi hingga mendapatkan terapi via applikasi. Pertanyaan 2 : Pilih salah satu dari aspek lain yang menurut teman-teman perlu perbaikan. Jelaskan lebih detail pada perihal apa dari aspek tersebut yang memerlukan perbaikan dan perbaikan apa yang disarankan. Kelompok 2: customer segment, customer relation, distribution channel, revenue stream Jawaban : Saya memilih ‘Distribution channel’ Distribution channel Menurut Osterwalder & Pigneur (2010, hal. 26), channel ialah media dari sebuah perusahaan dalam berkomunikasi dengan pelanggannya untuk menyampaikan nilai dari proporsinya. Beberapa fungsi channel antara lain : 1) Meningkatkan kesadaran akan pentingnya produk barang / jasa perusahaan, 2) Membantu pelanggan mengevaluasi value proposition perusahaan, 3) Memungkinkan pelanggan membeli produk dan jasa sesuai kebutuhan (spesifik), 4) Memberikan value proposition untuk pelanggan, 5) Menyediakan layanan post-purchase kepada pelanggan.



38



Diskusi 3 Kelompok 2: Business Model Canvas Pembimbing: dr. Achda Ferdians, MKKK



Umumnya dari seluruh fungsi di atas yang bisa diakomodasi adalah fungsi purchase dan delivery karena perusahaan masih terfokus pada konsep dimana channel adalah tempat untuk menjual produk / jasa yang dibuat oleh perusahaan. Saran : Saran saya adalah, bagaimana kita mendistribusikan program tersebut didalam keseharian, atau pembiasaan terhadap sesuatu yang baru. Dimana kita sudah mulai berubah, dan berkembang. Saat perkembangan zaman ini lah kita harus mengikuti dan tidak tertinggal. Serta memanfaatkan kemajuan tekhnologi. Penggunaan telemedika yang mulai marak digunakan masyarakat umum menjadi pintu utama. Cara pemberitahuan dan pendistribusian inilah senjata untuk perusahaan Z mencapai tujuan nya.



15. Rini Haryanti/ 186080088/Kelas 29 (Pendapat) Business Model Canvas (BMC) terdiri dari 9 pilar utama yang merangkum proses bisnis diaw ali dengan value dari perusahaan, segmen pelanggan, sampai ke struktir finansial. 9 hal terse but dapat memberikan penilaian apakah sebuah bisnis potensial untuk dikembangkan atau tidak. (https://karinov.co.id/contoh-bisnis-model-canvas/) BMC adalah sebuah tools yang dikembangkan oleh Alexander Osterwalder, yang dipopulerkan melalui bukunya Business Model Generation. BMC dikembangkan untuk membantu organisasi bisnis dan pengusaha pemula untuk memetakan dan melakukan analisa terhadap model bisnis mereka (https://arryrahmawan.net/panduan-business-model-canvas) Tugas: Melakukan review pada RS/Klinik tempat bekerja atau RS/Klinik lain yang diketahui d engan: 1. Membuat deskripsi atau aspek value proposition dari RS/Klinik tersebut dan sampaikan sa ran perbaikan dari value proposition tersebut. Jika RS/Klinik tidak memiliki value proposition yang jelas maka sampaikan saran value proposition yang ingin diajukan Jawab: - Saat ini saya bekerja di Unit Pelayanan Kesehatan Kemenkes yang memiliki 2 klinik yaitu Kli nik Pratama dan Klinik Utama. Untuk mempersempit ruang lingkup saya akan membahas te ntang Klinik Pratamanya. Klinik Pratama Kemenkes saat ini baru saja mulai memberlakukan t 39



Diskusi 3 Kelompok 2: Business Model Canvas Pembimbing: dr. Achda Ferdians, MKKK



arif PNBP di bulan Juni 2020, selama ini belum memiliki tarif sehingga masih dibiayai full ole h APBN dan pasien yang berobat tidak dikenakan tarif (gratis). Oleh karena itu saat ini masih belum terdapat kajian mendalam terkait value proposition di Klinik Pratama Kemenkes mesk ipun seperti institusi Pemerintah lainnya telah ada Rencana Strategi Bisnis yang disusun nam un saat ini belum mengarah ke mencari profit. - Saran yang dapat saya berikan untuk dijadikan value proposition di Klinik Pratama, mengac u kepada model Business Model Canvas adalah sebagai berikut: a. Saat ini Klinik Pratama Kemenkes telah bekerja sama dengan BPJS, hal ini dapat menjadi v alue proposition bagi peserta BPJS yang ingin berobat di Klinik Pratama yang nyaman dan m emiliki standar baik (telah terakreditasi Utama). b. Klinik Pratama Kemenkes dapat pula menawarkan kemudahan dalam pelayanan kesehata n pegawai Kemenkes, dengan konsep one stop service sehingga pegawai dapat dengan mud ah mengakses layanan kesehatan tanpa meninggalkan tempat kerja. c. Di masa pandemi COVID 19 ini dapat pula menawarkan telemedicine dan kemudahan pen giriman obat bagi pasien kronis yang mendapatkan obat rutin dari Klinik terutama bagi pasie n pegawai pensiunan. d. Karena pada saat ini pegawai banyak yang statusnya harus work from home, Klinik Prata ma dapat pula menawarkan value proposition berupa layanan homecare yang terintegrasi.



2. Pilih salah satu dari aspek lain yang perlu perbaikan. Jelaskan lebih detail pada perihal apa dari aspek tersebut yang memerlukan perbaikan dan perbaikan apa yang disarankan. - Menurut saya salah satu aspek yang memerlukan perbaikan di Klinik Pratama Kemenkes ad alah Distribution Channel. Distribution channel adalah media yang dapat digunakan untuk menyampaikan solusi yang d itawarkan agar dapat sampai ke konsumen. Pada saat ini karena Klinik Pratama Kemenkes b aru memiliki tarif, sehingga seluruh pelayanan tadinya masih bersifat gratis. Hal ini menyeba bkan Klinik Pratama Kemenkes belum menaruh perhatian terhadap distribution channel, kar ena gratis sehingga pasien datang dengan sendirinya. Distribution channel yang digunakan s aat ini berskala kecil, hanya dengan bentuk brosur yang menjelaskan pelayanan apa saja yan g dapat diberikan di Klinik Pratama dan pesan-pesan melalui media sosial yang tidak bersifat promosi layanan hanya bersifat informatif. Tidak ada petugas khusus untuk mengurus distri bution channel ini, saat ini tugas dirangkap oleh pegawai Tata Usaha. Perbaikan yang dapat dilakukan saat ini, terutama karena layanan yang diberikan telah berb ayar dan setiap tahun ditetapkan target pendapatan, maka distribution channel harus diperl uas. Perlu diperhatikan konten dari website, yang saat ini telah ada websitenya namun tidak dimanfaatkan dengan baik. Perlu membuat pula “advertisement” baik melalui medsos maup un website dengan harapan menarik pelanggan baru ke Klinik Pratama. Bahkan jika dimungk inkan perlu ditunjuk/merekrut pegawai khusus untuk memperluas distribution channel ini.



40



Diskusi 3 Kelompok 2: Business Model Canvas Pembimbing: dr. Achda Ferdians, MKKK



Tanggapan Sifing Lestari (176080031) untuk Review dr Rini diatas Ijin menanggapi dok, pendapat saya, yang perlu dilakukan pertama kali adalah merumuskan value proportion terlebih dahulu. Value ini yang kemudian menjadi bahan komunikasi dan publikasi melalui elemen Chanel sampai beberapa waktu di masa transisi. Karena sebagaimana konsep dalam BMC, maka Value proportion menjadi core atau inti dalam sebuah bisnis, sehingga kita memiliki determinasi dan daya tawar yang akan kita tawarkan kepada customer kita. Dan karena ini adalah klinik yang seperti terlahir kembali, maka saat yang tepat untuk memvisualisasikan seluruh renstra klinik dalam peta BMC. TErimaksih



16. Herman Tiano/ 186080088/ Kelas 29 Rumah Sakit Z Cikarang merupakan salah satu rumah sakit tipe C yang ada di Kabupaten Bekasi. Rumah Sakit Z Cikarang mempunyai salah satu misinya, yaitu: Menjadi pusat pelayanan dan rujukan kesehatan ibu dan anak di Kota Cikarang. Tentang fasilitas, Rumah Sakit Z Cikarang dilengkapi dengan Instalansi Gawat Darurat 24 jam, ruang konsultasi poliklinik, 90 tempat tidur rawat inap, kamar operasi, dan kamar bersalin. Fasilitas penunjang medik lain, seperti farmasi, laboratorium, radiologi, gizi. Selain itu, Rumah Sakit Z Cikarang memiliki tim keperawatan dan tim penunjang medis lainnya yang handal sangat mendukung pemberian layanan kesehatan yang semakin hari semakin baik bagi masyarakat yang membutuhkan. Saran 



Salah satu misi Rumah Sakit adalah menjadi pusat pelayanan dan rujukan kesehatan Ibu dan Anak di Cikarang maka perlu di lakukan sosialisasi dan promosi mengenai keberadaan dokter spesialis obgyn dan spesialis anak.







Penambahan ruang NICU, PICU juga ICU.







Menyiapkan ruangan baik rawat inap, kamar bersalin dan kamar operasi yang memenuhi standar untuk merawat pasien covid 19.



2



Saya memilih distribution channel. Distribution channel adalah cara yang digunakan oleh para produsen untuk menyalurkan barang produksinya agar terjangkau costumer. 41



Diskusi 3 Kelompok 2: Business Model Canvas Pembimbing: dr. Achda Ferdians, MKKK



Menurut saya, sangat diperlukan dilakukan promosi terkait pelayanan ini. Promosi yang dilakukan dapat berupa senam hamil gratis, seminar medis gratis bertema tentang ibu dan anak, pengadaan paket melahirkan, mengingatkan tentang jadwal control dan atau jadwal imunisasi, dan lain sebagainya. Terimakasih.



17.Pendapat Sifing Lestari, kelompok 2 / NIA 176080031 (Pendapat) Value Proportion dapat dijabarkan melalui gambar berikut:



Merupakan salah satu bagian dari business model canvas, value propositions canvas adalah sebuah penjabaran dalam melihat bagaimana menciptakan value untuk para konsumen. Value propositions canvas tidak hanya melihat manfaat saja, tetapi juga kebutuhan konsumen, membantu memecahkan masalah dari para konsumen dan apa saja yang harus kamu kerjakan nantinya. Penilaian secara sistematis dan terstruktur memang menjadi keunggulan dari value propositions canvas. Value proportion dalam BMC dibagi dalam dua bagian yaitu  Customer Segments dan Value Propositions itu sendiri. Pada bagian customer segments ada customer jobs, gain dan pain, sedangkan untuk value propositions, ada products & services, pain relievers dan gain creators. Penjelasan masing-masing bagian adalah sebagai berikut:







Customer Segments Customer jobs melihat pekerjaan apa saja yang bisa dilakukan demi memenuhi kebutuhan konsumen dan apa saja yang harus diselesaikan terlebih dahulu. 42



Diskusi 3 Kelompok 2: Business Model Canvas Pembimbing: dr. Achda Ferdians, MKKK



 



  



Customer Gain melihat manfaat apa yang diharapkan dan bisa didapatkan oleh konsumen. Customer Pain Melihat sisi negatif dari pembiayaan yang tidak disukai oleh konsumen hingga risiko yang bisa didapatkan mereka. Value Propositions Products & Services Melihat proporsi nilai dari produk dan jasa yang ditawarkan kepada konsumen dan menentukan mana yang terbaik untuk konsumen. Pain Relievers Melihat usaha dalam membuat kerugian kepada konsumen berkurang seperti berhemat dan mengurangi risiko. Gain Creators Melihat bagaimana produk dan jasa yang kamu tawarkan bisa memberikan keuntungan kepada konsumen.



Jawaban Nomor 1 Review terhadap RS Rumah Sehat Terpadu, Kemang, Bogor Jawa Barat , merupakan rumah sakit wakaf dikelola dengan pendekatan sosiobisnis menggunakan skema blended finance yaitu gabungan antara pembiayaan mustahik dan pembiayaan bisnis pada umumnya. Customer Segments  Customer jobs. Kebutuhan umum dari konsumen yang sebagian adalah menengah bawah, adalah kepastian mendapat layanan, sehingga jadwal yang pasti dan informasi jumlah pasien yang dilayani per poli menajdi kebutuhan utama, sehingga pasien tidak perlu antri namun kemudian tidak mendapat waktu layanan.  Customer Gain hal yang diharapkan oleh konsumen adalah layanan yang cepat, obat segera didapatkan saat kembali ke rumah, dan kesembuhan segera, sehingga mereka dapat kembali bekerja.  Customer Pain perasaan tidak dihargai khususnya bagi mereka yang mendapatkan pelayanan free of charge, resiko mendapatkan perilaku tiak menyenangkan dan dibeda-bedakan antara customer satu dan lainnya.



Value Propositions  Products & Services Secara umum RS RST menyiapkan 4 layanan dasar, ditambah dengan ICU, HD, OK, Perinatologi, dan ruang isolasi TB. o Sebagian besar Bangsal adalah kelas 3 dan hanya terdapat 5 ruangan kelas 1. o Rumah RST mengutamakan layanan Informasi dan pendaftaran yang ramah, cepat dan penuh empati, menyiapkan pendaftaran via telepon dan pendaftaran 1 hari sebelum hari layanan. 43



Diskusi 3 Kelompok 2: Business Model Canvas Pembimbing: dr. Achda Ferdians, MKKK



RS RST menyiapkan pojok khusus untuk pasien tidak mampu mendapatkan bantuan fasilitas pengobatan gratis, tanpa kartu jaminan dengan prosedur tertentu. o Layanan layanan lain yang diberikan adalah bimbingan rohani pasien, dan layanan poli gizi o Instalasi penunjang yang tersedia adalah Farmasi, Laboratorium, Ro, USG. Secara keseluruhan, layanan yang tersedia merupakan layanan yang memang dibutuhkan oleh pasien dan wajib dipenuhi pada RS Kelas C. o







Pain Relievers o penerapan prinsip NO Cost Sharing, untuk pasien jaminan, termasuk pasien BPJS o jaminan tambahan untuk pasien tidak mampu dari dana zakat dan dana donasi lainnya. o Layanan ambulance penjemputan dan pemulangan gratis untuk pasien tidak mampu o Sosialisasi dan pemahaman tentang layanan mustahik (yang berhak menerima zakat terhadap seluruh pemberi pelayanan) menurunkan resiko diskriminasi pelayanan.







Gain Creators o Jaminan mendapat pelayanan terbaik kepada pasien tidak mampu sekalipun o Kepastian mendapatkan pelayanan di hari pasien datang ke RS. o Perasaan aman dari diskriminasi pelayanan.



Terhadap element lain dalam BMC, maka value proportion akan menajdi center dalam berinteraksi bisnis yang dapat dibagi kedalam beberpa bagian yaitu: Customer segment, Customer relation, Distribution channel, Revenue stream dan beberapa aspek lain.



Jawaban nomor 2: Pada kesempatan ini saya akn membahas tentang Element Revenue Stream dari RS RST. Menurut Osterwalder & Pigneur (2010, hal 30), arus penapatan menampilkan perolehan keuagnan yang diperoleh secara tunai dari konsumen. Ada dua tipe revenue stream yang berbeda, yaitu a. Revenue transaksi yaitu penghasilan yang diperoleh dari sekali transaksi



44



Diskusi 3 Kelompok 2: Business Model Canvas Pembimbing: dr. Achda Ferdians, MKKK



b. Revenue berulang, yaitu penghasilan yang dipeoleh dari transaksi berulang dari layanan yang berkelanjutan, misalnya layanan dukungan pelanggan dan layanan pasca rumah sakit. RS RST, belum memiliki layanan yang menghasilkan revenue berulang. Penghasilan RS RST saat ini berasal dari Usage fee, yaitu pendapatan yang didapat dari jumlah pengguna layanan dan pembelian produk yang tersedia di rumah sakit.



Saran perbaikan: 















Untuk mendapat revenue straeam yang baik, penyediaan layanan kelas 1 perlu dipetakan dalam elemen BMC dari sudul Customer relation dan Customer segment dan elemen channel. Pada dasarnya sangat sulit menggabungkan segment custumer menengah dan menengah bawah dalam satu waktu dan jalur layanan yang bersamaan. Sehingga perlu disiapkan jadwal layanan khusus untuk mereka kelas menengah. Apalagi Captive marketnya sudah tersedia, yaitu kelompok masyarakat yng tinggal di perumahan kelas menengah di sekitar rumah sakit. Dari element channel, juga perlu diperkuat komunikasi dengan masyarakat kelas menengah sehingga brand image RS RST bukan hanya sebagai RS ramah dhuaa, tapi RS yang memberikan pelayanan bermutu dengan sarana dan fasilitas yang memadai, dan model pembayaran tanpa cost sharing. Kelompok maysarakat menengah perlu ditarik masuk sebagai customer untuk memperkaya revenue stream baik dari sisi upgrading kelas pelayanan ataupun pembayaran dengan jaminan selain BPJS yang memungkinkan tariff yang lebih kompetitif. =========================000000===================================



45