Diskusi Diagnosis TBC Pada Anak Dan Dewasa OK [PDF]

  • Author / Uploaded
  • ABIE
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

STUDI KASUS DIAGNOSIS TUBERKULOSIS PADA ANAK DAN DEWASA



Tata Tertib Pengerjaan Studi Kasus 1. 2. 3. 4.



5.



Peserta duduk sesuai dengan provinsi masing-masing Latihan soal dapat dikerjakan bersama dengan peserta berasal dari wilayah yang sama pada kelompok tersebut. Peserta akan mendapatkan 10 soal studi kasus dan dikerjakan di power point. Jika sudah selesai dapat dikumpulkan bahannya pada link yang sudah disediakan panitia (Rename nama file dengan Nama Provinsi_Modul Diagnosis TBC) Peserta diberikan waktu: a. Pembacaan Tata tertib dan studi kasus: 10 menit b. Diskusi: 30 menit c. Paparan diskusi: 20 menit (akan ada kelompok yang memberikan paparan hasil diskusi dan kelompok lain yang memberikan tanggapan) d. Bedah Studi Kasus oleh Narasumber: 20 menit e. Simpulan Fasilitator: 10 menit Setiap kelompok akan didampingi oleh fasilitator, tiap fasilitator akan membantu mengarahkan jalannya diskusi hingga selesai.



Latihan Soal



Studi Kasus TBC



Apa saja gejala klinis khas TBC?



Siapa saja populasi berisiko tinggi TBC? Bagaimana cara mendiagnosis TBC di fasyankes yang belum mempunyai fasilitas TCM? Apa saja data yang perlu dilengkapi dalam penulisan diagnosis TBC?



Studi Kasus 1 Diagnosis TBC Dewasa •



Seorang laki-laki 35 tahun datang dengan keluhan batuk 2 bulan, badan semakin kurus, meriang selama 1 bulan dan keringat malam. Apa yang Anda lakukan jika didapatkan hasil sputum TCM negatif ( MTB Not Detected )?



Kasus 2 Diagnosis TBC Dewasa •







Pasien perempuan 50 tahun, dengan batuk lama, bb turun, nafsu makan turun dan keringat malam. Hasil sputum TCM “MTB detected low, rifampisin resisten not detected”. Pasien juga ada benjolan di leher kanan bergerombol, dengan hasil FNAB radang chronic granulomatosa, terdapat sel datia Langhan. Pasien belum pernah berobat TBC sebelumnya. Saat diperiksa status HIV nya ternyata pasien dengan HIV reaktif. Bagaimana penulisan diagnosis yang tepat untuk pasien ini?



Kasus 3 Diagnosis TBC Dewasa • Pasien laki-laki 50 tahun datang dengan keluhan batuk berdahak kuning sejak 2 minggu , demam sejak 3 hari dan sesak napas sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Pasien tampak kurus, nafsu makan menurun, keringat malam kadang-kadang. Pasien memiliki riwayat TBC paru 5 tahun yang lalu sudah berobat rutin selama 6 bulan. Tindakan apa yang dilakukan pada pasien untuk menentukan adanya TBC kambuh atau tidak?



Kasus 1 Diagnosis TBC Anak ANAMNESIS •







A, anak laki-laki 13 bulan dibawa ke IGD dengan keluhan batuk 17 hari, disertai demam 2 minggu, batuk 3 minggu,. keluhannya penderita sudah berobat ke 2 orang dokter umum, diberi antibiotika namun keluhan tidak berkurang. berat badan turun 1 kilogram selama 2 bulan terakhir. batuk pagi/siang/malam intensitas sama, semakin lama cendrung memberatRiwayat alergi : tidak ada. Ayah pasien diketahui menderita TBC paru BTA (+) dan sedang mendapat pengobatan TBC 2 minggu . Imunisasi dasar lengkap, scar BCG ada. Pasien tinggal bersama ibu, ayah, 2 kakak ( 3 dan 6 tahun). Kakak sehat tidak ada keluhan.



Pemeriksaan Fisik BB: 7.5 kg, TB: 72 cm (BB/TB -2SD sampai -3SD) Tampak sakit sedang, composmentis, anak tampak tidak aktif RR= 58 x/m; S: 37,9oC; N: 180 x/m; CRT < 2” SpO2 room air 89-90%; dengan oksigen 1lt/mnt/nasal: 97% Tanda dehidrasi tidak ada, Kelenjar getah bening tidak teraba membesar, sklera tak ikterik, retraksi ada (subcostal), pada auskultasi toraks didapatkan crackles, Hepar: 2 cm bac, Lien tidak teraba, dan tidak dapatkan acrosianosis, pembesaran sendi (-) Baggy pant (-), dermatosis (-)



Pemeriksaan Penunjang • • • • • • • •



TCM sputum: terdeteksi M. tuberculosis, sensitif rifampisin BTA sputum: -/-/Tes tuberkulin : diameter indurasi 11 mm Hb: 10 g/dL, L: 10.700/mm3, Ht: 36%, T: 420.000/mm3 DC: 0/0/2/70/25/3 CRP: 25 mg/dL SGOT : 35 mg/dl SGPT : 48 mg/dl Urine rutin normal



RADIOLOGIS



Pertanyaan 1. 2. 3.



4. 5. 6. 7.



Apa saja masalah yang terjadi pada pasien? Dengan keterangan diatas berapa skor TB anak tersebut? Apa Diagnosis anak tersebut? Apa dasar diagnosis? Bagaimana tatalaksana pasien ini? Pemeriksaan penunjang apa lagi yang diperlukan? Hal apa lagi yang harus dilakukan?



Kasus 2 Diagnosis TBC Anak •



Seorang anak perempuan, usia 2 tahun berat badan 7 kg, TB 75 cm, masuk IGD dengan keluhan kejang disertai penurunan kesadaran sejak 1 hari sebelum masuk RS. Kejang seluruh tubuh 1x, kejang +10 menit berhenti sendiri kemudian anak tidak sadar. Demam hilang timbul, tidak terlalu tinggi sejak 5 hari yang lalu, demam terutama malam hari, tidak menggigil. Pasien terihat tidak aktif sejak 1 bulan terakhir. muntah ada sejak 2 hari yang lalu. Berat badan turun 1 kg dalam 1 bulan terakhir, nafsu makan berkurang 2 minggu terakhir. Kontak TB disangkal. Diare tidak ada. Riwayat kontak dengan penderita TB : kakek baru 1 bulan meninggal kareana TB, BTA tidak diketahui tinggal disebelah rumah. Imunisasi tidak lengkap, ibu lupa sudah imunisasi apa saja.



PEMERIKSAAN FISIK •



• •



Keadaan umum sedang, kesadaran E3V2M3, TD 110/70 mmHg, Nadi 120x /menit, reguler, kuat angkat. Napas 20x/menit, Suhu 38,3 C, Saturasi 96%. Pupil isokor, Rc +, Kaku kuduk positif, Brudzinski I positif, Brudzinski II negatif. Kelenjar getah bening 2 buah ukuran 1 cm pada leher kanan. Scar BCG tidak ada Pembengkakan sendi tidak ada Old man face (+), Baggy pant (+), dermatosis (-), edema (-)



Pemeriksaan Penunujang • • • • • •



• • •



Hb: 9,8 g/dL, L: 2.700/mm3, Ht: 36%, T: 120.000/mm3 MCH : 76 MCV : 25 DC: 0/0/2/35/60/3 CRP: 20 mg/dL SGOT : 35 mg/dl SGPT : 48 mg/dl Tes tuberkulin : diameter indurasi 6 mm TCM : MTB not detected, Rifampisin resisten not detected



TUGAS • • •



Apa diagnosis kerja anda? Apa dasar diagnosis? Bagaimana tatalaksana anda untuk pasien ini? Pemeriksaan apalagi yang dapat dilakukan?



Kasus 3 Diagnosis TBC Anak Seorang anak perempuan, usia 5 tahun, datang dengan keluhan berat badan sulit naik sejak 1 tahun yang lalu. Riwayat batuk 1 bulan semakin lama semakin parah. demam lama disangkal. Anak makan 3x sehari, porsi cukup. Berat badan tidak naik. 2 bulan terakhir. Riwayat kontak dengan penderita TB disangkal. Pembengkakan sendi tidak ada, pembesaran KGB ada. Bapak pasien perokok aktif, kurus, sering batuk, riwayat batuk berdarah 1 tahun yang lalu, namun belum pernah diperiksakan ke dokter. .



Pemeriksaan Fisik •



Sadar, status gizi pasien gizi kurang, tanda vital dalam batas normal, konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik. Teraba kelenjar multiple ukuran diameter 2 cm pada leher kiri. Pemeriksaan paru ditemukan “crackles’ pada paru kiri dan wheezing minimal pada paru kanan. Tidak terdapat pembengkakan pada sendi serta kelainan kulit. Tidak ada desaturasi. Frekuensi napas semenit normal. Suhu tubuh normal. Tes tuberkulin



Pemeriksaan penujang • • •



Darah rutin normal Thorak foto normal Tes tuberculin menunjukan hasil indurasi diameter 5 mm.



Tugas • •



Berdasarkan keterangan di atas, Berapa skor TB anak itu? Tindakan dan apa yang anda lakukan?



Kasus 4 Diagnosis TBC Anak Anak 4 tahun, BB 16 kg, dibawa orangtua nya datang ketempat saudara, karena ingin mendapat second opinion dengan menunjukkan hasil uji tuberkulin yang baru dilakukan 3 hari yl 18 mm, hasil foto thoraks terbaru menyatakan infiltrat paru stq dari foto thoraks sebelumnya, pemeriksaan darah rutin menunjukkan LED 30. Oleh SpA sebelumnya sudah diberikan pemberian OAT selama 6 bulan, akan diberikan lagi OAT bulan ke ke 7 karena hasil uji tuberkulin pada awalnya 6 bulan yang lalu 12 mm dan foto foto thoraks menunjukkan hasil stq, meskipun BB Anak naik 2 kg selama pengobatan dan gejala klinis batuk kearah TB yang terdapat pada awal sakit saat ini sudah menghilang Bagaimana komentar saudara ?



TERIMA KASIH