DOA - Rahasia Sukses Untuk Anda [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

RAHASIA SUKSES UNTUK ANDA Calon-Calon Pengusaha



D r. A n d h y k a S e d y a w a n



Usia Tua Sukses Sudah Biasa, Usia Muda Sukses Luar Biasa



DAFTAR ISI Pendahuluan



04



Bab 1 – Sociopreneur dan Keluwesan Lain yang Tak Kamu Dapat dari Bekerja



06



Tidak 100% Tepat Bab 2 – 30 Jam dalam Sehari Work-Life Balance?



08 09 12



Bab 3 – Defisit Uang



13



Bab 4 – Berjalan Sendiri



16



Bab 5 – Mentally Stressful? Yes…



18



Capek Fisik? Apalagi



Sukses di Usia Muda dan Mendunia



18



Page 3



Pendahuluan “If you don’t build your dream, someone will hire you to help build theirs.” -Tony GaskinsTunggu! Teman-teman, jangan buru-buru memutuskan ingin jadi pengusaha sebelum tahu hal-hal yang akan saya paparkan dalam Ebook ini. Di luar sana banyak pelatihan yang menjelaskan teknis demi teknis; langkah demi langkah untuk jadi pengusaha. Meski begitu, saya sendiri berpendapat masih ada hal-hal yang luput untuk kamu ketahui ketika mengambil langkah untuk memulai usaha. Faktanya apa? Banyak di luar sana yang sudah memulai usahanya kok, tapi nyatanya ada beberapa yang merasa jalan di tempat, tidak berkembang, dan sebagainya. Saya pun sempat mengalami hal itu – kegagalan memang hal yang normal. Bahkan, ada yang mengatakan bahwa kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. Saya berani jamin, teman-teman yang mencari dan membaca Ebook ini adalah orang-orang yang ingin menjadi pengusaha dan berharap bisa sukses dari bisnisnya. Amin?



Sukses di Usia Muda dan Mendunia



Page 4



Pendahuluan Mungkin juga teman-teman pernah ada yang mengikuti pelatihan, workshop, atau seminar – yang kemudian menginspirasi kamu untuk jadi entrepreneur alias pengusaha. Tapi, tapi .. bukan kah tanpa jadi pengusaha kamu sudah merupakan pekerja kantoran? Atau mungkin PNS? Atau mahasiswa yang punya kesibukan dengan tugas-tugas kuliah? Ingat, jadi pengusaha itu sebuah proses – bukan cuma tujuan. Prosesnya pun tidak sebentar, tidak seperti merebus mie yang bisa kamu lakukan sambil ngerjain skripsi; atau nyusun laporan keuangan; atau hal-hal lainnya. Lagipula, nggak ada salahnya kok kalau kamu menjalani hidup sebagai apa pun. Entah itu karyawan, ibu rumah tangga, tukang, atau pengusaha sekali pun. Ingat, nggak ada yang salah dengan jalan hidupmu itu. Yang salah adalah ketika kamu memilih jalan hidupmu, tetapi kamu tidak menikmatinya. Itu yang membuat hidupmu tidak berjalan kemana-mana. Bereksperimen dan berani mencoba itu boleh banget. Gagal juga boleh, tetapi jangan di titik yang sama ya. Untuk yang sudah pernah memulai usaha dan ternyata gagal, kamu perlu evaluasi langkah sebelum serius memulai usaha lagi. Dan dari hal-hal yang ingin kamu evaluasi, mungkin hal-hal yang saya sampaikan di pembahasan kali ini menjadi salah satu yang bisa kamu refleksikan. Siap mengetahui semuanya? Berarti kamu sudah selangkah lebih mantap untuk jadi pengusaha. Tapi apa kamu juga siap melakukan semuanya?



Sukses di Usia Muda dan Mendunia



Page 5



Bab 01



Sociopreneur dan Keluwesan Lain yang Tak Kamu Dapat dari Bekerja



Sukses di



U sia



Muda



dan



Mendunia



Ini mungkin bayangan pertama yang bakal ada di benakmu ketika ingin serius memulai bisnis: Bisnis itu hal yang luwes – tidak seperti bekerja. Bayangkan saja, kamu yang kerja kantoran terbiasa terikat dengan rutinitas. Bangun pagi jam 6, sudah harus tiba di kantor jam 8, lalu bekerja sampai jam 5; pulang ke rumah dan esoknya harus sudah siap menjalani aktivitas serupa. Punya usaha sendiri, mungkin kamu tidak akan terjebak rutinitas yang itu-itu saja. Kamu bisa menentukan jam kerjamu sendiri, bahkan bagi para pebisnis digital, kamu bisa melakukannya sambil beres-beres rumah atau rebahan di kasur tercinta. Selain itu, jadi pengusaha berarti kamu punya pilihan yang tidak terbatas. Kamu adalah sang pemilik gagasan yang bebas menentukan barang atau jasa apa yang bisa kamu jual. Mungkin juga ada suatu pride atau kebanggaan sendiri ketika ditanya orang-orang, “Kerjaan kamu apa?” Lalu bisa kamu jawab dengan, “Saya entrepreneur.” Atau menjawab dengan istilah yang lebih spesifik seperti Sociopreneur – kalau bisnis kamu bergerak di bidang sosial; Ecopreneur – kalau bisnismu berkaitan dengan pelestarian lingkungan; Technopreneur; dan istilah-istilah lainnya. Lalu coach, kalau banyak keluwesan begitu, kenapa saya nggak boleh terjun langsung jadi pengusaha?



Sukses di Usia Muda dan Mendunia



Page 7



Tidak 100% Tepat Bener sih teman-teman, akan banyak keluwesan dari berbisnis yang mungkin nggak kamu dapatkan dari kerja kantoran. Tetapi itu semua baru kamu dapatkan kalau bisnis kamu udah jalan; kalau sistemnya sudah terbangun. Janji-janji manis tadi – yang mungkin pernah juga kamu dengar di seminar-seminar, nyatanya nggak 100% tepat. Ada angka yang perlu kamu tebus untuk mencapai 100% tadi. Ada proses yang perlu kamu jalani sebelum pada akhirnya kamu merasakan nikmatnya 100% jadi owner, 100% punya waktu yang luwes, 100% sukses. Kalau sudah begini, memilih untuk jadi pekerja kantoran sama saja, bukan? Kamu harus menjalani serangkaian proses yang tidak sebentar. Baru kamu bisa merasakan nikmatnya 100% punya penghasilan tetap, 100% punya jabatan tinggi, 100% kesuksesan. Jadi, jalan mana yang akan kamu ambil? Kalau masih bertekad untuk jadi pengusaha, maka materi selanjutnya di Bab 2 mungkin akan membantu kamu mempertimbangkan lebih jauh. Di Ebook yang saya bagikan kali ini, saya tidak akan mengumbar hal-hal manisnya yang suatu saat bisa kamu raih. Saya akan buka-bukaan saja dengan hal-hal pahit yang mungkin kamu hadapi. Sehingga tekad kamu seharusnya jadi tidak setengahsetengah dan semakin mantap dengan pilihan kamu. Oke?



Sukses di Usia Muda dan Mendunia



Page 8



Bab 02



30 Jam dalam Sehari



Sukses di



U sia



Muda



dan



Mendunia



“Don’t be upset by the results you didn’t get, from the work you didn’t do.” Kita semua tentu menjalani hari yang sama – yang dalam seharinya hanya ada 24 jam. Namun kalau kamu punya usaha – apalagi baru mulai merintisnya, kamu rasanya akan berharap kalau ada 30 jam dalam sehari. Yes, kamu akan merasa butuh lebih banyak waktu untuk beristirahat. Bagaimana tidak, yang namanya nggak ada jam kerja, bukan berarti kamu bisa bangun siang; tidur nyenyak; justru malah sebaliknya. Bisa jadi jam 5 pagi kamu udah dicariin klien, minta konfirmasi untuk meeting pagi ini juga. Atau sampai tengah malem masih ada orang yang nanyain kamu barang yang ready stock dan minta dikirm pagi-pagi sekali. Dengan usaha yang baru kamu rintis, kamu hampir selalu menghabiskan waktu 24 jam sehari untuk bekerja. Katakan lah kamu membatasi diri hanya bekerja 18 jam, kemudian sisa 6 jam kamu ingin beristirahat, kamu malah tetap bekerja. Kenapa? Karena hal-hal itu masuk ke dalam pikiranmu; you work in your mind. Ini yang perlu kamu ingat, alih-alih punya banyak waktu, kamu mungkin hampir nggak punya waktu luang sama sekali. Jangankan untuk keluarga, bahkan untuk diri sendiri. Karena ketika mulai merintis usaha, kamu seharusnya menginvestasikan penuh waktumu di sana. Kamu perlu punya fokus penuh untuk menjalani satu hal tersebut.



Sukses di Usia Muda dan Mendunia



Page 10



Ibaratnya begini, kamu bermimpi ingin jadi milyarder, di saat bersamaan kamu juga pengen hafiz Quran 30 juz. Well, ini tentu nggak mustahil. Ada satu-dua orang di luar sana yang mampu – yang jelas bukan saya ya. Tapi maksud saya, sederhananya, kalau kamu mau hafal Al-Quran 30 juz ya kamu masuk pesantren dong. Ketika kamu masuk pesantren, kamu nggak akan punya waktu penuh untuk investasi waktu pada usahamu. Bisa juga kita mengatakan kalau sambil buka usaha kamu juga bisa nyicil sambil menghafal Al-Quran. Tapi jangan samakan apa yang kamu lakukan dengan orangorang yang memang punya waktu khusus untuk menghafal Al-Quran. Tentu bisa ditebak dong, kira-kira siapa yang akan lebih cepat hafalannya? So, kembali pada misi hidup kamu, di mana terkadang kamu harus memilih. Memilih untuk merelakan waktu kamu, pastinya. Dan jangan lupa pilih lah dahulu salah satu tujuan agar fokusmu dapat membawamu lebih cepat dengan kesuksesan.



“At the end of the day, you can’t control the results; you can only control your effort level and your focus.” -Ben ZobristSukses di Usia Muda dan Mendunia



Page 11



Work-Life Balance? Temen-temen mungkin pernah mendengar istilah work-life balance? Itu lho, suatu prinsip untuk membuat urusan pekerjaan dan kehidupan pribadi menjadi seimbang. Nah, kalau kamu memutuskan untuk jadi pengusaha, lebih baik kamu kesampingkan dulu deh mimpi kamu untuk mewujudkan work-life balance ini. Kenapa? Karena kamu aja mungkin nggak punya waktu buat dirimu sendiri karena harus fokus mengurus dirimu. Maka membagi waktu antara urusan kerja dan kehidupanmu juga akan sulit. Kamu perlu beradaptasi dengan ritmemu, bagaimana nanti kamu akan membangun sistem tersebut. Perihal work-life balance ini memang hanya perihal managemen waktu yang baik. Walau begitu, kalau kamu mengutamakan prinsip ini dulu sambil membangun bisnis, sama saja seperti kamu mencoba berbisnis sambil khatam AlQuran. Bukan nggak boleh lho ya, tapi seperti yang saya ceritakan di atas, mungkin hanya segelintir orang yang bisa melakukan keduanya dengan baik. Kamu merasa salah satu orangnya? Well, saya ucapkan selamat kalau begitu dan rasanya kamu nggak perlu baca materi ini lagi sampai ke bawah. Kalau kamu merasa orang yang memerlukan fokus itu, maka investasikan lah waktumu sepenuhnya. Dan bukan cuma waktu, ada beberapa hal lain yang perlu kamu curahkan secara total dalam pembahasan di bab-bab berikutnya.



Sukses di Usia Muda dan Mendunia



Page 12



Bab 03



Defisit Uang



Sukses di



U sia



Muda



dan



Mendunia



Kamu membayangkan rintisanmu alias start-up kamu akan berkembang dengan keuntungan melimpah; Kamu membayangkan bisa punya pemasukan yang lebih besar ketimbang saat kamu di kantor dulu; Kamu membayangkan saking besarnya pemasukanmu, kamu jadi bisa merekrut lebih banyak orang untuk membantu bisnismu; Kamu membayangkan akan segera menjadi perintis “Unicorn” sekelas layanan transportasi Go-Jek. Tetapi itu kan nanti, hehe. Nanti, kalau bisnis kamu sudah berjalan; kalau kamu sudah punya system yang terbangun dengan baik. Kalau baru awal-awal merintis, mungkin justru malah sebaliknya. Kamu mungkin nggak bakal punya uang – malah defisit! Katakanlah situasinya di akhir bulan … dan kamu masih punya tagihan untuk membayar gaji karyawan-karyawanmu. Kalau kamu mau punya karyawan yang loyal, ya jelas kamu harus memperhatikan kesejahteraan mereka – semisal dengan membayar upah pada waktunya. Nggak jarang kondisi ini bikin kamu pusing apalagi ketika di bulan itu profit kamu nggak banyak, kamu lagi nggak megang uang pula. Waduh.. Kalau udah begini mau nggak mau kamu akan berhutang.



Sukses di Usia Muda dan Mendunia



Page 14



Sama seperti waktu, investasi penuh pada uang akan lebih mempercepat langkah kamu menuju kesuksesan. Begitu pun ketika kamu sudah punya profit yang mencukupi. Kamu jangan langsung berpikir untuk memenuhi keinginan kamu. Yes, tunda dulu kenyamanan kamu. Pikirkan, apa masih ada hal dalam bisnismu yang bisa kamu tingkatkan? Mungkin dengan profit besar itu kamu terpikir untuk membeli mesin atau peralatan baru; kamu terpikir untuk meningkatkan produktivitas dengan menambah karyawan baru; atau kamu mungkin ingin meningkatkan kualitas SDM kamu dengan memberikan pelatihan kepada mereka – yang tentunya mengeluarkan biaya. Dengan kamu memikirkan bagaimana menginvestasikan uangmu dengan maksimal pada bisnis yang kamu bangun dari nol, maka kondisi defisit uangmu niscaya akan berubah menjadi surplus berkelanjutan. Amin?



Sukses di Usia Muda dan Mendunia



Page 15



Bab 04



Berjalan Sendiri



Sukses di



U sia



Muda



dan



Mendunia



Ini mungkin salah satu poin yang nggak banyak diceritakan di seminar-seminar terkait risiko yang akan kamu hadapi ketika kamu merintis usaha: kamu mungkin akan berjalan sendiri. Berjalan sendiri di sini berarti bisa jadi kamu nggak dapet dukungan dari orang-orang di sekitar kamu. Bukan cuma nggak dapet dukungan, mungkin orang-orang terdekat kamu bahkan bisa menjauh dan menganggap kamu cuma buang-buang waktu; gagal – bahkan sebelum kamu sempat menunjukkan kesuksesan kamu pada mereka. “Gila nih si A. Masa mau bisnis ini, bisnis itu. Gila kali ya..” Tenang aja, ketemu orang-orang yang nyinyir itu hal wajar kok. Tapi teman-teman perlu ingat, ketika kamu bisa berjalan dan melewati prosesnya sendiri – jatuh dan bangunnya sendiri, maka ketika sukses menjemputmu suatu hari nanti, orang-orang yang menganggap kamu nggak bisa apa-apa juga akan kembali. Sekalipun mereka nggak kembali, kamu akan dapetin lagi teman-teman baru; lingkungan baru yang lebih suportif; yang nggak cuma dukung kamu, tetapi mungkin bisa bantu mengembangkan bisnis kamu.



Sukses di Usia Muda dan Mendunia



Page 17



Bab 05



Mentally Stressful? Yes…



Sukses di



U sia



Muda



dan



Mendunia



Merintis bisnis tentu akan menguras pikiran kamu. Kamu punya nilai-nilai yang perlu diperjuangkan; kamu punya profit yang harus dikejar; kamu punya karyawan yang harus disejahterakan. Hal-hal itu akan terus menjadi tantangan baru bagi kamu – setiap hari. Kamu dipaksa berpikir untuk mencari solusi. Bagaimana bisnismu – tidak hanya menguntungkan, tapi bisa memberikan manfaat bagi banyak orang. Saat merintis bisnis, hal yang perlu kamu ingat adalah kamu bertindak sebagai pemilik atau CEO. Jabatan tertinggi yang nggak mudah – yang mungkin belum pernah kamu pegang selama menjadi pekerja kantoran. Semua keputusan sebagian besar kamu sendiri yang akan menanggung risikonya. Namun, seperti halnya juga uang, waktu, dan teman-teman yang rela kamu korbankan. Kalau kamu menginvestasikan pikiran sepenuhnya pada apa yang kamu jalani, maka kamu pun bisa segera mendapatkan kembali hasil dari apa yang telah kamu bangun. Capek Fisik? Apalagi Kalau mental saja terkuras dengan curahan waktu penuhmu pada bisnis, apalagi dengan fisik dong, hehe. Seperti yang tadi sudah saya singgung sedikit, kamu bisa jadi akan bekerja 24 jam; tidur kamu jadi nggak nyenyak. Secara nggak langsung fisik kamu akan ikut terkuras. Tetapi kalau kamu telah melewati kelima proses tadi … dan kamu telah menginvestasikan waktumu, uangmu, hubunganmu dengan orang-orang sekitar, juga pikiran dan fisikmu; Maka saya yakin – insya allah, dengan izin Allah, kamu semua akan menjadi pribadi yang luar biasa. Kamu bisa jadi pengusaha sukses di dunia dan akhirat. Amin?



Sukses di Usia Muda dan Mendunia



Page 19