Dokumen Penilaian Kinerja Puskesmas [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

DOKUMEN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS ( PKP ) DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR VERIFIKASI HALAMAN PENGESAHAN KATA PENGANTAR



DAFTAR ISI DAFTAR TABEL BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG B. PENGERTIAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS BAB II. TUJUAN DAN MANFAAT A. B. C. D.



TUJUAN MANFAAT RUANG LINGKUP PENILAIAN KINERJA PELAKSANAAN PENLAIAN KINERJA



BAB.III. GAMBARAN UMUM PUSKESMAS A. LOKASI, WILAYAH, JUMLAH PENDUDUK B. SUMBER DAYA PUSKESMAS BAB IV. HASIL KINERJA PUSKESMAS TAHUN 2017 A. B. C. D. E.



KINERJA UPAYA KINERJA MANAJEMEN MUTU KINERJA HASIL KERJA PUSKESMAS CAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL ( SPM) TAHUN 2017



BAB V. ANALISIS HASIL KINERJA A. B. C. D.



ANALISIS HASIL KINERJA KEGIATAN ANALISIS KINERJA HASIL MANAJEMEN ANALISIS HASIL KINERJA MUTU PELAYANAN ANALISIS HASIL CAPAIAN SPM



BAB VI. ANALISA ORGANISASI DAN RENCANA PERBAIKAN BAB VII. PENUTUP A. KESIMPULAN B. SARAN LAMPIRAN



DOKUMEN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS ( PKP ) DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL



LEMBAR VERIFIKASI



HALAMAN PENGESAHAN



KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan Rahmat, Taufik dan Hidayah-Nya sehingga Pelaksanaan Penyusunan Penilaian Kinerja Puskesmas Talun ( PKP ) Tahun 2017 telah selesai disusun. Pelaksanaan Penyusunan Penilaian Kinerja Puskesmas Talun ( PKP ) Tahun 2017 memuat berbagai data dan informasi yang berkaitan dengan kebutuhan masyarakat, yang kemudian diidentifikasi, dianalisis. Kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung tersusunnya Pelaksanaan Penyusunan Penilaian Kinerja Puskesmas Talun (PKP) Tahun 2017, kami mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya. Kami menyadari bahwa Pelaksanaan Penyusunan Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP) Pusat Kesehatan Masyarakat Talun Tahun 2017



masih terdapat kekurangan,



sehingga kritik dan saran sangat diharapkan. Semoga Pelaksanaan Penyusunan Penilaian Kinerja Puskesmas Talun (PKP) Tahun 2017 dapat bermanfaat dalam rangka proses perencanaan, pemantauan dan evaluasi pencapaian pembangunan kesehatan di Pusat Kesehatan Masyarakat Talun serta pembinaan dan pengawasan program kesehatan untuk mencapai dan meningkatkan mutu pelayanan di Pusat Kesehatan Masyarakat.



Talun ,



Januari 2018



Kepala Puskesmas Talun Kabupaten Pekalonga



Drs.Arief Prawira,MKes Pembina NIP. 19660329199203 1 006



DAFTAR ISI DAFTAR TABEL BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG B. PENGERTIAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS BAB II. TUJUAN DAN MANFAAT A. TUJUAN 1.Tujuan Umum Tercapainya tingkat kinerja Puskesmas yang bekualitas secara optimal dalam mendukung pencapaian tujuan pembangunan Kesehatan Kabupaten. 2. Tujuan Khusus a. Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan dan mutu kegiatan serta manajemen Puskesmas pada akhir tahun kegiatan. b. Mengetahui tingkat kinerja Puskesmas pada akhir tahun berdasarkan urutan peringkat kategori kelompok Puskesmas. c. Mendapatkan informasi analisis kinerja Puskesmas dan bahan masukan dalam penyusunan rencana kegiatan Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten untuk tahunyang akan datang



B. MANFAAT 1. Puskesmas megetahui tingkat pencapaian ( prestasi ) kunjungan dibandingkan denngan target yang harus dicapainya 2. Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisis masalah , mencari penyebab dan latar belakang serta hambatan masalah kesehatan diwilayah kerjanya berdasarkan adanya kesenjangan pencapaian kinerja puskesmas ( out put dan out come ) 3. Puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten / kota dapat menetapkan tingat urgeensi suatu kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun yang akan datang berdasarkan prioritasnya . 4. Dinas kesehatan kabupaten / kota dapat menentapkan dan mendukung kebutuhan sumber daya puskesmas dan urgensi pembinaan puskesmas.



C. RUANG LINGKUP PENILAIAN KINERJA Ruang lingkup penilaian kinerja puskesmas meliputi penilaian pencapaian hasil pelaksanaan pelayanan kesehatan , manajemen puskesmas dan mutu pelayanan. Penilaian terhadap kegiatan upaya kesehatan wajib puskesmas yang telah ditetapkan ditingkat kabupaten / kota dan kegiatan upaya kesehatan pengembangan dalam rangka penerapan ketiga fungsi puskesmas yang diselenggarakan melalui pendekatan kesehatan masyarakat, dengan tetap mengacu pada kebijakan dan strategi untuk mewujudkan visi “ indonesia sehat 2010 “. Sesuai dengan UU No. 32 tahun 2004 tentang pemerintahan di daerah , maka kabupaen / kota dapat menetapkan dan mengembangkan jenis program kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang sudah diukur dengan kemampuan sumber daya trmasuk ketersediaan dan kompetensi tenaga pelaksananya , dengan tetap memperhatikan arahan dan kebijakan tingkat propinsi dan pusat, yag dilandasi oleh kepentingan daerah dan nasional termasuk konsensus global/ kesepakatan dunia (antara lain penanggulangan penyakit polio, TBC, malaria, diare, kusta, dan lain – lain ). Puskesmas yang telah melaksanakan upaya kesehatan pengembangan baik berupa penambahan upaya maupun suatu upaya kesehatan inovasi , tetap dilakukan penilaian . Hasil kegiatan ( output / outcome ). Yang dilakukan puskesmas merupakan nilaai tambah dalam penilaian kinerjanya dan tetap harus diperthitungkan sesuai dengan kesepakatan. Apabila upaya kesehatan penngembangan tersebut merupakan kebutuhan daerah yang telah mendukung dengan ketersdiaan dan kemampuan sumber daya di daerah yang bersangkutan maka dimungkinkan untuk dikembangkan secara lebih luas di seluruh Puskesmas dalam suatu wilayah Kabupaten. Oleh karena itu,kegiatan tersebut sudah harus diperhitungkan untuk dilakukan penilaian di seluruh Puskesmas. Dengan pendekatan demikian maka penilaian pelaksanaan kegiatan untuk masing masing Puskesmas kemungkinan “ tidak lagi sama di seluruh Puskesmas “ melaikan hanya berdasarkan “ kegiatan kegiatan yang dilaksanakan oleh Puskesmas yang bersangkutan”. Sedangkan kegiatan kegiatan pengembangan yang belum menjadi kegiatan utama di Kabupaten hanya akan dilakukan oleh Puskesmas tertentu saja di Kabupaten yang bersangkutan. Secara garis besar lingkup penilaian kinerja Puskesmas tersebut berdasarkan pada upaya upaya Puskesmas dalam menyelenggarakan: 1. Pelayanan Kesehatan meliputi: a. Upaya kesehatan wajib sesuai ddengan kebijakan nasional, dimana penetapan jenis pelayanannya disusun oleh dinas kesehatan kabupaten / kota. b. Upaya kesehatan pengembangan antara lain penambahan upaya kesehatan atau penerapan pendekatan baru (inovasi) upaya kesehatan dalam pelaksanaan pengembangan program kesehatan yang dilaksanakan di puskesmas. 2. Pelaksanaan manajemen puskesmas dalam menyelenggarakan kegiatan, meliputi : a. Proses penyusunan perencanaan, pelaksanaan lokakarya mini daan pelaksanaan penilaian kinerja, b. Manajemen sumber daya termasuk manajemen alat, obat, keuangan, dll. 3. Mutu pelayanan puskesmas, meliputi : a. Penilaian input pelayanan berdsarkan standar yang ditetapkan. b. Penilaian proses pelayanan dengan menilai tingkat kepatuhannya terhadap standar pelayanan yang telah ditetapkan. c. Penilaian output pelayanan berdasarkan upaya ksehatan yang diselenggarakan. Dimana masing masing program/ kegiatan mempunyai kegiatan



D. PELAKSANAAN PENLAIAN KINERJA BAB.III. GAMBARAN UMUM PUSKESMAS



A. Keadaan Umum Wilayah Kerja Puskesmas Talun terdiri atas 10 Desa dengan luas wilayah kurang lebih 5.857.000.Ha. Dari 10 desa yang ada di wilayah kerja Puskesmas Talun, dengan desa yang mempunyai wilayah paling luas adalah Desa Donowangun yaitu sekitar 2,50 km2 dan desa yang mempunyai luas wilayah terkecil adalah desa Banjarsari yaitu sekitar 0,69 km2. Wilayah kerja Puskesmas Talun meliputi 10 desa yaitu: 1. Desa Mesoyi 2. Desa Jolotigo 3. Desa Sengare 4. Desa Donowangun 5. Desa Talun 6. Desa Banjarsari 7. Desa Kalirejo 8. Desa Batursari 9. Desa Karangasem 10. Desa Krompeng Letak geografis Wilayah Kerja Puskesmas Talun berbatasan dengan; 1. Sebelah Utara



: Kecamatan Karangdadap



2. Sebelah Selatan



: Kecamatan Petungkriyono



3. Sebelah Timur



: Kecamatan Wonotunggal Kabupaten Batang



4. Sebelah Barat



: Kecamatan Doro



B. Demografi Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Talun tahun 2017 sebesar 27.066 jiwa. Jumlah penduduk laki-laki sebanyak 13.651 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 13.415 jiwa. Dari data kependudukan Desa se-wilayah



kerja Puskesmas Talun Desa Sengare merupakan Desa dengan jumlah penduduk terbanyak dengan jumlah mencapai 4.112 jiwa dan desa jolotigo adalah desa paling sedikit dengan jumlah penduduk 1.720 jiwa. C. Sosial Ekonomi Keberhasilan program pembangunan masyarakat sangat tergantung dari kondisi sosial ekonomi masyarakat. Adapun indikator kondisi sosial ekonomi masyarakat dapat dillihat diantaranya dari tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan masyarakat. Data Statistik tingkat Kecamatan Talun menunjukan bahwa keadaan sosial ekonomi masyarakat diwilayah kerja Puskesmas Talun dilihat dari tingkat pendidikan sebagai berikut: NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10



JENIS PENDIDIKAN Tidak/belum sekolah Tidak Tamat SD SD SMP SMA SMK D1/D2 D3 D4/S1 S2/S3 JUMLAH



JUMLAH 3868 5438 10511 3246 1073 39 190 46 132 3 24546



% 14,29 20,09 38,83 11,99 3,96 0,14 0,70 0,17 0,49 0,01



D. Sumberdaya Manusia Jumlah sumber daya manusia, Sampai dengan Desember 2017 jumlah tenaga yang bekerja di lingkungan Puskesmas Talun Pegawai Negeri Sipil dan CPNS sebanyak 33 orang terdiri dari: 1 orang Dokter umum, 1 orang asisten apoteker, 1 orang apoteker, 4 orang perawat, 1 orang perawat gigi, 15 orang bidan, 1 orang pranata laboratorium, 1 orang perekam medis, 1 orang kepala puskesmas, 1 orang Plt. Kasubag TU, 1 orang administrasi umum, 1 orang petugas sanitasi, 1 orang promkes, 3 orang non kesehatan, dan Pegawai Tidak Tetap Daerah (PTTD) sebanyak 2 orang terdiri dari 1 orang administrasi, 1 orang penjaga malam, dan tenaga BLUD sebanyak 5 orang yang terdiri dari, 1 orang administrasi umum, 1 orang akuntansi, 2 orang sopir BLUD, 1 orang kebersihan BLUD, dan 1 orang tenaga kontak



E. Pencapaian Pembangunan Kesehatan Data yang menyangkut derajat kesehatan untuk tahun 2017 yang dinyatakan dengan umur harapan hidup waktu lahir (Eo), angka kematian bayi, angka kematian balita, angka kematian ibu maternal, status gizi dan angka kematian kasar. Gambaran derajat kesehatan di Puskesmas Talun sebagai berikut: 1. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Masyarakat (Yankesmas) a. Kesehatan Ibu Dan Anak Pada tahun 2016 tercatat ada 545 ibu hamil tahun 2017 tercatat ada 545 ibu hamil dan untuk kematian maternal pada tahun 2016 ada 1 karena perdarahan. Angka kematian untuk tahun 2017 tidak ada. Selama tahun 2016 ada 468 kelahiran, dari 468 kelahiran bayi yang lahir hidup sebanyak 464 atau 99,14 %, bayi lahir mati 4 kasus atau 0,85 %, Total kematian bayi umur 0 – 1 tahun ada 7 bayi atau sebesar 14,95 % per 1000 kelahiran hidup, ini menunjukkan masih di bawah dari angka nasional untuk



kematian bayi sebesar 40 per 1000 kelahiran hidup.



Angka kematian bayi yang tercatat di Puskesmas Talun pada tahun 2016 adalah sebesar 16,7 per 1.000. Angka kematian bayi yang tercatat di Puskesmas Talun pada tahun 2017 ada 2 sebesar 4,27 % per 1.000 kelahiran hidup. Dengan demikian angka kematian bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Talun tahun 2017 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2016. Angka kematian balita adalah jumlah kematian anak umur 1–5 tahun terhadap 1000 kelahiran hidup dalam waktu 1 tahun. Pada tahun 2016 di wilayah Puskesmas Talun ada 1 atau 2,13% balita yang meninggal. Pada tahun 2017



angka kematian balita tidak ada. Dengan demikian tahun 2017 terjadi penurunan angka kematian Balita. b. Kesehatan Reproduksi & Kb 1) Peserta KB baru Pada tahun 2016 Jumlah peserta KB baru MKJP sebanyak 107 dan NON MKJP sebanyak 356, dan pada tahun 2017 Jumlah peserta KB baru MKJP sebanyak 118 dan NON MKJP sebanyak 355. Tahun



JUMLAH PUS WUS



KB BARU MKJP (%) MO IUD MOP IMPL W



KB BARU NON MKJP (%) Kondo Suntik Pil m



2016 2017



6450/7563 6684/6750



8 11



0 0



7 12



92 95



350 354



4 0



2 1



2) Peserta KB aktif. Pada tahun 2016 Jumlah peserta KB aktif MKJP sebanyak 612 dan NON MKJP sebanyak 3530, dan pada tahun 2017 Jumlah peserta KB aktif MKJP sebanyak 636 dan NON MKJP sebanyak 3623. Tahun



JUMLAH PUS WUS



2016 6450/7563 2017 6684/6750 c. Gizi Masyarakat



KB AKTIF MKJP (%) MO IUD MOP IMPL W 199 114 207 92 207 114 220 95



KB AKTIF NON MKJP (%) Kondo Suntik Pil m 2994 516 20 3091 512 20



Cakupan pemberian vitamin A dosis tinggi pada bayi di wilayah kerja puskesmas talun pada tahun 2016 sebanyak 385 untuk pemberian kapsul vitamin A biru, dan sebanyak 1934 untuk pemberian kapsul vitamin A merah. Sedangkan pada tahun 2017 pemberian vitamin A dosis tinggi pada bayi di wilayah kerja puskesmas sebanyak 357, dan sebanyak 943 untuk pemberian kapsul Vitamin A merah. Cakupan ini sudah memenuhi cakupan SPM sebesar 100%. Jumlah seluruh balita di posyandu tahun 2016 adalah 2426 balita, yang melakukan penimbangan secara teratur mencapai 2229 balita (91,88%), dan yang mengalami kenaikan berat badan sebanyak 1890 balita. Hal ini menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat untuk menimbangkan balitanya di posyandu sudah cukup baik. Hasil PSG (Pemantauan Status Gizi) jumlah balita yang dipantau, menurut penilaian status gizi balita pada tahun 2016 dan 2017 tidak terdapat balita dengan gizi buruk. Pada tahun 2016 ballita dengan gizi kurang mencapai sebanyak 95 anak, untuk gizi baik mencapai 96,08%, dan tahun 2017 ballita dengan gizi kurang mencapai sebanyak 43 anak, untuk gizi baik mencapai 98,42%. Apabila dibandingan antara tahun 2016 dengan 2017 angka gizi buruk mengalami penurunan jumlah sedangkan angka gizi baik lebih mengalami peningkatan Seluruh balita gizi buruk dilakukan



pelacakan epidemiologi



dan



sebagai penyebab gizi buruk tersebut adalah adanya penyakit penyerta,



kelainan bawaan sejak lahir dan karena pola asuh yang salah. Di Kabupaten Pekalongan dari seluruh balita dengan gizi buruk sudah mendapat pelayanan kesehatan sesuai yang dibutuhkan, diantaranya adalah mendapatkan PMT (Pemberian Makanan Tambahan) berupa MP ASI (Makanan Pendamping Air Susu Ibu) dan rujukan ke Rumah Sakit. Program pemberian kapsul vitamin A untuk balita berjalan baik, untuk anak balita (usia 1-4 tahun) yang mendapat 2 x vitamin A dosis 200.000 IU dalam setahun, yaitu pada bulan Februari dan Agustusi adalah 100%. Untuk kegiatan pemantaun ASI eksklusif yang dilakukan pada sasaran yang berusia 6 – 11 bulan, pencapaian ASI Eksklusif pada tahun 2016 ada 14 balita, sedangkan pada tahun 2017 ada 16 balita. Pemberian ASI ekslusif yaitu Ibu memberikan ASI saja kepada bayinya sampai usia 6 bulan, masih dibawah target KW-SPM yang harus dicapai sebesar 80%. Pada tahun 2016 hasil dari laboratorium garam beryodium dengan pengambilan sampel 210, yang baik ada 207 (98,57%), dan Pada tahun 2017 hasil dari laboratorium garam beryodium dengan pengambilan sampel 210 yang baik ada 205 (97,6%). Hasil pemantauan konsumsi garam beryodium yang dilakukan di wilayah Puskesmas Talun, Pada tahun 2016 dengan pengambilan sampel 210, yang baik ada 207 (98,57%), dan Pada tahun 2017 dengan pengambilan sampel 210 yang baik ada 205 (97,6%). Jadi masyarakat yang sudah menggunakan garam beryodium sudah cukup. d. Promosi Kesehatan & Ukbm Tatanan rumah tangga di Wilayah Kerja Puskesmas Talun di 3 desa yaitu Desa Talun, Desa Donowangun, Desa Sengare tahun 2017 sejumlah 3423 rumah-tangga dilakukan pemantauan (100%) dan rumahtangga ber-PHBS mencapai 3423 rumahtangga. Posyandu



merupakan



salah



satu



bentuk



Upaya



Kesehatan



Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan memberikan



kesehatan kemudahan



guna kepada



memberdayakan masyarakat



masyarakat



dalam



dan



memperoleh



pelayanan kesehatan dasar, utamanya 5 program prioritas yang meliputi



KB, KIA, Gizi, Imunisasi dan Penanggulangan Diare dan ISPA dengan tujuan mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi. Jumlah Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Talun tahun 2017 ada 60 pos sedangkan yang aktif 60 atau sebesar 100%. Penilaian posyandu aktif tahun 2017 didasarkan pada strata posyandu yaitu strata Purnama dan Mandiri. Di lapangan semua posyandu yang terdata di Wilayah Kerja Puskesmas



Talun



aktif



melakukan



kegiatan



penimbangan



dan



pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita (100%). Program Desa Siaga Puskesmas Talun terdapat 10 desa termasuk kriteria desa siaga aktif dari 10 desa yang menjadi binaan Puskesmas Talun. Yang memiliki PKD ada 8 desa yaitu Mesoyi, Jolotigo, Donowangun, Talun, Banjarsari, Karangasem, Krompeng dengan Bidan sebagai koordinator dibawah tanggungjawab Kepala Desa. Kegiatan di Poskesdes



adalah



mengakomodasikan



kegiatan-kegiatan



UKBM



(Posyandu,



Poksila/Kelompok Usia Lanjut, GSI/Gerakan Sayang Ibu,



surveilens penyakit menular, pendataan risiko tinggi, PHBS, Kesehatan Lingkungan, dll), sedang untuk masalah kuratif (pengobatan) dan rehabilitatif dilakukan dengan kerjasama atau sistem rujukan ke pelayanan



kesehatan



(Puskesmas



Pembantu,



Puskesmas,



Balai



Pengobatan, Klinik Ibu & Anak, Rumah Sakit, dll). Pelayanan Kesehatan dasar pasien masyarakat miskin mencapai 94,96% dan rujukan pasien masyarakat miskin 100% Pada tahun 2017 Puskesmas Talun mengadakan penjaringan siswa kelas 1 Sekolah Dasar (SD) dan setingkat. Jumlah siswa kelas 1 SD yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas Talun sebanyak 1.142 siswa, sedangkan jumlah siswa yang mendapat pelayanan kesehatan sebanyak 1.142 siswa atau 100% dari jumlah siswa yang ada. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas dilaksanakan setiap hari. Jumlah pelayanan tumpatan gigi tetap di Puskesmas Talun tahun 2016 sebanyak 54 kasus, tahun 2017 sebanyak 35 kasus. Dengan demikian kasus tumpatan gigi tetap mengalami penurunan. Puskesmas juga melayani pelayanan kesehatan dasar rujukan ke rumah sakit terdekat. Pelayanan UKGS (Usaha Kesehatan Gigi Sekolah) di Wilayah Kerja Puskesmas Talun dilaksanakan secara menyeluruh,



semua siswa Sekolah Dasar diperiksa oleh dokter / Perawat gigi. Pelayanan UKGS tahun 2016 dilaksanakan di 26 SD/MI dari 26 SD/MI (100%) di Wilayah kerja Puskesmas Talun. Jumlah murid SD yang diperiksa kesehatannya sebanyak 6.413 orang dari 6.726 orang (95,3%). Jumlah murid SD/MI yang perlu mendapatkan perawatan sebanyak 240 orang, sedangkan yang mendapatkan perawatan sebanyak 149 orang (62,1%). 2. Program Pemberantasan Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan (P2pl) a.



Pemberantasan Penyakit 1) Penyakit Menular a) Program Pemberantasan Penyakit Diare Selama tahun 2017 ditemukan 535 ( 43,74%) kasus diare dari 1.223 perkiraan kasus. Kasus kematian akibat diare 0, sehingga sudah sesuai dengan target SPM yaitu