Dokumen - Tips - Mie Kulit Pisang [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1



A. Judul Program WIRAUSAHA MANDIRI DALAM PRODUKSI MIE KEMASAN BERBASIS KULIT PISANG B. Latar Belakang Masalah Pisang (Musa sp) merupakan tanaman buah-buahan yang tumbuh dan tersebar di seluruh Indonesia. Negara Indonesia merupakan salah satu negara penghasil pisang terbesar di Asia. Varietas pisang yang diunggulkan antara lain Pisang Ambon Kuning, Pisang Ambon Lumut, Pisang Barangan, Pisang Badak, Pisang Raja Besar, Pisang Kepok Kuning, Pisang Susu, Pisang Tanduk, dan Pisang Nangka. Tanaman Pisang tumbuh baik dan dibudidayakan di seluruh wilayah Indonesia. Setiap petani dapat dipastikan menanam pisang, sekalipun di antaranya hanya menanam pisang pada pekarangan. Jumlah produktivitas di beberapa daerah seperti Sumatera 16,16 t/Ha, Jawa 16,13 t/Ha, Bali dan Nusa Tenggara 14,43 t/Ha, Kalimantan 11,96 t/Ha, Sulawesi 20,29 t/Ha dan Maluku dan Irian Jaya 10,53 t/Ha. Pisang telah diusahakan secara perkebunan (estate). Pisang sebagai bahan pangan yang bergizi tinggi merupakan sumber vitamin, mineral, dan karbohidrat. Pisang dikonsumsi bukan saja sebagai bahan tambahan tetapi juga di beberapa negara dikonsumsi sebagai bahan makanan pokok. Menurut hasil penelitian dari Balai Penelitian dan Pengembangan Industri, tanaman pisang mengandung berbagai macam senyawa seperti air, gula pereduksi, sukrosa, pati, protein kasar, pektin, protopektin, lemak kasar, serat kasar, dan abu. Sedangkan didalam kulit pisang terkandung senyawa pati yang cukup besar. Namun kebanyakan masyarakat tidak memanfaatkan kulit pisang tersebut. Salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan dan mengolah limbah kulit pisang tersebut lebih lanjut menjadi suatu bahan yang bermanfaat misalnya dalam pembuatan bahan pangan. Kandungan karbohidrat sebesar 18,50 % menyebabkan kulit pisang berpotensi sebagai sumber pati untuk pembuatan mie. Mie merupakan salah satu jenis makanan yang paling populer di Asia khususnya di Asia Timur dan Asia Tenggara termasuk Indonesia.



2



Kulit pisang yang cocok dibuat tepung sebagai bahan dasar pembuatan mie adalah jenis pisang raja, karena kulit pisang raja lebih tebal dibandingkan jenis pisang lainnya. Dilihat dari kandungan gizi, mie berbasis kulit pisang tidak kalah bergizinya dengan mie yang lain. Karena selain mengandung karbohidrat, protein, mie berbasis kulit pisang juga mengandung vitamin dan mineral yang diperlukan oleh tubuh. Hal ini sehubungan dengan kandungan yang terdapat dalam kulit pisang yaitu vitamin C, khrom, vitamin B, kalsium, protein, dan juga lemak. Khrom yang terdapat dalam kulit pisang berfungsi dalam metabolisme karbohidrat dan lipid. Mie berbasis kulit pisang ini dapat membantu dalam proses pembuangan sisa metabolisme tubuh. Mie berbasis kulit pisang juga mengandung vitamin B6 yang dibutuhkan untuk membuat serotonin dalam otak. Serotonin berfungsi mengurangi rasa sakit, menekan nafsu makan, menimbulkan relaks, dan mengurangi ketegangan. Pati limbah kulit pisang mampu mensubstitusi tepung terigu dalam pembuatan mie. Dengan adanya pemanfaatan limbah kulit pisang menjadi tepung, penulis berharap tepung pisang ini dapat mensubstitusi tepung terigu sehingga harga tepung terigu yang mahal dapat diimbangi sebagai bahan dasar pembuatan mie. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengangkat tema mengenai pemanfaatan sumber daya kulit pisang menjadi pati sebagai substituen tepung terigu dalam pembuatan mie, sebagai alternatif bahan pangan yang dapat dikonsumsi banyak orang, khususnya di kota Medan. Penjualan mie dari bahan kulit pisang di kota Medan adalah suatu peluang usaha yang besar melihat pertumbuhan ekonominya yang cenderung meningkat. Sehingga mahasiswa mampu berkreatifitas secara mandiri dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi yang semakin besar di zaman sekarang ini.



C. Perumusan Masalah Perumusan masalah yang melatarbelakangi kegiatan ini adalah sebagai berikut. 1. Apakah mie berbasis kulit pisang dapat dijadikan peluang usaha untuk memenuhi kebutuhan ekonomi secara mandiri.



3



2. Apakah strategi pemasaran yang harus diterapkan pada usaha pembuatan mie berbasis kulit pisang. D. Tujuan Program Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah sebagai berikut. 1. Mengetahui cara pembuatan mie berbasis kulit pisang agar memiliki nilai jual yang lebih tinggi di pasaran. 2. Mengetahui strategi pemasaran yang harus diterapkan pada usaha pembuatan mie berbasis kulit pisang. 3. Mendirikan peluang usaha mandiri dan memiliki jiwa wirausaha dalam kehidupan bermasyarakat dengan pembuatan mie berbasis kulit pisang. E. Luaran Yang Diharapkan Luaran yang di harapkan



dari



program



kreativitas



mahasiswa ini adalah sebagai berikut. 1. Terciptanya lahan atau wadah sebagai tempat latihan bisnis mie berbasis kulit pisang. 2. Terciptanya produk mie berbasis kulit pisang yang higienis dan bergizi. 3. Terbukanya peluang usaha pengolahan mie berbahan baku kulit pisang bagi masyarakat penghasil pisang di Medan. 4. Terciptanya home industri sehingga membuka lapangan pekerjaan baru untuk masyarakat.



F. Kegunaan Program Kegunaan dari kegiatan ini antara lain sebagai berikut. 1. Menumbuhkan jiwa kewirausahaan mahasiswa dalam berdikari di kehidupan masyarakat. 2. Meningkatkan nilai guna dan nilai jual buah pisang. 3. Mendirikan dan mengembangkan usaha pemanfaatan kulit pisang dalam pembuatan mie. 4. Meningkatkan sumber ekonomi bagi masyarakat. G. Gambaran Umum Rencana Usaha Perkembangan konsumsi mie cukup pesat, memberi pelajaran bahwa mie merupakan jenis makanan yang sesuai dengan kebutuhan atau preferensi



4



konsumen Indonesia. Namun di sisi lain, konsumsi mie seperti saat ini berpeluang menurunkan devisa negara, mengingat mie merupakan produk yang dibuat dari tepung terigu, suatu komoditas impor. Maka dari itu pemanfaatan limbah dari kulit pisang ini sangat berpengaruh dalam penurunan komoditas impor. Pemikiran yang paling sering muncul adalah perlunya pengembangan teknologi mie berbahan baku tepung selain terigu, misalnya dengan memanfaatkan tepung dari kulit pisang ini. Manfaat pengolahan pisang menjadi tepung antara lain lebih tahan disimpan, lebih mudah dalam pengemasan dan pengangkutan, lebih praktis untuk diversifikasi produk olah, mampu



memberikan



nilai



tambah



buah



pisang,



mampu



meningkatkan nilai gizi buah melalaui proses fortifikasi selama pengolahan, menciptakan peluang usaha untuk pengembangan kreativitas mahasiswa. Peluang usaha pembuatan mie yang berbahan dasar kulit pisang ini cukup besar. Dengan penawaran harga yang masih terjangkau, rasa yang unik, dan kandungan gizinya yang lengkap, maka mie berbasis kulit pisang ini dapat diprediksikan mampu bersaing dengan mie berbasis gandum. Di dalam kulit pisang ternyata memiliki kandungan vitamin C, B, kalsium, protein, dan juga lemak yang cukup. Hasil analisis kimia menunjukkan bahwa komposisi kulit pisang banyak mengandung air yaitu 68,90 % dan karbohidrat sebesar 18,50 %. karena dalam kulit pisang terdapat sumber vitamin B6 yang dibutuhkan untuk membuat serotonin dalam otak. Serotonin berfungsi mengurangi rasa sakit, menekan nafsu makan, menimbulkan relaks, dan mengurangi ketegangan. Hal inilah yang menjadi nilai tambah tersendiri mengingat banyaknya manfaat kulit pisang bagi tubuh. Secara umum sasaran usaha yang menjadi target pasar pembuatan mie berbasis kulit pisang ini adalah masyarakat kota Medan yang berjumlah lebih dari 2,5 juta jiwa. Namun sebagai awal usaha kami menargetkan pelajar dan mahasiswa



5



yang berstudi dilingkungan usaha kami (lingkungan Universitas Negeri Medan), dengan perincian sebagai berikut: 1. Mahasiswa Universitas Negeri Medan yang berjumlah 19.000 orang. 2. Mahasiswa Universitas Medan Area yang berjumlah 7.685 orang. 3. Mahasiswa Universitas Amir Hamzah berjumlah 472 orang. 4. Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri Medan berjumlah 5.000 orang. Selain itu ada beberapa universitas-universitas dan sekolah-sekolah yang berdomisili



di



kota



Medan.



Dalam



memasarkan



produk,



kami



akan



mempromosikan produk dan jasa dengan: 1. Media cetak; meliputi brosur, flyer, pamphlet, kartu nama dan spanduk. 2. Media elektronik; meliputi internet(jejaring sosial) dan blog internet. 3. Sales Promotion; meliputi bazar dan pameran. 4. Personal Selling. Apabila kegiatan usaha ini berkembang menjadi besar, maka daerah pemasaran dapat diperluas dengan menggunakan agen-agen penjualan. Sehingga lapangan kerja dapat terbuka dan memaksimalkan usaha pembuatan mie pisang ini. Untuk usaha kecil menengah mahasiswa, tentu akan menumbuhkan jiwa kewirausahaan dan sosialnya ketika menjalankan pemasaran produk.



H. Metode Pelaksanaan Program Metode pelaksanaan kegiatan ini terdiri dari pembahasan tentang gambaran umum usaha pembuatan mie berbasis kulit pisang, merk dan kemasannya, tahap pelaksanaan, peralatan dan bahan yang digunakan, serta strategi pemasaran yang dilakukan.



6



Gambaran umum usaha pembuatan mie bebasis kulit pisang dilakukan melalui beberapa tahap sebagai berikut. 1) Perencanaan pemasaran yaitu dengan memilih pasar sasaran yang dituju, strategi yang digunakan, dan kemudian menganalisis peluang pasar. 2) Survey produk dan inovasi rasa dan pasar mie berbasis kulit pisang. 3) Menentukan harga mie berbasis kulit pisang. 4) Mempromosikan produk melalui promosi pribadi dan periklanan, seperti penyebaran brosur dan promosi melalui website. 5) Penjualan mie berbasis kulit pisang. 6) Evaluasi. Merk dan kemasan mie pisang dapat dilihat pada gambar I dan II di bawah ini.



Gambar I. Merk (brand) produk mie pisang



7



Gambar II. Kemasan (packaging) produk mie pisang



Tahap-tahap pengolahan kulit pisang menjadi tepung dalam kegiatan ini adalah : 1. Pisang yang telah tua dikupas kulitnya, dipisahkan daging buahnya. 2. Kemudian dipotong kecil-kecil berukuran kurang lebih 1cm x 0,5cm dengan pisau atau alat pengiris. 3. Kemudian pisang direndam dalam larutan natrium tiosulfat, setelah itu ditiriskan. 4. Kemudian potongan pisang harus dikeringkan. Jika pengeringan dengan sinar matahari perlu waktu kurang lebih dua hari. Jika menggunakan alat pengering gabah (dengan suhu 600C) proses pengeringan lebih cepat. Untuk mengeringkan dua kwintal pisang segar hanya perlu waktu 1 jam 20 menit. 5. Setelah kering atau kadar air kurang lebih 14%, potongan pisang



dapat



digiling/dihancurkan



hammer mill atau ditumbuk. 6. Hasil penggilingan kemudian diayak.



dengan



menggunakan



8



7. Tepung pisang yang lolos dari ayakan dikemas dalam kantong plastik. Penggunaan zat kimia Natrium tiosulfat bertujuan untuk menghambat terjadinya proses oksidasi pada kulit pisang, sehingga



dapat



mencegah



timbulnya



pencoklatan



kulit



pisang.Sehingga tepung yang dihasilkan akan lebih bersih. Tahap-tahap pembuatan dan pengemasan mie adalah sebagai berikut: Pembuatan



mie



pisang



menggunakan



komposisi



20%



tepung pisang dan 80% tepung terigu, dengan bahan tambahan lain yaitu garam, bahan pengembang, bumbu, telur, dan air. Semua bahan dibuat adonan, dibentuk lembaran menggunakan alat



pembuat



mie,



dipotong



bentuk



mie,



dan



direbus.



Penggunaan tepung pisang pada pembuatan mie hanya sebanyak 20%, hal ini disebabkan karena tekstur mie yang harus bersifat kenyal. Tepung terigu berfungsi membentuk struktur mie, sumber protein dan karbohidrat. Tahap pencampuran bertujuan agar hidrasi tepung dengan air berlangsung secara merata dan menarik serat-serat gluten. Untuk mendapatkan adonan yang baik harus diperhatikan jumlah penambahan air (28 – 38%), waktu pengadukan (15 – 25 menit), dan suhu adonan (24 – 40 0C). Proses rol press (pembentukan lembaran) bertujuan untuk menghaluskan serat-serat gluten dan membuat lembaran adonan. Pasta yang dipress sebaiknya tidak bersuhu rendah yaitu kurang dari 250C, karena pada suhu tersebut menyebabkan lembaran pasta pecah-pecah dan kasar. Mutu lembaran pasta yang demikian akan menghasilkan mie yang mudah patah. Tebal akhir pasta sekitar 1,2 – 2 mm. Di akhir proses



pembentukan



lembaran,



lembar



adonan



yang



tipis



dipotong memenjang selebar 1 – 2 mm dengan rol pemotong mie, dan selanjutnya dipotong melintang pada panjang tertentu, sehingga dalam keadaan kering menghasilkan berat standar.



9



Setelah pembentukan mie dilakukan proses pengukusan. Pada proses ini terjadi gelatinisasi pati dan koagulasi gluten sehingga dengan terjadinya dehidrasi air dari gluten akan menyebabkan timbulnya kekenyalan mie. Hal ini disebabkan oleh putusnya ikatan hidrogen, sehingga rantai ikatan kompleks pati dan gluten lebih rapat. Pada waktu sebelum dikukus, ikatan bersifat lunak dan fleksibel, tetapi setelah dikukus menjadi keras dan kuat. Pada proses selanjutnya, mie digoreng dengan minyak pada suhu 140 – 1500C selama 6 – 20 detik. Tujuannya agar terjadi dehidrasi lebih sempurna sehingga kadar airnya menjadi 3 – 5%. Suhu minyak yang tinggi menyebabkan air menguap dengan cepat dan menghasilkan pori-pori halus pada permukaan mie, sehingga waktu dehidrasi dipersingkat. Setelah digoreng, mie ditiriskan dengan cepat hingga suhu 400C dengan kipas angin yang kuat pada ban berjalan. Proses tersebut bertujuan agar minyak memadat dan menempel pada mie. Selain itu juga membuat tekstur mie menjadi keras. Pendinginan harus dilakukan sempurna, karena jika uap air berkondensasi



akan



menyebabkan



tumbuhnya



jamur.



Pengeringan dapat juga dilakukan menggunakan oven bersuhu 600C sebagai pengganti proses penggorengan, dan mie yang diproduksi dikemas dengan plastik. Kulit pisang yang dipilih untuk diolah adalah kulit pisang raja karena mengandung kalsium (Ca) sebesar 10 mg. Selain itu kulit pisang raja lebih tebal dari kulit pisang lain. Sehingga memiliki potensi pati yang cukup besar untuk diolah menjadi substituen tepung terigu. Bahan dan alat yang digunakan adalah sebagai berikut: Bahan: 1. Kulit pisang raja 2. Natrium tiosulfat (dapat dibeli di toko bahan kimia)



10



Alat: 1. Pisau 2. Perajang 3. Alat pengering 4. Alat penghancur atau penggiling 5. Ayakan atau saringan Fungsi masing-masing peralatan: 1. Penggiling ukuran kecil untuk kapasitas satu kwintal atau lebih sesuai



yang



diinginkan.



Penggilingan



digunakan



untuk



menghancurkan potongan pisang menjadi tepung. 2. Pisau digunakan untuk memotong pisang menjadi ukuran kecilkecil sebelum dilarutkan kedalam bahan natrium tiosulfat. 3. Saringan/ayakan sebagai alat untuk menyaring/mengayak hasil tepung, guna mendapatkan tepung yang baik dan halus serta berkualitas. 4. Plastik yang lebar dan bersih sebagai alat untuk menaruh tepung pisang ketika dijemur agar supaya kering untuk memudahkan dalam proses penggilingannya. 5. Sinar matahari sangat diperlukan dalam proses pembuatan tepung pisang dalam proses pengeringan. 6. Plastik kemasan untuk membungkus tepung pisang telah jadi. 7. Plastik sealer, alat menutup kantong plastik. Untuk meningkatkan nilai jual mie berbasis kulit pisang ini, akan dilakukan strategi pemasaran adalah sebagai berikut: 1. Strategi pemotongan harga 2. Strategi produk yang lebih murah 3. Strategi produk prestise 4. Strategi pengembang biakan produk 5. Strategi inovasi produk 6. Strategi penyempurnaan jasa pelayanan 7. Strategi inovasi distribusi 8. Strategi penekanan biaya 9. Strategi promosi yang intensif



I. Jadwal Kegiatan Program



11



Jadwal Pelaksanaan Penelitian N



Jenis



o.



Kegiatan



1.



Pembuatan



2.



Proposal Penyediaan



3. 4.



Bahan Penyediaan Alat Pembuatan



5.



Desain Gambar Mencetak



6. 7.



Gambar Pengemasan Pemasaran



(Bulan/Minggu pada tahun (2010) 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x



J. Rancangan Biaya A. RANCANGAN BIAYA 1) Pembuatan proposal



: Rp. 100.000



2) Penyediaan bahan a. Kulit Pisang



: 200 kg x Rp 3.000



b. Natrium tiosulfat x Rp. 4000



: Rp. 600.000 : Rp.



50.000



: Rp.



40.000



c. Garam



: 10 kg



d. Telur



:100 butir x Rp. 1.000



: Rp. 100.000



e. Minyak Makan



: 25 liter x Rp. 22.000



: Rp.



550.000



f. Minyak Lampu



: 25 liter x Rp. 5.000



: Rp.



150.000



a. Panci



: 3 buah x Rp. 130.000



: Rp.



390.000



b. Kompor



: 3 buah x Rp. 134.000



: Rp.



312.000



c. Pisau



: 5 buah x Rp. 6.000



: Rp.



30.000



d. Timbangan



: 2 buah x Rp. 87.000



: Rp.



174.000



e. Pengaduk kayu



: 4 buah x Rp. 10.000



: Rp.



40.000



f. Sendok



: 30 buah x Rp. 1.000



: Rp .



30.000



3) Penyediaan alat



12



g. Baskom



: 4 buah x Rp. 8.000



: Rp.



32.000



h. Saringan



:10 buah x Rp. 15.000



: Rp.



120.000



i. Alat Penggiling



: 2 buah x Rp. 650.000



: Rp. 1.300.000



j. Plastik k. Oven 4) Pembuatan logo



: Rp. : 2 buah x Rp. 730.000



125.000



: Rp. 1.460.000 : Rp.



135.000 5) Pembuatan poster



: Rp.



250.000 6) Mencetak Gambar



: Rp.



170.000 7) Pengemasan



: Rp.



450.000 8) Pemasaran



: Rp.



380.000 _____________________________________________________________ + Total 6.964.000



: Rp.



13



K. Lampiran DAFTAR RIWAYAT HIDUP 1. Ketua Pelaksana Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama



: Isma Ramadhani Lubis



Umur



: 19 tahun



Tanggal lahir



: 18 Maret 1991



Jenis kelamin



: Perempuan



Bangsa



: Indonesia



Agama



: Islam



Tempat Tinggal : Jl. Kemenangan/Tangkul2 No.22b Medan Menerangkan dengan sesungguhnya PENDIDIKAN 1. Tamatan SD Negeri 010093 Kisaran Tahun 2002 dan berijazah. 2. Tamatan SMP Negeri 1 Kisaran Tahun 2005dan berijazah. 3. Tamatan SMA Negeri 1 Kisaran Tahun 2008 dan berijazah. Demikianlah daftar riwayat hidup ini saya perbuat dengan sebenarnya. Medan, 15 oktober 2010



(Isma Ramadhani Lubis) NIM. 408131057



14



DAFTAR RIWAYAT HIDUP 2. Anggota Pelaksana I Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama



: Albarra Harahap



Umur



: 20 tahun



Tanggal lahir



: 16 Februari 1990



Jenis kelamin



: Laki-laki



Bangsa



: Indonesia



Agama



: Islam



Tempat Tinggal : Jl. Kemenangan No.22A Medan Tembung Menerangkan dengan sesungguhnya PENDIDIKAN 1. Tamatan Sekolah Dasar Negeri 010243 Tahun 2002 dan berijazah. 2. Tamatan SMP Negeri 1 Punggulan Tahun 2005 dan berijazah. 3. Tamatan SMA Negeri 1 Kisaran Tahun 2008 dan berijazah. Demikianlah daftar riwayat hidup ini saya perbuat dengan sebenarnya. Medan, 15 oktober 2010



(Albarra Harahap) NIM. 408221012



15



DAFTAR RIWAYAT HIDUP 3. Anggota Pelaksana II Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama



: Emil Hani



Umur



: 21 tahun



Tanggal lahir



: 13 Oktober 1989



Jenis kelamin



: Perempuan



Bangsa



: Indonesia



Agama



: Islam



Tempat Tinggal : Jl. Kemenangan/Tangkul2 No.22b Medan Menerangkan dengan sesungguhnya PENDIDIKAN 1. Tamatan SD Negeri 013863 Silo Bonto Tahun 2002 dan berijazah. 2. Tamatan SMP Negeri 1 Air Joman Tahun 2004 dan berijazah. 3. Tamatan SMA Negeri 1 Kisaran Tahun 2007 dan berijazah. Demikianlah daftar riwayat hidup ini saya perbuat dengan sebenarnya. Medan, 15 oktober 2010



( Emil Hani



)



NIM. 408111046



16



DAFTAR RIWAYAT HIDUP 4. Anggota Pelaksana III Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama



: Isna Sapitri Nasution



Umur



: 20 tahun



Tanggal lahir



: 28 Mei 1990



Jenis kelamin



: Perempuan



Bangsa



: Indonesia



Agama



: Islam



Tempat Tinggal : Jl. Kesatria No.55 Medan Menerangkan dengan sesungguhnya 1. Tamatan Sekolah Dasar Negeri 101770 Tahun 2002 dan berijazah. 2. Tamatan Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Medan Tahun 2005dan berijazah. 3. Tamatan Madrasah Aliyah Negeri 2 Model Medan Tahun 2008 dan berijazah. Demikianlah daftar riwayat hidup ini saya perbuat dengan sebenarnya. Medan, 15 oktober 2010



(Isna Sapitri Nasution) NIM. 408131058



17



DAFTAR RIWAYAT HIDUP 5. Anggota Pelaksana IV Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama



: Nurfajri Handayani



Umur



: 19 tahun



Tanggal lahir



: 09 Juli 1991



Jenis Kelamin



: Perempuan



Bangsa



: Indonesia



Agama



: Islam



Tempat Tinggal : Jl. Sungai Deli No. 94 Medan Menerangkan dengan sesungguhnya PENDIDIKAN 1. Tamatan Sekolah Dasar Negeri 016532 Tahun 2003 dan berijazah. 2. Tamatan SLTP Negeri 1 Tahun 2006 dan berijazah. 3. Tamatan SMA Negeri 1 Tahun 2009 dan berijazah. Demikianlah daftar riwayat hidup ini saya perbuat dengan sebenarnya. Medan, 15 Oktober 2010



(Nurfajri Handayani) NIM. 409141069



18



6. BIODATA DOSEN PEMBIMBING Nama Lengkap



: Dra. Ani Sutiani, M.Si



NIP



: 196807301992032001



Jenis Kelamin



: Wanita



Jabatan



: Kepala Laboratorium



Fakultas / Jurusan



: FMIPA/KIMIA



Institusi



: UNIMED



Bidang Keahlian



: Kimia Fisika



Pendidikan Terakhir



: S3



Waktu Tersedia



: 6 jam/minggu



Medan, 15 Oktober 2010 Dosen Pendamping



( Dra. Ani Sutiani, M.Si) NIP. 196807301992032001