Makalah Tentang Kulit Pisang [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Energi listrik merupakan salah satu dari sekian banyak energi yang memegang peranan penting dalam kehidupan. Bahkan manusia menjadikan energi listrik sebagai kebutuhan pokok setelah pangan, sandang dan papan. Hal itu dikarenakan peranan listrik sangat penting dalam menompang segala sendi kehidupan.               Penggunaan energi listrik di dunia dari tahun ke tahun semakin meningkat. Sementara itu, suplay energi listrik yang bersumber dari minyak bumi, gas alam, dan batu bara memiliki keterbatasan. Hal ini dikarenakan bahan-bahan tersebut bersifat tidak dapat diperbaharui. Pada era global ini, banyak para ilmuwan melakukan penelitian yang ditujukan untuk menghemat energi sumber daya alam dari dalam bumi. Beberapa ilmuwan sudah menemukan sumber energi alternatif sebagai sumber arus listrik, namun belum ada pemanfaatan secara efektif pada sumber energi tersebut.               Ada banyak sumber energi yang dihasilkan oleh alam salah satunya energi yang dihasilkan dari limbah kulit pisang.  Banyak orang yang suka terhadap buah pisang, karena rasa pisang yang manis serta tekstur daging buah yang lembut menyebabkan banyak orang yang menyukainya.  Namun banyak orang yang hanya memanfaatkan daging buahnya saja.  Kulit pisang sering dianggap sampah  atau hanya sebagai limbah.  Padahal didalam kulit pisang banyak mengandung unsur serta senyawa yang dapat digunakan sebagai energi alternatif. Kebanyakan manusia jarang yang berfikir untuk mendaur ulang ( recycle) kebutuhan-kebutuhan yang sudah mereka konsumsi. Melainkan mereka hanya membuang limbahnya begitu saja tanpa berfikir untuk memanfaatkannya. Ibarat sebuah pepatah habis manis sepah dibuang. Ibarat tersebut tak jauh berbeda ketika kita mengkonsumsi buah pisang kemudian membung limbah kulit pisangnya di sembarang tempat. Jarang sekali orang yang berfikir untuk memanfaatkan kembali limbah kulit pisang tersebut, padahal tanpa kita tahu sebenarnya kulit pisang berpotensi menjadi baterai kering ramah lingkungan. 1



              Limbah kulit pisang dapat digunakan sebagai sumber arus listrik, karena dalam limbah kulit pisang banyak terdapat berbagai macam elektrolit seperti asam asetat, magnesium, seng, dan kalium yang mampu menghantarkan ion dan elektron dalam elektroda. Namun pemanfaatan limbah kulit pisang sebagai sumber energi listrik belum dimanfaaatkan secara maksimal oleh masyarakat.               Pemanfaatan limbah kulit pisang dapat menjadi salah satu alternatif untuk membantu menanggulangi masalah yang timbul berhubungan dengan sumber arus listrik. Oleh karena itu, dalam karya tulis ini penulis mengangkat judul “Pemanfaatan Kulit Pisang Menjadi Sumber Arus Listrik”.



1.2 Rumusan Masalah 1) Limbah pisang sering dijumpai masyarakat, apakah memiliki potensi menjadi baterai ramah lingkungan ? 2) Apakah limbah pisang mempunyai kandungan zat – zat alami yang dapat dijadikan sebagai baterai ramah lingkungan ? 3) Apakah limbah pisang berpotensi menggantikan peranan baterai yang biasa digunakan masyarakat ? 4)  Apakah jenis kulit pisang berpengaruh terhadap pembuatan bahan baku baterai kering? 5)  Bagaimana cara memperoleh jenis pisang yang bagus untuk bahan pembuatan baterai ramah lingkungan?



1.3 Tujuan Tujuan dari pembuatan makalah ini sebagai berikut; 1. Mendapatkan kandungan bahan baterai yang tersimpan dalam limbah kulit pisang.



2



2. Membuktikan potensi limbah kulit pisang yang digunakan untuk baterai. 3. Menemukan fakta – fakta yang menunjukan bahwa kulit pisang berpotensi menjadi



baterai



ramah



lingkungan,



sekaligus



mengenalkan



masyarakat



pengolahan limbah – limbah tersebut 4. Mengetahui kulit pisang dapat dijadikan bahan isi baterai yang ramah lingkungan 5. Memanfaatkan limbah kulit pisang yang bernilai ekonomis



3



BAB II ISI 2.1 Energi 1.      Pengertian Energi Energi adalah kemampuan untukmelakukan usaha. Dua contoh yang akan menunjukan definisi ini. Anda akan merasa lelah ketika anda berlari karena anda mengeluarkan energi. Jika terus berlari tanpa istrahat anda akan kehabisan energi dan ahirnya anda tidak mampu lagi berlari. Agar mampu berlari lagi, anda harus istirahat atau bahkan harus makan. Makan memberi anda energi kimia yang siap dibakar dalam tubuh anda untuk menghasilkan energi yang anda perlukan untuk melakukan usaha (berlari lagi). Mobil dapat melaju dijalan karena ada sumber energi kimia yang dikandung dalam bahan bakar bensin. Jika bensin habis maka mobil kehabisan energi dan akibatnya mobil tidak dapat lagi melakukan usaha (melaju lagi). 2. Energi Alternatif Dalam rangka untuk mendefinisikan energi alternatif pertama-tama kita harus mendefinisikan apa itu sumber energi alternatif. Sumber energi alternatif adalah sumber energi yang bukan merupakan sumber energi tradisional ( yaitu bahan bakar fosil seperti batubara, minyak dan gas alam). Beberapa kamus misalnya kamus Oxford menempatkan sumber energi alternatif berkorelasi dengan lingkungan dan menyatakan bahwa istilah sumber energi alternatif mengacu pada sumber energi yang tidak merugikan



lingkungan.



Ada banyak kontroversi tentang istilah ini dan bahkan saat ini definisi sumber energi alternatif sering dihubungkan dengan dua pendapat yang berbeda. Misalnya energi nuklir dianggap oleh beberapa pihak sebagai sumber energi alternatif sementara pihak lainnya mengatakan bahwa hanya sumber-sumber energi terbarukan yang nyatanyata merupakan sumber energi alternatif. Situasi yang sama terjadi pada tenaga air karena beberapa pihak berpikir bahwa tenaga air merupakan sumber energi tradisional



4



yang



sama dengan bahan bakar fosil. Untuk keluar dari kontroversi, sedapat mungkin kita menyebutkan kata energi



alternatif untuk sumber energi alternatif yang paling umum yaitu energi surya, energi angin dan energi panas bumi. Sumber energi alternatif lain termasuk diantaranya adalah biomassa



dan



hidrogen.



Energi surya yang berasal dari matahari adalah sumber energi paling berlimpah yang tersedia di planet kita. Industri tenaga surya masih tergantung pada subsidi dan pemanfaatan energi surya masih memiliki masalah intermitten (karena matahari tidak bersinar sepanjang hari). Namun mengingat potensi, pendanaan, dan banyaknya penelitian mengenai energi surya, cukup realistis untuk mengatakan bahwa suatu saat energy surya akan



menjadi



sumber



energi



utama



di



dunia.



Energi angin lebih baik dalam hal persaingan harga jika dibandingkan dengan energi surya, tetapi masih memiliki masalah intermitten sama seperti energi surya. Banyak negara sudah mulai ekspansi energi angin dalam jumlah besar (terutama Cina) dan di tahun-tahun mendatang diperkirakan ladang angin (wind farm) akan berpindah ke lepas



pantai



karena



angin



laut



lebih



kuat



dan



lebih



sering.



Energi geothermal mengacu pada panas yang tersimpan di inti bumi. Energi geothermal tidak seperti matahari dan angin, energi ini tersedia 24-7 namun memiliki biaya pengeboran tinggi, yang berarti bahwa pengembangan energi geothermal menggunakan teknologi saat ini hanya layak di daerah dekat lempeng tektonik. Ini juga menjadi alasan mengapa hanya ada 24 negara di dunia yang memanfaatkan energi panas bumi di



saat



ini.



Ketiga sumber energi alternatif ini memiliki keunggulan besar dibandingkan bahan bakar fosil tradisional, yaitu karakter mereka yang ramah lingkungan. Pembakaran bahan bakar fosil merupakan penyumbang utama perubahan iklim dan polusi udara. Ini berarti dunia perlu mengganti bahan bakar fosil dengan sumber energi



5



alternatif sesegera mungkin untuk menghindari skenario dampak perubahan iklim yang mengerikan. Baterai primer atau baterai sekali pakai biasanya tersusun dari tiga komponen penting, antara lain batang karbon, seng dan pasta elektrolit. Batang karbon sebagai anoda (kutub positif baterai), seng (Zn) sebagai katoda (kutub negatif baterai), pasta sebagai elektrolit (penghantar). Karena pada prinsip baterai merubah energi kimia menjadi energi listrik, maka komponen-komponen penting penyusun baterai tersebut, merupakan unsur kimia yang



bisa



membahayakan



dan



mencemari



lingkungan.



Meskipun baterai primer ini disebut baterai sekali pakai, namun tidak menutup kemungkinan baterai ini dapat menyimpan energi listrik lagi setelah kita mengisi ulang baterai tersebut menggunakan limbah kulit pisang. Hal yang menjadi keprihatinan kita bersama adalah perilaku masyarakat dalam membuang baterai bekas secara asal-asalan. Ada yang membuang baterai di tempat sampah sehingga campur menjadi satu dengan sampah-sampah yang lain, ada yang membuangnya di aliran sungai, bahkan ada yang membuang sembarang tempat dipinggir jalan atau di tanah lapang. Banyak masyarakat yang kurang mengetahui bahaya dan dampak limbah baterai primer terhadap lingkungan sekitar. 2.2 Baterai Pengertian dan Sejarah Baterai. Baterai adalah peralatan yang mengkonversikan energi kimia menjadi energi listrik. Baterai digunakan untuk menyimpan tenaga listrik arus searah ( DC ). Sejarah batterai dimulai pada tahun 1800, ketika pertama kali Allesandro Volta, seorang profesor fisika dari Universitas Pavia, Italia membuat baterai pertamanya yang terbuat dari lembaran-lembaran logam dan papan karton atau kertas yang direndam dalam air garam. Dan sejak saat itu, para ilmuwan berlomba menyempurnakan ide sederhana Volta hingga menjadi seperti baterai yang kita jumpai saat ini.



6



Pada dasarnya baterai terdiri dari tiga komponen utama, yaitu: 



Elektroda Positif (Katoda)







Elektroda Negatif (Anoda)







Bahan Elektrolit (Cair / Padat)



Elektroda berfungsi sebagai tempat mengalirnya elektron. Sedangkan bahan elektrolit berfungsi sebagai medium aliran arus ionik dirangkaian dalam. Elektron dialirkan melalui rangkaian luar dari salah satu elektroda ke elektroda lainnya. Anoda berfungsi untuk melepaskan elektron sedangkan berfungsi untuk menerima arus elektron. Untuk dapat mengalirkan dan menerima elektron, elektroda harus memiliki konduktivitas elektronik tinggi dan konduktivitas ionik yang rendah. Bahan yang digunakan sebagai elektroda haruslah bahan yang stabil dan tidak bereaksi dengan elektrolit. Berdasarkan bahan elektrolitnya, baterai terbagi menjadi 2, yaitu: 1. Baterai basah (Accu/Aki) 2. Baterai kering ( Baterai padat)



2.3 Tanaman Pisang (musa paradisiaca) Tanaman pisang merupakan tanaman yang dapat berbuah sepanjang tahun. Tanaman ini dapat dijumpai diseluruh bagian Indonesia. Tanaman ini berkembang biak melalui tunas. Tanaman ini memiliki banyak manfaat dari seluruh bagian yang dimilikinya. Bagian yang dapat dimanfaatkan dari tanaman pisang adalah buah pisang, kulit pisang, daun piasng, jantung pisang, dan bonggol pisang.



Gambar 1. Pohon pisang 7



a. Buah Pisang Buah pisang sangat bermanfaat bagi manusia karena memiliki serat yang cukup tinggi dan sebagai sumber karbohidrat nabati. Selain itu, buah pisang dapat diolah menjadi keripik pisang, selai pisang dll. b. Kulit Pisang Kulit pisang dapat dimanfaatkan kembali sebagai bahan pengisi baterai kering karena mengandung beberapa unsur seperti Seng (Zn) dan Magnesium (Mg). Selain itu kulit pisang juga dapat dijadikan bahan pakan ternak.



c. Daun Pisang Daun pisang dapat dimanfaatkan sebagai pembungkus makanan seperti pepes dan alas dalam memasak batu pada upacara adat barapen. d. Jantung Pisang Jantung pisang dapat dimanfaatkan menjadi sayur. e. Bonggol Pisang Bonggol pisang atau umbi pisang dapat dimanfaatkan menjadi sayur dan keripik di beberapa daerah. Kandungan dalam Kulit Pisang               Buah pisang sebagai bahan pangan merupakan sumber energi (karbohidrat) dan mineral, terutama kalium.  Nilai energi pisang sekitar 136 kalori untuk setiap 100 gram, yang secara keseluruhan berasal dari karbohidrat.  Pisang kaya mineral seperti kalium,



8



magnesium, fosfor, klorida, kalium, dan besi. Bila dibandingkan dengan jenis makanan nabati lain, mineral pisang, khususnya besi, hampir seluruhnya dapat diserap tubuh. Secara sederhana kulit buah pisang segar dapat dipergunakan sebagai bahan baku pembuatan alkohol, termasuk anggur, karena selain mengandung gula, juga mempunyai aroma yang menarik.               Hasil analisis kulit pisang di Indonesia menunjukkan bahwa kulit pisang memiliki kandungan–kandungan makanan yang cukup tinggi. Untuk mengetahui lebih jelas kandungan dalam kulit pisang dapat dilihat dari tabel 1.



Tabel 1. Kandungan dalam Kulit Pisang Kandungan



dalam



kulit Jumlah



pisang Air (%)



68,90



Karbohidrat (%)



18,50



Lemak (%)



2,11



Protein (%)



0,32



Kalium (mg/100gr)



71,5



Fosfor (mg/100 gr)



11,7



Besi (mg/100 gr)



1,6



Vitamin : B (mg/100gr)



0,12



C (mg/100gr)



17,5



Hal-hal yang Menyebabkan Kulit Pisang dapat Menghantarkan Arus Listrik 9



Kulit pisang mengandung karbohidrat dan kaya akan mineral seperti kalium, magnesium, fosfor, klorida, kalsium, dan besi. Karbohidrat mengandung glukosa, apabila glukosa dicampur dengan air dan didiamkan dalam ruang kedap udara selama beberapa hari maka akan terjadi fermentasi sehingga dapat diperoleh etanol. Etanol lama-kelamaan akan teroksidasi menjadi asam etanoat atau asam asetat. Reaksi yang terjadi yaitu sebagai berikut  : C6H12O6 2 CH3CH2OH+O 2 CH3COOH Glukosa           Etanol                          Asam aseta Asam asetat merupakan salah satu jenis zat elektrolit. Dalam kulit pisang yang sudah difermentasi memiliki sifat asam yang berasal dari kandungan asam asetat, hal tersebut terbukti ketika pH larutan diukur dengan pH universal pH berkisar antara 4-5. Selain mengandung asam asetat, kulit pisang mengandung zat elektrolit lain seperti kalium dan garam klorida. Kalium dan garam klorida bereaksi membentuk garam kalium klorida. Garam kalium klorida dalam air dapat menghantarkan listrik karena dapat terionisasi. Reaksi ionisasi yang terjadi yaitru sebagai berikut : KCl →     K+  +  Cl                        Arus listrik dapat mengalir karena seng bertindak sebagai katode (kutub +) yang bersifat menarik ion negatif dan tembaga bertindak sebagai anode (kutub -) yang bersifat menarik ion positif.  Ketika air rendaman kulit pisang bersentuhan dengan unsur seng dan tembaga terjadi reaksi ionisasi dalam larutan, sehingga dapat terjadi aliran elektron yang menyebabkan arus listrik mengalir. Jika kedua elektrode dihubungkan dengan lampu arus akan mengalir dari anode ke katode, dan lampu menyala.             Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata tegangan yang dihasilkan oleh pemanfaatan kulit pisang sebagai sumber arus listrik adalah 1 volt. Dan ketahanan dalam LED 400 mA rata-rata selama 24 jam. Kontruksi aki cairan kulit pisang sama dengan aki pada mobil. Perbedaannya adalah pada elektrolitnya. Kulit pisang mengandung beberapa mineral yang dapat berfungsi sebagai elektrolit. Mineral dalam jumlah terbanyak adalah potassium atau kalium (K+). Kulit pisang juga mengandung garam sodium yang mengandung klorida (Cl-) dalam jumlah sedikit. Reaksi antara potassium atau kalium dan garam sodium dapat membentuk kalium klorida atau KCl.



10



Menurut Drs. Asep Jamal (2008) KCl merupakan elektrolit kuat yang mampu terionisasi dan menghantarkan arus listrik. Pisang juga mengandung Magnesium dan Seng. Magnesium (Mg) dapat bereaksi dengan diklorida dan menjadi elektrolit kuat. Jumlah Magnesium hanyalah 15 % dari jumlah pisang 2.4 Prospek Baterai Pisang Pisang secara tradisional tidak dibudidayakan secara intensif. Hanya sedikit yang dibudidayakan secara intensif dan besar-besaran dalam perkebunan monokultur, seperti 'Gros Michel' dan 'Cavendish'.Jenis-jenis lain biasanya ditanam berkelompok di pekarangan, tepi-tepi lahan tanaman lain, serta tepi sungai.    



Gambar 3.Buah Pisang Gambar 4. Kulit pisang Potensi dari tanaman ini terdapat dihampir seluruh bagian tanaman. Namun, potensi terbesarnya ada pada bagian kulit pisang. Kulit pisang ini mempunyai potensi menjadi bahan dasar pembuatan baterai ramah lingkungan. Setelah melalui proses panjang, kulit pisang ini akan menghasilkan mineral yang berfungsi sebagai elektrolit ( pengganti pasta pada baterai ). Elektrolit inilah yang nantinya akan menghasilkan arus listrik dalam batu baterai. Menurut Sutikno (2008) elektrolit dalam batu baterai bersifat asam, sehingga buah yang bersifat asam dapat menjadi elektrolit. Innocencio Kresna Pratama (2007) menambahkan, bahwa selain jeruk dan apel, buah lain tang dapat menghasilkan listirk yaitu kulit pisang.Seperti percobaan yang dilakukan oleh Wasis Sucipto, S.Pd (2007) yang membuktikan bahwa kulit pisang dan dapat digunakan sebagai sumber arus listrik searah.



11



Umumnya, kulit pisang berukuran rata-rata 15 cm x 3 cm dengan berat sekitar 27 gram per buah. Selain mengandung elektolit yang dapat menghasilkan listrik,kulit pisang ternyata juga mengandung garam sodium yang mengandung klorida (Cl-) dalam jumlah sedikit. Reaksi antara potassium atau kalium dan garam sodium dapat membentuk kalium klorida atau KCl. Menurut Drs. Asep Jamal (2008) KCl merupakan elektrolit kuat yang mampu terionisasi dan menghantarkan arus listrik. Pisang juga mengandung Magnesium dan Seng. Magnesium (Mg) dapat bereaksi dengan diklorida dan menjadi elektrolit kuat. Jumlah Magnesium hanyalah 15 % dari jumlah pisang keseluruhan. Pisang juga mengandung Seng (Zn) yang merupakan elektroda positif. jumlah kandungan Seng dalam pisang hanya mencapai 2 %. Sehingga mineral yang paling berperan dalam menghantarkan listrik adalah potassium atau kalium, yang bereaksi dengan garam sodium. Dimungkinkan garam magnesium dan seng juga turut berperan dalam menghantarkan dan menyimpan arus listrik searah. Sebuah data menunjukan bahwa berat bersih baterai kering dari kulit pisang yang digunakan rata-rata sebesar 3,3 gram per baterai. Sementara kulit pisang utuh ratarata 27 gram per satu buah. Sehingga satu buah kulit pisang mampu dijadikan kurang lebih 8 baterai. Bayangkan saja,jika satu buah kulit pisang dapat menghasilkan 8 baterai, maka selain kita dapat menghemat membeli batu baterai juga akan mengurangi limbah kulit pisang itu sendiri.Bahkan dapat mengurangi penggunaan penggunaan batu baterai yang kurang ramah lingkungan. 2.3 Energi Alternatif Energi alternatif merupakan sumber energi yang dihasilkan dari bahan-bahan yang belum pernah dimanfaatkan secara luas. Saat ini, penelitian mengenai energi alternatif lebih dititik beratkan kepada energi alternatif yang menggunakan bahan-bahan alami dan bersumber dari alam. Limbah kulit pisang merupakan salah satu bahan alami yang digunakan untuk membuat batu baterai yang ramah lingkungan.Berbeda dengan batu baterai biasanya yang terdiri atas suatu silinder zink yang berisi pasta dari campuran batu kawi, salmiak, karbon dan sedikit air (jadi sel ini tidak 100% kering) zink berfungsi sebagai anode sedangkan sebagai katode digunakan elektrode inert, yaitu grafit,yang di celupkan ditengah-tengah pasta. Pasta itu sendiri berfungsi sebagai oksidator.Potensial suatu sel leclanche adalah 1,5 volt. Sel ini kadang disebut sel kering asam karena adanya NH4Cl



12



yang bersifat asam. Sel leclenche tidak dapat di isi ulang.Batu baterai dari kulit pisang ini, mengandung zat-zat kimia alami yang dapat diuraikan oleh alam. Keunggulan batu baterai berbahan dasar kulit pisang : 1. Mudah digunakan. 2. Limbahnya lebih ramah laingkungan ( bio legradable ) 3. Mengurangi limbah baterai bekas 4. Bahan dasar untuk pembuatan baterai mudah diperoleh.



2.6 Alat dan Bahan Pengolahan Kulit Pisang Berikut adalah alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan baterai kulit pisang: 1. Kulit pisang 2. Pisau 3. Gunting 4. Baterai bekas 5. Jam dinding (sebagai alat penguji)



2.5 Prosedur Pembuatan Baterai Kulit Pisang Prosedur pembuatan baterai kulit pisang sebagai berikut: - Siapkan baterai bekas yang sudah tidak terpakai. Baterai ini dapat dapat kita peroleh dari limbah baterai yang banyak banyak dibuang di sekitar lingkungan masyarakat.



-



13



Siapkan kulit pisang yang sudah disediakan sebelumnya



Potong kulit pisang tersebut menjadi kecil-kecil Memotong kulit pisang ini dapat menggunakan beberapa cara - Buka tutup baterai yang ada diatas dengan gunting secara hati-hati agar tempatnya tidak rusak



Bersihkan serbuk karbon yang ada di dalam baterai dengan hati-hati agar batang karbon tersebut tidak rusak/patah



Isi kulit pisang yang telah dipotong kecil-kecil tadi ke dalam baterai dengan manggunakan lidi dan sisahkan sedikit karbon sebagai kutub positif - tutup baterai dengan tutup baterai yang telah kita buka tadi



14



15



2.6 Performa Kulit Pisang Sebagai Baterai Reaksi kimia yang terjadi pada baterai kulit pisang sebagai berikut: Katode :



2H+ + 2ḗ



Anode :



Zn 2H+ + Zn



H2 Zn2+ + 2ḗ H2 + Zn2+



Dari hasil percobaan untuk mengetahui apakah kulit pisang berpotensi sebagai baterai ternyata benar, bahwa memang kulit pisang berpotensi menjadi baterai kering ramah lingkungan. Percobaan yang penulis lakukan dapat membuktikan kalau baterai kulit pisang yang dibuat penulis dapat menghasilkan listrik selama 3 jam lebih 15 menit. Baterai kulit pisang hasil percobaan penulis dalam menghantarkan listrik tidak sesempurna seperti baterai pada umumnya. Hal ini dikarenakan banyak faktor yang kurang mendukung penelitian yang dilakukan penulis. Faktor tersebut antara lain kurangnya sarana dan prasarana yang kurang mendukung, kurangnya bimbingan dari orang yang berpengalaman dalam bidang ini, dan terbatasnya informasi yang diperoleh penulis. Adapun data hasil percobaan yang telah diukur tegangannya beserta kandungan zat kulit pisang oleh seorang peneliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata tegangan yang dihasilkan oleh baterai kering dengan elektrolit kulit pisang adalah 1,24 volt. Kemudian ketahanan dalam jam dinding rata-rata selama 5 hari 6 jam (135 jam). Kontruksi baterai kering kulit pisang sama dengan baterai biasa. Perbedaannya adalah pada elektrolitnya. Kulit pisang mengandung beberapa mineral yang dapat berfungsi sebagai elektrolit. Mineral dalam jumlah terbanyak adalah potassium atau kalium (K+). Kulit pisang juga mengandung garam sodium yang mengandung klorida (Cl-) dalam jumlah sedikit. Reaksi antara potassium atau kalium dan garam sodium dapat membentuk kalium klorida atau KCl. Menurut Drs. Asep Jamal (2008) KCl merupakan elektrolit kuat yang mampu terionisasi dan menghantarkan arus listrik. Pisang juga mengandung Magnesium dan



16



Seng. Magnesium (Mg) dapat bereaksi dengan diklorida dan menjadi elektrolit kuat. Jumlah Magnesium hanyalah 15 % dari jumlah pisang keseluruhan. Pisang juga mengandung Seng (Zn) yang merupakan elektroda positif. jumlah kandungan Seng dalam pisang hanya mencapai 2 %. Sehingga mineral yang paling berperan dalam menghantarkan listrik adalah potassium atau kalium, yang bereaksi dengan garam sodium. Dimungkinkan garam magnesium dan seng juga turut berperan dalam menghantarkan dan menyimpan arus listrik searah. Hasil penelitian juga menunjukkan, baterai primer mampu bertahan lebih dari 7 hari sedangkan baterai kulit pisang hanya kurang dari 6 hari. Hal ini disebabkan baterai kontrol memiliki senyawa yang berfungsi sebagai depolarisasi. Senyawa yang digunakan adalah mangandioksida. Walaupun pisang juga mengandung mangan, namun jumlahnya hanya 0,6 mg per 100 g. Disamping itu setiap reaksi dalam baterai mengalami suatu proses polarisasi akibat adanya gas hidrogen yang terlepas. Pisang dan terutama kulit pisang mengandung lebih dari 60 % kadar air (H20), yang dapat terlepas apabila terjadi suatu reaksi kimia. Sehingga kemungkinan terjadinya polarisasi sangat besar. Hal tersebut yang mengakibatkan perbedaan ketahanan antara baterai kulit pisang dan baterai primer cukup besar. Diantara ketiga jenis pisang, maka pisang susu yang memiliki ketahanan tertinggi. Namun karena selisih ketahanan diantara pisang susu dan jenis pisang lain kurang dari 24 jam, maka bisa dikatakan bahwa ketahanan di antara ketiga jenis pisang tidak memberikan perbedaan yang signifikan. Data pelengkap lain, berupa data berat bersih baterai menunjukkan bahwa rata-rata kulit pisang yang digunakan sebesar 3,3 gram per baterai. Sementara kulit pisang utuh rata-rata 27 gram per satu buah. Sehingga satu buah kulit pisang mampu dijadikan kurang lebih 8 baterai. Hal ini merupakan keunggulan lain dari baterai kering dari kulit pisang. Kesimpulan dari penelitian diatas adalah Baterai kering yang menggunakan bahan baku kulit pisang memiliki rata-rata voltase 1,2 V dan ketahanan rata-rata 5 hari 7 jam dan diantara ketiga jenis pisang tidak memberikan perbedaan performa (voltase dan ketahanan) yang signifikan.



17



BAB III KESIMPULAN DAN SARAN



3.1 Kesimpulan Berdasarkan data diatas, dapat diperoleh kerimpulan sebagai berikut: 1. Kulit pisang dapat dijadikan sebagai bahan pengisi baterai karena mangandung unsur Kalium (K) dan Kloride (Cl) sebagai bahan elektrolit kuat jika dicampur menjadi senyawa Kalium Klorida (KCl). 2. Baterai kulit pisang dapat digunakan sebagai bahan komoditi untuk berwirausaha rumahan. 3. Baterai yang menggunakan kulit pisang , rata-rata kulit pisang yang digunakan sebesar 3,3 gram per baterai. Sementara kulit pisang utuh rata-rata 27 gram per satu buah. Sehingga satu buah kulit pisang mampu dijadikan kurang lebih 8 baterai. Hal ini merupakan keunggulan lain baterai kering dari kulit pisang. 4.



Dapat mengurangi limbah baterai sekaligus limbah kulit pisang. Limbah baterai yang biasanya hanya dibuang atau tidak dimanfaatkan lagi. Hal ini tentu saja tidak hemat dari segi energi maupun biaya.



5. Baterai bekas yang dibuang ke tanah akan menghasilkan limbah yang sulit terurai secara alami. Ditambah lagi dari dampak yang ditimbulkan oleh pasta baterai yang telah mencemari tanah, hal ini tentu akan mengurangi kesuburan tanah. Tetapi lain halnya dengan limbah kulit pisang yang dapat terurai oleh alam serta ramah lingkungan. 6.



Prospek kulit pisang kedepannya lebih menjanjikan dan cukup potensial untuk dijadikan baterai primer ramah lingkungan di masa mendatang agar kelak, anak cucu kita dapat menikmati hal yang sama. Prospek kedepannya juga ditunjang dengan banyak jumlah pohon pisang di wilayah Indonesia.



18



3.2 Saran Berikut adalah saran yang diberikan pada makalah ini; 1. Perlu dikembangkan lagi penelitian tentang pemanfaatan kulit pisang menjadi baterai kulit pisang yang dapat bertahan lebih lama dan bernilai ekonomis tinggi. 2. Pemilihan jenis kulit pisang dari berbagai jenis pisang yang dapat menjadi bahan baterai terbaik. 3. Dampak negatif yang muncul berupa penyakit yang merugikan pada manusia seperti penyakit pernafasan, diare, kholera, thyphus, ascariasis dan lain-lain. Dampak positif lingkungan terhadap kesehatan memperoleh sumber energi untuk kebutuhan hidup. untuk pencegahan penyakit perlu dilakukan sanitasi terhadap lingkungan air, udara dan tanah, khususnya pengelolaan air minum dan air buangan secara terpadu. 4. Sosialisasi masyarakat tentang bahayanya membuang limbah baterai  sangat penting untuk masyarakat agar tidak membuang limbah baterai sembarang sehingga tidak mencemari lingkungan sekitar.  Banyak negara di Eropa Barat, tidak hanya di toko-toko tapi juga langsung di jalan, dilengkapi dengan kotak daur ulang baterai khusus dan menggunakan bahan daur ulang baterai 95 persen, khususnya dalam pemulihan logam bernilai tinggi



19